Oleh :
ASRIANTI
P00341015008
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Asrianti
Nim : P00341015008
Tempat, Tanggal Lahir : Saponda, 20 Oktober 1995
Suku / Bangsa : Bajo / Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
B. PENDIDIKAN
1. SD Negeri I Saponda, Tamat Tahun 2006
2. SMP Negeri I Soropia, Tamat Tahun 2010
3. MA Bahrul Mubarak Toronipa, Tamat Tahun 2013
4. Sejak tahun 2015 Melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.
v
vi
MOTTO
Kemarin adalah masa lalu Dan masa lalu adalah sejarah Yang dapat dijadikan
contoh bagi kita. Hari ini adalah perjuangan untuk masa depan
Dan masa depan adalah cita-citaku.
Kebahagiaan yang paling sempurna adalah melihat orang tuaku dan orang yang
kusayangi bisa tersenyum akan keberhasilanku.
vi
vii
ABSTRAK
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dengan judul “Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD) Di RSUD Kota Kendari”. Penelitian ini disusun dalam
rangka melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program
Diploma III (D III) pada politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Analis Kesehatan.
Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang tak
ternilai kepada kedua orangtua saya H. Lukman S.pd dan Hj. Misrah yang amat
kucintai dan seluruh keluarga besarku, atas bantuan moril maupun materil,
motivasi, dukungan dan cinta kasih yang tulus serta doanya demi kesuksekan
penulis selama menuntut ilmu sampai selesainya karya tulis ilmiah ini.
Terimakasih pula kepada saudara-saudaraku yang telah mendukung saya selama
pendidikan dan penelitian.
Ucapan terimakasih kepada Ucapan terima kasih penulis juga sampaikan
kepada :
1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemekes Kendari
2. Dr. Ir Sukanto Tobing, MSP,MA selaku Kepada Badan Penelitian dan
Pengembangan Propinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian.
3. Ibu Anita Rosanty, SST.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan.
4. Kepada Pembimbing I dan Pembimbing II, Ibu Askrening, SKM., M.Kes
dan Ibu Tuty Yunuarty, S.Si M.Kes yang telah memberikan bimbingan
dan masukan untuk perbaikan selama menyusun karya tulis ini.
5. Kepada Dewan Penguji Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd dan Satya
Darmayani, S.Si.,M.Eng yang telah memberikan arahan perbaikan demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Bapak dan ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis
Kesehatan serta staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan
akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.
viii
ix
Peneliti
ix
x
DAFTAR ISI
x
xi
xi
xii
DAFTAR TABEL
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Hasil Penelitian
Lampiran 2 : Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 3 : Master Tabel Penelitian
Lampiran 4 : Izin Pengambilan Data Awal Penelitian
Lampiran 5 : Permohonan Izin Penelitian Dari Jurusan Analis
Lampiran 6 : Permohonan Izin Penelitian Dari Badan Penelitian Dan
Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 7 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 8 : Surat Keterangan Bebas Pustaka
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah tersusun atas dua komponen, yaitu cairan yang disebut plasma
darah dan sel-sel darah yang berupa padatan. Plasma darah jumlahnya
sekitar 55% dari volume darah, sedangkan sel-sel darah sekitar 45% dari
volume darah. Plasma darah tersusun atas 90% air 7% protein, garam-garam
mineral, dan 2% lemak. Plasma darah mengandung protein penting, seperti
fibrinogen, globulin, albumun, dan lipoprotein. Fibronogen berfungsi dalam
pembekuan darah, Globulin berperan dalam pertahanan tubuh,dan albumun
Protein-protein tersebut dapat dipisahkan dari plasma dan membentuk cairan
yang disebut serum (Sri Pujiyanto, 2013).
Sel darah tersusun atas tiga komponen yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit. Fungsi eritrosit adalah
untuk mengangkut oksigen dari paru-paru yang diedarkan keseluruh tubuh.
Eritrosit mampu mengangkut oksigen karena mempunyai hemoglobin,masa
hidupnya 120 hari, dengan nilai normal mencapai 4,5 juta/mm³. Sel darah
putih (leukosit) merupakan sel yang memiliki fungsi untuk pertahanan tubuh
dari serangan mikroorganisme. Masa hidup leukosit 13-20 hari dengan nilai
normal sekitar 4000-11000/mm³ (Sri Pujiyanto, 2013). Fungsi trombosit
yaitu berperan dalam proses pembekuan darah Jumlah tombosit normal
berkisar antara 150.000-400.000 keping/mm³ dan berukuran sangat kecil 2-
4µm (Nugraha, 2013).
Hemoglobin (Hb) merupakan protein yang mengikat besi (F2+)
sebagai komponen utama dalam eritrosit dengan fungsi transportasi oksigen
(O2) dan karbon dioksida(CO2) serta memberi warna merah dalam darah.
Setiap heme dalam Hb berkaitan dengan O2+, maka Hb disebut
oksihemoglobin (HbO2). Setiap gram Hb dapat mengikat 1,34 mL O 2 dalam
kondisi jenuh. Hemoglobin dapat meningkat ataupun menurun, nilai
ambang batas nasional kadar hemoglobin (Hb) pada perempuan dewasa 12,0
gr/dL dan laki-laki 13,0 gr/dL. Penurunan kadar hemoglobin dapat
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Darah
1. Definisi darah
Darah merupakan sel yang berbentuk cair yang terdiri atas dua
bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis
yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Perbandingan volume darah
dengan berat badan adalah 1:12, atau sekitar 5 liter.
Darah dibentuk dari dua komponen yaitu komponen seluler dan
komponen non-seluler. Komponen seluler sering disebut juga
korpuskuli, yang membentuk sekitar 45% yang terdiri dari tiga macam
atau jenis sel yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit. Pada dasarnya
trombosit bukan berupa sel melainkan bentuk keping-keping dari
pecahan sitoplasma sel megakariosit. Komponen non-seluler berupa
cairan yang disebut plasma dan membentuk sekitar 55% bagian dari
darah. Dalam plasma terkandung berbagai macam molekul makro dan
mikro, baik yang bersifat larut air (hidrofilik) maupun tidak larut air
(hidrofobik), berupa organik maupun anorganik, serta atom atom
maupun ionik. Plasma yang tidak mengandung faktor-faktor
pembekuan darah disebut serum. Plasma darah terdiri dari air, protein
karbohidrat, lipid, asam amino, vitamin, mineral dan lain sebagainya.
Komponen tersebut dapat mengalir dalam sirkulasi bersama darah, baik
bebas atau diperantarai molekul lain agar dapat terlarut didalam plasma
(Nugraha, 2015).
2. Fungsi Darah
a. Fungsi respirasi
Melalui eritrosit darah memiliki fungsi mengangkut oksigen
dari paru-paru menuju jaringan diseluruh tubuh dan mengangkut
karbon dioksida dari jaringan menuju paru-paru untuk dikeluarkan.
Pengangkutan oksigen dan karbon dioksida tersebut dilakukan oleh
5
6
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Penelitian
Darah tersusun atas dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel
darah Plasma darah jumlahnya sekitar 55% dan volume darah, sedangkan
sel-sel darah dan keping-keping darah sekitar 45% dari voleme darah.
Plasma darah terutama tersusun atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut
yang terdiri dari 7% protein, garam-garam mineral, dan 2% lemak. Plasma
mengandung protein-protein penting, seperti fibrinogen, globulin, albumun,
dan lipoprotein.
Hemoglobin merupakan protein kompleks yang mengikat zat besi
(Fe) dan terdapat di dalam eritrosit. Fungsi utama hemoglobin adalah
mengangkut oksigen (O2) dari paru-paru keseluruh tubuh dan
menukarkannya dengan karbondioksida (CO2) dari jaringan untuk
dikeluarkan melalui paru-paru. Tiap eritrosit mengandung 640 juta molekul
hemoglobin agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik (Nugraha,2015).
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran manusia melalui
gigitan nyamuk dari genus Aedes, yaitu Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. , hasil trombosit dibawah normal dikatakan trombositopenia atau
< 150.000-400.000 mm³, dan hasi hemoglobin dibawah normal dikatakan
anemia < 12-16 g/dL, <14-18 g/dL (Patandianan Restiayuh @all, 2013).
Salah satu cara untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah
pada penderita penyakit DBD yaitu metode strip tes yaitu ketika darah
diteteskan pada zona reaksi test strip, katalisator hemoglobin akan
mereduksi hemoglobin dalam darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk
dalam strip setara dengan konsentrasi hemoglobin dalam darah.
14
15
B. Kerangka Pikir
Penderita Demam
Berdarah Dengue
(DBD
Darah vena
Automatic
Hematology
Analyzer
Hemoglobin (Hb)
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah penderita DBD pada RSUD Kota
Kendari.
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Penderita DBD dalam penelitian ini adalah penderita DBD yang sedang
mengalami perawatan Di RSUD Kota Kendari.
2. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi yang memiliki
afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dengan membentuk
oxihaemoglobin di dalam sel darah merah. Haemoglobin merupakan
pigmen yang memberikan warna merah pada darah. Dalam penelitian
ini pemeriksaan hemoglobin dibagi menjadi dua yaitu pria dan wanita
dengan iriteria objektif :
16
a. Laki-Laki
Hb Normal : 14 – 18 g/dL
Hb Tidak Normal : <14 g/dL
b. Perempuan
Hb Normal : 12 – 16 g/dL
Hb Tidak Normal : <12 g/dL
17
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode
deskriptif dengan menggunakan pendekatan survey observasi. penetapan ini
bertujuan untuk mendapatkan analisis kadar hemoglobin pada penderita
DBD yang ada di RSUD Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUD Kota Kendari Propinsi
Sulawesi Tenggara.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 Mei – 3 Juli tahun 2018.
C. Popolasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pasien yang menderita Demam Berdarah Dengue di RSUD
Kota Kendari pada tahun 2017 sebanyak 286 dengan rata-rata 16 orang
pasien perbulan.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling
yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan
ada atau tersedia (Soekidjo, 2010). Besarnya sampel yang dimiliki rata-
rata 16 orang dan pada saat penelitian didapatkan pasien Demam
Berdarah Dengue Sebanyak 10 orang.
17
18
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyababkan subjek
memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikutsertakan dalam
penelitian. Adapun kriteria inklusi sampel yang akan diteliti adalah:
a. Ibu hamil yang menderita DBD
b. Responden tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Data primer diperolah berdasarkan observasi langsung dengan responden
menggunakan lembar observasi yang di buat peneliti
2. Data sekunder diperoleh dari RSUD Kota Kendari Propinsi Sulawesi
Tenggara.
F. Instrumen Penelitian
Penetapan kadar hemoglobin dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan alat test kadar hemoglobin dalam darah yang bekerja secara
dugital dengan hasil prediksi lebih cepat, akurat, tidak sakit, kapan saja, dan
dimana saja, atau dikenal dengan Hb digital (Ridha, 2010).
a. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan
alat DIRUI 5D (automatic)
b. Proses Pemeriksaan
Dalam proses penelitian ini ada 3 tahapan dalam proses peng
pengukuran kadar hemoglobin pada penderita DBD, yaitu :
1. Pra analitik (Persiapan)
a. Persiapan responden
Tidak ada persiapan khusus responden
b. Persiapan sampel
Sampel darah vena
c. Persiapan Alat
19
H. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau
data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan
menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang di
perlukan.
Pengumpulan data di lakukan dengan cara :
1. Pengeditan (editing)
Editing di maksudkan untuk meneliti tiap daftar pertanyaan yang di
isi agar lengkap untuk mengoreksi data. Proses editing dalam penelitian ini
di lakukan dengan cara mengecek kelengkapan kuesioner yang telah di isi
oleh responden untuk memastikan bahwa seluruh pertanyaan dalan
kuesioner telah di isi sebelum di serahkan.
2. Pengkodean (Coding)
Setelah data terkumpul dan selesai diedit, tahap berikutnya adalah
mengkode data, yaitu melakukan pemberian kode untuk setiap pertanyaan
dan jawaban dari responden untuk memudahkan dalam pengolahan data.
Pengkodean yang di lakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
dengan memberi nomor yang mewakili dan berurutan pada setiap
kuesioner sebagai kode yang mewakili identitas responden dan memberi
kode pada setiap jawaban responden.
3. Pemberian skor (scoring)
Skoring merupakan pemberian penilaian terhadap item-item yang
perlu diberi penilaian atau skor.
4. Tabulasi (Tabulating)
Tabulating merupakan dengan memasukan data ke dalam tabel yang
tersedia kemudian melakukan pengukuran masing-masing variabel
(Sugiyono,2010).
21
I. Analisis Data
Analisis data yang di lakukan secara manual dengan menggunakan
SPSS, kemudian hasilnya di sajikan dalam bentuk tabel frekuensi di sertai
penjelasan, sedangkan dalam pengolahan data maka di gunakan rumus :
xk
Keterangan :
X : frekuensi yang sedang di cari presentasinya
n : Number Of Cases (jumlah frekuensi atau banyakanya indvidu)
k : Konstanta (100 %) (Sugiyono,2010).
J. Penyajian Data
Data dalam penelitian ini di sajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi berdasarkan variable yang di teliti kemudian dinarasikan.
22
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya RSUD Kota Kendari
RSUD Kota Kendari merupakan bangunan atau gedung
peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1927
dan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu : dibangun oleh
Pemerintah Belanda pada tahun 1927, dilakukan rehabilitasi oleh
Pemerintah Jepang pada tahun 1942 – 1945 menjadi Rumah Sakit
Tentara pada tahun 1945 – 1960, menjadi RSU Kabupaten Kendari pada
tahun 1960 – 1989, menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 –
2001, menjadi RSU Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda
Kota Kendari No.17 Tahun 2001.
Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD Abunawas Kota
Kendari oleh bapak Walikota Kendari pada tanggal 23 Januari
2003.Pada tanggal 9 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah
Abunawas Kota Kendari resmi menempati Gedung baru yang terletak di
Jl. Brigjen Z.A Sugianto No : 39 Kel Kambu Kec. Kambu Kota
Kendari. Pada tanggal 12 – 14 Desember 2012 telah divisitasi oleh TIM
Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan berhasil terakreditasi
penuh sebanyak 5 pelayanan (Administrasi & Manajemen, Rekam
Medik, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Medik dan IGD)
Berdasarkan SK Walikota Kendari No. 16 Tahun 2015 tanggal 13 Mei
2015 dikembalikan namanya menjadi RSUD Kota Kendari sesuai
PERDA Kota Kendari No. 17 Tahun 2001.
2. Letak Geografis
RSUD Kota Kendari awalnya terletak di Kota Kendari, tepatnya
di Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 M 2
dan luas bangunan 1.800 M2. Pada Tahun 2008, oleh pemerintah Kota
Kendari telah membebaskan lahan seluas 13.000 ha untuk relokasi
22
23
C. Pembahasan
Hemoglobin (Hb) merupakan protein yang mengikat besi (F2+)
sebagai komponen utama dalam eritrosit dengan fungsi transportasi oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2) serta memberi warna merah dalam darah.
Setiap heme dalam Hb berkaitan dengan O2+, maka Hb disebut
oksihemoglobin (HbO2). Setiap gram Hb dapat mengikat 1,34 mL O2 dalam
kondisi jenuh. Hemoglobin dapat meningkat ataupun menurun, nilai ambang
batas nasional kadar hemoglobin (Hb) pada perempuan dewasa 12,0 gr/dL
dan laki-laki 13,0 gr/dL.
Hemoglobin memegang peranan penting untuk membantu diagnosis
DBD terutama bila sudah terjadi kebocoran plasma yg dapat menyebabkan
terjadinya syok, Pada fase awal atau fase tanpa syok kadar hemoglobin pada
hari-hari pertama biasanya normal atau sedikit menurun. Tetapi, kemudian
kadarnya akan naik mengikuti peningkatan hemokonsen-trasi dan merupakan
kelainan hematologi paling awal yang ditemukan pada DBD
Berdasarkan tabel 5.1 Penderita Demam Berdarah Dengue yang
dilakukan pemeriksaan hemoglobin menunjukan bahwa dari 10 pasien
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang dengan presentase 80 % dan
jenis kelamin perempuan sebanyak 2 orang dengan presentase 20 %.
Penderita demam berdarah dengue lebih banyak yang berjenis kelamin laki-
laki dibandingkan perempuan. Jenis kelamin tidak memiliki hubungan
dengan derajat beratnya penyakit.
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan
hemoglobin pada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dari 10 penderita Demam Berdarah
Dengue yang memiliki kadar normal hemoglobin (Hb) sebanyak 9 orang
dengan persentase 90% dan yang memiliki kadar tinggi Hemoglobin (Hb)
sebanyak 1 orang dengan persentase 10%.
Kadar hemoglobin pada penderita Demam Berdarah Dengue yang
dirawat di RSUD Kota Kendari ditemukan sebanyak 9 orang memiliki kadar
26
hemoglobin yang normal dengan kadar berkisar 12,0-16,5 g/dL. Hal tersebut
di sebabkan karena karena kadar hemoglobin hari-hari pertama Demam
Berdarah Dengue dalam keadaan normal, kemudian akan naik mengikuti
peningkatan hemokonsentrasi dan merupakan kelainan hematologi awal yang
dapat ditemukan pada DBD. Kadar hemoglobin yang normal juga
dipengaruhi oleh pemberian terapi cairan yang dilakukan dengan cepat di
Rumah sakit (Vebriani, Wardana & Fridayanti, 2013). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mayeti (2010) bahwa pada fase awal Demam
Berdarah Dengue kadar hemoglobin akan normal atau cenderung menurun.
Penderita Demam Berdarah Dengue yang dirawat di RSUD Kota
Kendari di temukan 1 pasien memiliki kadar Hemoglobin yang tinggi. Hal
tersebut bisa dijelaskan oleh teori kebocoran plasma akibat peningkatan
permeabilitas vaskuler yang merupakan manifestasi klinis DBD/SSD.
Kebocoran protein dan masuknya cairan ke dalam ruangan ekstravaskuler
mengakibatkan hemokonsentrasi (peningkatan hemoglobin dan peningkatan
hematokrit). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vebriani, Wardana
dan Fridayenti ditemukan kadar hemoglobin yang rata-rata normal dan hanya
sebagian kecil pasien yang memiliki kadar hemoglobin yang tinggi.
Berdasarkan ketetapan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, di
jelaskan bahwa kenaikan kadar Hb lebih dari 20% menunjang diagnosa
Demam Berdarah Dengue. Kenaikan kadar Hb mengikuti peningkatan
hemokonsentrasi dan merupakan kelainan hematologi paling awal yang
ditemukan pada pasien Demam Berdarah Dengue (Vebriani, Wardana &
Fridayanti, 2013).
27
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pemeriksaan kadar hemoglobin pada
penderita Demam Berdarah Dengue di RSUD Kota Kendari ditemukan dari
10 orang, ditemukan 9 orang (90 %) normal dan 1 orang (10 %) tidak
normal.
B. Saran
1. Bagi institusi
Dapat menambah informasi bagi institusi politeknik kesehatan
kemenkes kendari khususnya jurusan analis kesehatan menyangkut
dengan pengembangan penelitian mahasiswa selanjutnya yang
berkaitan dengan penelitian ini.
2. Untuk peneliti
Untuk dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam
bidang kesehatan khususnya mengenai gambaran kadar hemoglobin
pada penderita DBD.
3. Untuk peneliti selanjutnya
Dapat melanjutkan penelitian ini terkait dengan kadar hemoglobin
pada penderita Demam Berdarah Dengue dengan mengembangkan
variabel, bagi penderita Demam Berdarah Dengue dengan
memperhatikan lama waktu penderita Demam Berdarah Dengue di
rawat inap.
27
28
Daftar Pustaka
A.V. Hoffbrand, J.E. Petit, P.A.H Moss, kapita Selekta Hematologi Edisi 4.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 2005: 221,295
Dinkes sultra. 2016. “Data DBD” Profil kesehatan sulawesi tenggara tahun 2016.
Effendi, Z. 2003. Peranan Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik dalam Tubuh
Sumatera Utara: Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
James, William. 2007. The Principles of Psychology. VO1.1 New York: inc
LAMPIRAN
31
32
33
i
ii
iii
iv
v
vi
DOKUMEN PENELITIAN
Persiapan Alat dan Bahan
2 Rotator
3 Komputer
4 Tabung EDTA
vii
Persiapan Sampel
No Prosedur pemeriksaan Keteranngan