PRINGGASELA
Penyusun :
UNIVERSITAS HAMZANWADI
Nara Sumber :
Kelompok Pokdarwis
Pelaku :
ii
DAFTAR ISI
COVER
A. Definisi ........................................................................................................................ 2
B. Ruang lingkup tenun ................................................................................................... 2
C. Jenis Alat Tenun Tradisional Pringgasela................................................................... 2
D. Bahan-Bahan Tenun.................................................................................................... 8
E. Proses Pembersihan Benang ....................................................................................... 9
F. Proses Pewarnaan........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Tim Program Pengembangan
dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) BEM Universitas Hamzanwadi dapat menyelesaikan
penulisan modul dengan baik.
Modul ini merupakan luaran dari hasil kegiatan tim php2d BEM Universitas
Hamzanwadi yang dilaksanakan di Desa Pringgasela dan akan dijadikan sebagai bahan
acuan dalam kegiatan pelatihan menenun. Modul disusun berdasarkan hasil pelatihan
yang dilakukan selama 4 bulan dan wawancara dari tokoh-tokoh terkait di pringgasela
beserta referensi yang ada, dengan tujuan agar regenerasi tenun pringgasela memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan di bidang Seni dan Budaya melalui pembelajaran
secara mandiri serta dapat melestarikan Tradisi di Desa Pringgasela.
Modul ini diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi peserta didik SMK-SB
dalam meningkatkan kompetensi keahlian.
iv
SEJARAH TENUN PRINGGASELA
Sejarah tenun pringgasela memiliki banyak sumber sehingga sampai saat ini
sejarah tenun pringgasela masih menjadi pertanyaan mengenai siapa yang pertama kali
membawa tenun pringgasela. Menurut beberapa narasumber yang telah diwawancarai
mengenai sejarah tenun pringgasela ada beberapa fakta sejarah yang ditemukan,
diantaranya sebagai berikut :
1
Panduan Pembuatan Kain Tenun
A. Definisi
Tenun atau kegiatan menenun adalah teknik membuat kain dengan cara
menyilangkan atau menganyam dua kelompok benang yang saling tegak lurus
sehingga membentuk anyaman benang dengan konstruksi tertentu. Tradisional adalah
sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan
adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun (KBBI). Tenun tradisional merupakan
kain yang dibuat secara turun temurun sebagai tradisi atau adat dari sebuah etnis.
Tenun memiliki ruang lingkup yang sangat luas dan memiliki ranah yang sangat
jelas yakni sebagai peninggalan turun temurun dari nenek moyang. Tenun merupakan
kebudayan yang memiliki makna yang sangat tinggi dan disetiap bahan dan alat serta
langkah-langkah pembuatan kain tenun memiliki filosofi-filosofi yang sangat menarik
dan mengandung nilai kebudayaan yang tinggi. Sehingga regenerasi di wilayah
tersebut dituntut untuk selalu melestarikan kebudayaan menenun baik itu untuk
pribadi maupun untuk kepentingan perkembangan kebudayaan.
1. Panci besar
Alat ini digunakan untuk memasak bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
2
1.1.Panci Besar
2. Kanjian
2.1 Kanjian
3. Gantian
3.1 Kanjian
3
4. Peranek
Alat ini digunakan untuk memudahkan pembuatan motif benang yang diinginkan.
4.1 Ranean
5. Sisir/ suri
Alat digunakan untuk Merapikan dan mengatur urutan benang lensung menurut
motif.
5.1 Sisir
6. Tetukan
4
7. Gedeng jajak
8. Lampat Jajak
5
9. Lekot
9.1 Lekot
10. Belida
Alat ini berfungsi sebagai pemisah antara benang yang satu dengan benang yang
10.1 Belida
11. Apit
11.1 Apit
6
Nomor 12, 13, 14, 15, 16 Alat ini adalah pelengkap alat tenun.
12. Penggolong
12.1 Penggolong
13. Pelebes
14. Lelidi
7
15. Tropong
16. Peleting
D. Bahan-Bahan Tenun
1. Bahan baku kain tenun
Bahan baku dari pembuatan kain tenun adalah benang yang kemudian
dirapikan dan dibersihkan sehingga dapat diproses ke tahap pewarnaan dan
penyesekan.
8
E. Proses Pembersihan Benang
Proses membersihkan benang memiliki beberapa tahapan, diantaranya :
1. Merendam benang di dalam bak yang sudah berisi air
2. Benang diangkat kemudian diperas dan dipukul oleh kayu sampai benar-benar
kering
3. Benang yang sudah dipukul direndam lagi dalam bak berisi air baru
4. Kemudian benang ditarik satu sama lain oleh kedua tangan sehingga helai benang
beraturan
5. Setelah benang bersih, benang digantung sampai benar-benar kering
Pencucian benang
9
memukul benang
F. Proses Pewarnaan
Pewarnaan benang melalui beberapa proses sehingga dapat menimbulkan warna yang
bagus, sedangkan pewarnaan benang yang beragam juga dihasilkan dari bahan-bahan
yang beragam seperti :
1. Kayu Bakau
10
2. Daun Tarum
11
Proses Pembuatan
A. Proses Nasin/Tajin
Nasin adalah proses tahap pembersihan benang yang sudah diwarnai
menggunakan ¼ beras ketan dan kanji yang sudah dimasak dengan air
secukupnya sampai mendidih. Kemudian adonan ketan dan kanji yang sudah
menjadi bubur encer diratakan keseluruh helai benang, setelah itu benang
diangkat dan disisir agar benang tidak mengkerut kemudian dijemur pada terik
matahari.
B. Memuyun benang
1. Puyunan benang menggunakan batu kecil yang dilapisi kertas bekas hingga
sebesar bola kasti ini untuk benang lesung
2. Puyunan benang menggunakan pelting sampai berbentuk sate (lonjong)
3. Masing-masing puyunan benang dipuyun dengan masing-masing warna untuk
memudahkan pembuatan motif
12
Memuyun Benang
C. Menghane
Menghane adalah tahap pembuatan motif kain tenun, proses pembuatannya sebagai
berikut :
1. Benang yang telah dipuyun (bentuk bola) sebelumnya dijajar pada mangkok kecol
2. Menyiapkan benang (gun) sebagai jarak antara helai benang pada ala thane.
3. Tarik satu per satu benang dalam puyunan bentuk bola, kemudian kaitkan pada
ujung-ujung alat hane
4. Proses menghane dilakukan dengan cara menyilangkan benang pada alat hane
5. Memasukkan warna sesuai dengan motif yang diinginkan
6. Menghitung berapa helai benang yang dipakai sehingga memudahkan ketika
melakukan tahapan nyusuk suri
7. Setelah selesai angkat pelan-pelan gulungan benang lesung yang telaj jadi
motifnya.
13
D. Nyusuk suri
Proses nyusuk suri adalah proses memasukkan helai-helai benang lensing yang
sudah dihane (diberi motif) ke dalam setiap lubang sisir tanpa terkecuali yang
biasanya menggunakan ganggang sendok dengan hati-hati. Nyusuk suri ini bertujuan
untuk :
1. Merapikan dan mengatur urutan benang lensing menurut motif
2. Menentukan tebal tipisnya kain
3. Menentukan halus dan kasarnya kain
4. Menentukan lebar kain
Nyusuk suri
E. Penggulungan benang
Penggulungan benang ini dilakukan dengan Teknik sebagai berikut :
1. Benang lensing yang telah dimasukkan ke dalam sisir tadi lalu dibuka kembali
pelan-pelan
2. Kemudian ujung bertautan benang bawah dan benang atas yang dimasukkan
kedalam tutukan kemudian digulung.
3. Penggulungan ini dilakukan oleh tiga orang dimana orang pertama berada di
depam jajak untuk menggulung dan mengatur kerapian benang pada tutukan,
sedangkan orang kedua bertugas mengencangkan benang dengan menggunakan
lekot dan apit depan, dan orang ketiga mengatur benang pada bagian tengah
dengan mengatur posisi sisir dan lelidi
14
4. Selanjutnya memasukkan daun kelapa atau lelidi sebagai gun pertama sebelum
meyesek.
Proses ini bertujuan untuk memperpendek jarak jajak dengan apit agar dapat
terjangkau dengan kemampuan tangan dan kaki yang bertumpu pada saat menenun.
Penggulungan Benang
F. Menenun
Proses ini adalah tahap terahir dalam pembuatan kain tenun dan membutuhkan
kesabaran dan ketekunan serta ketelitian karena dilakukan dalam waktu yang cukup
lama yakni 7 hari sampai dengan 30 hari. Langkah-langkah menenun sebagai berikut
1. Benang yang telah melewati proses penggulungan tadi dipasang pada alat tenun
gedogan.
2. Penenun mengambil posisi duduk tegak, kaki menjulur ke depan dan bertumpu
pada jajak.
3. Pasang lekot pada apit depan posisinya tepat pada perut dan mengaitkan tali pada
lekot sesuai kadar kenyamanan.
15
4. Kemudian masukkan benang gun ke dalam sela lapisan benang lensing dengan
menggunakan teropong yang di dalamnya telah ditaruh benang gun yang dipelting
5. Sesek dengan belida benang gun yang telah dimasukkan tadi dengan
menggunakan kedua belah tangan dan agak keras sambal diulangi dua atau tiga
kali.
6. Sesuaikan kekuatan sesekan agar benang tidak putus
7. Susunlah motif kain dengan mengungkit benang lensing menggunakan lelidi sesui
dengan motif yang diinginkan
8. Langkah di atas dilakukan secara berulang dengan tahap yang sama dan berurutan
sampai benang gun habis.
Menenun
16
MACAM-MACAM MOTIF TENUN (SONGKET) PRINGGASELA
3. Ragi Anteng
Ragi anteng biasanya dipergunakan untuk menggendong bayi yang
baru lahir.
4. Ragi Osap
Ragi osap dikenal memiliki nilai mistis yang tinggi, dikarenakan
pada zaman dahulu ragi osap ini dipergunakan untuk
membersihkan dan mengobati luka para kolonial ketika di medan
perang, serta sebagai penutup orang yang sudah meninggal.
5. Ragi kemalau
Kemalau berasal dari kata kemilau yang berarti berwarna emas,
motif ini biasanya digunkan oleh ibu-ibu untuk menghadiri acara
pernikahan.
17
1. Motif Seri Menanti
Motif ini dibuat oleh salah seorang masyarakat yang bernama sri, motif ini
dibuat untuk menggambarkan lelahnya seorang sri menanti kepulangan
suaminya dari rantauan Malaysia .
2. Motif Lambai
Motif ini biasanya digunakan sebagai pasangan kain kebaya dan juga
digunakan sebagai penambah bahan pada baju.
3. Motif Sundawa
Mempunyai fungsi sebagai dodot di acara pernikahan dan bermotif garis-
garis.
4. Motif Timuk
Motif ini sebenarnya sama dengan motif sundawa namun digunakan untuk
selimut dan baju
5. Motif Polak Ate
Motif ini dikatakan polka ate karena mematahkan satu kain menjadi dua
bagian sehingga motifnya berada di tengah-tengah kain.
6. Motif Nyimak
Motif ini digunkan pada kain tenun yang difungsikan untuk sarung setiap
hari
7. Motif Bayu
Motif ini dipergunakan oleh pada gadis untuk menyambut pengantin saat
nyongkolan.
8. Motif Samarindah
Motif ini difungsikan untuk kain sehari-hari yang bermotif kotak-kotak.
18
Daftar Pustaka
625-Article Text-5404-2-10-20210805.pdf
https://www.scribd.com/document/388207449/Modul-Pelatihan-Kewirausahaan-Tenun-Ikat-
Lengkap
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenun
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/sejarah-lahirnya-kain-tenun-
pringgasela/
https://media.neliti.com/media/publications/308718-kajian-tentang-tenun-sesek-
dari-desa-pri-9683d32e.pdf
19