Disusun Oleh :
KUNI MAGHFURIN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan jika hidayahnya sehigga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Kerajinan Tangan dari Bahan Lingkungan Sekitar tepat pada waktunnya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keterampilan Tangan AUD. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang Anak Usia Dini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritikan dan saran yang bersifat membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Kerajinan Tangan.........................................................................................3
B. Kerajinan Tangan dari Lingkungan Sekitar.................................................4
C. Kerajinan Tangan dengan Bahan dari Barang Bekas...................................4
D. Kerajinan Tangan dengan Bahan dari Benda Alam.....................................5
E. Kerajinan Tangan dengan Bahan dari Benda Fabric....................................6
F. Manfaat Penggunaan Bahan dari Lingkungan Sekitar.................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
lawannya, menggunakan imajinasi saat bermain, bercerita dan selalu mengulang
apa yang sudah dipelajari sebelumnya supaya lebih tahu secara mendalam.1
1
Akmal A, “Meningkatkan Kreativitas Melalui Metode Pemberian Tugas Melipat Kertas Pada
Siswa Kelompok B TK Islam Ylpi Marpoyan Pekanbaru”, Generasi Emas: Jurnal Pendidikan
Islam Anak Usia Dini, Vol. 1, No. 2, 2018, 79-92
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajinan Tangan
2
Kadjim, Kerajinan Tangan dan Kesenian, (Semarang: Adiswara, 2011), hlm. 10
3
Jamal Ma’ruf Asmani, Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Diva
Press, 2009), hlm. 163
3
Kegiatan membuat produk kerajinan tangan dapat meningkatkan
keterampilan motorik halus anak. Keterampilan motorik halus anak yang
ditunjukkan oleh anak selama diberikan tindakan penelitian dilihat dari berbagai
inidkator antara lain:menggunakan alat sesuai fungsinya, menggunting kertas
sesuai garis dan pola, menulis berbagai bentuk huruf yang berbeda, melipat
kertas dan menempelnya dalam bentuk tertentu, menjiplak tangan dengan benda
lain, mengancingkan baju dan mengikat tali sepatu, menggambar dengan
mengikuti pola atau model tertentu secara detail, membangun gundukan balok
tiga dimensi mengikuti model, serta menggerakkan tangan mengikuti sketsa,
gambar atau pola tertentu.
B. Kerajinan Tangan dari Lingkungan Sekitar
Kerajinan tangan dapat berasal dari bahan apapun, asalkan memiliki daya
guna dan dapat membentuk suatu barang lain terlepas dari sifat asal dari barang
semula. Kerajinan tangan dari lingkungan sekitar berarti memperoleh benda-
benda dari bahan yang mudah didapatkan, tidak perlu membeli lagi, bahkan
tersedia di rumah.
C. Kerajinan Tangan dengan Bahan dari Barang Bekas
Barang bekas dapat didaur ulang atau diolah kembali dan dijadikan sebagai
barang baru.4 Bahan yang dapat diperoleh dari barang bekas diantaranya,
pertama, kardus. Kardus merupakan bahan yang mudah dibentuk sebagai
kerajinan tangan, aman digunakan bagi kalangan anak-anak dalam membuat
karyanya. Kedua, kertas, banyak digunakan untuk menggambar, menulis, dan
sebagainya. Apabila tidak digunakan kembali, kertas berubah menjadi sampah
anorganik yang dapat mengganggu kebersihan lingkungan. Oleh karena itu,
sebaiknya sisa kertas didaur ulang kembali dan dimanfaat sebagai media yang
berguna bagi anak-anak melatih kreativitasnya. Ketiga, plastik. Plastik dapat
berasal dari botol air mineral, gelas air mineral sedotan, wadah permen, atau
bungkus makanan lain yang mudah didapatkan sehingga dapat diadikan sebagai
media kerajinan tangan.
4
Sari Rohyani, “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Media Barang
Bekas pakai”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta,
Jakarta, 2017, hlm. 29-32
4
Langkah-langkah dalam setiap pembuatan kerajinan berbeda-beda
tergantung dari produk yang dibuat. Namun secara umum pembuatan kerajinan
tangan dari bahan bekas adalah: 1). Pengumpulan limbah bekas yang dapat
diolah menjadi produk kerajinan tangan; 2). Limbah yang telah dikumpulkan
kemudian dibersihkan; 3). Pembentukan produk dengan menggunakan peralatan
terkait seperti gunting, lem, asesoris, dan bahan penunjang lain.5
5
pertanian, hasil perikanan darat dan laut, hasil hutan, ataupun hasil tambang atau
bahan material.6 Bahan alam merupakan bahan mentah yang dapat dimanfaatkan
menjadi berbagai macam kebutuhan manusia. Bahan dari alam merupakan salah
satu bahan dasar dalam membuat sebuah kerajinan tangan dan setiap daerah
memilki ciri khas masing-masing serta menggunakan bahan dari alam yang
berbeda-beda, sehingga produk yang dihasilkan sangat beraneka ragam. Sesuai
dengan kemajuan zaman dan teknologi, bahan alam kini tidak lagi hanya untuk
kebutuhan jasmani manusia saja, namun bahan alam dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan rohani, yaitu melalui karya seni, seperti karya seni rupa,
tentu saja hal itu melalui proses penciptaan terlebih dahulu, dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat dan sesuai.
Bahan alami sendri terdiri dari bahan keras alami dan bahan lunak alami.
Contoh bahan keras alami seperti batu, kayu, dan sebagainya. Contoh bahan
lunak alami seperti tanah liat, kulit, dll. Sedangkan bahan buatan adalah bahan
yang telah mengalami proses pengolahan oleh manusia baik yang memiliki
karakteristik keras maupun lunak untuk selanjutnya dapat diolah kembali
menjadi berbagai macam produk kerajinan. bahan buatan juga terdiri atas bahan
keras buatan, contohnya kaleng, besi dan sebagainya. Bahan lunak buatan,
contohnya plastisin, fiberglass dan sebagainya. Natural products sebagai produk
yang dihasilkan oleh alam yang meliputi: (1) seluruh organisme (tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme) yang telah di proses secara sederhana denga tujuan
untuk pengawetan, seperti pengeringan (3) ekstrak dari organisme atau bagian
organisme, serta (4) komponen tunggal (alkaloids, coumarins, flavonoids,
lignans, glycosides, terpenoids, steroids, dll.)
Bahan fabric atau kain adalah jenis bahan tekstil yang diolah sedemikian
rupa dengan menyilangkan benang lusi dan pakan dengan cara ditenun, rajut,
lakan, dan lain-lain yang fleksibel serta dapat berasal dari hewan, tumbuhan,
mineral, maupun buatan manusia. Bahan dari fabric atau kain umumnya diambil
6
Agung Nugroho, Buku Ajar Teknologi Bahan Alam, (Banjarmasin: Lampung Mangkurat Press,
2017), hlm. 3
6
dari jenis kain flannel dan kain perca. Kain flanel adalah jenis kain yang dibuat
dari serat wol tanpa tenun, dibuat dengan proses pemanasan dan penguapan
sehingga menghasilkan kain dengan beragam tekstur dan jenis (tergantung bahan
pembuatannya). Kain flanel mudah dijumpai di lingkunga sekitar dengan harga
yang relatif terjangkau. Kain ini memiliki ketebalan dan tektur yang beragam.
Kelebihan dari kain ini adalah mudah dibentuk dan pada proses penjahitan tidak
perlu dilipat seperti kain yang lain. Bahan kain flanel itu sendiri harga sangat
terjangkau, sehingga dalam pembuatan kerajinan tangan itu sendiri tidak banyak
memerlukan keahlian tertentu tetapi dalam hal ini yang di perlukan disini adalah
ide-ide atau gagasan serta kreativitas tertentu agar karya yang kita hasilkan
memuaskan dan menarik untuk dilihat sehingga hal ini juga menarik orang untuk
membelinya. Contohnya seperti kotak tissue yang dibuat dengan berbagai
macam warna serta aksesoris yang melekat di atasnya, gantungan Kunci dengan
berbagai model bisa bentuk huruf, bentuk buah dll.
Limbah kain perca adalah potongan sisa kain yang sudah tidak terpakai lagi,
tetapi masih bisa digunakan untuk membuat kebutuhan lain dan bisa
dimanfaatkan. Limbah kain perca ini menjadi suatu kerajinan tangan yang dapat
berguna dalam mengembangkan kreativitas anak. Ciri-ciri dari kain perca adalah
sebagai berikut:
1. Ukuran kecil disebut dari potongan-potongan kain yang tersisa, kain perca
berukuran kecil sehingga kain ini lebih mudah untuk diproses. untuk
mendapatkan Motif yang lebih menarik bisa dengan Menggabungkan
beberapa jenis kain perca.
2. Berbentuk potongan kain perca berupa potongan-potongan kain sehingga
akan menjadikannya sebagai kerajinan unik, potongan-potongan kain ini
harus digabungkan.
3. Motif yang tidak beraturan motif sehingga perlu memahami teknik dan cara
yang tepat untuk menjadikan kerajinan yang memiliki manfaat lain.
4. Ukuran tidak sama ukuran kain biasanya tidak merata dan dapat bervariasi
hal ini karena kain perca terbuat dari sisa kain yang tidak digunakan. Sisa
7
garis potongan tidak selalu sesuai dan dapat menyebabkan pola kain tidak
rata.
F. Manfaat Penggunaan Bahan Lingkungan Sekitar Untuk Kerajinan
Tangan
Selain itu, terdapat lima sifat yang termasuk sebagai kemampuan anak
berpikir kreatif terhadap kegiatan kerajinan tangan, yaitu diuraikan sebagai
berikut.
7
Utami Munandar, Pengebangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
71
8
1. Kelancaran (fluency) adalah untuk menghasilkan beragam gagasan.
2. Keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah
3. Keaslian (originality) adalah kemampuan untuk memecahkan dengan cara-
cara asli, tidak klise
4. Penguraian (elaboration) adalah keampuan untuk menguraikan sesuatu
dengan rinci, jelas, dan sistematis
5. Perumusan kembali (redefinition) adalah kemampuan untuk meninjau suatu
persoalan berdasarkan perspektif yag berbeda dengan apa yang telah
diketahui banyak orang.8
8
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dni Pengantar dalam Berbagai Aspeknya, (Jakarta:
Kencana, 2011), hlm. 117
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajinan tangan dapat dilakukan dengan mengambil bahan dasar di sekitar
lingkungan. Misalnya menggunakan bahan dasar alam, barang bekas, atau bahan
pabrikan. Ketiga-tiganya memuat manfaat dan cara penggunaan berbeda-beda
menyesuaikan barang kerajinan tangan yang akan dibuat. Umumnya, kerajinan
tangan menjadi langkah pembelajaran kepada anak usia dini dalam
mendayagunakan kemampuan motorik sehingga dapat mengoptimalkan
perkembangan fisik.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11