OLEH :
I NYOMAN JULIANA
NIM : P00320014067
I. IDENTITAS
4. Agama : Hindu
5. Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
II. PENDIDIKAN
iv
Motto
“You can get what do you want if you think you can do it !”
(Anda dapat meraih apa yang anda inginkan jika anda berfikir bahwa
Indonesia
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III ( DIII )
Ayahanda tercinta I Ketut Suartana dan Ibunda tercinta Ni Wayan Suarni, terima
kasih kepada bapak dr. Putu Sudayasa M.Kes dan dr. Putu Agustin Kusumawati
atas semua dukungan moril maupun material, motivasi, dukungan dan cinta kasih
yang tulus serta doanya demi kesuksesan studi yang penulis jalani selama
Proses penulisan karya tulis ilmiah ini telah melewati perjalanan panjang,
dan penulis banyak mendapat petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terima kasih
kepada Ibu Ruth Mongan, BSc.,SPd.,MP.d selaku pembimbing I dan Ibu Anita
kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu dan pikiran
vii
2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
5. Bapak dan Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan serta
seluruh staf dan karyawan atas segala pasilitas dan pelayanan akademik yang
6. Kakak I Gede Suastika dan Ni Made Suastini, adik- adik Abiradama Sudayasa
7. Yang spesial untuk Luh Ayu Ratnawati, serta semua teman-teman satu
perjuangan angkatan Tahun 2014, yang tak dapat disebutkan satu per satu.
keterbatasan yang ada pada penulis, sehingga bentuk dan isi Karya Tulis Ilmiah
ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekeliruan, dan kekurangan.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
Akhir kata, semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Peneliti ,
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
ix
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................. 62
B. Saran .......................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
No Halaman
Tabel 5.1 : Jumlah Tempat Tidur RSU Bahteramas Tahun 2011 s/d
2015..............................................................................................48
Tabel 5.2 : Jenis dan Jumlah Ketenagaan RSU Bahteramas Tahun 2011
Sampai Dengan Tahun 2015 ..................................................... 49
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
luka dapat terbuka atau tertutup, bersih atau terkontaminasi, superficial atau
diklasifikasikan menjadi luka bersih atau luka operasi yang tidak ditemukan
peradangan serta luka kotor atau terkontaminasi merupakan luka yang terdapat
beragam, yakni luka insisi (incised wounds), luka memar (contusion wound),
luka lecet (abraded wound), luka tusuk (punctured wound), luka gores
cedera dari 7,5% menjadi 8,25. Penyebab luka terbanyak yaitu akibat jatuh
40,9% dan kecelakaan motor 40,6% proporsi tertinggi di NTT 55,5% dan
Riskesdas 2013 menunjukkan penurunan proporsi luka akibat jatuh dari 58%
menjadi 40,9%.
Berdasarkan karakteristik proporsi luka akibat jatuh terbanyak pada
penduduk umur <1 tahun, perempuan, tidak sekolah, tidak bekerja, serta di
Pedesaan. Tiga urutan terbanyak jenis luka akibat cidera yang diialami
penduduk adalah luka lecet atau memar 70,9% terkilir 27,5% dan luka robek
raya 42,8%, rumah 36,54% dan area pertanian 6,93%. Di tahun 2013
perawatan luka yang steril dan sesuai (SOP) Standar Operasional Prosedur
klinis karena perawatan luka cukup tinggi dan ini akan menambah tingginya
biaya perawatan dan angka kesakitan pasien hal itu terjadi jika tidak sesuai
yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal
yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan membantu untuk
pendidikan keperawatan.
memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. Standar
perawatan luka pada saat ini masih belum optimal, hal ini ditunjukan dengan
dengan benar seperti melakukan perawatan luka dengan 1 set medikasi yang
memperhatikan teknik steril seperti tidak memakai sarung tangan steril saat
medikasi. Selain hal tersebut masih ditemukan kejadian klien dengan lama
hari perawatan luka lebih dari 4-7 hari, misalnya pada tahun 2016 jumlah
klien post operasi yang dilakukan perawatan luka sebanyak 223 orang (2,23%)
sebanyak (3,1%), dan ditemukan 5 orang atau (2,3%) klien terdapat tanda-
tanda infeksi.
dan perawatan luka pada tahun 2016 secara keseluruhan berjumlah 3.841
Obstetrik dan Ginekologi sebanyak 549 orang klien, THT 58 orang klien,
Mata sebanyak 712 orang klien, Kulit dan Kelamin 6 orang klien, Gigi dan
Mulut berjumlah 478 orang klien, Bedah Ortopedi sebanyak 595 orang klien,
Urologi sebanyak 18 orang klien, dan Bedah Onkologi sebanyak 620 orang
klien, dengan jenis pembedahan khusus, besar, sedang dan kecil. Data pada
tahun 2017 menyebutkan bahwa pada bulan januari jumlah klien yang
perawat, perawat dalam setiap ruang memiliki tim yang melaksanakan tugas
dan fungsi dalam perawatan luka, berdasarkan pengambilan data awal jumlah
perawat baik PNS maupun Kontrak secara keseluruhan berjumlah 374 orang
Tenggara”.
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah Perawatan Luka Oleh Perawat Sesuai
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
D. Manfaat Penelitian
masukan :
Sulawesi Tenggara.
2. Bagi Pendidikan
3. Bagi Peneliti
penelitian.
4. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Luka
d. Kontaminasi bakteri
e. Kematian sel
2. Klasifikasi Luka
a. Luka bersih
b. Luka terkontaminasi
dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter
yang kecil.
organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil
4. Penyembuhan luka
yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal
(Taylor, 1997)
(1997) yaitu:
2) Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap
dijaga,
sekitar tiga hari setelah cedera. Ada dua proses utama yang terjadi
granulasi yang baru dan menutup bagian atas luka dengan epitelisasi.
yang telah sembuh biasanya tidak memiliki daya elastisitas yang sama
(2007) :
dimulai.
terjadi pembentukan pus (supurasi) atau dimana tepi luka tidak saling
waktu lama.
Penyembuhan melalui intensi ketiga (suture sekunder) jika luka
dalam baik yang belum disuture atau terlepas dan kemudian disuture
(Brunner&Suddarth, 2002)
1. Faktor sistemik
menurunnya sirkulasi.
darah.
d) Obat-obatan, terutama pada klien yang menggunakan terapi
2. Faktor lokal
sel tertentu saja. Bila kematian sel/ jaringan terjadi pada tubuh
body yaitu potongan baja, potongan kayu, kaca, besi dan bahan
Luka post operasi merupakan luka yang sengaja dibuat oleh ahli
bedah, oleh karena itu dibutuhkan penanganan secara khusus karena saat
ini banyak luka post operasi yang terkena infeksi. (Brunner & Suddarth,
2002)
klinis karena perawatan luka cukup tinggi dan ini akan menambah
Perawatan luka adalah suatu metode yang efektif dan efisien yang
mencuci tangan dahulu, begitu pula dengan alat-alat yang akan digunakan
harus disterilkan dulu sebelum digunakan pada klien. Perawatan luka yang
timbulnya infeksi paska bedah terutama bila perawatan luka post operasi
persiapan alat yang baik dan didukung dengan kinerja yang baik sangat
luka.
luka yang baik yaitu dengan persiapan alat-alat steril dan ganti balutan.
parut.
Dalam perawatan luka balutan pertama diganti ahli bedah
3. Balutan Luka
Dalam Brunner & Suddarth tujuan dari balutan yang efektif adalah :
d. Untuk melindungi luka dan jaringan epitel baru dari cidera mekanik
flaps pedikel, atau tandur kulit pada permukaan yang rata. Ketika balutan
pertama pada insisi luka yang bersih, kering diangkat, seringkali tidak
apapun yaitu:
operasi diganti oleh ahli bedah, balutan berikutnya dalam periode pasca
antiseptik.
1) Pembalut Alginat
2) Pembalut Busa
3) Lembaran Hidrokoloid
4) Pembalut Hidrogel
5. Komplikasi Luka
kesistem limfatik.
bedah dan evirasi merupakan penonjolan isi luka terutama serius bila
1. Pengertian perawat
penderita sakit.
tentang Registrasi dan Praktik Perawat, pada pasal 1 ayat (1) yang
berbunyi :
dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi keadaan sosial baik dari profesi
klien.
kebutuhan klien.
5) Kolaborator, peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
Tahun 1983
terhadap klien.
intereset)
prilaku perawat.
dan tanggung jawab dari petugas atau pegawai terkait, serta melindungi
kesalahan lainnya.
a. Definisi
b. Tujuan
c. Perangkat alat
2) Pinset-1
3) Kapas usap
4) Potongan kasa
6) Perban bantalan
7) Nampan ginjal
8) Gunting steril
5) Plester
6) Gunting perban
7) Kantung plastik
d. Prosedur
1) Identifikasi pasien
4) Cuci tangan
khusus lainnya
6) Tutup pintu atau tirai dan letakkan alas tahan air di bawah area
10) Pakai sarung tangan steril sekali pakai dan lepas perban kotor
pelan-pelan mulai dari area yang lebih bersih ke area yang kurang
seharusnya.
13) Dengan tehnik steril, buka nampan perban steril dan atur
14) Buka larutan pembersih dan tuang kedalam pot steril diatas bola-
bola kapas
sama.
area luka.
19) Pasang kasa steril yang sudah dibelah bersebelahan di bawah dan
21) Lepas sarung tangan dengan bagian dalam berada diluar dan
mengencangkan perban.
23) Cuci tangan, singkirkan semua peralatan dan buat klien merasa
nyaman.
a. Pinset anatomi
b. Pinset cirurghi
c. Gunting steril
e. Larutan H2O2
f. Larutan Boorwater
g. NaCl 0,9%
h. Gunting perban
i. Plester/pembalut
j. Bengkok
k. Kasa steril
l. Mangkok kecil
m. Handscoon steril
Cara pelaksanaan
a. Cuci tangan
h. Balut luka
j. Cuci tangan
dipersiapkan yaitu :
Persiapan alat :
a. Pinset anatomi
b. Pinset cirurghi
c. Arteri klem
e. Lidi kapas
f. Kasa steril
g. Mangkok steril
h. Gunting pembalut
i. Plaster
j. Alkohol 70%
k. Larutan H2O2
l. Obat luka
m. Gunting perban
n. Bengkok
o. Handscoon steril
Cara pelaksanaan :
a. Cuci tangan
l. Cuci tangan
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Prosedur
1) Kriteria persiapan
a) Peralatan steril
(2) Plaster
3) Kriteria pelaksanaan
a) Cuci tangan
dalam keluar
A. Dasar Pemikiran
pasien yang dirawat di rumah sakit. Peran perawat sangat besar dalam proses
dan sikap yang baik selama merawat pasien. Kepatuhan perawat dalam
perawatan luka sesuai dengan standar operasional prosedur, menjadi salah satu
infeksi luka.
tertentu, salah satunya prosedur perawatan luka, pada persiapan alat dan
terjadinya infeksi.
karena perawatan luka cukup tinggi dan ini akan menambah tingginya biaya
perawatan dan angka kesakitan pasien. Perawatan luka adalah suatu metode
yang efektif dan efisien yang digunakan untuk merawat luka agar sembuh
penyembuhan ini muncul pada hari ke 5 sampai hari ke 7. Bila lebih dari 5
prosedur yang telah ditetapkan, agar luka operasi cepat sembuh dan tidak
mengalami infeksi.
prosedur (SOP).
Pelaksanaan
Keterangan
Perawat.
Rawat Bedah (Asoka, Mawar, dan Laika Waraka) Rumah Sakit Umum
Prosedur (SOP).
adalah seluruh item atau prosedur perawatan luka yang ditetapkan di RSU
item diberi Nilai “1” jika Ya (√) dan Nilai ” 0” jika Tidak (√).
c) Peralatan steril
- Pinset anatomi
- Pinset chirurgic
- Gunting lurus
- Kapas lidi
- Mangkok kecil
(8) Plaster
70%, mercurocrom,dll)
(10) Bengkok
Kriteria Objektif :
Tidak Sesuai (TS) : jika perawat tidak melakukan salah satu item
1) Cuci tangan
keluar
menggunakan pinset steril dan jaga serat kasa tidak melekat pada
luka
8) Setelah luka diobati ditutup dengan kassa steril dan diplester atau
dibalut
Kriteria Objektif :
Tidak Sesuai (TS) : jika perawat tidak melaksanakan salah satu item
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat
2. Waktu Penelitian
1) Populasi
pelajari atau kelompok yang menjadi asal dari mana sampel dipilih
2) Sampel
a. Besar Sampel
30 orang.
(Notoatmodjo, (2005).
c. Kriteria Sampel
1) Kriteria inklusi :
2) Kritereria eksklusi
1. Jenis data
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini tentang tahap persiapan alat dan
(Riyanto, 2011)
b. Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari instansi atau medical
E. Instrumen penelitian
F. Pengelolahan Data
1. Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi,
G. Analisa Data
H. Penyajian data
Hasil penelitian yang diperoleh di sajikan dalam bentuk tabel frekuensi
penelitian.
BAB V
A. HASIL PENELITIAN
a. Letak Geografis
November 2012 pindah lokasi dari jalan Dr. Ratulangi No. 151
berikut:
sampai dengan akhir tahun 2015 adalah 35.410 m2. Bangunan yang ada
kepada Gubernur.
Sejak tanggal 18 Januari 2005, RSU Provinsi Sulawesi Tenggara
31 Desember 2010.
dan untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka RSU Prov Sultra telah
Prov Sultra pindah lokasi dan berubah nama menjadi Rumah Sakit
Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan RI, Ir. H. Hatta Rajasa dan
kepada masyarakat mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah daerah dan
profesi.
pendidikan.
kesejahteraan karyawan.
bangunan fisik
2) Listrik
3) Air
7) Pembuangan limbah.
Tabel 5.1
Jumlah Tempat Tidur RSU Bahteramas Tahun 2011 s/d 2015
Sipil (PNS) dan Pegawai Kontrak, terdiri atas tenaga medis, para medis
tenaga, perlu juga pelatihan dan pendidikan formal lanjutan untuk staf
Tabel 5.2
Jenis dan Jumlah Ketenagaan RSU Bahteramas
Tahun 2011-Tahun 2015
Tahun
No Jenis Tenaga
2011 2012 2013 2014 2015
1 Tenaga Medis 62 50 71 70 68
Diploma I (D-I) 18 16 16 3 3
SLTA 80 77 81 72 71
Akademi (D-III) 32 43 61 76 81
Diploma (D-I) 13 17 11 11 10
SLTA 21 19 21 17 16
4 Non Medis 100 111 111 116 98
Sarjana (S-I) 17 21 22 27 27
Akademi (D-III) 2 3 15 6 4
SLTA 70 76 76 83 67
SLTP 6 7 7 0 1
SD 5 4 3 0 0
TOTAL 549 617 700 771 703
Sumber : profil Rumah Sakit Umum Bahteramas Tahun 2015
berdasarkan pekerjaan.
a. Ruangan Penelitian
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Ruangan
di Ruang Rawat Bedah (Asoka, Mawar, dan Laika Waraka)
RSU Bahteramas Tahun 2017
No Ruang Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Laika Waraka L.1 11 36,67
2 Asoka 9 30,00
3 Mawar L.1 10 33,33
Total (n) 30 100
Sumber : Data Primer Tahun 2017
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di Ruang Rawat Bedah (Asoka, Mawar dan Laika Waraka)
RSU Bahteramas Tahun 2017
1 Laki-laki 7 23,33
2 Perempuan 23 76,67
Total (n) 30 100
Sumber : Data Primer Tahun 2017
c. Umur
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
di Ruang Rawat Bedah (Asoka, Mawar, dan Laika Waraka)
RSU Bahteramas Tahun 2017
No Kelompok Umur Frekuensi (f) Presentase (%)
1 22 – 25 Tahun 7 23,33
2 26 – 29 Tahun 2 6,67
3 30 – 33 Tahun 9 30,00
4 34 – 37 Tahun 6 20,00
5 38 – 41 Tahun 4 13,33
6 42 – 45 Tahun 2 6,67
Total (n) 30 100
Sumber : Data Primer Tahun 2017
Tabel 5.5 menunjukkan distribusi responden berdasarkan umur
d. Pendidikan
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
di Ruang Rawat Bedah (Asoka, Mawar, dan Laika Waraka)
RSU Bahteramas Tahun 2017
No Pendidikan Frekuensi (f) Presentase (%)
1 SPK 2 6,67
2 DIII 9 30,00
3 S1/Ners 18 60,00
4 S2 1 3,33
Total (n) 30 100
Sumber : Data Primer Tahun 2017
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
di Ruang Rawat Bedah (Asoka, Mawar, dan Laika Waraka)
RSU Bahteramas Tahun 2017
No Pekerjaan Frekuensi (f) Presentase (%)
1 PNS 20 66,67
2 Non-PNS 10 33,33
Total (n) 30 100
Sumber : Data Primer Tahun 2017
(33,33%).
a. Jenis Luka
Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis luka rawat
di Ruang Rawat Bedah (Asoka, Mawar, dan Laika Waraka)
RSU Bahteramas Tahun 2017
No Jenis Luka Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Ulkus diabetik 15 50,00
2 Ca.Mamae 5 16,66
3 Fraktur 2 6,67
4 Appendiktomi 2 6,67
5 Laparotomi 6 20,00
Total (n) 30 100
Sumber : Data Primer diolah juli 2017
Tabel 5.8 menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis
(6,67%).
b. Lama Perawatan
Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Perawatan
di Ruang Rawat (Asoka, Mawar, dan Laika Waraka)
RSU Bahteramas Tahun 2017
No Lama Rawat Frekuensi (f) Presentase (%)
1 < 7 hari 19 63,33
2 ≥ 7 hari 11 36,67
Total (n) 30 100
Sumber : data primer diolah juli 2017
4. Variabel Penelitian
(Asoka, Mawar lantai 1 dan Laika Waraka lantai 1) RSU Bahteramas pada
sebagai berikut :
a. Persiapan Alat
Tabel 5.10
Distribusi Persiapan Alat Perawatan Luka Sesuai
Standar Operasional Prosedur di RSU Bahteramas
Tahun 2017
No Kriteria Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Sesuai SOP 2 6,67
2 Tidak Sesuai SOP 28 93,33
Total (n) 30 100
Sumber data primer diolah juli 2017
Tabel 5.11
Distribusi Pelaksanaan Perawatan Luka
Sesuai Standar Operasional Prosedur di RSU Bahteramas
Tahun 2017
No Kriteria Frekuensi (f) Presentase(%)
1 Sesuai SOP 17 56,67
2 Tidak sesuai SOP 13 43,33
Total (n) 30 100
Sumber data primer diolah juli 2017
Prosedur (SOP).
B. PEMBAHASAN
klinis karena perawatan luka cukup tinggi dan ini akan menambah
adalah suatu metode yang efektif dan efisien yang digunakan untuk
kemungkinan relatif infeksi luka adalah lebih dari 27% (Potter and Perry,
2005).
mencuci tangan dahulu, begitu pula dengan alat-alat yang akan digunakan
alat, baik peralatan steril maupun tidak steril dengan jumlah 28 responden
(93,33%).
responden (26,67%) dan terendah umur 26-29 tahun, 38-41 tahun, dan
steril yang sering kali tidak dipersiapkan berupa bengkok dengan jumlah
13 responden (43,33%).
disediakan oleh Rumah sakit tidak sesuai dengan apa yang ada dalam
menggunakan kantong plastik atau kresek. Hal ini wajar saja namun
memadai.
pinset yang sudah tidak steril diletakkan dalam bengkok dengan jumlah
pemberian obat pada luka, hal ini terjadi tentu karena peralatan yang
mempunyai latar belakang yang sama yaitu terletak pada tahap persiapan
sesuai SOP diluar dari persiapan alat atau keterkaitan dengan kemampuan
lama perawatan dan biaya yang bertambah bagi klien. Namun hasil
ada keterkaitan dengan proses perawatan luka yang tidak sesuai dengan
A. Kesimpulan
perawatan luka oleh perawat di Ruang rawat bedah RSU Bahteramas Sulawesi
Prosedur (SOP) pada tahap persiapan alat (peralatan steril dan tidak steril).
responden (56,67%).
B. Saran
sebagai berikut :
sebaik-baiknya.
4. Bagi masyarakat, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu referensi
Kepada
Yth.Responden
Di-
Tempat
Nim : P00320014067
itu, saya mohon anda meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Anda berhak untuk menyetujui atau menolak menjadi responden.
Kendari,.........Juni 2017
Hormat Saya,
I Nyoman Juliana
Lampiran 2
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, tidak keberatan untuk menjadi
Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikian pernyataan ini
dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak manapun. Semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Responden
NIP.
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN LUKA
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
TAHUN 2017
A. Identitas Responden
NO.URUT:
1. Nama Responden :
2. Jenis kelamin :
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Lama kerja :
6. Status Pekerjaan :
7. Ruangan :
8. Hari/Tgl Observasi :
B. Identitas Klien
1. No. Rekam Medis :
2. Inisial klien :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis luka :
5. Lama perawatan : hari
6. Alamat :
C. SOP 1/267/14/RSU P/1/2016
DILAKUKAN
No PROSEDUR
YA TIDAK
A. Tahap persiapan Alat
e) Peralatan steril
1) Pinset anatomi
2) Pinset chirurgic
3) Gunting lurus
4) Kapas lidi
5) Mangkok kecil
f) Peralatan tidak steril
6) Gunting balutan
7) Plaster
8) Obat desinfektan dalam tempatnya (misalnya
betadine, alcohol 70%, mercurocrom,dll)
9) Bengkok
10) Verban secukupnya
11) Obat luka sesuai kebutuhan
JUMLAH
DILAKUKAN
No PROSEDUR
YA TIDAK
B. Tahap pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Luka dibersihkan memakai kapas desinfektan dari
arah dalam keluar
4. Kapas dibuang pada tempatnya
5. Pinset yang sudah tidak steril diletakkan dalam
bengkok
6. Observasi keadaan luka
7. Luka diberi obat, selanjutnya ditutup dengan kasa
steril dengan menggunakan pinset steril dan jaga
serat kasa tidak melekat pada luka
8. Setelah luka diobati ditutup dengan kassa steril dan
diplester atau dibalut
9. Catat hasil observasi dan respon klien
10. Rapikan pasien dan alat
11. Perawat mencuci tangan
JUMLAH
Mengetahui :
I Nyoman Juliana
NIP . NIM. P00320014067
Lampiran 9
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN
DI RUANG RAWAT BEDAH
RSU.BAHTERAMAS
2017