“Asumsi-asumsi Kreativitas”
Dosen Pengampu :
Nadia (18003146)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan yang diharapkan.Sholawat dan salam ditujukan juga kepada Rasulullah
SAW, karena dengan upaya beliau penulis dapat menikmati alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
A. Kesimpulan .................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreativitas merupakan sebuah topik yang memiliki cakupan yang
luas. Ia merupakan suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus
sifatnya dan hampir tidak mungkin dirumuskan secara tuntas. Kreativitas
dapat didefinisikan dalam beranekaragam pernyataan tergantung siapa dan
bagaimana menyorotinya. Istilah kreativitas merupakan hal penting baik
untuk konteks individu maupun sosial. Dalam konteks individu, kreativitas
relevan dengan kebutuhan seseorang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan atau masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pada konteks sosial,
kreativitas dapat diwujudkan dengan penemuan yang bersifat ilmiah,
gerakan baru dalam seni, dan program sosial yang baru. (Wahyuni, 2013)
Kreativitas merupakan kemampuan umum untuk menciptakan
sesuatu yang baru, karena kemampuan untuk memberikan ide yang baru
bisa diterapkan pada pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk
mengetahui hubungan antara unsur yang sudah ada. Ada banyak ahli yang
mengemukakan tentang konsep kreativitas tersebut dan juga ada beberapa
asumsi-asumsi dasar kreativitas. Namun tidak hanya ko nsep dan asumsi
dasar, ada juga beberapa anggapan yang keliru tentang kreativitas tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja asumsi-asumsi dasar kreativitas?
2. Apa saja anggapan yang keliru tentang kreativitas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja asumsi-asumsi dasar kreativitas.
2. Untuk mengetahui apa saja anggapan yang keliru tentang kreativitas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Asumsi tentang kreativitas menurut Clark yang menggunakan
pendekatan holistic untuk menjelaskan konsep kreativitas dengan
berdasarkan fungsi adalah sebagai berikut:
3
2. Money is a creativity motivator
Asumsi bahwa uang adalah pendorong kreativitas padahal dalam
penelitian eksperimental kreativitas menunjukkan bahwa uang
bukanlah segalanya. Karena bekerja tidak berfikir hanya tentang upah
yang harus diterima perharinya.
3. Time pressure fuels creativity
Asumsi bahwa orang akan kreatif, ketika bekerja dibawah tekanan
dan deadline. Padahal orang creative perlu waktu untuk mendalami
suastu masalah dan membiarkan untuk menggelembungkan
pikirannya.
4. Fear forces breakhroughs
Asumsi bahwa ketakutan, kecemasan, dan kesedihan akan menjadi
kekuatan untuk bisa kreatif padahal kreativitas muncul pada saat
senang.
5. Competition beats collaboration
Asumsi di dunia industry high-tech bahwa kompetensi internal
membantu tercapainya inovasi, namun kreativitas muncul karena
adanya suatu kolaborasi.
6. A streamlined organization is a creative organization
Asumsi orang organisasi yang ramping, adalah organisasi yang
kreatif, memang benar bahwa ukuran organisasi yang besar sering
mengalami kesulitan mengontrol karyawan. Namun, jika tabah akan
mendatangkan kekuatan, kreativitas, dan kolaborasi.
4
tertentu, seperti sains, sastra, atau seni. Kreativitas juga dipandang bersifat
magis dan misterius yang melibatkan aktivitas bawah sadar.
Tetapi, pada pandangan kedua menurut E. mulyasa mengutip
pendapat Gordon menyatakan bahwa proses kreatif bukanlah sesuatu
yang misterius. Hal tersebut dapat dideskripsikan dan mungkin membantu
orang secara langsung untuk meningkatkan kreativitasnya. Gordon yakin
apabila seseorang memahami landasan proses kreativitas, individu dapat
belajar untuk menggunakan pemahamannya untuk meningkatkan
kreativitas dalam kehidupan dan pekerjaan, baik secara pribadi maupun
sebagai anggota kelompok. Gordon juga memandang bahwa kreativitas
didorong oleh kesadaran yang memberi petunjuk untuk mendeskripsikan
dan menciptakan prosedur latihan yang dapat diterapkan di sekolah atau
lingkungan lain. Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai
interaksi dan pengalaman belajar.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat beberapa asumsi dasar dari kreativitas, diantaranya:
Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda-
beda; kreativitas dinyatakan dengan produk kreatif, baik berupa benda
maupun gagasan; aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses
interaksi antara factor-faktor psikologis (internal) dengan lingkungan
(eksternal); dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-faktor
yang dapat menunjang atau justru menghambat perkembangan kreativitas;
kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman, melainkan
didahului oleh yang lain, dan merupakan pengembangan hasil-hasil
kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya; kreativitas merupakan
kemampuan seseorang dalam menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari
hal-hal yang telah ada sehingga melahirkan sesuatu yang baru; selain itu
ada juga beberapa asumsiyang keliru tentang kreativitas tersebut,
diantaranya: Creativity lomes from creative types; Money is a creativity
motivator; Time pressure fuels creativity; Fear forces breakhroughs;
Competition beats collaboration; A streamlined organization is a creative
organization.
B. Saran
Dengan mengetahui asumsi dasar dan asumsi yang keliru tentang
kreativitas ini, maka sebaiknya kita bisa memhami konsep dasar
kreativitas lebih dalam dan lebih baik lagi, sehingga tidak memunculkan
asumsi-asumsi lain yang keliru.
6
DAFTAR PUSTAKA
Bill, B. (2004). The 6 Myths of Creativity (Adaptasi dan Disajikan dalam Bahasa
Indonesia).