Di susun oleh :
Kelompok 6
Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Telp./Faks. (0291) 442993 / 437218 Kudus 59316
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal ini.
Dan harapan kami semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi proposal agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih banyak
kekurangan dalam proposal ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan sran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulis menulis karya tulis yaitu:
1. Untuk mengetahui macam-macam serat tanaman yang dapat dibuat kerajinan.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan kerajinan serat tanaman.
3. Untuk mengetahui cara memasarkan kerajinan serat tanaman
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kerajinan
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang
berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan
tangan)Kerajinan sering diartikan sebagai suatu seni yang sering disebut sebagai seni
kriya.Seni kriya sendiri berasal dari kata Kriya yang berasal dari bahasa Sanskerta yang
artinya perbuatan atau pekerjaan atau membuat. Sedangkan ahli seni lain menyebutkan kriya
sebagai pekerjaan dalam hubungannya dengan ketrampilan tangan sebab menurutnya jika
dibahasa Inggriskan menjadi craft, yang mempunyai arti energi atau kekuatan. Yang sering
ditemui adalah pengertian seni kriya sebagai karya yang dihasilkan karena manusia
mempunyai ketrampilan.
Kerajinan di sini bisa disebut sebagai kerajinan tangan, walaupun kita tentu yakin ada
kerajian yang bisa dibuat oleh kaki. Kerajinan bisa mendapatkan sedikit bagian darii
pengertian seni kriya. Kriya yang ternyata berasal dari bahasa tinggi di kerajaan Jawa dijalani
oleh seseorang yang disebut sebagai empu. Sedangkan di kalangan di luar istana kriya
dimanifestasikan menjadi kerajinan. Kalau kriya diampu oleh empu, maka kerajinan
dilakukan oleh pandhe. Bedanya tidak hanya di situ. Dari sisi yang dihasilkan pun berbeda.
Empu menghasilkan senjata, perhiasan, pernak-pernik bagi seua kalangan istana, sementara
pandhe menghasilkan sabit, cangkul, pikulan, geriobak, gerabah, dan lain-lain perlengkapan
rakyat kebanyakan.
Dalam masa sekarang kerajinan bisa kita sangkut pautkan dengan komoditi
perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Kerajinan sekarang tidak lagii
merupakan benda utama untuk bekerja namun sudah menjadi benda pelengkap dalam
kehidupan yang modern. Kerajinan sebagai hiasan dan barang pajangan. Cangkul atau sabit
yang dulu dipakai bertani sekarang sudah digantkan dengan alat modern sehingga pacul dan
arit tadi menjadi barang antik yang bagus jika digantung di dinding rumah. Toko-toko ditulisi
banner jual barang antik, kerajinan tradisional, kerajinan antik, sisa eksport.
Kriya menemukan bentuk jati diri lain ketika dia diletakkan di sebelah seniman. Seni kriya
adalah seni tinggi yang bisa menghasilkan karya yang mempunyai nilai estetika dan filosofi
tinggi. Kerajinan mendapatkan tempat sebagai penghasil devisa.
B. Pengertian Serat
Dalam dunia tekstil, pembuatan kain tidak terlepas dari bahan baku utamanya yang
berupa serat. Serat dibagi menjadi dua yaitu serat alami dan serat sintetis
1. Serat alam
Serat alami adalah serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses
geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan
ke dalam :
a. Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-
kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie.
Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga
penting bagi nutrisi manusia.
b. Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu.
c. Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang
dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra) dan bulu domba (wol).
d. Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya
mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.
2. Serat sintetis
Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kerajinan Serat Tanaman adalah Karya
yang dihasilkan dari Serat tanaman yang biasanya dalam pembuatannya diperlukan
ketrampilan tangan.
BAB III
PEMBAHASAN
C. Pemasaran Produk
a. Pengemasan Produk Kerajinan
Salah satu unsur yang mendukung penjualan adalah pengemasan.pengemasan sendiri
merupakan modal penting bagi penjualan produk termasuk kerajinan dari serat tanaamn
ini.Pengemasan harus diperhatikan,sebab pada umumnya konsumen akan tertarik dengan
produk dengan pengemasan menarik.
Bahan-bahan yang bisa digunakan dalam proses pengemasan sangatlah
beragam.Misalnya kertas karton,kertas kraft,kertas minyak ataupun kertas
aluminium.Dalamm menentukan jenis bahan dan alat pengemasan tentunya harus
memerhatikan kebutuhan serta harganya.demikian juga dengan keterangna pada alat
kemasan.semisalgambar,tulisan,dan aksesoris kemasan,sekalipun dapat dibuat menarik
,namun tetap harus menyesuaikan jenis barang dan harganya.
Pengemasan yang baik selain akan menarik pembeli juga memiliki manfaat yang
beragam misalnya:
a. Sebagai wadah sehingga nyaman dan mudah dibawa.
b. Untuk melindungi produk kerajinan,misalnya melindungi dari gesekan,benturan dsb.
c. Supaya memudahkan perhitungan.Dengan pengemasan masing-masing produk
kerajinan,maka perhitungna jumlah produk tersebut juga semakin mudah.
Pengemasan akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan label-label tertentu yang
memuat pesan kepada konsumen,jaminan kualitas produk,registrasi dan nomor izin
produk,merek dagang,logo,volume dsb.
b. Pemasaran Produk kerajinan
Kemampuan memasarkan produk merupakan salah satu faktor kunci dalam
penjualan.Terlebih produk seni tersebut berupa kerajinan dari serat tanaman,yang terbilang
unik dan langka.Karena itu,kesalahn dalam pemasaran sangat berpengaruh pada besarnya
omzet penjualan serta harga produk tersebut.
Pada dasarnya, standarisasi produk-produk kerajinan tidak ada
patokannya.Artinya,nilai jual produk tersebut justru sangat tergantung pada nilai
estetika,kesulitan pembuatan,sentuhan seni bahkan tempat penjualannya.Untuk nilai estetika
,harga produk kerajinan selain dipengaruhi oleh besarnya harga bahan baku,juga tergantung
pada kualitas produk,kerapian,keserasian warna,desain,kelangkaan dan sebagainya.
Untuk mendukung pemasaran biasanya para pengrajin bersikap kreatif dengan
mengeluarkan produk-produk yang sangat beragam baik model,bahan,dan jenis
kerajinannya.dengan cara seperti ini dapat menguntungkan penjual maupun pembeliadapun
tempat pemasaran produk kerajinan,khususnya kerajinan serat tanaman dilakukan di objek
wisata,galeri seni,butik dan toko cendera mata.
c. Perhitungan Biaya dan Penjualan produk kerajinan
Perhitungan biaya pada umumnya dibagi menjadi dua,yaitu biaya pemodalan awal
dan perincian kebutuhan proses produksi.Pemodalan awal pada umumnya lebih besar karena
harus memenuhi alat-alat produksi,misalnya mesin jahit,pisau,gunting dsb.Tetapi,barang-
barang tersebut dapat dianggap sebagai investasi barang modal yang manfaatnya masih bisa
dinikmati dalam waktu lama. Adapun untuk biaya proses produksi,sangat tergantung pada
jenis barang yang diproduksi.Untuk memudahkan dalam perhitungannya .Perhatikan contoh
perhitungan biaya produksi alat dan bahan kerajinan berupa “Sandal Eceng Gondok” berikut
ini.
Nama bahan Harga
Eceng gondok kering 0,25 kg Rp.1.000,00
Jalinan eceng gondok Rp.500,00
Sol atas bawah Rp.2.000,00
Lem Rp.1.000,00
Slang Plastik Rp.1.500,00
Melamin Rp.1.000,00
Jumlah Rp.7.000,00
Biaya Operasional Biaya
Ongkos anyam Rp.4.000,00
Tenaga finishing Rp.1.000,00
Penyusutan barang dan lain-lain Rp.1.500,00
+
Jumlah Rp.6.500,00
Adapun kegiatan UKM kerajinan tangan ini kami lakukan pada hari libur dengan uraian
sebagai berikut.
E. Susunan acara
3. Pukul 10.00 - 10.30 WIB Pembukaan , Persiapan bahan – bahan dan perlengkapan.
6. Penutupan
F. Susunan Kepanitiaan
Penanggung Jawab : Supardi
Seksi-seksi :
2. Purini
G. Anggaran Biaya
Pengeluaran :
4. Pemasukan :
Saldo Rp 0,-
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari
kampus. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.Atas perhatian
dan kerjasama,kami ucapkan terimakasih.
Disahkan di :
Kudus,
Mengetahui Mengetahui