Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I ENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Pengertian Kerajinan.....................................................................................................................3
B. Manfaat Kerajinan Untuk Sekolah................................................................................................3
C. Teknik Sambung...........................................................................................................................4
D. Teknik Potong...............................................................................................................................4
E. Teknik Lipat..................................................................................................................................5
F. Teknik Kolase................................................................................................................................5
G. Teknik Montase............................................................................................................................6
H. Teknik Ukir...................................................................................................................................7
I. Teknik Menjahit.............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kerajinan merupakan salah satu bagian dari seni rupa yang sudah ada sejak lama.
Kita diperkenalkan dengan kerajinan dan seni rupa sejak kita memulai pendidikan.
Kerajinan sendiri diminati oleh semua kalangan dan tidak dibatasi oleh usia dan jenis
kelamin. Saat ini kerajinan sudah sangat berkembang dan mengakibatkan munculnya
kerajinan moderen. Ada dua macam kerajinan yang kita kenal saat ini, kerajinan
tradisional dan kerajinan moderen.
Kerajinan tradisional yang terdapat di Indonesia adalah seperti kerajinan batik,
anyaman bambu, anyaman rotan, dan lain sebagainya. Sedangkan kerajinan moderen
adalah seperti scrapbook, clay, aksesoris, kotak hadiah, boneka flannel, dan lain
sebagainya. Kerajinan tangan moderen banyak diminati oleh sebagian masyarakat
Indonesia. Hal tersebut menyebabkan tumbuhnya toko–toko penyedia bahan dan alat-
alat kerajinan. Toko-toko tersebut tidak hanya menyediakan alat dan bahan kerajinan
saja, tetapi juga menyediakan jasa kursus kerajinan. Kerajinan tangan moderen ini
cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia mulai dari anak kecil, remaja, hingga
dewasa. Banyak diantaranya yang menjadikan kerajinan tangan moderen ini sebagai
hobby / kegemaran. Selain itu, kerajinan tangan ini juga dapat dijadikan sebagai bisnis
usaha yang cukup potensial. Jasa kursus kerajinan moderen yang ada saat ini memiliki
kapasitas peserta yang terbatas. Untuk itu diperlukannya teknik dalam pembuatan
kerajinan tangan terutama bagi seorang guru.
Banyak sekali Teknik dan bahan kerajinan tangan sebagai sumber belajar yang
kontektual dan aktual yang dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai alat bantu
mengajardan bagi siswa sebagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi hasil
belajar yang akan dicapainya. Kerajinan tangan sebagai sumber belajar bentuk
pemanfaatannya antara lain: (a) sebagai obyekyang dipelajari oleh siswa, (b) sebagai
bahanpembelajaran berolah seni, bereksplorasi seni, (c)sebagai sumber ide dalam
berolah seni, (d) sebagaiobyek apresiasi, dan (e) sebagai model atau contohtatanan
seni (Sumanto, 2005). Kerajinan tangan sebagai sumber belajar dalam
pemanfaatannyadapat dilakukan dengan cara mengapresiasi obyek dan aktivitas
kerajinan tangan yang ada, atau dengan cara berkreasi kerajinan tangan sesuai tingkat
kemampuan anak SD.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Teknik atau cara apa yang bisa dilakukan untuk mengolah kerajinan tangan
bagi sekolah dasar?
2. Apakah dengan membuat kerajinan tangan dapat meningkatkan kreatifias
siswa?
3. Apakah dengan membuat kerajinan tangan dapat menjadikan siswa
berinovasi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui teknik yang bisa dilakukan siswa untuk membuat kerajinan
tangan
2. Mengetahui apakah kerajinan tangan bisa meningkatkan kreatifitas siswa
3. Mengetahui apakah dengan membuat kerajinan tangan dapat menjadikan
siswa berinovasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerajinan
Apa itu pengertian kerajinan? Kerajinan secara umum adalah sebuah kegiatan
yang melibatkan keterampilan yang dimiliki seseorang. Selain itu, sebuah
keterampilan tentu akan melibatkan seni di dalamnya.
Kerajinan adalah salah satu cabang seni. Kerajinan menekankan pada sebuah
keterampilan tangan yang lebih tinggi saat proses pengerjaannya. Kerajinan juga
sering dikenal dengan nama seni kriya.
Jika dilihat maknanya, kata “Kr” berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti
mengerjakan. Dari situlah muncul kata karya. Kata kriya juga dapat dikatakan kerja.
Kriya atau kerajinan juga dianggap sebagai seni yang unik sekaligus berkualitas yang
tinggi.
Sebuah kerajinan akan menghasilkan suatu barang. Barang tersebut memiliki
nilai-nilai fungsi. Selain nilai fungsi, barang hasil dari kerajinan juga memiliki nilai
estetika yang tinggi di dalamnya. Hal itu yang menjadikan salah satu alasan kerajinan
dijadikan pajangan.
Pengertian kerajinan lain adalah barang-barang yang memiliki unsur seni di
dalamnya. Pembuatan barang-barang tersebut dibuat dengan menggunakan
keterampilan tangan manusia.
B. Manfaat Kerajinan Untuk Sekolah
Produk kerajinan tangan baik yang berupa benda pakai maupun benda hias dapat
dibuat dengan berbagai teknik. Terdapat beberapa teknik dasar yang biasa digunakan
dalam membuat kerajinan untuk sekolah dasar, yaitu sambung, potong, lipat, jahit,
ukir, dan montase . Keenam teknik bisa digunakan secara bertahap atau secara
bersamaan sesuai dengan kebutuhan atau jenis kerajinan tangan yang dibuat. Teknik-
teknik tersebut juga bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat khusus.
Namun, sebelum mengenal lebih jauh mengenai teknik sambung, potong, dan lipat,
ada baiknya mengenal tentang apa itu kerajinan tangan. Kerajinan tangan adalah
karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan manusia. Kerajinan tangan dibuat
untuk menghasilkan produk hias yang indah ataupun produk guna yang fungsional.
Selain memiliki nilai estetika, produk kerajinan tangan yang baik juga mempunyai
nilai ekonomi karena bisa diperjual-belikan. Nurfiani Sri Hattari dalam Prakarya dan
3
4
juga bisa memanfaatkan alat-alat bantu seperti penggaris busur derajat, atau jangka
untuk membantu agar bahan bisa dipotong dalam ukuran yang tepat.
E. Teknik Lipat
Teknik lipat adalah teknik yang dilakukan dengan cara melipat bahan
kerajinan benjadi satu atau beberapa lipatan. Teknik lipat bisa dilakukan dengan
beragam cara, tergantung bahan yang digunakan untuk produksi kerajinan. Jika bahan
kerajinan yang digunakan lunak, seperti kain atau kertas, maka teknik lipat tidak
memerlukan peralatan khusus cukup dengan kedua tangan saja. Namun, jika bahan
kerajinan yang digunakan bersifat keras, maka pengrajin memerlukan mesin khusus.
Salah satu jenis kerajinan tangan yang banyak memanfaatkan teknik lipat adalah
origami, yaitu seni melipat kertas dari Jepang.
F. Teknik Kolase
Kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan benda-
benda pada permukaan gambar. Benda-benda yang ditempelkan bisa berupa kertas,
kerikil, biji-bijian, kayu, kain, dan sebagainya. Seluruh bahan direkatkan pada suatu
bidang sehingga menyatu menjadi karya utuh yang memiliki nilai estetika. Secara
6
bahasa, kata kolase dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari kata “coller”
dalam bahasa Prancis yang berarti “merekat”.
G. Teknik Montase
dan bagus dipandang. Diperlukan juga imajinasi dan kreativitas sehingga gambar-
gambar yang tersusun saling berhubungan dan membentuk suatu cerita.
H. Teknik Ukir
Tusuk pipih juga dikenal dengan nama tusuk satin atau satin stitch. Teknik ini
biasanya sering digunakan untuk membuat hati, kelopak bunga, atau daun. Untuk
membuat tusuk pipih, kamu perlu menggambar bentuk yang diinginkan
9
pada tepi selimut saja, tetapi juga dapat mengamankan jahitannya. Untuk membuat
tusuk feston, kamu perlu memasukan benang dari bawah, beri jarak, lalu masukan
dari atas dengan sisakan sedikit. Kemudian masukan jarum ke bagian sebelum
benang yang telah kamu masukan, dan tarik. Ulangi hingga selesai.
6. Tusuk Silang
Tusuk silang atau cross stitch adalah teknik menyulam yang sudah ada sejak
lama dan merupakan salah satu teknik yang mudah untuk dilakukan. Teknik
menyulam tusuk silang biasanya digunakan untuk membuat berbagai pola desain
sulaman, baik itu desain tradisional, modern, atau bahkan di antaranya. Untuk
membuat tusuk silang, kamu hanya perlu membuat jahitan silang yang berbentuk
“X” dan mengulangi sampai pola yang kamu inginkan terbentuk
7. Tusuk Simpul Prancis
dengan tangan lain, lilitkan benang pada jarum beberapa kali. Lalu tusuk kembali
jarum pada tempat awal jarum kamu muncul dengan menahan sisa benang yang
dililitkan dengan tangan lainnya, dan tarik jarum sampai semua benang membentuk
simpul.
8. Tusuk Flanel
Tusuk batang atau stem stitch adalah teknik menyulam yang sering digunakan
untuk membuat batang tanaman dan batang bunga. Teknik ini dapat digunakan
untuk pola apapun yang berbentuk melengkung. Untuk membuat tusuk batang,
kamu perlu membuat satu tusuk lurus ke depan, lalu bawa jarum dari bawah ke atas
12
di antara kedua sisi tusukanmu, lalu tarik jarum. Ulangi proses ini sampai membuat
pola yang kamu inginkan.
10. Tusuk Ranting
Tusuk ranting juga sering disebut sebagai tusuk bulu atau feather stitch karena
bentuknya yang seperti pola bulu. Teknik menyulam dengan tusuk ranting ini
memang sedikit lebih susah dibanding dengan teknik menyulam lainnya. Untuk
membuat tusuk ranting, kamu perlu membuat beberapa garis lurus (biasanya 4)
yang akan dijadikan sebagai panduan menyulam. Tusuk jarum dari bawah di garis
pertama, lalu bawa ke garis ketiga di bawahnya, sisakan sedikit benang, kemudian
bawa kembali jarum ke garis kedua dari bawah, dan masukan jarum ke sisa benang
dan tarik. Ulangi proses tersebut di garis keempat dan ketiga, dan ulangi kembali
secara keseluruhan hingga membentuk pola yang diinginkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beragam jenis teknik tertentu, tentunya dapat dimanfaatkan sebagai
sumber atau media belajar berekspresi keterampilan atau prakarya bagi anak-anak SD.
Manfaat digunakannya materi/bahan belajar antara lain yaitu: (1) siswa dapat
memberi penghargaan dan peka terhadap permasalahan dan benda-benda di
lingkungannya, (2) dengan dibiasakan memanfaatkan dan merencanakan produk yang
mengacu kepada alam lingkungannya, akan menimbulkan dan sekaligus melatih daya
kreatif siswa untuk menciptakan benda-benda hasil keterampilan yang bermanfaat.
Dalam pemanfaatannya di SD diperlukan pemilihan dan dipertimbangkan tingkat
kesulitan juga kesesuaiannya dalam pengolahan jenis-jenis bahan tersebut. Sebagai
contoh dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya di kelas rendah SD dapat
dipilih aneka jenis kertas untuk digunakan berlatih mencoba membuat karya benda
hiasan, mainan atau barang fungsional, lukisan dan lain sebagainnya.
B. Saran
Saran yang bisa penulis berikan perlu adanya rasa tidak puas terhadap isi
makalah ini, karena pengetahuan yang didapat tidak cukup hanya dimakalah ini.
Selain itu, makalah ini masih jauh dari sempurna, kesalahan ejaan, metodologi
penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang. Karena itu
saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam menyempurnakan makalah
ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Bogdan, R.C & Biklen, S.K. 1992. Qualitative Reseach for Education An Introduction
to Theory and Method. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Dwiningsih, F. 2012.
2. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD, (Online), (https://kumparan.com/kabar-
harian/seni-ukir-pengertian-jenis-jenis-dan-teknik-1wlL3uK4NpT/4), diakses 25
September 2022.
3. Penggunaan Bahan Alam untuk Meningkatkan Kreativitas Anak. Jurnal Ilmiah VISI
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal. 8(1):1-13 Hariyono, S. 2014.
4. Penggunaan Sumber Belajar Lingkungan Sekitar untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 41.2, hal. 187-193. Malang: FIP UM.
14