PENDAHULUAN
tiruan. Hal ini merupakan dampak adanya kebutuhan serta kondisi masyarakat
yang meliputi berbagai hal, seperti gaya hidup, social, ekonomi, politik dan
buadaya yang mempengaruhi munculnya tren baru. Perubahan tren yang terjadi
saat ini sangat cepat, hanya dalam waktu satu tahun beberapa tren telah
oleh produsen dalam membuat tren baru menyebar dengan cepat di masyarakat.
Dengan perubahan tren yang sangat cepat ini, para konsumen didorong untuk
mengikuti dan menyesuaikan diri dengan tren yang ada agar tidak ketinggalan
tren.
Baju merupakan hal yang paling diperhatikan oleh setiap orang, hal ini
membuat semakin banyaknya merek-merek baju terkenal yang bisa kita temui di
memenuhi kebutuhan para konsumen dengan harga ratusan ribu hingga jutaan
penggunanya. Hal ini dikarenakan harga dari baju bermerek yang original
memiliki harga yang mahal bagi sebagian banyak orang sehingga tidak semua
orang bisa memilikinya, akibatnya mereka yang mampu membeli serta memiliki
baju bermerek ini akan membuat mereka lebih bergengsi di antara yang lainnya.
Meski begitu tidak semua orang mampu untuk membeli baju bermerek yang
mereka sukai yang memiliki harga mahal. Disinilah muncul baju-baju bermerek
tiruan yang mampu menarik perhatian dari kalangan orang yang tidak memiliki
cukup uang untuk membeli baju bermerek tersebut. Dengan demikian banyak
orang yang lebih memilih membeli baju bermerek tiruan yang memiliki harga
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen,
seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen (Kotler
dan Keller, 2009:403).Brand image (citra merek) merupakan gambaran atau kesan
yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan. Ketika sebuah merek
memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan
Amerika Serikat.Brand fashion untuk streetwear ini didirikan pada tahun 1994
silaM. Mereka mendapatkan insfirasi produk mereka dari gaya berpakaian kaum
muda urban. Merek ini sedang hits di banyak Negara dan juga di Indonesia. Gaya
busana yang diusung sedang banyak diminati sehingga banyak yang melirik
merek ini.
bahan yang dipakai untuk produknya selalu berkualitas.Dari segi bahan kaos
hingga bahan sablonnya nyaman dipakai. Namun semua kualitas tersebut
memiliki harga yang sangat mahal yaitu sekitar 30-1000 US$ atau Rp 400rb – 13
juataan.
dan toko pakaian yang ada dimataram dengan harga yang jauh lebih murah dari
baju merek aslinya. Tidak heran melihat banyaknya beredar baju merek Supreme
tiruan yang laris manis dibeli oleh pembeli khususnya kaum muda. Yang
dikarenakan merek ini sudah terkenal didunia fashion dan juga di Indonesia.
Harga yang tidak bisa dijangkau bagi sebagian banyak orang menjadi
alasan utama munculnya baju dengan merek tiruan. Perhimpunan masyarakat Hak
(Santoso, 2011). Brand tiruan merupakan produk yang dibuat dengan merek serta
menyerupai produk asli yang tetunya tidak dibuat oleh desainer aslinya.Baju
dengan brand tiruan inilah yang menjadi salah satu solusi saat saat ini dalam
memnuhi kebutuhan untuk mengikuti tren yang berlaku, karena harganya jauh
lebih murah.
Bagi mereka yang tidak bisa menjangkau brand original saat ini banyak
produsen ternama dari luar negri yang produknya secara fisik mirip dengan brand
original. Ada beberapa tingkatan dari merek tiruan, yaitu mulai dari yang murah
hingga tiruan super yang mahal. Harga yang ditawarkan oleh produsen pemalsu
jauh lebih rendah dari brand original. Sebagai contoh ada brand baju merek
Supreme yang harga originalnya mencapai Rp. 2juta. Sedangkan untuk merek
baju Supreme tiruan hanya dibandrol dengan harga Rp. 100-500 ribuan saja.
karakteristik pola berfikir, perasaan dan presepsi mereka terhadap sesuatu. Gaya
ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah
gaya hidup individu tersebut. Gaya hidup berhubungan erat dengan adanya
membuat diri yang akan menjadi eksis dengan cara tertentu dan berbeda dari
kelompok lainya.
seperti ini berakibat pada tingginya permintaan terhadap produk fashion. Keadaan
tersebut mendorong para pengusaha retail harus benar-benar memahami apa yang
Perilaku masyarakat Indonesia yang mudah menyerap tren busana terbaru ini
merupakan peluang lebar bagi para pelaku bisnis fashion. kemudian melahirkan
mengagumi merek terkenal seperti Supreme. Nanun dari remaja tersebut tidak
banyak yang memili uang utuk membeli baju bermerek yang harganya sangat
membeli baju bermerek tiruan yang memiliki harga cukup murah. Phenomena ini
sering terlihat dimana baju yang digunakan remaja dimataram merupakan baju
bermerek tiruan. Manun tentu saja tidak semua remaja memakai baju bermerek
tiruan, ada sebagian yang mampu membeli baju bermerek asli. Yang dalam hal ini
diketahui dari beberapa orang yang ditanyai mengenai baju bermerek yang dia
pakai.
sangat mahal dan dibeli dari toko baju yang menjual pakaian-pakaian asli sperti
Royal surf. Sedangkan baju yang bermerek tiruan pasti harganya jauh lebih murah
jika dibandingkan dengan harga baju bermerek asli dan dibeli ditoko-toko pakaian
yang harga baju bermerek ditoko tersebut tidak sesuai dengan harga baju aslinya,
sebagai berikut: produk original adalah produk yang merupakan barang resmi dari
sang produsen sendiri sehingga kualitas barang benar-benar terjaga dan tidak
membedaakan baju palsu dengan yang asli adalah biasanya baju tiruan akan lebih
mudah longgar jika ditarik. Baju merek tiruan juga biasanya warnanya lebih cepat
Perilaku konsumen merupakan salah satu tren perhatian para pelaku bisnis
modern dan menjadi bagian starategi pemasaran yang perlu dikembangkan agar
dihasilkan memang perlu dan harus dipahami oleh pelaku bisnis karena produk
seorang dalam memilih sesuatu tergantung dari berbagai hal. Faktor pribadi yang
dimaksud ialah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya, sedangkan
DIMATARAM)
1.2 Rumusan Masalah
tiruan.
tiruan.
1. Secara Akademis
Penelitian ini digunakan untuk memenuhi salah satu tugas akhir studi
dalam rangka memnuhi sayarat untuk mencapai kebulatan studi pada program
Strata Studi (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mataram
2. Secara teoristis
Untuk mengetahui peran citra merek dan gaya hidup dalam pemasaran.
3. Secara praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen,
seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen (Kotler
dan Keller, 2009:403).Brand image (citra merek) merupakan gambaran atau kesan
yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan. Ketika sebuah merek
memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan
orang atau bahkan Negara, oleh karena itu brand menjadi indicator value yang
ditawarkan kepada pelanggan internal, eksternal, dan investor. Selain itu merek
(2005 :82), merek adalah suatu simbol rumit yang dapat menyampaikan hingga
emosional.
ulang.
pemakaiannya.
6. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam bahasa
lain.
7. Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk- produk baru
Menggunakan merek yang sudah ada untuk produk baru, atau strategi
d. Multi-merek (multibrand):
Menggunakan merek baru untuk kategori merek lama. Dalam pendekatan
ini produknya sama tetapi memiliki merek yang berbeda, sehingga sebuah
konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen dan cara orang berpikir
tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat
dan kesan yang terbentuk oleh seseorang terhadap suatu objek. Image atau citra
sendiri adalah suatu gambaran, penyerupaan kesan utama atau garis besar bahkan
bayangan yang dimiliki oleh seseorang tentang sesuatu.Oleh karena itu citra atau
sebagai asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Brand association
(asosiasi merek) adalah informasi lain yang dihubungkan dengan merek dalam
direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen dan cara orang
berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun
pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan
produk
produk atau jasa yang sulit dibedakan, atau menilai mutunya, atau menyampaikan
Brand identity merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau
dengan merek atau produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas
yang sama, misalnya karakter tegas, kaku, berwibawa, nigrat, atau murah senyum,
sebagainya.
Brand Association adalah hal-hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan
dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas
yang berulang dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau kegiatan social
resposibility, isu-isu yang sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut, ataupun
person, simbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat melekat pada suatu
merek.
Brand attitude and behavior adalah sikap atau perilaku komunikasi dan interaksi
aktivitas dan atribut yang melekat pada merek saat berhubungan dengan khalayak
Brand benefit and competence merupakan nilai-nilai dan keunggulan khas yang
ditawarkan oleh suatu merek kepada pelanggan yang membuat pelanggan dapat
Menurut Kotler dan Keller (2012:347), citra merek dapat dilihat dari:
1. Keunggulan asosiasi merek, salah satu faktor pembentuk brand image adalah
2. Kekuatan asosiasi merek, setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu
satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya.
mudah. Namun demikian, popularitas adalah salah satu kunci yang dapat
produk tersebut.
berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup,
perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi
atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut, Ahmad (2017).
preferensi merek, tipe media yang digunakan dan bagaimana dan dimana mereka
melakukan pembelian barang, dalam Erlita dan Diah (2015). analisis gaya hidup
adalah analisis terhadap pola hidup sehari-hari dari seseorang yang diungkapkan
dalam Activities (Aktivitas), Interests (Minat), dan Opinions (Opini) orang itu
b. Interest atau minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang
media, dll.
dan apa yang mereka perkirakan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya.
Dimensi opinion (pendapat) terdiri dari mengenai diri mereka sendiri, masalah-
masalah sosial, bisnis, dan produk.Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari
karakteristik pola berfikir, perasaan dan presepsi mereka terhadap sesuatu. Gaya
ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah
bagian:
merujuk pada sistem nilai ekonomi dan konsumen sebuah masyarakat. Sistem
nilai ini terdiri atas pengaruh sistem gabungan dari agama suatu masyarakat
b. Gaya hidup pribadi (personal life style) merajuk kepada keyakinan individu
tentang aktivitas konsumen individu di dalam kultur atau sub kultur mereka.
Hal-hal seperti perilaku berbelanja, kesaadaran harga dan keterlibatan keluarga
dan proses pembelian terwujud akibat dari gaya hidup pribadi, sikap psikologis
pengalaman situasi sosial dan ekonomi yang spesifik, lingkungan fisik dan
yang lainnya.
Dari definisi para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya hidup
adalah suatu trend yang selaras dengan kehidupan yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya serta mempengaruhi pola pikir serta tingkah laku mereka.
lifestyle (gaya hidup) mencakup aktivitas, minat, opini, dan demografi. Hal ini
1. Activity (aktivitas)
sasaran adalah activity. Aktivitas ini dapat berupa kerja, hobi, acara sosial,
perusahaan dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh
Tan (2009: 34) mengatakan bahwa aktivitas merupakan apa yang mereka
lakukan dalam pekerjaan, apa kegemaran mereka dan bagaimana mereka
melalui liburannya, olahraga macam apa yang mereka lakukan dan klub tempat
mereka menjadi
penawaran produk. Hal ini dikarenakan produk merupakan faktor utama yang
menjadi fokus perhatian konsumen. Oleh karena itu penciptaan produk dan
2. Interest (Minat)
yang tertarik pada makanan, ada juga yang tertarik pada mode pakaian, dan
semacam objek, peristiwa, atau topik adalah tingkat kegairahan yang menyertai
konsumen tertarik untuk menata tempat tinggal mereka, atau tertarik dengan
mode, majalah dan surat kabar apa yang mereka baca, apakah mereka tertarik
tua. Setiap anggota kelurga memiliki peran yang berbeda dalam mempengaruhi
suami, istri, dan anak yang mempengaruhi dalam membeli beragam produk dan
jasa. Kotler & Keller (2009:171) mengungkapkan bahwa terdapat dua keluarga
yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung.Dari orang tua seseorang
orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga
diri, dan cinta. Bahkan jika konsumen tidak lagi banyak berinteraksi dengan
orang tua mereka, pengaruh orang tua terhadap perilaku mereka sangat besar.
3. Opinion (opini)
pribadi mereka sendiri. Solomon (2011: 264) mengatakan bahwa opini dapat
terdiri dari konsumen itu sendiri, isu sosial, isu politik, bisnis, ekonomi,
opinion (opini) sebagai apa pendapat konsumen tentang politik, partai politik
apa yang menjadi pilihan konsumen, apa pendapat konsumen tentang ekonomi
dan kegiatan bisnis, apa pendapat mereka tentang pendidikan, dan apa
(1994: 385) mengatakan bahwa opinion (opini) adalah “jawaban” lisan atau
tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus di mana
alternatif.
Ekonomi dapat dan sedang berubah dengan cukup cepat. Efeknya bisa
dapat berubah, atau bagaimana lingkungan tersebut bsa jadi berbeda untuk
orang lain. Seorang manajer pemasaran tidak dapat mengabaikan begitu saja
4. Demographic
strategi yang unik dan menemukan pelanggan yang belum terpuaskan, yang
kemudian dapat mereka tawarkan nilai superior melalui pemasaran yang lebih
mengutarakan bahwa demografi itu terdiri dari pendapatan, usia, siklus hidup
pendidikan.
Kotler & Armstrong (2013:226) dalam Ahmad (2017) adalah tahap dalam proses
yang sederhana dan komplek. Kotler & Keller (2009) dalam Erlita dan Diah
1. Pengenalan masalah
konsumen.
2. Pencarian informasi
mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua
penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka terhadap
informasi produk.
3. Evaluasi alternative
berbagai atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan
4. Keputusan pembelian
dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Terdapat dua
pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi
Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain
pembeliannya.
b. Faktor kedua adalah faktor sutuasi yang tidak terantisipasi yang dapat
muncul dan mengubah niat pembelian, seperti : harga yang diharapkan, dan
manfaat yang diharapkan.
1. Pilihan Produk
atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus
2. Pilihan Merek
hal menentukan cara yang mana yang paling efektif dikarenakan faktor lokasi,
4. Waktu Pembelian
5. Jumlah Pembelian
6. Metode Pembayaran
menunjukkan bahwa para konsumen harus melalui seluruh urutan tahap ketika
membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para konsumen dapat melewati atau
dasar. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah
homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para
anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak
2. Faktor social
(tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang
penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
3. Faktor pribadi
rekreasi. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap
pembeliannya.
4. Faktor psikologis
keyakinan dan sikap. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga
Persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang
1. Dwi Yoga Paradamas. 2013. ”Pengaruh Gaya Hidup Dan Brand Image
pengujian secara partial menunjukkan variabel gaya hidup, dan brand image
dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Branded Tiruan
pada Wanita Karir di Jakarta” Based on the analysis IBMSPSS Ver. 21.0 can
purchasing decisions.
3. Ahmad Ikhu. 2017 “ Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan Gaya Hidup
(Studi pada Mahasiswa Feb Unila)” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variable Citra Merek dan Gaya Hidup berpengaruh positif secara signifikan
dengan sumbangan sebesar 62.4% terhadap keputusan pembelian. Hasil
Gaya Hidup (X2) memberikan pengaruh terkecil dengan nilai β sebesar 0.403.
keputusan pembelian tas Hermes tiruan pada wanita karir” hasil penelitian ini
keputusan pembelian sebesar 2,756 > t-tabel 1,645 . dan variable gaya hidup
2.3.1 Hubungan antara citra merek dan gaya hidup terhadap keputusan
pembelian
konsumen akan memilih merek yang disukai tetapi ada pula factor yang
mempengaruhi seperti sikap orang lain dan factor-faktor keadaan tidak terduga.
Keputusan pembelian konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak dari proses
pertukaran atau pembelian, orang yang mempunyai persepsi baik terhadap suatu
barang tersebut
merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alas an subjektif dan
emosi pribadinya. Ditambah citra merek adalah persepsi tentang merek yang
digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan. Citra merek yang baik
terhadap suatu barang akan meningkatkan persepsi yang baik pula terhadap
seseorang. Dengan demikian citra merek yang baik terdapat dalam baju bermerek
tiruan seperti Supreme yang mereknya ditiru, dan akan mempengaruhi keputusan
preferensi merek, tipe media yang digunakan dan bagaimana dan dimana mereka
Dari penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Ikhu. 2017 “ Pengaruh Citra
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable Citra Merek dan Gaya Hidup
Merek (X1) memberikan pengaruh paling besar dengan nilai β sebesar .sedangkan
variable Gaya Hidup (X2) memberikan pengaruh terkecil dengan nilai β sebesar
0.403. ini menunjuakna bahwa citra merek dan gaya hidup memilki hubungan
Citra merek
(X1)
Keputusan
pembelian
(X2)
METODE PENELITIAN
metode sampel survey. karna Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang
sebelumnya telah membeli baju bermerek tiruan. Dalam penelitian ini tidak semua
konsumen dapat dijadikan sampel, karena akan membutuhkan waktu, tenaga, dan
biaya yang cukup besar. Menurut (Nasir 1999:325) Sampel survey adalah suatu
prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang diteliti dan dipergunakan
oleh peneliti. Menurut Roscoe yang dikutip Sekaran (2006) dalam Erlita dan Diah
a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian,
sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian,
ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
sebanyak 100 orang. Hal ini dikarenakan pada point c dijelaskan bahwa dalam
sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel.Variabel dalam penelitian
ini ada 3, sehingga jumlah sampel harus lebih dari 30 orang (3 x 10). Teknik
dengan alat penelitian kuesioner. Untuk memperoleh data berkaitan dengan citra
penelitian.
(Ridwan, 2007). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau suatu gejala sosial.
jawaban dengan rentang skala 1 - 5. Oleh karena itu setiap variabel mempunyai
definisi yang berbeda, maka setiap katagori variabel diberikan istilah yang
No Interval Kategori
1 4.20 - 5.00 Sangat baik
2 3.41 - 4.20 Baik
3 2.61 - 3.40 Netral
4 1.81 - 2.60 Tidak baik
5 1.00 - 1.80 Sangat Tidak baik
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer yang
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari objek penelitian.Data Primer yaitu
data yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden melalui kuisioner
yang dibagikan oleh peneliti.Hasil dari data primer adalah jawaban dari responden
tersebut menyangkut pengaruh citra merek dan gaya hidup terhadap keputusan
dalam penelitian ini adalah citra merek (X1) dan gaya hidup (X2)
tergantung pada variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang
3.8Identifikasi Variabel
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel bebas yang
meliputi:
membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu
dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian dari brand image. Ketika
konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu
produk atau jasa, akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan
brand haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut memiliki ciri khas dan
sulit untuk ditiru para pesaing. Keunikan suatu produk akan memberikan kesan
yang cukup membekas terhadap ingatan pelanggan akan keunikan brand. Sebuah
brand yang memiliki ciri khas haruslah dapat melahirkan keinginan pelanggan
analisis gaya hidup adalah analisis terhadap pola hidup sehari-hari dari seseorang
(Opini) orang itu atau biasa disingkat AIO. Gaya hidup melibatkan pengukuran
dimensi AIO utama pelanggan, yaitu: 1) Activities atau aktivitas yaitu bagaimana
perkumpulan, dll. 2) Interest atau minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas
mode pakaian, media, dll. 3) Opinions atau pendapat merupakan jawaban sebagai
variabel lain, yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah Keputusan
Pembelian, yaitu tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli
konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen dan cara orang berpikir
tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada
3. Keputusan Pembelian
memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran antara
uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan
1. Citra merek adalah tanggapan tentang merek baju merek supreme tiruan yang
yang diukur adalah kualitas produk, produk yang klasik, produk khusus,
2. Gaya hidup adalah pola kehidupan konsumen yang suka memakai baju
3. Keputusan konsumen adalah tindakan akhir yang diambil para konsumen yang
suka menakai baju bermerek dalam membeli baju merek Supreme tiruan
setelah melalui proses dan tahapan keputusan konsumen. Indikator yang diukur
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
tertampung pada suatu kuesioner dalam mengukur apa yang diukur. Dalam
penelitian ini mengukur mengenai variable citra merek dan gaya hidup
pada program SPSS for windows dengan level signifikan sebesar 5 persen
Menurut sugiyono (2008), bila nilai r hitung lebih besar dari nilai r kritis ( r
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥 ∑ 𝑦)
√[𝑛 ∑ 𝑥2 ]√[𝑛 ∑𝑦 2 − (∑ 𝑦)] ²
Keterangan:
n : jumlah subjek
x : variabel bebas
y : variabel terikat
berikut:
𝑘 ∑ 𝑆𝑖 2
𝑟= [1 − ]
𝑘−1 𝑆𝑖 2
Dimana:
reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, bila lebih kecil dari 0,6 maka maka
koefisien reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, dapat diterima bila 0,61-0,79,
antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara citra merek (X1), gaya
hidup (X2), terhadap keputusan pembelian (Y). Selain itu untuk mengetahui
sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1x1+ b2x2
Dimana :
Y : keputusan pembelian
a : Konstanta
X1 : Citra Merek
X2 : Gaya Hidup
Apabila harga korelasi di bawah 0,30 (< 0,30), maka instrumen tersebut
tidak valid dan apabila harga korelasi di atas 0.30 (> 0,30), maka instrumen
yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolineritas
variabel bebas dalam fungsi yang dibentuk harus bebas antara yang satu
nilai VIF harus kurang dari 10 (Ghozali, 2005). Apabila terjadi gejala
sehingga dapat dipilih model yang baik. Untuk mendeteksinya ada beberapa
(umumnya lebih dari 0,90), maka hal ini mengindikasikan adanya gejala
varianc inflation faktor (VIF) lebih dari 10 dan nilai tolerance mendekati
nilai 1.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak
menggunakan uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola
adalah jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
5. Uji Hipotesis
NO PERTANYAAN JAWABAN
baju supreme?
merek supreme?
lebih?
A. IDENTITAS RESPONDEN
Dimohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk memberikan jawaban
pada kuesioner berikut dengan cara member tanda silang (X) pada tempat
yang tersedia sesuai dengan realitas yang ada dan sesuai dengan hati
nurani Bapak/Ibu/Sdr/i.
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : P/L
3. Usia :
4. Tingkat Pendidikan Terakhir : (Pilih salah satu alternatif jawaban )
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
5. Perkerjaan : (Pilih salah satu alternatif jawaban )
a. Mahasiswa/Pelajar
b. PNS
c. Pegawai Swasta
d. Wirausaha
e. Lainnya
6. Penghasilan per bulan:
a. <Rp. 1.000.000
b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
c. >Rp. 3.000.000
B. PETUNJUK PENGISIAN
Berilah jawaban pada pernyataan berikut ini sesuai dengan
pendapat Saudara, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang
tersedia dengan keterangan sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Citra Merek
Pernyataan Jawaban
No
SS S N TS STS
produk lain.
terbatas.
2. Gaya Hidup
No Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
supreme.
saat ini.
penampilan.
saya.
3. Keputusan Pembelian
No Pernyataan jawaban
SS S N TS STS
Supreme.
Supreme.
Engel, James F. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-6. Jakarta Barat: Binapura
Aksara.
Rio Budi Prasadja Tan.2009. Psikiologi Pelayanan Jasa Hotel, Resto, dan Kafe,
Esensi Erlangga Group: Jakarta
Susanto dan Wijanarko. (2004). Power Branding Membangun Merek Unggul dan
Organisasi Pendukungnya. Jakarta:Kompas.
Sumber lain:
Ahmad Ikhu. 2017 “ Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan Gaya Hidup
(Lifestyle) Terhadap Pengambilan Keputusan PembelianMotor Honda Vario
(Studi pada Mahasiswa Feb Unila)”
Dwi Yoga Paradamas. 2013. ”Pengaruh Gaya Hidup Dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Ponsel Android”
Rusdania wisudawati “pengaruh citra merek dan gaya hidup terhadap keputusan
pembelian tas Hermes tiruan pada wanita karir”
Sumber insternet:
https://zetizen.jawapos.com/show/4934/mengenal-supreme-fashion-brand-
berharga-fasntastis.
www.hki.co.id