Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KREATIVITAS

Dosen Pengampu: Desi Maulia, S. Psi, M. Psi, Psi

Disusun Oleh:

1. Muhammad Rifqi Irsyadi (19110049)


2. Verdian Rahmadika (21110072)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan pokok
bahasan “Kreativitas”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemahaman
Individu Tes.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh anggota kelompok yang telah
membantu dalam penyelesaian pembuatan makalah ini. Makalah ini merupakan hasil dari tugas
mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang Kreativitas.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar cara berkelompok
kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan
yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan pengembangan
penyusunan tugas makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa
menjadi pedoman dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.

Semarang, 06 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 4
BAB 11 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Kreativitas ............................................................................................................ 5
2.2 Aspek-aspek Kreativitas ......................................................................................................... 7
2.3 Proses dan Tahan Kreativitas ................................................................................................ 9
2.4 Ciri-ciri Kreativitas .............................................................................................................. 10
BAB III 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kreativitas dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain
adalah inteligensi, minat, bakat,motivasi, berprestasi, kepribadian dan keadaan fisiologis.
Sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan keluarga, sekolah dan guru. Jadi apabila
faktor-faktor tersebut dipilah, akan menjadifungsi kognitif termasuk
didalamnyainteligensi, kreatifitas, dan bakat.
Lebih lanjut Munawir (1996), menjelaskan bahwa inteligensi adalah suatu
keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah,serta
mengolah dan menguasai lingkungansecara efektif. Makin tinggi tingkat inteligensi
seseorang, makinmemungkinkan ia melakukan tugas yang banyak menurut unsur rasio,
dan makin memungkinkannya mengerjakan tugas-tugas yang lebih kompleks. Dengan
demikian keberhasilan siswa dalam menghadapi bermacam-macam pelajaran maupun
tantangan disekolah dapat diramalkan melalui tingkat intelegensinya,artinya dengan
intelegensi yang tinggi, siswa dimungkinkan mampu meraih keberhasilan dengan
memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya
Selain inteligensi, yang sangat penting dalam menentukan prestasi kreatif seseorang
ialah rasa ingin tahu,ketertarikan terhadap berbagai tugas-tugasmajemuk yang dirasakan
sebagaitantangan, berani mengambil resiko untukberbuat kesalahan, tidak mudah putus
asa,menghargai keindahan, ingin mencari pengalaman baru, dapat menghargai baik diri
sendiri maupun oran lain, dan juga memiliki rasa humor yang baik (Munandar,1999).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian kreativitas?
2. Apa saja aspek-aspek dalam kreativitas?
3. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kreativitas.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek yang ada dalam kreativitas.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang daoat mempengaruhi
kreativitasseseorang.

4
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kreativitas

A. Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas belajar seringkali dianggap sebagai sesuatu ketrampilan yang didasarkan pada
bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa menjadi kreatif. Anggapan
tersebut tidak sepenuhnya benar, walaupun dalamm kenyataannya terlihat bahwa orang tertentu
memiliki kemampuan untuk menciptakan ide baru dengan cepat dan beragam. Sesungguhnya
kemampuan berpikir kreatif pada dasarnya dimiliki semua orang.
Menurut Munandar kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
sebagai kemampuan untuk memberi gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah,
atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan baru antara unsur yang sudah ada
sebelumnya.Kreativitas seseorang dapat dilihat dari tingkah laku atau kegiatannya yang kreatif.
Menurut Slameto bahwa yang penting dalam kreativitas bukanlah penemuan sesuatu yang belum
pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas merupakan sesuatu yang
baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada
umumnya.
Menurut Gallagher dalam Rachmawati mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by
which an individual crates new ideas or products, or 17recombines existing ideas and product, in
fashion that is novel to him or her “(kreativitas merupakan suatu proses mental yang
dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengkombinasikan antara
keduanya yang pada akhirnyakan melekat pada dirinya).
Supriadi dalam Rachmawati mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir,
ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara tahap perkembangan.
Menurut Semiawan dalam Rachmawati bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk
memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Chaplin dalam
Rachmawati mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru
dalam seni, atau, dalam permesinan, atau dalam pemecahan masalah-masalah dengan
metode-metode

5
baru.

Menurut Kuper dan Kuper kreativitas merupakan sebuah konsep yang majemuk dan
multi-dimensial, sehingga sulit didefinisikan secara operasional. 5Definisi sederhana yang
sering digunakan secara luas tentang kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang
berlangsung dalam benak orang atau sekelompok orang, produk-produk kreatif tercipta.
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan
orisinalitas dalam berpikir setelah kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.
Kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi dengan
lingkungannya. Lingkungán yang merupakan tempat individu berinteraksi itu dapat
mendukung berkembangnya kreativitas, tetapi ada juga yang justru menghambat
berkembangnya kreativitas individu. Kreativitas yang ada pada individu itu digunakan untuk
menghadapi berbagai permasalahan yang ada ketika berinteraksi dengan lingkungannya dan
mencari berbagai alternatif pemecahannya sehingga dapat tercapai penyesuaian diri secara
kuat.
Rogers mendefinisikan kreativitas sebagai proses munculnya hasil-hasil
baru ke dalam suatu tindakan. Hasil-hasil baru itu muncul dan sifat-sifat individu
unik yang berinteraksi dengan individu lain, pengalaman, maupun keadaan
hidupnya. Kreativitas ini dapat terwujud dalam suasana kebersamaan dan terjadi
bila relasi antar individu ditandai oleh hubungan-hubungan yang bermakna.
Kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dan
gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sintesis yang mungkin
melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dan pengalaman masa lalu yang
dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang. Hasil tersebut berguna,
bertujuan, terarah, dan tidak hanya sekedar fantasi. dan perkembangan kreativitas itu
disebabkan oleh faktor-faktor yang ada dalamlingkungan keluarga. Dalam kegiatan belajar
mengajar anak yang memiliki kreativitas lebih mampu menemukan masalah-masalah dan
mampu memecahkannya pula. Oleh karena itu, guru perlu memberi kesempatan yang
seluas-luasnya kepada peserta didik sehingga kreativias, bakat dan minatnya dapat
berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.

6
Proses belajar kreatif sebagai keterlibatan dengan sesuatu yang berarti,
rasa ingin tahu dan mengetahui dalam kekaguman, ketidak lengkapan, kekacauan, kerumitan,
ketidakselarasan, ketidakteraturan dan sebagainya. Kesederhanaan dari struktur atau
mendiagnosis suatu kesulitan dengan mensintesiskan informasi yang telah diketahui,
membentuk kombinasi dengan menciptakan alternatif-alternatif baru, kemungkinan-
kemungkinan baru, dan sebagainya. Mempertimbangkan,menilai, memeriksa, dan menguji
kemungkinan-kemungkinan baru, menyisihkan,
memecahkan yang tidak berhasil, salah dan kurang baik, memilih pemecahan yang paling
baik dan membuatnya menarik atau menyenangkan secara estesis, mengkomunikasi hasil-
hasilnya kepada orang lain”. Dengan demikian dalam belajar kreatif harus melibatkan
komponen-komponen pengalaman belajar yang paling menyenangkan dan paling tidak
menyenangkan lalu menemukan bahwa pengalaman dalam proses belajar kreatif sangat
mungkin berada di antara pengalaman-penglaman belajar yang sangat menenangkan,
pengalama- pengalaman yang sangat memberikan kepuasan kepada kita dan yang sangat
bernilai bagi kita. menciptakan hal-hal baru pada pembelajaran baik berupa kemampuan
mengembangkan kemampuan formasi proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan
sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.
Berdasarkan beberapa definisi yang diuraikan, disimpulkan bahwa kreativitas
merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan,proses, metode ataupun
produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, fleksibel, suksesi, dan diskontinuitas, yang
berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Jadi kreativitas
merupakan bagian dari usaha seseorang. Kreativitas akan menjadi seni ketika seseorang
melakulan kegiatan. Dari pemikiran yang sederhana itu, penulis melakukan semua aktivitas
yang bertujuan untuk memacu kreativitas.

2.2 Aspek-aspek Kreativitas

Guilford (dalam Sternberg, 1999) mengemukakan beberapa faktor penting yang


merupakan aspek darikemampuan berpikir kreatif, yaitu:

a. Kelancaran Berpikir (Fluency of Thinking)


Adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang
secara cepat. Dalam kelancaran berpikir yang perlu ditetapkan adalah kuantitas bukan
kualitas. Munandar (1998) mengemukakan bahwa kelancaran berpikir adalah kemampuan
7
untuk mencetuskan banyaknya gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, memberikan
banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal dan selalu memikirkan lebih dari
satu jawaban.

b. Keluwesan Berpikir (Flexibility)


Adalah kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide jawaban-jawaban atau pertanyaan-
pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
berbeda-beda dan mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara
pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah
dapat meninggalkan cara berpikir lama danmenggantikan dengan cara berpikir yang baru.
Munandar (1998) mengemukakan bahwa keluwesan berpikir merupakan kemampuan
melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau cara
yang berbeda-beda, maupun mengubah cara pendekatan
atau cara berpikir.

c. Elaborasi Pikiran (Elaboration)


Adalah kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau merinci
detil-detil dari suatu objek gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
Munandar (1998) mengemukakan bahwa elaborasi pikiran adalah kemampuan untuk
memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan, mampu menambahkan atau merinci
detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik. Aspek ini juga
penting dalam mengungkapkan kreativitas karena orang yang kreatif adalah orang yang
mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide sampai ke hal-hal yang kecil.
d. Keaslian Berpikir (Originality)
Adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik (Unusual) atau kemampuan untuk
mencetuskan gagasanasli. Munandar (1998), mengemukakan bahwa keaslian
berpikir adalah kemampuan untuk memikirkan ide-ide baru dan unik, memikirkan cara
yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu membuat kombinasi yang
tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
ada empat aspek-aspek penting pada kreativitas yaitu (1).kelancaran berpikir (fluency
thinking) berupa kemampuan memberikan banyak gagasan dalam waktu yang relative
singkat, (2). keluwesan berpikir (flexibility) berupa kemampuan melihat berbagai macam
kemungkinan penggunaan suatu benda, berbagai macam sudut pandang dan jawaban

8
dari suatu masalah, (3). elaborasi pikiran berupa kemampuan memperkaya dan
mengembangkan ide-ide sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya. dan (4). keaslian berpikir
(origanility) yang berupa kemampuan memberikan jawaban yang tak terduga
dan tak terpikirkan oleh orang pada umumnya.

2.3 Proses dan Tahan Kreativitas

Pada dasarnya proses kreatif berlangsung sangat subyektif, misterius, dan personal.
Meskipun proses kreatif mempunyai tahap-tahap tertentu, tidaklah mudah mengidentifikasi
secara persis pada tahap manakah suatu proses kreatif seseorang sedang berada. Guilford
(dalam Munandar, 1985) mengajukan model struktur intelektual yang mengacu pada proses
kreatif. Teori ini menjelaskan tentang tugas-tugas yang melibatkan produksi yang divergen.
Produksi
divergen ini merupakan kemampuan dalam menemukan banyak kemungkinan jawaban
terhadap suatu masalah. Wallas (Munandar 2009), mengemukakan pendapatnya tentang
proses kreatif bahwa proses kreatif terjadi melalui empat tahap,
yakni:
a. Preparation / persiapan : persiapan dengan menyelidikipersoalan yang akan dipecahkan.
b. Incubation / inkubasi : pengeraman terhadap persoalan itu untuk suatu jangka waktu.
c. Illumination / iluminasi : penyinaran dengan lahirnya gagasan baru sebagai pemecahan
persoalan.
d. Verification / verifikasi : pengujian atau pengembangan terhadap gagasan baru itu
sehingga benar-benar terlaksana.
Selanjutnya Walgito (2004) mengemukakan bahwa dalam berpikir kreatif ada beberapa
tingkatan sampai seseorang memperoleh sesuatu hal yang baru atau pemecahan
masalah. Tingkatan-tingkatan tersebut adalah:
a. Persiapan: tingkatan seseorang memformulasikan masalah dan mengumpulkan fakta-
fakta atau materi yang dipandang berguna dalam memperoleh pemecahan baru.

9
b. Inkubasi: merupakan tahap berlangsungnya masalah dalam jiwa seseorang karena belum
menemukan pemecahan terhadap permasalahan.
c. Pemecahan / iluminasi: tahap mendapatkan pemecahan masalah.
d. Evaluasi: tahap pengecekan apakah pemecahan yang diperoleh sudah sesuai atau tidak.
e. Revisi: tahap revisi terhadap pemecahan yang diperoleh.

2.4 Ciri-ciri Kreativitas

Menurut William, “ciri-ciri kreativitas dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu ciri-ciri aptitude
dan non-aptitude traits”. Ciri-ciri aptitude ialah ciri-ciri yang berhubungan dengan kognitif
atau proses berpikir, sedangkan ciri-ciri non-aptitude traits ialah ciri-ciri yang lebih
berkaitan dengan sikap catau perasaan. Adapun uraian secara rinci sebagai berikut. William
juga
menyatakan bahwa:
a. Aspek kognitif
Ciri-ciri kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau ciri-ciri
aptitude adalah sebagai berikut :
1) Keterampilan berpikir lancar (fluency)
Keterampilan berpikir lancar tampak pada pribadi seseorang yang mencetuskan banyak
gagasan, memberikan banyak saran untuk melakukan berbagai hal, serta selalu
memikirkan lebih dari satu jawaban atas suatu keadaan atau pertanyaan yang
membutuhkan
penyelesaian.
2) Keterampilan berpikir luwes (flexibility)
Keterampilan berpikir fleksibel tampak pada pribadi seseorang yang mampu
menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu
masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mampu mencari banyak alternatif atau
arah yang
berbeda-beda dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
3) Keterampilan berpikir orisinal (originality)
Keterampilan berpikir orisinal melekat pada pribadi seseorang yang mampu melahirkan
ungkapan yang baru dan unik, mampu memikirkan cara yang tidak lazim untuk.
mengungkapkan diri, dan mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari
bagian-bagian atau unsur-unsur.

10
4) Keterampilan berpikir rinci atau memperinci (elaboration)
Keterampilan membuat rincian merupakan keterampilan yang melekat pada pribadi
seseorang yang mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk,
serta mampu menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan atau
situasi sehingga menjadi lebih menarik.
5) Keterampilan menilai (evaluation)
Keterampilan menilai artinya keterampilan yang dimiliki oleh seseorang yang mampu
menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar,
suatu rencana sehat,atau suatu tindakan bijaksana, mampu mengambil keputusan
terhadap situasi yang terbuka, serta orang tersebut tidak mencetuskangagasan, tetapi
juga melaksanakannya.
b. Aspek afektif
Ciri-ciri kreativitas dalam aspek afektif antara lain:
1) Sifat berani mengambil resiko, Contohnya terdiri dari (a) tidak
takut gagal atau kritik, (b) berani membuat dugaan, (c) dan mempertahankan pendapat.
2) bersifat menghargai, Contohnya seperti (a) mencari banyak kemungkinan, (b) melihat
kekurangan-kekurangan dan bagaimana seharusnya, dan (c) melibatkan diri dalam
masalah-masalah atau gagasan-gagasan yang sulit.
3) rasa ingin tahu, Sifat rasa ingin tahu misalkan: (a) mempertanyakan sesuatu, (b)
bermain dengan suatu gagasan, (c) tertarik pada kegaiban, (d) terbuka terhadap situasi,
dan (e) senang menjajaki hal-hal baru.
4) Imajinasi/firasat,Seseorang yang memiliki imajinasi/firasat maka
ia: (a) mampu membayangkan, (b) membuat gambaran mental,
(c) merasakan firasat, (d) memimpikan hal-hal yang belum pernah
terjadi, dan (e) menjajaki di luar kenyataan indrawi.
Tidak jauh berbeda dengan Skala Penilaian Anak Berbakat
yang disusun oleh Renzuli, dkk. Kemudian di rangkum oleh Utami
Munandar bahwa ciri-ciri kreativitas meliputi:
1. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam.
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.
4. Bebas dalam menyatakan pendapat.
5. Mempunyai rasa keindahan mendalam.
6. Menonjol dalam salah satu bidang seni.

11
7. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang.
8. Mempunyai rasa humor yang luas.
9. Mempunyai daya imajinasi.
10. Orisinil dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan
masalah

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kreativitas adalah sebuah cara mengapresiasikan diri kita terhadap suatu
masalah, dengan menggunakan berbagai cara yang datang secara spontanitas dan merupakan hasil
dari sebuah pemikiran yang kita peroleh dalam menemukan esuatu yang baru yang diindikasikan
oleh aspek-aspek kreativitas siswa dalam pembelajaran geografi yang terdiri dari 11 indikator yaitu
ke lancaran berpikir,
keluwesan berpikir, rasional berpikir, elaborasi, menilai, imajinatif, keaslian
berpikir, menghadapi tantangan, ingin tahu, berani mengambil resiko, dan
menghargai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Utami Mundandar. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. (Jakarta:


Gramedia Widiasarana Indonesia, 2012), h. 25

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
146.

Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak
Usia Taman Kanak-kanak (Jakarta: Depdikbud, 2005), h. 15

Ibid.,h.16

Alli Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2007), h. 128

Utami Mundandar.Op.cit.,h. 48

Cony Semiawan dkk. Pendekatan Ketrampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 2010), h.


35
13
14

Anda mungkin juga menyukai