Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KOPERASI DAN UKM

THRIFT FASHION STORE

Nama : Nia Monica Putri


Npm : 19030027
Dosen : VENY PUSPITA S.E , M.M
LATAR BELAKANG

THRIFT fashion

Thrift adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut “barang bekas
layak pakai”. Berbagai jenis barang seperti pakaian, buku, peralatan rumah
tangga, dan alat olahraga bekas layak pakai adalah benda umum yang biasa
dijual di pasar thrift.

Keunikan Thrift Fashion

Para penggila mode busana yang kerap kali menjadi inspirasi berbusana banyak
orang memandang bahwa berbusana modis tidak hanya berasal dari barang-
barang mewah dan kekinian. Namun, barang-barang tersebut juga bisa mereka
dapatkan ketika thrifting. Tidak hanya tampilan keren hasil padu padan dari si
pemakai, namun juga barang-barang hasil thrifting tersebut kerap terlihat menarik
dan unik.

Minat seseorang terhadap gaya hidup juga tidak terlepas dari trend fashio yang
sedang berkembang. Fashion adalah gaya berpakaian dan dandanan yang sedang
populer dan mengikuti jaman.
Fashion adalah benda–benda dan atribut yang dipakai manusia untuk
mengidentifikasikan diri seseorang secara khusus dan kelompok sosialnya sebagai
salah satu kesatuan dirinya atau pernyataan pencitraan diri dan kepribadian
seseorang.
Fashion pun kini juga bergeser manfaatnya. Dahulu kita menggunakan pakaian sesuai
kegunaanya untuk menutupi bagian tubuh kita, menghangatkan tubuh ketika dingin,
memberi kenyamanan saat udara panas. pakaian merupakan ekspresi identitas
pribadi.
Berarti mendefinisikan dan menggambarkan diri kita sendiri.
Kebanyakan masyarakat kini memakai baju hanya berdasarkan merek dagang
tertentu agar terlihat lebih di mata orang lain. Seseorang yang mengerti fashion pasti
akan membeli barang dengan merek dan jenis fashion keluaran terbaru. Fashion,
pakaian, dan busana dapat dianggap sebagai salah satu makna yang digunakan oleh
kelompok sosial dalam mengkomunikasikan identitas mereka sebagai kelompok
sosial ke kelompok sosial lainya. Barang bekas saat ini mulai diminati oleh sebagian
masyarakat khususnya pakaian bekas atau secondhand oleh sebagian masyarakat
yakni generasi muda kota Surabaya. Hal ini tentu saja erat kaitanya dengan gaya
hidup modern yang selalu mengejar prestige dan faktor range harga yang lebih
terjangkau. Karena membeli pakaian bekas adalah trend yang semakin digemari.
Gaya hidup membuat industri yang menggeluti bidang gaya hidup bersaing untuk
membuat beragam jenis mode untuk menarik minat masyarakat. Dalam jaman yang
lebih mementingkan gaya hidup, penampilan menajadi hal utama.
Gaya hidup merupakan ciri sebuah dunia modern atau yang biasa disebut
modernitas. Maksudnya adalah siapapun yang hidup dalam masyarakat modern akan
menggunakan gagasan tentang gaya hidup untuk menggambarkan tindakanya sendiri
maupun orang lain. bisa dikatakan bahwa kehidupan masyrakat saat ini lebih
mementingkan menggunakan atau membeli sebuah produk gaya hidup unuk
menunjuk bahwa dirinya adalah seorang yang mengikuti perkembangan jaman tanpa
melihat kegunaan produk tersebut.
Masyarakat modern sekarang ini sudah tidak lepas oleh gaya hidup dari segi fashion,
agar menunjukan dirinya selalu mengikuti perkembangan fashion terlihat styelish
selalu mementingkan gengsi atas apa yang mereka pakai. Yakni remaja, remaja
merupakan salah satu individu yang sangat mudah dipengaruhi oleh modernitas.
Namun dibalik hal tersebut muncul suatu alternatif untuk menuruti gengsi agar tidak
ketinggalan trendfashion dan dapat memenuhi hasrat terlihat fashionable serta tidak
harus membeli barang branded di shopping mall. yaitu pakaian bekas, pakaian bekas
merupakan sebuah barang – barang fashion meliputi baju, celana,kemeja, jaket,
sepatu yang memiliki kondisi barang yang sudah dipakai orang lain dan jual kembali
atau dapat dibilang mode, namun merek dagang dan kualitasnya sama seperti saat
membeli barang di shopping mall. perbedaanya mode tersebut dijual setengah harga
dari harga di shopping mall, itu kelebihan dari pakaian bekas, tapi pakaian bekas juga
memiliki kekurangan sendiri yakni pakaian bekas cenderung memiliki kecacatan
barang 5% - 10% daripada barang di shopping mall seperti ada bercak kotor, warna
yang sudah memudar, ada lubang salah satu wilayah pakaia
Produk

Kategori Produk
1. Jaket : Berbahan jeans, parasut, dan kanvas

2. Sweater : Berbahan wol dan nilon

3. Baju Kemeja : Berbahan nilon

4. Celana : Berbahan jeans, corduroy, dan nilon


MENGAPA INGIN MEMBUAT THRIFT fashion STORE ?

Alasan pemilihan bidang ini karena adanya ketertarikan saya dalam bidang
tersebut. Fashion tidak hanya sebagai pelengkap tubuh saat kita berpenampilan
melainkan, cara seseorang berpenampilan pula dapat mempresentasikan gaya
hidupnya. Namun, di sini penulis akan menjual pakaian bekas yang layak pakai.
Konsep bisnis ini bergerak di bidang thrift shop. Arti kata thrift shop adalah sebuah
toko yang menjual pakaian bekas dimana para konsumennya dapat menemukan
pakaian yang berharga bagi masing-masing pribadi.
Konsep awal bisnis muncul dari ketertarikan akan dunia fashion yang menjadi
kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan seiring bertambahnya kebutuhan
manusia, saya ingin menawarkan solusi dimana konsumen dapat membeli saya
dengan harga yang terjangkau dan unik melalui penggunaan pakaian bekas. Penulis
juga ingin menghilangkan stigma bahwa seseorang dapat terlihat unik hanya dengan
barang yang bermerek. Selain itu, dengan memakai pakaian bekas atau second hand
kita dapat berkontribusi dalam gaya hidup go green dimana kita dapat mendaur
ulang pakaian tersebut sehingga memiliki nilai lagi. Organisasi berbasis lingkungan
seperti Oxfam sekalipun mendukung perdagangan pakaian bekas. Dalam laporannya
yang berjudul "The Impact of Secondhand Clothing on Developing Countries" dengan
tegas organisasi ini menyatakan perdagangan pakaian bekas tidak akan merugikan
industri pakaian di negara berkembang. Menurut Oxfam, perdagangan pakaian bekas
juga menciptakan lapangan pekerjaan dan memutar roda ekonomi.

Peluang Bisnis
Keberhasilan dalam bisnis industri produk fashion dapat dilihat dari beberapa faktor.
Faktor pertama, kualitas dan keunikan produk sehingga konsumen puas dengan yang
telah mereka beli walaupun produk tersebut adalah second hand. Faktor kedua,
promosi, terutama promosi melalui social media yang menjadi fokus utama bisnis ini
agar terjangkaunya konsumen di Bandung maupun luar kota Bandung. Faktor ketiga,
pelayanan yang diberikan oleh bisnis ini sehingga konsumen dapat merasa nyaman
saat melakukan pembelian barang. Konsumen dapat bertanya mengenai detail
produk tanpa merasa sungkan.
STRATEGI SAYA MEMBANGUN TRIFTH Fashion STORE

Strategi Pemasaran
adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah dipelajari pemasar
tentang pasar dan mengidentifikasikan bagaimana perusahaan berenca menjangkau
tujuan pemasarannya. Dengan adanya strategi pemasaran yang terstruktur maka
sebuah perusahaan dapat mencapai tujuannya. Bisnis ini dipasarkan secara online
melalui social media yaitu Instagram. Dengan begitu, konsumen dapat melihat detil
produk melalui foto yang di upload di Instagram beserta dengan keterangan
mengenai ukuran, harga, dan keterangan lainnya apabila ada kecacatan pada produk
tersebut. Untuk menarik minat beli konsumen, produk yang dijual akan dikenakan
oleh model dengan referensi bagaimana memadupadankan pakaian tersebut.
Selain itu juga, dapat dilakukannya publikasi melalui media sosial Pop Stuff maupun
relasi penulis melalui insta stories di Instagram. Dengan begitu, akan banyak orang
yang mengetahui keberadaan Pop Stuff.
dalam membangun usaha thrift shop ini harus dipersiapkan secara matang-matang
supaya tujuan dan cita-cita saya sesuai yang saya harapkan.

Nama
POP STUFF Nama Pop Stuff saya untuk bisnis thrift shop yang terdiri dari 2 kata
yaitu pop dan stuff. Pop menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah
populer. Sehingga, kata populer memiliki arti sesuatu yang disukai atau dikagumi
oleh banyak orang. Sedangkan stuff diambil dari Bahasa Inggris yang memiliki arti
barang. Dengan begitu, diharapkan Pop Stuff dapat menjadi wadah konsumen
melakukan online shopping dalam mencari produk second hand yang akan disukai
oleh banyak orang. Selain itu, pemilihan nama tersebut juga karena penyebutannya
yang mudah untuk diucapkan sehingga mudah diingat oleh orang.

Visi & Misi


Menjadi thrift shop yang mampu memberikan manfaat melalui pakaian yang
bermutu dan berkualitas.

1. Memberikan kualitas produk pakaian bekas yang terbaik.


2. Menjaga kepercayaan pelanggan.
3. Memberikan pelayanan yang memuaskan.
4. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan pengembangan
kompetensi Sumber Daya Manusia.
5. Memiliki konsistensi untuk memberikan yang terbaik.
6. Ikut berpartisipasi dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia.
PENUTUP

Saya yakin Usaha ini dapat berkembang dan terus berkembang selama niat dan
usaha saya dijalankan dengan baik dan ikhlas. Sekian dan Terimakasih.

“Untuk meraih cita-cita besar, kita tak hanya perlu bertindak, namun juga bermimpi;
tak hanya perlu merencanakan, namun harus meyakini.”

Anda mungkin juga menyukai