Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNIK DAN KREASI


KERAJINAN TANGAN SD

Dosen Pengampu: Yeni Sulaeman, M.Pd


Mata Kuliah: Kesenian dan Kerajinan Tangan SD
Disusun Oleh
Ulfah
Yanti Laelasari

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP SYEKH MANSHUR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Teknik dan Kreasi
Kerajinan Tangan SD”. Penulisan laporan merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Kesenian dan Kerajinan Tangan.
Dalam penulisan laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki, untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak, sangat kami harapkan demi menyempurnakan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita.

Pandeglang, 25 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I ENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Pengertian Kerajinan.....................................................................................................................3
B. Manfaat Kerajinan Untuk Sekolah................................................................................................3
C. Teknik Sambung...........................................................................................................................4
D. Teknik Potong...............................................................................................................................4
E. Teknik Lipat..................................................................................................................................5
F. Teknik Kolase................................................................................................................................5
G. Teknik Montase............................................................................................................................6
H. Teknik Ukir...................................................................................................................................7
I. Teknik Menjahit.............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kerajinan merupakan salah satu bagian dari seni rupa yang sudah ada sejak lama.
Kita diperkenalkan dengan kerajinan dan seni rupa sejak kita memulai pendidikan.
Kerajinan sendiri diminati oleh semua kalangan dan tidak dibatasi oleh usia dan jenis
kelamin. Saat ini kerajinan sudah sangat berkembang dan mengakibatkan munculnya
kerajinan moderen. Ada dua macam kerajinan yang kita kenal saat ini, kerajinan
tradisional dan kerajinan moderen.
Kerajinan tradisional yang terdapat di Indonesia adalah seperti kerajinan batik,
anyaman bambu, anyaman rotan, dan lain sebagainya. Sedangkan kerajinan moderen
adalah seperti scrapbook, clay, aksesoris, kotak hadiah, boneka flannel, dan lain
sebagainya. Kerajinan tangan moderen banyak diminati oleh sebagian masyarakat
Indonesia. Hal tersebut menyebabkan tumbuhnya toko–toko penyedia bahan dan alat-
alat kerajinan. Toko-toko tersebut tidak hanya menyediakan alat dan bahan kerajinan
saja, tetapi juga menyediakan jasa kursus kerajinan. Kerajinan tangan moderen ini
cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia mulai dari anak kecil, remaja, hingga
dewasa. Banyak diantaranya yang menjadikan kerajinan tangan moderen ini sebagai
hobby / kegemaran. Selain itu, kerajinan tangan ini juga dapat dijadikan sebagai bisnis
usaha yang cukup potensial. Jasa kursus kerajinan moderen yang ada saat ini memiliki
kapasitas peserta yang terbatas. Untuk itu diperlukannya teknik dalam pembuatan
kerajinan tangan terutama bagi seorang guru.
Banyak sekali Teknik dan bahan kerajinan tangan sebagai sumber belajar yang
kontektual dan aktual yang dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai alat bantu
mengajardan bagi siswa sebagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi hasil
belajar yang akan dicapainya. Kerajinan tangan sebagai sumber belajar bentuk
pemanfaatannya antara lain: (a) sebagai obyekyang dipelajari oleh siswa, (b) sebagai
bahanpembelajaran berolah seni, bereksplorasi seni, (c)sebagai sumber ide dalam
berolah seni, (d) sebagaiobyek apresiasi, dan (e) sebagai model atau contohtatanan
seni (Sumanto, 2005). Kerajinan tangan sebagai sumber belajar dalam
pemanfaatannyadapat dilakukan dengan cara mengapresiasi obyek dan aktivitas
kerajinan tangan yang ada, atau dengan cara berkreasi kerajinan tangan sesuai tingkat
kemampuan anak SD.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Teknik atau cara apa yang bisa dilakukan untuk mengolah kerajinan tangan
bagi sekolah dasar?
2. Apakah dengan membuat kerajinan tangan dapat meningkatkan kreatifias
siswa?
3. Apakah dengan membuat kerajinan tangan dapat menjadikan siswa
berinovasi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui teknik yang bisa dilakukan siswa untuk membuat kerajinan
tangan
2. Mengetahui apakah kerajinan tangan bisa meningkatkan kreatifitas siswa
3. Mengetahui apakah dengan membuat kerajinan tangan dapat menjadikan
siswa berinovasi
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerajinan
Apa itu pengertian kerajinan? Kerajinan secara umum adalah sebuah kegiatan
yang melibatkan keterampilan yang dimiliki seseorang. Selain itu, sebuah
keterampilan tentu akan melibatkan seni di dalamnya.
Kerajinan adalah salah satu cabang seni. Kerajinan menekankan pada sebuah
keterampilan tangan yang lebih tinggi saat proses pengerjaannya. Kerajinan juga
sering dikenal dengan nama seni kriya.
Jika dilihat maknanya, kata “Kr” berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti
mengerjakan. Dari situlah muncul kata karya. Kata kriya juga dapat dikatakan kerja.
Kriya atau kerajinan juga dianggap sebagai seni yang unik sekaligus berkualitas yang
tinggi.
Sebuah kerajinan akan menghasilkan suatu barang. Barang tersebut memiliki
nilai-nilai fungsi. Selain nilai fungsi, barang hasil dari kerajinan juga memiliki nilai
estetika yang tinggi di dalamnya. Hal itu yang menjadikan salah satu alasan kerajinan
dijadikan pajangan.
Pengertian kerajinan lain adalah barang-barang yang memiliki unsur seni di
dalamnya. Pembuatan barang-barang tersebut dibuat dengan menggunakan
keterampilan tangan manusia.
B. Manfaat Kerajinan Untuk Sekolah
Produk kerajinan tangan baik yang berupa benda pakai maupun benda hias dapat
dibuat dengan berbagai teknik. Terdapat beberapa teknik dasar yang biasa digunakan
dalam membuat kerajinan untuk sekolah dasar, yaitu sambung, potong, lipat, jahit,
ukir, dan montase . Keenam teknik bisa digunakan secara bertahap atau secara
bersamaan sesuai dengan kebutuhan atau jenis kerajinan tangan yang dibuat. Teknik-
teknik tersebut juga bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat khusus.
Namun, sebelum mengenal lebih jauh mengenai teknik sambung, potong, dan lipat,
ada baiknya mengenal tentang apa itu kerajinan tangan. Kerajinan tangan adalah
karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan manusia. Kerajinan tangan dibuat
untuk menghasilkan produk hias yang indah ataupun produk guna yang fungsional.
Selain memiliki nilai estetika, produk kerajinan tangan yang baik juga mempunyai
nilai ekonomi karena bisa diperjual-belikan. Nurfiani Sri Hattari dalam Prakarya dan

3
4

Kewirausahaan (2020) menyebutkan ada sejumlah kemampuan yang harus dimiliki


dalam membuat kerajinan, yaitu: gagasan yang unik; imajinasi yang tinggi; estetika
dan seni; kemampuan untuk menciptakan kerajinan bernilai, mudah diterima, dan
menarik daya beli masyarakat.
C. Teknik Sambung

Teknik sambung adalah teknik pembuatan kerajinan tangan dengan cara


menyatukan atau menggabungkan dua bagian atau lebih menjadi satu bagian. Teknik
sambung bisa dilakukan tanpa alat maupun dengan alat. Teknik sambung tanpa alat
contohnya adalah kegiatan mengikat bahan seperti tali dan benang, mengaitkan
bahan-bahan yang memiliki pengait, atau melilit. Sedangkan teknik sambung dengan
alat dapat berupa mengoleskan lem, menjepitkan staples, memasangkan sekrup,
menjahit, menganyam, dan sebagainya.
D. Teknik Potong

Teknik potong adalah teknik yang dilakukan untuk memisahkan bahan


kerajinan tangan menjadi dua bagian atau lebih. Teknik potong juga berfungsi untuk
membentuk produk kerajinan agar sesuai dengan yang diinginkan. Teknik potong
biasanya dilakukan dengan alat atau benda tajam. Beberapa alat yang biasa digunakan
untuk melakukan teknik potong antara lain gunting, cutter, pisau, gergaji, silet, dan
sebagainya. Selain itu, menurut Nandang Subarnas dalam Terampil Berkreasi (2006)
5

juga bisa memanfaatkan alat-alat bantu seperti penggaris busur derajat, atau jangka
untuk membantu agar bahan bisa dipotong dalam ukuran yang tepat.
E. Teknik Lipat

Teknik lipat adalah teknik yang dilakukan dengan cara melipat bahan
kerajinan benjadi satu atau beberapa lipatan. Teknik lipat bisa dilakukan dengan
beragam cara, tergantung bahan yang digunakan untuk produksi kerajinan. Jika bahan
kerajinan yang digunakan lunak, seperti kain atau kertas, maka teknik lipat tidak
memerlukan peralatan khusus cukup dengan kedua tangan saja. Namun, jika bahan
kerajinan yang digunakan bersifat keras, maka pengrajin memerlukan mesin khusus.
Salah satu jenis kerajinan tangan yang banyak memanfaatkan teknik lipat adalah
origami, yaitu seni melipat kertas dari Jepang.
F. Teknik Kolase

Kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan benda-
benda pada permukaan gambar. Benda-benda yang ditempelkan bisa berupa kertas,
kerikil, biji-bijian, kayu, kain, dan sebagainya. Seluruh bahan direkatkan pada suatu
bidang sehingga menyatu menjadi karya utuh yang memiliki nilai estetika. Secara
6

bahasa, kata kolase dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari kata “coller”
dalam bahasa Prancis yang berarti “merekat”.
G. Teknik Montase

Montase adalah karya seni tempel yang mengombinasikan gambar-gambar


dari berbagai sumber menjadi karya seni baru yang bercerita. Ini berbeda dengan
kolase yang menggunakan bahan berbeda jenis atau mozaik yang disusun dari
kepingan bahan berjenis sama. Mengutip buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah
Dasar oleh Arina Restian, montase dibuat menggunakan potongan-potongan gambar
dari koran bekas, majalah bekas, buku bekas, pamflet, dan lain-lain.
Jadi, karya montase dapat dihasilkan dari gambar yang dipadukan dengan
gambar lainnya. Montase bisa disusun dari dua gambar, tiga gambar, atau lebih
banyak lagi, sesuai kreativitas masing-masing. Gambar yang dipilih pun bermacam-
macam tema, seperti lingkungan, hewan, kegiatan sehari-hari, dan sebagainya. Hal
yang penting adalah usahakan agar potongan-potongan gambar dapat dipadukan.
Misalnya, gambar binatang dari majalah dipotong lalu ditempel lalu digabungkan
dengan gambar binatang lain dari buku dan gambar rumah dari koran sehingga
menjadi karya seni baru pada media gambar yang sama.
Pada perkembangannya, montase yang semula terbatas pada karya dua
dimensi sekarang telah merambah ke karya tiga dimensi. Sayangnya, karya seni ini
masih belum begitu dikenal di kalangan masyarakat umum karena bentuknya yang
mirip dengan lukisan. Selain itu, ada pula montase yang dibuat dengan teknik foto,
yaitu menggabungkan beberapa foto menjadi satu. Proses pembuatannya dapat
dilakukan menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada di komputer atau laptop, seperti
Adobe Photoshop atau Adobe Illustrator. Membuat montase sebenarnya tidak lah
sulit, tetapi perlu keterampilan tersendiri agar potongan-potongan gambar tampak rapi
7

dan bagus dipandang. Diperlukan juga imajinasi dan kreativitas sehingga gambar-
gambar yang tersusun saling berhubungan dan membentuk suatu cerita.
H. Teknik Ukir

Menurut buku Pengetahuan Teknologi Kerajinan Ukir Kayu karya Sudarmono


dan Sukijo, seni ukir adalah menggoreskan atau memahat huruf-huruf dan gambar
pada benda keras ataupun lunak, sehingga menghasilkan bentuk timbul dan cekung
atau datar sesuai dengan gambar rencana. Contohnya pada kayu, sabun, lilin, dan
sebagainnya.
I. Teknik Menjahit
Teknik menjahit adalah salah satu teknik yg digunakan untuk menyambung
kan antara satu kain dengan yg lainnya atau kain itu sendiri, yg alat dan bahannya
berupa jarum jahit dan benang. Untuk pembelajaran di SD, kita bisa menggunakan
teknik menjahit dasar contoh teknik menjahit dasar adalah :
1. Tusuk Jelujur
8

Tusuk jelujur atau running stitch adalah salah satu jenis teknik menyulam


yang paling mudah untuk dilakukan. Teknik ini dapat dilakukan dengan cepat. Ada
dua metode yang dapat digunakan untuk membuat tusuk jelujur. Yang pertama
adalah metode menjahit, yaitu menenun jarum dan benang dengan satu gerakan
terus menerus seperti sedang menjahit. Metode yang kedua adalah metode
menusuk, yaitu mendorong jarum ke belakang kain, lalu tusuk ke depan dengan
jarak yang cukup dekat. Kamu dapat membuatnya satu persatu.
2. Tusuk Tikam Jejak

Tusuk tikam jejak atau back stitch adalah teknik menyulan yang biasa


digunakan untuk membuat garis yang solid, seperti membuat garis tepi atau
membuat huruf. Selain itu, teknik tusuk tikam jejak juga digunakan sebagai dasar
untuk membuat tusuk hias manik-manik, tikam jejak dengan variasi kepang, dan
tikam jejak berganda. Untuk membuat tusuk tikam jejak, kamu perlu mulai dengan
menarik jarum dan benang melalui kain dan lakukan satu jahitan ke depan. Lalu
dari bawah beri jarak jarum di luar panjang jahitan dan tarik melalui kain. Bawa
kembali benang jarum ke bawah melalui ujung jahitan sebelumnya.
3. Tusuk Pipih

Tusuk pipih juga dikenal dengan nama tusuk satin atau satin stitch. Teknik ini
biasanya sering digunakan untuk membuat hati, kelopak bunga, atau daun. Untuk
membuat tusuk pipih, kamu perlu menggambar bentuk yang diinginkan
9

menggunakan kapur jahit di atas kain terlebih dahulu sebagai panduan untuk


menyulam. Lalu buat satu tusuk yang memanjang dari satu ujung gambar ke ujung
lainnya. Angkat jarum tepat di samping sisi berlawanan dari tusukan awal. Pastikan
untuk menjaga agar jahitan tetap dekat satu sama lain.
4. Tusuk Rantai

Tusuk rantai atau chain stitch mungkin akan terlihat rumit untuk dilakukan.


Namun apabila kamu telah melakukan beberapa kali latihan, kamu dapat
melakukannya dengan baik. Teknik menyulam dengan tusuk rantai biasanya
digunakan untuk membuat satu garis besar atau membingkai desain sulaman.
Untuk membuat teknik rantai, kamu perlu menarik jarum dari bawah ke atas, lalu
masukan ke bawah tepat di samping tempat pertama kali jarum muncul. Tarik
benang setengah sampai membentuk lingkaran, lalu tusuk dengan jarum, dan tarik.
Ulangi langkah tersebut beberapa kali sampai membuat pola rantai.
5. Tusuk Feston

Tusuk feston atau blanket stitch adalah salah satu teknik menyulam yang


sederhana dan mudah untuk dilakukan. Teknik ini disebut dengan nama blanket
stitch karena sering digunakan untuk menjahit tepi selimut. Namun, teknik
menyulam feston tidak hanya digunakan untuk memberikan tampilan yang bagus
10

pada tepi selimut saja, tetapi juga dapat mengamankan jahitannya. Untuk membuat
tusuk feston, kamu perlu memasukan benang dari bawah, beri jarak, lalu masukan
dari atas dengan sisakan sedikit. Kemudian masukan jarum ke bagian sebelum
benang yang telah kamu masukan, dan tarik. Ulangi hingga selesai.
6. Tusuk Silang

Tusuk silang atau cross stitch adalah teknik menyulam yang sudah ada sejak
lama dan merupakan salah satu teknik yang mudah untuk dilakukan. Teknik
menyulam tusuk silang biasanya digunakan untuk membuat berbagai pola desain
sulaman, baik itu desain tradisional, modern, atau bahkan di antaranya. Untuk
membuat tusuk silang, kamu hanya perlu membuat jahitan silang yang berbentuk
“X” dan mengulangi sampai pola yang kamu inginkan terbentuk
7. Tusuk Simpul Prancis

French knot stitch atau tusuk simpul Prancis adalah teknik menyulam


dekoratif yang dapat membuat desain sulaman terlihat lebih cantik. Teknik
menyulam tusuk simpul Prancis biasanya digunakan untuk membuat pola bunga
mawar atau pola cantik lainnya. Untuk membuat tusuk simpul Prancis, kamu perlu
menggunakan dua tangan, dengan cara menusuk jarum dari bawah, ambil benang
11

dengan tangan lain, lilitkan benang pada jarum beberapa kali. Lalu tusuk kembali
jarum pada tempat awal jarum kamu muncul dengan menahan sisa benang yang
dililitkan dengan tangan lainnya, dan tarik jarum sampai semua benang membentuk
simpul.
8. Tusuk Flanel

Tusuk flanel atau herringbone stitch sekilas memiliki pola yang sama seperti


tusuk silang. Namun sebenarnya, cara pembuatan kedua tusuk ini berbeda. Untuk
membuat tusuk silang, kamu perlu membuat garis diagonal, lalu menusuk keluar
tidak jauh dari tusukan sebelumnya, dan menusuknya kembali menjadi diagonal ke
arah bawah. Kemudian ulangi proses tusuk flanel tersebut sampai membuat pola
desain atau bentuk yang kamu inginkan.
9. Tusuk Batang

Tusuk batang atau stem stitch  adalah teknik menyulam yang sering digunakan
untuk membuat batang tanaman dan batang bunga. Teknik ini dapat digunakan
untuk pola apapun yang berbentuk melengkung. Untuk membuat tusuk batang,
kamu perlu membuat satu tusuk lurus ke depan, lalu bawa jarum dari bawah ke atas
12

di antara kedua sisi tusukanmu, lalu tarik jarum. Ulangi proses ini sampai membuat
pola yang kamu inginkan.
10. Tusuk Ranting

Tusuk ranting juga sering disebut sebagai tusuk bulu atau feather stitch karena
bentuknya yang seperti pola bulu. Teknik menyulam dengan tusuk ranting ini
memang sedikit lebih susah dibanding dengan teknik menyulam lainnya. Untuk
membuat tusuk ranting, kamu perlu membuat beberapa garis lurus (biasanya 4)
yang akan dijadikan sebagai panduan menyulam. Tusuk jarum dari bawah di garis
pertama, lalu bawa ke garis ketiga di bawahnya, sisakan sedikit benang, kemudian
bawa kembali jarum ke garis kedua dari bawah, dan masukan jarum ke sisa benang
dan tarik. Ulangi proses tersebut di garis keempat dan ketiga, dan ulangi kembali
secara keseluruhan hingga membentuk pola yang diinginkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beragam jenis teknik tertentu, tentunya dapat dimanfaatkan sebagai
sumber atau media belajar berekspresi keterampilan atau prakarya bagi anak-anak SD.
Manfaat digunakannya materi/bahan belajar antara lain yaitu: (1) siswa dapat
memberi penghargaan dan peka terhadap permasalahan dan benda-benda di
lingkungannya, (2) dengan dibiasakan memanfaatkan dan merencanakan produk yang
mengacu kepada alam lingkungannya, akan menimbulkan dan sekaligus melatih daya
kreatif siswa untuk menciptakan benda-benda hasil keterampilan yang bermanfaat.
Dalam pemanfaatannya di SD diperlukan pemilihan dan dipertimbangkan tingkat
kesulitan juga kesesuaiannya dalam pengolahan jenis-jenis bahan tersebut. Sebagai
contoh dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya di kelas rendah SD dapat
dipilih aneka jenis kertas untuk digunakan berlatih mencoba membuat karya benda
hiasan, mainan atau barang fungsional, lukisan dan lain sebagainnya.
B. Saran
Saran yang bisa penulis berikan perlu adanya rasa tidak puas terhadap isi
makalah ini, karena pengetahuan yang didapat tidak cukup hanya dimakalah ini.
Selain itu, makalah ini masih jauh dari sempurna, kesalahan ejaan, metodologi
penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang. Karena itu
saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam menyempurnakan makalah
ini.

13
DAFTAR PUSTAKA
1. Bogdan, R.C & Biklen, S.K. 1992. Qualitative Reseach for Education An Introduction
to Theory and Method. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Dwiningsih, F. 2012.
2. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD, (Online), (https://kumparan.com/kabar-
harian/seni-ukir-pengertian-jenis-jenis-dan-teknik-1wlL3uK4NpT/4), diakses 25
September 2022.
3. Penggunaan Bahan Alam untuk Meningkatkan Kreativitas Anak. Jurnal Ilmiah VISI
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal. 8(1):1-13 Hariyono, S. 2014.
4. Penggunaan Sumber Belajar Lingkungan Sekitar untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 41.2, hal. 187-193. Malang: FIP UM.

14

Anda mungkin juga menyukai