Anda di halaman 1dari 15

KREATIVITAS, MINAT BAKAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat sang Maha Pencipta Alam Semesta sang Illahi Robbi Allah
Subhaanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan
segala anugerah dan nikmatNya sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk bisa
menjadi penerus pejuang baginda kita Nabi besar Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi
wassalam, yang telah mengubah umat islam dari masa jahiliyah hingga masa ilmiah sekarang
ini.

Kami ucapkan terima kasih yang utama kepada dosen mata kuliah Pemahaman
Individu yaitu Bapak Mohammad Thohir, M.Pd.I karena beliau telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk bisa membuat sebuah makalah ini, yang semoga ini menjadi
awal permulaan kami untuk bisa menjadi lebih mudah dalam mempelajari dan memahami
bidang studi ini, dan tak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segala
pihak yang telah membantu dan membimbing dalam menyusun makalah ini.

Dan kami mohon maaf atas segala apa yang kami susun dalam makalah ini baik dari
segi bahasa, isi materi, maupun segi penulisan, yang masih jauh dari kata sempurna dan dari
apa yang kita semua cita-cita kan.

Surabaya, 5 Mei 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II ..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
2.1 Kreativitas ................................................................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kreativitas ......................................................................................................... 3
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas .............................................................. 4
2.1.3 Cara Mengembangkan Kreativitas .................................................................................... 5
2.2 Bakat ........................................................................................................................................... 6
2.2.1 Pengertian Bakat .................................................................................................................. 6
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bakat ....................................................................... 7
2.2.3 Cara Mengembangkan Bakat ............................................................................................. 8
2.3 Minat ........................................................................................................................................... 9
2.3.1 Pengertian Minat.................................................................................................................. 9
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ..................................................................... 11
2.3.3 Cara Mengembangkan Minat ........................................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 13
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari
hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relative berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
Kreativitas bukan hanya melahirkan hal-hal yang baru saja, tetapi menginovasi dan
mengkreasikan suatu produk yang sudah ada menjadi sesuatu yang berbeda dan lebih
menarik. Kreativitas merupakan “kekayaan pribadi” (personal properties) yang diwujudkan
dalam sikap atau karakter seperti fleksibel, terbuka, otonom, lapang dada, keinginan mencoba
sesuatu, kemampuan menjabarkan gagasan, kemampuan menilai diri sendiri secara realistis
dan kesemuanya tersebut diperlukan untuk memunculkan kreativitas. Kreativitas diartikan
sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama
sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal
yang sudah ada.
Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki seseorang. Yang tidak akan menjadikan
sesuatu tanpa di olah atau dilatih. Meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa bakat itu
bawaan dari lahir, tapi kita baru bias mengetahui bakat seseorang setelah dia berusia lima
atau enam tahun, bukan sesaat setelah dia dilahirkan.
Bakat bukanlah sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara
bertingkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau
dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan
bakatnya sehingga akan menjadi kemampuan yang latent. Bakat (aptitude) bisa diartikan
sebagai kemampuan bawaan anak yang merupakan potensi yang masih harus dikembangkan
lagi atau dilatih agar dapat terwujud.

Minat adalah dorongan dari dalam diri atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Hal ini bias dikarenakan faktor internal maupun eksternal.
Pada setiap orang, minat berperan sangat penting dalam kehidupannya. Minat mempunyai
dampak yang besar atas perilaku dan sikap orang tersebut. Di dalam belajarpun minat dapat
menjadi sumber motivasi yang kuat dalam mendorong seseorang untuk belajar. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Jadi, minat
terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung belajar aktivitas
berikutnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kreativitas

2.1.1 Pengertian Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang memegang peranan


penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan ini didasari oleh kemampuan
intelektual, seperti intelegensi, bakat dan kecakapan hasil belajar. Kreatifitas dan
kecerdasan seseorang tergantung pada kemampuan mental yang berbeda-beda.
Menurut J.P. Guilford, kreatifitas adalah berpikir divergen, yaitu aktivitas mental
yang asli, murni, dan baru, yang berbeda dari pola pikir sehari-hari dan menghasilkan
lebih dari satu pemecahan persoalan. Carkl Monstakis (dalam Munandar, 1995)
mengatakan bahwa kreativitas merupakan pengalaman dalam antara hubungan diri
sendiri, alam, dan orang lain.

Utami Munandar, kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk


menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-
gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah
ada sebelumnya.1 Imam Musbikin, kreativitas adalah kemampuan memulai ide,
melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan
memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru
untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab.2
Mangunhardjana, kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya
berguna (useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar,
mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak. 3

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

1. Faktor tersedianya sarana kebudayaan

Seorang musikus akan sulit mengembangkan bakatnya jika ia hidup


dilingkungan dimana tidak ada kemungkinan untuk mempelajari musik secara wajar
walaupun ia berbakat. Tersedianya sarana juga meliputi sarana fisik dalam bentuk
peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk suatu bidang. Oleh karena itu jika
kreatifitasdalam bidang seni ingin dikembangkan, maka peningkatan sarana dan
media kebudayaan perlu dikembangkan. Tersedianya media tersebut merupakan
persyaratan bagu pertumbuhan suatu kebudayaan.

2. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan

1
Utami Munandar, Pengembangan Emosi dan Kreativitas, (Jakarta ; Rineka Cipta, 2004), h.25
2
Imam Musbikin, Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2006), h.6
3
Mangunhardjana, Mengembangkan Kreativitas, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), h.11

2
Rangsangan dan lingkungan kebudayaan tidak hanya harus tersedia, tetapi
juga harus diingini dan mudah didapatkan. Kebudayaan tidak hanya memperhatikan
tujuan-tujuan seperti kesejahteraan, keamanan, dan pertahanan, namun juga sebaiknya
media kebudayaan terbuka bagi semua lapisan masyarakat dan tidaklagi golongan
tertentu saja.

3. Memberikan kesempatan bebas terhadap media kebudayaan bagi semua


warga negara, tanpa diskriminasi

Dahulu dan sekarang, sampai batas tertentu yang mendapat privilege untuk
bidang- bidang kebudayaan tertentu. Diskriminasi juga berlaku bagi jenis kelamin.
Jarang sekali wanita yang mencapai keunggulan dalam salah satu bidang
dibandingkan dengan pria. Menurut penelitian Terman (dalam Venom, 1982), yang
menyelidiki biografi dari tokoh-tokoh yang unggul serta mengikuti perkembangan
anak-anak berbakat dari masa anak sampai masa dewasanya, maka wanita pada
umumnya sejak di SD sampai dengan di perguruan tinggi dapat melebihi pria dalam
prestasi akademik, akan tetapi dalam dunia pekerjaan mereka tidak lagi dapat bersaing
dengan pria. Keadaan ini bukan karena faktor kemampuan, tapi dikarenakan faktor
motivasi dan kesempatan.

4. Faktor interaksi antara pribadi-pribadi yang berarti

Orang-orang yang berarti saling mempengaruhi melelui produk yang mereka


hasilkan maupun melalui kontak pribadi langsung. Interaksi antara kelompok orang
yang tenar dalam bidang tertentu (misalnya para seniman di Taman Ismail Marzuki),
dengan adanya kesepakatan bekerja sama, dapat mempunyai dampak yang bermakna.

5. Faktor insentif, penghargaan atau hadiah

6. Dari segi pendidikan, apabila insentif atau motifasi eksternal (yaitu berupa
hadiah, uang dan sebagainya) terlalu sering diberikan, justru dapat mempunyai
dampak bahwa motifasi internal berkurang atau hilang. Artinya orang tidak lagi
mencipta demi ciptaan itu sendiri, akan tetapi terutama karena dibayangi oleh
keinginan mendapat hadiah. Dalam hal ini motivasi internal (mencipta demi hadiah
yang akan diperoleh).4

2.1.3 Cara Mengembangkan Kreativitas

Kreativitas berarti berani untuk mengambil risiko, yaitu berani untuk mencoba
hal-hal baru yang belum pernah dilakukan dan hasilnya belum jelas. Ini berarti harus
lebih berani melakukan kekeliruan secara berlebihan. Dari itu kreativitas harus
mempertimbangkan segala risiko dan konsekuensi dengan cermat terlebih dahulu.

4
M. Thohir, Pemahaman Individu, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), h. 123-124

3
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
kreativitas:5

1. Amatilah sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah untuk melatih dan


mempertajam ingatan Anda.

2. Membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga


meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri kita.

3. Jangan menunda pekerjaan. Dengan adanya persiapan waktu yang baik selama
bekerja maka otak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.

4. Ambil sudut pandang orang lain. Coba untuk menempatkan diri Anda pada posisi
orang lain untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda ambil.

5. Melakukan brainstorming. Hal ini memudahkan Anda untuk mendapatkan banyak


gagasan dengan cepat melalui diskusi team.

6. Belajar menjadi seorang inovator yang baik. Anda harus selalu mencari,
menyesuaikan dan mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang
lama.

7. Ubahlah kebiasaan dan citra diri. Jadilah orang yang progresif, kembangkanlah
atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan.

Orang yang kreatif dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan


memiliki bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan.
Dari potensi kreatifnya, seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja/karya,
baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas.

2.2 Bakat

2.2.1 Pengertian Bakat

Secara singkat, pengertian bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang dimana kemampuan tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat
digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik
dibandingkan dengan orang biasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bakat
diartikan sebagai dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa sejak lahir.
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya
yang masih bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih
memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar

5
http://alchemy.co.id/pr-agency/ , diakses pada 5 Mei 2021

4
dapat terwujud. Dengan demikian bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang
mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan
dan latihan.6 Adapun ciri-ciri individu berbakat adalah Memiliki kemampuan diatas
rata-rata, memiliki Daya kreatifitas yang tinggi, dan Memiliki tanggung jawab atau
pengikatan diri terhadap tugas. Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk
mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat ke dalam
suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi. Untuk
mengetahui definisi bakat yang lebih luas, berikut ini adalah beberapa definisi tentang
bakat menurut para ahli: menurut William B. Michael, bakat adalah suatu kapasitas
yang ada dalam diri seseorang yang mana dalam melakukan tugas serta
melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang sudah dijalaninya.7 menurut Kartini
Kartano, bakat merupakan sebuah kondisi atau serangkaian karakteristik dari
kemampuan seseorang untuk mencapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus)
mengenai pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon tertentu.8
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bakat

Berkembangnya atau tidak bakat yang dimiliki seseorang sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari diri individu maupun berasal dari
luar individu tersebut.
1. Faktor dari dalam (internal) yang meliputi:
a) Interes atau minat, minat akan berpengaruh terhadap perkembangan bakat.
Seseorang yang berminat terhadap sesuatu biasanya akan berusaha untuk
memperolehnya
b) Motif berprestasi, motif ingin berprestasi merupakan dorongan untuk
memiliki prestasi yang tinggi. Motif ini juga yang mendorong seseorang
untuk berusaha seoptimal mungkin untuk meraihnya.
c) Value, yaitu nilai yang dimiliki seseorang terhadap bakat yang dimilikinya.
Jika dia memberi arti negatif terhadap bakat tersebut, kurang menghargainya
tentu akan menjadi penghalang untuk mengaktualisasi kannya.

6
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT bumi
aksara, 2014), h. 78.
7
William B. Michael, School Culture and School School Improvement, (San Fransisco: American Educational
Research Association,1960), h. 59.
8
Kartini kartono, Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta : CV Rajawali, 1985)

5
d) Keberanian mengambil resiko, setiap bakat yang dimiliki individu memiliki
resiko tersendiri. Dengan keberanian yang disiapkan akan membantunya
mencpai tujuan yang ditetapkan dan tidak menyesali proses yang
dikembangkan.
e) Keuletan, kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul.
Tidak ada suatu prestasi yang dicapai tanpa ada tantangan. Sejauh mana
keuletan dan kegigihan yang dimilikinya akan berpengaruh terhadap
pengembangan bakatnya.
1.3 Faktor dari luar (ekstrinsik) yang meliputi:
a) Sarana dan prasarana, pengembangan bakat memerlukan sarana dan
prasarana untuk menfasilitasikan bakat yang dimiliki individu.
b) Kesempatan (waktu) untuk mengembangkan diri, berpengalaman dan
latihan memerlukan waktu. Jika seseorang sibuk dalam kegiatan yang lain
sehingga tidak memiliki waktu untuk mengembangkan bakat tentu
aktualisasi bakat tersebut tidak akan terpenuhi.
c) Dukungan dan dorongan dari keluarga, individu yang memiliki keluarga
yang mengerti tentang bakat anaknya tentu akan mendorong anaknya untuk
mencapainya. Berbeda dengan keluarga yang yang tidak paham bahkan
mencela bakat anaknya, hal ini akan membuat anak tidak bersemangat
untuk mengembangkannya.
d) Lingkungan sosial, melalui proses sosialisasi dengan orang-orang sekitar
dan pengenalan kebudayaan tertentu yang dapat membentuk perilaku.
Individu yang memiliki bakat dan memperoleh dukungan, baik dukungan dari
faktor internal maupun dari faktor eksternal maka akan memunculkan kinerja yang
optimal sehingga mencapai prestasi dalam bakatnya.
2.2.3 Cara Mengembangkan Bakat

Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Bakat juga harus
dikembangan agar dapat beermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut
adalah cara untuk mengembangkan bakat yang dimiliki, diantaranya:
1. Menciptakan suasana yang kondusif baik secara fisik maupun psikologis.
2. Berupaya menumbuh-kembangkan minat dan motivasi berprestasi tinggi di
kalangan remaja, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
3. Perkaya individu dengan bermacam-macam pengalaman, dan latihan.

6
4. Membangun kepercayaan diri, bahwa individu memiliki potensi yang dapat
dikembangkan jika mau berusaha seoptimal mungkin.
5. Berikan perhatian, simpati dan empati terhadap individu yang berbakat sehingga
dia merasa dipedulikan
6. Sediakan fasilitas yang memadai sehingga individu dapat menggunakannya untuk
berlatih.
7. Buat acara perlombaan bakat sehingga memicu individu untuk mengembangkan
potensi bakatnya.
8. Berikan penghargaan atau pujian atas usaha yang dilakukannya sekecil apapun
usaha tersebut.
2.3 Minat

1.3.1 Pengertian Minat


Arti kata minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keinginan yang
tinggi didasarkan dalam diri9. Minat diartikan sebagai kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan. Jadi harus ada sesuatu yang
ditimbulkan baik dari dalam dirinya maupun dari luar untuk menyukai sesuatu.
Minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan dalam diri individu yang
kemudian menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang
diminatinya. Seseorang yang berminat pada suatu obyek maka akan cenderung
merasa senang bila berkecimpung di dalam obyek tersebut sehingga cenderung akan
memperhatikan perhatian yang besar terhadap obyek. Perhatian yang diberikan
tersebut dapat diwujudkan dengan rasa ingin tahu dan mempelajari obyek tersebut.
Adanya minat dalam diri individu dapat ditunjukkan dengan melalui pernyataan
kesukaan terhadap sesuatu maupun ikut berpartisipasi dalam suatu aktivitas yang
disenangi. Hal ini senada dengan pernyataan bahwa minat dapat memberikan rasa
puas dalam diri seseorang10
Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas. Dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena
itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong

9
Moeljadi, David, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima, (Jakarta : Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016), h. 237.
10
Rashmi, Agrawal, Educational Vocational Guidance and Counseling Principles: Technique and Programme,
(India: Saphira Publications, 2006), h. 148.

7
untuk mencapai tujuan11. Minat juga dapat berubah-ubah tergantung pada
kebutuhan, pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak lahir.
Artinya, sesuatu yang sebelumnya tidak diminati, dapat berubah menjadi sesuatu
yang diminati karena adanya masukan-masukan tertentu atau wawasan baru dan pola
pemikiran yang baru. Untuk mengetahui definisi minat yang lebih luas, berikut ini
adalah beberapa definisi tentang minat menurut para ahli:
Menurut Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat yang didapat”.12
Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan minat merupakan sesuatu
ketertarikan, rasa seseorang terhadap sesuatu yang menjadi suatu kesukaan,
kesenangan sehingga seseorang itu menjadi lebih giat dan tertarik dan terdorong
untuk melakukannya kembali.
1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat yang timbul dalam diri seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor intrinsik) maupun
faktor yang yang berasal dari luar individu itu sendiri (faktor ekstrinsik).
1. Faktor dari dalam (internal) yang meliputi:
a) Rasa tertarik, ketertarikan adalah proses yang dialami setiap individu tetapi
sulit dijelaskan13. rasa tertarik adalah merupakan rasa yang dimiliki setiap
individu dalam ungkapan suka, senang dan simpati kepada sesuatu sebelum
melakukan aktivitas, sebagai penilian positif atau suatu obyek.
b) Sifat pembawaan, merupakan sifat keturunan yang dimiliki sejak lahir.14
c) Perhatian, merupakan pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada
suatu objek, atau frekuensi dan kuantitas kesadaran peningkatan kesadaran
seluruh jiwa.
d) Motif, merupakan keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.

11
Andi Achru, Jurnal Idaarah: Pengenalan Minat Belajar dalam Pembelajaran, Vol. 3 Tahun 2019, h. 207.
12
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempegaruhinya, (Bandung: Rineka Cipta, 2010), h. 180.
13
Suardiman, Psikologi Konseling, (Yogyakarta: Studying, 1984), h. 36.
14
Siti rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1998), h. 189.

8
e) Persepsi, merupakan proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan
sesuatu, biasanya dipakai dalam persepsi rasa, bila benda yang kita ingat atau
yang kita identifikasikan adalah objek yang mempengaruhi oleh persepsi,
karena merupakan tanggapan secara langsung terhadap suatu objek atau
rangsangan.
f) Pengalaman, merupakan suatu proses pengenalan lingkungan fisik yang
nyata baik dalam dirinya sendiri maupun di luar dirinya dengan
menggunakan organ-organ indra.
2. Faktor dari luar (eksternal) yang meliputi:
a) Lingkungan sosial yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
b) Lingkungan non-sosial, merupakan kondisi dan kebutuhkan yang
berhubungan dengan lingkungan sekitarnya.
c) Motif sosial, merupakan faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan
aktifitas demi memenuhi kebutuhan sosial.
2.3.3 Cara Mengembangkan Minat

Minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan


mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, hal tersebut dapat menjadi
indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk
mempelajari dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Minat pada dasarnya dapat
dibentuk dan dikembangkan agar menjadi suatu potensi yang dapat digali dan
dimanfaatkan.
Adapun pengembangan minat dapat dilakukan dengan caracara sebagai berikut :
1. Mengembangkan minat individu yaitu,
a) Memberikan informasi yang seluas-luasnya mengenai ketertarikan yang
disebutkan, baik keuntungan maupun kerugian yang ditimbulkan oleh obyek
yang dimaksud. Informasi yang diberikan dapat berasal dari pengalaman, media
cetak, media elektronik.
b) Memberikan rangsangan, dengan cara memberikan hadiah berupa barang atau
sanjungan yang dilakukan individu yang berkaitan dengan obyek
c) Mendekatkan individu terhadap obyek, dengan cara membawa individu kepada
obyek atau sebaliknya dengan mengikutkan individu pada kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan oleh obyek yang dituju.

9
d) Menciptakan suasana yang mendukung, hal ini dimaksudkan untuk memberikan
kenyamanan dan pengaruh positif kepada individu agar terus mengembangkan
minatnya terhadap obyek yang dituju.
2. Mengembangkan minat diri sendiri yaitu,
a) Belajar dari pengalaman. Dengan adanya pengalaman yang telah dialami pada
masa lalu, seseorang akan terus belajar memperbaiki dan menginstropeksi
dirinya untuk mendapatkan capaian yang leboh baik. Pengalaman sebagai dasar
untuk mengatasi pemasalahan yang terjadi di kehidupan berikutnya.
b) Yakin dan fokus terhadap kelebihan yang telah dimiliki. Karena kekurangan
yang terus di permasalahkan justru akan menyia-nyiakan waktu untuk
mengembangkan potensi diri.
c) Kembangkan nilai positif yang terdapat pada minat tersebut sebagai wujud baru
yang dapat membantu menemukan kemampuan.
d) Tingkatkan motivasi diri untuk meningkatkan dan mengembangkan minat
tersebut.
e) Berusaha mencari segala inspirasi dari informasi yang berasal dari siapa saja
dan mana saja. Hal ini dapat memberikan sebuah pandangan berbeda terhadap
minat yang dikembangkan
f) Meminta bantuan dan pendapat orang tua, keluarga dan teman untuk
memberikan masukan pada setiap hal yang telah dilakukan agar berjalan dengan
baik

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang memegang peranan penting


dalam kehidupan manusia. Kemampuan ini didasari oleh kemampuan intelektual, seperti
intelegensi, bakat dan kecakapan hasil belajar. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan kreativitas, yaitu: mengamati sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah
untuk melatih dan mempertajam ingatan Anda, membangun kreatifitas berarti
mempertajam pikiran, dan itu berarti juga meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri
kita, jangan menunda pekerjaan. Dengan adanya persiapan waktu yang baik selama
bekerja maka otak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.

Bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan
tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal
tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa. Adapun
cara untuk mengembangkan bakat yang dimiliki, diantaranya: Menciptakan suasana yang
kondusif baik secara fisik maupun psikologis, berupaya menumbuh-kembangkan minat
dan motivasi berprestasi tinggi di kalangan remaja, baik dalam lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat, perkaya individu dengan bermacam-macam pengalaman,
dan latihan.

Minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya
suatu obyek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama kelamaan
akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya. Adapun pengembangan minat dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : memberikan informasi yang seluas-luasnya
mengenai ketertarikan yang disebutkan, baik keuntungan maupun kerugian yang
ditimbulkan oleh obyek yang dimaksud. Informasi yang diberikan dapat berasal dari
pengalaman, media cetak, media elektronik, memberikan rangsangan, dengan cara
memberikan hadiah berupa barang atau sanjungan yang dilakukan individu yang
berkaitan dengan obyek, mendekatkan individu terhadap obyek, dengan cara membawa
individu kepada obyek atau sebaliknya dengan mengikutkan individu pada kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan oleh obyek yang dituju.

3.2 Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
kekurangan serta sangat jauh dari kesempurnaan, karena terbatasnya pengetahuan,
referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua. Tentunya, kami berharap pembaca bisa lebih memahami tentang apa,
mengapa, dan bagaimana motivasi dan emosi tersesbut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Achru, Andi. 2019. Jurnal Idaarah: Pengenalan Minat Belajar dalam Pembelajaran, Vol. 3
Tahun
Agrawal, Rashmi. 2006. Educational Vocational Guidance and Counseling Principles:
Technique and Programme. India: Saphira Publications
Asrori, Mohammad dan Mohammad Ali. 2014. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: PT bumi aksara
David, Moeljadi, dkk. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. Jakarta : Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Haditono, Siti rahayu. 1998. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada Press
http://alchemy.co.id/pr-agency/ , diakses pada 5 Mei 2021
Iskandarwasid. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda, Cet. Ke-3
Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta : CV
Rajawali

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Emosi dan Kreativitas. Jakarta: Rineka Cipta
Musbikin, Imam. 2006. Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Mangunhardjana. 1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius
Michael, William B. 1960. School Culture and School School Improvement, San Fransisco:
American Educational Research Association
Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1981. Pergeseran Norma Perilaku Seksual Kaum Remaja:
Sebuah Penelitian Terhadap Remaja. Jakarta: CV Rajawali
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempegaruhinya. Bandung: Rineka Cipta
Suardiman. 1984. Psikologi Konseling. Yogyakarta: Studying
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Thohir, M. 2014. Pemahaman Individu. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press
Wahab, Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul. 2004. Psikologi : Suatu Pengantar.
Jakarta: Prenada Media

12

Anda mungkin juga menyukai