Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN KREATIFITAS SERTA MENGELOLA IDE DAN GAGASAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Industri Kreatif

Dosen Pengampu : Choirul Huda, M.Ag.

Disusun Oleh :

Fathimah Nur Isnaini (2005026050)

Amanatuz Zuhriyah Hamid (2005026077)

Marsha Farikhul Khusna (2005026093)

Muhamad Yahya Aditya (2005026095)

EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat kepada Allah SWT, karena telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Kreatifitas Serta Mengelola Ide Dan Gagasan ” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai pelengkap tugas kami
didalam mata kuliah Industri Kreatif. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak
Choirul Huda, M.Ag. selaku dosen pengampu didalam mata kuliah ini, karena sudah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah. Kami juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan masukan maupun
bimbingan selama proses penyelesaian makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Namun, menyadari banyaknya kekurangan didalam penulisan makalah ini, kami selalu
terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca, agar kedepannya lebih baik lagi dalam
menyusun makalah atau karya tulis ilmiah lainnya.

Semarang, 24 Maret 2023

Penulis
Daftar Pustaka

KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN 1
Type chapter title (level 1) 1
A. Latar belakang 2
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan Penelitian 3
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Kreativitas 5
B. Teori teori kreativitas 6
C. Tahap kreativitas 6
D. Ciri-ciri kreativitas 6
E. Faktor yang mempengaruhi kreativitas 6
F. Teknik kreativitas 7
G. Kendala dalam pengembangan kreativitas 7
H. Cara mengelola ide 7
I. Contoh kegiatan yang ada di bekraf 7
BAB III KESIMPULAN 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesungguhnya, berpikir kreatif dimiliki oleh semua orang karena berpikir
kreatif adalah menggagas ide-ide baru yang orisinil. Setiap individu atau peserta didik
yang merasa tidak bisa menciptakan ide baru pun sebenarnya mampu untuk berpikir
kreatif asalkan harus sering dilatih. Artinya, pada hakikatnya berpikir kreatif
berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal Iyang menghasilkan sesuatu
yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Berpikir kreatif adalah cara
berpikir yang dapat menciptakan ide-ide dan inovasi baru sehingga orang yang
berpikir kreatif akan berusaha untuk berbuat atau melakukan usaha yang baru.
Kreativitas menjadi salah satu kemampuan yang penting dimiliki di dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam dunia kerja dan dunia bisnis, kreativitas merupakan
sesuatu yang mahal dan berharga karena bisnis merupakan gabungan kreativitas,
inovasi, dan keberanian menghadapi risiko dengan bekerja keras membentuk dan
memelihara usaha. Keberhasilan akan tercapai apabila didukung dengan beragam
faktor termasuk kreativitas. Dengan demikian, kreativitas merupakan kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan suatu hal baru, cara-cara
baru, model baru, yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Hal-hal baru tersebut
bukanlah sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsumya bisa
saja telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, konstruk baru
yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu
adalah sesuatu yang bersifat inovatif.
Kata “kreatif” berasal dari bahasa Inggris, yaitu to Create, yang merupakan
singkatan dari kata combine, reverse, eliminate, alternative, twist, elaborate (Restu,
2022). Lebih lanjut dijelaskan Combine adalah menggabungkan atau penggabungan
dari sesuatu hal dengan hal-hal lainnya; Reverse berarti membalik, yang dimaksud
dengan membalik adalah membalik beberapa bagian: Eliminate yang berarti
menghilangkan beberapa bagian: Alternative yang berarti kemungkinan, untuk
mencari cara lain agar berhasil mencapai tujuan: Twist yang berarti memutar atau bisa
dibilang sebagai memutarkan suatu hal dengan ikatan; dan Elaborate yang berarti
memerinci atau menambah suatu hal. Dengan demikian, kreatif adalah kemampuan
dari seseorang untuk mendapatkan sesuatu gagasan yang baru maupun karya nyata.
Baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari yang sudah ada yang belum
pernah ada sebelumnya dengan menggunakan kemampuan yang berkaitan dengan
memecahkan. Atau menjawab masalah, mengkombinasikan, dan merupakan cerminan
kemampuan operasional yang kreatif.
Munandar (2012), menyatakan kreatif adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sebuah kombinasi baru yang berdasarkan informasi, data, dan unsur-
unsur yang ada. Menurut Supriadi (2017), bahwa kreatif adalah sebuah kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang yang digunakan untuk menciptakan suatu hal yang baru,
baik itu berupa gagasan atau karya yang cenderung berbeda dengan karya-karya yang
sudah ada. berpikir kreatif sangat diperlukan untuk memunculkan inovasi baru, dalam
Pengembangan kualitas dan kuantitas produk baru sehingga dapat menarik minat para
konsumen. Sedangkan, dalam pendidikan, berpikir kreatif juga sangat penting dimiliki
oleh setiap guru untuk dapat menciptakan cara-cara mengajar yang kreatif sehingga
setiap materi yang disampaikan dapat dengan mudah untuk dipahami peserta didik
dan pembelajaran tidak membosankan tapi menjadi menyenangkan sehingga sangat
membantu dalam membentuk generasi yang berkualitas nantinya.1

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Kreativitas
2. Bagaimana teori – teori kreativitas
3. Bagaimana tahap kreativitas
4. Bagaimana ciri-ciri kreativitas
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi kreativitas
6. Bagaimana Teknik kreativitas
7. Apa saja Kendala dalam pengembangan kreativitas
8. Bagaimana Cara mengelola ide
9. Bagaimana Contoh kegiatan yang ada di bekraf
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kreativitas
2. Untuk mengetahui teori – teori kreativitas
3. Untuk mengetahui tahap kreativitas
4. Untuk mengetahui ciri-ciri kreativitas
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kreativitas
6. Untuk mengetahui Teknik kreativitas
7. Untuk mengetahui Kendala dalam pengembangan kreativitas
8. Untuk mengetahui Cara mengelola ide
9. Untuk mengetahui Contoh kegiatan yang ada di bekraf

1
Eko Sudarmanto, dkk, “Manajemen Kreativitas dan Inovasi” Yayasan Kita Menulis, 1 November 2022
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian kreativitas
Menurut Zimmerer dan Scrborough kreativitas merupakan kemampuan untuk
mengembankan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk memandang
masalah menjadi sebuah peluang. Sedangkan kreativitas menurut David Campbell
yaitu suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum
ada sebelumnya, menarik, aneh, dan berguna bagi masyarakat.
2. Teori-teori kreativitas
a. Teori Pribadi yang Kreatif
1) Teori Psikoanalisa Pribadi yang kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah
mengalami traumatis, yang dapat memunculkan gagasan‐gagasan yang disadari dan
tidak disadari, serta bercampur menjadi satu antara pemecahan inovatif dan trauma.
Berikut tokoh-tokohnya:
a) Sigmund Freud
Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan (defence
mechanism) menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan
penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka
terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
b) Ernest Kris
Ernest kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi juga sering muncul
dalam tindakan kreatif.
c) Carl Jung
Carl Jung juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting
dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa
lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, maka akan timbul penemuan
teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan
dari eksistensi manusia.2
Dari teori psikoanalisa diatas dapat diambil pengertian bahwa pribadi yang kreatif
bisa muncul saat individu dalam keadaan sadar maupun tak sadar karena daya
imajinasi yang ada mampu memunculkan ide-ide kreatif.

2
Heru Basuki (2010), Teori-teori Mengenai Kreativitas, http://www.maindexchange.com.
Diakses pada 10 April 2016
2) Teori Humanistik
Tokoh-tokoh aliran humanistik percaya bahwa kreativitas dapat berkembang selama
hidup. Adapun tokoh-tokohnya adalah:
a) Teori Maslow Menurut Abraham Maslow kebutuhan manusia harus dipenuhi
dalam urutan hierarki seperti kebutuhan primitif muncul pada saat lahir dan
kebutuhan tinggi berkembang sebagai proses pematangan individu. Kebutuhan-
kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang
terendah hingga yang tertinggi. Kebutuhan tersebut adalah: kebutuhan fisik/biologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan
cinta, kebutuhan akan penghagaan dan harga diri, kebutuhan aktualisasi/ perwujudan
diri, serta kebutuhan estetik.3
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan
pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi
diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan
diri erat kaitannya dengan kreativitas.
b) Teori Rogers
Carl Rogers tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu: keterbukaan terhadap
pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal
locus of evaluation), dan kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan
konsep-konsep. Apabila seseorang memiliki ketiga ciri tersebut maka kesehatan
psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya
menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri atau kondisi
tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi. 4
b. Teori Pendorong
Kreativitas agar dapat terwujud diperlukan dorongan dari individu (motivasi intrinsik)
maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).
1) Motivasi Intrinsik dari Kreativitas
Setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya,
mewujudkan dirinya, dorongan berkembang menjadi matang, dorongan
mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitasnya. Dorongan ini merupakan
3
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 78.
4
Heru Basuki (2010), Teori-teori Mengenai Kreativitas, http://www.maindexchange.com.
Diakses pada 10 April 2016.)
motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan
baru dengan lingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya.
2) Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif
Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk
tumbuh, bibit unggul memerlukan kondisi yang memupuk dan memungkinkan
bibit itu mengembangkan sendiri potensinya. Menurut pengalaman Carl Rogers
dalam psikoterapi adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan
psikologis. Menurut teori pendorong, kreativitas bisa diwujudkan jika ada
dorongan baik dorongan internal yang berasal dari individu tersebut ataupun
dorongan eksternal yang berasal dari lingkungan dan pengalaman.

3. Tahap-tahap kreativitas
Wallas dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif
meliputi 4 tahap: a) Tahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan
masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang
lain, bertanya kepada orang lain. b) Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan
informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia
tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam
alam pra sadar. c) Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight”
atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru. d) Tahap Verifikasi,
tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhapad realitas.
Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran
kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).

4. Ciri-ciri kreativitas
Menurut Gulford (1963), ciri-ciri pada orang-orang kreatif adalah:
a. Fleuncy, yaitu kesiapan, kelancaran, kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan.
b. Fleksibelitas, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam
pendekatan dalam mengatasi persoalan.
c. Originalitas, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan-gagasan asli.
d. Elaborasi, yaitu kemampuan untuk melakukan hal-hal secara detail terperinci.
e. Redefenition, yaitu kemampuan untuk merumuskan batasan-batasan dengan
melihat dari sudut lain daripada cara-cara yang lain.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak untuk
mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan.
b. Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana dan kondisi
sekolah sangat mempengaruhi kreativitas berkembang.
c. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan
yang tidak kondusif menyebabkan anak tidak berkembang kreativitasnya.
d. Jenis kelamin
Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreativitas. Anak laki-laki cenderung
lebih besar kreativitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa kanak-
kanak.5

6. Teknik-teknik kreatifitas

Teknik-teknik kreatifitas kelompok merupakan salah satu alat dan teknik pada proses
pengumpulan persyaratan. Teknik kreatifitas seperti brainstorming, nominal group
technique, mind mapping, affinity diagram, dan multicriteria decision analysis.
Teknik ini bertujuan untuk identifikasi produk dan persyaratannya. Teknik ini dapat
dilakukan pada kondisi atau situasi dimana ekspektasi stakeholder belum definitif,
atau ekspektasi stakeholder yang relatif banyak, dan perlu dibuat alternatif pilihan
lingkup definitif yang potensial. Teknik yang dipilih harus menyesuaikan
permasalahan dan peserta.

Terdapat lima teknik kreatifitas kelompok yang direkomendasikan oleh PMBOK


5th Edition. Penjelasan, tujuan, dan rekomendasinya secara khusus disajikan pada
Tabel berikut ini :6

5
https://an-nur.ac.id/kreativitas-pengertian-tahap-tahap-teori-ciri-ciri-faktor-faktor-dan-
kendala/2/
6
https://manajemenproyekindonesia.com/?p=5995
7. Kendala Dalam Pengembangan Kreativitas

Sumber Kendala Dalam Pengembangan Kreativitas


Shallcross (1985) menggolongkan kendala atau rintangan dalam menggunakan
potensi kreatif ke dalam kendala historis, biologis, fisiologis, dan sosiologis.
a. Kendala Historis
Dikemukakan bahwa ditinjau secara historis ada kurun waktu tertentu yang
merupakan puncak kejayaan kreativitas. Sebaliknya pula kurrun waktu yang tidak
menunjang bahkan menghambat pengembangan kreativitas perorangan maupun
kelompok.
Shallcross menyebut sebagai contoh di dunia Barat, kehidupan pada abad Victoria
tidak memberikan banyak kebebasan untuk perilaku termasuk pemikiran anggota
masyarakatnya. 
b. Kendala Biologis
Dari sudut tinjau biologis, beberapa pakar menekankan bahwa kemampuan kreatif
merupakan ciri herediter, sementara pakar lainnya percaya bahwa lingkungan menjadi
faktor penentu utama. Harus diakui bahwa gen yang diwarisi berperan dalam
menentukan batas-batas inteligensi, tetapi sering dalam hal inteligensi kreatif,
hereditas lebih banyak digunakan sebagai alasan daripada merupakan kenyataan.
c. Kendala Fisiologis
Seseorang dapat mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan otak karena
penyakit atau karena kecelakaan. Atau seseorang menyandang salah satu ketunaan
fisik yang menghambatnya untuk rnengungkapkan kreativitasnya. 
d. Kendala Sosiologis
Lingkungan Sosial mempunyai dampak terhadap ungkapan kreatifitas kita. Setiap
masyarakat memiliki nilai, norma, dan tradisi tertentu, kegiatan, minat dan perilaku
kolektif. Lingkungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan
kita untuk menggunakan potensi kreatif dan untuk mengungkapkan keunikan kita.
Ungkapan kreatif melibatkan risiko pribadi. Sering seseorang mundur dari pernyataan
pikiran atau pendapat agar merasa diterima. Implikasinya jelas bagi mereka yang
berupaya menumbuhkan perilaku kreatif melalui mengajar.
e. Kendala Psikologis
Dari semua kategori kendala terhadap produktivitas kreatif yang tersebut di muka
-historis, biologis, fisiologis, dan sosiologis, kendala yang paling utama dan penting
mendapat perhatian pendidik ialah kendala psikologis terhadap perilaku kreatif.
Kendala dapat dirumuskan sebagai faktor atau kendala yang membatasi, menghalangi,
atau mencegah pencapaian sasaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), dalam hal ini menghambat perilaku kreatif.
Kendala yang dikemukakan sampai sebagian besar termasuk faktor eksternal. Banyak
di antaranya digunakan sebagai alasan untuk tidak kreatif. Dalam kenyataan, beberapa
orang meyakinkan dirinya bahwa faktor eksternal menyebabkan mereka tidak
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya; dan keyakinan ini pun
sudah merupakan kendala psikologis.
f. Kendala Diri Sendiri
Faktor-faktor intemal seperti apakah yang dapat menghambat kinerja kreatif kita?
Beberapa soal atau teka-teki dapat membantu menyadari kendala psikologis terhadap
pengembangan kreativitas.
Faktor-faktor internal yang menghambat perilaku kreatif, seperti pengaruh dari
kabiasaan atau pembiasaan, perkiraan harapan orang lain, kurangnya usaha atau
kemalasan mental, menentukan sendiri batas-batas yang dalam kenyataan tidak ada
yang menghambat kinerja kreatif kita, dan kekakuan atau ketidaklenturan dalam
berpikir. Dapat pula ditambahkan kendala seperti ketakutan untuk mengambil risiko,
ketidakberanian untuk berbeda atau untuk menyimpang dari yang lazim dilakukan,
takut untuk dikritik, diejek, atau dicemoohkan, ketergantungan pada otoritas,
kecenderungan untuk mengikuti pola perilaku orang lain, rutinitas, kenyamanan,
keakraban, kebutuhan akan keteraturan, ketakhyulan, merasa ditentukan oleh nasib,
hereditas, atau kedudukan seseorang di dalam hidup.
Menemukenali faktor internal yang menghambat pengembangan potensi kreatif Anda
dan dari siswa merupakan langkah pertama untuk mengatasinya. Menurut Murphy
(1980), jika Anda mempunyai keinginan yang kuat untuk membebaskan diri dari
kebiasaan yang menghambat ungkapan kreatif, Anda telah sembuh 51%.7
8. Cara Mengelola Ide
Bisnis tidak bisa lepas dari inovasi. Inovasi sangat diperlukan bagi perusahaan atau
bisnis yang sedang berkembang. Ide-ide baru untuk inovasi itu bisa datang dari mana
saja, baik dari Anda sebagai pemilik, konsumen, bawahan, atau siapa saja.
Berikut ini adalah beberapa tips cara mengelola ide-ide tersebut:
Jika menemukan ide, segera diskusikan
Setiap kali Anda mendapat ide baru, selalu diskusikan hal tersebut kepada pihak-
pihak yang terkait, misalnya partner bisnis dan bawahan. Pastikan diskusi berjalan
dinamis, sehingga terbuka untuk masukan, saran, dan kritik. Anda juga bisa
menggunakan forum online untuk bisa mendapat masukan dari konsumen. Cara ini
bisa membuat konsumen merasa terlibat dan suara mereka didengar.
Memberi label daftar ide
Setelah Anda menuliskan ide-ide tersebut, kemudian kelompokkan dalam beberapa
label atau kategori. Cara ini untuk melihat mana ide yang paling sesuai dengan bisnis
Anda. Selain itu, dengan mengelompokkan ide ke beberapa bagian juga bisa
membantu Anda untuk lebih kreatif dan mencari ide lain.
Delegasikan tugas
Untuk setiap daftar ide, Anda harus bisa mendelegasikan tugas kepada bawahan agar
mereka bertanggung jawab terhadap bagian tersebut. Hal ini sangat penting, karena
untuk membuat sebuah perusahaan berinovasi, para pekerjanya harus diberikan
motivasi dan salah satunya adalah dengan memberi tanggung jawab.8
9. Contoh Kegiatan Kreatifitas Yang Ada Di Bekraf
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep yang menempatkan kreativitas dan
pengetahuan sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi (badan ekonomi
kreatif/bekraf). Secara mudah ekonomi kreatif dapat dipahami melalui motor
penggerak utamanya yaitu industri-industri kreatif yang lebih banyak berjalan di atas
ide, gagasan dan pengetahuan dibanding manufaktur. Menurut Bekraf, ada 17
subsektor industri kreatif di Indonesia antara lain aplikasi dan pengembangan
permainan, arsitektur, desain produk, fashion, desain interior, desain komunikasi
7
http://iztyeani.blogspot.com/2017/12/kendala-dalam-pengembangan-kreatifitas.html?m=1
8
http://www.andafcorp.com/tips-mengelola-ide-baru/
visual, seni pertunjukan, film, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik,
penerbitan, periklanan, seni rupa, serta televisi dan radio. Berikut adalah contoh
kegiatan kreatif yg ada di bekraf:
1. Kota Pontianak memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06%. Hingga
pertengahan tahun 2019 ini perekonomian Kalimantan Barat ditopang oleh empat
sektor, yaitu pertanian, pengolahan, perdagangan dan konstruksi.  Populasi
penduduk Kalbar didominasi usia muda yang melek digital. Hal tersebut
menciptakan banyak peluang di kota ini.  Aplikasi dan game buatan developer
lokal muncul sebagai bukti industri kreatif digital menjadi peluang bisnis yang
cerah. Game Sanyaki serta aplikasi Gencil, KO-JEK, dan Angkuts merupakan
contoh karya anak muda Kalbar yang diharapkan menjadi sumber kontribusi baru
bagi peningkatan ekonomi.
Bekraf Developer Day diadakan untuk menjembatani para developer dengan
platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya
dibidang subsektor aplikasi dan game. Berbagai hal-hal menarik juga dapat
ditemui pada gelaran Bekraf Developer Day Pontianak 2019 seperti booth yang
memamerkan karya-karya developer lokal dan booth Bekraf yang membuka
pendaftaran dan konsultasi HKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) secara gratis
bagi para penggiat ekonomi kreatif.9
2. Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong startup digital untuk mencari pendanaan
di pasar modal. Saat ini BEI telah memiliki IDX Incubator yang memberikan
fasilitas kepada startup yang hendak melantai di pasar modal. BEI pun
menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam program tersebut. Kerja
sama antara BEI dan Bekraf ini ditandai dengan nota kesepahaman yang diteken
Direktur Utama BEI Tito Sulistio dan Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar
Hutomo. Fadjar menjelaskan, bentuk kerja sama antara kedua pihak antara lain
mencakup penyelenggaraan pelatihan dan serta pendukungan fasilitas kepada
startup jaringan Bekraf maupun peserta IDX Incubator. Selain itu, Bekraf juga
akan memberikan referensi dan akses investor untuk pembiayaan startup peserta
IDX Incubator.10

BAB III

9
https://katadata.co.id/amp/pingitaria/digital/5e9a55fd5aae5/bei-kerja-sama-dengan-bekraf-
kembangkan-startup
10
https://www.indotelko.com/amp/read/1563669705/bekraf-barat
PENUTUP
A. Kesimpulan
kreatif adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang digunakan untuk
menciptakan suatu hal yang baru, baik itu berupa gagasan atau karya yang cenderung
berbeda dengan karya-karya yang sudah ada. berpikir kreatif sangat diperlukan untuk
memunculkan inovasi baru, dalam Pengembangan kualitas dan kuantitas produk baru
sehingga dapat menarik minat para konsumen. Sedangkan, dalam pendidikan, berpikir
kreatif juga sangat penting dimiliki oleh setiap guru untuk dapat menciptakan cara-cara
mengajar yang kreatif sehingga setiap materi yang disampaikan dapat dengan mudah
untuk dipahami peserta didik dan pembelajaran tidak membosankan tapi menjadi
menyenangkan sehingga sangat membantu dalam membentuk generasi yang berkualitas
nantinya.

Definisi dari kreativitas Menurut Zimmerer dan Scrborough kreativitas merupakan


kemampuan untuk mengembankan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk
memandang masalah menjadi sebuah peluang. Kemudian terdapat teori dalam kreativitas
pertama Teori Pribadi yang Kreatif, Teori Humanistik, Teori Pendorong. Selain itu juga
terdapat tahap tahap dalam kreativitas seprti Tahap Persiapan, Tahap Inkubasi, Tahap
Iluminasi dan Tahap Verifikasi. Kemudian terdapat kendala dalam pengembangan
krativitas seperti kendala historis, Kendala Biologis, Kendala Fisiologis, kendala
sosiologis, kendala psikologis dan kendala diri sendiri.
B. Saran
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa aspek
pembahasan yang masih kurang dan seharusnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan
oleh individu lainnya yang membutuhkan pengkajian lebih dalam mengenai materi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Eko Sudarmanto, dkk, “Manajemen Kreativitas dan Inovasi” Yayasan Kita Menulis, 1
November 2022

Heru Basuki (2010), Teori-teori Mengenai Kreativitas, http://www.maindexchange.com.


Diakses pada 10 April 2016
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 78.
https://an-nur.ac.id/kreativitas-pengertian-tahap-tahap-teori-ciri-ciri-faktor-faktor-dan-
kendala/2/

https://manajemenproyekindonesia.com/?p=5995

http://iztyeani.blogspot.com/2017/12/kendala-dalam-pengembangan-kreatifitas.html?m=1
http://www.andafcorp.com/tips-mengelola-ide-baru/

https://katadata.co.id/amp/pingitaria/digital/5e9a55fd5aae5/bei-kerja-sama-dengan-bekraf-
kembangkan-startup
https://www.indotelko.com/amp/read/1563669705/bekraf-barat

Anda mungkin juga menyukai