Anda di halaman 1dari 6

MINI RISET APRESIASI SULAMAN

DOSEN PENGAMPU : Dra.ARMAINI RAMBE,M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : SAKINAH MERISYA ZEIN

NIM : 5173143022

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas nikmat dan karunia Allah SWT ,penulis dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Dra.Armaini Rambe, M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Apresiasi sulaman ini.

Kami ucapkan trima kasih karena telah membantu mengarahkan dalam pembuatan mini riset ini
Penulis mengakui dalam penulisan tugas kali ini masih banyak kesalahan.Semoga ibu dapat
memakluminya.Karena dalam hal ini,penulis masih dalam tahap belajar. Kami berharap dapat
saran yang membangun agar dapat membuat laporan yang lebih baik lagi.

Medan,2 Desember 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Ragam hias atau disebut juga dengan ornamen di Indonesia merupakan kesatuan
dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad. Ragam
hias tersebut juga memiliki beragam jenis pola yang cukup banyak dan telah menjadi salah satu
cabang kesenian di Indonesia.

B.Tujuan

1. Untuk menambah wawasan.


2. Untuk mengetahui bordir motif etnik khususnya etnik Sumatera Utara
3. Untuk menambah pengetahuan.

C.Manfaat

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang bordir etnik
Sumatera Utara .
BAB II
PEMBAHASAN
A.Motif

Secara harfiah, Ulos disebut sebagai kain atau selimut. Dalam Batak Angkola, Ulos
disebut juga sebagai Abit Godang atau Abit Batak. Makna, fungsi, dan guna Ulos di setiap suku
Batak hampir sama, yang membedakan hanya penyebutan nama serta motif. Batak Toba,
Mandailing, dan Angkola menyebut kain adat sebagai Ulos, Batak Simalungun
menyebutnya Hiou, Batak Karo menyebutnya Uis, dan Batak Pakpak menyebutnya sebagai Oles

Motif yang akan diambil merupakan motif dari Ulos Angkola yang berasal dari
Sipirok.Yaitu motif Iran-iran, andege ni mocci.  Bahasa Indonesianya jejak tikus.Tikus
kemanapun melangkah selalu terlihat jejak kakinya,  artinya dalam hidup manusia harus
meninggalkan jejak, kebaikan. Tidak boleh berlalu tanpa meninggalkan bekas.Motif ini
kemudian distilasi dan digambar pada kain lalu kemudian dibordir dengan teknik
pipih.Kemudian mengaplikasikan payet
BAB III

LANDASAN TEORI

Sektor Industri tekstil dan produk tekstil peranan penting dalam mendorong
lokomotif pertumbuhan industri nasional. Selain memiliki jenis industri yang beragam mulai
dari hulu hingga hilir, Industri tekstil dan produk tekstil juga memiliki kemampuan dalam
penyerapan tenaga kerja yang besar. Berdasarkan data BPS pada tahun 2012 sektor
industri tekstil dan produk tekstil berada pada urutan kedua dalam penyerapan tenaga
kerja di bidang industri manufaktur.

Hal tersebut dikarenakan banyak industri tekstil dan produk tekstil yang memiliki sifat
padat karya (labor intensive). Bidang industri yang terdapat dalam Industri tekstil dan
produk tekstil sangat beragam, salah satunya adalah bidang industri bordir. Mayoritas industri
bordir berada dalam jenis industri kecil dan menengah.Industri bordir memiliki beberapa ciri
khas yaitu berkembang dari budaya tradisional di setiap daerah (etnis) tertentu dan
sebagai salah satu industri kecil dan menengah, industri ini lebih mampu bertahan
dibandingkan industri besar ketika terjadi gejolak ekonomi. Saat ini industri bordir semakin
bertambah jumlahnya, dengan semakin berkembangnya pola-pola bordir yang berkembang
berdasarkan pada etnik-etnik tertentu dari wilayah Sabang sampai Merauke. Namun disisi
lain, Industri bordir di Indonesia masih memiliki banyak permasalahan. Beberapa permasalahan
mendasar yang dihadapi industri bordir sebagai industri yang mayoritas berada pada skala
kecil dan menengah adalah penyiapan tenaga kerja, penguasaan informasi, dan akses pasar.

Salahsatu contoh sector industry kecil yang bergerak di bidang bordir adalah mitra binaan
Pertamina . Dari 6 (enam) mitra binaan Pertamina yang diikutsertakan, 4 (empat) pengrajin
merupakan binaan Pertamina MOR V, yaitu batik tulis Madura "Lavega", baju lukis "Flair
Handpainted", kain batik "Jaya Sampurna", dan aksesoris buatan tangan "Nio-El".
BAB IV
PENUTUP

Dampak yang dihasilkan dengan adanya seni bordir motif etnik terlihat pada faktor
ekonomi yaitu dengan meningkat pesatnya keuntungan yang dihasilkan.Dan juga motif yang
dihasilkan bermacam macam dan bisa dikembangkanlebih baik lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai