Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Kerajinan Tangan dan Keterampilan
Dosen Pengampu : Dra. Yuyarti, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Pratama Riski Adipeni (1401417035)

ROMBEL F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
KERAJINAN BAHAN ALAM

A. Sejarah
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini
menghasilkan banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan.
Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat
beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan
perkembangan teknologi. Bahan alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan banyak
tersebar di bumi Indonesia. Produk-produk kerajinan yang terdapat di Indonesia
memiliki ciri khas jenis bahan alam yang beraneka ragam.
Kekayaan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk
kerajinan Indonesia. Bahan alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan banyak
tersebar di bumi Indonesia. Bahan alam tersebut dimanfaatkan sebagai produk kerajin.
Bahan alam yang digunakan sebagai bahan kerajinan antara lain tanah liat, kayu,
bambu, serat alam, kulit, logam, dan batu.
B. Pengertian
Pengertian Kerajinan menurut Kusnadi menjelaskan, Kunt Nijverheid dalam
bahasa belanda dapat diterjemahkan atau diartikan “Seni” (Kunt) yang dilahirkan oleh
sifat rajin, (Ijver) dari manusia. Lebih lanjut dijelaskan pembuatan seni kerajinan
bukanlah dilahirkan oleh sifat rajin dalam arti Ijver (lawan dari malas), tetapi lahir dari
sifat Terampil atau Kepringggelan tangan manusia. Makna rajin yang sesuai dengan
seni kerajinan dalam arti rapih, terampil berdasarkan pengalaman kerja yang
menghasilkan keahlian atau kemahiran kerja dalam profesi tertentu (Kusnadi, 1983:11).
Kerajinan bahan alam merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan
dasarnya bahan-bahan alam seperti : serat alam ,bambu, rotan. Setiap daerah memiliki
jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah. Misalnya, Plered (Jawa Barat),
sumber daya alam yang banyak tersedia tanah liat, kerajinan yang berkembang adalah
kerajinan keramik. Palu (Sulawesi Tengah), sumber daya alamnya banyak
menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang berupa bentuk
kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya alamnya banyak
menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga kerajinan yang berkembang adalah
anyaman rotan dan getah nyatu.
C. Jenis Bahan Alam
1. Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan
keramik. tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah dibakar
dalam tingkat sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat,
dan kedap air.
2. Serat alam
Serat Alam adalah serat yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Namanya serat,
maka bentuknya bersulur-sulur seperti benang. Untuk mendapatkan bentuk serat,
diperlukan beberapa tahap pemrosesan tergantung dengan karakter bahan dasarnya.
a. Enceng Gondok
Salah satu serat alam yang banyak tedapat di Indonesia adalah eceng
gondok. Enceng gondok menjadi tanaman pengganggu bagi orang awam.
Tetapi, bagi warga daerah tertentu seperti di Kulon Progo, Ambarawa enceng
gondok menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Kedua daerah ini
menjadi sentra kerajinan tangan dari enceng gondok. Selain eceng gondok,
masih banyak lagi produk kerajinan dari bahan serat alam, melihat makin
variatifnya keinginan dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Tanaman eceng gondok juga bisa di buat berbagai kerajinan tangan karena
seratnya yang lumayan cukup kuat jadi bisa dibuat berbagai aneka kerajinan
tangan yang pasti eceng gondoknya harus di keringkan dulu agar mudah di
bentuk.
Proses Pembuatan Kerajinan Enceng Gondok
Untuk mempersiapkan eceng gondok menjadi bahan baku anyaman
diperlukan beberapa bahan penunjang. Di antaranya : air bersih.Yang
digunakan untuk membersihkan eceng gondok dari kotoran yang
menempel.
Bagian yang digunakan sebagai bahan kerajinan adalah tangkai daunnya,
maka bagian yang lain harus dibuang. Setelah bagian-bagian yang tidak
dibutuhkan dibuang, tangkai eceng gondok kemudian bisa segera dicuci dan
dibilas hingga benar-benar bersih.
Setelah tangkai eceng gondok bersih, selanjutnya bisa dijemur dengan
sesekali dibalik hingga tangkai benar-benar kering. Waktu penjemuran
kurang lebih selama 6 hari atau tergantung pada ketebalan tangkai dan cuaca
(ada tidaknya sinar matahari).
Apabila tangkai eceng gondok telah kering, selanjutnya adalah pembelahan.
Adakalanya karena tuntutan ketentuan dalam desain anyamannya, eceng
gondok kering perlu dibelah menjadi beberapa bagian.
Eceng gondok yang telah dijemur dan dibelah kemudian dianyam untuk
mendapat lembaran-lembaran eceng anyaman eceng gondok.
b. Daun Pandan
Pandan merupakan tanaman pantai yang dahulu tidak banyak
dimanfaatkan. Namun sekarang ini, banyak perajin yang mulai memanfaatkan
pandan untuk diolah menjadi berbagai aneka kerajinan. Pandan termasuk serat
alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kerajinan. Contohnya :
Tas, kotak pensil, dompet.
Cara pembuatan kerajinan dari daun pandan tergolong mudah, namun
memerlukan ketelatenan agar menghasilkan kerajinan yang bermutu. Secara
umum proses pembuatan kerajinan daun pandan antara lain sebagai berikut.
Pandan dibersihkan dan dibuang duri-durinya
Daun pandan dipotong sesuai ukuran anyaman (mulai lebar 1 cm hingga
3cm, panjang menyesuaikan barang yang akan kita buat). Potongan-
potongan tersebut lalu direbus selama 30 menit. Kemudian pandan yang
sudah direbus, dikeringkan ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar
matahari.
Setelah didiamkan selama 6 jam, baru daun pandan tersebut dilemaskan dan
direndam air biasa selama 4 jam.
Setelah dilemaskan dan direndam daun pandan dijemur di bawah sinar
matahari hingga warna berwarna keputihan
Selanjutnya, daun pandan tersebut sudah bisa diwarnai dan diberi bahan
pengawet. Setelah proses pewarnaan dan proses pengeringan selesai, maka
pandan tersebut sudah bisa dianyam.
Daun pandan dianyam sesuai pola.
c. Sabut Kelapa
Pohon kelapa merupakan pohon yang semua bagian dari pohonnya mempunyai
nilai guna. Dari akar sampai daun pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Salah satu dari bagian pohon kelapa yang dapat
dimanfaatkan adalah sabut atau serabut kelapa (kulit buah kelapa). Dari sabut
kelapa dapat diperoleh serat dan serbuk sabut kelapa yang dapat diolah menjadi
berbagai produk.
Untuk memperoleh serat sabut kelapa dilakukan dengan cara memisahkan
bagian kulit kelapa sehingga hanya tertinggal seratnya saja. Cara tradisional
yang dapat dilakukan adalah dengan cara mmemukul-mukul kulit kelapa
menggunakan alat pemukul. Setelah lunak baru pisahkan serat yang akan
digunakan untuk bahan kerajinan.
Serabut kelapa yang sudah dipisahkan dengan kulit kelapa dibuat tali
tambang, untuk membuat tali tambang sebaiknya anda gunakan alat
pemintal tali, karena pembuatan tali tambang lumayan sulit. dengan
menggunakan alat pemintal tali kerja anda akan lebih cepat hasil
tambangnya juga lebih baik.
Tambang yang sudah terbentuk kemudian dianyam sesuai dengan barang
yang akan dibuat, misalnya untuk keset. Apabila digunakan untuk membuat
sapu hanya tidak perlu dibuat tambang dan dianyam tinggal diikat
kemudian disatukan dengan gagang sapu.
d. Pelepah Pisang
Sebagain besar orang menganggap pelepah pisang (kering) adalah sampah yang
tidak berguna. Bahkan terkadang oleh orang tua dibakar karena dianggap
mengotori kebun. Namun kini pelepah pisang bisa dijadikan karya seni lukisan
yang indah dan bernilai ekonomi tinggi. Lagi-lagi tangan-tangan orang kreatif
yang menjadikan limbah seperti itu sebagai sebuah berkah. Barang kerajinan
dari pelepah batang pisang antara lain lukisan, tas, sandal, kotak tisu, dan tempat
pinsil.
Untuk dapat membuat kerajinan dari pelepah batang pisang perlu beberapa
proses. Ambil pelepah pisang dan buang kulit yang sudah rusak/lapuk.
Pelepah pisang tadi kemudian kita tekan-tekan dengan botol kaca agar
menjadi tipis (jadi
lembaran yang halus). Keringkan pelepah pisang tadi sampai benar-kering
kering untuk menghindari tumbuhnya jamur (bisa di jemur atau di oven).
Ambil kertas karton dan gambar pola yang akan kita buat. misalnya akan
membuat kotak tisu, kita tinggal menggambar pola kubus. Gunting pola
yang sudah jadi dan tempelkan pelepah pisang di salah satu sisi pola yang
masih belum di lipat dengan menggunakan lem kayu. Setelah tertempel
baru kita bisa merangkai dan meyusun pola menjadi kubus/ kotak tisu
Kotak tisu yang sudah jadi, dilapisi dengan vernis agar terkesan mengkilat
dan tahan lama. Jemur kembali kotak tisu sampai lem dan plamir kering.
Untuk membuat sandal pelepah pisang yang sudah dikeringkan dibelah
menjadi bentuk memanjang kemudian dianyam sesuai pola yang ita
inginkan.
e. Rotan
Rotan Rotan merupakan palem berduri yang memanjat dan hasil hutan
bukan kayu yang terpenting di Indonesia. Bagian yang dimanfaatkan dari
tanaman rotan adalah kulit batangnya. Pemisahan kulit batang biasanya
menggunakan mesin. Membuat kerajinan rotan dapat dilakukan dengan
menganyam rotan menjadi berbagai bentuk barang jadi. Namun ada juga barang
kerajinan dari rotan yang berbentuk rotan batangan yang disatukan
menggunakan paku, misalnya untuk meja dan kursi.
Bahan-bahan serat alam dapat diolah sehingga menghasilkan kerajinan
tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat
lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat
dengan cara menganyam, makrame, dan merajut. ada juga yang menggunakan
teknik tempel atau jahit.
3. Kayu
ndonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu
terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya:
kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu nangka, kayu kelapa, dan
sebagainya. Kerajinan tangan dari kayu merupakan kerajinan yang memanfaatkan
kayu sebagai bahan utama dalam pembuatannya.
Proses pembuatan kerajinan kayu memiliki beberapa macam teknik. Diantaranya,
Teknik Ukur, Pahat, Bubut, Strol, Tempel atau Sambung. baik dengan konstruksi,
perekat maupun dengan paku. Sambung. baik dengan konstruksi, perekat maupun
dengan paku. Proses mengukir dan memahat diawali dengan membuat sketsa di atas
kayu, lalu kayu dipahat atau diukir dengan menggunakan alat pahat dan pemukul.
Kerajinan kayu atau sering disebut woodcraft bagi masyarakat Indonesia
merupakan produk yang sudah lama ditekuni dan menjadi salah satu kekayaan seni
kriya yang dikenal hingga ke mancanegara. Daerah-daerah seperti di Kalimantan,
Jawa Tengah, Sulawesi, Bali, dan Papua memiliki jenis kerajinan kayu yang
berbeda- beda sehingga makin menambah keragaman budaya negeri ini.
Dari teknik pembuatannya, beberapa langkah pengerjaan pada umumnya, yaitu:
Pertama-tama penyiapan bahan baku kayu, umumnya menggunakan mesin
potong kayu dan alat pengering.
Kedua pembentukan dibuat menggunakan gergaji dan alat pahat.
Ketiga pembentukan halus atau pengukiran dengan menggunakan alat pahat.
Keempat penghalusan biasanya menggunakan amplas.
Finishing biasanya dibantu dengan mesin semprot cat dan kuas untuk mewarna
4. Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi
tinggi. Produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik
hingga kini banyak digunakan di hotel-hotel berbintang, cottages, spa, butik, bank,
toko serta interior bangunan modern.
Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik
anyaman dan teknik konstruksi tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat
dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
5. Kulit
Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, buaya, dan hewan
lainnya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Proses pembuatan bahan
baku kulit cukup sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih terlebih dahulu,
direntangkan, lalu dijemur langsung dengan sinar matahari hingga kering. Sesudah
kering, kulit digosok (disamak)untuk menghilangkan bulu dan kotoran dengan
menggunakan pisau penyayat. Kemudian kulit dicuci bersih dan dijemur kembali.
Setelah itu, kulit baru dapat dipergunakan.
Proses pengeringan seperti ini dinamakan proses menyamak kulit mentah yang
biasanya dipergunakan untuk pembuatan wayang kulit, kipas, hiasan, aksesori
busana tari, dan sebagainya. Namun, ada lagi proses kulit yang disamak yang dapat
dijadikan benda kerajinan seperti tas, sepatu, dompet. Teknik yang digunakan
dalam membuat motif pada kerajinan wayang kulit adalah teknik pahat dan
sungging. Namun, dikenal pula teknik lain untuk pembuatan kerajinan kulit seperti
teknik rekat, jahit, tekan (press), dan teknik pahat.
6. Logam
Bahan buatan yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti:
emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Daerah penghasil kerajinan
emas terdapat di Kalimantan Selatan maupun Jawa. Kerajinan perak terdapat di
daerah Yogyakarta, Sumatra Barat, dan Bali.
Bahan alam logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesori kemudian
berkembang pula sebagai benda hias dan fungsional lainnya, seperti: gelas, teko,
nampan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam
memiliki sifat keras sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak
mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
7. Batu
Bumi Indonesia terhampar luas ragam bebatuan yang berkilau dan beraneka warna.
Daerah Martapura, Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai
sangat unik, Tulungagung menghasilkan batu marmer, Pacitan menghasilkan batu
mulia beraneka ragam bentuk dan warna. Banyak daerah di Indonesia menjadikan
bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesori pelengkap busana, juga
sebagai penghias benda, penghias interior dan eksterior. Teknik pengolahan batu
warna sebagai produk kerajinan harus digerinda dahulu, kemudian dirangkai. Untuk
interior dan eksterior, digunakan teknik pahat dan ukir.
D. Teknik Pembuatan Bahan Alam
1) Miniatur Gazebo
Bahan Alam kayu Pratama Riski Adipeni (1401417035)
Gambar Miniatur Gazebo

Bahan :
1. Stick Es Cream (Kayu)
2. Lem Tembak
3. Vernis
4. Cat Poster warna coklat
5. Kardus
6. Batu kecil
Alat :
1. Kuas kecil
2. Gunting/ Cutter
3. Korek Api
4. Lilin
5. Penggaris
6. Pensil

Cara Pembuatan :
1. Siapkan Alat dan Bahan terlebih dahulu
2. Langkah pertama, buatlah alas miniatur Gazebo terlebih dahulu.
Caranya :
a. Siapkan dua buah stik es cream sesuai dengan panjang stik es creamnya.
Kemudian, beri lem tembak agar posisi ke dua stik es cream tidak berubah
b. Kemudian, tambahkan stik es cream (dijejer satu persatu) sampai
terbentuk alas miniatur gazebonya.

3. Langkah kedua membuat atap miniatur Gazebonya. Dengan cara satukan


keempat stik es cream hingga membentuk persegi dan dilakukan secara terus
menerus, hingga atapnya membentuk tingkatan berundak-undakan.

4. Setelah itu, membuat 4 buah tiang Gazebo. Dengan cara menempelkan ketiga
stik eskrim jadi satu membentuk segitiga.

5. Kemudian, satukan alas, tiang dan atap gazebo menjadi satu yaitu hingga
membentuk bangunan Gazebo
6. Lalu, membuat tanah dari kardus untuk dijadikan tempat diletakkannya
gazebo. Dengan cara memberikan warna cat cokat pada kardus.

7. Setelah itu, tempelkan bangunan Gazebo dengan tanahnya

8. Kemudian tempelkan bunga dan batu pada permukaan tanah sekitar gazebo
9. Buat dan tempelkan tempat duduk dan meja tersebut di bangunan Gazebonya

10. Setelah itu, Terakhir oleskan vernis pada bangunan Gazebo dan sekitarnya
agar terlihat mengkilap.

11. Hasilnya menjadi seperti ini.


12. bungkus miniatur gazebo dengan plastik

Anda mungkin juga menyukai