Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

USAHA KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGELOLA LEMBAGA


PENDIDIKAN
Diajukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Kewirausahaan Pendidikan

Dosen Pengampu : Wahyu Hidayat, Dr., MA

Disusun Oleh:

Mita Alfauzah (1202010079)

M Luthfie Raihan (1202010083)

M Alwy Prysas (1202010089)

Pramesti Salma I S (1202010108)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“Usaha Kreatif dan Inovatif dalam Mengelola Lembaga Pendidikan” dengan lancar. Tidak lupa
semoga sholawat beriring salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta masih
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca sehingga nantinya makalah ini ini bisa menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan


sekalian yang telah ikut berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini, terutama kepada Pak
Wahyu Hidayat, Dr., MA yang telah menugaskan serta membimbing makalah ini. Demikian
penyusun ucapkan terina kasih semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 10 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kreatif dan Inovatif................................................................................2


B. Prinsip-Prinsip Berfikir Kreatif.................................................................................4
C. Tahapan Membuat Kreatifitas Dalam Berwirausaha Dibidang Pendidikan.............6
D. Keterkaitan Kreatifitas dan Inovasi...........................................................................9
E. Keterkaitan Kreatifitas dan Inovasi Dengan Keberlangsungan Usaha Dalam
Bidang Pendidikan..................................................................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut


wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang
dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa
batas. Hal itu berdampak pula pada bidang pendidikan yang kian hari semakin berkembang dan
membutuhkan inovasi baru dalam implementasinya. Maka dari itu diperlukannya pelaku usaha
baru yang memiliki ide kreatif dan inovatif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kreatif dan inovatif?


2. Apa prinsip-prinsip berfikir kreatif?
3. Bagaimana tahapan membuat kreatifitas dalam berwirausaha di bidang pendidikan?
4. Bagaimana keterkaitan kreatif dan inovasi?
5. Bagaimana keterkaitan kreatifitas dan inovasi dengan keberlangsungan usaha dalam
bidang pendidikan?

C. Tujuan

1. Dapat memahami pengertian kreatif dan inovasatif


2. Dapat mngetahui prinsip-prinsip berfikir kreatif
3. Dapat mengetahui dan menyusun tahapan membuat kreatifitas dalam berwirausaha di
bidang pendidikan
4. Dapat mengetahui keterkaitan kreatif dan inovasi secara umum.
5. Dapat mengetahui keterkaitan kreatifitas dan inovasi dengan keberlangsungan usaha
dalam bidang pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kreatif dan Inovatif

Kreatif menurut Kamus Bahasa Indonesia donesia adalah kemampuan untuk


menciptakan1. Dengan kata lain kreatif adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru
dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing).
Adapun pengertian kreatifitas menurut beberapa para ahli :

 James R. Evans (1994)


Kreatif adalah skill untuk menemukan hubungan baru, melihat subjek dari sudut pandang
yang berbeda, dan mengkombinasikan beberapa konsep yang sudah mindstream di
masyarakat dirubah menjadi suatu konsep yang berbeda.
 Widyatun (1999)
Kreatif adalah skill untuk menyelesaikan sebuah kasus yang memberi kesempatan kepada
setiap personal untuk berkreasi untuk memunculkan ide-ide baru/adaptif yang memiliki
fungsi dan kegunaan secara menyeluruh untuk berkembang.
 Freedman (1982)
Kreatifitas adalah kemampuan untuk memahami dunia, mengintepretasikan pengalaman
dan memecahkan masalah dengan cara baru dan asli.
 Woolfolk (1976)
Kreatifitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru
atau asli atau pemecahan suatu masalah.
 Guilford (1984)
Kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya
cipta yang berpikir heuristic dan berpikir lateral.
 Rhodes yang dikutip Munandar (1987)

1
Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Kreatif (Def.1). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Online . Diakses 14 September 2021. Melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/.

2
Kreatifitas adalah kemampuan dalam 4p yaitu person, process, press, dan product.Jadi
kreatifitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) kreatif, proses yang kreatif, pendorong
kretif dan hasil kreatif.

 Conny Setiawan
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu produk baru.
 Utami Munandar (dalam Alisyahbana 1983)
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru yang memungkinkan
untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengn penemuan-penemuan dibidang iptek,
seni maupun bidang lain.
 Selo Sumarjan (1983)
 Kreatifitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang
berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari
sesuatu yang dibuat itu.
 Daldjoeni (1977)
Kreatifitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang beru dalam hal ini hubungan antara dirinya
dengan lingkungan, baik dalam hal materil, sosial maupun psikis.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kretifitas adalah
kemapuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang
sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.

Sedangkan Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka


pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing)2.

Definisi Inovasi menurut para ahli :

 Kinicki dan Williams (2003)


Inovasi adalah kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk baru yang lebih baik.
 Organisasi tidak akan membenarkan perusahaan mereka berpuas hati dengan apa yang
ada (complacent). Terutama sekali apabila pesaing akan menghasilkan ide yang kreatif.
2
Yani Restiani Widjaja. 2006. “Bisnis Kreatif dan Inovasi”. Jakarta : Yayasan Barcode. Hal 1-2

3
 Cell (2001) Inovasi bermaksud berfikir (deemed) untuk menghasilkan sesuatu yang baru
di pasaran yang akan merubah persamaan antara permintaan dan pengeluaran (supply-
demand equation).

Kesimpulan dari definisi diatas kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu
yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu
yang baru dan berbeda3. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti
barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru
dan berbeda yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan
nilai tambah (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang
berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha. Ide kreatif akan muncul apabila wirausaha
“look at old and thing something new or different”.

B. Prinsip-Prinsip Berfikir Kreatif

Berpikir kreatif merupakan salah satu kunci sukses dalam berwirausaha. Dengan berpikir
kreatif, dapat menumbuhkan sesuatu yang baru dan bernilai. Ada beberapa prinsip dalam
berpikir kreatif, yaitu:

 Pola pikir kreatif diawali dari Teori Ketidaksempurnaan.


Sesuatu bisa diciptakan dari sesuatu yang tidak ada menjadi sesuatu yang lebih bernilai
dan diinginkan oleh pasar.
 Bisnis yang terisi namun kosong dan yang kosong namun berisi
Pasar yang terlihat sempurna atau terisi, sebenarnya memiliki sisi yang kosong atau
belum terpenuhi, karena pelanggan ingin melihat sesuatu yang berbeda. Terisi namun
kosong menunjukan situasi sudah adanya permintaan pasar, sedangkan kosong namun
berisi menunjukan tidak ada yang mampu untuk memenuhi keinginan pasar.
 Berpikir berbeda dengan posisi berlawanan
Berpikir dengan tidak mengikuti pola pikir orang lain atau mengikuti kebiasaan, lihatlah
dari sudut pandang berbeda.
 Berpikir lebih detail

3
Yani Restiani Widjaja. 2006. “Bisnis Kreatif dan Inovasi”. Jakarta : Yayasan Barcode. Hal 2

4
Melihat sesuatu dari sisi yang berbeda dan mendalam atau lebih dari yang lain untuk
mendapatkan ide - ide yang bisa memberi peluang.
 Mendapatkan hasil yang sempurna
Agar dapat memunculkan produk dan inovasi yang baru, maka berpikir dengan
menargetkan hasil yang sempurna. Hal ini akan membuat lebih bekerja keras dan dituntut
lebih dari sekedar biasa saja atau sekedar puas.
 Segala sesuatu pasti ada solusi
Berpikir bahwa semua masalah yang ada disekitar pasti ada jalan keluarnya. Menemukan
sesuatu yang baru untuk memecahkan suatu masalah.
 Kesulitan dan inspirasi saling melekat satu sama lain
Setiap kesulitan yang dihadapi oleh pesaing bisa memunculkan peluang. Berpikir pada
peraturan yang belum dibuat untuk menghasilkan inspirasi dan peluang.
 Pengetahuan adalah alat, imajinasi adalah cara untuk menemukan inspirasi.
Inspirasi yang dibayangkan dan dipadupadankan dengan pengetahuan, akan
menghasilkan sebuah temuan dan inovasi baru.

Menurut usulan Alex Osborn yang kemudian disusun oleh Bob Eberle, ada tujuh prinsip
berpikir kreatif yang dikenal sebagai SCAMPER4, yang merupakan kependekan dari substitute,
combine, adapt, magnify/modify, put to other use, eliminate, dan rearrange.

1) Menggatikan sesuatu (Subtitute)


Proses menciptakan produk baru dengan cara mengganti sebagian dari sebuah produk.
Cara ini digunakan untuk mengembangkan ide yang sudah ada.
2) Mengombinasikan dengan ide lain (Combine)
Proses meciptakan produk baru dengan cara menggabungkan satu atau dua produk.
Kombinasi tersebut tidak hanya produk yang sama jenis atau berhubungan, bisa juga
menggabungkan produk yang tidak atau kurang berhubungan.
3) Menyesuaikan sesuatu (Adapt)
Proses menciptakan produk baru dengan cara mengadaptasi dari produk lain.
4) Memodifikasi ide (Modify)

4
Wahyu Suprapti. 2019. “ Modul Berfikir Kreatif Dalam Pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas”. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara. Hal 57

5
Proses menciptakan produk baru dengan memodifikasi atau merubah produk lain menjadi
lebih baik atau sederhana sesuai dengan kreatifitas kita.
5) Mengubah kegunaan (Put to other use)
Proses menciptakan produk baru dengan menggunakan suatu produk untuk fungsi yang
berbeda dari fungsi penggunaannya saat ini.
6) Menghapus ide (Erase)
Proses menciptakan produk baru dengan menghapus beberapa bagian dari subjek ide
untuk menghasilkan ide yang lebih baik.
7) Menyusun kembali ide (Rearrange)
Proses menciptakan produk baru dengan menyusun kembali apa yang diketahui untuk
menemukan apa yang tidak diketahui. Hal ini akan menumbukan ide baru dan
menawarkan alternatif yang banyak.

SCAMPER ini dijadikan pula sebagai metode atau teknik dalam berpikir kreatif. Hal
tersebut didasarkan pada dugaan bahwa segala sesuatu yang baru itu adalah beberapa tambahan
atau modifikasi dari sesuatu yang telah ada5.

Dapat disimpulkan bahwa prinsip berpikir kreatif yaitu mampu menghasilkan banyak ide
dan konsep yang relevan dengan isu yang ada, dapat memunculkan hal baru yang unik dan tidak
biasa, serta dapat mengahasilkan ide - ide yang berbeda dan orsinil.

C. Tahapan Membuat Kreatifitas Dalam Berwirausaha Dibidang Pendidikan

Langkah-langkah sangatlah diperlukan untuk memulai sebuah pergerakan dalam berbagai


hal, salah satunya dalam hal kewirausahaan dalam Pendidikan. Menurut Zimmer (1996:76), ada
tujuh langah dalam mebangun tahapan-tahapan kreatif dan inovatif wirausaha dalam bidang
Pendidikan, langkah-langkahnya6 meliputi :

1. Persiapan (Preparation).
Persiapan menyangut kesiapan kita untuk berfikir kreatif dan dilakukan dalam bentuk
Pendidikan formal, pengalaman, magang, dan pengalaman belajar lainnya. Oleh karena
itu, bentuk pelatihan-pelatihan itu cocok untuk melahirkan kesiapan dalam pencetakan
5
Wahyu Suprapti. 2019. ”Modul berfikir kreatif dalam pelayanan kepemimpinan pengawas”. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara. Hal 57.
6
Yani Restiani Widjaja. 2006. “Bisnis Kreatif dan Inovasi”. Jakarta : Yayasan Barcode. Hal 11-15

6
lulusan Pendidikan. Zimmerer mengemukakan tujuh Langkah untuk memperbaiki pikiran
kita untuk berfikir kreatif dan inovatif, yaitu :
a) Hindari sikap untuk berlaha-leha dalam berlajar, karena setiap situasi merupakan
peluang untuk belajar.
b) Belajar banyak hal, jangan hanya terpaku dalam satu hal atau bidang saja, kita
seharusnya memperlajari berbgai macam hal dan bidang guna memperluas
pengetahuan kita.
c) Membuat Foum diskusi, dengan diskusi maka kitab bisa bertukar pemikiran
dengan orang lain, guna melahirkan inovasi-inovasi.
d) Kumpulkan karya tulis yang penting.
e) Temui professional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan
persoalan.
f) Gunakan waktu untuk belajar Bersama dengan orang lain.
g) Kembangkan terampilan dalam menyimak pembicaraan dan diskusi dengan
orang lain.
2. Penyelidikan (Investigator).
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman
yang mendalam tentang salah atau keputusan. Seseorang dapat mengembangkan
pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk menciptakan
konsep dan juga gagasan ide baru dalambidang tertentu diperlukan sebuah pembelajaran
mengenai masalah-masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya. Contohnya :
Seorang pedagang tidak akan menghasilkan ide-ide baru tanpa mengetahui komponen-
komponen dasar perdagangan.
3. Transformasi (Transformation).
Menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan diantara informasi yang
terkumpul. Transformasi ialah mengindentifikasi persamaan-persamaan dan perbedaan
yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam tahapan ini diperlukan dua tipe
berfikir, yaitu tipe berfikir konvergen dan divergen. Berfikir konvergen adalah
kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan antara data dan kejadian yang
bermacam-macam. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan untuk melihat
perbedaan perbedaan antara data dan kejadian yang beraneka ragam.

7
4. Penetasan (Inclubation)
Menyiapkan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul.
Pikiran alam bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi. Untuk
mempertinggi tahap inklubasi dalam proses kreatif dapat dilakukan dengan cara :
a. Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan
masalah atau peluang secara keseluruhan sehingga kita dapat berfikir dibawah
sadar.
b. Sediakan waktu untuk mengkhayal. Meskipun mengkhayal seolah-olah
melakukan sesuatu yang tidak berguna, akan tetapi khayalan merupakan bagian
terpenting dari proses kreatifitas.
c. Santai dan bermain secara teratur. Anda dapat berfikir kreatif dengan ide-ide
besar pada waktu bermain atau santai. Ide-ide besar sering muncul pada waktu
yang tidak disangka-sangka.
d. Berkhayal tentang masalah atau peluang. Berfikir berbagai masalah sebelum tidur
merupakan cara yang lumayan efektif untuk mendorong otak untuk berkerja pada
waktu tidur.
e. Kejarlah masalah atau peluang meskipun dalam lingkungan yang berbeda dimana
saja.
5. Penerangan (Illumination).
Penerangan akan muncul pada tahap inklubasi, yaitu Ketika ada pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya
muncul bersama-sama menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif.
6. Pengujian (Verification).
Menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat
dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, membangun pilot
project, membangun prototipe, dan aktivitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-
ide baru yang akan diimplementasikan.

7. Implementasi (Implementation).

8
Mengtransformasikan ide-ide ke dalam praktik bisnis. Dalam Roger Von Oech di
buku “Whack On The Side Of The Head”, mengidentifikasikan sepuluh kunci mental dari
aktivitas atau hambatan-hambatan kreativitas.

D. Keterkaitan Kreatif dan Inovasi


Sesuai yang telah disampaikan di beberapa halaman sebelumnnya, bahawasannya kreatif
ialah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan
masalah dan menemukan peluang (thinking new thing)7. Oleh karena itu, setiap penumbuhan ide
ide yang ada di dalam kepala kita dengan meninjau beberapa hal sesuatu yang sebelumnya atau
sering disebut referensi, itu sering disebut kreatifitas. Bila hanya sekedar kreatifitas saja maka
karya kita hanya akan terus monoton tanpa ada sebuah trobosan baru.
Trobosan baru yang diiringi sebuah kreatifitas akan menjadi nilai yang sangat menarik,
trobosan baru itu disebut dengan inovasi. Oleh karena itu, kreatif dan inovasi memiliki
keterkaitan yang sangat erat, bagaikan seekor kura-kura dengan rumahnya. Tidak elok bukan,
bila kura-kura tanpa luma, dan rumah kura-kura penghuni kura-kuranya. Dengan begitu kreatif
dan inovasi merupakan sebuah keatuan yang bila dipisahkan akan terlihat kurang menarik.
Bila sudah memiliki sebuah kreatifitas dan inovasi, maka kita haruslah membuat sebuah
aksi terhadap apa yang telah ada dalam otak kita. Banyak sekali orang—orang yang tidak berani
dalam mengambil langkah untuk bertindak menuangkan pemikiran ide-idenya itu, sehingga
hanya akan membuat mereka diam ditempat, tanpa perubahan, tanpa pergerakan, maka akan
terus monoton. Oleh karena itu, kita harus berani dalam melangkah, tentunya dalam melangkah
pasti ada resikonya, akan tetapi kita jangan takut, kita mesti berani dalam mengambil resiko
karena bila kita terus takut maka tidak aka nada pergerakan yang akan kita dapat, kita hanya
akan diam ditempat dengan berbagai macam pemikiran. Dengan begitu kita harus memiliki
kemampuan dalam mengambil resiko.
Kemampuan mengambil resiko ialah kesanggupan atau keberanian wirausahawan dalam
mengambil konsekuensi yang yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung
atau kejadian yang akan dating.Indikator yang digunakan untuk mengukur keberanian

7
Yani Restiani Widjaja. 2006. “Bisnis Kreatif dan Inovasi”. Jakarta : Yayasan Barcode. Hal 1-2

9
mengambil risiko adalah berani mengambil risiko akan usaha yang dijalani, berani bersaing
dengan wirausahawan lain, dan berani mengambil keputusan8.
Kita ambil contoh dalam keberanian untuk memulai bisnis bagi seseorang wirausahawan
yang mana harus melewati beberapa tahapan yang harus dilalui 9 agar berani dalam mengambil
resiko, yaitu :
1. Proses berkreasi, yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambah nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausaha semata tapi juga oleh orang lain yang
menggunakan kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar
fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha maka akan mendukung proses kreasi yang akan
timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan risiko yang mungkin timbul. Dalam hal risiko yang mungkin terjadi yang
berkisar pada risiko keuangan, fisik dan risiko sosial.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini, reward yang terpenting adalah kebebasan yang diikuti
dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu
bentuk derajat kesuksesan usahanya.

E. Keterkaitan Kreatifitas dan Inovasi Dengan Keberlangsungan Usaha Dalam Bidang


Pendidikan

Kreativitas dan inovasi dalam berusaha adalah dua hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan oleh pelaku usah untuk mencapai kesuksesan10. Keduanya memiliki hubungan
yang saling berkaitan. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide - ide baru
dan menemukan cara baru dalam melihat masalah serta peluang. Sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk mengimplementasikan solusi dari hasil pemikiran kreatif terhadap masalah
dan peluang untuk meningkatkan atau memperbaiki sesuatu.

8
Suci Puji Lestari. 2016. Skripsi “Pengaruh Keberanian Dalam Mengambil Risiko Dankreativitas Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”. Medan : Universitas Sumatra
Utara. Hal 12
9
Megawati. 2018. “Strategi Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Yang Kreatif Dan Inovatif”. Politeknik Negeri
Banjarmasin. ISSN 2541-6014 . Hal 299.
10
Mulyadi. 2011. “ Kewirausahaan Bertindak Kreatif dan Inovatif “. Palembang : Rafah Press. Hal 25-26.

10
Begitu pula dalam berusaha pada bidang pendidikan. Kreatifitas dapat diciptakan melalui
proses yang saling berkaitan antara lingkungan, kreativitas anggota organisasi, dan organisasi
atau lembaga pendidikan itu sendiri. Ketiga elemen ini harus dikelola dengan baik agar
organisasi pendidikan dapat memiliki nilai lebih dan daya saing (value added and competitive
capability). Dalam keberlangsungan usaha dalam bidang pendidikan, lingkungan menuntut sikap
cerdas untuk mengembangkan potensi dan daya kreatifnya guna menyikapi dan mencapai tujuan
yang dinginkan. Maka organisasi harus kreatif dan memberikan dukungan pada sikap kreatif
anggotanya.

Untuk itu, keberhasilan kecerdasan dan kreatifitas organisasi sangat dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu:

 Rekuitmen SDM organisasi yang lebih mengedepankan unsur kreativitas dan kompetensi
SDM.
 Memperhatikan kompetensi SDM yang dimiliki organisasi sebagai aset untuk
keberlangsungan jangka panjang.
 Implementasi atau tata kelola manajemen SDM yang memfokuskan pada pengembangan
SDM melalui pendidikan dan latihan.
 Keseimbangan potensi SDM dengan kebutuhan organisasi agar dapat dimanfaatkan
secara maksimal dan menjawab peluang serta ancaman lingkungannya.

Maka dengan mengembangkan kreatifitas dan cara pandang dalam berinovasi, bidang
pendidikan yang dikelola akan mampu tampil outstanding atau memunculkan kebaruan
dibandingkan dengan yang lainnya. Dengan berinovasi juga, pelaku usaha dapat menciptakan
sumberdaya baru maupun pengelolaan sumber daya yang ada, dengan meningkatkan nilai
potensi untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik. Hal terpenting dalam
keberlangsungan usaha dalam bidang pendidikan adalah adanya keterlibatan semua pihak,
karena proses kreatif dan inovasi tidak bisa berkembang tanpa adanya keterlibatan yang utuh dari
seluruh jajaran manajemen yang ada dalam lembaga pendidikan tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda,
sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
Prinsip berpikir kreatif yaitu mampu menghasilkan banyak ide dan konsep yang relevan dengan
isu yang ada, dapat memunculkan hal baru yang unik dan tidak biasa, serta dapat mengahasilkan
ide - ide yang berbeda dan orsinil. Tahapan kreatifitas dalam berwirausaha di bidang pendidikan
yaitu, persiapan, penyelidikan, transformasi, penetasan, penerangan, pengujian, dan
implementasi. Dalam bidang pendidikan, hubungan kreatifitas dan inovasi adalah sebagai alat
yang melahirkan ide baru dan mengimplementasikannya untuk mengatasi ancaman serta
menemukan peluang dalam memajukan kualitas pendidikan.

B. SARAN

Sebagai generasi muda dan penerus bangsa terutama dibidang pendidikan agar senantiasa
berfikir kreatif dan berinovasi untuk memajukan kualitas Pendidika Indonesia. Semoga makalah
ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pelaku - pelaku usaha yang pantang menyerah dalam
melahirkan ide - ide kreatifnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. F. (2014). Kreativitas & Inovasi dalam Bisnis. Bogor: Mitra Wacana Media.

Anonim. (2011). Membangun Usaha Sukses Sejak Dini. Jakarta: Salemba Empat.

Anonim. (2011). Pengembangan Kewirausahaan di Dunia Pendidikan. Medan: Unimed Press.

Brouwer, M. T. (2002). Weber, Schumpeter, and Knight on Enterpreneurship and Economic


Development. Journal of Evolutionary Economics, 83-105.

Fauziah, A., & R, H. P. (2017). Life Experience Pada Wirausaha Generasi Digital. Jurnal
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Hamdan. (2019). Model Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam Membentuk Entrepreneur
di Era Ekonomi Digital. Manajemen dan Kewirausahaan Volume 07, 59-68.

Kurnia, A. D., & dkk. (2020). Teori kreatifitas dan prinsip-prinsip sebagai dasar pemikiran
kreatif sebagai kunci sukses dalam berbisnis. Bukittinggi: STIKES Yarsi Sumatera Barat.

Makmur, & Rohana, T. (2015). Inovasi & Kreatifitas Manusia dalam Administrasi dan
Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama.

Malawat, M. S. (2019). Kewirausahaan Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Megawati, & Farida, L. E. (2018). Strategi menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif. Prosiding Seminar Nasional ASBIS Politeknik Negeri Banjarmasin, 296-302.

Mulyadi. (2011). Kewirausahaan: Bertindak Kreatif dan Inovatif. Palembang: Rafah Press.

Rusdiana, A. (2014). Kewirausahaan teori dan praktik. Bandung: Pustaka Setia.

Suprapti, W. (2019). Modul berpikir kreatif dalam pelayanan pelatihan kepemimpinan pengawas.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Suryana. (2001). Kewirausahan. Jakarta: Salemba Empat.

Widjaja, Y. R., & Winarso, W. (2019). Bisnis Kreatif dan Inovasi. Makasar: Yayasan Barcode.

Wiyono, H. D., & Tedy Ardiansyah, T. R. (2020). Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha.
Jurnal Usaha, 19-25.

13

Anda mungkin juga menyukai