OLEH :
“sertakan doa, dzikir dan dan sabar dalam setiap usaha, karena
A. Identitas
3. Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia
5. Agama : Islam
B. Pendidikan
2017.
ABSTRAK
SWT, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada
penulis berupa kesehatan, kesempatan, kekuatan lahir dan batin sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk
Minaula Kendari’’.
tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, arahan, serta
motivasi dari berbagai pihak, baik secara moral maupun material. Oleh karena itu
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak baik
2. Bapak Ir. Sukanto Toding., MSP., MA, selaku Kepala Bidang Riset
penelitian
6. Para dosen dan seluruh staf tata usaha di lingkungan Politeknik Kesehatan
Kendari.
8. Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda saya
Tinggi dan ibunda saya Inti Nely yang telah membesarkan, membimbing,
dan mendidik dengan penuh kasih sayang dan selalu memberikan motivasi
9. Kepada rekan-rekan saya Andi akbar, Adelia Apriana, Desi Saputri, Dimas
dapat penulis sebutkan satu persatudan semua pihak yang telah membantu
waktu, kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran, pendapat
dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak
demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata semoga Karya Tulis
Penulis
DAFTAR ISI
Hlm
Kendari.................................................................................... 43
Kendari..................................................................................... 44
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan di alami oleh semua
orang yang dikarunia usia panjang, dan tidak bisa dihindari oleh siapapun,
persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total
penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020.
berumur 60 tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari
populasi penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total
seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. Data WHO menunjukan pada
tahun 2000 usia harapan hidup orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun
2012 naik menjadi 70 tahun dan pada tahun 2013 menjadi 71 tahun.
(WHO,2015)
Data WHO pada tahun 2009 menunjukan lansia berjumlah 7,49% dari total
populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% dan pada tahun 2013 didapatkan
lebih banyak dari jumlah penduduk lansia laki-laki (60.289 orang). Sementara
(103.525 orang berbanding 26.695). Jika dilihat dari kelompok umur, jumlah
orang, lansia menengah (70-79 tahun) sebanyak 60.969 orang, dan lansia
tua(80 tahun ke atas) sebanyak 20.039 orang. Sementara itu, penduduk pra
lansia yaitu kelompok umur 45-54 tahun dan 56-59 tahun masing – masing
Pada sensus penduduk pada tahun 2015, secara umum jumlah lansia di
kota kendari sebanyak 10.623 orang lansia. Jumlah penduduk lansia laki-laki
5.016 orang lebih sedikit dari peduduk lansia perempuan yang berjumlah
pada hal ekonomi dan sosial, dimana seperti kita ketahui saat ini angka
Dalam berbagai masalah fisik yang di alami oleh lansia membuat mereka
(David,2013)
lanjut usia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
perubahan: Perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan, dan kulit.
Perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf, perubahan panca indra
pada kemunduruan kesehatan fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh
juga pada aktivitas ekonomi dan sosial mereka. Sehingga secara umum akan
sehari-hari seperti berpakaian, buang air besar atau kecil, makan, minum,
dapat dinilai apakah lanjut usia mandiri atau tergantung pada orang
kebebasan untuk bertindak, tidak tergantung pada pihak lain dalam merawat
Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari pada tanggal 15 Maret 2017
air kecil, buang air besar, penggunaan toilet, berpindah, mobilitas. Tetapi, ada
juga wisma lain yang lansianya menggunakan kursi roda dan tongkat dll.
Kendari”
B. Rumusan Masalah
Kendari”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Minaula Kendari.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
2) Bagi Peneliti
dapat digunakan serta salah satu bahan bacaan dan referensi bagi
peneliti selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
(2), (3), (4) UU no. 13 tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa
usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan di alami oleh
semua orang yang dikarunia usia panjang, dan tidak bisa dihindari oleh
lansia:
yaitu teori biologi, teori psikologis, teori social, dan teori spiritual
a. Teori Biologis
theory, teori stress, teori radikal bebas, dan teori rantai silang.
contoh yang khas adalah mutasi dari sel –sel kelamin (terjadi
c) Teori stres
b. Teori psikologis
yang efektif.
c. Teori Sosial
a) Teori social
suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal –hal yang dihargai
Teori ini merupakan teori social tentang penuaan yang paling awal
c) Teori aktivitas
satu sisi aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi hal lain sisi
d) Teori kesinambungan
Teori ini dianut oleh banyak pakar social. Teori ini mengemukakan
pada saat ia menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat bahwa gaya
e) Teori perkembangan
berdasarkan usia.
d. Teori spiritual
arti kehidupan
intrinsic maupun dari dalam diri usia lanjut. Misalnya, gangguan gaya
atau pusing. Untuk faktor ekstrinsik, misalnya lantai yang licin dan tidak
seseorang.
mereka yang berusia jompo (75 tahun ke atas) adalah yang terkenal dengan
a. Gangguan intelektual
b. Imobilisasi
c. Instabilitas
merupakan masalah yang juga penting pada lansia, terutama bagi lansia
inkontinensia urine ini akan berdampak pada masalah social, antara lain
e. Reaksi obat-obatan
absorpsi obat, menurunnya aliran darah pada ginjal dan hati, serta
b. Perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf : otak, isi perut :
limpa, hati.
perasa.
2000).
makan, minum, berjalan, mandi, dan buang air besar (Pujiono, 2009).
Of Daily Living)
berarti bahwa orang yang mandiri bebas lepas tidak memiliki kaitan
mencapai otonomi atas diri sendiri. Selain itu kemandirian bagi orang
lanjut usia dapat dilihat dari kualitas hidup. Kualitas hidup orang lanjut
bantuan pribadi yang masih aktif. Seseorang lansia yang menolak untuk
(Maryam, 2008).
berikut.
mandi dengan cara pancuran (shower) atau dengan cara masuk dan
untuk lebih dari satu bagian badannya. Juga bila klien tak mampu
sepatu, dikecualikan).
bila harus menggunakan bed pan atau pispot. Untuk keluar masuk
memerlukan bantuan.
dependen bila pada salah satu atau keduanya (miksi atau defekasi)
ADL.
yaitu:
b. Kesehatan fisiologis
d. Fungsi Psikososial
pada suatu cara yang realistik. Proses ini meliputi interaksi yang
f. Ritme biologi
g. Status mental
h. Pelayanan kesehatan
(performance).
alat atau instrument ukur yang telah teruji validitasnya untuk mengukur
ADL dasar salah satunya adalah indeks ADL Katz. Tujuannya adalah
tersebut. Skor ADL dasar dari setiap pasien lansia harus diikuti dan
1) Barthel Indeks
diri dan mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai kriteria dalam
Berpakaian 0 = Tergantung
(Dressing) 1 = Sebagian dibantu /perlu
4. bantuan
2 = Mandiri
Buang air 0 = Tidak bisa mengontrol (perlu
kecil (Bowel) di kateter dan tidak dapat
mengatur
1 = BAK kadang-kadang (sekali
5. /24 jam)
2 = Terkontrol penuh (lebih dari 7
hari)
Buang air 0 = Inkontinensia (perlu enema)
besar 1 = Kadang Inkontensia (sekali
6. (Bladder) seminggu)
2 = Terkontrol penuh
Penggunaan 0 = Tergantung bantuan orang
toilet lain orang lain
1 = Perlu bantuan tetapi dapat
7. melakukan sesuatu sendiri
2 = Mandiri
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
0-4 : Ketergantungan
2) Kats Indeks
2011.
Skore Kriteria
Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau
A
BAK), berpindah, ke kamar kecil mandi dan berpakaian.
Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
B
tersebut.
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu
C
fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
D
berpakaian dan satu fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
E
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
F berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi
tambahan.
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut.
Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak
Lain –Lain
dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F
Keterangan:
1. Mandi
masuk dan keluar dari bak mandsi, serta tidak mandi sendiri.
2. Berpakaian
sebagian.
3. Ke Kamar Kecil
menggunakan pispot.
4. Berpindah
Tergantung: bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
6. Makan
(NGT).
Mandiri Tergantung
No Aktivitas
Nilai (1) (Nilai 0)
Mandi di kamar mandi
1 (menggosok, membersihkan, dan
mengeringkan badan).
Menyiapkan pakaian, membuka,
2 dan menggunakannya.
Memakan makanan yang telah
3 disiapkan.
Memelihara kebersihan diri untuk
penampilan diri (menyisir rambut,
4 mencuci rambut, mengosok gigi,
mencukur kumis).
Buang air besar di WC
5 (membersihkan dan mengeringkn
daerah bokong).
Dapat mengontrol pengeluaran
6 feses (tinja).
Buang air kecil di kamar mandi
7 (membersihkan dan mengeringkan
daerah kemaluan).
Dapat mengontrol pengeluaran air
8 kemih.
Berjalan di lingkungan tempat
9 tinggal atau ke luar ruangan tanpa
alat bantu, seperti tongkat.
Menjalankan agama sesuai agama
10 dan kepercayaan yang dianut.
Melakukan pekerjaan rumah,
seperti: merapikan tempat tidur,
11 mencuci pakaian, memasak, dan
membersihkan ruangan.
Berbelanja untuk kebutuhan sendiri
12 atau kebutuhan keluarga.
Mengelola keuangan (menyimpan
13 dan menggunakan uang sendiri).
Mengguanakan sarana transfortasi
14 umum untuk berpergian.
Menyiapkan obat dan minum obat
15 sesuai dengan aturan (takaran obat
dan waktu minum obat tepat).
Merencanakan dan mengambil
keputusan untuk kepentingan
keluarga dalam hal penggunakan
16 uang, aktivitas sosial yang
dilakukan dan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan.
Melakukan aktivitas di waktu luang
(kegiatan keagamaan, sosial,
17 rekreasi, olah raga dan
menyalurkan hobi.
Jumlah Poin Mandiri
Analisi Hasil :
Point : 13 – 17 : Mandiri
Point : 0 – 12 : Ketergantungan
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
ancaman berbagai jenis penyakit menahun yang bisa terjadi pada lansia.
Secara khusus orang lanjut usia yang tidak dapat mandiri lagi perlu bantuan
orang lain untuk merawatnya, agar kondisi kesehatan lansia tidak cepat
mengupayakan agar mereka (lansia) tidak terlalu bergantung pada orang lain
dan mampu mengurus diri sendiri dalam melakukan aktivitas sehari – hari.
B. Kerangka Konsep
Mandiri Total
Ketergantungan Ringan
Ketergantungan Sedang
Ketergantungan berat
Ketergantungan Total
Keterangan :
C. Variabel Penelitian
1. Lansia adalah suatu tahap akhir dari perkembangan pada daur kehidupan
mandi, perawatan diri, berpakaian, buang air kecil, buang air besar,
penggunaan toilet, berpindah (tidur atau duduk), mobilitas, dan naik turun
tangga.
Kriteria objektif :
Barthel Indeks
Barthel Indeks
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 19 Juni sampai 20 Juni 2017
2. Tempat penelitian
1. Populasi
Dalam penelitian ini adalah semua lansia yang berada di Panti Sosial
orang
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun tehnik
a) Kriteria inklusif
b) Kriteria ekslusif
1. Jenis data
a) Data primer
a) Data sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari Panti Sosial Tresna
1. Pengolahan data
a) Editing
kuesioner.
b) Coding
Coding merupakan membuat data atau kode pada tiap-tiap data yang
c) Scoring
d) Tabulating
2. Analisa data
= xK
Keterangan :
G. Penyajian data
Pada penelitian ini yaitu dalam bentuk table yang kemudian dinarasikan secara
berikut :
a. Visi
b. Misi
standar pelayanan.
a. Tahapan pendekatan
2) Identifikasi
3) Motivasi
4) Seleksi
b. Tahap penerimaan
1) Registrasi
4) Perlengkapan administrasi
setempat
4. Fasilitas Umum
fasilitas umum yaitu jalan umum, pagar besi atau beton, sumur bor, listrik,
serta 2 unit bis, 3 unit mobil oprasional, 1 unit mobil ambulance, 5 unit
fasilitas utama yaitu wisma penerima sebanyak 12 unit, Ruang serba guna
1 unit, Ruang perawatan khusus 1 unit, Ruang keterampilan 1 unit, Ruang
Kantor 1 unit, Rumah Dinas 6 unit, Rumah jabatan 1 unit, Aula 1 unit,
orang terdiri atas 19 orang Pegawai Negara Sipil ( PNS ) dan 36 orang
Pegawai Honorer.
B. Hasil Penelitian
1. Kelompok Umur
Werdha Minaula Kendari dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini.
Tabel.5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Panti
Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari
No Kelompok Umur Frekuensi Persen
1 60-74 Tahun 36 48,0%
2 75 – 90 Tahun 37 49,3%
3 >90 Tahun 2 2,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2017
Tresna Werdha Minaula Kendari dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah ini
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari
No Jenis Kelamin Frekuensi Persen
1 Laki – Laki 38 50,7%
2 Perempuan 37 49,3 %
Jumlah 75 100%
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2017
Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Dapat Dilihat Pada Tabel 5.3
dibawah ini.
Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Ruangan Atau Wisma Di
Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari
No Ruangan/wisma Frekuensi Persen
1 Abadi 6 8,0%
2 Adil 7 9,3%
3 Aman 6 8,0%
4 Bahagia 5 6,7%
5 Bougenvil 6 8,0%
6 Damai 6 8,0%
7 Flamboyan 5 6,7%
8 Khusus 10 13,3%
9 Makmur 5 6,7%
10 Ramai 5 6,7%
11 Segar 5 6,7%
12 Sentosa 4 5,3%
13 Sejaterah 5 6,7%
Total 75 100%
Sumber : Data Primer 2017
ruangan atau wisma diperoleh yaitu abadi berjumlah 6 orang (8,0%), adil
4. Variabel Penelitian
C. Pembahasan
disebabkan faktor usia karena dalam penelitian ini lansia yang dalam
kategori mandiri berada pada pada umur lansia ederly yaitu pada umur 60-
74 tahun, pada umur tersebut lansia masih bisa melakukan aktivitas sehari-
penurunan fungsi penglihatan, pendengaran dan otot saraf. Hal ini dapat
hari seperti makan, mandi, toileting, buang air kecil dan besar, berjalan,
naik turun tangga dan bahkan bangkit dari duduk. Dengan semakin
fungsi kognitif dapat dalam menganggu dalam berfikir logis dan dapat
hari. Secara biologi, lanjut usia mengalami proses penuaan secara terus
(Hardiwinoto, 2005)
tergantung pada pihak lain dalam merawat diri maupun dalam beraktivitas
Pelayanan Kesehatan
of daily living.
pada suatu cara yang realistik. Proses ini meliputi interaksi yang
stress (stressor), dapat timbul dari tubuh atau lingkungan atau dapat
tubuh, dan hormon. Beberapa faktor yang ikut berperan pada irama
Cahya yang dikutip dari Baltes, salah satu yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dasarnya
hidupnya akan lebih baik dari pada lansia yang tidak aktif ke posyandu.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
aktivitas sehari –hari di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari maka
B. Saran
sebagai berikut:
tongkat dll.
acuan atau bahan kajian dalam merumuskan suatu masalah, yang sesuai
sehari – hari.
Agung, Iskandar. 2006. Uji Keandalan dan Kesahihan Indeks Activity of Daily
Living Barthel untuk Mengukur Status Fungsional Dasar pada Usia
Lanjut di RSCM. Tesis. Jakarta: Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Badan Pusat Statistic Kota Kendari. 2015. Kota Kendari Dalam Angka. Kota
Kendari. Badan Pusat Statistic.
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI
lansiamandiri-kti2013.blogspot.co.id/2013/11/v-
behaviorurldefautvmlo.html?m=1 (diakses 6 juni 2016)
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta
: Salemba Medika.
Kepadah Yth,
Bapak/Ibu Responden
di-
Tempat
Nim : P00320014070
Peneliti,
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan dibawah ini tidak akan keberatan untuk menjadi responden
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
Kendari,……........2017
Responden,
( )
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Berpakaian
(Dressing)
0 = 0 = Tidak dapat menyiapkan pakaian,
membuka, dan menggunakannya
1 = 1 = Dibantu dalam menyiapkan pakaian,
membuka, dan menggunakannya.
2 = Mandiri
7. Penggunaan
0 = 0 = Tidak dapat munggunakan toilet
toilet
1 = 1 = Perlu bantuan tetapi dapat melakukan
sesuatu sendiri
2 = 2 = Mandiri
8. Berpindah 0 = 0 = Tidak dapat berpindah ( dari tempat
(tidur atau tidur kekursi)
duduk) 1 = 1 = Butuh bantuan untuk berpidah ( dari
tempat tidur ke kursi)
2 = Dapat duduk dengan sedikit
3 = 3 = Mandiri
9. Mobilitas 0 = 0 = Tidak bergerak/tidak mampu
mobilitas
1 = 1 = mandiri dengan kursi roda
2 = 2 = Berjalan dengan bantuan orang lain
3 = 3 = Mandiri
10. Naik turun0 = 0 = Tidak dapat naik turun tangga
tangga 1 = 1 = Perlu bantuan ( naik turun tangga)
2 = 2 = Mandiri
Total
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
0-4 : Ketergantungan
DOKMENTASI PENELITIAN