Anda di halaman 1dari 11

TEMA KEARIFAN LOKAL

“TOPIK MEMBUAT KERAJINAN DARI MANIK-MANIK”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUGI TUGAS LAPORAN KEGIATAN


PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PACASILA/P5

KELOMPOK 3

BERTO DEBY JULIANI


AGUS PRIADI MARDIANA STEVANI
NELSIANA RENA WERANG OKTAVIANA LIDIANA
MOZES RIZAL SAMUEL FRANSISKUS JERIKO
MERSIANI SIMON RIAN ADRIANO
AMBRAN

SMAS FRATER DON BOSCO TARAKAN


TAHUN AJARAN
2023/2024
1
LEMBAR PENGESAHAN

TEMA KEARIFAN LOKAL

“TOPIK MEMBUAT KERAJINAN DARI MANIK-MANIK”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUGI TUGAS LAPORAN KEGIATAN


PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PACASILA/P5

Tarakan, 14 April 2023

Koordinator P5 Fasilator P5

Epelina Br Sidabutar, S.pd Anjelina, S.Si

Kurikulum Kepala Sekolah

Drs. Antionius Salikin Fr. Nisensius Mety, S. Pd, CMM

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan ilmiah P5
Kerajinan Kearifan Lokal ini dengan baik.
Laporan ini berisi tentang Kerajinan Kearifan Lokal yang berasal dari Kalimantan
Utara, Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak di
antaranya : Ibu Anjelina , S Si. , Guru - guru pembimbing, dan teman teman yang ikut
berkontribusi melakukan serta, membuat Kerajinan Kearifan Lokal ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna Sehingga, kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk
kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...........................................................................................................1


Lembar Pengesahan .................................................................................................. 2
Kata Pengantar ..........................................................................................................3
Daftar Isi .................................................................................................................. 4
Daftar Gambar ........................................................................................................... 5
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................6
B. Tujuan ............................................................................................................ 7
C. Manfaat..........................................................................................................8
Bab 2 Metode Pelaporan
A. Waktu dan Tempat.......................................................................................... 9
B. Alat dan Bahan .............................................................................................. 10
C. Prosedur Kerja................................................................................................11
Bab 3 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Penutup
A. Kesimpulan .....................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................. 13
Daftar Pusaka ............................................................................................................ 14

4
DAFTAR GAMBAR

3.1. Hasil kerajinan dari manik – manik .......................................................................... 9


3.2. Bahan dan hasil kerajinan dari manik manik ............................................................ 9

5
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kearifan lokal memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan tradisional pada
suatu tempat, dalam kearifan tersebut banyak mengandung suatu pandangan maupun aturan
agar masyarakat lebih memiliki pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti prilaku
masyarakat sehari-hari. Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam
kearifan diajarkan turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan.
Kearifan yang diajarkan secara turun-temurun tersebut merupakan kebudayaan yang patut
dijaga, masing- masing wilayah memiliki kebudayaan sebagai ciri khasnya dan terdapat
kearifan yang terkandung di dalamnya. Masyarakat memiliki peranan penting dalam
pembentukan budaya agar terus bertahan diperkembangan jaman, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan memanfaatkan kemampuannya, sehingga manusia mampu
menguasai alam. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam buku Soerjono Soekanto
(2007: 151), merumuskan kebudayaan sebagai hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah
(material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. Kearifan akan tetap
bertahan apabila masyarakat tetap mempertahankan serta melaksanakan pandangan, aturan,
nilai, norma yang ada. Perkembangan budaya ditengah perkembangan jaman kadang
membuat kearifan semakin dilupakan oleh masyarakat, kearifan 6adin ada dengan proses
yang sangat dan memiliki nilai-nilai leluhur yang ada didalamnya dengan adanya
kebudayaan sebagai bukti konkrit, namun semakin lama budaya hanya digunakan sebagai
suatu benda ataupun 6ading tanpa memiliki artian penting lagi. Fakta tersebut membuat nilai
kearifan 6adin yang terkandung dalam kebudayaan semakin terlupakan oleh generasi
berikutnya yang hanya mementingkan suatu perkembangan tanpa melihat kebudayaan
maupun kearifan.

B. Tujuan
 Menumbuhkan rasa semangat untuk kewirausahaan dalam menghasilkan karya.
 Meningkatkan semangat daya cipta setiap orang dalam membuat sebuah karya.
 Memfasilitasi setiap orang agar dapat berekspresi dengan kreatif.

6
 Menciptakan sebuah pelatihan keterampilan dalam menciptakan karya yang
estetis.
 Pemanfaatan dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat tercipta sebuah karya
yang memiliki nilai.
 Menghasilkan sebuah karya yang dapat diapresiasi karena nilai ciptanya.
 Menumbuh kembangkan jiwa dalam membuat karya.
 Meningkatkan rasa semangat untuk berkreatifitas pada setiap orang
 Menciptakan karya yang bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh banyak orang.
 Menambahkan rasa kepuasan karena sesuatu yang diciptakan.

C. Manfaat
 Dapat mengisi waktu luang
 Melatih dan meningkatkan kreativitas dalam diri
 Menumbuhkan rasa percaya diri.
 Menumbuhkan sifat kebersamaan.
 Belajar untuk menghargai Kearifan lokal bangsa.

7
BAB II
METODE PELAPORAN

A. Waktu dan Tempat


Waktu : Jumat, 10 Maret 2023
Tempat : SMAS FRATER DON BOSCO TARAKAN (Ruang Kelas X-A)

B. Alat dan Bahan


Alat : Gunting dan Wadah penyimpanan Manik – manik
Bahan : Benang, Tali senar dan Manik – manik berwarna

C. Prosedur Kerja
• Siapkan Manik – manik serta bahan lainnya seperti benang, tali senar dan gunting.
Semua bahan dapat dibeli ditoko bahan kerajinan)
• Tentukan gaya / motif gelang yang akan dibuat.
• (Gaya dan motif yang akan dibuat bisa mengikuti selera maupun motif dari adat
dayak)
• Tentukan panjang tali / benang yang akan dibuat.
(Sebaiknya jangan memotong tali terlalu pendek agar muat dengan ukuran apapun /
bisa Dipotong sesuai dengan selera sendiri)
• Ambil manik – manik serta tali / benang yang akan digunakan. (Ikat sedikit ujung tali
agar saat manik – manik dimasukan tidak berjatuhan atau terlepas)
• Masukan manik – manik dengan teliti dan perlahan sesuai dengan gaya / motif yang
Di inginkan.
• Setelah manik – manik selesai dimasukan kedalam tali / benang sesuai dengan motif
yang Ditentukan, Ikat kedua ujung tali / benang dengan kencang, gelang siap dipakai.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Gambar 1.3 Hasil dan Bahan Pembuatan Kerajinan Dari Manik – Manik

B. PEMBAHASAN
Manik manik adalah salah satu bahan yang menjadi salah bahan utama membuat
perhiasan / aksesoris dari manik – manik . Di beberapa suku bangsa, daerah perhiasan dari
manik manik digunakan sebagai alat tukar. Bahkan, sampai sekarang masih terdapat tradisi
menggunakan manik manik sebagai benda pusaka atau tanda kebesaran yang hanya
dikenakan oleh kepala suku, sama halnya di daerah Kalimantan tepatnya suku Dayak. Dalam
pandangan masyarakat Suku Dayak, perhiasan / aksesoris dari manik manik yang terbuat
dari bahan batu kecubung dan manik manik dipercaya memiliki keistimewaan didalamnya.
Berdasarkan catatan Borneo, untuk memahami maksud dan arti warna batu pada
manik – manik Dayak sebenarnya tergantung warna manik itu sendiri, manik manik yang
dihadirkan dalam setiap upacara tradisional Suku Dayak umumnya bewarna merah, hijau,
kuning, biru, dan putih. Setiap warna memiliki arti dan keistimewaan berbeda beda. Jika
warna manik bewarna merah maka menyimbolkan makna semangat hidup, jika manik batu
warna biru menyimbolkan makna sumber kekuatan dari segala penjuru yang tidak pernah
luntur, jika bewarna kuning menyimbolkan keagungan dan keramat, kemudian jika manik
bewarna hijau memiliki makna kelengkapan dan intisari alam semesta, jika warna manik
bewarna putih maka menyimbolkan kesucian iman seseorang kepada sang pencipta.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan
pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan,
dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi . Ide kerajinan dengan inspirasi budaya
lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual.
Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar
diminati.

B. Saran
Selain alat dan bahan untuk kerajinan, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja
yang rapi, hati - hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kerapian
dan ke-estetikan suatu hasil kerajinan yang akan dibuat.

10
DAFTAR PUSTAKA

KELOMPOK 3 P5, “Kajian tentang kerajinan kearifan lokal aksesoris dari manik –
manik”. Tarakan ; SMAS FRATER DONBOSCO TARAKAN, XA
Patimurra, 2023. Projek penguatan profil pelajaran pancasila. Tarakan, Kelompok 3
Lampiran Dokumentasi

11

Anda mungkin juga menyukai