Segala puji bagi Allah SWT penulis panjatkan, karena atas izin-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kreativitas dan Inovasi”.
Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fira Nadliratul
Afrida, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Edupreneurship I. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan semangat
dan dukungan dalam pengerjaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
A. Pengertian Kreativitas dan Inovasi..........................................................4
B. Sifat Keorisinilan Seorang Wirausaha.....................................................6
C. Hubungan Antara Kreativitas dan Intelegensi.......................................7
D. Hambatan Dalam Kreativitas.................................................................10
E. Meningkatkan Kreativitas......................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................14
C. Penutup.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup berkelimpahan, kaya dan sukses adalah dambaan setiap
manusia. Tidak ada manusia di dunia ini yang dilahirkan dengan
keinginan seumur hidup untuk menjadi miskin. Jika mimpi untuk menjadi
kaya dan sukses telah dimantapkan sejak usia dini, maka pasti akan ada
usaha berjuang untuk mencapai. Tetapi jika kita memiliki mimpi yang
sebaliknya, tentu tidak akan ada usaha yang dilakukan. Ini sudah menjadi
conditio sine qua non (akibat) bahwa setiap mimpi yang diperjuangkan
akan menjadi do’a yang mustajab.
1
Syamsu Ridhuan, “Membangun Usaha Kreatif, Inovatif, dan Produktif Kewirausahaan dengan
Pendekatan 5W + 1H”, Jurnal Abdimas Vol. 7, No. 2, Januari 2021, hlm. 149.
1
berwirausaha tidak hanya didapat dari warisan atau faktor keturunan,
misalnya karena orang tua dan lingkungan keluarga menjadi wirausaha
atau wirausahawan sukses. Tapi juga dipengaruhi oleh lingkungan yang
banyak membentuk sikap dan kepribadian untuk menjadikan seorang yang
sukses dalam berwirausaha. Faktor lingkungan antara lain: lingkungan
kerja, keluarga, teman, sekolah, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan teori
konvergensi (Walgito, 2004) menyatakan bahwa lingkungan berperan
penting dalam tumbuh kembang individu. Dalam hal ini termasuk
keberadaan faktor kemampuan untuk berwirausaha, dimana seseorang
belajar langsung dari lingkungan untuk merintis dan membangun pondasi
usaha hingga menjadi sukses. (Pudjiastuti. E. Eny, 2013)2.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud engan kreativitas dan inovasi?
2. Apa itu sifat keorisinilan seorang wirausaha?
3. Apa hubungan antara kreativitas dengan intelegensi?
4. Apa hambatan dalam kreativitas?
5. Bagaimana cara meningkatkan kreativitas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi kreatif dan inovatif
2. Untuk mengetahui sifat keorisinilan seorang wirausaha
3. Untuk mengetahui hubungan antara kreativitas dan intelegensi
4. Untuk mengetahui hambatan dalam kreativitas
2
Ibid.,
2
5. Untuk mengetahui cara meningkatkan kreativitas
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sunarto, “Pengembangan Kreativitas – Inovatif Dalam Pendidikan Seni Melalui Pembelajaran
Mukidi”, Jurnal Refleksi Edukatika, 8 (2) 2018, hlm. 108.
4
Ernani Hadiyanti, “Kreativitas dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Pemasaran Kewirausahaan
Pada Usaha Kecil”, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 1, No. 3, September 2012, hlm. 137.
5
Deden A. Wahab Sya’roni, dan Janivita J. Sudirman, “Kreativitas dan Inovasi Penentu
Kompetensi Pelaku Usaha Kecil”, Jurnal Manajemen Tekonologi, Vol. 11, No. 1, 2012, hlm. 46.
4
dan pengembangan diri. Jadi berpikir kreatif dapat mengembangkan
daya pikir yang mencakup wawasan secara meluas.6
2. Inovasi
6
Yeyen Febrianti, Yulia Djahir, dan Siti Fatimah, “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta
Didiik dengan Memanfaatkan Lingkungan Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6
Palembang”, Jurnal Profit, Vol. 3, No. 1, 2016, hlm. 122.
7
Ernani Hadiyanti, Op. Cit., hlm. 138.
8
Harsoyo Dwijo Wiyono, Tedy Ardiansyah, dan Tarmizi Rasul, “Kreativitas dan Inovasi Dalam
Berwirausaha”, Jurnal Usaha, Vol. 1, No. 2, 2020, hlm. 21.
5
B. Sifat Keorisinilan Seorang Wirausaha
Seorang wirausaha harus memiliki karakteristik wirausaha. Secara
global, karakteristik merupakan semua hal yang berkaitan dengan tabiat
dan perwatakan seseorang yang menjadi pembeda dengan orang lainnya.
Wirausaha merupakan perseorangan yang mengarah pada usaha, serta
memiliki dorongan tinggi dalam menempuh resiko guna menggapai
tujuannya9. Karakteristik wirausaha yang dimiliki seorang wirausaha
berpengaruh signifikan dalam keberhasilan usaha. Pernyataan tersebut
relevan dengan penelitian dari Bustam (2016) dengan judul “Pengaruh
Karakteristik Wirausaha, Orientasi Pembelajaran, dan Orientasi
Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi pada Usaha Kecil
Pengolahan Pangan di Kota Palembang)”. Hasil penelitiannya
menemukan bahwa karakteristik wirausaha orientasi pembelajaran, dan
orietasi kewirausahaan berdampak secara parsial maupun simultan
terhadap keberhasilan usaha10.
6
berarti baru sama sekali, tetapi produk mencerminkan hasil kombinasi
baru dari komponen yang ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
Orisinalitas suatu produk dilihat dari seberapa berbeda dengan produk
sebelumnya13.
13
Oki Dermawan, “Kewirausahaan Mahasiswa di IAIN Lampung”, EQUILIBRIUM, Vol. 1, No. 1,
Juni 2013, hlm. 151.
14
Muhammad Yusuf, BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis, hlm. 24,
diakses dari: https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5030/8/UNIKOM_MUHAMAD
%20YUSUF_BAB%20II.pdf, tanggal 07 Maret 2023, pukul 23.16 WIB.
15
Iman Setyabudi, “Hubungan Antara Adversiti dan Inteligensi dengan Kreativitas”, Jurnal
Psikologi, Vol. 9, No. 2, Juni 2011, hlm. 3.
7
untuk memecahkan bermcam-macam masalah, prose berpikir, kapabilitas
belajar beradaptasi, serta kapabilitas mental berpikir rasional dan efektif.
8
memungkinkannya mendominasi dunia perdagangan Amerika,
menimbulkan banyak pertanyaan. Apa yang membuat mereka begitu
kreatif, inovatif dan produktif? Rahasianya adalah orang Jepang adalah
tipe pekerja keras. Uang dan keuntungan materi penting bagi mereka,
tetapi tidak lebih dari usaha dan usaha. Orang Jepang dianggap “gila
kerja” (workholic). Ini didukung oleh budaya kerja yang mereka
gandrungi. Perilaku positif orang Jepang yang mendukung kesuksesan
bisnis mereka antara lain:
9
Jepang telah mencapai progres yang cepat dari masa lalu hingga saat ini,
dan masa mendatang dengan aktivitas produksi dan penjualan yang
beragam. Hal ini patut kita teladani dengan berbagai macam upaya yang
mendorong keativitas20.
1) Hambatan Persepsi
Persepsi dipahami sebagai impresi seseorang pada suatu
objek. Hambatan persepsi adalah restriksi yang menyebabkan
manusia sulit mengimpresikan persoalan atau mengambil
informasi yang substansial. Hambatan persepsi ini diantaranya:
hambatan stereotip, membatasi masalah secara berlebihan, dan
terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi.
2) Hambatan Emosi
Emosi atau afektif mencerminkan sentimen dan mood
seseorang. Hambatan emosi bisa menghambat kapabilitas
seseorang dalam menyelesaikan persoalan melalui berbagai cara21.
Beberapa hamabtan kreativitas yang termasuk dalam hambatan
emosi dan contohnya, meliputi: takut mengambil resiko, tidak
berani menghadapi ketidakpastian, lebih suka menilai dari pada
menghasilkan gagasan baru, kurang tantangan, menganggap remeh
masalah, dan terburu-buru.
3) Hambatan Kultural
Hambatan kultural bisa menghampiri seseorang jika
dipertemukan dengan seperangkat coak kultural dilingkungannya.
20
Mulyanto, “Modul 1: Konsep Pengembangan Inovasi Teknologi Perikanan”, hlm. 5, diakses
dari: http://repository.ut.ac.id/4520/1/LUHT4351-M1.pdf, tanggal 08 Maret 2023, pukul 11.44
WIB.
21
Fatima Tuzzahra Alkaf, “Modul 4: Membangun Ide Kreatif dan Inovatif”, hlm. 7, diakses dari:
https://sisdam.univpancasila.ac.id/uploads/repository/lampiran/DokumenLampiran-
20092021231348.pdf, tanggal 08 Maret 2023, pukul 11.50 WIB.
10
salah satu bentuk hambatan kultural yang sudah awam adalah takut
terlihat berbeda dari orang lain, takut dalam mengambil tindakan
atau takut menyampaikan pemikiran yang kemungkinan dianggap
kontroversial.
4) Hambatan Lingkungan
Hambatan lingkungan adalah hambatan kultural yang lebih luas.
Beberapa jenis hambatan yang tergolong sebagai hambatan
lingkungan, yaitu:
Rendahnya kerjasama dan rasa saling percaya antara tim
kerja.
Sikap otoriter atasan dan tidak menghargai pendapat orang
lain.
Hambatan rutin, seperti: telepon, tamu berdatangan, ruang
kerja yang riuh rendah.
Rendahnya dukungan untuk memantapkan pemikiran atau
gagasan.
Budaya kebersamaan (solidaritas), atau anti persaingan
5) Hambatan Intelektual
Hambatan intelektul umumnya dipicu oleh sikap mental
yang tidak efisien atau ketidakmauan untuk menerapkan
Pendekatan baru, misalnya: kecenderungan kuat untuk
menancapkan tradisi, menerapkan metode atau cara yang sudah
pernah terbukti tidak efektif, terlalu menggantungkan logika,
ketidakmauan untuk menggunakan intuisi, terlalu menggantungkan
statistik dan pengetahuan masa lalu yang terbukti hasilnya,
sehingga pemikiran-pemikiran baru terlalu cepat diuji secara
mental.
11
dimana seseorang tidak mampu untuk mengutarakan pemikiran baik itu
secara lisan maupun tertulis22.
E. Meningkatkan Kreativitas
Modal pokok yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
kreativitas keuletan, dan semangat pantang menyerah. Zimmer
berpendapat bahwa ada beberapa proses yang perlu dilaksanakan guna
meningkatkan kreativitas, meliputi:
1) Preparation (persiapan)
Dalam langkah ini, seseorang akan dibantu dalam
melahirkan kreativitas lewat dunia pendidikan formal. pelatihan-
pelatihan, dengan pengalaman dalam bekerja. Dalam rangka
mempersiapkan pemikiran kreatif perlu melakukan hal-hal yang
menunjangnya, yaitu: belajar dengan giat, banyak membaca,
bertukar pikiran dengan karyawan lain terutama yang sudah
berpengalaman.
2) Investigation
Dalam langkah ini kita akan menekuni suatu persoalan dan
mengidentifikasi unsur pokok dari persoalan utama.
3) Transformation
Dalam langkah ini kita akan mengidentifikasi keserupaan
dan perbedaan yang ada dengan informasi serta data yang telah
diperoleh. Analisis Konvergen dan Divergen dapat diterapkan di
sini. Pemikiran konvergen adalah kemampuan untuk melihat
kesamaan dan hubungan antara berbagai informasi dan peristiwa.
Pemikiran divergen adalah kemampuan untuk melihat bahwa
perbedaan itu ada.
4) Incubation
22
Fatima Tuzzahra Alkaf, “Modul 4: Membangun Ide Kreatif dan Inovatif”, hlm. 8, diakses dari:
https://sisdam.univpancasila.ac.id/uploads/repository/lampiran/DokumenLampiran-
20092021231348.pdf, tanggal 08 Maret 2023, pukul 12.44 WIB.
12
Langkah incubation itu seperti seseorang meninggalkan
rumah atau melupakan masalah yang dihadapinya, itu bagus untuk
kreativitas. Melakukan aktivitas santai di taman seperti
berolahraga, berkebun seringkali menimbulkan pemikiran kreatif.
5) Illumination
Langkah illumination adalah langkah yang melahirkan ide
baru dalam waktu yang tidak terbatas, biasanya terjadi saat
seseorang sedang dalam masa inkubasi dan sudah lupa dengan
masalah yang ada.
6) Verification
Dalam langkah ini, kita akan mendapatkan validasi dari ide
yang didapatkan dengan melakukan eksperimen, membuat
simulasi, menguji pasar produk, tes, dan lain-lain.
7) Implementation
Implementasi merupakan tahap dimana kita mulai
menerjemahkan ide-ide yang telah siap dan matang menjadi
kenyataan dan mengunakannya23.
23
Harsoyo Dwijo Wiyono, Tedy Ardiansyah, Tarmizi Rasul, Op. Cit., hlm. 21.
13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif, pebisnis ditantang
untuk terus bergerak menuju yang lebih baik, terus menggali potensi dan
mengembangkan ide – ide baru dan unik. Dunia bisnis sangat
membutuhkan orang yang inovatif, kreatif, dan responsif terhadap
perubahan.
B. Saran
Dibutuhkan banyak pembelajaran dan pengalaman bagi setiap
wirausahawan untuk menerapkan ide kreatif dan inovatif dalam bisnis
ketika hendak mengoperasikan bisnis agar perusahaan yang didirikan
punya keunikan dan keistimewaan tersendiri dibanding dengan perusahaan
lain. Hal ini supaya perusahaan bisa bersaing dengan mengamankan
tempat pasar dan dapat menarik minat konsumen.
C. Penutup
Syukur Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan. Namun,
kami sadar bahwa karya ini masih banyak kekurangan karena terbatasnya
14
kemampuan. Dalam menyusun makalah ini, kritik dan saran sangat
dibutuhkan oleh kami. Semoga makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya bagi kita semua, khususnya bagi kami sendiri.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, Fatima Tuzzahra, “Modul 4: Membangun Ide Kreatif dan Inovatif”, hlm. 7-
8, diakses dari:
https://sisdam.univpancasila.ac.id/uploads/repository/lampiran/DokumenL
ampiran-20092021231348.pdf, tanggal 08 Maret 2023, pukul 11.50 WIB.
Febrianti, Yeyen, Yulia Djahir, dan Siti Fatimah, “Analisis Kemampuan Berpikir
Kreatif Peserta Didiik dengan Memanfaatkan Lingkungan Pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Palembang”, Jurnal Profit, Vol. 3,
No. 1, 2016.
15
Praningrum, Anggri Puspita Sari, Ilsya Hayadi, “Efikasi Diri Kreatif Memediasi
Intelegensi Terhadap Perilaku Kerja Inovatif Pada UMKM di Kota
Bengkulu”, Jurnal Manajemen dan Organisasi (JMO), Vol. 13, No. 2,
2022.
Wiyono, Harsoyo Dwijo, Tedy Ardiansyah, dan Tarmizi Rasul, “Kreativitas dan
Inovasi Dalam Berwirausaha”, Jurnal Usaha, Vol. 1, No. 2, 2020.
16