Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“Usaha Kreatif dan Inovatif dalam Mengelola Lembaga Pendidikan” dengan lancar. Tidak lupa
semoga sholawat beriring salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta masih
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca sehingga nantinya makalah ini ini bisa menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Kreatif (Def.1). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Online . Diakses 14 September 2021. Melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
2
Kreatifitas adalah kemampuan dalam 4p yaitu person, process, press, dan product.Jadi
kreatifitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) kreatif, proses yang kreatif, pendorong
kretif dan hasil kreatif.
Conny Setiawan
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu produk baru.
Utami Munandar (dalam Alisyahbana 1983)
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru yang memungkinkan
untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengn penemuan-penemuan dibidang iptek,
seni maupun bidang lain.
Selo Sumarjan (1983)
Kreatifitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang
berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari
sesuatu yang dibuat itu.
Daldjoeni (1977)
Kreatifitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang beru dalam hal ini hubungan antara dirinya
dengan lingkungan, baik dalam hal materil, sosial maupun psikis.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kretifitas adalah
kemapuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang
sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.
3
Cell (2001) Inovasi bermaksud berfikir (deemed) untuk menghasilkan sesuatu yang baru
di pasaran yang akan merubah persamaan antara permintaan dan pengeluaran (supply-
demand equation).
Kesimpulan dari definisi diatas kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu
yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu
yang baru dan berbeda3. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti
barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru
dan berbeda yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan
nilai tambah (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang
berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha. Ide kreatif akan muncul apabila wirausaha
“look at old and thing something new or different”.
Berpikir kreatif merupakan salah satu kunci sukses dalam berwirausaha. Dengan berpikir
kreatif, dapat menumbuhkan sesuatu yang baru dan bernilai. Ada beberapa prinsip dalam
berpikir kreatif, yaitu:
3
Yani Restiani Widjaja. 2006. “Bisnis Kreatif dan Inovasi”. Jakarta : Yayasan Barcode. Hal 2
4
Melihat sesuatu dari sisi yang berbeda dan mendalam atau lebih dari yang lain untuk
mendapatkan ide - ide yang bisa memberi peluang.
Mendapatkan hasil yang sempurna
Agar dapat memunculkan produk dan inovasi yang baru, maka berpikir dengan
menargetkan hasil yang sempurna. Hal ini akan membuat lebih bekerja keras dan dituntut
lebih dari sekedar biasa saja atau sekedar puas.
Segala sesuatu pasti ada solusi
Berpikir bahwa semua masalah yang ada disekitar pasti ada jalan keluarnya. Menemukan
sesuatu yang baru untuk memecahkan suatu masalah.
Kesulitan dan inspirasi saling melekat satu sama lain
Setiap kesulitan yang dihadapi oleh pesaing bisa memunculkan peluang. Berpikir pada
peraturan yang belum dibuat untuk menghasilkan inspirasi dan peluang.
Pengetahuan adalah alat, imajinasi adalah cara untuk menemukan inspirasi.
Inspirasi yang dibayangkan dan dipadupadankan dengan pengetahuan, akan
menghasilkan sebuah temuan dan inovasi baru.
Menurut usulan Alex Osborn yang kemudian disusun oleh Bob Eberle, ada tujuh prinsip
berpikir kreatif yang dikenal sebagai SCAMPER4, yang merupakan kependekan dari substitute,
combine, adapt, magnify/modify, put to other use, eliminate, dan rearrange.
4
Wahyu Suprapti. 2019. “ Modul Berfikir Kreatif Dalam Pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas”. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara. Hal 57
5
Proses menciptakan produk baru dengan memodifikasi atau merubah produk lain menjadi
lebih baik atau sederhana sesuai dengan kreatifitas kita.
5) Mengubah kegunaan (Put to other use)
Proses menciptakan produk baru dengan menggunakan suatu produk untuk fungsi yang
berbeda dari fungsi penggunaannya saat ini.
6) Menghapus ide (Erase)
Proses menciptakan produk baru dengan menghapus beberapa bagian dari subjek ide
untuk menghasilkan ide yang lebih baik.
7) Menyusun kembali ide (Rearrange)
Proses menciptakan produk baru dengan menyusun kembali apa yang diketahui untuk
menemukan apa yang tidak diketahui. Hal ini akan menumbukan ide baru dan
menawarkan alternatif yang banyak.
SCAMPER ini dijadikan pula sebagai metode atau teknik dalam berpikir kreatif. Hal
tersebut didasarkan pada dugaan bahwa segala sesuatu yang baru itu adalah beberapa tambahan
atau modifikasi dari sesuatu yang telah ada5.
Dapat disimpulkan bahwa prinsip berpikir kreatif yaitu mampu menghasilkan banyak ide
dan konsep yang relevan dengan isu yang ada, dapat memunculkan hal baru yang unik dan tidak
biasa, serta dapat mengahasilkan ide - ide yang berbeda dan orsinil.
1. Persiapan (Preparation).
Persiapan menyangut kesiapan kita untuk berfikir kreatif dan dilakukan dalam bentuk
Pendidikan formal, pengalaman, magang, dan pengalaman belajar lainnya. Oleh karena
itu, bentuk pelatihan-pelatihan itu cocok untuk melahirkan kesiapan dalam pencetakan
5
Wahyu Suprapti. 2019. ”Modul berfikir kreatif dalam pelayanan kepemimpinan pengawas”. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara. Hal 57.
6
Yani Restiani Widjaja. 2006. “Bisnis Kreatif dan Inovasi”. Jakarta : Yayasan Barcode. Hal 11-15
6
lulusan Pendidikan. Zimmerer mengemukakan tujuh Langkah untuk memperbaiki pikiran
kita untuk berfikir kreatif dan inovatif, yaitu :
a) Hindari sikap untuk berlaha-leha dalam berlajar, karena setiap situasi merupakan
peluang untuk belajar.
b) Belajar banyak hal, jangan hanya terpaku dalam satu hal atau bidang saja, kita
seharusnya memperlajari berbgai macam hal dan bidang guna memperluas
pengetahuan kita.
c) Membuat Foum diskusi, dengan diskusi maka kitab bisa bertukar pemikiran
dengan orang lain, guna melahirkan inovasi-inovasi.
d) Kumpulkan karya tulis yang penting.
e) Temui professional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan
persoalan.
f) Gunakan waktu untuk belajar Bersama dengan orang lain.
g) Kembangkan terampilan dalam menyimak pembicaraan dan diskusi dengan
orang lain.
2. Penyelidikan (Investigator).
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman
yang mendalam tentang salah atau keputusan. Seseorang dapat mengembangkan
pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk menciptakan
konsep dan juga gagasan ide baru dalambidang tertentu diperlukan sebuah pembelajaran
mengenai masalah-masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya. Contohnya :
Seorang pedagang tidak akan menghasilkan ide-ide baru tanpa mengetahui komponen-
komponen dasar perdagangan.
3. Transformasi (Transformation).
Menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan diantara informasi yang
terkumpul. Transformasi ialah mengindentifikasi persamaan-persamaan dan perbedaan
yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam tahapan ini diperlukan dua tipe
berfikir, yaitu tipe berfikir konvergen dan divergen. Berfikir konvergen adalah
kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan antara data dan kejadian yang
bermacam-macam. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan untuk melihat
perbedaan perbedaan antara data dan kejadian yang beraneka ragam.
7
4. Penetasan (Inclubation)
Menyiapkan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul.
Pikiran alam bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi. Untuk
mempertinggi tahap inklubasi dalam proses kreatif dapat dilakukan dengan cara :
a. Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan
masalah atau peluang secara keseluruhan sehingga kita dapat berfikir dibawah
sadar.
b. Sediakan waktu untuk mengkhayal. Meskipun mengkhayal seolah-olah
melakukan sesuatu yang tidak berguna, akan tetapi khayalan merupakan bagian
terpenting dari proses kreatifitas.
c. Santai dan bermain secara teratur. Anda dapat berfikir kreatif dengan ide-ide
besar pada waktu bermain atau santai. Ide-ide besar sering muncul pada waktu
yang tidak disangka-sangka.
d. Berkhayal tentang masalah atau peluang. Berfikir berbagai masalah sebelum tidur
merupakan cara yang lumayan efektif untuk mendorong otak untuk berkerja pada
waktu tidur.
e. Kejarlah masalah atau peluang meskipun dalam lingkungan yang berbeda dimana
saja.
5. Penerangan (Illumination).
Penerangan akan muncul pada tahap inklubasi, yaitu Ketika ada pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya
muncul bersama-sama menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif.
6. Pengujian (Verification).
Menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat
dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, membangun pilot
project, membangun prototipe, dan aktivitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-
ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation).
8
Mengtransformasikan ide-ide ke dalam praktik bisnis. Dalam Roger Von Oech di
buku “Whack On The Side Of The Head”, mengidentifikasikan sepuluh kunci mental dari
aktivitas atau hambatan-hambatan kreativitas.
7
Yani Restiani Widjaja. 2006. “Bisnis Kreatif dan Inovasi”. Jakarta : Yayasan Barcode. Hal 1-2
9
mengambil risiko adalah berani mengambil risiko akan usaha yang dijalani, berani bersaing
dengan wirausahawan lain, dan berani mengambil keputusan8.
Kita ambil contoh dalam keberanian untuk memulai bisnis bagi seseorang wirausahawan
yang mana harus melewati beberapa tahapan yang harus dilalui 9 agar berani dalam mengambil
resiko, yaitu :
1. Proses berkreasi, yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambah nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausaha semata tapi juga oleh orang lain yang
menggunakan kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar
fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha maka akan mendukung proses kreasi yang akan
timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan risiko yang mungkin timbul. Dalam hal risiko yang mungkin terjadi yang
berkisar pada risiko keuangan, fisik dan risiko sosial.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini, reward yang terpenting adalah kebebasan yang diikuti
dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu
bentuk derajat kesuksesan usahanya.
Kreativitas dan inovasi dalam berusaha adalah dua hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan oleh pelaku usah untuk mencapai kesuksesan10. Keduanya memiliki hubungan
yang saling berkaitan. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide - ide baru
dan menemukan cara baru dalam melihat masalah serta peluang. Sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk mengimplementasikan solusi dari hasil pemikiran kreatif terhadap masalah
dan peluang untuk meningkatkan atau memperbaiki sesuatu.
8
Suci Puji Lestari. 2016. Skripsi “Pengaruh Keberanian Dalam Mengambil Risiko Dankreativitas Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”. Medan : Universitas Sumatra
Utara. Hal 12
9
Megawati. 2018. “Strategi Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Yang Kreatif Dan Inovatif”. Politeknik Negeri
Banjarmasin. ISSN 2541-6014 . Hal 299.
10
Mulyadi. 2011. “ Kewirausahaan Bertindak Kreatif dan Inovatif “. Palembang : Rafah Press. Hal 25-26.
10
Begitu pula dalam berusaha pada bidang pendidikan. Kreatifitas dapat diciptakan melalui
proses yang saling berkaitan antara lingkungan, kreativitas anggota organisasi, dan organisasi
atau lembaga pendidikan itu sendiri. Ketiga elemen ini harus dikelola dengan baik agar
organisasi pendidikan dapat memiliki nilai lebih dan daya saing (value added and competitive
capability). Dalam keberlangsungan usaha dalam bidang pendidikan, lingkungan menuntut sikap
cerdas untuk mengembangkan potensi dan daya kreatifnya guna menyikapi dan mencapai tujuan
yang dinginkan. Maka organisasi harus kreatif dan memberikan dukungan pada sikap kreatif
anggotanya.
Untuk itu, keberhasilan kecerdasan dan kreatifitas organisasi sangat dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu:
Rekuitmen SDM organisasi yang lebih mengedepankan unsur kreativitas dan kompetensi
SDM.
Memperhatikan kompetensi SDM yang dimiliki organisasi sebagai aset untuk
keberlangsungan jangka panjang.
Implementasi atau tata kelola manajemen SDM yang memfokuskan pada pengembangan
SDM melalui pendidikan dan latihan.
Keseimbangan potensi SDM dengan kebutuhan organisasi agar dapat dimanfaatkan
secara maksimal dan menjawab peluang serta ancaman lingkungannya.
Maka dengan mengembangkan kreatifitas dan cara pandang dalam berinovasi, bidang
pendidikan yang dikelola akan mampu tampil outstanding atau memunculkan kebaruan
dibandingkan dengan yang lainnya. Dengan berinovasi juga, pelaku usaha dapat menciptakan
sumberdaya baru maupun pengelolaan sumber daya yang ada, dengan meningkatkan nilai
potensi untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik. Hal terpenting dalam
keberlangsungan usaha dalam bidang pendidikan adalah adanya keterlibatan semua pihak,
karena proses kreatif dan inovasi tidak bisa berkembang tanpa adanya keterlibatan yang utuh dari
seluruh jajaran manajemen yang ada dalam lembaga pendidikan tersebut.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda,
sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
Prinsip berpikir kreatif yaitu mampu menghasilkan banyak ide dan konsep yang relevan dengan
isu yang ada, dapat memunculkan hal baru yang unik dan tidak biasa, serta dapat mengahasilkan
ide - ide yang berbeda dan orsinil. Tahapan kreatifitas dalam berwirausaha di bidang pendidikan
yaitu, persiapan, penyelidikan, transformasi, penetasan, penerangan, pengujian, dan
implementasi. Dalam bidang pendidikan, hubungan kreatifitas dan inovasi adalah sebagai alat
yang melahirkan ide baru dan mengimplementasikannya untuk mengatasi ancaman serta
menemukan peluang dalam memajukan kualitas pendidikan.
B. SARAN
Sebagai generasi muda dan penerus bangsa terutama dibidang pendidikan agar senantiasa
berfikir kreatif dan berinovasi untuk memajukan kualitas Pendidika Indonesia. Semoga makalah
ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pelaku - pelaku usaha yang pantang menyerah dalam
melahirkan ide - ide kreatifnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. F. (2014). Kreativitas & Inovasi dalam Bisnis. Bogor: Mitra Wacana Media.
Anonim. (2011). Membangun Usaha Sukses Sejak Dini. Jakarta: Salemba Empat.
Fauziah, A., & R, H. P. (2017). Life Experience Pada Wirausaha Generasi Digital. Jurnal
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Hamdan. (2019). Model Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam Membentuk Entrepreneur
di Era Ekonomi Digital. Manajemen dan Kewirausahaan Volume 07, 59-68.
Kurnia, A. D., & dkk. (2020). Teori kreatifitas dan prinsip-prinsip sebagai dasar pemikiran
kreatif sebagai kunci sukses dalam berbisnis. Bukittinggi: STIKES Yarsi Sumatera Barat.
Makmur, & Rohana, T. (2015). Inovasi & Kreatifitas Manusia dalam Administrasi dan
Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama.
Megawati, & Farida, L. E. (2018). Strategi menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif. Prosiding Seminar Nasional ASBIS Politeknik Negeri Banjarmasin, 296-302.
Mulyadi. (2011). Kewirausahaan: Bertindak Kreatif dan Inovatif. Palembang: Rafah Press.
Suprapti, W. (2019). Modul berpikir kreatif dalam pelayanan pelatihan kepemimpinan pengawas.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Widjaja, Y. R., & Winarso, W. (2019). Bisnis Kreatif dan Inovasi. Makasar: Yayasan Barcode.
Wiyono, H. D., & Tedy Ardiansyah, T. R. (2020). Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha.
Jurnal Usaha, 19-25.
13