Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman materi jawaban No.

Anda mungkin juga penasaran, apa sih kunci keberhasilan H & M sampai menjadi
merek yang terkenal dan pembukaan gerainya ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas?

Kuncinya adalah kolaborasi dengan perancang busana yang terkenal dan mendunia seperti
Sonia Rykiel, Mattew Williamson, Roberto Cavalli, Jimmy Choo, Stella McCartney dan Karl
Lagerfeld. Nah, biasanya pakaian yang dirancang oleh perancang-perancang dunia ini
harganya super mahal. Tetapi, H & M bisa membuatnya terjangkau. Hal ini yang membuat H
& M bisa sukses dan dikenal di seluruh dunia. Kisah H & M mengingatkan saya pada sebuah
kalimat ...

Promosi dan Kolaborasi Gemilang H&M


Sebagai fashion retail terbesar kedua di dunia, H&M mempunyai trik jitu untuk sukses. Brand
asal Swedia ini dikenal sebagai jagonya promosi. Meski bukan berasal dari wilayah
pusat fashion, seperti London, New York, atau Milan, brand ini tetap dipandang sebagai
pembuat tren.

Salah satu kunci sukses bisnis fashion H&M adalah tidak pernah ragu membuat promosi yang
cerdas dan menggaet selebriti atau influencer yang pas dengan gaya mereka. Sudah beberapa
tahun ini, H&M menggandeng dua kakak adik Kendal dan Kylie Jenner untuk membuat
koleksi khusus. Sadar jika Kendall dan Kylie mempunyai pengaruh besar pada remaja dan
wanita seluruh dunia, langkah ini dinilai sangat jenius. Benar saja, dari koleksi kerja sama
tersebut selalu sold out alias ludes dalam waktu sebentar.

Bukan hanya ahli menggaet selebriti, H&M juga membuktikan posisi di industri fashion


dengan kerja sama bersama desainer papan atas dunia. Desainer seperti Alexander Wang,
Balmain, dan Kenzo sudah pernah bekerja sama dengan H&M.

Para ahli menilai, kolaborasi dengan desainer fashion tersebut adalah cara H&M menggaet


masyarakat kelas atas untuk membeli baju mereka. Bukan hanya masyarakat kelas atas,
koleksi ini juga membuat masyarakat menengah mempunyai kesempatan memiliki baju
rancangan desainer terkenal.Ê

Rangkuman materi jawaban No.2

Persaingan dalam dunia industri fashion membuat banyak perusahaan ritel fashion yang
memanfaatkan bisnis daring (online) melalui social media untuk mempromosikan produk-
produk mereka agar konsumen dapat dengan mudah mencari serta mengetahui produk terbaru
yang dijual. Seperti halnya yang dilakukan oleh dua perusahaan besar ritel fashion yaitu Zara
(Inditex) dengan pesaingnya yaitu Hennes dan Mauritz (H&M) yang terus mengunggah foto-
foto produk mereka untuk dipajang di website resmi dan juga social media.

Peningkatan persaingan bisnis daring (online) melalui social media, memberikan kesempatan
industri fashion untuk memanfaatkan social media marketing agar bisa meningkatkan brand
equity bagi perusahaan mereka. Brand equity merupakan aset yang strategis bagi perusahaan
karena sebagai ciri khas, mengandung simbol, makna yang membantu perusahaan dalam
mengurangi biaya promosi, dan menarik konsumen baru berdasarkan kesan yang ditanamkan
pada konsumen (Durianto & Sitinjak, 2004).

Tren belanja semakin berubah seiring perkembangan teknologi saat ini. Seperti tahun-tahun
sebelumnya, masyarakat biasanya harus pergi ke tempat belanja seperti mall dan lain
sebagainya untuk membeli produk fashion seperti pakaian, tas, sepatu, serta kebutuhan
lainnya. Namun kini dengan adanya teknologi yang canggih seperti internet, masyarakat tidak
perlu lagi ke mall untuk berbelanja karena konsumen dapat membeli produk apa saja yang
mereka butuhkan dengan cara berbelanja online lewat social media dan e-commerce.

Berbelanja melalui media online dapat memudahkan kita untuk mencari serta membeli
produk apa saja yang kita inginkan. Social media saat ini sudah banyak digunakan oleh
masyarakat dan merupakan media yang cukup berkembang pesat di Indonesia. Menurut data
dari (Kompas, 2018) adanya peningkatan pengguna internet dan social media sebanyak
hampir 50 persen dari tahun 2017 hingga tahun 2018 mencapai 262 juta pengguna. Kim dan
Ko (2012) mendeskripsikan social media marketing atau pemasaran media sosial yang terdiri
dari lima dimensi, yaitu hiburan (entertainment), interaksi (interaction), trendiness,
customization, dan word of mouth (WOM).

Social media digunakan untuk membangun brand oleh para pemasar (Nam et al., 2011).
Dengan social media yang kuat, akan tercipta nilai baik di mata konsumen sehingga
mendorong peningkatan loyalitas merek, sehingga dikatakan social media akan berdampak
positif pada brand loyalty (Godey et al., 2016). Interaksi media sosial secara mendasar
mengubah komunikasi antara merek dan pelanggan (Gallaugher & Ransbotham, 2010).
Interaksi sosial adalah motivator penting untuk menciptakan terwujudnya konten. Media
sosial dapat menawarkan bantuan kepada konsumen sebagai ruang untuk diskusi dan
pertukaran ide. Menurut Muntinga et al. (2011), interaksi sosial menggambarkan pengguna
yang berkontribusi pada platform media sosial terkait merek untuk bertemuorang yang
berpikiran sama, berinteraksi, dan berbicara dengan mereka tentang produk atau merek yang
spesifik.

Social media marketing digunakan untuk membangun ekuitas merek oleh sebuah perusahaan.
Dengan citra atau image positif menjadikan dampak baik pada masyarakat sehingga
meningkatkan brand equity (Nam et al., 2011). Dalam pengaturan media sosial atau social
media, aktivitas pemasaran meningkatkan ekuitas merek konsumen (Bruhn, Schoenmueller,
& Schafer, 2012; Kim & Ko, 2012). Menurut Mangold dan Faulds (2009), tindakan
pemasaran melalui media sosial (social media marketing) adalah bagian dari promotional mix
dalam komunikasi merek. Penelitian Bruhn et al. (2012) mengungkapkan bahwa komunikasi
media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap ekuitas merek.
Penelitian yang dilakukan oleh Godey et al. (2016) menyatakan bahwa social media
marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekuitas merek dan pada dua
dimensi utama dari ekuitas merek: kesadaran atau pengenalan merek dan citra merek.
Semakin tinggi peran social media maka akan meningkatkan brand equity. Dengan
meningkatnya manfaat ekuitas merek maka perusahaan telah membentuk ekuitas merek dan
bagaimana merek dapat dibangun dengan tindakan pemasaran yang berbeda (Christodoulides
& De Chernatony, 2010). Penelitian Kim dan Ko (2012) mengungkapkan bahwa social media
merupakan kegiatan media pemasaran yang efektif dan berpengaruh secara positif terkait
dengan perilaku atau respons pembelian di masa mendatang.

Rangkuman materi jawaban No.3

1. Zara

Di urutan pertama ane akan membahas soal "brand anak" yang bisa disebut sebagai yang
terbesar di Inditex Group ini. Yap, Zara. Pasti agan agan semua sudah tahu Zara. Zara adalah
merk Fashion asal Spanyol yang sudah didirikan pada tahun 1975. Yap, bisa dibilang Zara ini
merupakan salah satu brand sulung di grup ini. Kalau dari pengamatan ane, ciri khas Zara ini
adalah "formal". Yap, kebanyakan pakaian yang dijual oleh Zara adalah pakaian pakaian
formal, terutama untuk pria. Selain itu, para sales dari Zara dalam outlet diseragami dengan
setelan jas yang rapih untuk menambak kesan "formal". Untuk harga, bisa dibilang Zara
menjadi yang termahal dibanding Pull and Bear, Bershka, Stardivarius, bahkan H&M dan
Uniqlo. Meskipun kebanyakan menjual pakaian formal yang mahal, Zara juga masih
menyediakan pakaian casual dan trendy untuk anak muda dan anak anak. Salah satu outlet
Zara yang pernah ane datangi adalah Zara, Senayan City.

2. Pull & Bear

Berikutnya, ada adik dari Zara yang secara pribadi ane paling suka gansist. Pull And Bear.
Pull And Bear ini adalah brand anak dari Inditex yang berdiri pada tahun 1991. Yap,
mungkin produk Pull and Bear paling terkenal adalah Hoodie bertuliskan Pull And Bear -
1991. Sedikit berbeda dengan Zara, Pull And Bear kebanyakan menjual pakaian "casual"
untuk dewasa maupun remaja namun kebanyakan untuk pria. Terlihat dari interior oultetnya
yang tak semewah zara namun tetap terlihat keren. Untuk harga, masih bisa terbilang mahal
namun masih dibawah Zara. Kalau jaket berkisar 500 ribu an, Celana sekitar 400 ribu an.
Begitulah pengamatan ane saat belanja disana. Salah satu outlet Pull and Bear yang pernah
ane datangi adalah Pull And Bear, Grand Indonesia.

3. Bershka

Selanjutnya ada adik dari Pull And Bear yang bisa dibilang anak muda banget nih gan. Yap,
Bershka. Bershka adalah fashion brand yang juga merupakan anak dari Inditex yang didirikan
pada tahun 1998. Yap, cukup jauh dengan Pull And Bear. Soal segmentasi dan tipe fashion
yang dijual, Bershka kebanyakan menargetkan atau menjual pakaian anak muda yang sesuai
dengan trend. Yap, bisa dibilang hampir semua atau berfokus pada anak muda. Dan berbeda
dengan pull and bear yang lebih identik pada pria, Bershka bisa dibilang sebagai brand yang
unisex atau produknya dijual untuk berbagai gender. Soal harga, lebih terjangkau dari Pull
and Bear namun soal kualitas dan style gak kalah kok gan. Salah satu outlet Bershka yang
pernah ane kunjungi adalah Bershka, 23 Paskal Bandung.

4. Stradivarius

Dan terakhir, ada si bungsu yang paling cantik di Inditex Group, yaitu Stradivarius.
Stradivarius adalah anak brand dari Inditex yang bergabung dengan Inditex gak jauh dari
Bershka. Yap, hanya terpaut setahun yaitu pada tahun 1999. Sebenarnya Stradivarus sudah
berdiri pada tahun 1994 sebagai brand sendiri, namun akhirnya bergabung dibawah Inditex
Group pada tahun 1999. Diawal kenapa ane bilang brand ini merupakan yang tercantik ?
Karena bisa dibilang Stradivarius adalah brand fashion khusus wanita alias hampir semuanya
menjual pakaian wanita. Namun di tahun 2017, Stradivarius melakukan pelebaran sayap
dengan membuat Stradivarius Men. Ane sendiri belum pernah masuk ke outlet Stradivarius
karena ane laki laki gan hehe, enggak nyari baju cewek.

Anda mungkin juga menyukai