Oleh :
A. Identitas Penulis
1. Nama : Ita Purnama Sari
2. Tempat tanggal lahir : Ameroro, 11 november 2000
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku bangsa : Tolaki/Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Ameroro, Tamat Tahun 2013
2. SMP Negeri 2 Unaaha, Tamat Tahun 2016
3. SMA Negeri 1 Unaaha, Tamat Tahun 2019
4. Tahun 2019 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari Jurusan Laboratorium Medis selesai 2022
vi
Motto
Akan selalu ada jalan menuju sebuah kesuseksan bagi siapapun, selama orang
tersebut mau berusaha dan bekerja keras untuk memaksimalkan kemampuan
yang ia miliki
vii
ABSTRAK
Ita Purnama Sari (P0034109023). Profil Hematologi Pada Penderita TB Paru
Dalam Masa Pengobatan Di Puskesmas Poasia. Jurusan DIII Teknologi
Laboratorium Medis Yang Dibimbing Oleh Supiati Dan Tuty Yuniarty.
Pendahuluan : Obat Anti Tuberculosis (OAT) ini dapat menimbulkan kelainan
hematologis diantaranya anemia, trombositosis, trombositopenia, leukositosis,
leukopenia dan eosinofilia. Pemeriksaan profil hematologi ini menggunakan
metode hematology analyzer.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Profil Hematologi Pada
Penderita TB Paru Dalam Masa Pengobatan Di Puskesmas Poasia.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi analitik yaitu
mengetahui profil hematologi pada penderita TB Paru dalam masa pengobatan
menggunakan metode hematology analyzer.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan hasil dari 30 sampel dengan hematology
analyzer terdapat 7 sampel ( 23,3% ) dengan jumlah eritrosit normal, 1 sampel
(3,3%) jumlah eritrosit rendah, 22 sampel (73,4%) jumlah eritrosit meningkat. 25
sampel (83,3%) dengan jumlah leukosit normal, 5 sampel (16,7%) jumlah leukosit
rendah. 10 sampel (33,3%) kadar hemoglobin normal, 20 sampel (66,7%) kadar
hemoglobin rendah. 20 sampel (66,7%) kadar hematokrit normal, 10 sampel
(33,3%) kadar hematokrit rendah. 20 sampel (66,6%) jumlah trombosit normal, 2
sampel (6,7%) jumlah trombosit rendah, 8 sampel (26,7%) jumlah trombosit
meningkat.
Kesimpulan : Profil Hematologi Pada Penderita TB Paru Dalam Masa
Pengobatan didapatkan adanya beberapa perbedaan parameter hasil pemeriksaan
dengan metode hematology analyzer.
Saran : Melakukan penelitian Profil Hematologi pada penderita TB Paru sebelum
dan sesudah melakukan pengobatan.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahiramanirrahim Assalamualaikum Wr, Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
kemudahan yang selalu disertakan kepada hamba-Nya, sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan dengan judul “Profil Hematologi Pada Penderita TB Paru Dalam
Masa Pengobatan Di Puskesmas Poasia”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III (DIII) di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Teknologi Laboratorium Medis.
Rasa hormat dan Terima kasih kepada Ayahanda Samruddin dan ibunda
Sulmiatin, S.Pd, Aud yang telah memberikan dukungan moril, material, motivasi, kasih
sayang serta doa yang tulus demi kesuksesan penulis selama menuntut ilmu sehingga
karya Tulis ini dapat selesai.
Proses penulisan karya tulis ilmiah ini telah melewati perjalanan panjang dan peneliti
banyak mendapatkan pelajaran dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini peneliti menghaturkan terima kasih kepada:
1. Teguh Faturrahman, SKM., MPPM selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2. Gunawan Laliasa, STP., MM selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah membantu dalam Proses Penelitian
3. drg. Rahminingrum P., M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari
Sulawesi Tenggara yang telah mengizinkan pengambilan data penelitian
4. dr. Andi Nurmawanti, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Poasia yang telah
bersedia menyediakan tempat dan mengizinkan proses pengambilan data
penelitian ini
5. Reni Yunus, S.Si,.M. Scselaku Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
6. Supiati, STP., MPH selaku pembimbing 1 saya yang telah banyak memberi
masukkan dan saran sehingga KTI ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Tuty Yuniarty, S.Si,.M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan masukan dan saran sehingga KTI ini dapat terselesaikan dengan
baik.
8. Anita Rosanty, SST.,M.Kes selaku penguji I yang telah banyak memberi
masukan dan saran
9. Ratih Feraritra Danu Atmaja, S.Si., M.Sc selaku penguji II yang telah banyak
memberi masukan dan saran
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS ................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
xi
BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................. 18
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 18
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................ 18
C. Populasi Dan Sampel ......................................................................... 18
D. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................... 19
E. Prosedur Kerja..................................................................................... 19
F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 20
G. Jenis Data ............................................................................................ 20
H. Pengolahan Data.................................................................................. 21
I. Analisis Data ...................................................................................... 21
J. Penyajian Data .................................................................................... 21
K. Etika Penelitian ................................................................................... 21
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara, dari satu orang ke
orang lainnya, biasanya melalui percikan dahak seseorang yang telah
mengidap TB Paru. Bakteri tersebut akan menyerang paru-paru dan
menyebabkan penderita mengalami batuk berdahak secara terus menerus,
biasanya selama lebih dari tiga minggu. Bahkan kadang-kadang, pengidap TB
Paru juga akan mengalami batuk berdarah dan cenderung cepat merasa lelah,
kehilangan nafsu makan, berkeringat di malam hari, berat badan turun, rasa
kurang enak badan (malaise), dan mengalami demam tinggi. Namun beberapa
Faktor tertentu juga akan meningkatkan risiko seseorang terkena TB Paru,
diantaranya adalah: sistem imun yang lemah, lingkungan tinggal atau kerja
yang tidak sehat, kemiskinan dan penggunaan zat berbahaya (Kemenkes
2018).
Tuberculosis paru saat ini masih menjadi masalah global. Pada tahun
2017 World Health Organization (WHO) melaporkan terdapat 1,3 juta
kematian yang diakibatkan oleh Tuberculosis paru dan terdapat 300.000
kematian. Negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia yaitu India 27%,
China 9%, Indonesia 8%, Filipina 6% dan Pakistan 5% (WHO, 2018). Pada
tahun 2019 jumlah kasus Tuberkulosis Paru ditemukan sebanyak 543.874
kasus dengan jumlah kasus tertinggi dilaporkan dari provinsi dengan jumlah
penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI
Jakarta dan Sumatera Utara (Kemenkes, 2020).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Provinsi Sulawesi
Tenggara pada tahun 2017 jumlah kasus TB Paru sebanyak 3.590 kasus
(Aprindah, 2021) dengan diantaranya adalah kasus baru BTA positif
berjumlah 2.857 kasus, presentase jumlah kasus terbanyak terdapat
1
2
5
6
sama, yaitu hemocytobalst. Jumlah darah yang ada pada tubuh yaitu
sekitar 1 /13 (sepertigabelas) berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau
5 liter (Yuni 2015).
2. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia
Darah pada tubuh manusia berfungsi sebagai alat pengangkut air,
oksigen, dan sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.Darah
juga berfungsi sebagai alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang
melalui alat ekskresi, sebagai alat pengangkut getah hormon dari kelenjar
buntu.Selain itu, darah berfungsi untuk menjaga suhu temperatur tubuh,
mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku,
mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan transport metabolit (Yuni
2015).
3. Isi Kandungan Plasma Darah Manusia
Kandungan plasma terdiri dari gas oksigen, nitrogen,
karbondioksida, protein (fibrinogen, albumin dan globulin), enzim,
antibody, hormone, urea, asam urat, dan sari makanan mineral seperti
glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, dan kolestrol (Yuni 2015).
4. Sifat Darah Pada Manusia
Darah adalah suatu cairan yang kental dan berwarna merah. Kedua
sifat utama ini, yaitu merah dan kental, membedakan darah dari cairan
tubuh yang lain. Kekentalan ini disebabkan oleh banyaknya senyawa
dengan berbagai macam berat molekul, dari yang kecil sampai yang
besar seperti protein, yang terlarut dalam darah.Warna merah, yang
memberi ciri yang sangat khas bagi darah, disebabkan oleh adanya
senyawa yang berwarna merah dalam sel-sel darah merah yang
tersuspensi dalam darah (Yuni 2015).
10
Sel darah putih (leukosit) adalah sel yang terdapat di dalam darah,
terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limfa, dan kelenjar getah
bening yang beijumlah ± 6-9 ribu butir/mm3 dan hanya dapat bertahan
hidup antara 12-13 hari. Sel darah putih mempunyai ciri-ciri yaitu
tidak memiliki warna atau tidak berwarna, mempunyai inti sel atau
nukleus, memiliki bentuk yang banyak atau bentuknya tidak beraturan,
dapat berubah bentuk, bergerak secara ameboid (seperti amoeba), dan
11
d. Plasma
14
15
B. Kerangka Pikir
Keterangan :
C. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas atau independen pada penelitian ini adalah penderita
TB paru dalam masa pengobatan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat atau dependent pada penelitian ini adalah Profil
Pemeriksaan Hematologi.
D. DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBYEKTIF
1. Definisi Operasional
a) Pasien tuberkulosis paru adalah pasien yang datang berobat ke
Puskesmas Poasia dan didiagnosa oleh dokter menderita tuberkulosis
paru dan berdasarkan hasil tes laboratorium positif tuberkulosis.
b) Dalam masa pengobatanadalah orang yang sedang melakukan dan
mengkonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) sesuai yang telah
dianjurkan dalam pengobatan dan sedang dalam pengobatan.
c) Pemeriksaan Profil Hematologi yang dimaksud yaitu seperti
pemeriksaan Kadar Hemoglobin, Jumlah Sel Leukosit, Jumlah Sel
Eritrosit, Jumlah Trombosit, dan Kadar Hematokrit. Pemeriksaan ini
menggunakan sampel darah rutin pasien Tuberkulosis Paru
2. Kriteria Objektif
a). Nilai Rujukan Hemoglobin :
Laki-laki = 14.00 – 17.4 g/dl
Perempuan = 12.3 – 15.3 g/dl
b). Nilai Rujukan Eritrosit :
Laki-laki = 4.5 – 5.9 103/uL
Perempuan = 4.5 - 5.1 103/uL
c). Nilai Rujukan Leukosit :
Laki-laki = 3.8 – 10.6 106/uL
Perempuan = 3.6 – 11.0 106/uL
17
18
19
H. Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan maka data tersebut diolah melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Editing, adalah pengecekan atau pengkoreksian data yang telah
dikumpulkan.
2. Coding, adalah pembuatan kode pada sampel.
3. Tabulating, adalah data yang disusun dalam bentuk table agar dapat dibaca
dengan mudah.
I. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, hasil yang
didapatkan yaitu dengan melihat hasil pemeriksaan profil hematologi pada
penderita tuberculosis paru dalam masa pengobatan dipuskesmas poasia
dengan menggunakan metode Hematology analyzer kemudian dianalisa dan
dikategorikan sesuai dengan interpretasi hasil yang ditetapkan dari metode
tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan disertai penjelasan.
P = F X 100%
N
Keterangan :
P = Jumlah persentase variabel yang diteliti
f = Jumlah responden berdasarkan variabel
N = Jumlah sampel penelitian
J. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian
dijelaskan secara narasi.
K. Etika Penelitian
1. Anonymity
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama
pasien tuberculosis paru pada sampel darah, tetapi pada sampel darah tersebut
diberikan kode pasien tuberculosis paru.
22
2. Confidentially
Kerahasiaan informasi pasien tuberculosis paru dijamin oleh peneliti dan
hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai penelitian.
3. Informed consent
Lembar persetujuan diberikan kepada pasien tuberculosis paru yang akan
diteliti disertai judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila subyek menolak
maka peneliti tidak akan memaksakan kehendak dan akan menghormati hak-
hak subyek.
23
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
a. Puskesmas Poasia
1. Geografi dan demografi
Puskesmas poasia terletak dikecamatan poasia kota kendari, sekitar
9 km dari ibukota provinsi serta memiliki kondisi geografis daerah
daratan rendah yang berbatasan dengan :
a) Sebelah utara berbatasan dengan dengan teluk kendari
b) Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan kambu
c) Sebelah selatan berbatasa dengan kecamatan moramo
d) Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan abeli
Luas wilayah kerja puskesmas poasia sekitar 4.175 Ha atau 44,75
atau 15,12% dari luas daratan kota kendari yang terdiri dari 4 kelurahan
definitive yaitu Andonouhu, Rahandouna, Anggoeya, Matabubu
2. Sarana dan Prasarana
Sarana kesehatan yang terdapat diwilayah kerja puskesmas poasia
terdiri dari:
a) Sarana kesehatan pemerintah
1) Puskesmas induk 1 unit yang yang merupakan puskesmas
perawatan yang menyelenggarakan rawat jalan, rawat inap, rawat
umum, dan kebidanan serta unit gawat darurat 24 jam yang
berlokasi dikecamatan poasia.
2) Puskesmas pembantu 2 unit, masing-masing terletak di kelurahan
Andonouhu dan kelurahan Matabubu.
b. Laboratorium Maxima
1. Geografi dan Demografi
Maxima Laboratorium Klinik terletak di jl. Drs. Abd. Silondae No. 17,
Mandonga Kendari, Sulawesi Tenggara
24
b) Jenis Kelamin
Jenis Kelamin penderita TB Paru dalam masa pengobatan di
Puskesmas Poasia disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Karakteristik Jenis Kelamin Penderita TB Paru Dalam
Masa Pengobatan Di Puskesmas Poasia
No Jenis kelamin Jumlah Persentase
(n) (%)
1 Laki-laki 13 43,33%
2 Perempuan 17 56,67%
Total 30 100%
Sumber Data Primer, 2022
c) Lama Pengobatan
Jenis Kelamin Penderita TB Paru Dalam Masa Pengobatan Di Puskesmas
Poasia Disajikan Pada Tabel Berikut :
Tabel 1.3 Karakteristik Lama Pengobatan Penderita TB Paru Dalam
Masa Pengobatan Dipuskesmas Poasia
No Lama Jumlah Persentase (%)
pengobatan (n)
1 2 15 50%
2 4 6 20%
3 6 9 30%
Total 30 100%
Sumber Data Primer, 2022
2. Hasil Pemeriksaan Hematologi Pada Penderita TB Paru Dalam Masa
Pengobatan Dengan Metode Hematology Analyzer
Tabel 1.4 karakteristik hasil pemeriksaan hematologi pada penderita
TB Paru dalam masa pengobatan di puskesmas poasia
No Hasil pemeriksaan Jumlah Persentase
hematologi (n) (%)
1 Jumlah Eritrosit
Normal 7 23,3%
Rendah 1 3,3%
Meningkat 22 73,4%
26
29
30
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian mengenai profil
hematologi pada penderita TB Paru sebelum dan sesudah melakukan
pengobatan.
2. Bagi institusi diharapkan untuk meningkatkan fasilitas terutama sarana dan
prasarana yang lebih memadai agar mahasiswa tidak kesusahan dalam
meneliti nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
31
Herlina, P., & Hasan, F. E. (2017). Gambaran Nilai Hematokrit Pada Penderita
Tuberculosis (Tb) Yang Mendapat Pengobatan Obat Anti Tuberculosis
(Oat) Di Puskesmas Poasia Kota Kendari (Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Kendari).
Herawati, V. (2016). Gambaran Kadar Hemoglobin pada Penderita Tuberculosis
yang Menjalani Pengobatan Akhir Bulan Kedua dan Akhir Bulan
Keempat di RSUD Ciamis Tahun 2016. Karya Tulis Ilmiah.
Hutauruk, D. (2021). Gambaran Nilai Hematokrit Pasien Tuberculosis Yang
Mendapat Pengobatan Obat Anti Tuberculosis (Oat) Di Puskesmas Raya
Pematangsiantar. Klinikal Sains: Jurnal Analis Kesehatan, 9(1), 36-46.
Icksan & Luhur, 2008.Radiologi Toraks Tuberculosis. Jakarta: Sagung Seto.
Irdayanti .2017 .“ identifikasi kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil trimester I,
II, dan III terhadap kejadian anemia di puskesmas poasia .
kendari”.kendari: [KTI] prodi DIII jurusan analis kesehatan
Karwiti, W., Lestari, W. S., & Rezekiyah, S. (2021). PERBEDAAN PROFIL
HEMATOLOGI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG
MENJALANI PENGOBATAN. Jambura Journal OfHealth Sciences
And Research, 3(1), 126-132.
Kasih, K. N., & Sulastina, N. A. (2019). Analisis Laju Endap Darah Pada Pasien
Tuberkulosis Paru. Jurnal’Aisyiyah Medika, 4(1), 44-52.
Kementrian Kesehatan R.I. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: 2014.
Kementrian Kesehatan R.I. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : 2015.
Kementrian Kesehatan R.I. Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta : 2018
Kementrian Kesehatan R.I. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : 2020
Kiswari, R. (2014). Hematologi & Transfusi. (S. Carolina, & R. Astikawati,
Penyunt.) Erlangga.
Marhamah, E. (2019). Beberapa faktor yang mempengaruhi praktik pencegahan
penularan TB paru pada penderita TB paru positif di Balai Kesehatan
Masyarakat Wilayah Magelang. Berita Kedokteran Masyarakat, 35(4),
1-1.
Musdalifah, Eny Nurhikma, Karmilah, Muh Fakhrurazi. Efek Samping Obat Anti
Tubrkulosis (OAT) dan Penanganannya pada Pasien Tuberkulosis
(TB).Jurnal Ilmiah Manuntung. Akademi Farmasi Indonesia.
Nugraha, G. (2015). Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar.
Jakarta: Trans Info Media
Puskesmas Poasia, 2021. Rekapitulasi Laporan Puskesmas Tahun 2021,
Kendari : Puskesmas Poasia
32
Pasek, M. S. (2013). Hubungan persepsi dan tingkat pengetahuan penderita TB
dengan kepatuhan pengobatan di kecamatan buleleng. JPI (Jurnal
Pendidikan Indonesia), 2(1).
Penulis, R. O., & Girsang, J. L. (2021).Pengaruh Pemberian Abon Belut
(Monopterus Albus) dan Edukasi Gizi terhadap Kadar Hemoglobin
Darah Penderita TB Paru. NUTRIENT Jurnal Gizi, 1(1), 25-32.
Priyanto, L. D. (2018). The Relationship of Age, Educational Background, and
Physical Activity on female Student with Anemia.Jurnal Berkala
Epidemiologi, 6 (2), 139.
Riscova, R. 2019. Gambaran Jumlah Eritrosit Pada Penderita Tuberculosis Paru
Sebelum Dan Sesudah Dua Bulan Mengkonsumsi Obat Anti
Tuberkulosis di RS. Khusus Paru Medan. Medan.
Rohmatika, D., Supriyana, S., & Ramlan, D. (2016). Perbandingan pengaruh
pemberian Ekstrak bayam hijau dengan preparat fe terhadap perubahan
kadar hemoglobin Ibu hamil pasien puskesmas. Jurnal Kesehatan
Kusuma Husada.
Sari, I. D., Herman, M. J., Susyanty, A. L., & Su'udi, A. (2018).Analisis Biaya
Tuberkulosis Paru Kategori Satu Pasien Dewasa di Rumah Sakit di DKI
Jakarta. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 44-54.
Syafuddin, H., 2012 Anatomi Fisiologi, edisi IV, 295, EGC, Jakarta
Tangkilisan, J. R. A., Langi, F. L., & Kalesaran, A. F. (2020). Angka Penemuan
Kasus Tuberkulosis Paru di Indonesia Tahun 2015-2018. KESMAS, 9(5).
Wahyu, 2015.Gambaran Jumlah Pemeriksaan Trombosit Dan Hematokrit Pada
Penderita Tuberculosis (Tbc) Dalam Proses Pengobatan (Skripsi).
Surakarta. Universitas Sebelas Maret
Wahyuni, T., Parliani, T. K., Nugroho, P. A., Al Fikri, M., Riduan, M., &
Fitrianingsih, V. Sosialisasi panduan self-care pasien TBC di UPT
Kesehatan Paru Provinsi Kalimantan Barat.
World Health Organization (WHO).Tuberculosis Report. 2018
Yahya, R. (2012). Karakteristik Mikrobiologis Dan Aktivitas Antimikroba Susu
Kuda Fermentasi Koumiss Terhadap Salmonella typhimurium Dan
Mycobacterium tuberculosis. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Yuni, N.E. 2015. Kelainan Darah. Yogyakarta : Nuha Medika.
33
LAMPIRAN
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
DOKUMENTASI PENELITIAN
Roler
Plesterin
B. Proses Penelitian