Anda di halaman 1dari 19

Patria A.

S (2015) menyebutkan
bahwa anyaman merupakan teknik
membuat karya seni rupa yang
dilakukan dengan cara menumpang
Lungsi adalah bahan anyaman yang
tindihkan (menyilangkan) bahan
menjadi dasar dari media anyam,
anyam yang berupa lungsi dan
sedangkan pakan adalah bahan
pakan.
anyaman yang digunakan sebagai
media anyaman dengan cara
memasukkannya ke dalam bagian
lungsi yang sudah siap untuk
dianyam.
1.Teknik Anyaman Rapat

ANYAMAN DUA SUMBU ANYAMAN TIGA SUMBU ANYAMAN EMPAT SUMBU ANYAMAN BILIK/KEPANG
Sebutan lainnya yaitu Pola yang membentuk tiga Menyisip dan Menganyam bahan-bahan
Anyaman Silang, Anyaman arah. Bahan anyaman, yaitu menumpangkan pakan dan dengan menyilang secara
Sasag, Anyaman Tunggal pakan dan lungsi akan lungsi, secara satu sama bergantian dari kiri dan dari
disusun sesuai dengan tiga lainnya dengan arah yang kanan
arah yang telah ditentukan. berbeda.
Dilakukan dengan cara
menyilangkan dua sumbu. Teknik dasar anyaman ini
Setiap bilah silangkan Sering digunakan untuk Bahan yang ditaruh berbeda umumnya digunakan untuk
dengan bilah lainnya membuat bungkus ketupat. arah akan lebih banyak membuat bilik.
hingga terbantuk struktur jumlahnya. Akan ada empat
bersilang buah sumbu yang terdapat di
arah lainnya.
Lanjutan Teknik Anyaman Rapat

ANYAMAN TERATAI ANYAMAN CENGKIH ANYAMAN LILIT


Bahan bambu dibuat Hasil dari pola anyaman ini Melilitkan dua bilahan atau
menjadi bentuk kotak-kotak akan membentuk pola rautan secara bergantian
menyerupai kembang memanjang yang menyerupai pada pondasinya. Lilitan
Teratai, selanjutnya kembang cengkih/cengkeh. pada teknik dasar anyaman
membuat blok-blok di lilit dapat dibuat menjadi
berbagai sisi. variasi.
Dilakukan dengan cara
menggabungkan beberapa
Teknik dasar anyaman ini teknik dasar anyaman Contohnya adalah tas,
umumnya diterapkan buat tergantung dari hasil akhir toples, tempat pensil,
membuat bilik dengan yang diinginkan. Contohnya keranjang buah-buahan
tujuan karya anyaman pada kipas sate
terlihat lebih indah
2. Teknik Anyaman Renggang

MAKRAME

Cara membuat makrame ada empat yaitu teknik simpul kepala, teknik simpul rantai, teknik simpul mati, teknik simpul
tunggal. Penggunaan teknik tersebut dapat digunakan secara individu atau digabung untuk mendapatkan hasil lebih variatif.

Membuat makrame membutuhkan suatu barang yang menjadi penyanggah makrame. Pada umum nya
digunakan barang seperti kayu kecil yang halus atau menggunakan barang sejenisnya seperti badan pensil.

Langkah pertama adalah dengan mengaitkan benang dengan teknik dasar anyaman makrame yang telah disebutkan. Simpul
yang paling mudah adalah simpul kepala karena gerakan menyimpulnya sama dan mudah dimengerti. Pola yang telah
terbentuk diulangi lagi sehingga menjadi rangakain simpul yang disebut sennit. Setelah selesai, maka sennit akan
digabungkan dan diikat menjadi makrame.
• Daun pandan Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu
• Rotan memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Jika
• Bambu tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah rusak .
• Kertas
• Mendong Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan bakul

• Enceng gondok dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu juga

• Plastik mudah untuk dibentuk.


• DAUN PANDAN
Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun pandan. Dahulu daun pandan digunakan untuk membuat
ayaman tikar
• MENDONG
Asal mendong adalah dari tanaman mendong, mirip alang-alang, dapat ditemukan di rawa atau tempat tergenang air. Bahan
mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur sampai kering. Mendong akan diberikan pewarna dan pengawet agar
tahan lama.
• BAMBU
Bambu yang sering dipakai untuk membuat anyaman adalah jenis bambu apus. Bambu dijadikan bahan dasar anyaman maka pertama
harus ditebang. Setelahnya dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam. Anyaman ini sering dipakai untuk menjadi aksesoris.
• PLASTIK
Bahan plastik bekas dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik sehingga dapat dipakai kembali, dibuat menjadi anyaman sesuai dengan
pola yang diterapkan. Bahan plastik sangat kuat dan awet sehingga akan tahan lama, sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti tas.

• KERTAS
Kertas dapat digunting kecil-kecil sehingga membentuk pola dan dibuat menjadi anyaman sederhana. Bahan kertas yang mudah rusak tidak
dapat dijadikan menjadi peralatan lain. Umumnya hanya dijadikan sebagai dekorasi saja.
• ECENG GONDOK
Tanaman eceng gondok cukup mudah ditemukan sehingga harganya menjadi lebih murah. Eceng gondok memiliki struktur yang
cukup kuat walau tidak sebanding bambu dan rotan. Eceng gondok yang sudah dibersihkan , kemudian dipisahkan dari tangkai
dan daunnya lalu jemur eceng gondok di bawah terik matahari.
• ROTAN
Bahan rotan harus diproses terlebih dahulu menjadi kecil sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat
sering digunakan untuk menjadi furnitur menggantikan meja, kursi, lemari, dan lain-lain.
Peralatan untuk Membuat Anyaman dari Peralatan untuk Membuat Anyaman dari
Rotan & Bambu Kertas
1. Paku 1. Kertas
2. Staples 2. Gunting
3. Martil 3. Penggaris
4. Gergaji manual atau mesin 4. Cuter/silet
5. Kompor Gas 5. Pensil
6. Mesin Kompresor 6. Lem Kertas
7. Alat Pembengkok
8. Bor Duduk
Peralatan untuk Membuat Anyaman dari
9. Pisau
10. Parang Plastik
11. Kuas Cat 1. Plastik bekas
Peralatan untuk Membuat Anyaman dari 2. Gunting
3. Benang & jarum
Daun Pandan, Eceng Gondok, Mendong 4. Cuter/silet
1. Pisau atau parang 5. Kain lap (untuk mengelap plastic bekas
2. Penjepit dari bambu
3. Benang & jarum
3. Nilon atau benang pancing
4. Gunting atau cutter
Bingga/Bakul Tapi/nyiru Toru/caping Tikar
Menurut Irwan Tirta, pengertian batik
adalah teknik menghias tekstil atau kain
dengan menggunakan lilin, yang proses
pembuatannya menggunakan tangan dalam
pencelupan warna.

Menurut Afif Syakur, pengertian batik adalah


serentetan warna yang mencakup proses
pencelupan warna, pemalaman (lilin) serta
pelorotan (pemanasan) sehingga memerlukan
ketelitian yang tinggi untuk memperoleh motif
yang lebih halus.
Kesenian batik melebar di Indonesia sejak abad ke-17M
Batik di Indonesia awalnya berasal dari peninggalan nenek moyang masyarakat Jawa. Batik
ini adalah warisan yang ditabuhkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kemanusiaan
dan budaya lisan dan non-bendawi pada 2 Oktober 2009. Oleh karena itu, 2 Oktober telah
ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional
2. Teknik Cap
1. Teknik Canting
Teknik cap menggunakan alat cap yang sudah dicetak
canting berfungsi sebagai pena dan cairan malam sebagai
menyerupai motif yang akan dibuat. Setelah itu, cap
tintanya. Motif yang dihasilkan juga tidak sama dan
tersebut dicelupkan pada malam dan dicapkan pada kain
ukurannya pun tidak simetris
mori.
3. Teknik Celup Ikat
Teknik celup ikat bisa dikatakan mudah. Cara pembuatannya
adalah mengikat sebagian kain lalu mencelupkannya ke
dalam cairan warna. 4. Teknik Printing
Teknik printing adalah teknik yang paling modern karena sudah
menggunakan alat cetak yang canggih. Proses pembuatan batik
ini hanya mewarnai satu sisi saja sehingga pengerjaannya cukup
efektif dan efisien.
5. Teknik Colet
Teknik colet ini sering disebut juga dengan teknik lukis. Teknik
Colet dilakukan dengan mengoleskan warna kain dengan kuas
atau kapas (seperti cotton bud). Pola yang dibuat untuk teknik
colet menggunakan coretan malam panas terlebih dahulu,
fungsinya sebagai pembatas
1) Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
2) Canting sebagai alat pembentuk motif
3) Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)
4) Lilin (malam) yang dicairkan
5) Wajan dan kompor kecil untuk memanaskan lilin
6) Larutan pewarna
Kain Mori Satin Canting Gawangan

1) Langkah pertama membuat desain batik pada kain mori atau


disebut molani.
2) Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
3) Setelah selesai membuat motif selanjutnya melukis dengan lilin
malam menggunakan canting dengan mengikuti pola.
Malam Wajan & kompor kecil 4) Tahap selanjutnya menutup dengan lilin malam pada bagian-bagian
yang akan tetap berwarna putih.
5) Canting pada bagian halus atau untuk bagian berukuran besar.
Proses pewarnaan pertama pada bagian yang ditutup oleh lilin
dengan mencelupkan kain pada warna
6) Setelah dicelupkan, kain di jemur dan dikeringkan.

Larutan Pewarna
1) Kain mori 1) Pastikan kain yang akan digunakan dalam keadaan bersih.
2) Pewarna Wantex 2) Buat bentuk motif dengan cara mengikat uang koin, kelereng, atau batu pada beberapa bagian
3) 2 liter air kain menggunakan karet gelang. Ikat secara kencang dan bentuk dengan motif yang berbeda
4) 2 sendok makan garam ya.
5) Cuka secukupnya 3) Rebus air dalam panci sampai mendidih.
6) Kelereng/batu/koin 4) Jika sudah mendidih, tambahkan pewarna, garam, dan cuka lalu aduk sampai semua serbuk
7) Karet gelang larut dan warna air berubah.
8) Kompor 5) Basahi kain yang sudah diikat tadi menggunakan air yang bersih.
9) Panci 6) Setelah itu celupkan kain pada cairan pewarna. Kamu bisa mencelupkan seluruh kain jika
10) Sendok Kayu hanya menginginkan satu warna saja ke dalam cairan pewarna yang sudah mendidih.
11) Ember 7) Aduk dan masak selama 20-30 menit agar warna dapat merata ke seluruh kain dan warna
merekat kuat.
8) Jika kamu ingin batik memiliki beberapa warna, celupkan saja sebagian kain pada cairan warna
pertama, kemudian kain yang belum terkena warna dicelupkan pada cairan pewarna yang
lainnya.
9) Kamu bisa mencelupkan beberapa kali pada cairan pewarna yang berbeda untuk mendapatkan
batik dengan warna beragam.
10) Setelah selesai proses pencelupan, angkat kain lalu bilas menggunakan air yang dingin dan
bersih.
11) Selanjutnya lepas semua ikatan, peras kain dan jemur sampai kering.
12) Setelah kering, kamu bisa menyetrika agar kain menjadi rapi.


SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai