Anda di halaman 1dari 12

Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah

Kognitif Peserta Didik

KREATIVITAS GURU DALAM MENGEMBANGKAN


KOGNITIF PESERTA DIDIK

Muhammad Nur Maallah


Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Parepare

Abstract : Knowledge has a clear overview about an object are form at the human soul, either
founded through senses and thinking process or received through revelation. Having
knowledge is a thing which needed by human in undergo their life. Without knowledge, human
cannot do anything. The progress and setback of the society is highly dependent at their
ability to mastery various branches of knowledge. Human as a creature social is required to
have expertise which can be utilized to the importance of the other. Human life is not only to
his self, but also to become meaningful part in a social system which is consisted of many
people. Each people as society residents is required to take self part for common importance.
Keywords : Kreatifity, Cognitivity,
Abstrak : Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara
baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing). Istilah
kreativitas atau daya cipta sering digunakan, terutama pada anak didik, pegawai negeri
maupun mereka yang berwiraswasta. Guru merupakan pendidik yang bertanggung jawab
mengenai pendidikan anak sesudah orang tua. Tugas guru adalah mengaktualisasikan
kemampuan intelektual anak agar berlangsung secara integral.Semua tindakan guru
merupakan perbuatan mempengaruhi secara positif perkembangan manusia dengan
mengaktualisasikan semua sumber daya manusia.Orang yang kreatif mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut kelincahan mental, cakap dalam berbagai hal, berpikir mandiri, menghargai
humor. Ciri-ciri dari kreativitas adalah Bersifat ingin tahu, memberi kan banyak gagasan,
usul terhadap masalah, Bebas dalam mengatakan pendapat, mempunyai rasa humor, dan
mempunyai rasa keindahan

PENDAHULUAN Untuk memahami peranan guru dalam


Guru merupakan pendidik yang membantu dan mengarahkan anak didik agar
bertanggung jawab mengenai pendidikan anak bisa mengembangkan kognitifnya,
sesudah orang tua. Jika orang tua melahirkan H.Abdurrahman mengemukakan peranan guru
anaknya, secara biologis maka guru adalah sebagai berikut : Pendidikan yang
orang tua kedua bagi anak secara rohaniah. dikembangkan oleh guru disekolah mencakup
Guru pada dasarnya melanjutkan dan pembentukan dan pengembangan formal dan
memperbaiki pendidikan anak dari rumah material. Pembentukan formal yaitu melatih
tangga atau keluarganya.Tugas guru adalah dan mempersiapkan anak didik untuk
mengaktualisasikan kemampuan intelektual menerima pengoperan/transferring nilai atau
anak agar berlangsung secara integral .Semua benda budaya kepada anak didik. Kedua
tindakan guru merupakan perbuatan pembentukan dan pengembangan itu
mempengaruhi secara positif perkembangan berlangsung secara simultan dan terpadu secara
manusia dengan mengaktualisasikan semua harmonis.1
sumber daya manusia.
Abdurrahman, Ilmu Pendidikan Sebuah Pengantar
1

Dengan pendekatan Islam ( Cet.I ; Jakarta : PT . AL-

ISTIQRA’
X Volume I Nomor 2 Maret 2014
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

Dengan memperhatikan ungkapan mengemukakan bahwa “Kretivitas adalah


diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang kemampuan untuk menciptakan suatu produk
guru bisa bertindak sebagai pendidik, juga baru. Ciptaan itu tidak perlu seluruh produknya
sebagai orang tua dan pimpinan bagi siswanya. baru, mungkin saja gabungannya,
Setiap pelaksanaan pendidikan diharapkan kombinasinya, sedangkan unsur-unsurnya
menjadi perubahan pada siswa. Hal ini sudah ada sebelumnya.4 Dikatakan pula bahwa
menunjukkan bahwa guru sebagai pelaksana kreativitas adalah proses yang dilakukan
dilapangan harus memiliki kreatifitas untuk seseorang yang menyebabkan ia menciptakan
memperbaiki hasil belajar siswanya. Guru sesuatu yang baru baginya. Sejalan dengan itu
kreatif selalu mencari bimbingan dan arahan Munandar mengemukakan bahwa :(a)
kepada siswanya. Tumbuh dan berkembangnya kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kreatifitas guru memungkinkan terwujudnya kombinasi baru, berdasarkan data, informasi,
perubahan pada siswa di sekolah. Selanjutnya atau unsur-unsur yang ada, (b) Kreativitas
guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan (berfikir kreatif atau berfikir divergen) adalah
siswa tanpa menunggu ide atau perintah dari kemampuan berdasarkan data atau informasi
atasan. yang tersedia, menemukan banyak
Dengan memperhatikan penjelasan kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah,
tersebut, penulis memandang bahwa kreativitas dimana penekanannya adalah pada kuantitas,
guru sangat besar pengaruhnya dalam ketepatgunaan dan keragaman jawaban, (c)
mengembangkan aspek kogni tif siswa. Hal secara operasional kreativitas dapat
tersebut sejalam dalam Q.S.Az-Zumar ayat / dirumuskan sebagai kemampuan yang
39:9 Allah berfirman: mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berfikir,
Terjemahannya : serta kemampuan untuk mengkolaborasi
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang (mengembangkan, memperkaya, memperinci
yang mengetahui dengan orang-orang yang suatu gagasan).5
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima Orang yang kreatif mempunyai ciri-ciri
pelajaran.2 sebagai berikut: a) Kelincahan mental, b)
Cakap dalam berbagai hal, c) Berpikir mandiri,
PENGERTIAN KREATIVITAS d) Menghargai humor.6 Sejalan dengan
Kreativitas adalah kemampuan untuk pendapat di atas, Munandar mengemukakan
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara bahwa ciri-ciri dari kreativitas adalah: 1)
baru dalam pemecahan masalah dan Bersifat ingin tahu, 2) Memberi kan banyak
menemukan peluang (thinking new thing).3 gagasan, usul terhadap masalah, 3) Bebas
Istilah kreativitas atau daya cipta sering
digunakan, terutama pada anak didik, pegawai
negeri maupun mereka yang berwiraswasta. 4
Conny Semiawan AS, dan Utami munandar, Memupuk
Conni Semiawan dan Utami munandar bakat dan kreativitas Siswa Sekolah Dasar, Petunjuk
Bagi Guru dan Orang Tua (Cet. I ; Jakarta : PT.
Quswa, 1989), h. 67 Gramedia, 1987), h. 23.
2
Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahnya 5
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/05/pengertian-
(Cet.III; Jakarta: Intermasa. 1993) h.187. kreativitas.html
3
http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-kreativitas- 6
David Cambell AM, Mengembangkan Kreativitas (Cet.
dan-inovasi-dalam-wirausaha.html I ; Yogyakarta : Kanisius, 1998), h. 27.

X Volume 2 Nomor 2 September 2013 Jurnal


al-‘Ibrah
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

dalam mengatakan pendapat, 4) Mempunyai melaksanakan tugasnya. Guru sebagai seorang


rasa humor, 5) Mempunyai rasa keindahan.7 yang diserahi tanggung jawab mendidik
Berdasarkan ciri tersebut dapat hendaknya memiliki kemampuan secara
disimpulkan bahwa orang yang kreatif adalah propesional.
orang yang cerdas, cakap, humor dan terkenal Guru merupakan jabatan profesi yang
dengan idenya yang bermanfaat. Orang yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
kreatif mempunyai rasa ingin ide-idenya Dalam pelaksanaanya, guru dituntut memiliki
bermanfaat. Orang yang kreatif mempunyai berbagai keterampilan atau kreativitas
rasa ingin tahu yang tak habis-habisnya. mengajar, strategi belajar mengajar yang tepat,
Begitupula dalam mengajukan dan menemukan dan kemampuan melaksanakan evaluasi yang
ide atau gagasan selalu mencari yang menarik. baik. Dengan wawasan yang luas diharapkan
Sampai kepada kreativitas David guru mampu memperhitungkan berbagai
Campbel dalam bukunya AM Manguhaja kemungkinan yang akan terjadi dengan
mengemukakan proses kreativitas sebagai pertimbangan kondisi sekarang dan
berikut : a. Persiapan yakni tahap mempelajari pengalaman masa lalu. Tujuan ini adalah agar
latar belakang perkara, seluk beluk, serta guru dapat memahami bahwa dalam
problebmatika sesuatu. b. Konsentrasi yakni melaksanakan fungsi dan perannya merupakan
tahap dimana seseorang harus secara intensif fasilitator pendidikan, guru diharapkan
mengerjakan sesuatu persoalan.8 mempunyai kemampuan dan kreativitas dalam
PERANAN GURU DALAM PROSES menjalankan kegiatan mengajar sebagai
PEMBELAJARAN transforming science kepada siswa sebagai
Guru adalah pendidik profesional penerima dan pengembang ilmu yang telah
dengan tugas utama mendidik, membimbing, diberikan oleh guru selama kegiatan pengajaran
mengarahkan, melatih dan menilai, dan berlangsung di dalam kelas. 11
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan Secara praktis guru harus senantiasa
anak usia dini jalur pendidikan formal, meningkatkan kemampuan profesionalnya
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.9 dalam hal ini guru harus memiliki kemampuan
Guru adalah seorang insani yang cakap dan sebagai berikut : a. Mampu menguasai materi
dianggap mampu dari segala-galanya, guru pelajaran, b. Mampu merencanakan program
dinilai sebagai seorang yang memiliki belajar mengajar, c. Mampu melaksanakan
kemampuan yang serba guna, termasuk cakap proses belajar mengajar, d. Mampu
dalam membina dan mengembangkan kualitas melaksanakan evaluasi, e. Mampu
siswa yang dihadapi Selanjutnya dikatakan mendiagnosa kesulitan belajar siswa, f. Mampu
bahwa tugas guru adalah mentransfer satu nilai melaksanakan administrasi, kurikulum atau
kepada siswa.10 Nilai yang dimaksudkan adalah administrasi guru.12
keterampilan yang berdaya guna, dengan Selanjutnya pengertian belajar adalah
demikian tugas guru tidak hanya mencintai suatu proses yang dilakukan individu untuk
siswa, tetapi dituntut pula kualitas dalam memperoleh perubahan dalam interaksi dengan
7
S.C. Utami Munandar, Perpaduan Anak Berbakat, lingkungan.13 Selain itu dikatakan pula belajar
Suatu Studi Penjajakan (Jakarta: CV.Rajawali, 1982), h. adalah perubahan tingkah laku pada individu
124
8
AM. Mangunharja, Mengembangkan Kreativitas (Cet. 11
Sunaryo, Peningkatan Keamampuan dan Kreativitas
I; Yogyakarta Kanisius, 1998), h. 27-43 Guru dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas.
9
Republik Indonesia, Tentang Undang-Undang Guru Dalam Jurnal Mimbar Pendidikan (No.2/XXVIII/2009).
dan Dosen (Jakarta Sinar Grafika , 2005), h. 2. H. 116
10
I b i d, h.58. 12
Ibid, h. 119

ISTIQRA’
X Volume I Nomor 2 Maret 2014
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

berkat adanya interaksi individu dengan siswanya secara tepat. Jadi peranan guru dalam
lingkungan.14 Belajar adalah suatu perubahan proses belajar mengajar itu penting. Oleh
tingkah laku atau kegiatan secara sadar sebagai karena itu guru diharapkan pandai-pandai
hasil interaksi individu terhadap mengarahkan kegiatan belajar, agar siswa
lingkungannya. Belajar adalah suatu peristiwa, mencapai keberhsilan dalam belajar.
sehingga peristiwa yang terjadi dalam belajar Untuk lebih mengetahui peranan guru
itu adalah adanya perubahan ke arah yang lebih dalam proses belajar mengajar Muhibbin Syah
baik. Sedangkan mengajar adalah suatu mengungkapkan bahwa fungsi dan peranan
perubahan yang mengeluarkan tanggung jawab guru adalah: 1. Perancang pengajaran. 2.
moral pada siswa tergantung pretanggung Pengelola pengajaran. 3. Penilaian prestasi
jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. belajar.16 Peranan guru sebagai perancang
Proses Pembelajaran adalah merupakan pengajar harus mampu siap merancang
inti dari proses pendidikan dan guru memegang kegiatan ini, supaya dapat berhasil guru dan
peranan utama. Guru sebagai pemegang berdaya guna. Sebagai seorang pengelola
peranan utama dalam proses belajar mengajar pengajaran, guru harus mampu mengelola
memungkinkan tercapainya tujuan pengajaran. seluruh tahapan proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, hendaknya guru berusaha Sedangkan sebagai penilai, guru hendaknya
dalam melaksanakan perencanaan secara mengikuti perkembangan kemajuan siswa.
efektif, terencana meliputi: Apabila memahami kekurangan, guru
a. Tujuan apa yang diinginkan dapat tercapai diharapkan memotivasinya belajar yang lebih
atau dapat dimiliki siswa setelah terjadinya baik adalah meningkatkan cara belajarnya bila
proses belajar mengajar. siswa menunjukkan hasil -hasil yang
b. Bahan pelajaran yang dapat mengantarkan memuaskan dimotivasi untuk mempertahankan
siswanya mencapai tujuan. keberhasilan tersebut.
c. Bagaimana proses belajar mengajar yang Selanjutnya Leters dalam bukunya
akan diciptakan oleh guru agar siswa Nana Sujana mengemukakan bahwa tugas dan
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. tanggung jawab seorang guru adalah sebagai
d. Bagaimana menciptakan dan menggunakan pengajar, pembimbing dan sebagai
alat untuk mengetahui atau mengukur administrator kelas. 17
Dari ketiga tugas
apakah tujuan ini tercapai atau tidak.15 tersebut, dapat difahami bahwa guru sebagai
Dengan merancang kegiatan belajar pengajar hendaknya memiliki keterampilan dan
mengajar secara efektif, minat siswa dapat pengetahuan tehnis mengajar. Di samping itu,
terpelihara dan ditingkatkan untuk mengetahui menguasai bahan yang diajarkan. Sebagai
berhasil tidaknya suatu pengajaran, diperlukan seorang pembimbing, guru hendaknya memberi
evalwasi sebagai alat ukur untuk mengetahui bantuan kepada siswa dalam memecahkan
keberhasilan siswa, guru dapat meningkatkan masalah yang dihadapi, Sedangkan sebagai
cara mengajarnya dan dapat memotivasi administrator, guru hendaknya melaksanakan
ketatalaksanaan pengajaran dan
13
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya (cet. VI; II Jakarta: Rineke Cipta, ketatalaksanaan umum. Peranan guru adalah
t.th), h. 2.
14
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru professional (Cet. 16
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan
VI; Bandung: Remaja Rosdakarya , 1995), h. 5. Pendekatan (Cet. III ; Bandung : Remaja Rosdakarya,
15
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru professional 1997), h. 25.
(Cet. VI; Bandung: Remaja Rosdakarya , 1995), h. 5. 17
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar (Cet. II;
Bandung: CV. Sinar Baru, 1989), h. 15

X Volume 2 Nomor 2 September 2013 Jurnal


al-‘Ibrah
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

sebagai pengajar, pembimbing, perancang Dalam menjalankan tugas dan tanggung


pengajaran dan sebagai motivator siswa. Agar jawabnya sebagai seorang guru, hendaknya
hasil interaksi belajar semakin memuaskan, mengetahui dan memahami bermacam-macam
guru hendaknya mengikuti perkembangan kemampuan yang harus dimilikinya.
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan guru menurut Cooper ada 4 yaitu:
Dalam proses pembelajaran, guru a. Mempunyai kemampuan tentang belajar dan
adalah orang yang memberikan pelajaran tingkah laku manusia.
sedangkan siswa adalah orang yang menerima b. Mempunyai pengetahuan dan menguasai
pelajaran. Guru dalam mentransfer bidang studi yang dibinanya.
pangetahuan, kecakapan dan keterampilan c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri
sebagai guru. Tanpa ini semua tidak mungkin sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang
proses belajar mengajar dapat berjalan secara study yang dibinanya.
mulus. Di sinilah kapasitas kemampuan guru d. Mempunyai keterampilam-keterampilan
mutlak diperlukan dalam melaksanakan tehnik mengajar. 20

tugasnya sebagai pendidik. Olehnya itu Dalam mengajar guru harus mampu
profesionalisme guru sebagai tenaga memahami sifat dan karakteristik siswa. Untuk
kependidikan perlu ditingkatkan. Istilah memahami aspek tersebut guru hendaknya
kemampuan mempunyai banyak makna, Broke menjalin hubungan baik dengan siswa
dan Stone menjelaskan seperti yang dikutip sehingga memungkinkan terciptanya siswa
oleh Cece Wijaya bahwa kemampuan yang berkualitas. Sebelum guru tampil untuk
merupakan gambaran hakikat kualitatif dari melaksanakan tugas mengajarnya, terlebih
perilaku guru yang tampak sangat berarti.18 dahulu harus menguasai bahanyang akan
Kompotensi kemampuan guru dalam diajarkan kepada siswa. Dalam hal ini guru
melaksanakan sesuatu diperoleh melalui perlu memperhatikan kurikulum yang berlaku.
pendidikan. Kemampuan guru merupakan Dengan menguasai materi pada saat pelajaran
salah satu hal yang harus dimiliki. Dalam berlangsung akan memudahkan siswa
jenjang pendidikan, karena kemampuan itu menerima dan memahami materi yang
memiliki kepentingan tersendiri dan sangat diajarkan. Selanjutnya harus mampu memiliki
penting untuk dimiliki karena: 1. Kemampuan sifat positif terhadap tugas profesinya, teman
guru merupakan alat seleksi pembinaan calon sejawat dan bidang studi yang dibinanya.
guru. 2. Kemampuan guru penting dalam Dengan demikian, ia selalu berupaya
pembinaan dan pengembangan guru. 3. meningkatkan kemampuannya dalam
Kemampuan guru penting dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai guru. Dan
penyusunan suatu kurikulum. 4. Kemampuan yang terakhir adalah guru harus menguasai
guru penting dalam hubungannya dengan tehnik mengajar sehingga terampil dalam
kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar menggunakan tehnik atau metode mengajar.
siswa.19 Dengan mengkombinasikan metode dalam
Keberhasilan siswa dalam belajar, tidak proses belajar mengajar siswa tidak merasa
selamanya merupakan akibat proses belajar. terbebani mengikuti pelajaran.
Mengajar merupakan tanggung jawab guru. Kompetensi adalah kemampuan guru
yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
18
Lihat Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyam, Kemanpuan Pertama. Kompetensi bidang kognitif, wajib
Dasar Guru Dalam Proses belajar mengajar (Cet. III ; dimiliki setiap calon guru dan guru profesional.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 8.
19
Ibid., h.10 20
Nana Sudjana, op. cit., h,16

ISTIQRA’
X Volume I Nomor 2 Maret 2014
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

Oleh karena kemampuan intelektual guru f. Menilai prestasi belajar


sangat penting dalam proses pembelajaran g. Mengelola interaksi belajar mengajar
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa seorang h. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan
guru dalam mengajar, hendaknya memiliki dan pelayanan
pengetahuan yang berhubungan dengan proses i. Mengenal dan menyelenggarakan
dan praktek mengajar. Pengetahuan yang administrasi sekolah
dimaksud meliputi penguasaan materi, j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian
mengetahui cara mengajar, mengetahui cara guna keperluan pengajaran.22
penilaian, mencintai pekerjaannya, dapat Seorang guru sebagai tenaga
memberi bimbingan penyuluhan pada anak professional di bidang pendidikan yang formal,
didik dan sebagainya. Kedua. Kompetensi sebenarnya tidaklah ringan, karena dituntut
efektif guru sukar untuk didentifikasi karena kemajuan dan keterampilannya serta harus
bersifat tertutup dan abstrak. Penulis memahami tehnik mengajar untuk
mengatakan demikian karena kemampuan ini meningkatkan mutu pendidikan dan
meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi pengajaran. Seorang guru yang baik harus
guru seperti cinta, benci, senang dan sikap- mengetahui dengan pasti kemampuan apa yang
sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang dituntut oleh masyarakat dengan ini pada
lain. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dirinya. Apakah dia sebagai guru dalam
efektif guru antara lain adanya sikap menjalankan tugasnya telah mengetahui
menghargai pekerjaan. Memiliki sikap kemampuan itu. Dan dia belum menjadi guru
perasaan senang terhadap mata pelajaran yang yang baik, harus mengakui kekurangannya dan
dibinanya. Ketiga. Kompetensi psikomotorik berusaha untuk mencapai yang lebih baik.
guru meliputi segala keterampilan yaitu Dengan demikian guru tersebut selalu berusaha
kecakapan yang berhubungan dengan tugasnya mengembangkan dirinya. Kemampuan guru
sebagai pengajar. Dalam hal ini, guru yang sangat penting dalam tujuan pendidikan karena
profesiaonal memerlukan penguasaan yang kemampuan secara tidak langsung menentukan
berlangsung berkaitan dengan bidang studi keberhsilan proses belajar mengajar.
yang diajarkannya. Perbedaan kompetensi KREATIVITAS GURU DALAM
psikomotorik dengan kompetensi kognitif MENGEMBANGKAN KOGNITIF SISWA
terletak pada sifatnya. Kalau kompetensi Dalam bidang pendidikan, guru
psikomotorik diutamakan adalah keterampilan memegang kunci dalam memunculkan dan
melaksanakan pengajaran.21 mengembangkan daya kreativitas siswanya,
Ketiga kemampuan guru tersebut tidak harus terlebih dahulu berusaha supaya menjadi
berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dan orang yang kreatif. Guru yang kreatif, tentu
saling mempengaruhi satu sama lain. pernah mendapat pendidikan selama bertahun -
Dikemukakan pula bahwa kemampuan guru tahun, misalnya untuk mendapat alat peraga
antara lain: dari alat seadanya atau bahan bekas. Guru
a. Menguasai bahan semacam ini pasti kreatif dan akan mampu
b. Mengelola program belajar mengajar membangkitkan daya kreativitasnya terhdap
c. Mengelola kelas siswa dimanapun mereka bertugas.
d. Menggunakan media atau sumber belajar
e. Menguasai landasan pendidikan
22
Nana sudjana, op. cit., h. 19
21
Muhibbin Syah, op. cit., h. 230.

X Volume 2 Nomor 2 September 2013 Jurnal


al-‘Ibrah
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

Dounglas Brown J, dalam bukunya masing metode yang digunakan mempunyai


Balnasi Sutradipura menamakan guru yang kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu,
kreatif mengajar dengan memanfaatkan ilmu tugas guru adalah memilih metode yang
dan seorang teacher-scholer.23 Jika guru tepat dan sesuai dengan materi yang
mengajar dengan baik, pada hakekatnya ia diajarkan. Untuk mengatasi kejenuhan anak
termasuk kreatif. Guru selalu dalam belajar guru harus menggunakan
mengkomunikasikan kepada siswanya, ide-ide metode secara bervariasi dan mengiringi
lama dalam bentuk yang baru. Sekalipun hasil sesekali humor dengan adanya metode
perkembangan dengan pendekatan baru, mengajar yang bervariasi dan selingan
metode baru dengan gagasan baru tidak dapat humor dalam mengajar, perhatian siswa
diukur dengan cermat tidak dapat disangka dapat berpusat pada pelajaran.
bahwa theacer scholer yang kreatif itu jauh 2. Meningkatkan kualitas guru. Dalam proses
melebihi ilmuan di bidang lain. Sehubungan belajar mengajar, guru hendaknya memiliki
pandangan Brown yang dikutip oleh Balnasi kemampuan dan keterampilan, bahkan perlu
Sutradipura rumusan ciri-ciri seorang teacher- ditingkatkan kualitasnya.
scholer itu sebagai berikut: a. Ia mempunyai 3. Menguasai materi. Guru sebagai pengajar
jiwa penasaran, b. Setiap hal dianalisis dulu, c. terlebih dahulu mempersiapkan segala yang
Intuisi, d. Tidak akan puas dengan hasil diperlukan dalam mengajar. Hal ini
sementara, e. Suka melakukan intropeksi, f. dilakukan agar dalam menyajikan materi,
Mempunyai kepribadian yang kuat.24 guru tidak mengalami kesulitan. Dengan
Dengan melihat ciri tersebut, seorang demikian dalam proses belajar mengajar
guru berkewajiban mengembangkan dimaksudkan agar mudah memahami suatu
kreativitasnya dan inisiatif dalam kegiatan materi.
yang direncanakan. Usaha yang ditempuh 4. Penggunaan alat peraga dalam proses
dalam meningkatkan kreativitas mengajar yang belajar mengajar. Guru yang menggunakan
efektif dan efisien meliputi beberapa hal: alat peraga dapat membangkitkan minat dan
1. Penggunaan metode yang tepat. Metode perhatian siswa, bahkan dapat meringankan
mengajar adalah cara yang digunakan guru tugasnya dalam menyajikan materi
dalam menyajikan materi pelajaran disaat pelajaran. Dengan menggunakan alat
berlangsung pelajaran. Dengan metode ini peraga, proses belajar mengajar dapat
diharapkan tumbuh sebagai kegiatan belajar berjalan dengan lancar. Tetapi yang paling
siswa dengan kegiatan mengajar guru. Oleh utama adalah guru menguasai materi
karena itu metode mengajar yang baik pelajaran itu sendiri, dan didukung dengan
adalah metode yang dapat menumbuhkan alat bantu yang tepat. Guru yang menguasai
kegiatan siswa. Salah satu metode yang materi pelajaran sudah tentu mempersiapkan
biasa digunakan dalam mengajar adalah jawaban atas pertanyaan yang kemungkinan
metode tanya jawab. Selain metode tanya timbul dari siswa.
jawab, guru juga menggunakan metode 5. Mencintai pekerjaan sebagai guru. Tidak
pemberian tugas. Dalam proses mengajar, semua orang menjadi guru karena panggilan
guru hendaknya menggunakan metode jiwa. Banyak yang menjadi guru karena
mengajar secara bervariasi. Sebab masing- terpaksa. Maksudnya karena keadaan
ekonomi, dorongan teman atau kemauan
23
Lihat Balnasi Sutradipura, Aneka Program Keguruan orang tua dan sebagainya. Dalam
(Cet. II; Bandung: Angkasa, 1985), h. 107
24
Ibid., h. 108.
melaksanakan tugas mengajar, guru sering

ISTIQRA’
X Volume I Nomor 2 Maret 2014
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

berbuat yang tidak sesuai peraturan yang anak yang bersifat alami kemudian memiliki
berlaku di sekolah seperti sering terlambat ketertarikan terhadap dunia dan secara aktif
datang mengajar. mencari informasi yang dapat membantu
6. Memberi motivasi siswa untuk belajar. mereka memahami dunia yang semakin maju.
Untuk meningkatkan potensi kognitif siswa, Anak pun akan terus-menerus bereksperimen
guru berusaha mengembangkan dengan obyek-obyek yang mereka jumpai.
kreativitasnya dan selalu memotivasi siswa Anak-anak tidak hanya sekedar bereksperimen
untuk selalu belajar dan berbuat sesuatu namun mereka juga mengumpulkan hal-hal
yang bermanfaat. Dalam kegiatan belajar, yang telah mereka pelajari kemudian terisolasi.
motivasi merupakan daya penggerak dalam Piaget mengemukakan bahwa anak-anak
diri siswa untuk mencapai tujuan yang mengontruksi keyakinan-keyakinan dan
dikehendakinya. Jadi siswa yang belajar pemahaman-pemahaman mereka berdasarkan
dengan baik dan tekun serta didasari pengalaman (konstruktivisme).27
motivasi dapat melahirkan prestasi yang Dalam mengembangkan potensi
baik. Sehubungan dengan itu dikemukakan kognitif siswa, banyak faktor yang cukup
pula bahwa: Motivasi adalah serangkaian berpengaruh, antara lain faktor lingkungan dan
usaha untuk menyediakan kondisi tertentu, keturunan atau pembawaan. Lingkungan dan
sehingga seseorang itu mau dan ingin pembawaan sangat mempengaruhi
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, perkembangan siswa. Lingkungan terdiri dari
maka akan berusaha meniadakan perasaan lingkungan fisik dan lingkungan sosial.28
tidak suka itu”.25 Lingkungan fisik adalah sesuatu yang ada di
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI sekitar siswa sedangkan lingkungan sosial
PERKEMBANGAN KOGNITIF SISWA adalah semua orang yang mempengaruhi kita.29
Kognitif merupakan salah satu aspek Segala yang ada di sekitar manusia dapat
penting dari perkembangan peserta didik yang mempengaruhi perkembangan siswa. Oleh
berkaitan langsung dengan proses karena itu seorang guru hendaknya mengetahui
pembelajaran, dan sangat menentukan hukum dasar perkembangan kejiwaan manusia.
keberhasilan mereka di sekolah. Guru dan para Hal ini dimaksudkan karena setiap anak
mahasiswa calon guru khususnya sebagai memiliki sikap kepribadian yang unik dan
tenaga pendidik yang bertanggunng jawab kecerdasan yang berbeda. Disamping faktor
melaksanakan interaksi edukasional di dalam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
kelas, perlu memahami hal yang berkaitan siswa, juga dipengaruhi faktor keturunan. Yang
dengan perkembangan kognitif. Karena dengan dimaksud keturunan adalah ciri dan sikap yang
bekal tersebut dapat membantu guru dalam dimiliki orang tua.30 Pembawaan merupakan
melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai warisan orang tua. Pembawaan ini dapat
dengan kemampuan kognitif peserta didik.26 dipengaruhi oleh lingkungan. Dengan demikian
Perkembangan Kognitif adalah
perkembangan kemampuan anak berpikir
27
http://mitaelmi.wordpress.com/2012/12/21/aspek-
perkembangan-kognitif-anak-usia-sekolah-dasar/
dengan penalaran yang semakin canggih 28
Tim Dosen Fi-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar
seiring dengan bertambahnya usia. Mulai dari Kependidikan (Cet. III; Malang:Usaha Nasional, 1987)
29
Ahmad Muzakkir dan Joko sutrisno, Psikologi
25
Sadiman, AM, Interaksi dan Motivasi Belajar pendidikan (Cet. I; Bandung: CV.Pustaka Setia, 1997),
mengajar (Cet: Jakarta: CV. Rajawali, 1986), h. 75. h. 98.
26
http://hilmanshodri.blogspot.com/2012/06/ 30
Zakiah Darajat, dkk. Ilmu pendidikan (Cet. II;
perkembangan-kognitif.html Jakarta : Bumi Aksara, 1992), h.56.

X Volume 2 Nomor 2 September 2013 Jurnal


al-‘Ibrah
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

sikap dan watak manusia adalah hasil interaksi siswa adalah faktor intern dan ekstern. Faktor
antara pembawaan dan lingkungan interaksi. interen meliputi bakat atau pembawaan yang
Keduanya itulah yang menentukan hasil dibawa anak sejak lahir. Sedangkan faktor
perkembangan manusia. Aliran yang eksteren meliputi faktor lin gkungan, faktor
berhubungan dengan faktor yang lingkungan ini menunjang faktor interen.
mempengaruhi perkembangan kognitif siswa Pengetahuan mengalami
yaitu aliran nativisme dan aliran compergensi. perkembangan sejak lahir seseorang lahir
Aliran nativisme dipelopori oleh Scopenhauer, sampai ia menjadi dewasa. Pengetahuan
paham ini memandang bahwa perkembangan seseorang dibentuk karena ia mengalami
individu semata-mata ditentukan oleh faktor proses belajar dan tidak diterima begitu saja
yang dibawa sejak lahir.31 dari gurunya. Dalam kehidupan sehari -hari
Perkembangan individu hanya kita sering mendengar kata kognitif. Dari aspek
bergantung pada keturunan saja. Pendidikan tenaga pendidik misalnya seorang guru
dan pengaruh lingkungan, hampir tidak ada diharuskan memiliki potensi kognitif. Artinya
pengaruhnya terhadap perkembangan siswa. seorang guru harus memiliki kemampuan
Lain halnya dengan aliran imperisme yang intelektual, seperti penguasaan materi
merupakan kebalikan dari aliran nativisme, pelajaran, pengetahuan mengenai cara
memandang bahwa perkembangan semata- mengajar, pengetahuanan tentang cara menilai
mata tergantung pada faktor lingkungan.32 siswa. 34
Dalam aliran ini, dalam perkembangan siswa, Tidak dapat lagi dipungkiri bahwa
lingkungan hanya berpengaruh sedangkan antara proses perkembangan dengan proses
faktor keturunan tidak berpengaruh terhadap belajar mengajar (the teaching learning
perkembangan siswa. Anak yang lahir proces) yang dikelola para guru terdapat
dipengaruhi oleh kedua orang tuanya dan tidak “benang merah” yang mengikat kedua proses
membawa potensi apapun. Oleh karena itu tersebut. Demikian eratnya ikatan benang
anak yang tanpa adanya faktor lingkungan merah itu, sehingga hampir tidak ada proses
tidak akan berkembang dengan baik. perkembangan siswa baik jasmani maupun
Berdasarkan kedua aliran diatas, yang masing- rohaninya yang sama sekali terlepas dari proses
masing mempertahankan pendapatnya, lahir belajar mengajar sebagai pengejawantahan
aliran yang disebut dengan aliran compergensi. proses pendidikan.
Aliran ini memandang bahwa keturunan dan Program pengajaran di sekolah yang
lingkungan memainkan peranan penting.33 Pada baik adalah yang mampu memberikan
aliran ini memahami bahwa perkembangan dukungan besar kepada para siswa dalam
siswa dipengaruhi oleh lingkungan dan menyelesaikan tugas perkembangan mereka.
keturunan, keturunan banyak dipengaruhi pada Sehubungan dengan ini, setiap guru sekolah
bentuk tubuh dan akal. Pada faktor inilah selayaknya memahami seluruh proses dan
banyak dipengaruhi oleh lingkungan terutama tugas perkembanagan manusia. Pengetahuan
dalam lingkungan pendidikan. Berdasarkan mengenai proses perkembangan dengan segala
ketiga aliran tersebut dapat disimpulkan bahwa aspeknya itu sangat banyak manfaatnya, antara
faktor yang mempengaruhi perkembangan lain:
1. Guru dapat memberikan layanan bantuan
31
H.Akyas Azhari, Psikologi Pendidikan (cet. II; dan bimbingan yang tepat kepada para siswa
Jakarta: PT. Karya Toha Putra, 1996), h.31
32
Ibid., h. 34 34
Paul Suparno, Teori Perkembangan Kognitif Jean
33
Ibid., h. 35. Piaget (Cet. Isbn, 2000)

ISTIQRA’
X Volume I Nomor 2 Maret 2014
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

dengan pendekatan yang relevan dengan terhadap ranah kognitif sendiri, melainkan juga
tingkat perkembangannya. terhadap ranah efektif dan psikomotorik.
2. Guru dapat mengantisifasi kemungkinan- Menurut Muhibbin Syah dalam
kemungkinan timbulnya kesulitan siswa bukunya ada 2 macam kecakapan kognitif
tertentu. siswa yang amat perlu dikembangkan segera
3. Guru dapat mempertimbangkan waktu yang khususnya oleh guru yakni: Strategi belajar
tepat dalam memulai aktivitas proses belajar memahami isi materi pelajaran. Dan Strategi
bidang studi tertentu untuk sekelompok meyakini arti penting isi materi pelajaran dan
siswa. aplikasinya serta memahami pesan-pesan moral
4. Guru dapat menemukan dan menetapkan yang terkandung dalam materi pelajaran
tujuan pembelajara umum/TPU dan tujuan tersebut.
pembelajaran khusus/TPK. Tugas guru dalam hal ini ialah
Ranah psikologis siswa yang terpenting menggunakan pendekatan mengajar (approach
adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang to teaching) yang memungkinkan para siswa
berkedudukan pada otak ini dalam perspektif menggunakan strategi belajar dan berorientasi
psikologi kognitif dalah sumber sekaligus pada pemahaman yang mendalam terhadap isi
pengendalian ranah-ranah kejiwaan lainnya. materi pelajaran. Seiring dengan upaya ini,
Itulah sebabnya pendidikan dan pengajaran guru juga diharapkan mampu menjauhkan para
perlu diupayakan sedemikian rupa agar ranah siswa dari strategi dan preferensi akal yang
kognitif para siswa dapat berfungsi secara hanya mengarah ke aspirasi asal naik atau
positif dan bertanggung jawab dalam arti tidak lulus. Kepada para siswa seyogianya dijelaskan
menimbulkan nafsu serakah dan kedustaan contoh-contoh dan peragaan sepanjang
yang tidak hanya akan merugikan dirinya memungkinkan agar mereka memahami materi
sendiri saja, tetapi juga merugikan orang lain. dan hubungannya dengan materi lain. Kecuali
Tampa ranah kognitif, sulit dibayangkan itu guru juga sangat diharapkan mampu
seorang siswa dapat berfikir. Selanjutnya tampa menjelaskan nilai-nilai moral yang terkandung
kemampuan berfikir mustahil siswa tersebut dalam materi yang diajarkan, sehingga
dapat memahami dan meyakini faedah materi keyakinan para siswa terhadap faedah materi
pelajaran yang disajikan kepadanya. Tampa tersebut semakin tebal dan pada gilirannya
berfikir sulit bagi siswa untuk menangkap kelak ia akan mengembangkan dan
pesan-pesan moral yang terkandug dalam mengaplikasikannya dalam situasi yang
materi pelajaran yang diikuti, termasuk materi relevan.
pelajaran agama. Selanjutnya, guru juga dituntut untuk
Kelebihan-kelebihan fungsi ranah mengembangkan kecakapan kognitif para
kognitif khususnya bagi siswa yang sedang siswa dalam memecahkan masalah dengan
mengembangkan seluruh potensi menggunakan pengetahuan yang dimilikinya
psikologisnya, baik yang berdimensi efektif dan keyakinan-keyakinan terhadap pesan-pesan
maupun psikomotorik. Oleh karenanya upaya moral atau nilai yang terkandung dan menyatu
mengembangkan kognitif siswa secara terarah dalam pengetahuannya. Seiringdengan upaya
baik oleh orang tua maupun oleh guru sangat ini, guru diharapkan tak bosan-bosan melatih
penting. Upaya pengembangan fungsi ranah menggunakan procedural
kognitif akan berdampak positif bukan hanya knowledge(pengetahuan tentang cara

X Volume 2 Nomor 2 September 2013 Jurnal


al-‘Ibrah
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

melakukan sesuatu) yang relevan dengan memahami aspek tersebut guru hendaknya
declarative menjalin hubungan baik dengan siswa
knowledge, yakni pengetahuan normative yang sehingga memungkinkan terciptanya siswa
diajarkan.35 yang berkualitas. Sebelum guru tampil untuk
Untuk itu, seyogyanya pembinaan dan melaksanakan tugas mengajarnya, terlebih
pengembangan kognitif dalam kegiatan dahulu harus menguasai bahanyang akan
pendidikan diarahkan pada: 1. Perkembangan diajarkan kepada siswa. Dalam hal ini guru
kreativitas. bakat dan minat; 2. Pengetahuan, perlu memperhatikan kurikulum yang berlaku.
pengalaman dan keterampilan melalui Dengan menguasai materi pada saat pelajaran
pembelajaran; 3. Sikap mandiri, disiplin dan berlangsung akan memudahkan siswa
percaya din bahwa, dirinya memiliki potensi menerima dan memahami materi yang
positif yang dapat dikembangkan; 4. diajarkan. Selanjutnya harus mampu memiliki
Pembentukan moral dan etika sebagai peserta sifat positif terhadap tugas profesinya, teman
didik; dan 5. Kebutuhan peserta didik dalam sejawat dan bidang studi yang dibinanya.
menghadapi kesulitan belajar.36 Dengan demikian, ia selalu berupaya
PENUTUP meningkatkan kemampuannya dalam
Dalam bidang pendidikan, guru melaksanakan tugasnya sebagai guru. Dan
memegang kunci dalam memunculkan dan yang terakhir adalah guru harus menguasai
mengembangkan daya kreativitas siswanya, tehnik mengajar sehingga terampil dalam
harus terlebih dahulu berusaha supaya menjadi menggunakan tehnik atau metode mengajar.
orang yang kreatif. Guru yang kreatif, tentu Dengan mengkombinasikan metode dalam
pernah mendapat pendidikan selama bertahun - proses belajar mengajar siswa tidak merasa
tahun, misalnya untuk mendapat alat peraga terbebani mengikuti pelajaran.
dari alat seadanya atau bahan bekas. Guru
semacam ini pasti kreatif dan akan mampu DAFTAR PUSTAKA
membangkitkan daya kreativitasnya terhdap Abdurrahman, Ilmu Pendidikan Sebuah
siswa dimanapun mereka bertugas. Pengantar Dengan pendekatan Islam
Untuk itu, seyogyanya pembinaan dan ( Cet.I ; Jakarta : PT . AL-Quswa, 1989)
pengembangan kognitif dalam kegiatan Ahmad Muzakkir dan Joko sutrisno, Psikologi
pendidikan diarahkan pada: 1. Perkembangan pendidikan (Cet. I; Bandung:
kreativitas. bakat dan minat; 2. Pengetahuan, CV.Pustaka Setia, 1997)
pengalaman dan keterampilan melalui Akyas Azhari, Psikologi Pendidikan (cet. II;
pembelajaran; 3. Sikap mandiri, disiplin dan Jakarta: PT. Karya Toha Putra, 1996)
percaya din bahwa, dirinya memiliki potensi Balnasi Sutradipura, Aneka Program Keguruan
positif yang dapat dikembangkan; 4. (Cet. II; Bandung: Angkasa, 1985),
Pembentukan moral dan etika sebagai peserta Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyam, Kemanpuan
didik; dan 5. Kebutuhan peserta didik dalam Dasar Guru Dalam Proses belajar
menghadapi kesulitan belajar.37 mengajar (Cet. III ; Bandung: Remaja
Dalam mengajar guru harus mampu Rosdakarya, 1994)
memahami sifat dan karakteristik siswa. Untuk Conny Semiawan AS, dan Utami munandar,
Memupuk bakat dan kreativitas Siswa
35
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Cet. I;PT Raja Sekolah Dasar, Petunjuk Bagi Guru dan
Grapindo, 2003), h. 45 -53. Orang Tua (Cet. I ; Jakarta : PT.
36
Sunaryo, Ibid. h. 126
37
Sunaryo, Ibid. h. 126
Gramedia, 1987)

ISTIQRA’
X Volume I Nomor 2 Maret 2014
Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Muhammad Nur Maallah
Kognitif Peserta Didik

David Cambell AM, Mengembangkan Mimbar Pendidikan


Kreativitas (Cet. I ; Yogyakarta : (No.2/XXVIII/2009).
Kanisius, 1998), Tim Dosen Fi-IKIP Malang, Pengantar Dasar-
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Dasar Kependidikan (Cet. III;
terjemahnya (Cet.III; Jakarta: Intermasa. Malang:Usaha Nasional, 1987)
1993) Utami Munandar, Perpaduan Anak Berbakat,
http://hilmanshodri.blogspot.com/2012/06/ Suatu Studi Penjajakan (Jakarta:
perkembangan-kognitif.html CV.Rajawali, 1982)
http://mitaelmi.wordpress.com/2012/12/21/ Zakiah Darajat, dkk. Ilmu pendidikan (Cet. II;
aspek-perkembangan-kognitif-anak-usia- Jakarta : Bumi Aksara, 1992)
sekolah-dasar/
http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-
kreativitas-dan-inovasi-dalam-
wirausaha.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/05/
pengertian-kreativitas.html
Mangunharja, AM, Mengembangkan
Kreativitas (Cet. I; Yogyakarta Kanisius,
1998)
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru professional
(Cet. VI; Bandung: Remaja Rosdakarya ,
1995)
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan
Pendekatan (Cet. III ; Bandung :
Remaja Rosdakarya, 1997)
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Cet. I;PT
Raja Grapindo, 2003), h. 45 -53.
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar (Cet.
II; Bandung: CV. Sinar Baru, 1989)
Paul Suparno, Teori Perkembangan Kognitif
Jean Piaget (Cet. Isbn, 2000)
Republik Indonesia, Tentang Undang-Undang
Guru dan Dosen (Jakarta Sinar Grafika ,
2005)
Sadiman, AM, Interaksi dan Motivasi Belajar
mengajar (Cet: Jakarta: CV. Rajawali,
1986)
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya (cet. VI; II Jakarta:
Rineke Cipta, t.th),
Sunaryo, Peningkatan Keamampuan dan
Kreativitas Guru dalam Proses Kegiatan
Belajar Mengajar di Kelas. Dalam Jurnal

X Volume 2 Nomor 2 September 2013 Jurnal


al-‘Ibrah

Anda mungkin juga menyukai