KELOMPOK 8 :
DEASY NURRAMADANY
GREGORIUS KEVIN
KHAERUL MIFTAH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang kanker kelenjar
getah bening dengan baik.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai suatu penyakit yaitu kanker kelenjar gatah bening. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kita sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan
MAKASSAR ,24 SEPTEMBER 2020
PENULIS
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................
Halaman Pengesahan...............................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian intelegensi dan kreativitas...............................................................
B. ciri –ciri intelegensi .........................................................................................
C. macam-macam intelegensi ...............................................................................
D. ciri-ciri kreativitas.............................................................................................
E. tahapan kreativitas.............................................................................................
F. penghambat dan pendorong kreativitas.............................................................
G. faktor – faktor yang menunjang kreativitas......................................................
H. cara mengembangkan kreativitas di usia kini ..................................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
BAB I
PENDAHUUAN
A. Latar belakang
Kreativitas merupakan kemampuan berpikir untuk meraih hasil-hasil yang variatif dan juga
baru, serta memungkinkan untuk diaplikasikan, baik dalam bidag keilmuan, kesusastraan, keolah
ragaan, maupun bidang kehidupan yang malimpah (kutipan kemen dikbud 2014)
Pada dasarnya intelegensi bermuara pada psikologis yang terkait dengan status sosial
manusia, faktor lingkungan dan pendidikan tentunya mempunyai pengaruh signifikan terkait
perkembangan intelegensi manusia itu, oleh sebab menganalisis intelegensi dari berbagai sudut
ilmu pengetahuan merupakan dasar untuk mengetahui apa sebenarnya hakikat intelegensi bagi
manusia dan terhadap pendidikan.
Bakat adalah anugrah yang tidak boleh disia – siakan dan harus dikembangkan secara
maksimal. Setiap manusia terlahir dengan memiliki bakat tertentu. Bakat adalah sesuatu yang
sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan
mengembangkannya Seperti halnya bakat, kreativitas yang dimiliki oleh seseorang juga anugrah
yang harus dipergunakan secara tepat sasaran.
Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk
pembangunan masyarakat , juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kreativitas
erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Kreativitas selalu berada dibelakang sebuah
penemuan besar.
Kreativitas dan bakat sangat dibutuhkan individu untuk bisa melewati seleksi alam.
Perpaduan keduanya juga sangat diperlukan untuk menghasilkan produk kreativitas yang
bermanfaat. Maka dari itu, Pemakalah mengangkat tema kreativitas dan keberbakatan.
B.Rumusan masalah
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari intelegensi dan kreativitas itu sendiri
2. Agar si pembaca dapat mengembangkan intelegensi dan kreativitas di dalam diri
masing-masing
3. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Kreativitas dan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang kreativitas dan keberbakatan
BAB II
PEMBAHSAN
B. CIRI-CIRI INTELEGENSI
1. Intelegensi tidak bisa dilihat secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari
berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
2. Intelegensi tercermin dari tindakan yag terarah pada penyesuaian diri terhadap
lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul dari padanya.
3. Inteligesi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir
secara rasional. Oleh karena itu tdak dapat diamati secara langsung, melainkan
disimpulkan.
4. Inteligensi tercermin dari tindakan terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan
dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
5. Teori inteligensi terdiri dari suatu faktor G (generator factor), tetapi teori ini belum
diterima secara umum, bisa dikatakan Inteligesi tidak hanya merupkan suatu
kemampuan untuk memecahkan berbagai persoalan dalam bentuk simbol-simbol
C. MACAM-MACAM INTELEGENSI
1. Intelegensi Terikat dan Bebas
Intelegensi terikat adalah intelegensi makhluk yang bekerja dalam situasi
pengamatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan vital yang harus segera
dipenuhi. Dalam situasi yang masuk akal, bisa dikatakan tetap dalam keadaan sedang,
sehingga dikatakan terkait. Mungkin juga bahwa perubahan akan terjadi jika tindakan
diulang.Kecerdasan bebas adalah milik orang yang berbicara dan dipupuk. Dengan
kecerdasan, Anda selalu ingin melakukan perubahan untuk mencapai tujuan. Jika
tujuan dapat dicapai, orang ingin mencapai tujuan lain yang lebih tinggi dan lebih
maju.
4. Kecerdasan Emosi
5. Kecerdasan Bahasa
6. Kecerdasan Sosial
4. Kemampuan menilai (evaluation)
Merupakan kemampuan untuk membuat penilaian sendiri dan menentukan apakah
suatu pertanyaan benar, atau sutau tindakan itu bijaksana serta tidak hanya
mencetuskan gagasan saja tetapi juga melaksanakannya. Ciri-ciri ini dapat dilihat
pada sikap anak didik dalam memberi pertimbangan atas dasar sudut pandangnya
sendiri, menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal, menganalisa masalah atau
penyesalan secara kritis dengan selalu menanyakan ”Mengapa?”, mempunyai alasan
rasional yang dapat dipertanggungjawabkan
untuk mencapai suatu keputusan, merancang suatu rencana kerja dari gagasan-
gagasan yang tercetus, pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan-gagasan
tetapi menjadi peneliti atau penilai yang kritis, menentukan pendapat dan bertahan
terhadapnya.
5. Kemampuan memperinci (elaboration)
Ciri-ciri afektif dari kreativitas merupakan ciri-ciri yang berhubungan dengan sikap
mental atau perasaan individu. Ciri-ciri afketif ini saling berhubungan dan saling
mempengaruhi dengan ciri-ciri kognitif. Kreativitas yang berkaitan dengan sikap dan
perasaan seseorang. Ada beberapa ciri-ciri afektif, yaitu:
2. Bersifat imajinatif/fantasi
Mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang tidak atau belum pernah
terjadi dan menggunakan daya khayal namun dapat membedakan mana khayalan dan
mana yang kenyataan. Perilaku yang terlihat pada siswa biasanya berupa memikirkan
atau membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi, memikirkan bagaimana jika
melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain, meramalkan apa yang
akan dikatakan atau dilakukan orang lain, mempunyai firasat tentang sesuatu yang
belum terjadi, melihat hal-hal dalam suatu gambar yang tidak dilihat orang lain,
membuat cerita tentang tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi atau tentang
kejadian-kejadian yang belum pernah
dialami.
Berani mempunyai pendapat meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal atau
mendapat kritik dari orang lain. Perilaku anak didik yang memiliki sifat berani
dalam mengambil risiko adalah berani mempertahankan gagasan-gagasan atau
pendapatnya walaupun mendapatkan tantangan atau kritik, bersedia mengakui
kesalahan-kesalahannya, berani menerima tugas yang sulit meskipun ada
kemungkinan gagal, berani mengajukan pertanyaan atau mengemukakan masalah
yang tidak dikemukakan orang lain, tidak mudah dipengaruhi orang lain,
melakukan hal-hal yang diyakini, meskipun tidak disetujui sebagian orang, berani
mencoba hal-hal baru, berani mengakui kegagalan dan berusaha lagi.
5. Sifat menghargai
Kemampuan untuk dapat menghargai bimbingan dan pengarahan dalam hidup,
menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang.
Perilaku anak didik yang memiliki sifat menghargai adalah menghargai hak-hak
sendiri dan orang lain, menghargai diri sendiri dan prestasi sendiri, menghargai
makna orang lain, menghargai keluarga, sekolah lembaga pendidikan lainnya
serta teman-teman, menghargai kebebasan tetapi tahu bahwa kebebasan menuntut
tanggung jawab, tahu apa yang betul-betul penting dalam hidup, menghargai
kesempatan-kesempatan yang diberikan, senang dengan penghargaan terhadap
dirinya
E. TAHAPAN KREATIVITAS
1. Tahapan Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal yang berisikan keggiatan pengenalan masalah,
pengumbulan data informasi yang relevan dan elihat hubungan antara hiptersis dengan
kaidah yang ada, akan tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajaki
kemungkinan-kemungkinan.
2. Tahapan Inkubasi
Masa inkubasi ini dikenal luas sebagai tahapan istirahat, masa menyimpan informasi
yang telah dikumpulakan, lalu berhenti dan juga tidak lagi memusatkan diri atau
merenungkannya
Kreatifitas merupakan suatu proses yang menghasilakn sesuatu yang baru, apakan suatu
gagasan atau suatau objek dalam suatu bentuk atau kan susunan yang baru proses
kreativitas sebagai munculkanya ke dalam tindakan suatu prosuk baru yang tumbuh dari
keunikan indiviru di satu pihak, dan juga dari kejadian orang-orag, dan keadaan hidup
dilain pihak
Kreativitas ialah ungkapa yang unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu,
sikap, perasaan dan juga prilakunya. Sebagi pribadi: kreaivitas mencerminkan keunikan
individu dalam pikiran-pikiran dan juga ungkapannnya. Kreativitas muali dengan
kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu menunjukkan spontanitas
dan emosional dalam menghasilkan suatu karya, yang kemudian mengarah kepada hasil
yang aestetik dan menyenangkan. Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa
memperhatikan aturan dan batasan dari luar.
Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini kemampuan berpikir
seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada sehingga karya yang dihasilkan menjadi
kaku. Selain itu, pada tahap ini kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang.
Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, individu sudah
mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah disesuaikan dengan batasan-batasan
eksternal dan nilai-nilai konvensional yang ada di lingkungan.
Adapaun faktor yang menghambat kreativitas antara lain sikap negatif, takut
gagal, stress yang berlebihan, taat pada aturan, membuat asumsi, terlalu mengandalkan
logika, merasa tidak kreatif. Beberapa faktor diatas dapat menghambat kreativitas
seseorang. Selain itu, menurut Rachmawati dan Kurniati (2010), faktor yang
menghambat perkembangan kreativitas antara lain:
Psikologis
Biologis
Kreativitas merupakan salah satu faktor biologis atau hereditas atau keturunan.
Gen kreativitas yang diwariskan oleh orang tua mempunyai faktor penting dalam
mengembangkan kreativitas. Seorang anak yang orang tuanya seorang seniman atau
mempunyai kreativitas tinggi pasti secara hereditas akan menurunkan gen tersebut
kepada sang anak.
Fisiologis
Seseorang yang mengalami kendala faali karena terjadinya kerusakan otak yang
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan yang memungkinkan seseorang mengalami
kelainan fisik dapat menghambat kreativitas orang tersebut.
Sosiologis
Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi sekolah sangat
menentukan kreatifitas berkembang.
Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan yang
tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya.
BAB III
PENUTUP
A, KESIMPULAN
Kreativitas itu dimaknai sebagai sebuah kekuatan atau energi yang ada dalam diri
individu. Energi ini menjadi daya dorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara
atau untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
dalah sebuah produk. Penilaian orang lain terhadap kreativitas seseorang akan dikaitkan
dengan produknya.
maknai sebagai person. Kreatif ini tidak dialamatkan pada produknya atau pada
prosesnya. Tetapi kreativitas disini ditujukan pada individunya.
Ciri-ciri orang Kreatif, Berfikir di luar kotak, Tidak pernah takut dengan adanya saingan,
Selalu berfikir menggunakan otak kanan, Memiliki pandangan pibadi, Suka tantangan.
tiga bahan dasar untuk memupuk kreatvitas. Bahan pertama dan terpenting adalah
Keahlian dalam bidang khusus, Bahan kedua adalah keterampilan berpikir kreatif, Unsur atau
bahan ketiga atau bahan terakhir yang berfungsi untuk mematangkan kreativitas adalah
kecintaan.
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, dan kami sadar bahwa penulisan ini
banyak terjadi kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang konstruktif agar kedepannya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.lingkarmerah.com/2015/03/ciri-ciri-orang-memiliki-ide-kreatif diakses pada 26
oktober 2015 pukul 11.54
[5]http://www.lingkarmerah.com/2015/03/ciri-ciri-orang-memiliki-ide-kreatif diakses pada 26
oktober 2015 pukul 11.54 am