Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH ATELIER


DOSEN PENGAMPU : Dra.HOTMARIA TAMPUBOLON,M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : SAKINAH MERISYA ZEIN

NIM : 5173143022

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas nikmat dan karunia Allah SWT ,penulis dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Dra.Hotmaria Tampubolon,M,Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Atelier ini.

Kami ucapkan trima kasih karena telah membantu mengarahkan dalam pembuatan mini riset ini
Penulis mengakui dalam penulisan tugas kali ini masih banyak kesalahan.Semoga ibu dapat
memakluminya.Karena dalam hal ini,penulis masih dalam tahap belajar. Kami berharap dapat
saran yang membangun agar dapat membuat laporan yang lebih baik lagi.

Medan,2 Desember 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Usaha busana merupakan suatu bisnis yang berkembang pesat dari tahun ketahun, hal
ini terlihat dari tingginya permintaan konsumen yang akhirnya membuat banyak usaha di
bidang busana. Usaha dalam bidang busana yang semakin beragam mempermudah
masyarakat untuk menentukan jenis busana yang sesuai dengan kesempatan, kepribadian
dan gaya hidup mereka.

B.Tujuan

1. Untuk mereview buku tentang atelier


2. Untuk menambah wawasan tentang jenis jenis usaha industri busana

C.Manfaat

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang usaha busana.


BAB II
PEMBAHASAN
A.Identitas Buku

1. Judul Buku : Manajemen Usaha Busana


2. Nomor :No.916.9/UN34.15/PL/2011
3. Penulis :Moh.Adam Jerusalem

B.Ringkasan Buku

Pada buku ini menjelaskan tentang Dasar-dasar Industri


Busana sampai manajemen usaha busana.Pada bab 1 dimulai
dengan sejarah perkembangan industri busana yaitu dimulai dari
kiblat Fashion,Perancis.

Sampai revolusi industri, terdapat dua kelompok


masyarakat, yaitu kelas orang kaya, sebagian besar adalah
bangsawan dan tuan tanah; serta kelas orang miskin, sebagian
besar adalah kaum buruh dan petani. Pada masa ini hanya orang
kaya saja yang dapat mengenakan pakaian secara layak.
Bangsawan kerajaan sebagai kaum kelas atas baik dalam ekonomi dan sosial menjadi fokus
tren busana.

Perancis dapat menjadi kiblat busana karena faktor dukungan kerajaan dan adanya
perkembangan industri sutra. Di Perancis, seni membuat busana disebut dengan couture (koo-
tour‟).

Pada buku ini juga menjelaskan tentang kiat membaca peluang usaha.Dimulai dari
peluang usaha ,sumber kesempatan usaha sampai dengan aspek dan pemasaran dalam
manajemen usaha. Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek pertama dalam analisis
kelayakan usaha (Agus Mansur, 2000). Aspek ini terdiri dari: perkiraan permintaan dan
penawaran produk (market potential); pangsa pasar (maket share); bauran pemasaran
(marketing mix).

B. PROSES PRODUKSI

Proses produksi dalam suatu industri garmen dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Sample Departement
Departemen ini bertugas menganalisis dan menentukan pembuatan pola terhadap
sample (contoh) yang datang dari pemesan. Fungsi bagian ini sangat penting karena sample
yang dihasilkan merupakan standar produk yang harus dibuat.

Urutan pekerjaan yang dilakukan pada sample departement adalah sebagai berikut

1. Evaluasi awal terhadap sample/pola

Tahap ini mengamati dan menganalisis bentuk model dan pola serta menentukan
ukuran pola dan kesesuaian bentuk model. Selanjutnya menggambar pola di atas kertas dan
memotong sesuai dengan bagian-bagian yang telah ditentukan.

b. Pemotongan kain sample

Pemotongan kain sample adalah sebagai langkah awal untuk memperoleh bentuk
potongan yang sesuai dengan gambar pola yang selanjutnya siap untuk dijahit. Prosedur
pemotongan kain sample dilakukan sebagai berikut.

 Mengatur bagian-bagian pola diatas lembar kain sample.

 Jarak pengaturan bagian pola tersebut harus diatur sedemikian rupa agar bentuk pola
sesuai dengan kain sehingga dapat diperoleh potongan pola yang benar-benar memenuhi
keutuhan kualitas bentuk pola

Memotong kain sample sesuai dengan garis-garis gambar pola.

c. Proses penjahitan

Setelah selesai pemotongan pola, selanjutnya pola dijahit menjadi bentuk produk
yang telah ditentukan. Proses penjahitan sample dilakukan dengan menggunakan standar
mesin sebagaimana ditentukan oleh bagian penjahitan (sewing departement)

d. Pengiriman sample

Setelah pembuatan sample selesai, selajutnya dikirim ke bagian produksi untuk


memperoleh persetujuan. Bagian produksi selanjutnya memeriksa kembali bentuk, ukuran,
dan kesesuaian pola dengan contoh order. Jika bentuk dan ukuran sudah benar maka
gambar pola akan diperbanyak dan selanjutnya dikirim ke bagian cutting untuk proses
pemotongan dalam jumlah besar. Sementara itu untuk sample yang tidak sesuai/ terjadi
penyimpangan harus dilakukan perbaikan.

Pada buku ini juga menjelaskan sampai ke tahap evaluasi produk untuk menjaga kualitas
produk dan kepercayaan konsumen maka pada perancangan pabrik garmen celana panjang ini
dilengkapi dengan metode evaluasi yang ketat agar target kualitas tercapai baik terhadap
proses maupun terhadap produk jadi.
BAB IV
PENUTUP
Usaha bisnis butik adalah jenis kegiatan usaha atau bentuk usaha yang menjual
atau menawarkan busana wanita dengan kualitas bahan dan kualitas jahitan yang tinggi,
baik dari segi bahan, teknik jahit, serta pengaplikasian hiasan busana. Model busana yang
dihasilkan tidak dipasarkan secara bebas, kecuali ditoko yang khusus dan busana tersebut tidak
diproduksi secara massal, selain itu butik juga menyediakan pelengkap busana berupa aksesoris
dan milineris.

Anda mungkin juga menyukai