OLEH :
GITO VERNANDO
14103084015410
OLEH :
GITO VERNANDO
14103084015410
2
LEMBARAN PERSETUJUAN
NIM : 14103084015410
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan telah dipertahankan di hadapan
Dewan Penguji Studi Kasus Program Studi D III Keperawatan STIKes Perintis Padang.
Pembimbing,
Mengetahui,
Ka Prodi D III Keperawatan
STIKes Perintis Padang
LEMBARAN PENGESAHAN
3
Nama Mahasiswa : Gito vernando
NIM : 14103084015410
Karya Tulis Ilmiah ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Studi
Kasus dan diterima sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan pada Program Studi D III Keperawatan STIKes Perintis Padang.
Dewan Penguji
Penguji I,
Penguji II,
PERSEMBAHAN
4
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi allah penciptalangit bumi yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusanyang mempunyai sayap
masing-masing ada yang dua, tiga,empat. Allah menambahkanpada ciptaannya apa
yangdi kehendakinya, sesungguhnya allah mahakuasa atas segala sesuatu (QS: Al-
fatir- 1).
Ya allah, waktu yang sudah ku jalani sedih, susah, senang sudah menjadi
takdirku, dan memberikan ku sejuta pengalaman bagi ku, yang telah memberikan
warna –warni kehidupan terima kasih ya allah engkau telah memberikan ku
kesempatan untuk sampai di awal dari perjuangan ku ya allah.
Terimakasih untuk ibuk Isna Ovari S.Kp M.Kep selaku pembimbing Karya Tulis
Ilmiyah dan ibuk Ns.Ida suryati M.Kep selaku penguji, terima kasih banyak buk karna
telah mau dan sabar untuk membimbing saya dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiyah ini.terimakasih bnyak kepada staf-staf dosen DIII Keperawatan untuk semua
ilmu, didikan yang sangat berarti yang telah kalian berikan untuk kami semua.
Untuk sebuah tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yag harus di
kejar, untuk sebuah pengharapan agar hidup menjadi lebih bermakna , teruslah
belajar , berusaha dan berdo,a untuk mencapai nya.
Hanya sebuah karya kecil ini dan sedikit untaian kata yang dapat ku berikan
kepada kalian semua, beribu-ribu ucapan terimakasih ku berikan untuk kalian semua,
laporan ini ku persembahkan.
5
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang
Program Studi DIII Keperawatan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
GITO VERNANDO
14103084015410
ABSTRAK
Dispepsia merupakan salah satu gangguan yang diderita oleh hampir seperempat
populasi umum di negara industri dan merupakan salah satu alasan orang
melakukan konsultasi ke dokter (Mc.Quaid,2002). Menurut profil data kesehatan
Indonesia tahun 2011 yang diterbitkan oleh Depkes RI pada tahun 2012, dispepsia
termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit tahun 2010, pada
urutan ke-5 dengan angka kejadian kasus sebesar 9.594 kasus pada pria dan
15.122 kasus pada wanita. Sedangkan untuk 10 besar penyakit rawat jalan di
rumah sakit tahun 2010, dispepsia berada pada urutan ke-6 dengan angka 2
kejadian kasus sebesar 34.981 kasus pada pria dan 53.618 kasus pada wanita,
jumlah kasus baru sebesar 88.599 kasus. Tujuan penulisan laporan ini adalah
mampu melakukan Asuhan Keperawatanpada pasien dengan Dispepsia. Hasil
laporan kasus ditemukan pada Tn.B yaitu klien mengatakan nyeri, nyeri pada
derah perut dan tenggorokan, nyeri terasa di iris, nyeri menyebar ke ulu hati, skala
nyeri 4, nyeri bertambah apabila makan dan minum, nafsu makan menurun, mual
dan muntah, setelah muntah dada terasa panas sampai ke leher, muntah berisi air
saja, badan lemas dan lesu, cemas dengan penyakitnya, mulut terasa luka.
Berdasarkan masalah keperawatan diatas maka disusunlah rencana dan
melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi yang mengacu pada tujuan dan
kriteria hasil. Dispepsia merupakan isitilah yang digunakan untuk suatu sindrom
(kumpulan gejala atau keluhan) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di
ulu hati (daerah lambung), kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang,
dan perut terasa penuh. Disarankan bagi pihak rumah sakit memberikan
penyuluhan dan informasi mengenai Dispepsia kepada keluarga dan klien,
sehingga klien mempunyai pengetahuan tinggi tentang Dispepsia.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Dispepsia
Daftar pustaka: 15 ( 2000-2016)
6
High School of Health Science Perintis Padang
Diploma III Study of Nursing Program
Script Writing, July 2017
GITO VERNANDO
14103084015410
NURSING IN CLIENTS Tn.B WITH DISPEPSIA IN INTERNAL ROOMS
INTERNE MENS REGIONAL GENERAL HOSPITAL RSUD DR.ACHMAD
MOCHTAR BUKITTINGGI 2017
Vi + 81 pages + 7 tables + 1 image + 4 attachments
ABSTRACT
Dyspepsia is one of the disorders suffered by nearly a quarter of the general
population in industrialized countries and is one of the reasons people consult a
doctor (McQueen, 2002). According to Indonesia's 2011 health data profile
published by the MOHRI in 2012, dyspepsia is included in the top 10 inpatient
diseases in hospitals in 2010, At number 5 with case incidence of 9,594 cases in
men and 15,122 cases in women. While for the top 10 outpatient diseases in
hospitals in 2010, dyspepsia was ranked 6th with 2 cases incidence of 34,981
cases in men and 53,618 cases in women, the number of new cases amounted to
88,599 cases. The purpose of this report is able to perform Nursing Care in
patients with Dyspepsia. The results of case reports are found on Tn.B ie clients
say pain, pain in the abdomen and throat, pain in the iris, pain spread to the pit of
the liver, pain scale 4, increased pain when eating and drinking, decreased
appetite, nausea and vomiting, After vomiting chest feels hot to the neck, vomiting
contains only water, body weak and lethargic, anxious with the disease, the mouth
was injured. Based on the above nursing problems then the plan is prepared and
implement the actions of nursing and evaluation that refers to the objectives and
criteria of the results. Dyspepsia is the term used for a syndrome (a collection of
symptoms or complaints) consisting of pain or discomfort in the pit of the liver
(stomach area), bloating, nausea, vomiting, belching, full satiety, and full
stomach. It is recommended for the hospital to give counseling and information
about Dispepsia to family and client, so that client have high knowledge about
dyspepsia.
KATA PENGANTAR
7
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji syukur bagi sang kholik yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya yang telah dilimpahkan sebagai sumber ketakutan hati dan peneguhan iman
sekiranya penulis tidak akan mampu untuk menyelesaikan Laporan Studi Kasus
ini.
Penulisan Laporan Studi Kasus ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Amd.Kep Program Studi D III Keperawatan STIKes
Perintis Padang. Selama penulisan Laporan Studi Kasus ini, tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak yang telah memberikan arahan dan masukan yang
Padang.
8
3. Ibu Ns.Ida Suryati, M.Kep selaku penguji Sidang Laporan Studi Kasus
4. Ibu Isna Ovari, S.Kp, M.Kep selaku pembimbing Akademik yang telah
7. Bapak Ibu Staf pengajar D III Keperawatan STIKes Perintis Padang yang
penulis.
8. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda serta adik, dan seluruh keluarga
baik moril maupun material secara do’a restu dan kasih sayang tulus
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Studi Kasus ini masih sangat
Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifat membangun dari pembaca. Harapan
9
penulis semoga Laporan Studi Kasus ini dapat bermamfaat bagi semua pihak, baik
Penulis
10
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGUJI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum.........................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................3
1.3 Mamfaat Penulisan.............................................................................5
1.3.1 Bagi Penulis............................................................................5
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan........................................................5
1.3.3 Bagi Institusi Rumah Sakit......................................................5
11
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian.......................................................................................37
3.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................52
3.3 Intervensi Keperawatan..................................................................53
3.4 Catatan Perkembangan....................................................................57
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian.......................................................................................69
4.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................70
4.3 Intervensi Keperawatan..................................................................71
4.4 Implementasi Keperawatan.............................................................76
4.5 Evaluasi...........................................................................................77
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.....................................................................................79
5.1.1 Pengkajian..........................................................................79
5.1.2 Diagnosa Keperawatan.......................................................80
5.1.3 Intervensi Keperawatan......................................................80
5.1.4 Implementasi Keperawatan................................................80
5.1.5 Evaluasi..............................................................................81
5.2 Saran...............................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
13
DAFTAR GAMBAR
14
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys- (buruk) dan –peptin (pencernaan)
sindrom atau kumpulan gejala / keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak
nyaman diulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang,
mengalami hal ini dalam beberapa hari. Dari data pustaka Negara Barat
Menurut profil data kesehatan Indonesia tahun 2011 yang diterbitkan oleh
rawat inap di rumah sakit tahun 2010, pada urutan ke-5 dengan angka
kejadian kasus sebesar 9.594 kasus pada pria dan 15.122 kasus pada wanita.
Sedangkan untuk 10 besar penyakit rawat jalan di rumah sakit tahun 2010,
dispepsia berada pada urutan ke-6 dengan angka 2 kejadian kasus sebesar
15
34.981 kasus pada pria dan 53.618 kasus pada wanita, jumlah kasus baru
2009).
yang lebih konstan dirasakan dan tidak begitu terkait dengan makan seperti
16
Berdasarkan data Global Adult Tobaco Survey tahun 2011, Indonesia
sebanyak 4,8% dari 1,3 miliar perokok di dunia dan diperkirakan terus
Menurut data yang didapatkan dari Ruang Rawat Inap Interne Pria Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2016 pasien rawat inap dengan keluhan
dyspepsia sebanyak 37%, keluhan dari pasien adalah nyeri di perut bagian
kiri, perih pada ulu hati, rasa panas di perut dan di dada, kembung, mual dan
asuhan keperawatan pada klien dengan dyspepsia di ruang rawat Interne Pria
1.2 Tujuan
17
2. Mampu melaksanakan pengkajian dan mengidentifikasi data dalam
tahun 2017
18
1.3 Manfaat Penulisan
Hasil studi ini diharapkan mampu menjadi salah satu referensi dan
dengan dyspepsia.
Hasil studi ini diharapkan mampu menjadi salah satu masukan bagi
19
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
(kumpulan gejala atau keluhan) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak
sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut terasa penuh. Keluhan ini tidak
keluhan tersebut dapat berganti atau bervariasi, baik dari segi jenis
“dys” yang berarti jelek atau buruk dan “pepsia” yang berarti
perut bagian atas. Istilah ini biasa pula digunakan untuk menerangkan
adalah rasa nyeri ataupun rasa terbakar di daerah epigastrum (ulu hati),
20
perasaan penuh atau rasa bengkak di perut bagian atas, sering sendawa,
1) Anatomi
21
lambung terbagi atas fundus, korpus dan antrum pilorus. Sebelah
sfingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isis usus halus
kedalam lambung.
22
d. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri
Ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini dan dikategorikan menurut
Kelenjar gastrik memiliki tipe-tipe utama sel. Sel-sel zimognik atau chief
duodenum.
23
Persarafan simpatis adalah melalui saraf splenikus major dan ganlia
2) Fisiologi
Fisiologi Lambung :
aliran darah.
24
2.1.3 Etiologi
atas).
lambung.
2011).
6. Pola makan
25
Di pagi hari kebutuhan kalori seseorang cukup banyak sehingga bila
rumah dan kantor yang jauh dan persaingan yang tinggi sering menjadi
mulai dari mulut. Cairan asam lambung merupakan cairan yang bersifat
26
adanya makanan yang masuk untuk diproses maka asam lambung
pengaruh pola makan terhadap dispepsia. Pola makan yang tidak teratur
lain :
hiposekresi.
b. Dismotilitas Gastrointestinal
27
Intoleransi makanan dilaporkan lebih sering terjadi pada kasus
lambung yang banyak mengandung HCL dan pepsin. Hal ini terjadi
d. Psikologik
yang dapat berperan adalah genetik, gaya hidup, lingkungan, diet dan
28
pengosongan lambung. Gangguan motilitas gastroduodenal
penuh.
2. Helicobacter pylori
(Djojoningrat, 2009).
3. Faktor psikososial
4. Asam lambung
29
penelitian mengenai sekresi asam lambung masih kurang, dan
30
WOC
Infeksi Helicobakteri
Kelainan mortilitas usus Penyakit asam lambung pylori
MK : Ketidak
Intake makan
seimbnagan nutrisi Klien cemas dengan
kurang DISPEPSIA MK : Ansietas
kurang dari keadaannya
kebutuhan tubuh
Lambung
Ransangan di
kosong Mual, muntah
madula oblongata
31
2.1.5 Manifestasi Klinis
5. Perut kembung
hiperacidity.
32
Jenis-jenis dispepsia organik yaitu:
b. Gastritis
(heart burn), kadang disertai rasa nyeri serta gejala lain seperti
33
dari gejala-gejala penyakit lain atau ditemukannya radang pada
d. Karsinoma
2005).
e. Pankreatitis
Gambaran yang khas dari pankreatitis akut ialah rasa nyeri hebat
absorbsi dan digesti secara normal pada satu atau lebih zat gizi.
34
anoreksia, sering flatus, kembung dan timbulnya diare berlendir
(Sudoyo, 2009).
g. Gangguan Metabolisme
Penemuan bakteri ini dilakukan oleh dua dokter peraih nobel dari
Proses ini berlanjut sampai terjadi ulkus atau tukak bahkan dapat
35
berdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, dan
penunjang:
1. Tes Darah
2. Endoskopi (esofago-gastro-duodenoskopi)
Barret, dan ulkus peptikum. Biopsi antrum untuk tes ureumse untuk
36
pertama kali pada usia tua atau pasien dengan tanda alarm seperti
hitung darah lengkap, laju endap darah, amylase, lipase, profil kimia,
dan pemeriksaan ovum dan parasit pada tinja. Jika terdapat emesis
2.1.8 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
37
Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat, yaitu:
2. Antikolinergik
Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik. Obat yang
3. Antagonis reseptor H2
38
4. Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI)
5. Sitoprotektif
6. Golongan Prokinetik
39
2.1.9 Pencegahan
1. Pencegahan Primordial
dispepsia pada orang yang sudah memiliki faktor resiko dengan cara
40
3. Pencegahan Sekunder
4. Pencegahan Tersier
41
b. Rehabilitasi sosial dan fisik dilakukan bagi pasien yang sudah
2.1.10 Komplikasi
lambung. Bila keadaan dispepsia ini terus terjadi luka akan semakin
hitam terlebih dulu yang artinya sudah ada perdarahan awal. Tapi
2.2.1.1 Pengkajian
meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang-
42
kembung, rasa panas di dada dan perut, regurgitasi (keluar cairan dari
1) Biodata
2) Keluhan Utama
Hipertensi.
43
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
saluran pencernaan
6) Pola aktivitas
7) Aspek Psikososial
8) Aspek Ekonomi
Jenis pekerjaan dan jadwal kerja, jarak tempat kerja dan tempat
9) Pemeriksaan Fisik
Head to toe
44
2. Mata
3. Hidung
4. Telinga
45
6. Leher
massa.
8. Abdomen
Perkusi : Tympani
9. Genitalia
46
2.2.1.2 Diagnosa
1. Nyeri akut
4. Ansietas
47
2.2.1.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan
No DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut Pain Level Manajemen Nyeri
Pain Control
Comfort Level Pain : Disruptive 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Effects yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor
Kriteria Hasil : pencetus.
2. Observasi adanya petunjuk nonverbal
1. Menggunakan skala nyeri untuk mengenaiketidaknyamanan
mengidentifikasi tingkat nyeri 3. Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang mengetahui pengalaman nyeri dan dan
dengan menggunakan manajemen sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri.
nyeri. 4. Berikan informasi mengenai nyeri
3. Melaporkan kebutuhan tidur dan 5. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologik
istirahat tercukupi (Teknik relaksasi)
4. Mampu menggunakan metode non 6. Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
farmakologi untuk mengurangi menangani neyrinya dengan tepat.
nyeri 7. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
8. Kolaborasi dengan Tim kesehatan lainnya untuk
memilih dan mengimplementasikan tindkan
penurun nyeri.
9. Dukung istirahat dan tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
10.Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil
48
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang Nutritional Status Nutritional Manajemen Nutrisi
dari kebutuhan tubuh Status : Food and Fluid Intake
Nutritional Status : Nutrient Intake 1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
Weight Control pasien utnuk memenuhi kebutuhan gizi
2. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
Kriteria Hasil : makanan yang dimiliki pasien
3. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan
1. Adanya peningkatan berat badab perawatan mulut sebelum makan.
sesuai dengan tujuan 4. Pastikan makan disajikan dengan cara yang
2. Berat badan ideal sesuai dengan menarik
tinggi badan 5. Intruksikan pasien mengenai kebutuhan
3. Mampu mengidentifikasi nutrisi
kebutuhan nutrisi 6. Pastikan diet mencakup makanan tinggi
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi kandungan serat untuk mencegah konstipasi
5. Menunjukkan peningkatan fungsi 7. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan
pengecapan dan menelan berat badan
6. Tidak terjadi penurunan berat 8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet klien
badan yang berarti
49
3. Turgor kulit baik, membran
mukosa dan lidah lembab, orientasi
tempat, waktu, dan orang baik
4. Pasien mampu untuk mencegah
dan mengatasi kehilangan cairan
50
2.2.1.4 Implementasi
2.2.1.5 Evaluasi
dimodifikasi
51
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
I. Identitas
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 59 tahun
Pekerjaan : IRT
52
II. Kelihan utama
Juni 2017 jam 22.30 dengan keluhan nyeri di perut, rasa perih di ulu hati
yang telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu klien juga
dada dan di perut sejak beberapa hari yang lalu, nafsu makan menurun,
mual dan muntah, klien mual muntah sehabis makan, isi muntah semua
apa yang sudah dimakan. TTV klien TD : 100/ 60 mmHg, Suhu : 370C,
ulu hati, skala nyeri 4, nyeri bertambah apabila makan dan minum,
nafsu makan menurun, mual dan muntah, setelah muntah dada terasa
panas sampai ke leher, muntah berisi air saja, badan lemas dan lesu,
53
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan ada riwayat maagh sejak 3 tahun yang lalu dan
menderita penyakit seperti penyakit yang diderita klien saat ini dan
penyakit keturunan yang lain seperti DM, Hipertensi, Asma dll. Juga
tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis dll.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
54
: Garis keturunan
: Serumah
GCS : 15
BB sebelum sakit : 63 kg
Tanda-tanda Vital
Suhu : 370C
Nadi : 80 x/i
Pernafasan : 23x/i
1. Kepala
a. Rambut
b. Mata
isokor 2/3 mm ( + / + ).
c. Telinga
nyeri
55
d. Hidung
Bersih tidak ada secret, tidak ada lesi, tidak ada gejala polip dan
lebar.
2. Leher
3. Thorak
a. Paru-paru
paru kiri
56
b. Jantung
4. Abdomen
Perkusi : Tympani
5. Punggung
Palpasi : Vocal tektil premitus teraba kiri dan kanan saat klien
menyebut 77.
6. Ekstermitas
a. Atas
terpasang infus tidak ada flebitis dan tidak ada pembengkakan pada
57
b. Bawah
Kaki klien simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan, kedua
berdiri dalam waktu yang lebih lama, karena klien merasa kaki
tidak bertenaga.
Kekuatan otot
5 5
4 5
Keterangan :
tahan penuh.
tahan sedang.
(gerak pasif)
58
gerakan persendian
7. Genetalia
8. Integumen
Inspeksi : Kulit tampak pucat dan kering, tidak ada lesi pada
kulit
V. Data Biologis
59
3. Eliminasi
BAB
- Frekuensi 1x sehari Selama sakit klien
BAB tidak tertaur,
kadang-kadang ada
dalam sehari dan
kadang-kadang
tidak ada
- Warna Kuning
- Bau Khas
- Konsistensi
- Kesulitan Tidak ada
ksulitan
BAK 4 – 5 x sehari
- Frekuensi 5 – 6 x/ hari Kuning
- Warna Kuning Khas
- Bau Khas -
- Konsistensi - Tidak ada
- Kesulitan Tidak ada
4. Istirahat dan Tidur
- Waktu tidur Jam 11 – 5 pagi Jam 3 – 6
- Lama tidur 6 jam 3 jam
- Hal yang mempermudah Lampu Susah tidur
tidur dimatikan
- Kesulitan tidur Tidak ada Mudah terbangun
dan obat-obatan.
VII.Data Psikologis
60
Klien mengatakan ingin cepat sehat dan klien berharap klien bisa
pulang kerumah.
X. Data Penunjang
a. Serologi
Keterangan :
1 Mg/ dl, Gluk (Gula darah) sedikit meningkat dengan Report 126
W 12.0 – 14.0
W 40 – 5.0
W 37.0 – 43.0
Keterangan :
- IVFD RL 30 tts/menit
62
Kegunaan : Kandungan kaliumnya bermanfaat untuk konduksi
pasien.
63
duodenum sehingga dapat melindungi tukak dari
XII.Data Fokus
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
64
- Skala nyeri 4
- Mulut klien tampak kotor dan gigi klien tampak tidak bersih
dihidangkan
tentang penyakitnya
ANALISIS DATA
65
1. DS:
- Klien mengatakan nyeri Implamasi Nyeri akut
pada ulu hati mukosa lambung
- Klien mengatakan sakit
pada tenggorokan
- Klien mengatakan rasa
panas di perut dan di dada
- Klien mengatakan perut
terasa kembung
DO :
- Klien tampak memegang
perutnya
- Klien tampak meringis skala
nyeri 4
2. DS:
- Klien mengatakan tidak
nafsu makan dan susah Anoreksia Ketidakseimbangan
untuk menelan nutrisi kurang dari
- Klien mengatakan mual dan kebutuhan tubuh
muntah
- Klien mengatakan lemah,
lesu dan letih
DO:
- Klien tampak tidak
menghabiskan porsi
makanan
- Klien tampak mengahbiskan
½ dari porsi makanan yang
dihidangkan
- Mulut dan gigi klien
kelihatan kotor
- Klien tampak lemah dan
tidak bertenaga
BB : 58 Kg
TB : 168 cm
3. DS :
- Klien mengatakan cemas Perubahan status Ansietas
dengan penyakitnya kesehatan
- Klien bertanya-tanya
tentang penyakitnya
66
DO:
- Klien tampak cemas
4. DS : Anoreksia Perubahan
- Klien mengatakan susah keseimbangan
untuk minum cairan dan
- Klien mengatakan minum elektrolit
air putih hanya 4-5
gelas/hari
DO :
- Kulit klien tampak pucat dan
kering
- Mukosa bibir kering
- Apabila kulit dicubit
kembali >2 detik
- Klien tampak susah untu
minum
DO :
- Klien tampak letih dan
lemah
- Klien tampak istirahat
ditempat tidur
1. Nyeri akut
4. Ansietas
5. Intoleransi aktivitas
67
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan
68
9. Beritahu dokter jika tindakan tidak
berhasil
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Nutritional Status Nutritional Status : Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh Food and Fluid Intake Nutritional Status :
Nutrient Intake 1. Tentukan status gizi pasien dan
DS: Weight Control kemampuan pasien untuk
- Klien mengatakan tidak nafsu makan memenuhi kebutuhan gizi
dan susah untuk menelan Kriteria Hasil : 2. Identifikasi adanya alergi atau
- Klien mengatakan makan 3 sendok saja intoleransi makanan yang dimiliki
- Klien mengatakan mulutnya terasa 1. Adanya peningkatan berat badab sesuai pasien
kotor dengan tujuan 3. Lakukan atau bantu pasien terkait
- Klien mengatakan lemah, lesu dan letih 2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi dengan perawatan mulut sebelum
badan makan.
DO: 3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan 4. Intruksikan pasien mengenai
- Klien tampak tidak menghabiskan nutrisi kebutuhan nutrisi
porsi makan 4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Mulut dan gigi klien kelihatan kotor 5. Menunjukkan peningkatan fungsi
- Klien tampak lemah dan tidak pengecapan dan menelan
bertenaga 6. Tidak terjadi penurunan berat badan yang
BB : 58 Kg berarti
TB : 168 cm
69
- Mukosa bibir kering 3. Turgor kulit baik, membran mukosa dan
- Apabila kulit dicubit kembali >2 detik lidah lembab, orientasi tempat, waktu, dan
- Klien tampak susah untu minum orang baik
4. Pasien mampu untuk mencegah dan
mengatasi kehilangan cairan
70
5 Intoleransi aktivitas Energy conservation Energy Management
Self Care : ADLs
DS : 1. Observasi adanya pembatasan klien
- Klien mengeluhkan letih, lemah dan dalam melakukan aktivitas
lesu Kriteria Hasil : 2. Kaji adanya factor yang
- Klien mengatakan susah untuk menyebabkan kelelahan
beraktifitas 1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa 3. Monitor nutrisi dan sumber energi
disertai peningkatan tekanan darah, nadi tangadekuat
DO : dan RR 4. Monitor pasien akan adanya
- Klien tampak letih dan lemah 2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari kelelahan fisik dan emosi secara
- Klien tampak istirahat ditempat tidur (ADLs) secara mandiri berlebihan
5. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
71
3.4 CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 3.6 Catatan Perkembangan
N HARI/ DIAGNOSA Jam IMPLEMENTASI EVALUASI
O TANGGAL
1. Selasa, Neyri akut 08.00 13.00 WIB
20 Juni 2017 WIB
08.15 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S :
komprehensif yang meliputi lokasi, - Klien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, pada ulu hati
intensitas dan faktor pencetus. - Klien mengatakan nyeri
08.20 2. Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal pada tenggorokan
mengenaiketidaknyamanan - Klien mengatakan nyeri
08.25 3. Menggunakan strategi komunikasi terasa diiris
terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri dan dan sampaikan penerimaan O :
pasien terhadap nyeri. - Klien tampak meringis
08.30 4. Memberikan informasi mengenai nyeri - Klien tampak memegang
08.35 5. Mengajarkan penggunaan teknik non perut
farmakologik (Teknik relaksasi) - Skala nyeri 4
08.45 6. Mengendalikan faktor lingkungan yang - Klien telah diberikan obat :
dapat mempengaruhi respon pasien 1) Inj Omperazol 40 mg
terhadap ketidaknyamanan jam 08.00
12.00 7. Berkolaborasi dengan Tim kesehatan 2) Sukralfat syr 2 sdm Jam
lainnya untuk memilih dan 08.00
mengimplementasikan tindkan penurun - TTV
nyeri. TD : 100/60 mmHg
10.00 8. Mendukung istirahat dan tidur yang N : 80 x/i
adekuat untuk membantu penurunan nyeri P : 23 x/i
12.00 9. Memberitahu dokter jika tindakan tidak S : 370C
berhasil
A:
Masalah Nyeri belum teratasi
72
P:
Implementasi 1,2,3,4,5,6,7,8
dan 9 dilanjutkan
A:
Masalah
Ketidakseimbangan nutrisi
belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
dilanjutkan
73
3 Selasa, Perubahan keseimbangan 08.15 1. Meningkatkan intake asupan per oral S:
20 Juni 2017 cairan dan elektrolit 08.20 2. Memantau adanya tanda dan gejala retensi - Klien mengatakan sulit
cairan untuk minum karena
08.30 3. Memonitor tanda-tanda vital tenggoran sakit
09.00 4. Mencatat intake dan output yang akurat - Klien mengatakan dalam
sehari hanya minum air
putih ±4-5 gelas
O:
- Klien tampak sulit untuk
menelan
- Mukosa bibir klien kering
- Kulit dicubit kembali >2
detik
- Intake : ±800 cc/hari
- Output : ± 500 cc/hari
- TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/i
P : 23 x/i
S : 370C
A:
Masalah Perubahan
keseimbangan cairan dan
elektrolit belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
dilanjutkan
74
4 Selasa, Ansietas 08.35 1. Menenangkan pasien S:
20 Juni 2017 08.40 2. Mengkaji tingkat kecemasan - Klien mengatakan cemas
08.45 3. Menjelaskan seluruh prosedur tindakan dengan penyakit yang
kepada pasien dan perasaan yang dideritanya
mungkin
09.00 4. Memberikan dorongan dan berikan waktu O:
untuk mengungkapkan pikiran dan - Klien tampak cemas
dengarkan semua keluhan pasien - Klien tampak gelisah
09.10 5. Menjelaskan semua prosedur dan - Klien selalu bertanya-
pengobatannya tanya tentang penyakitnya
09.15 6. Memberikan dorongan dan spiritual
09.20 7. Memotivasi klien untuk tidak cemas A:
09.30 8. Mengajarkan pasien teknik relaksasi Masalah cemas belum
teratasi
P:
Implementasi 1,2,3,4,5,6,7
dan 8 dilanjutkan
75
O:
- Klien tampak letih dan
lemah
- Klien tampak istirahat
ditempat tidur
A:
Masalah intoleransi aktifitas
belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3,4 dan 5
dilanjutkan
76
12.00 7. Berkolaborasi dengan Tim kesehatan - Skala nyeri 3
lainnya untuk memilih dan TD : 100/60 mmHg
mengimplementasikan tindkan penurun N : 78 x/i
nyeri. P : 22 x/i
09.00 8. Mendukung istirahat dan tidur yang S : 37,5 0C
adekuat untuk membantu penurunan nyeri
12.00 9. Memberitahu dokter jika tindakan tidak A :
berhasil Masalah Nyeri belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3,5,8 dan 9
dilanjutkan
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
77
dilanjutkan
3 Rabu, 21 Juni Perubahan keseimbangan 08.15 1. Meningkatkan intake asupan per oral S:
2017 cairan dan elektrolit 08.20 2. Memantau adanya tanda dan gejala retensi - Klien mengatakan masih
cairan susah untuk minum
08.30 3. Memonitor tanda-tanda vital - Klien mengatakan minum 5-
08.35 4. Mencatat intake dan output yang akurat 6 gelas perhari
O:
- Kulit klien tampak pucat
dan kering
- Apabila kulit dicubit
kembali >2 detik
- Mukosa mulut kering
- Inteke ±1000 cc/hari
- Output ±600 cc/hari
- TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 78 x/i
P : 22 x/i
S : 37,5 0C
A:
Masalah perubahan
keseimbangan cairan belum
teratasi
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
dilanjutkan
78
08.40 kepada pasien dan perasaan yang kesembuhan dengan
08.45 mungkin penyakitnya
4. Berikan dorongan dan berikan waktu - Klien mengatakan klien
untuk mengungkapkan pikiran dan hanya bisa berdoa kepada
dengarkan semua keluhan pasien allah untuk kesembuhannya
5. Jelaskan semua prosedur dan
pengobatannya O:
6. Berikan dorongan dan spiritual - Klien tampak sedikit tenang
7. Motivasi klien untuk tidak cemas - Klien tampak sudah bisa
8. Ajarkan pasien teknik relaksasi menerima terhadap
kondisinya saat ini
A:
Masalah sebahagian teratasi
P:
Implementsi dihentikan
O:
79
- Klien sudah mulai sedikit
berjalan disekitar tempat
tidur
- Klien tampak masih lemas
dan lesu
A:
Masalah Intoleransi aktifitas
sebagia teratasi
P:
Implementasi dihentikan
80
untuk membantu penurunan nyeri TD : 100/70 mmHg
N : 78 x/i
P : 20 x/i
S : 36,50C
A:
Masalah Nyeri sebagian
teratasi
P:
Implementasi dihentikan
A:
Masalah Ketidak
seimbangan nutrisi telah
81
teratasi
P:
Implementasi dihentikan
A:
Masalah perubahan
keseimbangan cairan teratasi
82
P:
Implementasi dihentikan
83
BAB IV
PEMBAHASAN
pada Tn.B dengan dyspepsia di ruang rawat Interne Pria RSUD Dr. Achmad
4.1 Pengkajian
sesuai dengan tinjauan kasus pada pengkajian Tn.B umur 67 tahun dengan
Dyspepsia, klien mengeluh keluhan nyeri di perut, rasa perih di ulu hati yang
telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, sakit pada tenggorokan, perut
kembung serta rasa panas di dada dan di perut, mual dan muntah, nafsu
makan tidak ada. Hasil pemeriksaan didapatkan klien lemah dan lesu, Tanda-
Laboratorium HGB: 9,2 (g/dl), RBC : 3.37 (10^3/uL), HCT : 26.2 (%), WBC
Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan Dispepsia merupakan isitilah
yang digunakan untuk suatu sindrom (kumpulan gejala atau keluhan) yang
terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati (daerah lambung),
kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut terasa
penuh.
84
Tanda dan gejala Dyspepsia Nyeri perut (abdominal discomfort), Rasa perih
di ulu hati, Nafsu makan berkurang , Rasa lekas kenyang , Perut kembung ,
perut, rasa perih di ulu hati yang telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, sakit
pada tenggorokan, perut kembung serta rasa panas di dada dan di perut, mual
dan muntah, nafsu makan tidak ada, klien cemas dengan kondisinya saat ini,
Menurut asumsi penulis tidak ada perbedaan yang spesifik antara kasus
1. Nyeri akut
4. Ansietas
5. Intoleransi aktivitas
1. Nyeri akut
85
4. Ansietas
Namun ada satu masalah keperawatan yang ada muncul didalam tinjauan
kasus pada Tn.B, tetapi tidak ada didalam tinjauan teoritis, yaitu : Intoleransi
masalah tersebut.
Untuk diagnosa Nyeri akut yang berdasarkan kepada tinjauan teoritis ada 10
tepat.
terhadap ketidaknyamanan
86
8. Kolaborasi dengan Tim kesehatan lainnya untuk memilih dan
9. Dukung istirahat dan tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
dilaksanakan, yaitu :
terhadap ketidaknyamanan
8. Dukung istirahat dan tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
Namun ada satu rencana keperawatan yang ada didalam tinjauan teoritis yang
87
Untuk diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
kebutuhan gizi
makan.
konstipasi
dilaksanakan, yaitu :
kebutuhan gizi
makan.
88
tinjauan, yaitu : Pastikan makan disajikan dengan cara yang menarik,
kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet klien. Dikarenakan oleh adanya
tinjauan, yaitu : Pantau kadar serum elektrolit yang abnormal, timbang berat
badan harian dan pantau gejala. Dikarenakan oleh tidak lengkapnya sarana
89
prasarana yanga da di ruang rawata inap dan karena tidak adanya tanda gejala
1. Tenangkan pasien
mungkin
keperawatan.
4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
90
4.4 Implementasi
asuhan keperawatan yang telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi Tn.B.
alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien, melakukan atau bantu
91
Untuk diagnosa perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit, implementasi
adanya tanda dan gejala retensi cairan, memonitor tanda-tanda vital, mencatat
kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan, memonitor pola tidur dan
4.5 Evaluasi
3x8 jam, Klien mengatakan nyeri telah berkurang, Klien tampak sudah
tenang Skala nyeri 2, TD:100/70 mmHg N :78 x/i, P :20 x/i, S :36,50C
92
Untuk diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
yang diberikan, Turgor kulit baik, kembali <2 detik, masalah sudah teratasi.
bisa minum lebih banyak, Klien mengatakan minum ±10-12 gelas perhari,
Kulit klien sudah sedikit berminyak, Turgor kulit baik, kembali <2 detik,
Mukosa mulut suah mulai basah Inteke ±1400 cc/hari, Output ± (Urine 1000
jam, klien mengatakan tidak merasa cemas, Klien tampak tentang dan
masalah teratasi.
selama 2x8 jam Klien mengatakan klien sudah bisa sedikit berjalan tetapi
masih lemas, Klien mengatakan aktifitas klien masih dibantu oleh keluarga,
Klien mengatakan tidur malam ±4 jam dan klien mudah terbangun dalam
93
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Di Ruang Rawat Interne Pria RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
5.1.1 Pengkajian
ulu hati, skala nyeri 4, nyeri bertambah apabila makan dan minum,
nafsu makan menurun, mual dan muntah, setelah muntah dada terasa
panas sampai ke leher, muntah berisi air saja, badan lemas dan lesu,
94
2) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan ada riwayat maagh sejak 3 tahun yang lalu dan
dan lain-lain.
menderita penyakit seperti penyakit yang diderita klien saat ini dan
penyakit keturunan yang lain seperti DM, Hipertensi, Asma dll. Juga
dll.
5.1.2 Diagnosa
1. Nyeri akut
4. Ansietas
5. Intoleransi aktivitas
5.1.3 Intervensi
5.1.4 Implementasi
95
Pada implementasi hampir semuanya dapat dilaksanakan sesuai dengan
kolaborasi.
5.1.5 Evaluasi
5.2 Saran
96
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. & Gunawan, J., 2012. Dispepsia dalam Cermin Dunia Kedokteran.
Vol. 39 no. 9. Available online at : http://www.kalbemed.com/Portals/6/
197_CME-Dispepsia.pdf [diakses tanggal 13 Mei 2013].
Ganong WF. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: EGC.
Iping, S, 2004. Metode makan kualitatif cara mutakhir untuk langsing dan
sehat.Jakarta. Puspa Swara.
Rani AA, 2011. Jacobus A. Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta Pusat: Interna
Publishing.
97
Sudoyo, Aru W, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid 1.
Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
NIM : 14103084015410
Judul KTI Studi Kasus : Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.B Dengan
Dispepsia Di Ruang Rawat Inap Interne Pria
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2017
98
I. Identitas Penulis
Nama : Gito Vernando
Tempat/Tnggal lahir : Padang, 07 juli 1993
Alamat : Jl.jaruai/rambai RT:02 RW:05
Kel.Bungus Barat Kec.Bungus Teluk
Kabung
III. Pendidikan
99