LAPORANSTUDIKA SUS
OLEH: GEBBY
GABRIELLA
NIM : 1614401012
LAPORANSTUDIKA SUS
OLEH:
GEBBY GABRIELLA
NIM : 1614401012
NIM : 1614401012
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan telah dipertahankan
dihadapan Dewan Penguji Studi Kasus Program Studi D III Keperawatan
STIKes Perintis Padang.
Pembimbing,
Mengetahui,
Ka Prodi D III Keperawatan
STIKes Perintis Padang
NIM : 1614401012
Karya Tulis Ilmiah ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji
Studi Kasus Dan di terima sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi DIII Keperawatan STIKes Perintis
Padang.
Penguji I,
Penguji II,
NIM 1614401012
Judul KTI Asuhan keperawatan pada Ny. A dengan Cedera Kepala Ringan
Di Ruang Ambun Suri lantai 2 RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2019
Karya Tulis Ilmiah ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Studi Kasus dan
diterima sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
pada Program Studi D III Keperawatan STIKes Perintis Padang.
Penguji 1
Penguji II
NIM 1614401012
Judul KTI Asuhan keperawatan pada Ny. A dengan Cedera Kepala Ringan
Di Ruang Ambun Suri lantai 2 RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2019
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan telah dipertahankan di hadapan Dewan
Penguji Studi Kasus Program Studi D III Keperawatan STIKes Perintis Padang.
Mengetahui,
KaProdi D III Keperawatan
STIKes Perintis Padang
GEBBY GABRIELLA
NIM : 1614401012
ABSTRAK
Cedera kepala adalah suatu ganguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau
tanpa disertai pendarahan intertisial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya
kontiunitas otak. Penyebab terjadinya adalah masih tingginya angka kecelakaan yang
menyebabkan cedera kepala. Adapun penilaian klinis untuk menentukan klasifikasi klinis
dan tingkat kesadaran pada pasien cedera kepala menggunakan metode skala koma
Glasgow ( Glasgow Coma Scale). Yang paling banyak mengalami cedera kepala yaitu
cedera kepala ringan sebanyak 1 7 pasien dan 2 pasien lainnya mengalami cedera kepala
sedang. Penyusunan karya tulis ini menggunakan metode deskipritif. Tujuan umum
penulisan karya tulis ilmiah ini adalah penulis mengetahui asuhan keperawatan pada
pasien dengan cedera kepala ringan. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Kesimpulan dari Karya
Tulis Ilmiah ini pada Ny.A telah memunculkan diagnosa keperawatan diantaranya
yaitu defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan teratasi, intervensi
dilanjutkan dengan menyediakan lingkungan yang teraupetik. Nyeri akut berhubungan
dengan pencedera fisik teratasi, intervensi dilanjutkan dengan identifikasi skala nyeri,
identifikasi memperberat dan memperingan nyeri, resiko defisit nutrisi berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan metabolisme teratasi, intervensi dilanjutkan dengan
timbang berat badan secara rutin, ajarkan pengaturan diet yang tepat, gangguan pola
tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur teratasi, intervensi dilanjutkan dengan
identifikasi pola aktivitas dan tidur. Dari studi kasus yang dilakukan diharapkan
perawat mampu memberikan informasi yang memadai kepada pasien mengenai cedera
kepala sehingga tidak terjadi komplikasi dari penyakit tersebut.
GEBBY GABRIELLA
NIM: 1614401012
ABSTRACT
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGUJI
KATA PENGANTAR i iii
DAFTARISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTARSKEMA ix
DAFTAR LAMPIRAN
BABIPENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang
B. Tujuan
3
1. Tujuan Urnurn
4
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
5
1. Bagi Pendidikan
3. Bagi Pernbaca 5
iii
3. Etiologi... 14
4. Manifestasi Klinis................................................................... 15
5. Patofisiologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
.
6. woe..................................................................... 18
8. Penatalaksanaan.................................................... .. 20
9. Komplikasi............................................... ... . . . . . . . . . 21
1. Pengkajian........................................................... 22
2. Diagnosa............................................................ 25
3. Intervensi...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
4. Implementasi.......................................................................... 32
5. Evaluasi.................................................................................. 33
1. Identitas Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
2. Keluhan Utama................................................
35
3. Riwayat Kesehatan.............................
34
6. Riwayat Keluarga...................................................
36
7. Pemeriksaan Fisik............................................
38
8. Data Aktivitas.......................................................
42
iv
9. Data Penunjang..... ... ... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 44
B. Diagnosa... . 49
C. Intervensi........................................................... 50
D. Implementasi................................................... .. . . . . . . . 54
BA IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian......... ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66
B. Diagnosa.....................................................
67
C. Intervensi........................................................ ..
69
D. Implementasi........................................................
71
E. Evaluasi..................................................................
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................
75
B. Saran.....................................................................
77
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
V
DAFTARGAMBAR
Gambar 2.1 : Gambar Kepala.. ... ... ... ... ... ... ... . ... ... ... ... ... ... ... ...
7
vi
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel Intervensi..... 26
Tabel Pengobatan............ .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 45
Tabel Intervensi................................................................. .. 50
vii
DAFTAR SKEMA
HALAMAN
Skema I WOC Cedera Kepala Ringan . 18
Skema II Genogram 37
viii
DAFTAR LAMPIRAN
IV Lampiran Revisi
V Daftar Dinas
ix
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang dengan nama-Nya bumi
hamparkan, dan dengan nama-Nya langit ditinggikan. Segala puji bagi Allah SWT
sang Maha Cahaya penguat hidayah, dan semua jiwa di genggamannya, kasih sayang
Mu yang mulia, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
Di
2019"
bantuan dan masukan dari berbagai pihak, dan kesempatan ini penulis ingin
Padang.
2. Thu Ns. Endra Amalia, M. Kep selaku Ketua Program Studi D III
3. Thu Ns. Vera Sesrianty, M. Kep selaku Pembimbing yang telah banyak
4. Thu Ns. Nonong Tri Senja, M. Kep selaku Pembimbing Klinik yang telah
Keperawatan.
6. Seluruh Staf Dosen jurusan Keperawatan yang telah membantu dalam proses
7. Ayah, Thu, dan kakak tercinta atas dorongan moril dan materil serta doa
yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Padang yang telah memberikan sumbangan pikiran dan dorongan moril untuk
terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini, serta semua pihak yang tidak dapat
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempuma, oleh sebab itu penulis mengharapakan saran dan
masukannya untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Akh irnya kepada-Nya jualah
kita berserah diri. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
ii
BABI
PENDAHULUAN
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai
psikologis dan akibat paling fatal adalah kematian. Asuhan keperawatan pada
separuh dari seluruh kematian akibat trauma disebabkan oleh cedera kepala.
2007). Lebih dari 50% kematian disebabkan oleh cedera kepala dan
1
75.000 diantaranya meninggal dunia dan lebih dari 100.000 orang yang
Ada 1,25 juta kematian lalu lintas diseluruh dunia setiap tahunnya, dengan
jutaan lainnya menderita luka serius dan hidup dengan konsekuensi kesehatan
utama kematian diantara mereka yang berusia 15-29 tahun. Hampir setengah
sepeda dan pejalan kaki. Presentase jenis kelamin laki-laki lebih tinggi
responden yang tidak pemah mengalami cedera 942.984 orang dan yang
nasional adalah 8,2% dan pravalensi angka cedera yang disebabkan oleh
2
Hasil survei yang dilakukan di ruangan Ambun Suri lantai 2 RSUD Dr.
wawancara pada pasien Ny. A dengan cedera kepala ringan yang mengatakan
pasien masuk rumah sakit pada tanggal 15 mei 2019 dengan keluhan nyeri di
belakang kepala sebelah kanan. pasien mengalami cedera kepala ringan yang
Berdasarkan uraian dan data di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
ruang Ambun Suri lantai 2 RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
2019.
3
1.2.2 Tujuan Khusus
diharapkan :
4
1.3 Manfaat Penulisan
Laporan studi kasus ini dapat di gunakan sebagai acuan dalam melakukan
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
yaitu cedera kepala ringan, sedang, berat. Cedera kepala ringan dapat
beberapa
6
saat. Penderita cedera kepala sedang juga dapat rnengalarni kondisi yang
hingga kernatian dapat terjadi jika tidak ditangani dengan tepat. Perubahan
Selain itu, cedera kepala juga dapat dibedakan rnenjadi cedera kepala
7
a. Kulit Kepala
Kulit kepala terdiri dari 5 lapisan yang disebut SCALP yaitu Skin atau
anak.
b. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak terdiri dari kubah (kalvaria) dan basis krani. Tulang
berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat
lapisan: lapisan luar, diploe dan lapisan dalam. Lapisan luar dan dalam
tengah (berisi
8
lobus ternporalis, parietalis, oksipitalis), fosa posterior (berisi otak
piarneter.
d. Otak
net at
f
Otak
Besar
Otak
Kecil
9
Otak terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu:
a) Sereblum
suatu lekuk atau celah dalam yang disebut fisura longitudinalis mayor.
etika.
10
4. Lobus Parietalis : Fungsi sensori umum, rasa (pengecapan)
b) Otak tengah
c) Otak belakang
kemudian diolah lebih lanjut. Dengan mata tertutup dan pada saat
penglihatan.
rnulut.
12
8) Nervus Auditorius (Nervus Kranialis VIII)
pendengar.
± 15mmHg.
13
Ruang kranial yang kalua berisi jaringan otak (1400gr), Darah (75
tanpa adanya perubahan, TIK akan naik. Peningkatan TIK yang cukup
berakibat kematian.
2.1.3 Etiologi
1) Trauma primer
(akselerasi dn
deselerasi)
2) Trauma sekunder
5) Terjatuh
8) Kecelakaan industri.
14
2.1.4 Manifestasi Klinis
c. Pusing
d. Muntah
e. GCS: 13-15
menurun
Otak di lindungi dari cedera oleh rambut, kulit, dan tulang yang
membuat kita seperti adanya) akan mudah sekali terkena cedera dan
trauma kepala .. Lesi pada kepala dapat terjadi pada jaringan luar dan
dalam rongga kepala. Lesi jaringan luar terjadi pada kulit kepala dan lesi
otak itu sendiri. Terjadinya benturan pada kepala dapat terjadi pada 3 jenis
keadaan, yaitu :
15
c. Kepala yang tidak dapat bergerak karena bersandar pada benda yang
lesi pada jaringan otak dan selaput otak pada cedera kepala diterangkan
dan coup. Contre coup dan coup pada cedera kepala dapat terjadi
bagian dalarn pada sisi yang terkena sedangkan contre coup terjadi
pada sisi yang berlawanan dengan daerah benturan. Kejadian coup dan
16
Pada keadaan ini, terdapat daerah yang secara mendadak terjadi
pembuluh tersebut dapat terjadi kematian sel-sel otak. Begitu juga bila
17
woe TIK :- Oedem
-Hematom
Trauma Kepala ]
wow"ww '[]
+
iroso)
Trauma Otak Primer)+---- •
Sekunder
•
Trauma Kelainan Metabolisme
[b ·
71-----•• [~_K_e_ru_s-ak_a_ n_S_e_l _O_ta_k_i ]
[ow]
Gangguan autoregulasi t Rangsangan simpatis
Otak l
Mk. Resiko
perfusi j aringan Kebocoran cairan
Serebral Kapiler
Mk. Bersihan
Jalan Nafas
Sumber : Muttaqin.A(2011)
18
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang
Kepala:
a. CT Scan
b. MRI
c. Cerebral Angiography
d. Serial EEG
e. Sinar X
f. BAER
g. PET
h. CSS
subarachnoid
19
1. Kadar elektrolit
j. Screen toxilogy
penurunan kesadaran
1. Toraksentesis menyatakan
(AGD/Astrup)
2.1.7 Penatalaksanaan
2.1. 7 .1 Keperawatan
a. Observasi 24 jam
makanan lunak
c. Berikan terapi intravena bila ada
tirah baring
20
2.1.7.2 Medis
a. Terapi obat-obatan
sub dural, cedera kepala terbuka, fraktur impresi > 1 dip lo)
2.1.8 Komplikasi
21
b) Defisit neurologic dan psikologic
mata, dan deficit neurologic seperti afasia, efek memori, dan kejang
2.2.1 Pengkajian
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam mengumpulkan data dari
kesehatan pasien.
2001)
a. Identitas pasien
pekerjaan, alamat
22
b. Riwayat kesehatan
akumulasi sekret pada saluran napas, adanya liquor dari hidung dan
penyakit menular.
c. Pengkajian persistem
Keadaan umum
TTV
1) Sistem pemapasan
2) Sistem kardiovaskuler
3) Sistem perkemihan
23
4) Sistem gastrointestinal
perubahan selera
5) Sistem muskuloskletal
6) Sistem persyarafan
gangguan pengecapan
sebagai tubuh
2) Aktivitas / istirahat
24
3) Sirkulasi
diselingi disritmia )
4) Integritas ego
5) Eliminasi
gangguan fungsi
25
2.2.3 Intervensi keperawatan
Teraupetik :
• Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang
tenang
26
• Berikan posisi semi
fowler
• Pertahankansuhu
tubuh normal
Kolaborasi :
• Kolaborasi
pemberian sedasi
dan anti konvulsan
jika perlu
• Kolaborasi
pemberian
diuretic
osmosis jika perlu
27
2 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi :
adanya jalan nafas buatan d.d gelisah. selama lx24 jam maka bersihanjalan nafas
• Identifikasi
membaik dengan kriteria hasil :
kemampuan batuk
1. Batuk efektif meningkat
• Monitor adanya
2. Sulit bicara menurun retensi sputum
3. Gelisah menurun • Monitor input dan
output cairan
Teraupetik :
Edukasi:
28
• Anjurkan tarik nafas
dalarn rnelalui
hidung selarna 4 detik
• Anjurkan rnengulangi
Tarik napas dalarn
hingga 3 kali
Kolaborasi :
• Kolaborasi
pernberian
rnukolitik atau
ekspetoran, j ika
perlu
29
3 Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi :
selama lx24 jam maka defisit
metabolisme d.d parkinson • Identifikasi
nutrisi membaik dengan kriteria hasil :
status nutrisi
1. Porsi makanan yang
• Identifikasi
dihabiskan meningkat
makanan yang
Berat badan indeks massa tubuh
meningkat disukai
• Monitor asupan
makanan
• Monitor berat badan
Teraupetik :
• Lakukan oral
hygiene sebelum
makan, jika perlu
• Berikan suplemen
makanan, jika
perlu
Edukasi:
• Anjukan posisi duduk
• Ajarkan diet yang
30
diprogramkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
31
2.2.4 Implementasi
(Rohmah&Walid,
2012)
tindakan keperawatan.
32
2.2.5 Evaluasi
keadaan pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada
33
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Pendidikan :SD
Pekerjaan : IRT
Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 39 th
Pekerjaan : Tani
34
2. Alasan Masuk
3. Riwayat kesehatan
adanya ketombe, mulut dan gigi pasien kotor ditandai dengan mulut
tidak
asam lambung
36
Genogram
$ £ €
o~:_--: □-tJ 1--
rj----------- tJ
! !
-I --------
1 I
------------------
L
0 0 I
I_ - - - - .l
Keterangan :
□ : laki laki
0
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
: Meninggal
37
1. Pemeriksaan fisik
b. GCS : E4 V5 M6 = 15
N = 80x/i
Rr = 22x/i
S = 36 ° C
2.
a. Kepala
b. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera normal tidak ada
c. Telinga
Simetris kiri dan kanan, telinga pasien tampak kotor ditandai dengan
38
d. Hidung
pas1en
Mukosa bibir tampak kering, keadaan mulut dan gigi tampak kotor
Leher
Simetris kiri dan kanan, vena jugularis tidak terlihat tapi teraba, dan tidak
3. Thorax
a. Paru-paru
penonjolan tulang dan lesi, tidak ada terdapat sianosis, tidak ada
tambahan b. Jantung
I : dada simetris kiri dan kanan, iktus kordis tidak tampak, tidak
39
P: bunyi jantung redup pada batas jantung
bunyi tambahan
c. Abdomen
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, tidak ada
terdapat lesi
abdomen d. Punggung
Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan tidak ada lesi
e. Ekstermitas
555515555
5
f. Genetalia
g. Integumen
41
TABEL 3.1
DATA AKTIVITAS
b. Minuman
1. Jumlah 5 gelas 3 gelas
2. Pantangan Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi 1 x dalam sehari 1 x dalam sehari
2. Wama Kuning Coklat
3. Bau Khas Khas
4. Konsistensi Lembab Lembab
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
1. Frekuensi 5-6x sehari 4-5x sehari
2. Wama Kuning Coklat
3. Bau Pesing Pesing
4. Konsistensi Cair Cair
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
42
5. Riwayat alergi
6. Data psikologis
b. Perilaku verbal
saat ditanya
kurang jelas
a. Pola
komunikasi
kelurga
e. Data spiritual
Pasien yakin terhadap tuhan dan percaya penyakit ini adalah ujian
dari
TABEL 3.2
HEMATOLOGI
Tanggal : 18-06-2019
PARAMETER NILAI RUJUKAN
HGB 14.6 [g/dL] p 13.0- 16.0 W 12.0-14.0
RBC 49.6 [106/ul] p 4.5-5.5 W 4.0-5.0
HCT 42.9 [%] p 40.0- 48.0 W 37.0-43.0
WBC 11.21 [10'3/ul] 5.0-10.0
EO% 7.3 [%] 1-3
BASO% 0.4 [%] 0-1
NEUT% 32.3 [%] 50-70
LYMPH% 51.5 [%] 20-40
MONO% 8.5 [%] 2-8
44
1. Data pengobatan
TABEL3.3
PENGOBATAN
No Obat non Dosis/Satuan Indikasi Kontra Tanggal
Parenteral Indikasi
1 Ceftriaxon 2xl Mengobati Hipersensitif 18-06-2019
berbagai rnacarn terhadap cephalosporin
infeksi bakteri dan penicillin
Harus digunakan
2 Ranitidin 2xl Mengobati ulkus 18-06-2019
larnbung dan dengan hati-hati
duodenum pada kondisi
lansia, ibu, harnil, ibu
rnenyusui dll
3 Trarnadol 2xl Pengobatan nyeri 18-06-2019
drip akut dan kronik Di stop
yang berat
45
4 Kalnex 3xl Mengatasi 18-06-2019
pendarahan Di stop
5 VitK 3xl Mernenuhi kebutuhan Penderita yang 18-06-2019
vit k hipersensitif dengan
vit k
6 Ondansentron 3xl Penatalaksanaan Pasien dengan qt 18-06-2019
rnual dan rnuntah panjang bawaan
46
j. Data fokus
a) Data subjektif
saja
b) Data objektif
mulut berbau
8. Skala nyeri 4
TD= 120/70 mmHg Rr = 22x/i
N = 80x/i S = 36° C
47
TABEL 3.4
ANALISA DATA
48
3 DS Resiko defisit
nutrisi Peningkatan
Pasien mengatakan lemas kebutuhan
Pasien mengatakan
metabolisme
nafsu makan menurun
DO
Pasien tampak lemas
Pasien tampak
menghabiskan
makanan
½ saja
4 DS Gangguan pola Kurang
tidur
Pasien mengatakan kontrol tidur
Kurang tidur
Pasien mengatakan
badan nya terasa
letih
DO
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Edukasi:
• Jelaskan penyebab, periode, dan
. .
pemcu nyer1
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian analgetik
jika perlu
50
2 Defisit perawatan diri b.d Setelah dilakukan intervensi Observasi:
kelemahan d.d tidak keperawatan selama lx24 jam • Identifikasi kebiasaan
mampu maka defisit perawatan diri aktivitas perawatan diri sesuai
mandi/mengenakan membaik dengan kriteria hasil usia
: pakaian ke toilet/ berhias 1. Kemampuan mandi • Monitor tingkat kemandirian
secara mandiri meningkat
2. Kemampuan Teraupetik :
mengenakan pakaian • Sediakan lingkungan yang
meningkat teraupetik
3. Kemampuan • Damping dalam melakukan
makan meningkat perawatan diri sampai
4. Kemampuan toilet mandiri
(BAB/BAK) meningkat
Edukasi:
• Anjurkan melakukan
perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
51
3 Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan intervensi Observasi:
peningkatan kebutuhan • monitor asupan dan keluamya
Keperawatan selama lx24 jam
metabolisme makanan dan cairan serta
maka resiko defisit nutrisi membaik
kebutuhan kalori
dengan kriteria hasil:
52
4 Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan intervensi
Observasi:
kurang kontrol tidur d.d Keperawatan selarna lx24 jam
rnengeluh sering rnaka gangguan pola tidur • identifikasi pola aktivitas dan tidur
terjaga rnernbaik dengan kriteria hasil: • identifikasi faktor
1. kesulitan sulit tidur pengganggu tidur
rneningkat • identifikasi obat tidur
2. keluhan sering yang dikonsurnsi
terjaga rneningkat
Teraupetik :
3. keluhan tidak puas tidur
rneningkat • batasi tidur siang jika perlu
Edukasi:
53
D. IMPLEMENTASI KEPERA WATAN
54
240 08.00 Observasi: S:
• Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
• Klien mengatakan
sesua1 us1a
nyaman setelah mandi
• Memonitor tingkat kemandirian
0:
Teraupetik :
• Menyediakan lingkungan yang teraupetik • Rambut klien tampak
• Mendampingi dalam melakukan perawatan diri bersih, kulit klien
sampai mandiri yaitu memandikan pasien tampak bersih
Edukasi: A : Masalah teratasi
Menganjurkan melakukan perawatan diri secara sebagian
konsisten sesuai kemampuan P : Intervensi dilanjutkan
56 11.20 Observasi: S:
• Memonitor asupan dan keluamya makanan dan • Klien mengatakan
cairan serta kebutuhan kalori lemas
12.00 Teraupetik : • Klien mengatakan
• Menimbang berat badan secara rutin
nafsu makan
• Mendiskusikan perilaku makan dan jumlah
menurun
aktivitas fisik
0:
• pasien tampak lemas
55
Edukasi: • pasien tampak
• Mengajarkan pengaturan diet yang tepat meghabiskan makan
• Mengajarkan keterampilan koping untuk ½ porsi saja
penyelesaian masalah perilaku makan A: Masalah belum teratasi
Kolaborasi : P: Intervensi dilanjutkan
• Mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
126 Observasi: S:
• Klien mengatakan
• Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
kurang tidur
• Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
• Klien mengatakan
• Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
badan terasa letih
Teraupetik : 0:
• Klien tampak
• Membatasi tidur siang jika perlu
berbaring diatas
mentetapkan jadwal tidur rutin
tempat tidur
• Melakukan prosedur untuk meningkatan
• Mata klien tampak
kenyamanan
cekung
56
A : Masalah belum teratasi
Edukasi:
P : Intervensi dilanjutkan
57
Edukasi : A: Masalah
• Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu teratasi
nyeri
sebagian
• Menjelaskan strategi meredakan nyeri
P: Intervensi dilanjutkan
Kolaborasi :
• Mengkolaborasi pemberian analgetik jika perlu
58
240 08.00 Observasi: S:
• Pasien mengatakan
• Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
sudah mandi tetapi
sesua1 us1a masih di bantu
0:
• Memonitor tingkat kemandirian
• Rambut pasien
Teraupetik : tampak bersih
• Menyediakan lingkungan yang teraupetik
A : masalah teratasi
Mendampingi dalam melakukan perawatan diri sebagian
sampai mandiri
P : intervensi dilanjutkan
Edukasi:
59
• rnendiskusikan perilaku rnakan dan jurnlah aktivitas S:
fisik
• Klien rnengatakan
Edukasi: lernas
• rnengajarkan pengaturan diet yang tepat
• Klien rnengatakan
• rnengajarkan keterarnpilan koping untuk
nafsu rnakan
penyelesaian rnasalah perilaku rnakan
rnenurun
Kolaborasi :
0:
• rnengkolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan rnakanan • pasien tarnpak lernas
• Pasien tarnpak
Menghabiskan
rnakan ½ porsi saja
A: rnasalah belurn teratasi
P: intervensi dilanjutkan
126 11.30
Observasi:
60
S:
Teraupetik : • pasien rnengatakan
kenyarnanan 0:
• pasien tarnpak
Edukasi:
berbaring diatas
• rnenjelaskan pentingnya tidur selarna sakit ternpat tidur
• rnenganjurkan rnenepati kebiasaan waktu tidur • rnata pasien tarnpak
cekung
P : intervensi dilanjutkan
172 09.30
Observasi:
• rnengidentifikasi skala nyeri
• rnengidentifikasi respon nyeri non verbal
61
• rnengidentifikasi faktor yang rnernperberat dan
. .
rnernpenngan nyen
3 Jum'at,21 juni 2019 Teraupetik : S:
• Nyeri pada kepala
• rnernberikan teknik nonfarmakologis untuk
. . bagian belakang
mengurang1 rasa nyer
sudah berkurang
• rnernfasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi: 0:
62
240 08.30 Observasi: S:
• Klien rnengatakan
• rnengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sudah bisa rnandi
sendiri
sesua1 us1a
Teraupetik : bersih
A : rnasalah teratasi
• rnenyediakan lingkungan yang teraupetik
P : intervensi dilanjutkan
• rnendarnpingi dalarn rnelakukan perawatan diri
sarnpai rnandiri
Edukasi:
• rnenganjurkan rnelakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kernarnpuan
56 12.00
Observasi:
63
• rnendiskusikan perilaku rnakan dan jurnlah aktivitas S:
fisik • pasien rnengatakan
Edukasi: tidak lernas lagi
• pasien rnengatakan
• rnengajarkan pengaturan diet yang tepat
sudah nafsu rnakan
• rnengajarkan keterarnpilan koping untuk
penyelesaian rnasalah perilaku rnakan 0:
• pasien tarnpak tidak
Kolaborasi : lernas lagi
126 Observasi:
64
Teraupetik : S:
• pasien rnengatakan
• rnernbatasi tidur siang jika perlu
tidur sudah nyenyak
rnentetapkan jadwal tidur rutin
• pasien rnengatakan
• rnelakukan prosedur untuk rneningkatan
badan tidak letih lagi
kenyarnanan
0:
Edukasi: • pasien tarnpak
berbaring diatas
• rnenjelaskan pentingnya tidur selarna sakit
ternpat tidur
• rnenganjurkan rnenepati kebiasaan waktu tidur
A: rnasalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan
65
BABIV
PEMBAHASAN
Cedera Kepala Ringan di ruang Arnbun Suri lantai 2 RSUD Dr. Achrnad
4.1 Pengkajian
Pada saat penulis rnelakukan pengkajian pada Ny. A tanggal 19 juni 2019 s/d
21 juni 2019 didapat data rnelalui pasien dan keluarga pasien Ny. A
rnenderita Cedera Kepala Ringan karena kecelakaan lalu lintas. Pada saat
dilakukan perneriksaan fisik, tidak ada kelainan pada Ny. A yang terdapat hanya
Pasien tidak rnengalarni kelernahan pada otot, nafsu rnakan klien rnenurun dan
kepala.
Cedera kepala rneliputi kulit kepala, tengkorak dan otak. Secara anatornis otak
dilindungi dari cedera oleh rarnbut, kulit kepala, serta tulang dan tentoriurn yang
rnernbungkusnya.
Tanpa perlindungan ini, otak akan rnudah sekali terkena cedera dan rnengalarni
kerusakan. Cedera kepala paling sering dan penyakit neurologis yang serius.
Diperkirakan dua pertiga korban dari kasus ini berusia dibawah 30 tahun,
pasien yang rnengalarni cedera adalah kerusakan otak akibat pendarahan atau
66
Pada kasus ditemukan pasien mengalami cedera kepala ringan dengan tanda
gejala yang muncul yaitu GCS 14-15, dapat terjadi kehilangan kesadaran atau
amnesia tetapi kurang dari 30 menit dan tidak ada fraktur tengkorak, kontusio
kepala adalah kecelakaan lalu lintas, terj atuh, pukulan atau trauma tumpul pada
kepala, benturan langsung pada kepala, kecelakaan industri. Pada kasus, penyebab
pasien menderita cedera kepala ringan yaitu karena pasien mengalami kecelakaan
lalu lintas sebelum pasien dirawat di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.
Menurut mansjoer ( 2000 ), tanda dan gejala yang muncul pada penderita cedera
kepala antara lain pingsan tidak lebih dari sepuluh menit, TTY dalam batas
normal atau menurun, setelah sadar timbul nyeri, pusing, muntah, GCS 13-15,
respon pupil lenyap atau progresif menurun, nyeri kepala timbul segera atau
bertahap.
mudah mendapatkan data dan didapatkan pasien tidak mengalami cedera kepala
yang berat.
(halaman 18)
67
3. Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolisme d.d parkinson
(halaman 56)
terpenuhi.
68
3. Resiko defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolime . data
diagnosa.
kolaboratif.
69
Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan kepada pasien
yang tepat, kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan.
70
d. Untuk diagnosa keempat
pola aktivitas dan tidur, batasi tidur siang jika perlu, jelaskan
4.4 Implementasi
rencana tersebut dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan kepada pasien dan
keluarga pasien agar tindakan yang akan diberikan dapat disetujui pasien dan
a. Untuk diagnosa
pertama
71
b. Untuk diagnosa kedua
asupan dan keluamya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori, menimbang
yang dilakukan kepada pasien yaitu mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur,
membatasi tidur siang jika perlu, menjelaskan pentingnya tidur selama sakit.
72
4.5 Evaluasi keperawatan
sudah mencapai perkembangan yang lebih baik dan optimal. Maka dari itu,
hari didapatkan evaluasi pasien pada hari ketiga yaitu nyeri pada
nyeri
73
c. Pada diagnosa resiko defisit nutrisi, setelah melakukan pengamatan
selama 3 hari didapatkan evaluasi pasien pada hari ketiga yaitu pasien
selama 3 hari didapatkan evaluasi pasien pada hari ketiga yaitu pasien
74
BABV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil dari asuhan keperawatan pada
Ny. A dengan cedera kepala ringan yang dirawat di ruang ambun suri lantai 2
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, mulai dari konsep dasar cedera kepala
adanya ketombe, mulut dan gigi pasien kotor ditandai dengan mulut
serumen, pasien
75
rnengatakan badan terasa lernas, pasien rnengatakan nafsu rnakan rnenurun
tidak nyenyak.
d. Intervensi yang dilakukan pada Ny. A yaitu pada diagnosa nyeri akut yaitu
tirnbang berat badan secara rutin, ajarkan pengaturan diet yang tepat, pada
diagnosa gangguan pola tidur yaitu identifikasi pola aktivitas dan tidur.
f. Evaluasi pada diagnosa nyeri pada kepala bagian belakang sebelah kanan
76
Evaluasi pada diagnosa defisit perawatan diri : pasien sudah bisa mandi
diagnosa resiko defisit nutrisi : pasien sudah nafsu makan, masalah teratasi
pengaturan diet yang tepat, evaluasi pada gangguan pola tidur : pasien
5.2 Saran
kesehatan.
suri lantai 2.
77
DAFT AR PUST AKA
I. IDENTITAS PENULIS
Agama : Islam
Email : gebygebriela645@gmail.eom
II. N ama Orang Tua
Ayah : Zulkifli
Karya Tulis Ilmiah ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Studi Kasus
dan diterima sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
pada Program Studi D III Kepcrawatan STIKes Perintis Padang
Bukittinggi. 26 Juli
2019
Dewan Penguji
Penguji I
Ns.Di_Rest ND,M.Ke
NIK : 142010802861 1071
Penguji II
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan telah dipertahankan di hadapan Dewan
Penguji Studi Kasus Program Studi D III Keperawatan STIKes Perintis Padang.
Bukittinggi, 26 Juli
2019
Pembimbing,
Mengetahui,
{a!rodi D III
Keperawatan
(TIKes PeMj Padang
Ke
NIK : 1420123106993012
PROGRA M STUDI D III KEPERAWATAN
2
0/lo/o % - peSori S¢vs
So«e• #
wwt
f
'enin
3/s/2014 oval
'
3 a6
2/s/0
(e&at
Go Sevvoi #
t
4 olw
9pl
s/1/t kc
5
6
PROGRA M STUDI D III KEPERAWATAN
SEKOLAIH TINGGI IL.MU KESEHATAN PERINTIS
PADANG
LEMBAR KONSULTASI REVISI [
Namu Mahasiswa : GEBBY GABRIELLA
Nim : 1614401012
Tand
Bimbingan Hari /tgl Materi Bimbingan Tangan
ke Pembimbing
3 ' \
- 5
6
PROG RAM STUD I D III KE PERA WATAN SEKOLA
Tanda
Bimbingan Hari /tgl Materi Bimbingan Tangan
ke Pembimbing
PADANG
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN
Nama Mahasiswa : GEBBY GABRIELLA
Nim : 1614401012
Pembimbing : Ns. Nonong Tri Senja, M.Kep
Judul KTI Studi Kasus : Asuhan Keperawatan pada Ny. A Keperawatan
Cedera Kepala Ringan di ruangan Ambun Suri lantai
2 RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Tanda
Bimbingan Hari /tgl Materi Bimbingan Tangan
ke Pembimbing
6
DAFTAR HADIR UJIAN PENGAMATAN KASUS PRODID III
KEPERAWATAN STIKES PERINTIS PADA G
TA20../20...
- =.
NAMA MAHASISWA .. .. . .G.4 ..........................
G 6 8I
NIM BR
. .4€UA
. (6(440(02
RUANGAN .. .. ..................
. ... .4.
( t o qur ( a n /a
.n .t
3
~4
JAM PARAF
88 t I
2. Kamt • 00 Jun1 20t9 07. 30
ta.00
a¢ l
3 Jm a+ ·ox_un 0t 07.30 @ t2.00
11
Bukittinggi, ..9!..[!!!...............20.4
Ka Ruangan
(
Ro 8sac5
) (••••••••••••••••••••••••••••••.1: _._ )