Anda di halaman 1dari 14

A.

Judul Program
“ FATH ISLAMIC CLOTHING COMPANY”
PRODUSEN T-SHIRT & MERCHANDISE BERNUANSA ISLAMI

B. Latar Belakang Masalah / Peluang Usaha


”Tren berbisnis pakaian tidak pernah mati” begitulah kalimat yang kami petik
dari sebuah buku berjudul ”Panduan Usaha Sablon & T-Shirt”
T-Shirt banyak digemari, karena sifatnya yang tidak formal, bisa digunakan
pada waktu santai dan sportif. Dan tidak kalah pentingnya, pakaian jenis ini
sangat cocok digunakan di iklim tropis seperti di Indonesia, khususnya Pontianak
yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Karena itulah T-Shirt bisa digunakan dari
waktu ke waktu, bahkan bisa menyesuaikan dengan tren mode yang berkembang
di masyarakat.
T-Shirt tidak lagi hanya digunakan sebagai sekedar pakaian yang menutupi
tubuh, dalam perjalannya kegunaan T-Shirt berkembang telah berkembang
menjadi sarana politik, iklan berjalan, menunjukkan status pemakainya, bahkan
menjadi media yang sangat efektif dalam memasivkan penyebaran nilai-nilai
kepada masyarakat.
Sebelum dibahas lebih jauh, T-Shirt yang kami maksud adalah T-Shirt untuk
kategori Clothing Company yang sering menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari Distro.
Clothing company sekarang menjadi istilah untuk menyebut perusahaan
pembuat T-Shirt atau perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merek
sendiri. Dalam kata lain Clothing merupakan kategori untuk merek yang
mengeluarkan produk pakaian jadi. Pakaian jadi ini sebagian besar adalah T-Shirt
dan kemudian berkembang ke berbagai perlengkapan penunjang gaya hidup
seperti kemeja, sepatu, pin, stiker, bahkan kacamata, jam tangan, dan sebagainya
yang lebih akrab disebut merchandise, bahkan T-Shirt juga merupakan bagian dari
merchandise itu sendiri. Sedangkan kata ”Distro” merupakan singkatan dari
distribution store atau distribution outlet yang berfungsi menerima titipan dari
berbagai macam merek clothing company lokal yang memproduksi sendiri

1
produknya (T-shirt, tas, dompet, jaket, dan lain-lain). Karena belum mempunyai
tempat pemasaran sendiri atau ingin memperluas pemasarannya, maka clothing
company ini sangat akrab dengan distro. (Granito, 2008)
Menurut survey yang telah dilakukan terdapat 89,5% pelajar dan mahasiswa
yang memiliki minat terhadap pakaian clothingan yang lebih akrab disebut
pakaian distro. Padahal harga produk yang ditawarkan relatif mahal karena
kebanyakan barang-barang yang dibeli adalah barang impor. Hasil survey yang
kami lakukan sandal jepit yang dijual di suatu distro seharga Rp 50.000-150.000,
harga sebuah baju kaos seharga Rp 70.000-250.000.
Dari fakta di atas dapat kami simpulkan bahwa meskipun harga yang
ditawarkan relatif mahal, supplier dengan tema yang sama banyak, namun
permintaan terhadap produk ini tetap saja banyak. Hal ini dapat dilihat dari betapa
menjamurnya bisnis clothing dan distro, khususnya di kota Bandung dalam hal ini
sebagai pelopor bisnis ini. Di Pontianak sendiri ada banyak distro, dan kebayakan
distro masih bertema sama namun tetap saja ramai pengunjung terutama distro di
Jl. Putri Candramid i,Jl. Gusti Hamzah, dan Khatulistiwa Plaza yang merupakan
pusat-pusat distro di kota Pontianak. Hal ini merupakan salah satu indikator
bahwa Pontianak merupakan pasar yang sangat potensial bagi produsen T-Shirt,
tentunya dengan produk yang terdiferensiasi.
Selain harga yang mahal, jenis pakaian yang sangat digandrungi generasi
muda ini juga berdampak pada pola tingkah laku generasi muda sekarang.
Menurut penelitian di University of British Colombia pada tahun 2002
menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dikenakan baik berupa pakaian ataupun
aksesoris mempengaruhi kepribadian seseorang yang memakainya, karena
seseorang akan menjadi apa yang dipakainya. Dampak ini mempngaruhi 30%
kepribadian seseorang. Sayangnya, realitas yang ada di masyarakat Indonesia
bahwa pakaian distro yang kebanyakan dijual memiliki gambar atau tulisan yang
kurang baik dan kurang mendidik. Misalnya terdapat tulisan ”Kill Me!” , atau
gambar tengkorak, atau bahkan gambar yang berbau pornografi. Hal yang
demikian kurang mendidik dan tidak menunjukkan kebudayaan Indonesia yang
santun melainkan itu merupakan kebudayaan Barat yang tidak sesuai dengan

2
kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini mungkin sepele oleh sebagian orang, akan
tetapi kenyataannya hal ini mempengaruhi kepribadian generasi muda sekarang.
Kelebihan dari usaha clothing company adalah usaha ini dapat didirikan
dengan modal yang tidak terlalu besar, relatif mudah untuk dijalankan karena
tidak terlalu banyak jenis bahan habis pakai maupun peralatan penunjang
sehingga memudahkan penghitungan,peminat yang tinggi, harga yang bersaing
dan yang terpenting adalah keeksklusifan yang membedakan dengan produk
sejenis yang diproduksi secara massal. Selain itu clothing company juga
meningkatkan kreatifitas pemuda untuk menciptakan desain-desain pakaian
sendiri tanpa harus mengeluarkan modal yang besar apalagi kami memiliki ahli
desain dalam tim kami.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka adanya usaha clothing company dengan
harga yang terjangkau namun tetap berkualitas, dalam hal ini kualitas distro dan
memiliki desain yang mengandung unsur pendidikan yang dapat digunakan
sebagai sarana penyebaran nilai-nilai moral dan nilai kebaikan bagi generasi muda
menjadi usaha inovatif yang menguntungkan dan bermanfaat baik secara ekonomi
maupun sosial kemasyarakatan yang secara langsung maupun tidak akan
membantu pemerintah.

C. Perumusan Masalah
Saat ini di Pontianak masih belum terdapat clothing company, baik clothing
company dengan produk bertema umum maupun yang bertema Islami, yang ada
hanyalah distro (itupun distro bertema umum) ataupun perorangan yang menjual
barang-barang reseller. Kelompok kami sendiri telah menjalankan usaha ini
sebagai reseller clothing Islami, dan ternyata walaupun harga yang kami tawarkan
relatif mahal, sambutan terhadap produk yang kami jual mendapat sambutan yang
sangat positif karena clothing bertema Islami ini baru ada di kota Pontianak,
karena selama ini produk clothing atau distro sangat identik dengan hal-hal
negatif seperti yang telah kami sebutkan di atas dan yang membuat mereka
tertarik adalah kami menjual produk yang ”paradoks”. Barang tersebut mahal
karena barang tersebut di datangkan dari luar Pontianak, yaitu di Bandung. Merek

3
clothing Islami yang kami datangkan merupakan merek-merek yang sudah mapan
seperti merek Syaheeda, dan Ihaqi.
Dari pengalaman yang kami dapatkan dan fenomena sosial masyarakat
terutama budaya remaja seperti yang telah kami paparkan di atas maka timbulah
gagasan usaha ”Fath Islamic Clothing Company” (Produsen T-Shirt &
Merchandise Bernuansa Islami). Sebagai mana sering kita dengar ungkapan
bahwa bacaan akan mempengaruhi pikiran, pikiran akan mempengaruhi tindakan,
tindakan akan mempengaruhi perilaku, dan akhiryna membentuk jati diri adalah
tepat adanya. Jika yang di baca adalah hal-hal yang positif, tentunya akan sangat
baik sekali, namun jika sebaliknya, maka ini adalah sebuah ”bencana”. Memang
efeknya tidak tampak pada saat ini, namun pada masa mendatang.
Pada kenyataanya, baju distro yang beredar banyak yang bertemakan hal-
hal yang ”beracun” yang merusak pola pikir remaja yang merupakan aset berharga
kita di masa mendatang. Mereka diracuni dengan berbagai paham yang negatif
yang merusak akhlak, mengajak pada pemberontakan, tidak mau ikut aturan,
ketidaksopanan, kata-kata kotor, bahkan gambar vulgar dan hal-hal yang tidak
sesuai fithrah kita sebagai orang yang menjunjung nilai-nalai luhur. Dan yang
lebih berbahaya adalah bahwa hal semacam ini seperti telah menjadi semacam
“Hukum Positif” yang diterima oleh sebagian besar remaja bahwa yang dikatakan
keren, gaya, gaul adalah hal-hal yang semacam itu.
Maka kami Fath Islamic Clothing Company menawarkan hal yang
berbeda, apalagi untuk daerah Pontianak usaha yang meyediakan tema-tema yang
kami maksud sangat tidak banyak yang melirik juga sebagai sarana counter attack
atau bisa juga disebut counter culture yang sangat efektif .

D. Tujuan Usaha
Adapun tujuan dari usaha yang akan didirikan adalah:
1. Menciptakan kemandirian usaha pada mahasiswa
2. Menumbuh kembangkan entrepreneurship pada mahasiswa
3. Membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran

4
4. Menciptakan produk yang terjangkau, berkualitas, mendidik dan
bermanfaat
5. Sebagai media penyampaian nilai-nilai moral yang baik dan mendidik
dalam desain baju yang kreatif, gaul dan menarik bagi generasi muda.
6. Menciptakan tren baru pakaian distro Islami yang sesuai dengan
kepribadian bangsa.
7. Membantu pihak yang ingin menjalankan bisnis yang sama yang sejalan
dengan visi dan misi Fath Islamic Clothing Company

E. Luaran yang Diharapkan


Fath Islamic Clothing Company akan menjadi pioneer di bidang clothing
Islami di Pontianak yang tidak hanya menjual T-Shirt, tetapi juga merchandise
Islami lainnya seperti stiker, pin, gantungan kunci, mug dan aksesoris dengan
desain yang segar dan original, unik, gaul, mendidik, kreatif, up to date dan
bermanfaat sebagai sarana penyampaian nilai-nilai moral bagi generasi muda.
Harga barang-barang yang kami tawarkan barada di kisaran Rp2.000 sampai
dengan Rp150.000. Dengan jarigan pemasaran yang luas tidak mustahil ratusan
ribu bahkan jutaan rupiah dapat dihasilkan setiap harinya.
Pada perkembangannya kelak, kami juga menerima orderan cetak dari
clothingan lain atau cetak merchandise lainya yang belum mapan sebagai usaha
sampingan kami. Orderan hanya akan diterima dengan syarat sesuai visi misi
kami, minimal bukan orderan yang berseberangan dengan idealisme kami, yaitu
apa saja yang negatif. Walaupun orderan berasal dari merek clothing baru dan
mengangkat tema yang sama dengan tema yang kami angkat, kami akan
menyambut dengan baik. Dengan demikian, maka isu atau tema yang kami angkat
semakin luas beredar dan secara otomatis cita-cita kami akan terwujud. Bisnis
sampingan tersebut tentunya tanpa melupakan core business kami, yaitu
memproduksi produk-produk yang mendidik, segar, original, kreatif, dan up to
date. Maka dapat kita lihat bahwa usaha ini masih sangat dapat berkembang
meluas. Seperti pada kalimat pembuka proposal kami, yaitu tren bisnis ini ini
tidak pernah mati! Karena bisnis ini memiliki ”Produk Life Cycle” yang sangat

5
panjang, dapat dilihat dari ”budaya distro” yang dari awal kemunculannya sampai
sekarang telah berumur hingga hampir 20 tahun dan belum menunjukkan tanda-
tanda declinenya.
Maka ada multiplayer effect yang diharapkan dari bisnis ini, yaitu selain dapat
lebih membuat kami mandiri, minimal pendapatan masing-masing dari kami
Rp3.000.000,00 per bulan. Kelak ketika bisnis ini membesar juga dapat
mengurangi pengangguran dan dapat menggaji karyawan produksi kami dengan
gaji yang sangat layak tentunya. Karena sebelum menyenangkan pelanggan, maka
terlebih dahulu kita harus menyenangkan karyawan kami. Selain itu dalam
penjualan, karena kami meggunakan cara direct selling, ada sharing profit yang
lumayan besar sampai 10% per barang yang terjual bagi mitra bisnis kami.

F. Kegunaan

Kegunaan yang akan diperoleh dari hasil usaha ini pada saat atau setelah
kegiatan PKM selesai antara lain:
1. Bagi Pemilik Usaha
a. Memberikan kesempatan untuk membuka usaha dan sebagai
sumber pendapatan
b. Menjadi sarana yang tepat untuk belajar berbisnis dan
meningkatkan kemampuan entrepreneurship
c. Menjadi sarana untuk menuangkan kreatifitas dalam bentuk
desain-desain kreatif pada baju kaos (T-shirt) dan pernak-pernik
lainnya
d. Menjadi sarana kebaikan dengan cara persuasif lewat media T-
Shirt dan merchandise Islami.
e. Memperluas silaturahim

2. Bagi Masyarakat
a. Sebagai sarana penyampaian nilai-nilai moral yang baik dan
mendidik di masyarakat terutama bagi generasi muda

6
b. Membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda
c. Menyediakan kebutuhan alternatif pakaian bagi masyarakat
d. Meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga terbentuk
masyarakat yang mandiri
e. Menciptakan budaya yang sejuk, ramah, dan nilai positif pada
mayarakat lewat tren mode clothing dan merchandise Islami

3. Bagi Pemerintah
a. Mengurangi jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi
b. Meningkatkan ketahanan perekonomian di Kota Pontianak
c. Membantu pemerintah dalam menjaga generasi muda yang
merupakan aset masa depan
d. Membantu dalam menangkal budaya yang merusak

H. Gambaran Umum Rencana Usaha


Bisnis T-Shirt memiliki peluang yang sangat baik. Masih banyak orang yang
menjadikan T-Shirt sebagai cenderamata atau pakaian kasual yang memang cocok
untuk iklim negara kita Fath Islamic Clothing Company terinspirasi dari usaha
yang dirintis oleh anak-anak muda kreatif di kota Bandung yaitu Ouval Research.
Oval Research memang bukan yang pertama di bisnis clothing umum, tetapi
kesuksesan mereka terbilang fenomenal. Siapa sangka jika Ouval Research yang
kini punya nama besar dulunya dirintis hanya dengan modal Rp200.000 ? Modal
tersebut mereka gunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan lusinan T-
Shirt. Kini Ouval Research memiliki dua distro di Bandung dengan 28 karyawan.
Salah satu faktor keberhasilannya adalah karena mereka mampu membuat produk
original dan kekhasan desain yang dibuat. Jadi salah satu kunci sukses yang dapat
kami ambil adalah desain. Rasanya kita semua memiliki modal untuk itu, karena
secara sederhana desain adalah kreatifitas. Maka desain yang original, segar, unik,
serta tidak lelah berinovasi adalah sebuah keniscayaan bagi kami agar produk
menempati posisi yang baik di benak konsumen. Keberhasilan mereka patut
dijadikan pelajaran.

7
Fath Islamic Clothing Company ingin memberi nilai tambah pada produk
yang digandrungi remaja jaman sekarang ini, agar tercipta paradigma baru bahwa
sesuatu yang keren, gaya, up to date adalah sesuatu yang baik dan positif.
Usaha clothing Islami ini mempunyai manfaat ganda, yaitu manfaat sosial
(social benefit) maupun manfaat ekonomis (economic benefit). Manfaat sosial
hadir karena kami tidak hanya sekedar menjual produk yang berkualitas, tetapi
juga ada unsur pendidikan yang ingin kami sampaikan agar apa yang dikenakan
atau yang di baca generasi muda sekarang adalah yang baik-baik karena seperti
yang telah kami sampaikan, apa yang kita baca dapat mempengaruhi pikiran dan
tindakan kita dan kami ingin mengeluarkan produk yang sedikit banyak dapat
membentuk pribadi mereka agar lebih baik. Dengan cara saling mengingatkan
apa-apa yang kita lupakan, dengan kata-kata yang ringan namun menyejukkan
dengan media T-Shirt maupun merchandise kami lainnya. Apabila ada satu orang
saja yang mengenakan produk kami, misalnya T-Shirt yang bertuliskan ”Allah
Never Sleeps” dan orang tersebut seharian penuh dengan aktifitas, bergaul dengan
banyak orang, melewati jalan raya, melewati gang-gang sempit, dan banyak hal
lain yang menyebabkan orang berpapasan dengannya dan membaca tulisan
tersebut, maka akan ada banyak orang yang membaca tulisan ”Allah Never
Sleeps” dan setidaknya mereka menjadi teringat bahwa Allah memang tidak
pernah tidur dan selalu mengawasi tindak-tanduk mereka. Itu baru satu orang
yang mengenakan T-shirt tersebut, bagaimana kalau ada puluhan, ratusan atau
bahkan ribuan orang yang memakai produk Islami berkata sejuk tersebut dengan
berbagai variasi pesan baik berupa kata maupun gambar ? Maka bisa kita
bayangkan kota Pontianak bahkan Kalimantan Barat akan menjadi kota dengan
penduduk yang sopan, cinta damai, berkasih sayang, religius, dan nilai positif
lainnya. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan membantu
pemerintah dalam menurunkan angka kriminalitas dan menaikkan produktifitas
masyarakat karena masyarakat yang religius seharusnya berkorelasi positif dengan
prestasinya.
Manfaat ekonomis berasal dari laba yang kami peroleh dari penjualan T-Shirt
maupun penjualan merchandise. Belum adanya clothing company apalagi

8
clothing Islami di Pontianak bahkan di Kalimantan Barat. Pasar di Pontianak
masih sangat luas karena bisa dikatakan pasar di kota Pontianak belum ”terdidik”,
yang dimaksud belum terdidik adalah karena masyarakat dalam hal ini remaja
masih belum banyak yang mengenal clothing genre ini, sudah menjadi tugas Fath
Islamic Clothing Company dengan tim yang tangguh serta dukungan jaringan
pemasaran yang luas untuk mengedukasi pasar untuk sadar akan keberadaan
produk alternatif dari kami. Dengan menjadi yang pertama mengenalkan produk
jenis ini pada masyarakat Pontianak, maka Fath Islamic Clothing Company akan
lebih dulu dikenal dan melekat di benak konsumen, apalagi konsumen baju
clothing terkenal akan loyalitasnya terhadap merek dan secara otomatis Fath
Islamic Clothing Company akan menjadi market leader di kelasnya. Kami dengan
tim yang tangguh akan terus menerus melakukan inovasi pada produk-produk
kami dan memperluas jaringan pemasaran agar jangkauan semakin luas.
Dengan semakin luasnya pasar kami, maka akan semakin mudah mengubah
paradigma remaja bahwa sesuatu yang keren, gaya, gaul, up to date tidaklah harus
sesuatu yang berbau negatif, justru hal-hal yang berbau positiflah yang merupakan
trend mode jaman sekarang sampai ada istilah ”suffi in the mall”, karena orang-
orang baik tidak hanya di temukan di tempat-tempat ibadah, tetapi di mana saja
kita berada.

A. Analisa Pemasaran
a. Segmentasi, Targeting dan Positioning
 Segmentasi
Segmen sasaran usaha Fath Islamic Clothing Company adalah para remaja
yang ada di kota Pontianak
 Targeting
Target market usaha adalah para siswa-siswi tingkat SMP, SMA, dan
Mahasiswa
 Positioning
Fath Islamic Clothing Company menempatkan diri sebagai clothing Islami
pertama yang ada di kota Pontianak

9
b. Analisa SWOT
 Strength
o Memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dalam hal disain
dan seni.
o Memiliki jaringan kerja yang kuat ke beberapa clothing company
di Pulau Jawa, khususnya Bandung.
o Memiliki jaringan penjualan hampir di setiap SMA dan Universitas
di kota Pontianak.
o Memiliki harga dan kualitas produk yang bersaing.

 Weakness
o Belum memiliki label yang tertokohkan
o Skala produksi yang masih belum dapat memenuhi permintaan
pasar
o Belum memiliki outlet penjualan resmi

 Opportunity
o Belum adanya pesaing di segmen ini
o Pasar yang masih belum tahu adanya “T-shirt Islami”

 Threatment
o Adanya clothing lain yang masih menjadi tren di kalangan remaja

e. Analisis Kelayakan pemasaran


Dalam melakukan analisis permintaan, digunakan model matrik
pembobotan berskala 1 – 5.
Keterangan : Sangat lemah : 1
Lemah :2
Sedang :3

10
Kuat :4
Sangat kuat :5

Tabel 1. Matrik Penilaian


Kriteria Penilaian
N
Item yang Dinilai Sangat Sangat
o Lemah Sedang Kuat
Lemah Kuat
1 SDM       ☻  
2 Pesaingan       ☻ 
3 Konsumen       ☻  
4 Mode/Trend       ☻ 
5 Harga     ☻   
6 Promosi       ☻  
7 Mutu produk dan pelayanan     ☻   
8 Ketersediaan bahan baku     ☻    
9 Rencana Pemasaran         ☻
10 Margin laba     ☻  
11 Ketersediaan modal   ☻    
12 Manajemen       ☻  
13 Pangsa pasar     ☻  
Total Bobot 0 2 4 36 5

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat
dicari dengan rumus ;

= 47/13
= 3. 62

Keteranngan:
1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak

11
1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak

Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3.62 maka usaha Fath Islamic
Clothing Company dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range
3,41 – 4,20.

B. Analisa Keuangan
1. Kebutuhan Dana Investasi
a. Biaya pembelian peralatan usaha Rp. 6.950.000
b. Biaya pembelian bahan baku serta bahan habis pakai lainnya
sebesar Rp. 2.000.000
2. Rencana Kebutuhan Dana
Tabel 2. Rencana Kebutuhan Dana

12
a. Proyeksi pendapatan
Pendapatan perhari : Rp. 1.050.000
Pendapatan perbulan : Rp. 31.500.000
Pendapatan pertahun : Rp. 378.000.000
b. Proyeksi biaya pertahun
Biaya bahan baku = Rp. 144.000.000
Gaji Owner
Produksi, 2 x @ 10 % pendapatan perbulan x 12 = Rp.75.600.000
Marketing, 3 x @ 10 % pendapatan perbulan x 12 = Rp.113.400.000
Gaji Agen
10 orang x @ 10.000 (mug + kaos) x 30 x 12 : Rp.36.000.000
Jumlah Biaya = Rp. 369.000.000
c. Proyeksi Rugi / Laba
Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari
pendapatan dengan pengeluaran.
Laba = Pendapatan – Pengeluaran
= Rp. 378.000.000 – Rp 369.000.000
= Rp. 9.000.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam operasional
usaha adalah sebesar Rp. 9.000.000

I. Metode Pelaksanaan
Peluang usaha Islamic clothing company di wilayah Kota Pontianak sangat
menjanjikan. Sasaran penjualan diarahkan pada generasi muda yang mayoritas
merupakan pelajar dan mahasiswa. Penjualan akan dilakukan ke sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi di kota Pontianak. Pola distribusi dilakukan secara
mendatangi langsung ke sekolah-sekolah atau perguruan tinggi dengan cara
bekerjasama dengan OSIS di setiap sekolah dan BEM (Badan Eksekutif

13
Mahasiswa) fakultas perguruan tinggi di Pontianak atau bisa juga bekerja sama
dengan siswa atau mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di tempat yang
bersangkutan Kerjasama yang dibangun adalah bagi hasil keuntungan dari
penjualan barang. Semakin banyak barang yang yang terjual maka bagi hasil
keuntungan juga semakin besar. Pola distribusi seperti ini akan sangat efektif,
dapat meraih keuntungan yang banyak dengan menekan biaya promosi.
J. Jadwal Pelaksanaan Program
Tabel 3. Pelaksanaan Program

K. Rancangan Biaya
Tabel 4. Rancangan Biaya

14

Anda mungkin juga menyukai