OLEH :
RISKA NOVIANTI
P00341015038
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Riska Novianti
NIM : P00341015038
Tempat, Tanggal lahir : Hukaea, 29 November 1997
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negeri 1 Hukaea, tamat tahun 2009
2. MTs Negeri Kasipute, tamat tahun 2012
3. SMA Negeri 03 Bombana, tamat tahun 2015
4. Sejak tahun 2015 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan
V
6
MOTTO
Dan Dia Mendapatimu sebagai orang yang bingung lalu Dia memberikan
petunjuk. Dan Dia Mendapatimu sebagai orang yang kekurangan, lalu Dia
Memberikan Kecukupan.
(Q.S. Adl-Dluha : 7-8)
VI
7
ABSTRAK
VII
8
KATA PENGANTAR
VIII
9
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Analis Kesehatan serta seluruh staf dan
karyawan Poltekkes Kemenkes Kendari atas segala fasilitas dan pelayanan
akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.
6. Kepala Laboratorium Puskesmas Poasia Kota Kendari
7. Teristimewa Adikku Tersayang Irwan Gunawan terima kasih atas segala
doa, bantuan dan dukungan yang telah di berikan kepada penulis.
8. Sahabat-sahabatku Tersayang Asma, Nurhidayah, Aida Dwi Agnes, Siskia
Azizah, Ummul Fathanah Al.I.H, Fadillah Eka Wardany, dan Sadariah
Husein, Riska Agustiyanti, Ranggi Hardiyanti terima kasih atas nasehat,
dukungan kasih sayang, dan perhatian yang tidak ternilai, semoga kita bisa
meraih sukses bersama.
9. Seluruh teman-teman seperjuangan jurusan Analis Kesehatan angkatan 2015
yang penulis tak bisa sebutkan satupersatu. Terimakasih atas motivasi dan
kebersamaan dalam suka maupun duka selama masa perkuliahan di
Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan .Menjadi suatu
kebanggan bisa mengenal kalian,semoga apa yang kita lakukan menjadi
sesuatu yang bermanfaat.
Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan
yangada, sehingga bentuk dan isi Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih teradapat kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis ini.
Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Kendari, Mei 2018
Penulis
IX
10
DAFTAR ISI
MOTTO ................................................................................................................ vi
BAB I : PENDAHULUAN
X
11
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................38
B. Saran...............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
XI
12
DAFTAR TABEL
Tabel. 5.1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2017
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pada ibu hamil
Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Usia kehamilan Pada ibu
hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Anak Ke pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari
Tabel 5.5 Hasil Pemeriksaan Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester III Di
Puskesmas Poasia Kota Kendari
Tabel 5.6 Distribusi Hasil Pemeriksaan Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester
III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari
XII
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1Hasil Protein Urine Berdasarkan Tingkat Kekeruhannya ................ 20
Gambar 5.1 Peta Kecamatan Poasia (wilayah kerja Puskesmas Poasia) ............ 30
XIII
14
DAFTAR LAMPIRAN
XIV
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu di Indonesia terutama di Sulawesi Tenggara
menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (2016) berfluktuasi
cenderung menurun dari tahun 2012 sampai 2014 yaitu 84 kasus menjadi 65
kasus namun kembali meningkat sampai pada tahun 2016 yaitu 74 kasus ini
tidak sejalan dengan cakupan pelayanan ibu hamil yang menunjukkan
peningkatan begitu pula dengan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
Angka kejadian eklamsi di Sulawesi Tenggarapada tahun 2015 terdapat
15 kasus eklamsi dan 17 kasus pada tahun 2016. di perkirakan bahwa 20%
kehamilan akan mengalami komplikasi, komplikasi ini dapat mengancam
jiwa. Berdasarkan Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara bahwa jumlah
kematian ibu sebanyak 84 kematian, dimana penyebab utama kematian
adalah keracunan kehamilan dan infeksi.Hal ini diperburuk dengan status gizi
yang buruk, persalinan muda, paritas tinggi dan anemia. (Dinkes, Sultra.
2016)
Ibu hamil (gravida) adalah seorang wanita yang mengandung dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin.Kehamilan adalah masa di mana seorang
wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia
terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan) (Prawirohardjo, 2007). Pada kehamilan berbagai
perubahan terjadi didalam tubuh termasuk tahapan tahapan janin. Kehamilan
normal akan berpengaruh terhadap keseimbangan cairan elektrolit,
keseimbangan asam basa metabolisme karbohidrat , protein dan lemak,
keseimbangan kalsium dan elektrolit serta endokrin (saryono,2008)
Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk
perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk
persiapan laktasi.Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil
1
2
hamil didapatkan hasil 25 ibu hamil positif protein urine dan 7 lainya
negative protein urine. Dan menurut penelitian Luh Putu Yoga(2017) tentang
kadar protein pada ibu hamil Trimester II dan III di Puskesmas II Denpasar
Barat didapatkan hasil pemeriksaan protein urine terhadap 39 ibu hamil
Trimester II dan III 10 sampel positif (25.64%) dan 29 sampel negative
(74.36%). Sensitivitas dan spesifitas metode pemeriksaan sangat bervariasi
menurut berbagai penelitian.
Menurut penelitian Indranila KS (2012) metode carik celup pada
pemeriksaan proteinuria kurang akurat di bandingkan metode standar (asam
sulfasalicyl) yang merupakan gold standar. Test dengan asam sulfasalicyl
tidak bersifat spesifik tetapi sangat peka, adanya protein dalan konsentrasi
0,002% dapat di nyatakannya.jika hasil test negatif, tidak perlu lagi
memikirkan kemungkinan adanya proteinuria.
Bedasarkan Laporan Kegiatan KIA Dinas Kesehatan Kota Kendari
menyatakan bahwa Ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Poasia Kota
Kendaripada tahun 2017 kujungan ibu hamil yaitu 743 orang, denganK4yaitu
727 orang, dengan jumlah kasus ibu hamil yang mengalami proteinuria
sebesar 170 kasus,ini dikarenakan karena ibu hamil merupakan salah satu
kelompok beresiko terkena berbagai macam gangguan kesehatan misalnya
kelebihan kadar protein dalam urin dapat mengindikasikan terjadinya
preeklamsi. Preeklamsi adalah masalah kesehatan yang dialami saat hamil
yang ditandai tekanan darah tinggi (hipertensi), edema, disertai protein dalam
urine (proteinuria).Penyakit ini umunya karena terjadi pada trisemester III
kehamilan.
Maka dari gambaran diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran
Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota
Kendari”
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah hasil pemeriksaan protein urine pada urine ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari?
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran proteinpada urine ibu hamil trimester
III di Puskesmas Poasia Kota Kendari
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran protein urine ibu hamil Trimester III
menggunakan metode asam sulfasalicyl
b. Menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan protein urine pada ibu
hamil dengan metode Asam Sulfasalicyl berdasarkan tingkat
kekeruhan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata
bagi peneliti pemula dalam proses penelitian ilmiah mengenai protein
urine pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumbangan ilmiah terhadap Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kendari khususnya Jurusan Analis
Kesehatan.
c. Manfaat Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang kadar protein
urine pada ibu hamil khususnya ibu hamil trimester III
2. Manfaat Praktisi
Sebagai dasar peneliti selanjutnya terkait penelitian gambaran
protein urine pada ibu hamil trimester III
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3) Trimester III
a) Pada akhir kehamilan, kandung kencing akan mulai
tertekan kembali karena kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul (PAP)
b) Perubahan-perubahan menyebabkan pelvis dan ureter
mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar
dan dapat memperlambat laju aliran urine
c) Pembesaran uterus menekan kandung kemih,
menyebabkan ibu hamil merasakan ingin berkemih
walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine dan
terjadi hemodilusi (terjadi puncak pengenceran darah)
menyebabkan metabolisme air menjadi lancar
4. Keadaan Patologis Pada Ibu Hamil
Menurut Liz Kelly (1997) pada kehamilan trimester III terjadi
ketidaknyamanan seperti:
a. Konstipasi
Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltik yang
disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi
penurunan peristaltik ketika terjadi penurunan jumlah hormone
progesterone yang mempunyai efek rileks pada otot polos pada
usus besar. Akibat pembesaran uterus atau bagian persentasi
menyebabkan pergeseran dan tekanan pada usus dan penurunan
motilitas pada saluran gastrointestinal dan bisa juga akibat efek
mengkonsumsi zat besi, konstipasi dapat memacu hemoroid
b. Edema deverden dan Varises
Edema dan varises disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena
dan meningkatnya tekanan vena pada pada ekstremitas bagian
bawah. Perubahan ini akibat penekanan uterus yang membesar
pada vena panggul saat ibu hamil duduk atau berdiri dan
penekanan vena pada kuva inferior saat berbaring.
12
c. Nyeri Ligamen
Ligament teres uteri melekat disisi tepat dibawah uterus. Secara
anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi
dan masuk kedalam abdomen. Nyeri ligamen teres uteri diduga
akibat peregangan dan penekanan berat uterus yang meningkat
pesat pada ligamen. Nyeri punggung bawah tepatanya pada
lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat
gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat seiring
membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh kordosis,
membungkuk berlebihan, jalan tanpa istraha, mengangkat beban
berat terutama pada kondisi lelah.
5. Metabolisme Protein Pada Ibu Hamil
Menurut winjosastro (2006), pada wanita hamil Basal
Metabolisme Rate (BMR) meningkat hingga 15-20% terutama pada
trisemester ketiga, penurunan keseimbangan asam basa dari 155 mEq
per liter menjadi 145 mEq perliter akibat hemodelusi darah dan
kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin. Kebutuhan protein ibu
hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan
organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar 0.5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam
sehari. Kebutuhan kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh
terutama dari pembakaran karbohidrat, lemak, dan protein. Kebutuhan
zat mineral untuk ibu hamil seperti kalsium 1,5 gram per hari dan 30-
40 gram untuk pembentukkan tulang janin, fosfor rata rata 2 gram
dalam sehari, zat besi dalam 800 mg atau 30-50 mg per hari dan air
yang cukup.
Ibu hamil memerlukan protein lebih banyak dari biasanya
minimal 60g/hari.Protein berperan penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta mengurangi resiko lahir kurang bulan
(preterm), adapun fungsi lain membuat ari-ari (plasenta) yang
berfungsi untuk menunjang atau memelihara dan menyalurkan
13
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk
perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk
persiapan laktasi.Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil
memperoleh cukup protein selama hamil. Untuk pembentukan jaringan baru
dari janin dan untuk tubuh dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6
bulan kehamilan terakhir kehamilan di butuhkan tambahan 12 gram protein
sehari untuk ibu hamil.
Kelebihan kadar protein dalam urin dapat mengindikasikan terjadinya
preeklamsi. Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda tanda hipertensi,
edema, dan protein urin yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umunya
karena terjadi pada trisemester III kehamilan
Proteinuria adalah protein yang terdapat dalam urine, pada keadaan
normal tidak dapatkan konsentrasi yang tinggi dalam urine, Protein dapat
masuk ke dalam urine jika terjadi kerusakan pada glomeruli atau tubulus
ginjal.Pada keadaan normal selektifitas muatan listrik dan ukurandari dinding
kapiler glomerulus akan mencegah protein (albumin, globulin dan molekul
protein plasma yang besar) melewatinya. Membran glomerulus mengandung
komponen muatan negatif, yang dapat menyebabkan penurunan filtrasi dari
substansi anionik seperti albumin. Protein adalah bermuatan negatif dan
hampir seluruhnya dihambat oleh dinding sel glomeruli.Protein mengalami
filtrasi di membran glomerulus melalui seleksi perbedaan berat molekul dan
muatan listrik.
Proteinuria terjadi karena molekul protein dapat melewati membran
glomerulus.Hal ini dapat terjadi karena peningkatan permeabilitas dinding
kapiler glomeruli, peningkatan tekanan intra glomerular atau keduanya.jika
terjadi kerusakan fungsi tubulus dapat mengakibatkan kegagalan reabsosorbsi
dan kehilangan kompensasi untuk mengubah volume cairan tubuh, ini juga
20
21
B. Kerangka pikir
Pemeriksaan
Protein urine
Metode asam
Metode Metode rebus
sulfasalicyl
Dipstck asam asetat
Positif Negatif
Keterangan :
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel dalam penelitian ini adalah protein yang ditemukan
dalamurine ibu hamil trimester III
23
2. Variabel Terikat
Variabel dalam penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Defini Operasional
a. Ibu hamil
Ibu hamil yang di maksud dalam penelitian ini adalah ibu
hamil trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) yang
berkunjung di Puskesmas Poasia dan di Posyandu binaan
Puskesmas Poasia
b. Protein urine
Protein urine adalah protein yang ditemukan dalam urine ibu
hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Poasia dan di
Posyandu binaan Puskesmas Poasia.
2. Kriteria objektif
Positif : Jika terjadi perubahan warna dalam urin yang di tandai
dengan adanya kekeruhan pada urine
Negatif : Jika tidak terjadi perubahan warna dalam urine, yang di
tandai dengan tidak adanya kekeruhan (urine jernih) pada
urine
Interpretasi hasil pemeriksaan protein urine berdasarkan kekeruhan:
Positif (+) : Ada kekeruhan ringan tanpa butir butir (kadar protein
kira-kira 0,01-0,05 %)
Positif (++) : Kekeruhan mudah dapat dilihat dan nampak butir- butir
dalam kekeruhan itu (0,05-0,2%)
Positif (+++) : Urine jelas keruhdan kekeruhan itu berkeping-keping
(0,2-0,5%)
Positif (++++): Urine sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping
besar atau bergumpal-gumpal ataupun memadat (lebih dari
0,5%) jika terdapat lebih dari 3% protein akan terjadi
bekuan.
Negatif (-) : Tidak terdapat kekeruhan sedikit juga (urine jernih)
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu memperoleh
gambaran hasil pemeriksaan protein urine pada ibu hamil trimester III yang
berkunjung di Puskesmas Poasia dan di Posyandu binaan Puskesmas Poasia
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
a. Tempat Pengambilan sampel
Tempat pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu ruang Poli
KIA dan Posyandu Binaan Puskesmas Poasia
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Puskesmas Poasia
Kota Kendari
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian telah dilaksanakan pada 2 Mei sampai 22 Mei 2018
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi disebut juga universe atau keseluruhan, adalah
sekelompok individu atau obyek yang memiliki karakteristik yang sama
yang mungkin diselidikiatau diamati. (Moh. Imron, 2010: 75). populasi
dalam penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III yang yang melakukan
pemeriksaan protein urin di Puskesmas Poasia Kota Kendari dan
Posyandu Binaan Puskemas Poasia tahun 2017berjumlah 170 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian,
(Moh. Imron, 2010: 77).
a. Besar sampel
Jika jumlah populasi >100 maka besar sampel dapat diambil
antara 10-50% (Sugiyono,2013:84 ) Besar sampel yang diambil
24
25
dalam penelitian ini yaitu 20%. Besar sampel dalam penelitian ini
ditentukan dari hasil perhitungan menggunakan rumus :
Jumlah sampel =
Jumlah sampel =
1) Tabung reaksi
2) Pipet tetes
3) Rak tabung
4) Pot sampel
5) Lampu spirtus
6) Sentrifugasi
7) Sampel urine
8) Asam sulfasalicyl
2. Analitik
a. Dua tabung reaksi diisi masing masing dengan 2 ml urine jernih
b. Kepada yang satu ditambah 4 tetes larutan asam sulfasalicyl 20%,
kocok (homogenkan).
c. Bandingkan isi tabung pertama dan yang kedua, jika tetap sama
jernihnya test terhadap protein urin berhasil negatif
d. Jika tabung pertama lebih keruh di banding yang kedua , panasilah
tabung pertama itu diatas nyala api sampai mendidih dan kemudian
dinginkan kembali dengan air mengalir.
1) Jika kekeruhan tetap ada pada waktu pemanasan dan tetap ada
juga setelah dingin kembali, test terhadap protein adalah positif.
27
I. Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
X= xk (Candra B. 2008)
Keterangan :
X : Jumlah Persentase variable yang diteliti
f : Jumlah responden berdasarkan variabel
n : Jumlah sampel penelitian
k : Konstanta (100%)
J. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk table dan kemudian
dijelaskan dalam bentuk narasi.
K. Etika Penelitian
Etika penelitian bertujuan untuk meindungi hak-hak subyek.Dalam
penelitian inimenekankan masalah etikayangmeliputi:
1. Ananomity(TanpaNama)
Dilakukandengancaratidakmemberikannama respondenpada lembar
alat ukur, hanyamenuliskankodepadalembar pengumpulan data dan hasil
penelitian yang akan disajikan.
2. Informed consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembarpersetujuankepada respondenyang
akanditeliti,bila subjekmenolak,maka penelititidak memaksa dan tetap
menghormatihak-hak subyek.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentialityyaitumenjamin kerahasiaanhasilpenelitian baik
informasimaupunmasalah-masalahlainnya.Informasiyang dikumpulkan
dijaminkerahasiaannyaoleh peneliti,hanya kelompokdata tertentuyang akan
dilaporkanpadahasilpenelitian.(Hidayat, 2013)
29
BAB V
A. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Poasia
Puskesmas poasia didirikan pada bulan July 1973 diatas tanah
seluas 4032 m2 sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Kendari,
saat itu Puskesmas Poasia masih merupakan Puskesmas rawat jalan
dengan sarana dan prasarana yang sangat sederhana. Pada tahun 1987
wilayah kerja Puskesmas Poasia mencakup 19 kelurahan dalam
wilayah kecamatan Poasia.Sejak tahun 2002 status Puskesmas Poasia
ditingkatkan menjadiPuskesmas Rawat Inap dengan 10 tempat tidur.
Selanjutnya pada tahun 2004 wilayah kerja Puskesmas Poasia di
mekarkan menjadi 3 Puskesmas, yaitu: Puskesmas Poasia, Puskesmas
Mokoau, dan Puskesmas Abeli. Pada tahun 2009, dilakukan
rehabilitasi gedung dan penambahan bangunan baru, sehingga
menjadikan Puskesmas Poasia sebagai Puskesmas terbesar bukan
hanya di kota Kendari, tapi Se-Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada
tahun 2009, Puskesmas Poasia telah memiliki gedung UGD,
Persalinan, PONED, Instalasi Gizi, Perumahan dokter dan paramedis,
gedung rawat jalan, dan rawat inap. Saat ini status Puskesmas Poasia
adalah sebagai Puskesmas rawat inap dengan kapasitas 15tempat
tidur, namun dalam keadaanmendesak kapasitasnya dapat
ditingkatkan menjadi antara 20 sampai 25 tempat tidur.
b. Letak Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau
44.75 Km 2 atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4
kelurahan definitif, yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna luas
1.275 Ha, Anggoeya luas 1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha. dengan
82 RW/RK dengan jumlah penduduk 300.955jiwa serta tingkat
29
30
d. Fasilitas Pelayanan
Fasiltas pelayanan kesehatan Puskesmas Poasia terdiri atas :
1) Puskesmas induk : 1 unit
2) Puskesmas pembantu : 2 unit
3) Posyandu aktif : 16 unit
4) Posyandu usia lanjut : 4 unit
5) Pondok bidan : 4 unit
6) Dukun terlatih : 4 orang
7) Toko obat berizin : 4 buah
8) Kendaraan roda 4 : 2 buah
9) Kendaraan roda 2 : 14 unit
e. Sarana dan Prasarana Puskesmas Poasia
Sarana yang tersedia di Puskesmas Poasia adalah :
1) Ruang Kepala Puskesmas
2) Poli Umum
3) Poli KIA/KB
4) Poli Gigi
5) Poli Anak (MTBS)
6) Ruang Kartu
32
7) Ruang Tunggu
8) Apotik
9) Teknik Gizi Dan Sanitasi
10) Unit Gawat Darurat
11) Ruang PONED
12) Laboratorium
13) Gudang Obat
14) Ruang Regitrasi
15) Ruang Data
16) Toilet
Puskesmas Poasia merupakan puskesmas perawatan dengan
kapasitas tempat tidur 17 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan
dengan kapasitas tempat tidur 2 buah dan perawatan umum dengan
kapasitas tempat tidur 15 buah.
Laboratorium dengan tenaga kesehatan 4 orang yang terdiri dari 2
PNS dan 2 honorer, dengan fasilitas penunjang alat hematologi
analyzer, mikroskop dan centrifuge, tabung reaksi, alat sterilisasi, dan
SPAL yang baik. Dengan jenis pemeriksaan darah lengkap, Urine
Rutin, malaria, Hb, TBC, syphilis, hepatitis, AIDS, dll.
2. Hasil Penelitian
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan pemeriksaan Protein Urine yang dilakukan pada
urine ibu hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Andonohu Kota
Kendari yang dilakukan pada 2 Mei - 22 Mei 2018. Dengan sampel
yang di dapatkan sebanyak 34 pasien, yang merupakan Ibu hamil
Trimester III yang berkunjung di puskesmas poasia dan posyandu
Binaan Puskesmas Poasia lalu dilakukan pemeriksaan Protein Urine.
33
No Usia Kehamilan
Frekuensi(n) Persentase(%)
(minggu)
1 28-32 9 26.47
2 33-36 8 23.53
3 37-40 17 50
Total 34 100
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2018
Tabel 5.3 menunjukkan ibu hamil Trimester III dengan kelompok
usia kehamilan 37-40 minggu merupakan kelompok dengan persentase
tertinggi Sebanyak 17 (50%) dan kelompok usia kehamilan 33-36
minggu dengan persentase terendah sebanyak 8 (23.53%).
34
b. Variabel Penelitian
Hasil positif +++ (3+) ditandai dengan urine jelas keruhdan kekeruhan itu
berkeping-keping ( kadar protein kira kira 0,2-0,5%). Hasil Positif ++++
(4+) ditandai denganurine sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping
besar atau bergumpal-gumpal ataupun memadat (lebih dari 0,5%) jika
terdapat lebih dari 3% protein akan terjadi bekuan. Hasil Negatif (-) ditandai
dengan tidak terdapat kekeruhan sedikit juga (urine jernih). (Gandasoebrata,
2010).
Dari hasil pemeriksaan protein urine pada ibu hamil trimester III di
Puskesmas Poasia dengan menggunakan metode asam sulfasalisilat 20%
yaitu 34 ibu hamil trimester III diperoleh hasil positif + (1+)sebanyak 6
(17.6 %) positif ++ (2+) (20.5%) dan hasil negatif sebanyak 21 (61.7 %).
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa ibu hamil Trimester III di Puskesmas
Poasia dengan kelompok umur 30-34 tahun merupakan kelompok dengan
persentase tertinggi sebanyak 13 (38.23%) dan kelompok umur 20-24 tahun
dengan persentase terendah sebanyak 1 (2.94%).
Dalam hal ini jumlah ibu hamil yang beresiko (<20 tahun dan >35
tahun) sebanyak 9 orang sedangkan kelompok ibu hamil yang tidak beresiko
(20-35 tahun) sebanyak 25 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan protein
urin yang dilakukan dari 9 orang ibu hamil beresiko terdapat 6 orang dengan
protein positif.
Astuti (2015) menyatakan umur berkaitan dengan peningkatan atau
penurunan fungsi tubuh sehingga mempengaruhi status kesehatan
seseorang. Usia yang baik untuk hamil adalah 20 sampai 35 tahun
sedangkan usia yang mengalami preeklamsia adalah usia <20 tahun dan >35
tahun. Kehamilan pada usia <20 tahun, keadaan reproduksi yang belumsiap
untuk menerima kehamilan akan meningkatkan keracunan kehamilan dalam
bentuk preeklamsia. Sedangkan pada usia 35 tahun keatas akan terjadi
peruahan jaringan dan alat reproduksi serta jalan lahir tidak lentur lagi. Pada
usia tersebut cenderung didapat penyakit lain dalam tubuh ibu, salah satunya
preeklamsia.
37
Tabel 5.3 menunjukkan ibu hamil Trimester III dengan kelompok usia
Kehamilan usia kehamilan 37-40 minggu merupakan kelompok dengan
persentase tertinggi Sebanyak 17 (50%) dan kelompok usia kehamilan 33-
36 minggu dengan persentase terendah sebanyak 8 (23.53%), yaitu 8 orang
positif protein urine yang terbagi atas 5 positif ++ (2+) dan 3 positif + (1+)
Hal ini sesuai dengan penelitian Luh putu yoga (2017) tentang kadar
protein urin pada ibu hamil trimester II dan trimester III di puskesmas
Denpasar Barat, menyatakan bahwa ibu hamil Trimester III lebih banyak
kemingkinan mengalami preeklamsia dibanding Triemester II.
Kondisi ini diduga karena reaktivitas vascular di mulai usia 20
minggu.Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju
filtrasi glomerulus dan aliran plasma dalam ginjal meningkat yang akan
mencapai puncaknya pada 16 minggu kehamilan (Trimester II) dan menetap
sampai akhir kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan
metabolisme dan sirkulasi ibu meningkat dan juga mengekskresi produk
sampah janin.(Underwood,1999:643)
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III di Puskesmas
Poasia dengan kelompok ibu hamil yang akan melahirkan anak ke 1-3
merupakan kelompok dengan persentase tertinggi sebanyak 23 (67.65%)
dan kelompok anak ke 7-9 dengan persentase terendah sebanyak 3 (8.83%).
Menurut Windaryani Hode (2013) Preeklamsia/eklamsia lebih
seringterjadi pada usia muda dan primiparadiduga karena adanya
suatumekanisme imunologi disampingendokrin dan genetik dan
padakehamilan pertama pembentukanblocking antibodies terhadap
antigenplasenta belum sempurna, yangmakin sempurna pada
kehamilanberikutnya.
Tabel 5.5 menunjukkan hasil pemeriksaan protein pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari dengan hasil positif yaitu
13 orang dengan persentase 38.2% dan hasil negatif 21 orang dengan
persentase 61.8%. Hal ini menunjukkan persentase hasil negatif lebih tinggi
dibanding persentase hasil positif.
38
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1. Gambaran hasil pemeriksaan protein urine pada ibu hamil trimester III di
Puskesmas Poasia Kota Kendari, dari 34 responden ditemukan 13 (38.2%)
responden positif protein urine dan 21 (61.8 %) negatif protein urine.
2. Dari 13 responden positif protein urine, dapat di kelompokkan menjadi 6
sampel positif + (1+), 7 Sampel positif ++ (2+)
B. Saran
1. Bagi Poltekkes Kemenkes Kendari
Diharapkan menjadwalkan kunjugan khusus ibu hamil, melakukan
penyuluhan tentang preeklamsia dan melakukan pemeriksaan
laboratorium khususnya protein urine pada ibu hamil guna mendeteksi
dini adanya preeklamsi dan lebih cepat mendapatkan penanganan
2. Bagi Masyarakat
Bagi Masyarakat Khususnya ibu hamil Trimester III agar teratur
melakukan pemeriksaan kehamilan dan mejaga pola hidup sehat agar
terhindar dari bahaya preeklamsia
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya di harapkan sampel dan karakteristik
penelitian lebih banyak dan dengan menilai protein urine tetap di
konfirmasi lagi dengan metode lain.
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Bilotta Kimberly. 2012. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
(INFORMED
CONSENT)
Responden
(Nama Lengkap)
46
47
48
49
50
51
52
53
DokumentasiPenelitian
Urine jernih (negatif protein urine) Urine keruh (positif protein urine)
Urine keruh (positif protein urine) Urine jernih (negatif protein urine)