Anda di halaman 1dari 9

PASAR KERAJINAN

WIRAUSAHA KERAJINAN PASAR LOKAL


PASAR KERAJINAN ANYAMAN DI PEKANBARU

Disusun oleh:
Foni Muktia Khairunnisa
Jeny Zalma Anggraini

Mata pelajaran:
PKWU

Guru pembimbing

Osdi Asman, S.Pd

XII MIPA 1

SMAN 1 BENAI TP. 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini guna
memenuhi tugas prakarya. Dalam laporan ini dilengkapi dengan tujuan dan latar
belakang kegiatan pasar kerajinan anyaman di Pekanbaru. Penyusunan laporan ini
akan terus disempurnakan. Maka dari itu saya mengharapkan segala kritik dan saran
dari pembaca guna menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan pembaca dapat mengetahui isi dari laporan.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak kebudayaan dan kesenian yang beragam. Kesenian di


indonesia seperti:kulit,tenun,batik,anyaman dan masih banyak lagi. Kesenian di
Indonesia yang menjadi banyak incaran bangsa asing untuk mempelajarinya yaitu
kesenian anyaman . Kesenian wayang ini juga mengalami perubahan seiring
perkembangan zaman. Setiap daerah memiliki model berbeda beda. Kesenian anyaman
ini yang merupakan salah satu kesenian Indonesia yang harus dilestarikan. Karena
banyaknya turis asing yang ingin mempelajarinya maka kita juga harus mau untuk
mempelajarinya. Agar kesenian anyam terlebih lagi yang menggunakan serat alami
semakin digemari dan bermanfaat bagi masyarakat.Pembuatan anyaman sangat
membutuhkan ketelitian yang tinggi dalam mengolah serat -seratan dan membutuhkan
imajinasi desain yang sangat rumit pada anyamanya,maka dari itu harga anyaman bisa
sangat mahal apalagi dengan bahan full serat alami.

Rumusan Masalah

1) Membuat suatu perancangan menggunakan material rotan yang sudah terinovasi


seperti rotan laminasi sebagai material utama desain tersebut.

2) Menerapkan salah satu anyaman dasar sebagai desain untuk mencerminkan bahwa
sebuah inovasi terjadi karena adanya awal dari benda/produk tersebut.

3) Merancang sebuah fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas anyaman bambu
agar dapat mewadahi kegiatan pelestarian anyaman bambu.

Tujuan Kegiatan

 Untuk mengetahui tentang kerajinan anyaman


 Untuk mengetahui cara pembuatan anyaman serat alami
 Untuk mengetahui alat dan bahan pembuatan anyaman serat alami
 Untuk mengetahui cara pemasaran produk anyaman serat alami

BAB II

PENGERTIAN
Kerajinan anyaman berarti kerajinan tangan yang bahan utamanya dibuat dengan
rotan. Rotan yang digunakan biasanya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
sehingga mudah untuk dianyam. Menganyam berarti menghubungkan bilah rotan
tanpa alat bantu sehingga tidak saling terlepas. Anyaman rotan dapat dibuat secara
terbuka atau rapat dan dianyam dengan dua sisir bilah atau tutu bambu yang terletak
tegak lurus, atau dengan tiga sisir bilah atau tutu bambu yang terletak miring satu
sama. Kemudian pada anyaman yang terdiri dari lusi (bilah rotan yang berdiri) dan
pakan (bilah rotan yang berbaring) dibuat susunan yang kaku dan stabil.

PERENCANAAN PRODUK

Langkah-langkah

Alat dan bahan untuk pembuatan anyaman

1. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan anyaman antara lain:

 lem

 amplas

 pisau atau parang

 kawat besi

 gunting

 cat warna

2. BAHAN

Beberapa bahan yang dapat dijadikan anyaman adalah:

1. Bambu

Bahan yang sangat sering dipakai untuk bahan anyaman karena bentuknya dan
sifatnya yang lentur. Bambu yang sering dipakai untuk membuat anyaman adalah
jenis Bambu Apus atau disebut Bambu Ori oleh suku jawa. Membuat bambu
tersebut menjadi bahan dasar anyaman maka pertama harus ditebang. Setelah
ditebang maka akan dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam. Anyaman
bambu sering dipakai untuk menjadi aksesoris.

2. Plastik

Anyaman sangat go green karena menggunakan plastik, tidak harus baru, tapi
plastik bekas. Bahan plastik bekas dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik
sehingga dapat dipakai kembali. Bilahan tersebut kemudian dibuat menjadi
anyamansesuai dengan pola yang diterapkan. Bahan plastik sangat kuat dan awet
sehingga akan tahan lama. Sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti tas.

3. Rotan.

Bahan rotan menjadi salah satu alternatif lain selain bambu untuk ketahanannya
dan kelenturannya. Sama dengan bambu, rotan harus diproses terlebih dahulu
menjadi kecil sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat sering digunakan
untuk menjadi furnitur menggantikan meja, kursi, lemari, dan lain-lain.

4. Daun Pandan

Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun pandan. Dahulu daun
pandan digunakan untuk membuat ayaman tikar. Zaman sekarang ini daun pandan
lebih sering digunakan untuk membungkus jenazah yang akan dikubur.
Penggunaan tersebut menyebabkan orang untuk menghindari daun pandan sebagai
anyaman.

5. Eceng Gondok

Bahan pengganti dari bambu dan rotan adalah eceng gondok. Tanaman eceng
gondok cukup mudah ditemukan sehingga harganya menjadi lebih murah. Eceng
gondok memiliki struktur yang cukup kuat walau tidak sebanding bambu dan
rotan. Penggunaan eceng gondok sebagai anyaman ditujukan kepada masyarakat
menengah kebawah dapat membeli.

6. Mendong.

Bahan unik berikutnya adalah mendong. Asal mendong adalah dari tanaman
mendong, mirip alang-alang, dapat ditemukan di rawa atau tempat tergenang air.
Bahan mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur sampaikering.
Mendong akan diberikan pewarna dan pengawet agar tahan lama. Mendong sama
seperti eceng gondok, digunakan untuk ditujukan kepada masyarakat menengah
kebawah.

Proses pembentukan dan perakitan

1) Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah siapkan terlebih dahulu bahan
utamanya yaitu rotan. Pilihlah rotan kering yang sudah kuat dan jangan menggunakan
rotan yang terlalu muda. Karena akan sulit untuk dibentuk sebab serat tidak kuat.
Sedangkan jika kamu menggunakan rotan basah yang juga tidak baik karena gampang
berjamur.

2) Selanjutnya ketika memilih rotan. Pilihlah rotan yang mempunyai serat yang saling
sejajar.

3) Setelah bahan sudah siap, maka siapkanlah alat-alat yang akan digunakan seperti,
pisau, paku ukuran kecil atau lem, dan juga pengunci.

4) Setelah semua bahan dan alat sudah siap, maka langkah awal yang harus kamu
lakukan adalah membelah enceng dengan ukuran yg diinginkan. Pangkas dengan rapi
menggunakan pisau atau bisa juga dengan menggunakan parang.

5) Setelah belahan rotan terpotong rapih, keringkan rotan dibawah sinar matahari.

6) Setelah rotan kering, belah rotan menjadi 2 bagian. Belahlah rotan sehingga kamu
bisa mendapatkan ketebalan yang sesuai.

7) Setelah itu raut potongan rotan dengan menggunakan pisau.

8) Selanjutnya kita masuk dalam proses menganyam. Siapkan 2 helai potongan rotan,
satu rotan menghadap ke dading dan yang satunya lagi menghadap ke kulit.

9) Kemudian siapkan sumbu anyaman berupa satu helai potongan rotan yang
panjang. Sumbu satunya sebaiknya menggunakan ukuran zig-zag, hal ini akan lebih
mempermudah kamu dalam menganyam rotan.

10) Buatlah sebuah sudut anyaman dengan cara menyilangkan kembali anyaman loka
sebaliknya. Kemudian lipat itisan rotan agar sejajar dengan bagian sumbu bagian
tengah.
11) Untuk hitungan pada anyaman sebaiknya menggunakan hitungan 1-3-1. Hitungan
anyaman ini merupakan hitungan yang paling sederhana dalam membuat anyaman
rotan.

12) Lakukan dengan terus menerus hingga selesai.

13) selanjutnya cat hasil yang sudah dikerjakan tadi.

Finising

Langkah terakhir adalah dengan melakukan finishing. Pada tahap ini, kamu dapat
menjemur kerajinan rotan yang telah kamu cat tadi. Tunggulah catnya sampai benar-
benar mengering. Lihatlah bagian- bagian sudut dari anyaman, jika ada yang rusak
perbaiki dengan lem. Setelah itu amplas supaya hasil lebih mengkilap.
Gambar Produk
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan observasi kami mendapatkan pengetahuan tentang sejarah


kerajinan anyaman di indonesia khususnya di Pekanbaru, cara pembuatan, alat dan
bahan yang dibutuhkan, serta kendala yang dihadapi.Kami juga mengetahui bahwa
produk produk anyaman merupakan hasil dari kesenian Indonesia yang harus
dilestasrikan karena warga sekitar masih menganggap sederhana sebuah anyaman
kebanyakan dari mereka kurang berminat.

Saran

Di perkembangan zaman seperti sekarang ini kita masih harus melestarikan poduk
produk anyaman. Sebagai generasi penerus bangsa kita diwajibkan ikut mempelajari
dalam upaya melestarikan kesenian menganyam kita.

Anda mungkin juga menyukai