Anda di halaman 1dari 62

“BUSANA MUSLIM DENGAN

DETAIL PEPLUM DI BUTIK


BATIK MADURETNO”

OLEH:
NIKMATUL IZA
105544017
BAB I
A. Latar Belakang
Fakultas Teknik adalah salah satu fakultas yang berada
di lingkungan UNESA, memiliki visi ke depan yaitu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
yang unggul.
Program Studi S1 pendidikan Tata Busana yang berada
dibawah naungan Fakultas Teknik, Untuk menyiapkan
lulusan yang profesional dalam bidang usaha mahasiswa
S1 pendidikan Tata Busana diwajibkan menempuh mata
kuliah Praktik Industri (PI).
Praktik Industri (PI) di lingkup tata busana itu sendiri
dapat dilaksanakan di industri Garment maupun Butik.
Butik Batik Maduretno adalah salah satu dunia
usaha/dunia Industri yang merupakan Mitra UNESA
sebagai tempat Mahasiswa melakukan Praktik industri
untuk memperoleh ilmu dan pengalaman di lapangan
Butik Batik Maduretno merupakan Butik yang
melayani jasa penjahitan busana, butik ini
menyediakan desain-desain busana serta busana ready
stok meliputi busana casual, busana kerja, busana
pesta, dan lain sebagainya
Seiring berjalannya waktu, permintaan konsumen
semakin meningkat dan beragam, permintaan
konsumen tidak hanya pada busana-busana berbahan
batik, namun sudah meluas hingga pesanan busana
dari bahan-bahan lain selain batik, serta permintaan
konsumen untuk menyediakan jilbab dan busana
muslim . Hal ini membuat Butik Batik Maduretno
memutuskan untuk membuka cabang usaha butik baru
yaitu Rumah Jahit Jihan Husna dan House Of Taaj
• Pada pelaksanaan praktik industri di Butik Batik
Maduretno, mahasiswa diminta untuk
mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki dengan
diberi tugas dan pekerjaan mulai dari mendesain
busana hingga mewujudkan busana.
• Dari beberapa desain yang dibuat dan telah
diwujudkan oleh penulis, salah satu yang menarik
adalah desain busana muslim dengan detail
peplum, dan busana tersebut diangkat menjadi
judul dalam laporan praktik industri ini yaitu
“BUSANA MUSLIM DENGAN DETAIL PEPLUM DI
BUTIK BATIK MADURETNO.”
B. Tujuan
• Tujuan umum
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman yang sesungguhnya di dunia kerja.
2. Untuk melihat secara langsung proses produksi
usaha butik.
• Tujuan khusus
1. Mengetahui proses pembuatan busana muslim
dengan detail peplum di Butik Batik Maduretno.
2. Mengetahui hasil jadi busana muslim dengan detail
peplum di Butik Batik Maduretno.
Manfaat
• Bagi penulis
1. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang dunia
industri.
2. Mencetak diri menjadi mahasiswa yang mempunyai
kompetensi tinggi dan dapat bersaing di dunia kerja.
3. Mengembangkan kreatifitas yang di miliki mahasiswa dalam
berkarya dan mengekspresikan kemampuan diri.
4. Mengasah kemampuan di dalam berkomunikasi dan
menghadapi orang dengan berbagai macam karakter.
• Bagi jurusan
1. Sebagai tambahan referensi dalam bentuk laporan tentang
penerapan kombinasi bahan yang baik,khususnya penerapan
kombinasi bahan di Butik Batik Maduretno.
2. Dapat menjalin kerjasama yang baik antara Perguruan Tinggi
dengan Industri untuk meningkatkan kualitas kemampuan
mahasiswa yang sesuai dengan tuntutan Industri.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Busana
1. Pengertian Busana
Menurut ernawati dkk. (2008:24) “Busana berasal
dari bahasa sanskerta yaitu ”bhusana” dan istilah
yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu
”busana” yang dapat diartikan ”pakaian”.
Sedangkan Menurut kamus besar bahasa
indonesia Busana dapat diartikan sebagai “segala
sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala hingga
sampai ujung kaki.”
2. Klasifikasi Busana
secara garis besar busana dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Busana Dalam
b. Busana Luar
3. Pemilihan busana
Menurut ernawati dkk (2008 : 28) “Dalam berbusana kita
perlu menyesuaikan busana dengan bentuk tubuh, warna
kulit, kepribadian, jenis kelamin dan lain sebagainya.
Kesalahan dalam memilih busana akan berakibat fatal bagi
sipemakai, karena busana yang semula diharapkan dapat
mempercantik diri dan dapat menutupi kekurangan tidak
terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat
semakin menonjol.
B. Busana muslim
1. Pengertian busana muslim
“Busana muslimah merupakan pakaian
yang dikenakan wanita muslimah selama
tidak keluar dari ajaran Islam (syariat). Setiap
wanita muslimah diharuskan untuk
mengenakan busana muslimah agar terhidar
dari berbagai macam gangguan yang datang
kepadanya.” (Shabah : 2000)
2. Prinsip-Prinsip Busana Muslim
Adapun prinsip-prinsip yang ditentukan dalam tuntunan
Islam menurut al-Fauzan (1995 : 15) antara lain:
a. Prinsip Pemotongan Kain Yang Akan Dijahit.
1) Busana harus menyelubungi seluruh badan
2) Busana tidak ketat yang dapat membentuk tubuh.
3) Busana Wanita Tidak Menyerupai Busana Laki-Laki
4) Tidak Menyerupai Wanita Kafir
b. Prinsip yang berhubungan dengan corak (bentuk) busana
1) Tidak menjadikan busana sebagai perhiasan pada dirinya
2) Busana tidak tipis
3) Busana tidak bercorak glamour.
4) Tidak diberi wewangian atau parfum yang menimbulkan syahwat
C. Peplum
1. Pengertian peplum
• Menurut kamus besar bahasa indonesia
“Peplum adalah bagian dibawah pinggang dari
gaun, jaket, atau blus yang merupakan terusan
dari bagian atas.”
• Kata "peplum" sendiri diambil dari bahasa
Yunani "peplos" yang artinya :selendang/ syal
Peplum kemudian didefinisikan sebagai
kerutan yang mengembang yang ditempel di
jaket, dan korset.
Baju peplum sudah ada sejak 1800-an atau
pada zaman Yunani kuno. Tahun 1940-an, baju
model peplum berada di puncak kejayaan.
Pada saat itu, Christian Dior pertama kali
merancang gaya busana ini. Setelah itu, model
baju ini menghilang hingga akhirnya muncul
lagi tahun 1980-an. Mode pun terus berputar.
Tahun 2012, baju model peplum kembali
digemari. Dan, tahun 2013 ini, model tersebut
masih menjadi incaran semua kalangan.
a. peplum pada era 1940-an.

b. peplum pada era 1980-an.


c. peplum di era modern
2. Pola
Menurut kamus besar bahasa Indonesia pola
adalah "potongan kertas yang dipakai sebagai
contoh dalam pembuatan baju". Sedangkan
Menurut porry muliawan (1997), pola adalah
“suatu potongan kain / kertas yang digunakan
sebagai contoh pembuatan baju dan mempunyai
ukuran badan tertentu, sehingga pola dapat
diartikan sebagai jiplakan bentuk badan dengan
ukuran tertentu dari kertas yang digunakan untuk
pedoman menurut bahan busana.”
Pada pelaksanaan praktik industri, dalam
pembuatan busana, pola dasar baik pola badan,
lengan maupun rok telah disiapkan oleh devisi
pattern butik batik maduretno dengan standart
M, selanjutnya baru dilakukan pecah pola sesui
desain secara manual.
Pola yang dipakai oleh Butik batik
maduretno adalah pola dasar sistem
dressmaking, yang telah mengalami perubahan
dan disempurnakan oleh butik batik maduretno
sebagai pola dasar butik ini .
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI
A. Gambaran umum industri/perusahaan dan struktur
organisasi
1. Organisasi Dan Manajemen Industri/perusahaan
a. Organisasi
Pada Butik Batik Maduretno, struktur organisasi yang
mengelola dan menjalankan roda perusahaan sama halnya
pada Rumah jahit Jihan Husna dan House Of Taaj, organisasi
ini di kelola dan di pimpin oleh orang yang sama yaitu ibu Nely
Nailaufar Afifi C, S.Si. Apt. Yang bertindak sebagai owner .
Adapun struktur organisasi dengan
beberapa devisi sebagai berikut:
b.Manejemen Industri
Didalam butik batik maduretno semua
kegiatan menejemen industri, mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
Maupun pengawasan berjalan dengan baik,
setiap devisi bertanggung jawab penuh
terhadap pekerjaan yang di lakukannya masing-
masing, selanjutnya akan mempertanggung
jawabkan kenerjanya kepada owner. kejujuran
merupakan hal yang sangat di terapkan pada
Butik ini.
Prospek Industri/Usaha Di Masa Depan
1) Kebutuhan Barang Dan Jasa
Butik Batik Maduretno dalam pengadaan barang
melakukan transaksi langsung dengan badan usaha yang
memproduksi bahan baku busana Kebutuhan barang yang
berupa kain batik di order langsung dari pengrajin batik di
Madura. Dan untuk bahan-bahan kombinasi Butik Batik
Maduretno menjalin kerjasama dengan pengelola bahan-
bahan berada di Surabaya.
2). Kemampuan Produksi
Untuk setiap bulannya Butik Batik Maduretno sendiri
mampu memproduksi 50-70 busana, untuk Jihan Husna
30-50 busana, dan Taaj 50-100 jilbab.
3). Kreatifitas Dan Daya Saing
Dalam memasarkan produknya, Butik Batik
Maduretno menggunakan media online, baik
berupa website, facebook, dan jejaring sosial
laiinya. Butik ini menawarkan berbagai desain
yang menarik konsumen untuk melakukan
pemesanan. Desain inilah yang merupakan
keunggulan dari Butik Batik Maduretno.
Contoh desain
4). Era Pasar Global
Di era pasar Global Saat ini masyarakat cenderung
memilih kepraktisan, begitu pula dengan berbelanja,
khususnya berbelanja busana mereka menganggap
membuang banyak waktu, sehingga dirasa melakukan
transaksi secara online sangat menguntungkan, lebih
efesien dan menghemat waktu, itu mengapa Butik
Online yang di rintis Butik maduretno merupakan inovasi
di era pasar global saat ini.
5). Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
telah dirasakan oleh pegawai Butik Batik Maduretno
sehingga mempermudah dan mempercepat proses kerja
yang ada Butik Batik Maduretno. hal ini dapat di lihat
dari Penggunaan alat-alat dan teknologi modern,
2. Deskripsi Perencanaan Kegiatan
a. Sejarah Berdirinya Butik Batik Maduretno
Butik batik maduretno didirikan oleh ibu Nely
Nailaufar Afifi Choiriyati, S.Si.Apt pada tahun 2010,
Mengapa butik batik maduretno hanya menyedikan
bahan batik tulis bukan batik printing ataupun batik
cap karena butik batik maduretno memiliki misi
membantu para pengrajin batik tulis yang kesulitan
memasarkan hasil kerajin batik madura, masyarakat
umum cenderung menilai batik madura sebagai batik
murah, yang memiliki nilai jual rendah, sehingga
kalangan atas enggan mengenakan batik madura
tersebut yang dinilai norak karena warnanya yang
cenderung mencolok. Serta membantu masyarakat
umum yang ingin mencintai batik tulis namun tidak
disertai pengetahuan yang cukup tentang batik tulis.
Supaya tidak terjerumus membeli batik printing.
b. Identitas Industri
Nama Perusahaan : Butik Batik Maduretno
Jenis Industri : Butik
Nama Pimpinan : Nely Nailaufar Afifi Choiriyati, S.Si. Apt
Alamat Perusahaan: Jl. Gayungsari Barat 7 No. 14 Surabaya
No. Telp/Fax : 085733256605 atau 081703166751

c. Waktu dan Jadwal Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Senin – Sabtu
Waktu : 07.30 – 16.00 WIB
Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
d. Keterlibatan Mahasiswa
Mahasiswa yang Praktik Industri di Butik
Batik Maduretno terlibat langsung pada proses
produksi yaitu mulai pembuatan desain,
membuat pola, memotong bahan, menjahit,
hingga finishing. Dalam satu minggu setiap
mahasiswa diberi pekerjaan menyelesaikan 1
busana.
Adapun keterlibatan Mahasiswa selama pelaksanaan
praktik Industri Di Butik Batik Maduretno adalah
sebagai berikut:
1). Spesifikasi Produk
2). Kebutuhan Sumber Daya (sarana dan
peralatan, teknologi dan tenaga kerja)

a. Sarana dan peralatan


Sarana dan ruangan yang ada di Butik Batik
Maduretno meliputi:
– Ruang tamu
– Ruang untuk membuat pola dan ruang publikasi
(costumer service).
– Ruang produksi.
– Ruang logistik.
– Ruang memotong .
– Ruang pemotretan.
b). Teknologi dan Tenaga Kerja
Untuk memperlancar proses produksi Butik Batik
Maduretno menggunakan mesin jahit high speed dan mesin
jahit dengan dinamo kecil. Dan untuk pemasaran serta
publikasi Butik Batik Maduretno menggunakan wifi untuk
memperlancar proses tersebut.
3). Perbaikan dan Perawatan
Perbaikan dan perawatan alat dan bahan
maupun kebersihan diruang kerja dilakukan
oleh seluruh karyawan. Bila terdapat kerusakan
pada mesin akan diperbaiki oleh pegawai
disana, apabila pegawai tidak bisa
mengatasinya maka memanggil servis mesin.
4). Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja menjadi tanggung jawab
masing-masing karyawan. di akhir bekerja
melakukan pencabutan aliran listrik dan
membersihkan serta merapikan ruangan.
5). Distribusi dan Pemasaran
Pendistribusian dari Butik Batik Maduretno
hingga sampai kepada konsumen yaitu Desain
yang di buat oleh Devisi Designer setelah di
setujui Owner kemudian di online kan
(diupload) ke jejaring sosial yang dimiliki,
apabila ada konsumen yang memesan desain
tersebut kemudian di kerjakan oleh para
karyawan dari mulai membuat pola hingga
finishing, waktu untuk pengerjaan busana yaitu
2 minggu dari waktu pemesanan.
3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor-faktor Pendukung
1) Tingginya rasa kekeluargaan dan kerjasama yang
terjalin di lingkungan butik batik maduretno
khususnya pada bagian produksi, sehingga
mahasiswa merasa nyaman praktek industri
diButik Batik Maduretno.
2) Kesediaan staf/ devisi Butik Batik Maduretno untuk
membimbing mahasiswa yang sedang praktek
sehingga mempermudah mahasiswa untuk
memahami dan melaksanakan tugas-tugasnya
3) Mahasiswa diperlakukan dengan baik.
4) Perhatian atas keselamatan kerja yang baik.
5) Lokasi Butik yang mudah terjangkau oleh
mahasiswa
b. Faktor-faktor Penghambat
1) Letak antara divisi yang satu dengan divisi yang
lain saling terpisah dan tidak berurutan, sehingga
jalannya pekerja sedikit terhambat.
2) Kerjasama dengan penjahit luar mengakibatkan
proses QC tidak berjalan lancar karena jika ada
kesalahan tidak dapat direvisi saat itu juga,
sehingga menghambat pekerjaan yang lain.
3) Tempat produksi kurang luas dan kurang
penerangan.
4) Kurangnya managemen organisasi, misalnya
bagian cutting merangkap pada bagian pengadaan
bahan, bagian QC merangkap di bagian tailor.
C. Inovasi dan Solusi Terhadap Masalah
1) Tata letak antara ruang produksi sebaiknya tertata
secara berurutan sehingga cara kerja karyawan bisa
efektif dan efisien.
2) Sebaiknya penjahit luar bekerja di tempat, agar pada
saat adanya revisi memudahkan dan mempercepat
waktu. sehingga tidak ada komplain dari konsumen
akibat lambatnya barang yang dipesan.
3) Tempat produksi sebaiknya diperluas dan di beri
penerangan yang cukup.
4) Managemen organisasi sebaiknya diperjelas , agar tidak
ada karyaan yang merangkap 2 pekerjaan, sehingga
tugas dari masing-masing karyawan jelas.
B. PEMBAHASAN
1. Alat membuat Busana Muslim penerapan peplum.
a. Metlin
b. Skala
c. Penggaris pola
d. Pensil
e. Pensil merah biru
f. Kapur jahit
g. Rader
h. Karbon
i. Gunting kain
j. Gunting benang
k. Pemberat
l. Jarum pentul
m. Jarum tangan
n. Jarum mesin
o. Pendedel
p. Tudung jari / bidal
q. Mesin jahit
r. Mesin obras
2. Proses pembuatan busana muslim dengan
penerapan peplum di Butik Batik Maduretno
a. Desain
Analisis desain I
b. Membuat pola

Pola yang dipakai oleh Butik batik


maduretno adalah pola dasar sistem
dressmaking, yang telah mengalami
perubahan dan disempurnakan oleh butik
batik maduretno sebagai pola dasar butik ini .
Pola dasar badan dan lengan
Pola rok ½ lingkaran
Pecah pola badan
Pola peplum menggunakan rumus
lingkar penuh
Komponen pola
c. Memotong bahan
d. Langkah kerja menjahit
Menjahit blus
1) menyelesaikan busana bagian atas, pasang resleting pada
busana.

2) Memasang saku depan dan hiasannya berupa mata ayam


3) Menyambung bagian bahu dan sisi

4) Menggabungkan peplum dengan bagian badan atas


5) Memasang resleting sisi

6) Memasang lengan
7) Menjahit kelim busana

8) Membuat ikat pinggang


9) Menyelesaikan garis leher
Menjahit rok
1) Menjahit sambungan rok

2) Memasang resleting
3). Menjahit furing

4). Menggabungkan furing dengan bahan utama


5) Menjahit ban pinggang

6) Menjahit kelim
7) Memasang hak kait

8)Mengopras busana
9) Pressing
Hasil
jadi
busana
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara umum
Setiap usaha baik dibidang busana maupun
bidang lain semuanya memiliki keunggulan dan
karakteristik masing-masing sebagai ciri khas
usaha tersebut, pada pelaksanaan praktik
industri di dunia usaha/kerja ini kita terjun
langsung dilapangan sehingga kita dapat
memahami dan mengetahui keadaan
sesungguhnya di dunia kerja
2. Secara Khusus
Peplum adalah bagian dibawah pinggang
dari gaun, jaket, atau blus yang merupakan
terusan dari bagian atas. Mengkombinasikan
bahan selain memperhatikan jenis bahan juga
harus disesuaikan dengan jenis busana
B. SARAN

• Penulis berharap Butik Batik Maduretno tetap


mampu mempertahankan kualitas dan kepercayaan
dari para pelangganseperti sekarang ini. Tata letak
antara ruang produksi sebaiknya tertata secara
berurutan sehingga cara kerja karyawan bisa efektif
dan efisien. Sebaiknya penjahit luar bekerja di
tempat, agar pada saat adanya revisi memudahkan
dan mempercepat waktu. Tempat produksi
sebaiknya diperluas dan di beri penerangan yang
cukup. Managemen organisasi sebaiknya diperjelas ,
agar tidak ada karyaan yang merangkap 2 pekerjaan,
sehingga tugas dari masing-masing karyawan jelas
dan pekerjaan tidak terhambat.

TERIMAKASIH.......

Anda mungkin juga menyukai