Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TEKNIK MENGANYAM PADA ANAK


USIA DINI

Dosen Pengampu:

Muslihatun Maulidian, S.Pd., M.Ed

Di Susun Oleh:
Siti Sri Hasfiani
Deimi Handriani
Baiq Miswari

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUTE AGAMA ISLAM HAMZANWADI (IAIH) NW PANCOR


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang saya miliki, dan juga kami berterima kasih pada
semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah
ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi “Memahami Dan Menjelaskan
Tehnik Menganyam Untuk Anak Usia Dini”. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
saya harapkan. Untuk itu,saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun

Sakra,12 November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. latar belakang masalah………………………………………………… 1

B. Masalah…………………………………………………………………1

C. Tujuan……………………………………………………………….….1

D. Manfaat Bagi Siswa……………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. Kerajinan Menganyam Untuk Anak Usia Dini………………………..5


B. Media Bahan Dan Alat Untuk Kerajinan Menganyam………………..7

C. Teknik Kerajinan Menganyam Untuk Aud……………………………9


D. Pengembangan Kerajinan Anyaman Untuk Anak usia dini………….10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………13
B. Saran…………………………………………………………………...13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….14
BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Anyaman merupakan salah satu kerajinan khas yang dimiliki bangsa
Indonesia.kerajinan anyam merupakan kerajinan tradisional yang sampai pada saat ini
ditekuni, disamping banyak kegunaannya juga memiliki unsure pendidikan .Kegiatan
menganyam di semua wilayah daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan di
seluruh nusantara. Yang masing-masing mempunyai khas dan corak atau motif yang
berbeda-beda. Dari corak atau motif yang dimiliki oleh masing-masing menjadikan
keanekaragaman motif anyam di nusantara ini.

B.     Masalah
Semua anak memiliki potensi tentang berimajinasi ,berkhayal tetapi potensi
itu ada yang dikembangkan ada juga yang tidak dikembangkan . Bagi yang
dikembangkan akan kelihatan kreativitasnya ,tetapi bagi yang tidak dikembangkan
tidak akan ketahui seberapa potensinya.
Dalam praktik kerja menganyam ,anak usia dini harus dikenalkan terlebih
dahulu media karyanya dan agar anak memiliki media apa yang akan digunakan.

C.    Tujuan
Sejak usia dini kerajinan menganyam ini sudah diajarkan guna melatih
keterampilan anak disamping motorik juga melatih sikap anak.         

D.    Manfaat bagi siswa


Melalui eksperimen  atau percobaan anak akan menemukan hal-hal yang baru . pada
penggunaan media anyam dari daun pisang.karet,atau kertas.siswa akan mengenal
bahwa karakter dari media tersebut memiliki perbedaan .
BAB II

PEMBAHASAN

A. KERAJINAN MENGANYAM UNTUK ANAK USIA DINI


1. Kerajinan Menganyam
Perkembangan anyam di samping beraneka ragam motif juga ditunjang oleh
teknologi.Baik teknologi itu masih tradisional maupun modern. Walaupun teknologi
kerajinan anyam yang beraneka dan banyak macamnya tetapi prinsip kerjanya sama.
            Apabila kita kelompokkan teknik anyaman terdiri dari tiga macam,yaitu :
v .Teknik Tradisional
Teknik tradisional biasanya sebagai pekerjaan home industri, yaitu dikerjakan
oleh perorangan atau industri rumah tangga.Kerajinan menganyam ini banyak
terdapat di desa-desa yang memang di desa inilah banyak di temukan media
bahannya sebagai bahan industri kerajinan sebagai peralatan rumah tangga (bakul,
tampah, keranjang, saringan kelapa, kursi rotan, tempat buah-buahan).
Media bahan untuk anyaman tradisional sangat banyak macamnya, bahkan
tidak dapat disebutkan satu persatu. Artinya karena banyak terjadi di daerah tertentu
bahan tersebut dapat dipakai sebagai bahan anyaman, tetapi untuk di daerah lain tidak
dapat dipergunakan sebagai bahan anyaman.
Media bahan anyam tradisional di antaranya, adalah : bamboo, mendong,
janur atau blarak (daun kelapa), jerami yang telah dipintal, rumput, plastic, kertas,
karet, rotan, daun pandan, daun lontar, dan masih banyak lagi.

v .Teknik Semi Modern


Teknik semi modern ini banyak juga yang masih dikerjakan oleh
perseorangan tetapi sudah menggunakan alat untuk menganyam secara masal.Usaha
ini masih dapat dianggap usaha home industry atau rumah tangga tetapi ada juga yang
dapat kita katakana sebagai usaha yang agak besar, karena sudah seperti pabrik.
Untuk semi modern walaupun tidak menggunakan mesin tetapi sudah memproduksi
secara masal (tenun). Untuk teknologi anyam semi modern media bahannya sudah
mulai terbatas.Artinya tidak semua media bahan seperti yang dapat dikerjakan oleh
anyaman tradisional dapat dilakukan secara teknologi semi modern.  Dalam kerajinan
anyam semi modern ini sudah mulai menggunakan alat bantu untuk mengerjakannya
dari media bahan anyam tersebut. Alat Tenun Bukan Mesinmerupakan salah satu alat
anyam yang tergolong disukai dan banyak dipakai oleh pengrajin tradisional.
Dapat disebut media bahan untuk teknologi anyam semi modern adalah :
benang kapas, pintalan jerami, pintalan sutera, mendong yang telah dipilih
kualitasnya (terutama panjangnya, besarnya harus sama). Mendong sebagai bahan
tikar pada zaman sekarang sudah dapat dianyam menggunakan alat tenun
bukan  mesin, sehingga dapat memproduksi dengan jumlah banyak dengan waktu
yang lebih singkat.

v . Teknologi Modern Untuk Teknologi Anyam


Proses tenun dengan mesin sudah banyak ditemukan pada industri tekstil.
Walaupun dengan mesin yang serba modern, prinsip cara kerjanya tetap sama dengan
sistem anyam yang tradisional. Hanya cara menganyamnya yang berbeda alat. Kalau
cara tradisional menganyamnya tidak menggunakan mesin atau alat modern tetapi
kalau alat anyam yang modern menggunakan mesin modern pula yang dengan waktu
yang sangat singkat dapat menghasilkan sejumlah karya yang cukup banyak. Dengan
teknologi yang sangat modern ini semakin terbatas media bahan yang digunakan
sebagai bahannya.
Pada perusahaan tekstil  hanya menggunakan bahan pintalan benang, pintalan
sutera.Dari pengerjaan kerajinan anyam secara manual ternyata pada akhir-akhir ini
justru malah disenangi oleh masyarakat dibandingkan dengan yang dengan
pengerjaan anyam yang dikerjakan oleh pabrik.Anyaman yang dikerjakan secara
manual ternyata malah lebih disukai karena mempunyai nilai seni yang cukup tinggi.
Ditinjau dari materi atau media bahan dalam kerajinan anyam, hampir tidak dapat
disebutkan karena sangat banyak jumlahnya.Karena untuk pembelajaran di sekolah di
samping tujuan pembelajaran sebagai apresiatif juga keterampilan motoriknya.
Sehingga media bahan apapun yang tidak lazim untuk dipergunakan sebagai karya
anyam untuk kepentingan alat rumah tangga dapat dipakai untuk pembelajaran di
sekolah, misalnya : daun pisang, potongan kertas, plastik sedotan, potongan karet,dan
lain-lain.
Seni rupa adalah bagian dari Kesenian, Seni Rupa mempunyai cabang atau sering
disebut jenis, yaitu seni :
·         Lukis.
·         Menggambar.
·         Patung.
·         Dekorasi.
·         Grafis.
·         Ilustrasi.
·         Kriya.
·         Reklame.
·         Bangunan (arsitektur).
Dari beberapa cabang atau jenis seni rupa tersebut, Kerajinan Menganyam
berada  pada bagian seni kriya.
Seni Kriya mempunyai jenis, di antaranya adalah kerajinan :
·         Menganyam.
·         Membatik.
·         Mengukir.
·         Merenda.

B. MEDIA BAHAN DAN ALAT UNTUK KERAJINAN MENGANYAM


Media dalam berkarya seni rupa terdiri dari dua macam yaitu bahan dan alat.
Dari keduanya saling berhubungan satu sama lain untuk proses terjadinya sebuah
karya seni rupa. Berkarya anyam sangat banyak baik bahan yang dapat dipergunakan
maupun alatnya.
A.    Bahan
Bahan yang digunakan akan sangat menentukan untuk kerajinan anyaman terdiri
dari dua macam:
1.      Bahan pokok
Bahan pokok adalah bahan yang akan mendominasi terwujudnya karya.
Bahan pokok dari kerajinan anyam sebagai berikut:
a.       Bambu tali
Bambu tali merupakan bambu yang mempunyai kualitas paling baik
dibanding bambu jenis lain. Bambu ini sangat lentur, kuat, tidak mudah
putus dan patah.
b.      Rotan hinis
Rotan ini banyak dijual pada toko material bangunan. Rotan ini juga
dipakai sebagai bahan pengikat dan pelengkap  pada seni kerajinan lain.
c.       Rotan pirit
Rotan ini digunakan untuk jenis anyaman silinder dengan berbagai teknik
diantaranya untuk anyaman membelit dengan pakan tunggal dan ganada
misalnya keranjang.
d.      Pandan
Jenis daun yang banyak tumbuh dipinggir sungai dan termasuk tumbuhan
liar. Agar dapat digunakan bahan anyaman daun pandan harus diserat
sehingga menjadi lebih kecil dan harus dikeringkan dengan cara dijemur.
e.       Mendong
Jenis rumput-rumputan yang sengaja ditanam untuk dipersiapkan sebagai
bahan anyaman. Untuk bahan kerajinan anyam,mendong harus
dikeringkan terlebih dahulu dan dilumuri dengan abu. Mendon dapat
dipakai sebagai bahan kerajinan anyam berupa tas, topi, tikar.

f.       Blarak/janur
Blarak adalah daun kelapa yang sudah tua banyak tumbuh didaerah tropis.
Sedangkan janur daun kelapa yang mudah. Bahan ini harus dipisahkan
dahulu dari lidinya sebelum dijadikan bahan kerajinan anyaman.
Blarak/janur digunakan untuk membuat ketupat,tas,topi,atap.
g.      Kertas
Dapat dipakai untuk karya mainan di tingkat Taman Kanak-kanak. Kertas
yang dipakai untuk bahan anyaman harus kertas yang kat gar tidak mudah
putus.
h.      Plastik
Bahan anyaman yang telah dirancang untuk bahan anyaman. Plastik
sebagai bahan anyaman banyak dijual di toko-toko alat tulis.
i.        Karet
Bahan ini banyak dijumpai di toko alat tulis dengan bentuk lembaran-
lembaran, sehingga apabila akan dipakai harus dipotong-potong
menggunakan gunting.
j.        Kain
Kain dianggap lebih aman dan praktis. Cara penggunaan pemotongannya
sama dengan kertas dan karet.
k.      Daun pisang
Daun pisang yang masih lembaran dan telah dipisahkan dari pelepahnya
dapat dijadikan suwiran hingga menjadi lembaran kecil-kecil.

2.      Bahan Pembantu
a.       Lem
Untuk menguatkan dan menyambung anyaman yang terdiri dari lem putih
dan lem kertas.
b.      Paku
Untuk kerajinan anyam terapan sering menggunakan bahan bantu paku,
rotan sebagai pengikat agar tidak mudah lepas.
c.       Pelitur/vernis
Dapat dipakai sebagai perekat susunan anyaman sehingga bertambah kuat
dan tidak mudah lepas.
d.      Pewarna
Bahan anyamann yang perlu tambahan pewarna seperti mendong, seratan
bambu, seratan pandan.

B.     Alat
1.      Pisau
Untuk membantu proses terbentuknya nyaman.pisau dirancang untuk
mengirat,bambu agar menjadi tipis-tipis serta enghaluskan iratan bambu.
2.      Gergaji potong
Untuk memotong bambuyang akan dipecah-pecah dan menghilangkan rias-
ruas bambu.
3.      Gunting
Untuk memotong iratan bambu, kertas, plastik, kain, karet menjadi lembaran-
lembaran panjang.
4.      Cutter
5.      Kuas
Untuk mengoleskan lem dan cat sebagai bahan pelengkap kerajinan anyam.
6.      Penyuak
Untuk membantu membagi iratan sebagai lungsi agar susupan pakan mudah
dimasuukkan.
7.      Penggaris
Selain sebagai alat pengukur, penggaris juga dipakai sebagai alat bantu
memotong kertas agar lurus dan mudah memotongnya.
8.      Uncek
Bentuknya menyerupai jarum besar dan digunakan untuk membuat lobang-
lobang tali .

C. TEKNIK KERAJINAN MENGANYAM UNTUK AUD


Kerajinan anyaman merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh
pengrajin dengan tehnik tradisional.Hasil anyaman banyak disukai oleh penikmatnya,
dan tehnik anyamanya juga tradisional.Karna hasil kerjanya dianggap memiliki nilai
artistik yang cukup memenuhi keinginan.
1.  Persiapan Pembuatan Bahan
  Beberapa langkah proses terjadinya karya anyaman melalui penyiapan
bahan  terlebih dahulu,karna bahan anyaman tidak lagsung siap dapat dibuat
menjadi karya, tetapi melalui proses persiapan dahulu walaupun sebenarnya
masih merupakan bahan.  
a. kertas
Kertas digunakan sebagai bahan untuk menganyam.Bahan dari kertas
cukup aman bagi AUD. Untuk dijadikan bahan anyaman harus dipotong
terlebih dahulu seperti halnya karet.Kertas untuk bahan anyaman sebaiknya
dipergunakan kertas karton atau kertas yang agak tebal, supaya memudahkan
dalam melakukan penganyaman.Sebelum kertas dipotong sebaiknya diukur
dulu barapa lebar dan panjang yang dikehendaki, dengan menggarisi dulu
baru dipotong pada garis-garis yang sudah diukur.
b.  Daun pisang
Lembaran daun pisang agar dapat dipakai sebagai bahan anyaman maka
kita harus menyobeknya terlebih dahulu cukup dengan kuku jari yaitu dengan
cara dibelah dengn ukuran yang sesuai dengn yang dikehendaki baik lungsi
maupun pakannya.

c. Sedotan Plastik
Banyak dijumpai di sekitar kita.Plastik sedotan yang bentuknya
memanjang dapat di pergunakan sebagai bahan kerajinan anyaman.bahan ini
cukup aman untuk di berikan  kepada kegiatan kerajinan menganyaman di tingkat
di lembaga PAUD
D. PENGEMBANGAN KERAJINAN ANYAMAN UNTUK ANAK USIA DINI

1. Pembinaan Ekspresi Pada Kerajinan Menganyam


Membina ekspresi dalam seni rupa merupakan proses pengungkapan perasaan
melalui berbagi jenis dari senirupa yang termasuk pada kerajinan menganyam. Victor
Lowenfel dmengatakan bahwa self exspresion. Yang berarti suatu pernyataan tentang
isi jiwa (termasuk di dalam nya adalah: pikiran, perasaan dan kehendak) dengan
melalui caranya sendiri. Hal ini sangat diperlukan bagi perkembangan dirinya yang
harmonis.
Pembinaan ekspresi dapat Anda lakukan melalui dua hal, adalah sebagai berikut:
1. Memberikan stimulus yang berupa rangsangan kepada anak untuk mengaktifkan
dalam pengungkapan perasaannya. Pemberian stimulus ini ada beberapa cara,
diantaranya adalah:
v Pendekatan  secara langsung pada objek yang dikerjakan.  Untuk anak usia dini
pendekatan langsung merupakan cara yang paling efektif. Pada pokok kegiatan
menganyam, Anda dapat melakukannya dengan cara bekerja bersama-sama
sambil Anda ikut terlibat dengan anak memegang sambal membimbing anak
dalam berkarya.
v Membangkitkan minat anak. Dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh
anak, yaitu berkarya sambil bermain. Dengan melalui bermain kegiatan
mengayamakan lebih mudah dan bersemangat sehingga akan mempermudah
tercapainya  tujuan kegiatan sehingga mempermudah tujuan kegiatan
pembelajaran kerajinan  mengayam bagi Anak Usia Dini.
2. Melatih keberanian secara spontanitas dan terampil menggunakan berbagai
macam media sebagai sarana mengekspresikan perasaan yang dimilikinya. Untuk
melatih keberanian Anda lakukan  sebagai berikut:
v  Melalui ekspresi, dengan cara mencoba-coba, meniru atau memodifikasi karya
yang sudah ada. Pada saat eksplorasi media ungkap anak akan menemukan
beragam teknik dalam menggunakan alat tertentu, bahkan mereka sering kali
dapat mengembangkan keterampilan yang lainnya.
v  Melalui eksperimen. Penemuan hal-hal yang baru dapat ditemukan dalam
proses mencoba tentang berbagai media ungkap. Dapat Anda contohkan
dengan pada penggunaan media anyam dari daun pisang, karet, atau kertas.
Siswa akan mengenali bahwa karakter dari media ungkap tersebut maka ia
akan menyesuaikan sehingga dapat  memperoleh hasil yang maksimal.
2. Pembinaan Kreativitas Kerajinan Tentang Menganyam
Semua orang/anak mempunyai bakat atau potensi dalam seni (senirupa),
walaupun seberapa potensinya tidak sama. Potensi itu ada yang dikembangkan secara
optimal ada juga yang sama sekali tidak dikembangkan. Setiap orang mempunyai
pengalaman estetis, imajinasi tentang keindahan.Masalahnya orang tersebut mampu
dan tidak mampu mengungkapkan untuk di tunjukkan kepada orang lain. Proses
kemampuan menunjukkan ini dapat kita sebut sebagai kreativitas. Kreativitas dapat
diartikan dengan kemampuan mencipta, kemampuan menanggapi persoalan,
kemampuan berpikir, dan kemampuan menyesuaikan diri.
3. Pembinaan Sensitivitas Melalui Keterampilan Menganyam
Kepekaan  anak dalam menerima stimulus atau rangsangan dari luar yang
harus diserap melalui panca indra. Kepekaan ini kita namakan sensitivitas.Setiap anak
memiliki kepekaan yang berbeda-beda.Ada yang tajam kepekaannya tetapi ada pula
yang kepekaannya tidak tajam.Pendidikan kesenian adalah salah satu yang dapat
mengembangkan kepekaan.Melalui keterampilan seni rupa pada anak usia dini
diharapkan anak akan dapat menangkap rangsangan serta dapat dengan cepat dan
terampil mengolahkan menjadi hasil seni berupa kerajianan anyam yang bermanfaat
sebagai sarana, proses untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya.
Yang perlu ditempuh dalam pembinaan sensitivitas anak melalui kegiatan
pembelajaran kerajianan menganyam, diantaranya:
·         Perhatikan oleh Anda kepada anak beberapa anyaman yang sudah jadi baik
berbentuk anyaman yang berbentuk tiga dimensi. Tugas anak adalah mengamati
secara seksama mengenai macam-macam bentuk, warna, tekstur kemudian siswa
akan menyerap yang akhirnya akan menimbulkan berbagai tanggapan dan
perasaan.
·         Setelah anak mengamati objek karya anyaman maka dilanjutkan mengamati
susunannya yang diteruskan pula untuk menganali siskon disikarakter objek.
Selanjutnya anak diminta untuk mengungkapkan kepada gurunya tentang hasil
pengamatan terhadap susunan anyaman (teknik anyaman tersebut) hadapkan
langsung dengan meraba objek.
·         Meraba samba lmengamati karya anyam atau media bahan untuk dirasakan, guru
mengetahui karakter tekstur tentang  media daun, iratan bambu, guntingan kertas,
guntingan karet, janur dan lain sebagainya.  Hal ini dimaksudkan untuk latihan
merespons pengalaman sensori. Maka sensasi yang ditimbulkan akibat rabaan
tersebut dapat membangkitkan berbagai tanggapan atau kesan terhadap apa yang
mereka hadapi yang akhirnya siswa tersebut mampu belajar memutuskan melalui
sikapnya
4. Praktik Kerajinan Anyam Pada Anak Usia Dini
Kerajinan menganyam dapat dikatakan berhasil apa bila anak dapat
menghasilkan karya anyaman karya.Keterampilan dalam menggunakan alat
(menggunting kertas, menggunting, karet, dan lain-lain) sangat dibutuhkan di
samping mempermudah dan memperlancar, kegiatan ini juga merupakan
keterampilan motorik yang tidak kalah penting manfaatnya bagi perkembangan
anak.Derajat kesulitan dalam mempraktikkan kerajinan anyam pada siswa Anda
hendaknya memulai dari tingkatan yang paling rendah menurut kemampuan
anak.Anda memberikan contoh dengan cara menuntun proses, urutan berkarya yang
kemudian diikuti oleh anak dengan cara satu persatu. Kegiatan ini sebaiknya
dilakukan oleh dua guru, yaitu satu guru memperagakan guru satunya lagi menuntun
sambil memeriksa satu persatu.
Contohnya” dari daun pisang”. Lembaran daun pisang agar dapat dipakai sebagai
bahan anyaman maka kita harus menyobeknya terlebih dahulu cukup dengan kuku
jari yaitu dengan cara kita siapkan daun pisang yang sudah dsobek menjadi angka
satu yang Panjang dengan ukuran yang sama yaitu dua ruas garis dengan lebar yang
sama, di sini kita memakai pola selang seling ya teman teman, yaitu dengan cara
memasukkan satu helai sobekan atau media anyam dari bawah kemudian keluarkan
ke atas, masukkan lagi ke bawah keluarkan lagi ke atas dan seterusnya. Selanjutnya
menganyam pada baris kedua langkahnya sama ya, hanya saja pada baris ke dua kita
mulainya dari atas, karna waktu baris pertama kita mulainya dari bawah, dan
seterusnya bisa ulangi sampai berbentuk anyaman.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Secara definisi dapat disimpulkan bahwa:


1)      Mengayam baik yang menggunakan teknologi tradisional sampai modern
mempunyai prinsip kerja yang sama.
2)      Kualitas media anyaman menentukan kualitas berkarya dan hasil karya anyaman.
3)      Proses terjadinya anyaman harus mulai dari penyiapan bahan,karena bahan anyaman
jarang sudah siap langsung digunakan . jadi media bahan melalui proses dari awal di
rubah sebagai bahan yang siap diproses menjadi karya.

B.     Saran
Dari  uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap manusia mempunyai
potensi berimajinasi, berkhayal, mempunyai pengalaman estetik. Masalahnya
potensiitu dapat diungkapkan dan tidak dapat diungkapkan karena tidak dilatih untuk
mengungkapkan. Karena tidak pernah melatih diri maka orang tersebut tidak
mempunyai kreativitas.Jadi untuk kreatif dan terampil diperlukan latihan yang rutin
DAFTAR PUSTAKA
Affandi & Dewobroto.(2004). Menegenal Seni Rupa Anak .yogyakarta:Gama Media
Abdulhamid.(1995).Pengantar Estetika.Kuala Lumpur: Dewan Bahasa Pustaka.
Kementerian Malaysia.
Cut Kamaril dkk. (2007).Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan Tangan .Jakarta: Universitas
Terbuka.
Dedi Nurhadiah. ( 1991) . Seni Rupa Teori Dan Praktik.Bandung :Internusa.
Oho Garha. (1983). Seni Rupa , Media Pengajaran Dengan Kreativitas . Jakarta :
Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai