Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITS

“Dasar-dasar pengembangan bakat dan kreatifitas”

DOSEN PENGAMPU :

prof. Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd.

Kelompok 3

Nanda Amanda (22003034 )

Nur Athirah ( 22003040 )

Melsi Asiah Putri ( 22003113 )

Shifa Septia Nalis ( 22003147 )

Siti Az-Zahra ( 22003150 )

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR BIASA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024

1
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah Berkat Rahmat dan hidayah-Nya kami sebagai penulis makalah ini dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah ini dengan baik. Tugas ini kami buat untuk memenuhi tugas
Kelompok yang sudah di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah “Pengembangan bakat dan
kreatifitas ” yaitu prof. Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd. Makalah ini berjudul “Dasar-dasar
pengembangan bakat dan kreatifitas”. semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan pembacanya .

Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak . karena tugas ini kami
mendapatkan wawasan yang banyak dan juga yang mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk membangun wawasan.

Padang , 13 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB 1 ........................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4

C. Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II ....................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5

1. Pengertian bakat dan kreatifitas ................................................................................. 5

2. Pendekatan dan strategi pengembangan kreativitas anak ....................................... 6

3. Teori yang melandasi pengembangan kreatifitas ...................................................... 9

BAB III.................................................................................................................................... 11

PENUTUP............................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 11

B. Saran......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kreativitas merupakan istilah yang tidak asing lagi dan sering digunakan baik
dalam dunia pendidikan maupun yang lainnya. Meskipun demikian masih terdapat
kerancuan dalam pemaknaannya. Perbedaan sudut pandang memunculkan beragam
pendapat tentang definisi kreativitas, sehingga sampai saat ini belum ada satupun
pengertian kreativitas yang dapat diterima secara universal.
Ditinjau dari segi bahasa “kreativitas” memiliki arti “kemampuan untuk
mencipta, daya cipta”. 1 Tapi perlu dipahami arti mencipta di sini bukan menciptakan
sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur- unsurnya mungkin telah
ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk
baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru
itu yang sifatnya inovatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian bakat dan kreatifitas
2. Bagaimana pendekatan dan strategi pengembangan kreatifitas anak
3. Apa teori yang melandasi pengembangan kreatifitas anak

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bakat dan kreatifitas
2. Untuk mengetahui pendekatan dan strategi pengembangan kreatifitas anak
3. Untuk mengetahui teori yang melandasi pengembangan kretifitas anak

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITAS


1. Pengertian bakat dan kreatifitas
Menurut Utami (1999), bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan,
sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud. Sedangkan kemampuan menunjukkan suatu tindakan dapat dilakukan
sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu
tindakan dapat dilakukan di masa mendatang. Prestasi merupakan perwujudan
dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang sangat menonjol dalam salah satu
bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut.
McInerney and McInerney (1998), menyebutkan “Kreativitas adalah
anak yang berupaya menghasilkan berbagai kreasi ditandai dengan sifat-sifat
determinan, independen, individualistik, antusias dan menghasilkan sesuatu”.
Sedangkan menurut Syamsu dan A. Juntika (2005), mengemukakan bahwa
kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru,
atau kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam
pemecahan masalah. Kreativitas meliputi ciri-ciri kognitif (aptitude):
kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), elaborasi
(elaboration) dan pemaknaan kembali (redefinition) dalam pemikiran.
Sementara ciri-ciri nonkognitif (nonaptitude): motivasi, sikap, rasa ingin tahu,
senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
Selanjutnya Utami Munandar (1999), mengemukakan kreativitas
(berpikir divergen) adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsurnya, sehingga mampu menemukan
banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang tekanannya pada
kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban. Berdasarkan pendapat para
ahli di atas dapat dikemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan suatu karya baru yang merupakan hasil dari pemikiran dan
gagasan, termasuk kemampuan membuat alternatif pemecahan masalah
berdasarkan data, informasi yang dikaji secara cerdik

5
2. Pendekatan dan strategi pengembangan kreativitas anak
Berbicara mengenai sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan
formal, maka tidak terlepas dari kurikulum. Untuk itu, perlu adanya strategi
khusus yang diterapkan dalam rangka pengembangan kreativitas anak dengan
tetap menjadikan kurikulum sebagai standar minimal dalam pencapaian tujuan
pembelajaran.
a. Pendekatan dalam Pengembangan Kreativitas Anak
Ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam proses
pengembangan kreativitas yaitu :
1) Pendekatan Humanistik
Pendekatan ini mengacu pada teori yang dikemukakan
oleh Maslow (1908–1970) yang menyatakan bahwa manusia
mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai
kebutuhan. Kebutuhan harus dipenuhi dalam urutan hierarki
tertentu dari mulai kebutuhan tingkat rendah kepada kebutuhan
tingkat tinggi (aktualisasi diri dan estetik). Dalam hal ini, proses
perwujudan diri (self realization) erat kaitannya dengan
kreativitas. Maslow menyatakan bahwa semua orang yang
mengaktualisasikan diri (self actualizes) adalah kreatif, baik
secara artistik maupun ilmiah dia percaya banyak cara
menyelesaikan masalah. Dengan demikian, kreativitas akan
berkembang seumur hidup karena manusia akan selalu
memenuhi kebutuhannya dengan berperilaku dan berfikir
kreatif.
2) Pendekatan Konstruktivistik
Tokoh pendekatan ini antara lain Wilson, Duffy, Knuth.
Pendekatan ini menekankan, bahwa pengetahuan harus
dibangun sendiri oleh anak didik berdasarkan pada pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya.
Kreativitas akan meningkat dengan adanya keragaman
pengalaman dan pengetahuan, maka memperluas pengalaman
dengan keterlibatan multimodalitas, pengakuan akan
kemanfaatan yang lebih luas dari kecerdasan ganda dan
6
penerapan gaya belajar dapat menambah kemungkinan
timbulnya solusi baru bagi permasalahan dan produk pemikiran.
Misi utama dari pendekatan ini adalah membantu siswa untuk
mengembangkan kreativitasnya melalui proses pembelajaran
secara mandiri, sedangkan manfaat dari pendekatan ini adalah:
a) Untuk menumbuhkan keaktifan dan sifat mandiri pada diri
siswa.
b) Untuk menciptakan hubungan yang interaktifantara guru dan
siswa.
b. Strategi dalam pengembangan kreativitas anak
Dalam pengembangan kreativitas dibutuhkan strategi tertentu
dan lingkungan yang mendukung. Sehubungan dengan hal itu, maka
perlu tinjau Kembali empat aspek kreativitas, yakni: pribadi, pendorong,
proses dan produk atau lebih dikenal dengan “strategi 4P”.
1) Pribadi
Kreativitas merupakan ekspresi dari keunikan individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif
inilah yang mencerminkan orisinalitas dari individu, dari
ungkapan pribadi inilah diharapkan timbul ide-ide baru dan
produk-produk yang inovatif. Sebagai seorang guru / pendidik
hendaknya dapat menghargai dan membantu menemukan dan
mengembangkan bakat tersebut. Dan menerima anak
sebagaimana adanya, tanpa syarat dan tuntutan apapun dan
memberikan kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia
mampu dan baik.
2) Pendorong (Press)
Dalam mewujudkan dan mengembangkan bakat kreatif
anak diperlukan dorongan (motivasi), baik dari dalam diri
(motivasi internal) maupun dari lingkungan sekitar yang berupa
suasana kondusif, apresiasi, pujian dan lain sebagainya (motivasi
eksternal).
Kedua motivasi tersebut sama-sama diperlukan. Oleh
karena itu, pendidik harus berupaya memupuk dan
7
meningkatkan dorongan eksternal dan internal anak. Akan tetapi
perlu diwaspadai jangan sampai dorongan eksternal yang
berlebihan atau tidak pada tempatnya akan melemahkan
dorongan internal dalam diri anak, sebab bagaimanapun juga
motivasi dari dalam diri sendiri memiliki peran penting dalam
mengembangkan kreativitas diri, dan lingkungan hanya sebagai
fasilitator dalam pengembangan kreativitas tersebut.
3) Proses
Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi
kesempatan untuk kreatif. Pendidik hendaknya dapat
memberikan rangsangan pada anak untuk melibatkan dirinya
dalam kegiatan kreatif, dan pendidik hanya sebagai mediator
yang menyediakan sarana prasarana yang diperlukan anak diberi
kebebasan untuk berekspresi baik melalui tulisan, gambar, dan
sebagainya. Dan pendidik jangan terlalu cepat menuntut
hasilnya, sehingga membatasi.
4) Produk
Keadaan yang memungkinkan seseorang untuk
menciptakan produk-produk kreatif dan bermanfaat adalah
kondisi pribadi dan lingkungan. Sejauh mana kedua aspek
tersebut, mendorong seseorang untuk melibatkan diri dalam
proses kegiatan kreatif.
Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif
oleh anak dan dengan dorongan (internal maupun eksternal)
untuk bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk kreatif
yang bermakna dengan sendirinya akan timbul. Sebagai
pendidik hendaknya menghargai produk kreativitas anak dan
mengkomunikasikannya dengan orang lain, sehingga anak akan
lebih termotivasi.

Dengan memperhatikan 4P (person, press, process, product) dan


menyikapinya dengan bijaksana diharapkan kreativitas anak dapat
dikembangkan secara optimal, karena itu merupakan salah satu
8
indikator keberhasilan pendidikan yang mampu melaksanakan salah
satu tugasnya, yaitu menciptakan orang-orang yang mampu melakukan
sesuatu yang baru, tidak hanya mengulang apa yang telah dikerjakan
oleh generasi sebelumnya. Mereka adalah orang-orang yang kreatif,
menemukan sesuatu yang belum pernah ada atau mengombinasikan
sesuatu yang sudah ada menjadi hal yang baru. Hal ini dinyatakan oleh
Piaget bahwa: “the principal goal of education is to create men who are
capable of doing new things, not simply of repeating what other
generations have done, men who are creative, inventive, and
discoverers”.

3. Teori yang melandasi pengembangan kreatifitas


Beberapa teori yang berusaha menjelaskan pembentukan kepribadian kreatif, di
antaranya:
a. Teori tentang pembentukkan pribadi kreatif.
Diambil dari dua mazhab yaitu teori psikoanalisis dan teori humanistik
untuk digunakan sebagai landasan perencanaan program pendidikan anak
berbakat.
1) Teori psikoanalisis
Teori psikoanlisis melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi
suatu masalah, yang biasanya mulai di masa anak-anak. Pribadi kreatif
dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman
traumatis, sehingga manimbulkan gagasan-gagasan yang disadari dan
tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Tindakan kreatif mentransformasi keadaan psikhis yang tidak sehat
menjadi sehat.
2) Teori Humanistik
Teori ini melihat kreativitas sebagai hasil dari Kesehatan
psikologis tingkat tinggi. Kreativitas dapat berkembang selama hidup,
dan tidak terbatas pada lima tahun pertama.
b. Teori tentang “press”
Kreativitas anak agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan
dalam dirinya ( motivasi intrinsik ) maupun dorongan dari lingkungan
9
(motivasi ekstrinsik).
Dorongan internal merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika
individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya
dalam upaya menjadi diri sepenuhnya (Rogers, dalam Utami, 1999).
Dorongan ada pada setiap orang dan bersifat internal, ada dalam individu
sendiri namun membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan.
Kondisi lingkungan yang dapat mendorong kreativitas anak menurut
pengalaman Rogers dalam psikoterapi yaitu penciptaan kondisi keamanan
dan kebebasan psikologis yang memungkinkan timbulnya kreativitas yang
konstruktif.
c. Teori tentang proses kreatif
Menurut teori Wallas, dalam Utami (1999) bahwa proses kreatif
meliputi empat tahap:
1. Tahap persiapan yaitu memecahkan masalah dengan belajar berpikir,
mencari jawaban dan bertanya pada orang lain.
2. Tahap inkubasi yaitu mencari dan mengumpulkan data/ informasi yang
tidak dilanjutkan, seakan melepaskan diri sementara dari masalah
3. Tahap iluminasi yaitu timbulnya inspirasi/gagasan beserta psoses
psikologisnya.
4. Tahap verifikasi yaitu ide atau kreasi baru harus diuji terhadap realitas.
Di sini pemikiran kreatif (divergen) harus diikuti pemikiran kritis
(konvergen).
d. Teori tentang produk kreatif
Cropley, dalam Utami (1999) mengemukakan bahwa perilaku kreatif
memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi sebagai
berikut: sebagai hasil berfikir konvergen manusia memiliki seperangkat
unsur-unsur mental. Jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut
tindakan, individu mengerjakan dan mengembangkan unsur-unsur mental
sampai timbul konfigurasi. Konfigurasi ini dapat berupa gagasan, model,
tindakan, cara menyusun kata, melodi atau bentuk.
Konstruksi konfigurasi tersebut juga memerlukan motivasi,
karakteristik pribadi yang sesuai, unsur-unsur sosial dan keterampilan
komunikasi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan suatu karya baru yang merupakan hasil dari pemikiran dan gagasan,
termasuk kemampuan membuat alternatif pemecahan masalah berdasarkan data,
informasi yang dikaji secara cerdik. Sikap dan perilaku kreatif perlu dipupuk sejak dini,
agar anak didik kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan, tetapi mampu
menghasilkan pengetahuan baru, tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi mampu
menciptakan pekerjaan baru. Peran orang tua, sekolah/guru dan masyarakat dalam
mengembangkan kreativitas anak sangat menentukan dan perlu dilakukan secara
sinergi.
Mengembangkan anak kreatif jangan terlalu membatasi/ mencegah dan
menakut-nakuti, jangan salah menempatkan dalam menentukan keahlian verbal. Kritik
yang destruktif dan tekanan dari kelompok sebaya dalam menyesuaikan diri perlu
mendapat perhatian. Kreativitas anak membutuhkan dorongan dalam dirinya (motivasi
intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Dorongan internal
membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan. Kondisi lingkungan yang
mendorong kreativitas anak yaitu penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan
psikologis yang memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan teman teman mahasiswa dapat lebih
memahami mengenai tentang konsep pengembangan bakat dan kreatifitas. Pembuatan
makalah ini masih sangat sederhana. Serta dalam penyusunan makalah ini pun masih
memerlukan kritik dan saran dari pembaca dalam pembahasan materi tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dirlanudin, D. (2018). Pengembangan Bakat Kreativitas Anak. Jurnal Teknodik, 174–187.


https://doi.org/10.32550/teknodik.v10i19.399

Viera Valencia, L. F., & Garcia Giraldo, D. (2019). Kreativitas dan Pengembangan
Kreativitas Anak. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2, 15–49.

12

Anda mungkin juga menyukai