Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu kala kebutuhan akan pangan atau pakaian telah menjadi
sebuah kebutuhan yang diprioritaskan. Hal ini dikarenakan pakaian
mempunyai manfaat bagi manusia dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Dimana saat cuaca dingin pakaian dapat menghangatkan tubuh,
pakaian itu juga menunjukkan kepribadian seseorang untuk dikatakan baik
atau tidak, kesopansantunan.
Zaman dahulu dengan keterbatasan alat maupun bahan serta tingkat
sumber daya manusia yang rendah, manusia membentuk sebuah pakaian dari
kulit kayu. Karena merasa kurang nyaman mengenakan pakaian dari kulit
kayu, pasalnya pakaian dari kulit kayu ini dapat menimbulkan gatal dan
merusak kulit maka nenek moyang kala itu mulai mencari alternatif kain yaitu
membuat pakaian dari bahan dasar kapas. Sehingga sejak saat itu muncullah
pakaian dari tenun ikat dari berbagai wilayah.
Sering berjalannya waktu, muncul berbagai tenun dengan beragam motif
dan hias yang bervariasi dengan arti-arti yang berbeda. Arti-arti inilah yang
menunjukan latar belakang kebudayaan suatu daerah atau ciri khas dari suatu
daerah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan isi dari makalah ini maka ada beberapa permasalahan yang perlu
di bahas. Agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang kerajinan tenun.
Diantaranya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan tenun ?
2. Apa yang dimaksud dengan tenun ikat ?
3. Bagaimana cara pembuatan tenun ikat ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini karena :
1. Ingin mengetahui jenis tenun baik tenun ikat
2. Memberikan pengerahuan mengenai kerajinan Tenun
3. Sebagai suatu media untuk menambah wawasan dan pengetahuan
4. Menambah kepustakaan
D. Hambatan Melaksanakan P5
Meskipun Proyek P5 memiliki banyak manfaat, pelaksanannya juga tidak
lepas dari berbagai hambatan. Berikut adalah beberapa hambatan yang sering
ditemui dalam pelaksanaan Proyek P5 :
1. Kurangnya Pemahaman Guru tentang Proyek P5
2. Kurangnya Waktu dan Sumber Daya
3. Kurangnya Motivasi Siswa
4. Kurangnya Dukungan dari Orang Tua
5. Kurangnya Infrastruktur
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2. Kearifan Lokal
Saat ini Indonesia sedang dilanda krisis identitas diri yang
disebabkan oleh lunturnya budaya dan juga kearifan lokal masyarakat.
Maka, dari itu tema ini dipilih agar dapat membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.
6. Kewirausahaan
Tema ini diusung dalam rangka menumbuhkan jiwa-jiwa
kewirausahaan bagi peserta didik. Peserta didik nantinya akan
mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha di tingkat lokal dan
masalah yang ada dalam pengembangan potensi dan pengembangan
usaha tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat.
b. Alat menenun
sekoci, untuk menaruh benang pakan,
tempat benang kelos, untuk menaruh benang kelos saat proses
pengebooman,
Sisir silang/sisir hani, untuk mengatur dan menyusun helaian
benang,
Kelos, untuk menggulung helaian benang,
Penamplikan, untuk membentangkan benang,
Pemalpalan, untuk menggulung benang pakan dan merapikan
susunan helaian benang pakan yang sudah dicatri,
Undar, untuk membentangkan benang agar mudah dipindahkan
ke dalam ulakan
Pengeredegan/pengehengan, untuk menggulung benang ke
dalam ulakan,
Pemaletan, untuk menggulung benang pakan
Motif tenun
Kain tenun memiliki warna dan motif yang beraneka ragam
yaitu motif yang berbentuk Manusia, Binatang, Tumbuhan,
simbol, hingga yang berbentuk gejala alam.
Tenun gringsing
Songket silungkang
Songket palembang