Anda di halaman 1dari 50

MAKALAH 1

Pembelajaran Prakarya

“Keterampilan dan Kerajinan dalam Pembelajaran Prakarya”

Disusun Oleh :

DESI WULANDARI

(19129309)

19 BB 03

Dosen Pengampu :

Drs. Yunisrul, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengertian
Kerajinan dan Keterampilan Dalam Pembelajaran Prakarya”. Adapun tujun dari penyusunan
dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pembelajaran
Prakarya”.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari
dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Prakarya, Drs. YUSNIRUL, M.Pd Pada makalah
yang kami susun ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka kami meminta
kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
didalam dunia pendidikan. Dan semoga kita mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani
oleh anak didik.

Padang 11 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………..............................
B. Rumusan Masalah…………………………………………….…………………….
C. Tujuan…………………………………………………………................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian keterampilan dalam Pembelajaran Prakarya……………………………

B. Pengertian kerajinan dalam Pembelajaran Prakarya……………..............................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………….………….................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prakarya berasal dari istilah pra dan karya. Pra mempunyai makna belum dan karya
adalah hasil kerja. Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya
masih berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya memiliki pengertian
keterampilan, hastakarya, kerajinan tangan, atau keterampilan tangan. Produk kerajinan
dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang dalam tahap pembuatannya
menggunakan bahan yang bersifat keras, baik alami/buatan. Kerajinan anyaman adalah
suatu usaha atau kegiatan keterampilan masyarakat dalam pembuatan barang-barang
dengan cara atau teknik silangmenyilang dan susup-menyusup, antara lungsi dan pakan.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai Kerajinan
yang terbuat dari Bahan Keras. Dan juga kita sebagai pelajar atau generasi penerus
bangsa harus bisa mempelajari atau bahkan mempraktekkan cara pembuatan kerajinan
bahan keras agar kita bisa terus melestarikannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keterampilan dalam pembelajaran prakarya
2. Apa saja manfaat dan tujuan prakarya
3. Apa itu kerajinan dalam pembelajaran prakarya
4. Apa saja fungsi, manfaat dan tujuan kerajinan prakarya
5. Apa saja jenis-jenis kerajinan prakarya

C. Tujuan Masalah
1. Untuk menentukan keterampilan dalam pembelajaran prakarya
2. Untuk menentukan manfaat dan tujuan prakarya
3. Untuk menentukan kerajinan dalam pembelajaran prakarya
4. Untuk menentukan fungsi, manfaat dan tujuan kerajinan prakarya
5. Untuk menentukan jenis-jenis kejinan prakarya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan dalam Pembelajaran Prakarya


1. Pengertian

Prakarya berasal dari istilah pra dan karya. Pra mempunyai makna belum dan karya
adalah hasil kerja. Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya
masih berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya memiliki pengertian
keterampilan, hasta karya, kerajinan tangan, atau keterampilan tangan. Prakarya juga
dapat diartikan sebagai hasil bentuk ketrampilan, kerajinan tangan, atau hasta karya yang
umumnya dari barang bekas di mana dari bahan-bahan tersebut kemudian dirangkai
sendiri dengan kreasi dan menarik. Kegiatan prakarya akan melatih siswa untuk kreatif
dan bisa menghasilkan karya seni yang menarik dari barang-barang bekas yang tidak
terpakai. Selain itu, bisa menumbuhkan keterampilan untuk berwirausaha dengan hasil
prakarya yang sudah dibuat.

Sedangkan pengertian keterampilan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


kata “keterampilan” memiliki arti: Kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Secara umum
pengertian keterampilan adalah suatu kemampuan di dalam menggunakan akal, pikiran,
ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, membuat atau mengubah sesuatu. Keterampilan
juga dapat dikatakan sebuah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau aktivitas yang
berkaitan dengan barang yang dihasilkan dengan melalui keterampilan tangan (kerajinan
tangan). Pembelajaran keterampilan kerajinan harus diarahkan untuk mengembangkan
kecakapan hidup (life skill) yang mencakup kecakapan kepribadian, akademik, sosial, dan
vokasional.

Pendidikan keterampilan implementasinya pada tingkatan tertentu harus


mempertimbangkan aspek pengembangan dan pelestarian potensi daerah (budaya, alam,
sosial). Pendidikan keterampilan harus mampu menumbuhkan sikap kooperatif, toleran,
kemandirian, profesional, dan kepemimpinan pada diri peserta didik. Prinsip
pembelajaran keterampilan kerajinan untuk mengembangkan apresiasi dan kreasi siswa.
Pembelajaran keterampilan memberikan pengalaman apresiatif dan kreatif kepada peserta
didik. Proses penanaman nilai estetik, terampil, dan kreatif, akan lebih bermakna jika
siswa mengalami proses langsung dengan berbagai kegiatan berketerampilan.
Pembelajaran keterampilan kerajinan di sekolah memberikan apresiasi kepada siswa
sebagai bekal untuk pembentukan pengalaman estetik, pengembangan kreativitas, dan
keterampilan siswa dalam mengaktualisasikan gagasannya.

Sumber lain menyebutkan bahwa keterampilan (skill) dalam arti sempit yaitu
kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik yang disebut juga
normal skill. Sedangkan dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek normal skill,
intelektual skill, dan social skill (Vembriarto, 1981:52). Keterampilan adalah pola
kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang
dipelajari (Sudjana, 1996:17). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, cepat, dan tepat.

 Keterampilan menurut Gordon (1994) Merupakan sebuah kemampuan seseorang


dalam mengoperasikan pekerjaan itu secara lebih mudah serta tepat. Pendapat tentang
keterampilan menurut Gordon ini lebih kearah pada aktivitas/kegiatan yang memiliki
sifat psikomotorik.
 Keterampilan menurut Dunette (1976) Dunette menyatakan bahwa keterampilan ini
merupakan pengetahuan yang didapatkan serta dikembangkan dengan melalui latihan
atau training serta pengalaman dengan melakukan berbagai tugas.
 Keterampilan menurut Hari Amirullah, istilah dari kata terampil ini juga dapat
diartikan sebagai suatu perbuatan atau juga tugas.
 Keterampilan menurut Muzni Ramanto, Soemarjadi, dan Wikdati Zahri (1991:2) Kata
keterampilan ini dapat disamakan dengan kata kecekatan. Orang yang bisa dikatakan
sebagai orang terampil merupakan orang yang dalam mengerjakan atau juga
menyelesaikan pekerjaannya itu dengan secara cepat dan benar. Namun,apabila orang
itu mengerjakan atau melesaikan pekerjaanya dengan cepat namun hasilnya itu tidak
sesuai dalam artian salah maka orang itu belum bisa dikatakan sebagai orang yang
terampil. Apabila orang itu dapat melakukan pekerjaan dengan benar serta sesuai apa
yang diperintahkan, walau lambat didalam menyelesaikannya, maka orang itu bisa
disimpulkan ialah sebagai orang yang terampil.
 Keterampilan menurut Nadler (1986) Menurut Nadler, kata keterampilan ini harus
dilakukan dengan praktek ialah sebagai pengembangan aktivitas.
 Keterampilan menurutRobbins (2000) Robbins menyatakan pendapatnya bahwa
keterampilan ini dibedakan atas 4 katergori, yakni sebagai berikut.
- Basic Literacy Skill merupakan suatu keahlian dasar yang dimiliki oleh tiap-tiap
orang, misalnya seperti menulis, membaca, mendengarkan, atau juga kemampuan
dalam berhitung.
- Technical Skill merupakan suatu keahlian yang didapat itu dengan melalui
pembelajaran didalam bidang teknik, misalnya seperti menggunakan komputer,
memperbaiki handphone, serta lain sebagainya.
- Interpersonal Skill merupakan suatu keahlian tiap-tiap orang dalam melakukan
komunikasi antar sesama, contohnya seperti mengemukakan pendapat serta bekerja
bersama dalam tim.
- Problem Solving merupakan suatu keahlian seseorang di dalam memecahkan
sebuah masalah dengan menggunakan logikanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan dalam pembelajaran prakarya adalah


suatu kemampuan yang menghasilkan suatu karya seni atau kerajinan tangan.

2. Manfaat Prakarya

a. Menumbuhkan sifat inovatif dan kreatif.

b. Meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

c. Melatih skill atau keterampilan sejak kecil agar berguna bagi masa depan.
d. Melatih anak sebuah kesabaran dan berpikir praktis.

e. Menyeimbangkan otak kanan dan kiri.

Manfaat Membuat Prakarya untuk Anak

Membuat prakarya akan menumbuhkan sifat inovatif dan kreatif anak. Selain
itu juga bisa mencerdaskan anak dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Skill atau keterampilan yang dikembangkan sejak kecil akan berguna bagi masa
depannya, karena keterampilan itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari,
baik itu untuk diri sendiri dan orang lain.

Kegiatan prakarya juga bisa menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Otak
kiri yang lebih mengacu pada hal yang bersifat logis, akan bekerja dalam memikirkan
bagaimana cara membuat dan langkah-langkahnya, sedangkan otak kanan lebih
mengacu pada seni atau bagaimana agar terlihat indah. Jika otak kanan maupun otak
kiri seimbang, kemampuan sang anak dalam bidang apapun akan meningkat dan
lebih bisa mengatur emosi.
3. Contoh Kegiatan Prakarya
Contoh prakarya yang biasanya dibuat oleh anak sekolah diantaranya adalah bunga
dari sedotan, origami atau karya seni yang terbuat dari kertas, rumah-rumahan dari
kertas karton, anyaman dari rotan, boneka dari benang, boneka dari sabun, boneka
dari llin, dan lain sebagainya.
4. Tujuan Prakarya

Pembelajaran prakarya bertujuan untuk menghasilkan karya. Aktivitas berkarya


dilakukan melalui kegiatan belajar keterampilan kerajinan dengan berbagai
pendekatan. Belajar seni tradisi dan keterampilan kerajinan seperti batik, ukir, anyam
dapat dilakukan dengan menggunakan metode 3 N (Niteni, Nirokake, lan Nambahi)
yang digunakan dalam pembelajaran di Tamasiswa oleh Ki Hajar Dewantoro. Metode
3 N atau 3 M (Mengamati, Meniru, dan Mengembangkan).

Berikut ini beberapa tujuan prakarya:

a. Meningkatkan daya cipta dan kewirausahaan.


b. Memfasilitasi peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui keterampilan
teknik berkarya ergonomis, teknologi, dan ekonomis.
c. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik, ekosistem, dan
teknologi.
d. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui
prinsip ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, ekosistem dan metakognitif.
e. Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap
dimanfaatkan dalam kehidupan, maupun bersifat wawasan dan landasan
pengembangan appropriative terhadap teknologi yang baru dan teknologi
kearifan lokal.
B. Pengertian Kerajinan dalam Pembelajaran Prakarya
1. Pengertian
Kerajinan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu perusahaan (kecil)
yang membuat barang-barang sederhana, biasa mengandung unsur seni. Kerajinan adalah
sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata 'kerajinan' berasal dari kata 'rajin'
yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan tangan. Kerajinan terbuat
dari berbagai bahan yang bisa menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.
Kerajinan diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan dengan tangan dan
membutuhkan keterampilan khusus. Untuk lebih jelasnya dijelaskan oleh Chairin Hayati
Yoedowinata dalam Sujiono (2001 : 25) sebagai berikut : Kerajinan juga dapat diartikan
sebagai suatu karya yang dikerjakan memakai alat-alat sederhana dengan mengandalkan
kecekatan tangan, dikerjakan oleh seorang pribadi yang terlatih. Kerajinan biasanya
dikerjakan oleh perajin-perajin daerah tertentu yang bekerja dengan dasar industri rumah
tangga. Oleh karena itu biasanya mengandung unsur-unsur artistik yang tradisional
berasal dari lingkungan geografis daerah asal dimana benda kerajinan itu dibuat.
Kerajinan itu selalu dibuat untuk maksud tertentu untuk suatu kegunaan dan dijual untuk
digunakan sehari-hari. Oleh karena itu suatu benda kerajinan harus cukup kuat dan kokoh
agar dapat memenuhi fungsi. Keindahan dan pesonanya merupakan pencerminan dari
kewajaran, ketulusan, kesederhanaan, serta keramahannya.
Kerajinan adalah barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Kerajinan
menghasilkan karya yang mementingkan nilai keindahan sebagai hiasan atau kegunaan.
Pembuatan kerajinan yang prosesnya semakin rumit dilakukan, membuat kualitas dan
nilai jualnya juga semakin tinggi.
Kerajinan merupakan salah satu hal yang berhubungan erat dengan karya tangan atau
aktivitas serta berkaitan dengan barang yang akan dibuat dengan kerajinan dalam
keterampilan tangan. Kerajinan bisa dibuat dari berbagai macam bahan yang sudah ada.
Jadi dari hasil kerajinan tersebut akan memunculkan suatu karya seni atau dan suatu
barang yang dapat dipakai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kerajinan dalam pembelajaran prakarya adalah suatu
karya seni yang dihasilkan melalui keterampilan (kerajinan tangan) yang memiliki nilai
keindahan.
2. Fungsi Kerajinan

Secara Umum ada 2 fungsi kerajinan diantaranya sebagai berikut :

a. Fungsi Hias yang dimaksud adalah kerajinan yang mengutamakan nilai keindahan
saja yang biasa digunakan sebagai dekorasi.
b. Fungsi Pakai maksudnya adalah kerajianan yang mementingkan nilai kegunaan
dari karya yang dihasilkan juga mementingkan nilai keindahan walaupun lebih
dominan pada nilai kegunaan suatu karya tersebut.

3. Manfaat Kerajinan

Adapun manfaat kerajinan prakarya adalah sebagai berikut :

a. Dapat Mengisi waktu luang, sehingga menghindari kegiatan yang kurang positif.
b. Melatih kreatifitas individu.
c. Melatih kesabaran dalam proses pembuatan.
d. Menghemat pengeluaran, karena dengan membuat kerajinan selain kita tidak
harus membeli karya yang kita buat, kita juga bisa menghasilkan pendapatan.
e. Ladang bisnis, belajar pemasaran dan manajemen.
f. Mengajarkan Individu Untuk Mengikuti Instruksi
g. Melatih kemampuan motorik individu.
h. Membangun rasa percaya diri setiap indivdu.
i. Belajar untuk menghargai karya orang lain.
j. Belajar teliti, tekun dan melatih kemampuan.
k. Menghasilkan karya yang dapat memberikan kepuasan bagi para penghasil karya
itu sendiri.

4. Tujuan Kerajinan

Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang produksinya


melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup.
Produksi kerajinan dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) sekaligus memiliki
nilai keindahan. Produk kerajinan yang dibuat tentu memiliki tujuan. Selain untuk
hiasan dan kegunaan praktis, ada juga tujuan lainnya.

Berikut beberapa tujuan kerajinan yang dirangkum dari buku Kemendikbud:


a. Sebagai penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada
benda atau sebagai pajangan, tidak memiliki makna tertentu.
b. Sebagai benda dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk
digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.
c. Sebagai kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu
dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
d. Sebagai kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional biasanya berfungsi
melambangkan hal tertentu yang berkaitan dengan spiritual.
e. Sebagai kebutuhan konstruktif, kerajinan berfungsi sebagai pendukung sebuah
bangunan.
Tujuan kerajinan meski berbeda-beda tetapi tetap memiliki nilai ekonomis.
Yang mana kerajinan itu sendiri bisa menambah nilai jual suatu produk.

5. Jenis Kerajinan

Kerajinan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Kerajinan dari Bahan Lunak

Pengertian kerajinan dari bahan lunak menurut Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan (2014, hlm. 6) yaitu: “produk kerajinan yang menggunakan bahan
dasar lunak”. Kerajinan dari bahan lunak yang dibuat merupakan pembuatan
benda dari bubur kertas dan clay.

Berdasarkan bahan yang digunakan, kerajinan dari bahan lunak dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu bahan lunak alam dan buatan.

 Bahan Lunak Alam


Bahan lunak alam adalah bahan karya kerajinan yang diperoleh dari alam dan
cara pengolahannya juga secara alami, tidak dicampur atau dikombinasi
dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alam adalah tanah liat, kulit, getah
nyatu, bubur tisu, dan flour clay.
 Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan
bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan efek
duplikasi bahan alam. Contoh bahan lunak buatan adalah lilin, gips, fiberglass,
dan sabun.
b. Kerajinan dari Bahan Keras
Kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan
bahan dasar keras. Bahan keras yang digunakan untuk pembuatan kerajinan yaitu
kayu. Motif pada pembuatan ukiran kayu sangat bermacam-macam, seperti yang
diungkapkan oleh Soepratno (1997, hlm.2) bahwa: “Pada dasarnya jenis motif
terdiri dari: (1) Motif geometris berupa garis lurus, garis patah, garis sejajar, dan
garis lingkaran, (2) Motif naturalis berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
sebagainya.”
Berdasarkan bahan yang dipakai, kerajinan yang terbuat dari bahan keras juga
dibagi menjadi dua jenis, yakni bahan keras alami dan buatan.
 Bahan Keras Alami
Kerajinan ini memakai bahan baku yang berasal dari alam dan mengalami
proses pengolahan, namun tidak mengubah wujud bendanya. Contoh bahan
keras alami adalah kayu, rotan, bambu, tulang, biji-bijian, batu, pasir, dan
kerang.
 Bahan Keras Buatan
Kerajinan ini dibuat dari bahan yang telah melalui proses pengolahan
kembali hingga menjadi keras dan berubah bentuk untuk dijadikan bahan
baku kerajinan. Contoh bahan keras alami adalah besi, logam, kawat, kaca,
semen, kaleng, dan timah.
c. Kerajinan dari Limbah Lunak
Limbah lunak mengacu pada kata sifat lunak, yaitu limbah yang bersifat lembut,
empuk, dan mudah dibentuk. Limbah lunak dibagi dalam bentuk limbah lunak
organik dan anorganik.

1) Limbah Lunak Organik

Limbah lunak organik umumnya berasal dari tumbuhtumbuhan. Semua


bagian tumbuhan yang dapat dikategorikan limbah dapat diolah menjadi
produk kerajinan.

Namun, semua harus melalui proses pengolahan agar mendapat bahan baku
yang baik. Limbah lunak organik yang dapat dijadikan karya kerajinan di
antaranya kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit buah/biji-bijian,
jerami, kertas, dan pelepah pisang.
2) Limbah Lunak Anorganik

Limbah lunak anorganik berasal dari bahan olahan dengan campuran zat
kimiawi dan mudah dibentuk serta diolah dengan bahan sederhana. Sifat dari
limbah lunak anorganik ini relatif sulit terurai, mungkin beberapa bisa terurai
tetapi butuh waktu yang lama.

Limbah lunak anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri,


pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga. Contohnya plastik
kemasan, kotak kemasan, kain perca, karet sintetis, dan styrofoam.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, masih berupa proof of concept
atau sebuah prototipe. Prakarya bisa dibilang kerangka dari kerajinan tangan atau hasil yang
belum jadi atau belum mencapai hasil akhir. Prakarya juga dapat diartikan sebagai hasil
bentuk ketrampilan, kerajinan tangan, atau hasta karya yang umumnya dari barang bekas di
mana dari bahan-bahan tersebut kemudian dirangkai sendiri dengan kreasi dan menarik.
Kerajinan yang dibuat harus memiliki manfaat bagi kehidupan.Dalam pembuatan sebuah
kerajinan harus memperhatikan berbagai hal. Sebagai contoh fungsi hias dan fungsi pakai.
Agar dapat menambah nilai ekonomis nya,Kerajian fungsi pakai dapat ditambahkan nilai
keindahan atau hiasan. Dalam proses penambahan nilai keindahan pada kerajianan fungsi
pakai ada beberapa teknik, seperti tenun, batik, jahit aplikasi,dll.

B. Saran

Setelah menguraikan permasalahan tersebut semoga makalah yang berjudul “ Pengertian


kerajinan dan keterampilan dalam pembelajaran prakarya” dapat berguna bagi semua pihak.
Tidak hanya berguna bagi kami selaku pembuat makalah tetapi juga berguna bagi pembaca.
Pembaca dapat mempergunakannya untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
DAFTAR RUJUKAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Buku Prakarya dan

Kewirausahaan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Laelasari, Rina dkk.2017. Prakarya dan Kewirausahaan. Jakarta : Yudhistira

Martono. 2010. Implementasi pembelajaran keterampilan kerajinan dengan

pendekatan pemberdayaan potensi seni kerajinan daerah setempat. Jurnal Cakrawala


Pendidikan. Vol 1. No. 1.

Soepratno, B, A. (1997). Ornamen Ukir Kayu. Semarang: Effhar.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 811.


MAKALAH 2

Pembelajaran Prakarya

“Konsep Keterampilan dan Kerajinan serta Fungsi Keterampilan dan Kerajinan dalam
Pembelajaran Prakarya”

Disusun Oleh :

DESI WULANDARI 1

(19129309)

19 BB 03

Dosen Pengampu :

Drs. Yunisrul, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah menjadikan manusia
sebagai makhluk sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran, supaya manusia mampu
memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian shalawat beserta salam
penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT yang bertugas
untuk menyampaikan risalah-nya sebagai petunjuk dan peringatan untuk manusia.

Penulisan makalah ini menjadi suatu bahan bagi penulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisis wacana. Secara umum makalah ini memuat materi tentang “Konsep
keterampilan dan kerajinan serta fungsi keterampilan dan kerajinan dalam pembelajaran
prakarya”

Penulis telah berusaha semaksimal membuat makalah ini walaupun masih ada
kekurangan. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan
kepada pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada : Drs.
Yunisrul selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan arahan dalam proses
perkuliahan.

Semoga bimbingan dan bantuan yang telah diberikan, menjadi amal kebaikan disisi
Allah SWT. Penulis mengharapkan kritikan dan saran demi kemajuan penulis dimasa depan.
Semoga makalah dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, baik yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu memberikan
kekuatan dan memberkahi semua amal baik yang telah kita perbuat. Aamiin

Padang, 15 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………....
B. Rumusan Masalah…………………………………………….………………………..
C. Tujuan………………………………………………………….....................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep keterampilan dan kerajinan dalam Pembelajaran Prakarya…………………..
B. Pengertian kerajinan dalam Pembelajaran Prakarya……………..................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………......
B. Saran……………………………………………….…………......................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan dengan
keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan tersebut memiliki
nilai ekonomi. Pada umumnya karya kerajinan terbuat dari material (bahan) yang mudah
didapatkan lewat proses alamiah atau rekayasa. Dari kedua material tersebut hasilnya
memiliki fungsi sebagai benda hias maupun benda pakai. Bidang kerajinan pada saat
sekarang ini telah masuk kepada handmade (buatan tangan), yang apabila digarap mampu
memunculkan sebuah karya seni. Namun untuk mengembangkan seni kerajinan tangan,
diperlukan penggarapan desain

Kegiatan membuat kerajinan berhubungan dengan aktivitas pembuatan benda benda


kebutuhan hidup. Benda-benda tersebut sangatdibutuhkan oleh seluruh manusia untuk
mempermudahdan mempercepat produktivitas kerja. Semakin berkembangnyazaman,
kebutuhan akan benda-bendaatau perkakas berkembang tidak hanya sebatasbenda fungsional
saja akan tetapi perkakaspun dibuat dengan diperhalus dan diperindah,baik dari segi
penampilannya, ukuran, maupunhiasannya

Bangsa Indonesia memiliki kekayaan dan keindahan tanah air serta budaya karena
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Kekayaan alam dan budaya Indonesia merupakan modal
munculnya keberagaman motif, bentuk, bahan, serta teknik pada karya kerajinan Indonesia.
Budaya Indonesia yang unik dan memiliki ciri khas kedaerahan menjadi acuan yang dapat
menjadi inspirasi dalam mengolah sumber daya tersebut sebagai produk kerajinan yang
bernilai ekonomis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Kerajinan dan keterampilan dalam pembelajaran prakarya?
2. Bagiamana Fungsi Kerajinan dan keterampilan dalam pembelajaran Prakarya?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep kerajinan dan keterampilan dalam pembelajaran
prakarya
2. Untuk mengetahui Fungsi Kerajinan dan keterampilan dalam pembelajaran Prakarya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kerajinan
1. Pengertian Kerajinan

Kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan


keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat menghasilkan suatu
hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi dan benda siap pakai.

Kemudian, kerajinan merupakan salah satu hal yang berhubungan erat dengan karya
tangan atau aktivitas serta berkaitan dengan barang yang akan dibuat dengan kerajinan dalam
keterampilan tangan. Kerajinan bisa dibuat dari berbagai macam bahan yang sudah ada. Jadi
dari hasil kerajina tersebut akan memunculkan suatu karya seni atau dan suatu barang yang
dapat dipakai. Biasanya dalam pembuatan kerajinan ini masih dilakukan secara tradisional.

Menurut Kadjim (2011:10), kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus
menerus dengan penuh semangat ketekunan kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan
berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya. Setelah kita melihat beberapa
pengertian kerjinanan, bisa mengetahui bahwa bahan produk kerajinan yang dihasilkan itu
sangat unik. Kerajinan yang unik karena hasil dari proses pembuatan yang masih manual,
yaitu masih menggunakan tangan manusia.

Seni Kerajinan adalah sebuah karya seni yang tercipta dari tangantangan terampil,
juga merupakan simbol dan identitas budaya yang tak ternilai harganya. Kerajinan juga
merupakan aset budaya sekaligus juga aset pariwisata produk kerajinan mempunyai peran
yang tidak sedikit dalam upaya mendongkrak perekonomian rakyat dan kunjungan
wisatawan.

a. Manfaat Kerajinan

Sebuah kerajinan tidak dibuat tanpa alasan. Ada alasan-alasan yang mendasari kerajinan
tersebut dibuat. Salah satunya adalah karena manfaatnya. Banyak sekali manfaat dari sebuah
kerajinan, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Mengisi waktu luang

Terkadang seseorang yang tidak memiliki kegiatan akan membuat sebuah kerajinan.
Kerajinan yang dibuat biasanya berasal dari bahan-bahan disekitarnya. Contohnya seperti
bungkus makanan yang sudah tidak terpakai. Selain menyenangkan, kegiatan seperti ini
akan mengisi waktu luang.

2) Melatih kreatifitas

Dalam membuat sebuah kerajinan, memang diperlukan kreatifitas. Akan tetapi, tidak
semua orang memiliki kreatifitas. Kreatifitas juga tidak serta merta timbul dalam diri
seseorang.Banyak orang melakukan berbagai hal untuk menumbuhkan kreatifitasnya.
Lama kelamaan, kreatifitas tersebut akan tertanam di dalam dirinya. Melalui kerajinan,
seseorang dapat melatih kreatifitasnya. Tentunya harus sering-sering dilakukan dan secara
rutin.

3) Melatih kesabaran

Apa yang sudah dipikirkan tidak selalu menemukan cara yang mudah untuk
merealisasikannya. Terkadang, ada hal-hal yang sudah dipikirkan untuk dibuat. Akan
tetapi, di dalam proses atau hasilnya menemui hambatan.Salah satu manfaat membuat
kerajinan ini adalah dapat melatih kesabaran. Seseorang yang sering membuat kerajinan
pasti dapat melatih kesabarannya. Sebab, di dalam proses pembuatannya tidak selalu
mudah.

4) Menghemat pengeluaran

Sebuah kerajinan yang dibuat tentu memiliki nilai guna nya. Banyak orang yang
membuat kerajinan untuk digunakan kembali. Contohnya seperti membuat vas bunga,
membuat kotak tisu, sampai membuat tas.

5) Menjadi ladang bisnis

Tidak hanya menghemat pengeluaran saja. Kerajinan juga dapat menjadi ladang
bisnis. Jika kamu telaten dan ulet dalam pengerjaannya, kerajinan yang dibuat bisa kamu
perjual belikan.Melalui hal itu, kamu bisa mempelajari hal-hal baru. Seperti belajar
mengenai pemasaran dan manajemen. Mulailah dari hal-hal dasar yang bisa dikerjakan,
setelah itu baru mengembangkan kerajinan tersebut.
6) Melatih untuk mengikuti instruksi

Dalam membuat sebuah kerajinan, tidak bisa semaunya sendiri. Maksudnya, ada cara-
cara yang harus dilewati. Cara-cara tersebut tentu memiliki aturan dan waktunya sendiri.
Melalui kerajinan, kamu dapat melatih orang lain atau diri kamu sendiri untuk mengikuti
instruksi. Ini adalah salah satu manfaat dari kerajinan yang jarang disadari oleh seseorang.

7) Menumbuhkan rasa percaya diri

Sebuah kerajinan yang dibuat tidak akan selalu berhasil dengan bagus. Terkadang,
ada hambatan yang akan dilalui. Akibatnya kerajinan tidak seperti yang diinginkan.Akan
tetapi, sebenarnya membuat kerajinan memiliki manfaat dalam hal itu. Melalui kerajinan,
seseorang dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Hal itu karena sesuatu yang berhasil
dikerjakan sampai tuntas tentu akan menimbulkan sikap kepuasan tersendiri di dalam diri
orang tersebut.

8) Belajar untuk saling menghargai

Manfaat ini berlaku untuk kamu yang mengerjakan kerajinan secara berkelompok.
Ketika seseorang mengerjakan sebuah kerajinan, kemudian tidak berhasil maka itu bukan
sebuah masalah. Melalui hal-hal ini, kamu bisa belajar untuk saling menghargai setiap
orang.

Tidak hanya memiliki manfaat, sebuah kerajinan juga dibuat untuk tujuan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pembuatan kerajinan:

1) Menumbuhkan rasa semangat untuk kewirausahaan dalam menghasilkan karya.


2) Meningkatkan semangat daya cipta setiap orang dalam membuat sebuah karya.
3) Memfasilitasi setiap orang agar dapat berekspresi dengan kreatif. Melalui
pembuatan sebuah kerajinan dan teknik dalam pembuatan karya secara ekonomis,
ergonomis dan teknologi.
4) Menciptakan sebuah pelatihan keterampilan dalam menciptakan benda atau karya,
yang berbasis estetis, artistik, ekosistem dan teknologis.
5) Dapat memanfaatkan media atau bahan yang bahkan sudah tidak terpakai.
Pemanfaatan tersebut dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat tercipta sebuah
karya yang memiliki nilai.
6) Menghasilkan sebuah karya yang dapat diapresiasi karena nilai ciptanya.
7) Menumbuh kembangkan jiwa dalam membuat karya.
8) Meningkatkan rasa semangat untuk berkreatifitas pada setiap orang.
9) Menciptakan karya yang bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh banyak orang.
Menambahkan rasa kepuasan karena sesuatu yang diciptakan.

2. Pengertian Keterampilan

Menurut Bambang Wahyudi keterampilan adalah kecakapan atau keahlian untuk


melakukan suatu pekerjaan yang hanya diperoleh dalam praktek. Keterampilan kerja ini
dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu :

1) Keterampilan mental seperti analisa, membuat keputusan, menghitung dan


menghafal.
2) Keterampilan fisik seperti keterampilan yang berhubungan dengan anggota tubuh
dan pekerjaan.
3) Keterampilan sosial seperti dapat mempengaruhi orang lain, berpidato,
menawarkan barang dan lain-lain.

Menurut Soemarjadi keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melalui tahap-


tahap belajar, keterampilan berasal dari gerakan-gerakan yang kasar atau tidak
terkoordinasi melalui pelatihan bertahap gerakan tidak teratur itu berangsur-angsur
berubah menjadi gerakan-gerakan yang lebih halus, melalui proses koordinasi diskriminasi
(perbedaan) dan integrasi (perpaduan) sehingga diperoleh suatu keterampilan yang
diperlukan untuk tujuan tertentu.

Keterampilan menurut Davis Gordon adalah kemampuan untuk mengoperasikan


pekerjaan secara mudah dan cermat. Menurut Nadler keterampilan adalah kegiatan yang
memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa


keterampilan adalah kemampuan yang didapatkan melalui tahap belajar atau pelatihan
untuk melakukan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat.
3. Teknik-teknik dalam Keterampilan dan Kerajinan

Ada beberapa teknik-teknik yang dipakai dalam keterampilan dan kerajinan,


diantara teknik tersebut ialah :
a) Teknik basah
Teknik basah adalah teknik menggamhar ihustrasi menggunakan linseed oil atau
minyak cat atau cat dalam kcadaan basah. Media yang dignunakan dalam teknik
basah diantaranya seperti cat air, tinta, cat poster, tinta hak, kuus, pulel, dan media
lainnya.
b) Teknik Kering
Teknik kering sendiri adalah kebalikan dari teknik basah. Teknik kering adalah
leknik menggambar ilustrasi tanpa menggunakan minyak cat atau dalam keadaan
kering. Dalam teknik ini khusus yang digunakan dalam keadaan kering dan tidak
berminyak.

Kelebihan menggambar ilustrusi menggunakan teknik busah dan Teknik


Kering:
1) Teknik Basah :
a. Cat minyak yang digunakan relatif sedikir
b. Ilustrasi yang dihasilkan terlihat bersih
c. Sisa cat minyak yang berada di palet masih bisa digunakan.
2) Teknik Kering:
a. Mudah dalam membentuk objek
b. Mudah dalam penghapusan warna yang tertumpuk
c. Mudah dalam mengontrol detil gambar

4. Dasar-dasar Keterampilan

Menurut Robbins pada dasarnya keterampilan dapat dikategorikan menjadi empat


yaitu sebagai berikut :

a. Keterampilan Dasar (Basic Literacy Skill)


Keterampilan dasar nerupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki
oleh kebanyakan orang seperti membaca, menulis, mendengar dan lain-lain.
b. Keahlian Teknik (Technical Skill)
Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang
dimiliki seperti menghitung secara cepat, mengoperasikan komputer dan lain-lain.
c. Keahlian Interpersonal (Interpersonal Skill)
Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk
berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja seperti menjadi
pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja sama
dalam suatu tim.
d. Menyelesaikan Masalah (Problem Solving)
Yakni menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menjalankan logika,
beragumentasi dalam penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui
penyebab.

5. Jenis-jenis Keterampilan dan Kerajinan

Secara umum kerajinan memiliki dua jenis yaitu:

a. Kerajinan dari bahan kertas.

Kerajinan dari bahan keras adalah barang-barang kerajinan yang menggunakan


material dasar yang sifatnya keras.Bahan keras yang dipakai untuk membuat barang-
barang kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Bahan kertas alami.

Yaitu material untuk membuat kerajinan yang didapatkan dari alam dimana
kondisi fisiknya keras. Contohnya; batu, kayu, rotan, bamboo dan sebagainya.
2) Bahan kertas buatan,

Yaitu bahan untuk membuat kerajinan yang didapatkan dari material olah dimana
kondisi fisiknya keras. Contohnya; fiberglass, besi,aluminium,tembaga, dan lain-lain.

b. Kerajinan dari bahan lunak

Kerajinan dari bahan lunak adalah barang-barang kerajinan yang menggunakan


material yang sifatnya lunak. Bahan lunak yang dipakai untuk membuat barang-barang
kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Kerajinan dari tanah liat.

Bahan utamanya adalah tanah liat dan air yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
menyerupai sebuah benda. Contoh kerajinan yangdihasilkan yaitu; guci, vas, piring,
gentong, gerabah, kendi, dan lain sebagainya.

2) Kerajinan dari serat alam.

Bahan utamanya adalah serat yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan. Contoh
kerajinan yang dihasilkan, yaitu; tas dari bahan eceng gondok, tikar dari bahan daun
pandan, sapu dan keset dari sabut kelapa, sendal dari pelepah pisang, topi dari bahan
kulit jagung, dan lain sebagainya.

3) Kerajinan dari kertas bekas.

Bahan utamanya adalah kertas yang dihancurkan hingga menjadi bubur kertas.
Contoh kerajinan yang dihasilkan, yaitu; topeng, celengan, tempat pensil,bingkai, dan
lain sebagainya.

B. Fungsi-Fungsi Kerajinan dan Keterampilan


1. Fungsi ketrampilan dan kerajinan bagi masyarakat ialah Untuk memenuhi kebutuhan
spiritual manusia, yaitu untuk rekreasi, kesenangan, kedamaian, mengisi waktu luang,
dan bermain. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan rasa kekeluargaan, misalnya
dalam bentuk pemberian cindera mata. Fungsi semacam ini dapat dikatakan sebagai
fungsi terapi, fungsi spiritual, dan fungsi sosial.
2. Fungsi keterampilan kerajinan dipelajari di sekolah ialah Suatu proses pembelajaran
keterampilan kerajinan, dapat membentuk watak produktif, suka bekerja keras,
kreatif, tekun, dan menghargai karya dan budaya sendiri.
Kemudian fungsi kerajinan dan keterampilan secara umum ialah : Kerajinan secara
umum memiliki beberapa fungsi, berikut fungsi kerajinan yaitu:
a. Fungsi hias.

Fungsi hias merupakan kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa


memerhatikan guna barang tersebut. Benda-benda yang dihasilkan melalui kerajinan
tangan memiliki nilai estetis yang tinggi yang menarik perhatian.

b. Fungsi kegunaan

Memiliki fungsi kegunaan, yang berarti karya tersebut memiliki nilai guna dalam
kehidupan manusia. Nilai guna tersebut dapat berupa karya digunakan untuk
membatu melakukan aktivitas sehari-hari, karya digunakan untuk menunjang suatu
kegiatan, sebagai sandang, sebagai mainan, maupun sebagai kelengkapan dalam ritual
kebudayaan maupun ritual keagamaan.

Faktor Yang Mempengaruhi Ciri Khas Kerajinan Suatu Daerah Yaitu :

1. Budaya.
2. Letak Geografis.
3. Sumber Daya Alam.

Tahap Atau Cara Pembuatan Kerajinan Tangan

1. Membuat rancangan atau desain.


2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Membuat benda sesuai rancangan.
4. Finishing ( tahap akhir ).

Persamaan dan Perbedaan Keterampilan dengan Kerajinan Tangan

1. Persamaan
Kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam
mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna
sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan
2. Perbedaan
Keterampilan tidak hanya terikat pada kreatifitas membuat dan menghasilkan
sesuatu dengan alat, keterampilan lebih luas mencakup kemampuan seseorang
dalam berbagai bidang, sedangkan kerajinan tangan terbatas pada apa yang
akan ia kelola untuk dapat menghasilkan nilai dalam pekerjaannya dan
membutuhkan alat atau benda untuk bisa ia ubah menjadi bermanfaat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Kadjim (2011:10), kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus
menerus dengan penuh semangat ketekunan kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan
berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya. Setelah kita melihat beberapa
pengertian kerjinanan, bisa mengetahui bahwa bahan produk kerajinan yang dihasilkan
itu sangat unik. Kerajinan yang unik karena hasil dari proses pembuatan yang masih
manual, yaitu masih menggunakan tangan manusia. Kerajinan terdiri dari kerajinan bahan
kertas dan bahan lunak. Kemudian fungsi dari kerajinan terdiri dari fungsi hias dan fungsi
pakai.

B. Saran

Saya menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan baik itu
dari segi penulisan maupun dari segi sumber referensi untuk materinya, oleh karena itu
kami berharap atas sumbangsih saran yang diberikan oleh pembaca kepada kami untuk
perbaikan pada pembuatan makalah tahap selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Eko Purnomo, dkk. (2017). Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Balitbang, Kemendikbud

Gray, Peter. (2009). Panduan Lengkap Menggambar & Ilustrasi Objek & Observasi.

Soemarjadi, “Pendidikan Keterampilan” (Jakarta : Depdikbud, 1992)

Nadler, “Keterampilan dan Jenisnya”, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1986)

Terjemahan Sara C. Simanjuntak. Jakarta: Karisma. Juih, dkk. (2000). Kerajinan dan

Kesenian. Jakarta: Yudhistira.


MAKALAH 3

Pembelajaran Prakarya

“Ruang lingkup keterampilan dan kerajinan dan Pembagian keterampilan dan


kerajinan dalam prakarya SD”

Disusun Oleh :

DESI WULANDARI

(19129309)

19 BB 03

Dosen Pengampu :

Drs. Yunisrul, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengertian
Kerajinan dan Keterampilan Dalam Pembelajaran Prakarya”. Adapun tujun dari penyusunan
dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pembelajaran
Prakarya”.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari
dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Prakarya, Drs. YUSNIRUL, M.Pd Pada makalah
yang kami susun ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka kami meminta
kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
didalam dunia pendidikan. Dan semoga kita mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani
oleh anak didik.

Padang, 17 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………....
B. Rumusan Masalah…………………………………………….……………………….
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………......................

BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang lingkup Kerajinan dan keterampilan ……………………………………………
B. Bagaimana Pembagian kerajinan dan keterampilan ……………..................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...
B. Saran……………………………………………….…………....................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..............................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata kuliah Pengantar Pendidikan Seni, mencoba untuk menjelaskan dan


memaparkan tentang seberupa Iluas ruang lingkup seni itu sebenarnya. Semi scbagai seni
itu sendiri dan seni dalam konteks diltar dirinya. Bagaimana seni terlibat dalam aktivitas
kehidupan manusia dan seni dalam pendidikan. Pemahaman tentang ruang lingkup seni
akan sangat membantu mahasiswa ketika mengajar kesenian di sekolah. Selain itu
pemshaman mahasiswa terhadap materi ini sangat diperlukun ketika menjelaskan tentang
seni musik, tari, dan seni rupa kepada anak didik.

Dengan demikian anak didik tidak melulu diperkenalkan dengan keteknisan


berkesenian tetapi juga melebar hingga pada keterlibatan seni dalam kehiduan mereka. Di
sinilah pentingnya memahami konteks kesenian dalam kehidupan, tidak hanya sekedar
memahami secara tekstual dari cabang-cabang seni yang ada.

Sebelum mengeml seni lebih jauh, sebelumnya harus perlu memahami pengertian seni
secara benar. Secara umum seni bisa diartikan sebagai ungkapun perasaan seseorang yang
dituangkan ke dalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nadu, syair, dimana mengandung
unsur unsur keindahan sehingga dapat mempengaruhi orang lain. Seni pada
mulanyandalah proses dari manusia, dan merupakan sinonim dari ilmu. Seni bisa dilihat
dalam intisari ekspresi dari days kreativitas manusia. Seni dapat juga diartikan dengan
sesuntu yang diciptakan manusia dimana seni tersebut mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai karena estetis seni mempunyai
makna yang relatif dalam mengungkapkan nilai-nilai keindahannya. Sebagai pembuka
bagian pertama dalam diktat ini akan dijelaskan pengertian tentang wawasan seni.

Wawasan seni itu sendiri adalah pandangan, sikap, pendekatan dan pengertian tentang
prinsip berkesenian terhadap karya seni. Wawasan seni penting kita ketahui karena
merupakansikap dan pandangan kita terhadap masalah kesenian. Disini akan diuraikan
masalah wawasan seni yang dikaitkan dengan menghayati pengertian seni, fungsi seni,
tujuan seni, perkembangan seni dan media seni. Untuk pengertian seni lebih mengarah
puda substansi materi tentang cabang-cabang seni yang ada beserta karakteristik yang
membentuknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ruang lingkup Kerajinan dan keterampilan
2. Bagaimana Pembagian kerajinan dan keterampilan

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Ruang lingkup kerajinan dan keterampilan
2. Untuk mengetahui Pembagian kerajinan dan keterampilan
BAB III

PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup kerajinan dan keterampilan


1. Pengertian dan Ruang lingkup kerajinan dan keterampilan

Defenisi/ pengertian dari keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal,


fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu
menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Sedangkan Kerajinan Tangan adalah menciptakan suatu produk atau barang yang
dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga memiliki nilai
jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal, jika
kalian memiliki keterampilan dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin
dengan kerajinan yang akan anda miliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.

a. Kerajinan Tangan Kerajinan tangan dengan nilai pendidikan yang diujudkan dalam
prosedur pembuatan. Prosedur yang dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa
langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan,
toleransi sosial, serta korporat sosial memulai pemahaman karya orang lain. Pembuat
pola di atas dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai
dengan warna lokal merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan
ketelitian serta penuh toleransi. Jika salah seorang membuat kesalahan maka hasil
akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola an motif hiasnya.
Prosesdur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di sekolah.
b. Rekayasa yang memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional
dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien. Pengertian
teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging
dengan lemaknya sendiri. Oleh karena itu, konsep teknologi untuk mengembangkan
diri dengan kemampuan yang diperoleh dari belajar tersebut. Kata 'rekayasa'
merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan dan
rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru
yang lebih berperan dan kegunaan.
c. Budidaya Budidaya berpangkal pada budidaya, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk
menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar
(tumbuh), dan berkembang (banyak). Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah
dirinya (pembudidaya) hidup, tumbuh dan berkembang.
d. Pengolahan Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda
agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah
mengubah benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, memodifikasi
bahan tersebut. Oleh karena itu pengolahan menggunakan sistem desain, yaitu
mengubah masukan menjadi sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh:
membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain secara
tepat, tetapi juga membutuhkan perasaan terutama rasa lidah dan bau-bauan agar
sedap. Kerja ini akan melatih rasa, dan kesabaran serta berpikirapraktis serta tepat.
Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, serta racikan yang membutuhkan ketelitian
dan kesabaran.

2. Persamaan Dan Perbedaan Keterampilan dan Kerajinan


a. Persamaan
Kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam
mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna
sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan
b. Perbedaan
Keterampilan tidak hanya terikat pada kreatifitas membuat dan menghasilkan
sesuatu dengan alat, keterampilan lebih luas mencakup kemampuan seseorang
dalam berbagai bidang, sedangkan kerajinan tangan terbatas pada apa yang akan
ia kelola untuk dapat menghasilkan nilai dalam pekerjaannya dan membutuhkan
alat atau benda untuk bisa ia ubah menjadi bermanfaat.

3. Faktor-Faktor Penentu Keterampilan

Adapun faktor-faktor yang menentukan keterampilan secara umum dibedakan


menjadi 3 hal utama, yaitu :

a. Faktor proses belajar (learning process)

Proses belajar yang baik tentunya harus mendukung upaya menjelmakan


pembelajaran pada setiap pesertanya. Dengan memahami berbagai teori belajar akan
memberi jalan tentang bagaimana pembelajaran bisa dijelmakan, yang inti sari dari
adanya kegiatan pembelajaran adalah terjadinya perubahan pengetahuan dan perilaku
individu peserta pembelajaran.

Dalam pembelajaran gerak, proses belajar yang harus diciptakan adalah yang
dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang digariskan oleh teori belajar yang
diyakini kebenarannya serta dipilih berdasarkan nilai manfaatnya. Berbagai tanda
serta langkah yang bisa menimbulkan berbagai perubahan dalam perilaku peserta
didik ketika sedang belajar gerak harus diupayakan kehadirannya. Di pihak lain, teori-
teori belajar mengajarkan atau mengarahkan kita pada pemahaman tentang metode
pengajaran yang efektif. Apakah suatu materi pelajaran cocok disampaikan dengan
menggunakan metode keseluruhan versus bagian, metode distribusi versus metode
padat, atau metode pengajaran terprogram yang kesemuanya merupakan poin-poin
yang akan mengarahkan pada pencapaian keterampilan[1]

b. Faktor pribadi (personal factor)

Setiap orang merupakan individu yang berbeada-beda, baik dalam hal fisik,
mental, emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan yang sering
didengar dalam kehidupan sehari-hari bahwa si A berbakat besar dalam voli, si B
berbakat dalam olahraga-olahraga individu, dsb. Demikian juga bahwa seorang
anaklebih cepat menguasai suatu keterampilan, sedang anak yang lain memerlukan
waktu lebih lama. Dan semua ini merupakan pertanda bahwa individu memilik ciri,
kemampuan, minat, kecenderungan, serta bakat yang berbeda.

Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka siswa yang mempelajari


gerak ditentukan oleh ciri-ciri atau kemampuan dan bakat dari orang yang
bersangkutan dalam menguasain sebuah keterampilan tertentu, maka akan semakin
mudah untuk menguasai keterampilan yang dimaksud. Ini semua membuktikan bahwa
faktor pribadi yang mempengaruhi penguasaan keterampilan.

c. Faktor situasional (situational factor)

Sebenarnya faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi pembelajaran


adalah lebih tertuju pada keadaan lingkungan yang termasuk dalam faktor situasional
itu antara lain seperti : tipe tugas yang diberikan, peralatan yang diguanakan termasuk
media belajar, serta kondisi sekitar dimana pembelajaran itu dilangsungkan. Faktor-
faktor ini pada pelaksanaannya akan mempengaruhi proses pembelajaran serta kondisi
pribadi anak, yang kesemuanya terjalin saling menunjang dan atau sebaliknya.

Penggunaan peralatan serta media belajar misalnya secara langsung atau tidak,
tentunya akan berpengaruh pada minat dan kesungguhan siswa dalam proses belajar
yang pada gilirannya akan juga mempengaruhi keberhasilan mereka dalam menguasai
keterampilan yang sedang dipelajari. Kemajuan teknologi yang belakangan
berkembang juga dianggap menjadi penyebab utama dalam mendongkrak
keberhasilan seseorang sebagai gambaran nyata dari dari semakin terkuasainya
keterampilan dengan lebih baik lagi. Demikian juga kemajuan dalam bidang
kesehatan dan kedokteran, dalam dekade terakhir telah mampu mengungkap banyak
rahasua dari kemampuan akhir manusia dalam hal gerak dan keterampilan.

B. Pembagian Keterampilan dan Kerajinan


1. Kerajinan dari Bahan Lunak
a. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak

Kerajinan dari bahan lunak menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(2014, hlm. 6) yaitu: “produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar lunak”.
Kerajinan dari bahan lunak yang dibuat merupakan pembuatan benda dari bubur
kertas dan clay.

Bahan lunak adalah bahan yang empuk dan mudah dibentuk misalnya tanah liat,
lilin, plastisin dan sabun (Jui, L Julius, 2000). Bahan tanah liat mudah didapat namun
tidak sembarang tanah liat baik mutunya untuk dibuat patung. Tanah liat yang baik
untuk mematung harus memenuhi persyaratan antara lain bersih dari kerikil, dari
rumput, dari akar dan benda lainnya, selain itu daya susut tanah tidak lebih dari 10%
sehingga ketika patung yang di buat sudah kering maka tidak akan pecah atau hancur.
Keadaan tanah liat yang plastis sehingga mudah dibentuk, jadi tidak terlalu keras
maupun tidak terlalu lembek. Untuk bahan plastisin dapat dibeli di toko. Bahan sabun
juga mudah didapatkan di toko- toko, namun ukuran sabun yang ada di pasaran sangat
kecil sehingga Ananda kesulitan apabila akan membuat patung ukuran besar dari
bahan sabun.
b. Jenis dan Sifat Bahan Lunak

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah terbiasa melihat dan menggunakan


benda-benda seperti piring, keramik, dompet, hiasan dan benda kerajinan lain.
Berbagai kerajinan Nusantara banyak yang menggunakan bahan dasar lunak. Sifat
dari bahan lunak pada umumnya lentur dan dinamis saat dalam proses pembuatan,
namun ada beberapa bahan lunak yang begitu kering bahan dasarnya menjadi keras.

c. Manfaat Karya Kerajinan Bahan Lunak

Benda kerajinan menggunakan bahan lunak memiliki fungsi atau manfaat bagi
kehidupan, baik sebagai benda pakai dan benda hiasan. Sebagai benda pakai,
kerajinan digunakan untuk keperluan praktis, diantaranya tempat makanan, sayuran,
buah-buahan, kemasan, gendongan, pelengkap busana dan yang lainnya. Produk
kerajinan sebagai benda pakai mengutamakan fungsi, sedang keindahan menjadi
pendukungnya.

Manfaat benda kerajinan sebagai benda hiasan, benda tersebut dibuat menjadi
bagian keperluan hiasan, pajangan atau sebagai elemen estetis sebuah ruangan. Benda
ini mengutamakan keindahan dan keunikan dibanding kegunaan. Contohnya benda
hiasan dinding, pajangan, aksesoris, dan lain sebagainya. Bagian ini dipaparkan jenis
benda kerajinan bahan lunak dilihat dari segi manfaatnya.

d. Pembagian Kerajinan Bahan Lunak


Kerajinan bahan lunak terdiri dari dua bagian :
1) Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam merupakan bahan karya kerajinan yang didapat dari alam.
Cara pengolahannya juga dilakukan secara alami. Seseorang yang membuat
kerajinan dari bahan lunak alam umumnya tidak dicampur atau dikombinasi lagi
dengan bahan buatan. Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang didapat dan
diolah dari alam sekitar. Artinya tidak dicampur dengan bahan-bahan bukan
alami.

Bahan Lunak Alami Sesuai dengan namanya, bahan lunak alami berasal dari
alam seperti tanah liat, pasir dan serat alam seperti daun, bunga, kulit pohon serta
kulit hewan. Selain itu, untuk bahan lunak alami juga tidak memerlukan campuran
bahan lain saat akan diolah menjadi sebuah produk. Contoh dari bahan lunak alam
adalah kulit telur, tanah liat, getah nyatu, flour clay, bubur tisu, daun-daun kering
dan lain.

Kerajinan Bahan Lunak Alami dibagi menjadi dua yaitu:

a) Serat Alam
Kerajinan serat alam merupakan kerajinan yang memanfaatkan serat alam
sebagai bahan bakunya. Prses pembuatannya dibutuhkan ketelatenan, biasanya
dibuat dengan menggunakan Teknik menganyam atau menenun. Hasil
kerajinan serat alam ini bisa dilihat dalam wujud benda, mulai dari perkakas
rumah tangga hingga menjadi produk fashion yang keren. Contohnya seperti
tas, sepatu hingga hiasan dinding. Lantaran memiliki nilai seni yang tinggi, tak
heran jika kerajinan ini dibanderol dengan harga yang mahal. Berikut gambar
hasil kerajinan dari serat alam.

b) Tanah Liat
Tanah liat merupakan bahan alami yang paling banyak ditemui di pasaran.
Biasanya jenis bahan ini akan diolah menjadi kerajinan bahan alam seperti vas
bunga, guci, piring, tembikar dan pelengkap makanan lainnya.
c) Kulit Bahan Alami
Kulit bahan alami yang sering diolah menjadi kerajinan bahan lunak seperti
dompet, tas atau lainnya. Bahan baku kerajinan ini menggunakan kulit hewan
yang sudah termasak sehingga mudah dibentuk. Warna dari kerajinan bahan
lunak alami ini ada beragam, mulai dari cokelat, putih, hitam atau krem sesuai
dengan kulit hewan yang digunakan.

2) Bahan Lunak Buatan

Kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan


bahan dasar keras. Bahan keras yang digunakan untuk pembuatan kerajinan yaitu
kayu. Motif pada pembuatan ukiran kayu sangat bermacam-macam, seperti yang
diungkapkan oleh Soepratno (1997, hlm.2) bahwa: “Pada dasarnya jenis motif
terdiri dari: (1) Motif geometris berupa garis lurus, garis patah, garis sejajar, dan
garis lingkaran, (2) Motif naturalis berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
sebagainya.”

Bahan lunak buatan biasa berasal dari sesuatu yang dibuat oleh manusia.
Misalnya, sabun, clay, lilin, bubur kertas, gips, fiberglas, spons dan bahan lainnya.
Kerajinan bahan lunak buatan terbagi 3 yaitu :

a) Gips
Kerajinan bahan lunak alam buatan biasanya terbuat dari gips. Ini merupakan
bahan mineral yang mengandung zat hidrat kalsium, karbonat, sulfat nitran
dan lainnya. Bahan baku ini biasanya berbentuk bubuk dan kemudian
dicampur dengan air hingga menjadi adonan kental. Gips memiliki tekstur
yang mudah hancur, Jenis kerajinan yang dibuat menggunakan gips adalah
patung hias, relief dinding, vas bunga, bingkai foto dan lainnya. Ciri khas
kerajinan bahan lunak yang terbuat dari gips adalah warnanya, yaitu putih.

b) Sabun
Sabun batangan yang sudah tak terpakai bisa dijadikan pula sebagai kerajinan
bahan lunak buatan. Buatlah adonan dengan mencampurkan sabun, sagu dan
air. Biasanya untuk menciptakan kreasi berupa clay, boneka, figure.

c) Bubur Kertas Kerajinan


Bahan lunak alam juga bisa dibuat menggunakan kertas bekas. Caranya juga
mudah, hancurkan kertas yang sudah tidak terpakai kemudian campurkan
dengan air, lem, tepung kaji serta bahan lain yang dibutuhkan. Agar teksturnya
tidak terlalu lembek sebaiknya mencampurkan tepung kanji, lem dan airnya
dengan perbandingan yang sama ya. Karena jika adonan bubur kertas terlalu
lembek akan sulit untuk dibentuk sesuai keinginan. Setelah tekstur sudah
sesuai, dapat mengolahnya menjadi berbagai bentuk sesuai selera. Jangan lupa
diberi warna agar lebih menarik.
d) Benda kerajinan bahan lunak lilin

Kerajinan bahan non alamiah berupa lilin cukup mudah dibentuk dan dibuat
kerajinan. Bentuknya yang lunak dan sangat mudah untuk menambah dan
menguranginya sehingga menghasilkan bentuk yang unik. Peralatan yang
digunakan dalam berkarya kerajinan bahan non alamiah lilin yakni kompor
yang akan terus menghangatkan dan mencairkan bahan lilin.

2. Kerajinan Bahan Keras


a. Pengertian Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan


bahan dasar keras. Bahan keras yang digunakan untuk pembuatan kerajinan yaitu
kayu. Motif pada pembuatan ukiran kayu sangat bermacam-macam, seperti yang
diungkapkan oleh Soepratno (1997, hlm.2) bahwa: “Pada dasarnya jenis motif terdiri
dari: (1) Motif geometris berupa garis lurus, garis patah, garis sejajar, dan garis
lingkaran, (2) Motif naturalis berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan sebagainya.”
Bahan kayu dan batu. Untuk bahan dari kayu yang sifatnya keras contohnya:
kayu Jati, kayu Sonokeling, kayu Ulin, sedang bahan dari batu contohnya: batu
Padas, batu Granit,batu Pualam, batu Andesit.

b. Pembagian Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan bahan keras dibagi menjadi dua :

1) Bahan Keras Alami


Kerajinan dari bahan keras alami adalah kerajinan yang memakai bahan baku
dari alam. Bahan baku ini mengalami proses pengolahan, tetapi wujud
bendanya tidak berubah. Contoh bahan keras alami adalah rotan, kayu, bambu,
tulang, biji-bijian, pasir, kerang, batu dan lain sebagainya.
2) Bahan Keras Buatan
Kerajinan dari bahan keras buatan berasal dari bahan yang sudah melalui
proses pengolahan kembali. Bahan-bahan tersebut diolah sampai menjadi
keras dan bentuknya berubah. Bahan seperti itulah yang dijadikan sebagai
bahan baku kerajinan. Contoh bahan keras buatan adalah logam, besi, kaca,
kawat, semen, kaleng, timah dan lain sebagainya.

3. Kerajinan dari Limbah Lunak


a. Pengertian Kerajinan Limbah Lunak

Kerajinan limbah lunak adalah kerajinan yang berasal dari limbah lunak, yakni
produk sisa industri yang bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk (Tim
Kemdikbud, 2017, hlm. 8).

Limbah lunak yaitu barang bekas, dan daur ulang, bahan-bahan tersebut dapat
dipakai membuat seni patung dengan cara dirakit dengan membentuk obyek yang
diinginkan. Contohnya, koran bekas, jerami, besi, potongan kayu, kulit buah, kulit
kacang, plastik lunak, dan lain-lain.

b. Pembagian Kerajinan Limbah Lunak


1) Limbah Lunak Organik
Limbah lunak organik adalah bahan yang berasal dari tumbuhan. Semua
bagian pada tumbuhan yang dikategorikan sebagai limbah bisa diolah menjadi
sebuah produk atau benda kerajinan. Akan tetapi, semua itu harus melalui
proses pengolahan. Tujuannya supaya bisa menjadi bahan baku yang baik.
Limbah lunak organik lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Meskipun
begitu terkadang limbah lunak organik biasanya berasal dari pengolahan
pangan (penggilingan beras), perkebunan, dan pertanian. Contoh limbah lunak
organik yang bisa dijadikan kerajinan seperti kulit bawang, kulit jagung, kulit
kacang, biji-bijian, kulit buah, kertas, pelepah pisang dan lain sebagainya.
Adapun Contoh kerajinan limbah lunak organik meliputi:

a. sandal dari pelepah pisang,


b. sapu dari jerami,
c. gantungan kunci dari kulit jagung,
d. miniatur dari koran bekas,
e. keranjang dari pelepah pisang.

2) Limbah Lunak Anorganik


Limbah lunak anorganik adalah limbah yang berasal dari bahan olahan.
Bahan-bahan olahan tersebut seperti campuran antara zat kimiawi. Akibatnya
mudah untuk dibentuk dan diolah bersama bahan sederhana.
Limbah lunak anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri,
pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga. Hampir semua
limbah lunak anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan
dengan menggunakan alat yang sederhana.
Contoh limbah lunak anorganik yang dapat didaur ulang yaitu:

1. plastik kemasan,
2. kotak kemasan,
3. kain perca,
4. karet sintetis, dan
5. styrofoam.
Adapun hasil kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik meliputi:

a) pakaian dari kain perca,


b) miniatur kendaraan dari kotak kemasan,
c) aneka anyaman dari plastik minuman serbuk,
d) jas hujan dari plastik bekas,
e) tas dari kain perca.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup keterampilan dan
pembelajaran yaitu : a) Kerajinan Tangan Kerajinan tangan dengan nilai pendidikan
yang diujudkan dalam prosedur pembuatan. Prosedur yang dilalui dengan berbagai
tahapan dan beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini
menumbuhkan wawasan, toleransi sosial, serta korporat sosial memulai pemahaman
karya orang lain. b) Rekayasa yang memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif
dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti
menggoreng daging dengan lemaknya sendiri. c) Budidaya Budidaya berpangkal
pada budidaya, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan,
dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan
berkembang (banyak). d) Pengolahan Pengolahan artinya membuat, menciptakan
bahan dasar menjadi benda agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada
prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk
matang dengan mencampur, memodifikasi bahan tersebut.

Terdapat 3 Pembagian Keterampilan dan Kerajinan, sebagai berikut : 1.


Kerajinan dari bahan lunak menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(2014, hlm. 6) yaitu: “produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar lunak”.
Kerajinan dari bahan lunak yang dibuat merupakan pembuatan benda dari bubur
kertas dan clay. 2. Kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang
menggunakan bahan dasar keras. Bahan keras yang digunakan untuk pembuatan
kerajinan yaitu kayu. 3. Kerajinan limbah lunak adalah kerajinan yang berasal dari
limbah lunak, yakni produk sisa industri yang bersifat lembut, empuk, dan mudah
dibentuk (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 8).
DAFTAR PUSTAKA

Ma’mun, Amung dan M.Saputra, Yudha. 2000. Perkembangan gerak dan belajar gerak.

Jakarta: Depdikbud.

Jui, L Julius, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudhistira.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Buku Prakarya dan


Kewirausahaan.

Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Soepratno. 1997. Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa : Keterampilan Menggambar

dan Mengukir. Semarang : Effhar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Prakarya Untuk SMP Kelas VIII.

Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

https://www.academia.edu/9434601/PENJELASAN_and_RUANG_LINGKUP_MATE
RI_MATA_PELAJARAN_PRAKARYA_PADA_IMPLEMENTASI_KURIKULUM_
2013

Anda mungkin juga menyukai