Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISA TEKNIK DAN BIAYA

Genap 2016/2017
INVESTASI PADA USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG

Nama : Dwi Aung Maulana


Nbi : 1421504797
Kelas : S

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2017
A. LATAR BELAKANG
Sering kita mendengar banyak orang mempunyai uang lebih yang ingin memulai usaha
investasi namun bimbang akan melakukan usaha apa yang cocok dan mumpuni. Terlebih lagi jika
secara mental dan finansial sudah teruji seperti pensiunan pejabat dan pegawai pemerintahan ataupun
juga mantan komisaris perusahaan kenamaan. Sehingga sudah terbiasa dengan naik turunnya omset
dan keuntungan karena biasanya sudah memiliki tabungan hari tua, berbeda dengan mereka para
generasi muda dan masyarakat usia produktif yang cenderung idealis dan ambisius dalam ber-
investasi. Tak sering terjadi gesekan jika yang berfusi adalah kedua golongan masyarakat tersebut
dalam bermitra ataupun mendirikan sebuah persekutuan komanditer atau CV dalam investasi nya,
lebih sering kita melihat yang sebaya dan tidak berbeda umur lebih eksis dan jarang terjadi gesekan
internal, bak sebuah gesekan partai politik, sebuah organisasi bisnis tentunya membutuhkan pemimpin
yang visioner dan berwawasan kedepan serta memiliki mental tahan uji.Baru-baru ini kita lihat
bersama presiden baru dengan gaya baru dan usia relatif muda dan enerjik, meski banyak yang masih
meragukan kepemimpinannya tapi mari kita lihat nanti hasilnya. Berbekal ilmu bisnis dan diawali
dengan menjabat sebagai seorang walikota, nyatanya sekarang mampu menjadi orang nomor 1 di
negeri ini.

B. PERMASALAHAN
Sebagai pengusaha muda atau yang merintis suatu usaha peternakan ayam kampung salah
satunya, pasti banyak yang akan mencela bahkan pesimis dengan hasil yang akan didapat, namun
itulah yang namanya pengusaha harus siap di segala medan dan kondisi. Ibarat orang tua yang baru
dan belum berpengalaman dalam merawat buah hatinya yang merupakan suatu investasi masa depan,
pastilah pontang-panting dan tidak tidur saat putra-putrinya menangis sepanjang malam, saat mulai
terlelap anaknya sudah menangis kembali, duh betapa hebat dan kuat pengorbanan orang tua saat kita
kecil dulu, jangan pernah melupakan apalagi menyakiti orang tua meski itu hanya pura-
pura.Kebanyakan orang masih menganggap beternak ayam kampung sebagai usaha sampingan saja.
Padahal jika cara beternak ayam kampung betul, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan omzet
sampai ratusan juta rupiah tiap bulannya. menyeleseikan dengan kepala dingin. Bukan hanya seperti
pengusaha kacangan yang ingin menikmati keuntungan semata saja tanpa melihat proses dalam
mencapai kesuksesan, tidak mau rugi dan menang sendiri, serta mencari aman sendiri, adalah suatu
sifat buruk seorang pengusaha. Perlu didikan mental enterpreneur yang bertanggung jawab, tahan
banting dan anti mengeluh serta religius. Puluhan atau mungkin lebih kami bertemu dengan calon
mitra/ mitra kerja yang maunya cuma untung dan untung aja, meski itu caranya kurang baik secara
norma masyarakat. contohnya begini, biasanya berlaku bagi mereka yang masih pemula, saat harga
tinggi biasanya musim lebaran dan musim-musim tertentu inginnya lelang harga ke penawar tertinggi/
pedagang dengan penawaran tertinggi dan meski dengan harga kita cuma terpaut 500 ruiah saja
dengan santai mereka menjual ke pedagang siluman tersebut, kenapa dikatakan siluman karena
munculnya saat musim-musim tertentu saja, coba nanti saat harga murah pedagang siluman ini
enggan muncul, mungkin mereka sedang beralih profesi karena ayam sedang kurang laku,biasanya
terjadi pada musim pendaftaran anak sekolah dan resesi ekonomi/ stok membanjir di pasar. Hal-hal
demikian tidak ada dalam kamus harian pak ragil, seperti kami biasa akrab memanggilnya demikian,
seorang lelaki paruh baya yang hidup di desa,sederhana, bersahaja dan berkomitmen tinggi dalam
berusaha ternak ayam kampung. Sudah sangat langka ditemukan seorang yang bekerja seperti pak
ragil, orang-orang seperti inilah yang dicari para investor untuk berkomitmen dalam memelihara ayam
kampung.Untuk itu kami membuka kesempatan kepada investor yang berminat untuk berkembang
bersama kami, Berikut kami berikan penjelasan tentang kerjasama investasi peternakan ayam
kampung kami:
C. PENYELESAIAN MASALAH INVESTASI

Konsep dari usaha ternak ayam kampung super ini adalah bagi hasil/syariah yang melibatkan
pemodal dan peternak sebagai pengelola. Bagi hasil dari usaha ini adalah:
– Pemilik modal (investor) : 50% dari laba bersih
– Peternak (pengelola ternak) : 50% dari laba bersih
Jangka waktu investasi adalah 1-3 tahun dengan surat perjanjian bermaterai, tetapi nantinya investor
dapat berinvestasi kembali dengan surat perjanjian yang baru.

ANALISIS USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG SUPER


Berikut ini adalah analisis usaha ternak ayam kampung super per 500 ekor

A. Modal Tetap
Pembuatan kandang 40 m2 Rp. 6.500.000,00
Kandang DOC + nampan makan Rp. 300.000,00
Tempat Minum 15 x Rp. 22.000,00 Rp. 330.000,00
Tempat Makan 20 x Rp. 24.000,00 Rp. 480.000,00
Biaya tak terduga Rp. 300.000,00
Jumlah Rp. 7.410.000,00

B. Modal Kerja
DOC 500 ekor x Rp. 5000,00 Rp. 2.500.000,00
Pakan 20 sak x Rp 350.000,00 Rp. 7.000.000,00
Vitamin + Vaksin Rp. 200.000,00
Sekam padi 8 sak x Rp. 20.000,00 Rp. 160.000,00
Listrik per 2 bulan Rp. 100.000,00
Jumlah Rp. 10.460.000,00

C. Jumlah Modal Yang Dibutuhkan


Modal Tetap Rp. 8.410.000,00
Modal Kerja Rp. 9.960.000,00
Jumlah Rp. 17.370.000,00
D. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan kandang dan sarana diambil 6% dari modal tetap yaitu 6% xRp. 7.410.000,00 = Rp.
444.600,00

E. Hasil Produksi 2 bulan


-Dari 500 ekor ayam mengalami kematian 2% (10 ekor) maka tersisa 490 ekor dengan berat rata-rata
1 kg sehingga hasil panen adalah 490 ekor x 1 kg = 490 kg
-Harga rata-rata ayam kampung adalah Rp. 26.000 / kg
-Hasil produksi = 490 kg x Rp. 26.000,00 = Rp. 12.740.000,00

F. Biaya Produksi 2 Bulan


Biaya Penyusutan Rp. 444.600,00
Modal Kerja Rp. 9.960.000,00
Jumlah Rp. 10.404.600

G. Keuntungan per 2 bulan


Keuntungan = Hasil produksi – Biaya produksi = Rp. 12.740.000,00 – Rp. 10.404.600,00 = Rp.
2.335.400,00

Investor (pemodal) 50% x Rp. 2.335.400,00 = Rp. 1.167.700,00


Peternak (pengelola) 50% x Rp. 2.335.400,00 = Rp. 1.167.700,00

Diagram cash flow ayam kampung

PWA FA = Rp 2.335.400
I= 6 %
1 20

AA = Rp 444.600
PA =Rp 17.370.000
C. KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa investor (pemodal) mendapatkan bagi hasil Rp.
1.167.700,00 per periode panen (2 bulan). .Dengan asumsi satu tahun bisa 6 kali panen maka bagi
hasil yang diperoleh adalah 6 x Rp. 1.167.700,00 = Rp. 7.oo6.200,00 per tahun.Simulasi tersebut
diatas bisa berubah sewaktu-waktu, namun untuk harga ayam kami bisa usahakan tetap stabil di rata-
rata karena kami menerapkan harga win-win solution untuk para mitra dagang maupun mitra ternak
kami, sehingga kami utamakan supply barang terlebih dahulu daripada harga yang fluktiatif/tdk pasti,
yang penting supply kontinyu terlebih dahulu, untuk harga menyesuaikan.kami meyakini dengan
sistem tersebut usaha kami akan maju bersama dan tidak saling menekan satu sama lain. Agar lebih
mantap dan jelas nantinya investor yang sudah dp/indent kami ajak ketemu langsung dengan calon
mitra peternaknya dan kami carikan mitra ternak terbaik dan terpercaya untuk anda. Semua bisa anda
kontrol sendiri (full control system), semi controlled (beberapa control ada di kami) atau non-
controlled(kontrol penuh pada kami,anda tinggal terima laporan perpanen saja).

Anda mungkin juga menyukai