Anda di halaman 1dari 49

GAMBARAN AKSEPTOR KB PIL PADA WANITA PASANGAN

USIA SUBUR DI BPS “Z” PAMULANG - TANGERANG


PERIODE JANUARI - MEI 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir

Program Diploma III Kebidanan

D AL- IKHL
BI A
AK

S
IMIN *
* YAYASAN

’ALL

RA
TA

UD H L MU
ATU

DISUSUN OLEH:

MARIA LUDYA

0714021

YAYASAN RAUDHATUL MUTA’ALLIMIN


AKADEMI KEBIDANAN AL-IKHLAS
CISARUA – BOGOR 2011
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing dan dinyatakan

boleh mengikuti ujian

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Akseptor Kb Pil Pada Pasangan Usia Subur Di BPS Bd.

Zulmaniar. S.SiT di Pamulang Tangerang Periode Januari – Mei 2011

Menyetujui

Pembimbing I PembimbingII

(DEBBIYANTINA,SST,Mkeb) (BUDI RAHAYU,SKM,MKM)

Mengetahui,

Direktur Akademi Kebidanan

Al-Ikhlas

(Sudiharti Dwi H.S.SiT.Mkeb)


KATA PERSEMBAHAN

Dalam kata persembahan ini aku ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

KEDUA ORANG TUAKU,, yang telah melahirkan dan mendidik

hingga aku sedewasa ini, pengorbanan dan perjuangannya dalam

memberikan pendidikan smpai sejauh ini, dan KaSiH SaYaNg

yang tidak ternilai harganya sampai kapanpun………….

TEMAN-TEMAN DAN SAHABAT”KU yaitu meriana

ananta ,anggita ,wine ,sana ,alvi,nisa,mena dsb.. yang slalu

memberi semangat, dukungan, dan yang slalu menemaniku saat

suka dan duka, karena kalian juga aku dapat menyelesaikan

pendidikan ini…………

KELUARGAku,,yang selama ini selalu ada disampingkU dalam

memberi aku semangat, dukungan, kasih sayang…orang yang

paling mengerti dan memahamiku,,dan memberi rasa tenang

disaat jauh dari keluargaku……….


Seluruh DOSEN-DOSEN khususnya prodi kebidanan yang telah

mendidik aku dengan sabar hingga aku dapat menjadi Bidan……

SAUDARA-SAUDARAKU, ADIK-ADIKKU DAN KAKAKKU

yang slalu mendukung dan mendoakan aku……….

,,,WITHOUT U, I CAN’T BE BETTER HUMAN,,,

,,,I LUPH U ALL, FOREVER,,,


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Maria Ludia

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Agustus 1987

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Sudah Menikah

Alamat : Jln.Haji mean III RT 07/07 No 35

Kecamatan jatibening Bekasi

Telepon : 081319871977

PENDIDIKAN.

1. Tahun 1993-1999 SDN III Sorong.

2. Tahun 2000-2003 SLTPN Yadika Kalimalang .

3. Tahun 2005-2006 SMA Hutama

4. Tahun 2007 sampai sekarang mengikuti pendidikan di STIKes Progam Studi

Diploma III Akademik Kebidanan Al-Ikhlas


AKADEMI KEBIDANAN AL-IKHLAS
PROGRAN STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

MARIA LUDIA

0714021

GAMBARAN AKSEPTOR KB PIL PADA WANITA PASANGAN USIA

SUBUR DI BPS Bd. Zulmaniar ,S.SiT TAHUN 2011

ix + Halaman 39 + Tabel 13+ 3 Lampiran

ABSTRAK

Perkembangan penduduk dunia semakin meningkat hal ini terlihat sekitar lima juta
jiwa pertahun jumlah penduduk akan semakin bertambah sekitar 10 dari 11 milyar
pada tahun 2010 (kbi. Gemari.or.id). Dalam hal ini pemerintah menekankan keluarga
berencana mandiri dan mengarahkan pada metode kontrasepsi efektif, dan saat ini 60
juta perempuan dunia menggunakan pil. Dinegara Amerika Serikat 24 juta
perempuan menikah atau 40% dari wanita usia reproduksi dan negara berkembang
lebih dari 38 juta jiwa yang menggunakan pil KB. Menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tahun 2007 bahwa akseptor KB pil adalah
nomor dua terbanyak setelah suntik (58,6 : 30,6).
Tujuan:Untuk mengetahui distribusi frekuensi akseptor kontrasepsi pil
KB,berdasarkan Umur,Perkerjaan,Paritas,Pendidikan wanita pasangan usia subur.
Penelitian ini menggunakan survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Dilakukan Di BPS Bd. Zulmaniar, S.SiT di Pamulang Tanggerang. Sample yang
diambil adalah seluruh akseptor KB pil yang berjumlah 70 orang pada bulan
Januari - Mei tahun 2011. Setelah dilakukan pengambilan data kemudian diolah
melalui proses editing, koding, pemindahan data, dan tabulating data.

Kata kunci : Akseptor, KB Pil

Daftar Bacaan : 10 Buku (1998-2003


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua hambaNya yang
senantiasa menuntut ilmu.
Sholawat dan salam tak lupa kita limpahkan kepada Junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya
yang setia hingga akhir zaman. Yang telah mengajarkan kita untuk menuntut ilmu
serta menjadi suri tauladan untuk semua umat seluruh alam.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program pendidikan D.III Kebidanan di Akademi Kebidanan Al-
Ikhlas Cisarua Bogor.
`Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapat
dorongan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka dalam kesempatan ini
penulis mengucapakan terima kasih kepada :
1. Bpk. DR. H. Hamzah Haz, selaku Ketua Yayasan Raudhatul
Muta’allimin.
2. Bpk. Amir Hamzah Haz,. SE, selaku Sekretaris Yayasan Raudhatul
Muta’allimin.
3. Ibu Sudiharti Dwi H, S.SiT. MKeb selaku Direktur Akbid Al-Ikhlas
Cisarua-Bogor sekaligus pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
4. Ibu Debbi Yantina.SST.MKeb selaku selaku pembimbing I yang
telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam penyusunan Karya Tulia
Ilmiah
5. Bpk. Budi Rahayu SKM.MKM selaku selaku pembimbing II yang
telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
6. Ibu Zulmaniar.S.SiT .selaku kepala BPS di pamulang tanggerang.
7 Seluruh Staff dan dosen Akbid Al-Ikhlas Cisarua-Bogor.
8. Ayahanda Ku (Bpk. Rocky .Darius pelmelay) dan Ibundaku (Mathilda dila
cadi ompung) yang senantiasa memberikan bimbingan, dukungan, baik secara
moril maupun materiil dan do’a yang selalu dipanjatkan untuk keberhasilan
ku, serta kakakku dan adik-adikku (Hendro & Denny ,Alya dan Elma ) yang
aku sayangi.
9. Seseorang yang Aku sayangi dan Aku cintai (Keluarga ku), dengan
kesabarannya selalu memberikan motivasi, dan do’a nya selama ini. “Thank
you for loving me”.
10. Kak Hardi yang ikut membantu dalam penulisan Karya Tulis ini,terima kasih
atas bantuannya.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis cantumkan yang telah memberikan
dukungan baik dalam moril maupun materiil dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.

“Tak ada gading yang tak retak” itulah yang terdapat pada dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari akan adanya kekurangan-kekurangan
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
dapat membangun dan memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini kami harapkan.
Sesungguhnya kekurangan dan kesalahan itu milik kami dan kesempurnaan
adalah milik Allah SWT.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan melindungi kita semua serta
membalas segala budi dan amal khususnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dan semoga
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
“Walhamdulillahirobbil’alamin”

Cisarua, Mei 2011

Penulis,
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL............................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................ 2

1.4 Ruang Lingkup ............................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ....................................................................... 5

2.2 Kontrasepsi...................................................................... 5

2.3 Jenis Pil KB..................................................................... 6

2.4 Efektifitas (Daya Guna)................................................... 7


2.5 Cara Kerja Estrogen ........................................................ 7

2.6 Cara Kerja Progeteron..................................................... 8

2.7 Cara Pemakaian Pil.......................................................... 9

2.8 Indikasi Pemakaian Pil.................................................... 11

2.9 Kontra Indikasi Pemakaian Pil........................................ 11

2.10 Keuntungan dan Kerugian Pil.......................................... 12

2.11 Efek Samping Kontrasepsi Pil......................................... 13

2.12 Gambaran Akseptor KB Pil Pada Wanita PUS............... 15

2.13 Kerangka Teori ............................................................... 17

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep............................................................... 18

3.2 Definisi Operasional ......................................................... 19

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian .............................................................. 20

4.2 Populasi dan Sampel.......................................................... 20

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 21

4.4 Pengumpulan Data............................................................. 21

4.5 Pengelolaan Data .............................................................. 21

4.6 Penyajian Data................................................................... 22

4.7 Analisa Data ...................................................................... 22


BAB V HASIL PENELITIAN............................................................ 23

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Alat Kontrasepsi................................................................ 26

6.2 Umur ................................................................................. 27

6.3 Pekerjaan ........................................................................... 27

6.4 Paritas................................................................................ 28

6.5 Pendidikan ........................................................................ 29

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan ........................................................................ 30

7.2 Saran .................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Akseptor Kontrasepsi di BPS Bd.

Zulmaniar, S.SiT di Pamulang Tanggerang Periode Januari –

Mei 2011........................................................................................ 24

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di BPS

Bd. Zulmaniar, S.SiT di Pamulang Tanggerang Periode Januari

– Mei 2011..................................................................................... 25

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di BPS

Bd.Zulmaniar ,S.SiT .Pamulang Tanggerang Periode Januari –

Mei 2011 ....................................................................................... 25

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di BPS

Bd. Zulmaniar, S.SiT di Pamulang Tanggerang Periode Januari

– Mei 2011..................................................................................... 26

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di BPS

Bd. Zulmaniar, S.SiT di Pamulang Tanggerang Periode Januari

– Mei 2011..................................................................................... 2
DATA LAMPIRAN

1. Formulir pengajuan judul

2. Surat izin permohonan data penelitian

3. Balasan izin penelitian

4. Master tabel

5. Lembaran bimbingan KTI


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari sejarah perkembangan penduduk dunia, dapat diketahui bahwa

pertambahan semakin cepat. Diperkirakan pertumbuhan penduduk akan

semakin meningkat, hal ini terlihat bahwa jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa

pertahun meningkat, maka pemerintah menggalakan program Keluarga

Berencana. Pada program KB banyak mendapatkan hal pelayanan tentang KB

seperti tentang alat kontrasepsi Suntik, Pil, Implan, IUD, MOP / MOW dan

Kondom. Saat ini 60 juta perempuan didunia menggunakan kontrasepsi pil.

Menurut tim peneliti di Inggris memaparkan bahwa pengontrolan kelahiran

atau KB mampu melindungi wanita dari resiko kanker rahim selama 30 tahun

bahkan lebih bisa lama lagi walaupun pil sudah berhenti dikonsumsi dan

penelitian membuktikan bahwa pil KB berhasil mencegah 100.000 kasus

kematian akibat kanker rahim diseluruh dunia. (http://www.scribd.com).

Dinegara maju seperti Amerika Serikat 24 juta jiwa perempuan menikah

40% adalah wanita usia subur, sedangkan dinegara berkembang lebih dari 38

juta jiwa perempuan menggunakan pil. Sedangkan di Indonesia tahun 2005

bahwa akseptor KB pil nomor dua setelah KB suntik yaitu (58,6% : 30,6%).

Sedangkan pada tahun 2006 akseptor KB pil berkisar 28,64% dari jumlah

wanita subur dan pada tahun 2007 akseptor KB pil berkisar 1,06 juta jiwa dan

merupakan nomor dua setelah KB suntik.


Diprovinsi Jawa Barat peserta KB pil sepanjang tahun 2006 telah

mencapai 5.605.804 akseptor dengan klasifikasi metode kontrasepi

menggunakan non hormonal dan hormonal. Akseptor pengguna metode

kontrasepsi non hormonal mencapai 887.893 orang atau 15,84% dari total KB

aktif. Kemudian kontrasepsi hormonal mencapai 4.717.953 akseptor atau

84,16% dari total peserta aktif yang dimana akseptor KB pil nomor dua

setelah KB suntik (51,64% : 28,64%) yang menggunakan PIL KB 70 di BPS

Bd. Z, Pamulang - Tangerang. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis

ingin melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Akseptor KB Pil Pada

Wanita Pasangan Usia Subur di BPS Z. Pamulang Tanggerang Periode Januari

- Mei 2011.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan permasalahan dalam

penelitian ini yaitu bagaimana gambaran karakteristik Akseptor KB Pil pada

Wanita Pasangan Usia Subur Di BPS Bd. Z, Pamulang – Tangerang.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran akseptor KB Pil pada Wanita

Pasangan Usia Subur di BPS Z. di Pamulang Tanggerang Periode

Januari - Mei 2011.


1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi akseptor kontasepsi pil KB

di BPS Z.di Pamulang Tanggerang Periode Januari - Mei 2011.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi akseptor kontasepsi pil KB

berdasarkan umur di BPS Z. di Pamulang Tanggerang Periode

Januari - Mei 2011

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi akseptor kontasepsi pil KB

berdasarkan pekerjaan di BPS Z .di Pamulang Tanggerang Periode

Januari - Mei 2011

d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi akseptor kontasepsi pil KB

berdasarkan paritas di BPS Z. di Pamulang Tanggerang Periode

Januari - Mei 2011.

e. Untuk mengetahui distribusi frekuensi akseptor kontasepsi pil KB

berdasarkan pendidikan di BPS Z.di Pamulang Tanggerang

Periode Januari - Mei 2011.

1.4 Ruang Lingkup

Di dalam penelitian ini peneliti tentang penggunaan akseptor KB dengan

alat kontrasepsi pil di BPS Z.di Pamulang Tanggerang Periode Januari - Mei

2011. Berdasarkan distribusi frekuensi Umur, Pekerjaan, Paritas, dan

Pendidikan.
1.5 Manfaat Penulisan

1.5.1 Institusi Pendidikan

Sebagai informasi dan bahan bacaan bagi mahasiswa kebidanan

pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

1.5.2 Bagi BPS "Z"

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

masukan dalam pelayanan kontrasepsi pil pada wanita pasangan usia

subur.

1.5.3 Bagi Penulis

1. Pembelajaran melakukan penelitian untuk bidang kesehatan

(kebidanan)

2. Memahami hasil penelitian dan menerapkan ilmunya di lapangan

3. Dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat di perkuliahan khususnya

pada mata kuliah metode penelitihan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

2.1.1 KB adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan

memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan

menjarangkan kehamilan. (Mochtar.R.1998).

2.1.2 KB adalah usaha untuk mengatur banyaknya jumlah kelahiran

sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi sang ayah

serta keluarganya atau masyarakatnya yang bersangkutan atau akan

menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran.

(Winkjosatro, 2003).

2.1.3 KB adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya perubahan

atau mencegah sel mani dari laki – laki dan sel telur dari perempuan

dalam persetubuhan. (Sarwono, 2005).

2.2 Kontrasepsi

2.2.1 Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti pencegahan atau melawan,

sedangkan konsepsi adalah pertemuan sel telur (sel perempuan) yang

matang dan untuk sperma (sel mani laki – laki ) yang mengakibatkan

kehamilan maksud dari kehamilan sebagai akibat dari pertemuan

antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.


2.2.2 Pil KB

Alat kontrasepsi yang berisi hormon cara kerjanya mencegah

terjadinya ovulasi, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga

menghambat sperma masuk.

2.2.3 Efek Samping

Keluhan berupa gerakannya yang dirasakan oleh akseptor KB yang

secara medis dapat dikaitkan dengan metode kontrasepsi yang

digunakan.

2.2.4 Penggunaan

Dengan adanya alat kontrasepsi dapat menjarangkan kehamilan pada

perempuan yang pada saat tersebut menggunakan metode kontrasepsi.

2.3 Jenis Pil KB

2.3.1 Pil Mini (Kontrasepsi Pil Progestin)

Pil mini hanya mengandung progestin saja tanpa estrogen dengan dosis

lebih kurang 0,5 mg. Sedangkan komposisinya yaitu lynestrenol contoh

exluton kerjanya menekan ovulasi dan angka kegagalannya 0,2 – 12. Pil

mini dianjurkan bagi wanita yang menyusui dan mempunyai masalah

dengan estrogen.

2.3.2 Pil Kombinasi

Pil yang berisi estrogen dan progesteron dengan dosis 0,05 – 0,08 atau

0,1 mg pertablet, komposisinya ethyniloestradiol dan mestranol

contohnya microgynon, nordette, gunanya menekan produksi pituitary

gonodotropin FSH dan LH. Pil yang berisi progestin hanya menurunkan

risiko terjadinya kehamilan saja.


2.4 Efektifitas (Daya Guna)

Efektifitas pil dapat dinilai pada tingkat yakni :

2.4.1 Daya guna theoritis (theorectical effetiveness) yakni kemampuan

suatu cara kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang

tidak diinginkan apabila cara tersebut digunakan terus-menerus sesuai

dengan petunjuk yang memberikan daya guna dalam teoritis hampir

100 persen.

2.4.2 Daya guna pemakaian (use effectiveness) yaitu kemampuan suatu cara

kontrasepsi dalam keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemakaian tidak hati-hati kurang

taat pada peraturan dan sebagainya daya guna pemakaiannya 95 – 98%.

2.5 Cara Kerja Estrogen

Pengaruh komponen dalam pil memperkuat khasiat estrogen untuk

mencegah ovulasi, selanjutnya estrogen dalam dosis tinggi dapat pula

mempercepat perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam

endometrium dari ovum yang sudah dibuahi. Estrogen mempunyai khasiat

sebagai berikut :

2.5.1 Ovulasi

Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi

poros hipotalamus – hipofisis – ovarium dan karena modifikasi dari

FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh

progesteron.
2.5.2 Implantasi

2.5.2.1 Implantasi dari blastosis yang sedang berkembang terjadinya

enam hari setelah fertilisasi dan hal ini dapat dihambat bila

endometrium tidak berada dalam keadaan optimal.

2.5.2.2 Implantasi dari ovarium yang telah dibuahi juga dapat

dihambat oleh estrogen dengan dosis tinggi.

2.5.2.3 Tansfor Gamet

Pada percobaan binatang, transfor gamet atau ovum

dipercepat oleh estrogen dan ini disebabkan efek hormonal

pada sekresi dan pristaltik tuba serta kontraktilitis usus.

2.6 Cara Kerja Progesteron

Pengaruh komponen progesteron dalam pil memperkuat khasiat

estrogen untuk mencegah ovulasi, selanjutnya estrogen dalam dosis tinggi

dapat pula mempercepat perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya

implantasi dalam endometrium dari ovum yang sudah dibuahi. Progesteron

mempunyai khasiat sebagai berikut :

2.6.1 Ovulasi itu sendiri mungkin dapat dihambat karena tergantungnya

fungsi hipotalamus – hipofisis – ovarium dan karena modifikasi dari

FSH dan LH pertengahan siklus yang disebabkan oleh Progesteron.

2.6.2 Implantasi

2.6.2.1 Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron

pra ovulasi.
2.6.2.2 Pemberian progesteron dapat mengganggu kadar puncak FSH

dan LH sehingga meskipun terjadi ovulasi, produksi

progesteron yang berkurang dari corpus luteum menyebabkan

penghambatan dari implantasi.

2.6.3 Transpport Gamet

2.6.3.1 Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan

progesteron sebelum terjadinya fertilisasi.

2.6.3.2 Pengangkutan ovum yang lambat dapat menyebabkan

peninggian insiden implantasi ektopik pada wanita yang hanya

memakai kontrasepsi mengandung progesteron.

2.6.4 Lendir Serviks yang kental

2.6.4.1 Dalam 24 jam setelah pemberian progesteron, sudah tamak

lendir serviks kental sehingga mortalitas dan hanya penetrasi

spermatozoa terhambat.

2.6.4.2 Lendir serviks yang tidak kental untuk sperma lendir yang

jumlahnya sedikit dari kental.

2.7 Cara Pemakaian Pil

Pil KB merupakan peserta terbesar dan diharapkan keberhasilan yang

tinggi untuk mencapai hasil yang terbaik bagi petunjuk pemakaian pil perlu

diterangkan antara lain :

2.7.1 Sebaiknya diminum setiap hari, lebih baik diwaktu yang sama setiap hari.

2.7.2 Pil yang pertama diminum pada hari yang pertama sampai dengan hari

yang ketujuh pada siklus haid.


2.7.3 Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil jika 28 habis

sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru. Apabila paket 21

habis, sebaiknya tunggu satu minggu baru kemudian mulai minum

dari paket yang baru.

2.7.4 Apabila muntah dalam waktu 2 jam setelah penggunaan pil, ambillah

pil lain atau menggunakan kontrasepi lain.

2.7.5 Jika lupa minum satu pil tersebut segera setelah ingat harus minum 2 pil

pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan kontrasepsi yang lain.

Bila lupa 2 pil atau lebih sebaiknya minum pil setiap hari sampai terkejar.

Juga sebaiknya menggunakan kontrasepsi yang lain atau tidak

menggunakan hubungan seksual sampai setelah menghabiskan pil

tersebut.

Petunjuk yang perlu diperhatikan:

a. Pil diminum pada waktu sama setiap hari, sebaiknya hari sebelum tidur.

b. Pada paket yang berisi 28 pil, bila paket pil telah habis segeralah

menyambungnya dengan mulai pil sampai paket yang baru.

c. Bila lupa minum pil sampai 3 hari berturut – turut mungkin ibu akan

mengalami haid maka hentikanlah minum pil dari bungkus ini dan

mulailah minum pil pertama dari bungkus yang baru pada hari kelima

haid tersebut.

d. Setiap kali lupa minum pil akan meningkat kemungkinan hamil.

e. Oleh karena itu pil dapat mengurangi produksi air susu ibu maka yang

masih menyusui anaknya, sebabnya atau menggunakan pil tersebut

sebagai kontrasepsi.
2.8 Indikasi Pemakaian Pil

Dapat diberikan pada semua wanita bersuami yang memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

a. Perempuan pada usia reproduksi.

b. Perempuan yang telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.

c. Perempuan gemuk atau kurus.

d. Perempuan yang menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas.

e. Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui.

f. Perempuan setelah melahirkan enam bulan yang tidak memberikan ASI

ekslusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok

bagi perempuan tersebut.

g. Perempuan pasca keguguran.

h. Perempuan dengan kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal,

pembuluh darah, mata, dan syaraf.

i. Perempuan yang anemia karena haid berlebihan.

j. Perempuan dengan nyeri haid hebat.

k. Perempuan dengan siklus haid tidak teratur.

l. Perempuan dengan penyakit tiroid, penyakit radang penggul,

endometriosis atau tumor ovarium.

2.9 Kontra Indikasi Pemakaian Pil

a. Perempuan hamil atau dicurigai hamil.

b. Perempuan menyusui ekslusif.

c. Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.


d. Perempuan dengan penyakit hati akut.

e. Perempuan perokok dengan usia > 35 tahun.

f. Perempuan dengan gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis

g. Perempuan dengan riwayat gangguan jantung, stroke, atau tekanan darah

> 180 / 110 mmHg.

h. Perempuan dengan kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.

i. Perempuan dengan migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsy /

riwayat epilepsy).

2.10Keuntungan Kontrasepsi Pil

b. Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas

tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 100 perempuan

dalam setahun pertama penggunaan).

c. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.

d. Tidak mengganggu hubungan seksual.

e. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah

anemia), tidak terjadi nyeri haid.

f. Dapat digunakan sejak usia remaja sampai menopouse.

g. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin

menggunakan untuk mencegah kehamilan.

h. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.

i. Dapat digunakan sebagai KB darurat.

j. Siklus haid jadi teratur.

k. Keluhan - keluhan dismenore yang primer jadi berkurang atau hilang

sama sekali.
Kerugian Pil antara lain :

a. Pil harus setiap hari sehingga kadang merepotkan.

b. Mual terutama pada 3 bulan pertama.

c. Perdarahan bercak terutama pada 3 bulan pertama.

d. Pusing dan nyeri payudara.

e. Berat badan sedikit naik, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat

badan justru memiliki dampak positif.

f. Tidak boleh diberikan pada ibu yang menyusui (Mengurangi ASI).

g. Dapat meningkatkan tekanan darah.

2.11Efek Samping Kontrasepsi Pil

2.11.1 Mual

Penanggulangan : beri vitamin B6 ganti dengan pil yang

mengandung estogen lebih rendah atau ganti dengan cara KB lainnya.

2.11.2 Pusing atau nyeri kepala

Penanggulangan :

a. Pastikan tekanan darahnya normal.

b. Berikan pengobatan simptomatis bila perlu minum paracetamol

3x500 mg, mefenamat 3x500 mg/hari.

c. Ganti dengan pil yang mengandung estrogen lebih rendah.

d. Bila tidak menolong hentikan pemakaian pil diganti cara

kontrasepsi non hormonal.

2.11.3 Gangguan Siklus Haid

Penanggulangan :
a. Tidak mengalami haid

Bila klien memaksa haid dapat diberikan pil KB estrogen 3x1

tablet dari hari 1 sampai ke 3, 1x1 tablet mulai dari IV selama 4

sampai 5 hari, biasanya akan terjadi haid.

b. Perdarahan bercak atau menetes atau perdarahan diluar siklus haid

bila mengganggu dapat diberikan pil kombinasi 3x1 tablet/hari

pertama 7 hari atau diganti dengan pil KB atau estrogen lebih tinggi.

c. Perdarahan lebih banyak dari biasanya diberikan tablet sulfas

feros 3x1 tablet/hari selama 5 - 7 hari selama keadaan membaik.

2.11.4 Jerawat

Penanggulangan : bila ada infeksi dapat diberikan tetrasiklin 3 sampai

4 kali kapsul 250 mg selama 2 minggu. Bila jerawat menetap dan

bertambah baik, diganti dengan cara kontrasepsi non hormonal.

2.11.5 Bercak coklat kehitaman pada wajah

Penanggulangan : Bila berlebihan dan menetap hentikan pemakaian pil

dan diganti cara kontrasepsi non hormonal.

2.11.6 Penambahan Berat Badan

Penanggulangan : Anjurkan klien melakukan diet rendah kalori dan

olahraga, bila tidak menolong hentikan pemakaian pil dan diganti cara

kontrasepsi non hormonal.

2.11.7 Hipertensi

Penanggulangan : Apabila lebih dari 160/95 mmHg, maka pengguna

perlu dihentikan dan diganti dengan cara kontrasepsi lainnya.


2.12 Gambaran Akseptor KB Pil Pada Wanita Pasangan Usia Subur

2.12.1 Umur

Umur ibu sangat mempengaruhi status reproduksi yang

menentukan kesehatan maternal dan berhubungan erat dengan KB usia

ibu diantara 20 tahun dan 35 tahun merupakan usia untuk KB.

(Manuaba, 1998).

Ibu yang berumur dibawah 20 tahun belum matang dan belum

siap secara fisik maupun mental dan sosial untuk menghidupkan

keluarga mengemukakan bahwa berkembangnya pengetahuan dan

keterampilan sejalan dengan umur dan pendidikan. (Elizabeth

B.H,1994).

2.12.2 Pekerjaan

Pekerjaan seorang ibu berpengaruh pada penggunaan alat

kontrasepsi yang dipakai. Sebagai contoh seorang ibu yang bekerja

setiap hari karena hal tersebut dapat membuat kesibukan, wanita karier

menginginkan kontrasepi yang dapat kemudahan yaitu menggunakan

alat kontrasepsi mantap. (Saifuddin Abdul Bari, 2003).

Bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi

ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap keluarga. (Markum A.H,

1991).

Pekerjaan dari peserta KB dan suami akan mempengaruhi

pendapatan dan status ekonomi keluarga. Suatu keluarga dengan status

ekonomi atas terdapat perilaku fertilitas yang mendorong terbentuknya

keluarga besar. (Singarimbun, 1995).


Status pekerjaan dapat berpengaruh terhadap keikutsertaan dalam

KB karena adanya dorongan pengaruh lingkungan pekerjaan yang

mendorong seseorang untuk ikut dalam KB, sehingga secara tidak

langsung akan mempengaruhi status dalam pemakaian alat kontrasepsi.

2.12.3 Paritas

Dalam pemanfaatan pelayanan KB jumlah anak hidup

berhubungan dengan hasil ibu untuk meningkatkan minat.

(Sadin,1996).

Mengemukakan hasil penelitian bahwa responden yang

mempunyai anak kurang dari 3 orang, pemakaiannya KB lebih dari ibu

yang mempunyai anak lebih dari 3 orang, hal tersebut diatas mungkin

disebabkan karena ibu yang mempunyai anak sedikit masih sangat

mengharapkan untuk ber KB dengan baik.

2.12.4 Tingkat Pendidikan

Faktor pendidikan seseorang memerlukan dalam pengambilan

keputusan dan menerima informasi dari seseorang yang berpendidikan

rendah. (Brower, 1993).

2.13Kerangka Teori

Berdasarkan teori maka gambaran akseptor KB pil pada wanita

pasangan usia subur antara lain :

1. Umur
Alat
2. Pekerjaan
Kontrasepsi
3. Paritas Pil

4. Pendidikan
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERSIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep - konsep yang akan diamati atau diukur melalui penelitian-

penelitian yang akan dilakukan. (Notoadmodjo, 2002).

Penulis dalam hal ini akan melakukan penelitian mengenai gambaran

penggunaan alat kontrasepsi pil di BPS Z.di Pamulang Tanggerang Periode

Januari - Mei 2011. Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur,

paritas, pekerjaan, pendidikan dan dependen pengguna kontrasepsi pil.

Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependent

Umur Alat
Pekerjaan Kontrasepsi Pil
Paritas
Pendidikan
3.2 Definisi Opersional

Definisi Alat
No Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur

1 Alat Jenis obat yang Check list Rekam 0 = Kontrasepsi Nominal

Kontrasepsi mengandung medik Oral Kombinasi

Pil hormon di gunakan 1 = Kontrasepsi

untuk mencegah Oral Progestin

kehamilan yang

diminum oleh PUS.

2 Umur Usia yang dihitung Check list Rekam 0 = < 20 thn Ordinal

dari mulai lahir medik 1 = 20 –35 thn

sampai dengan 2 = > 35 thn

sekarang

berdasarkan ulang

tahun terakhir.

3 Pekerjaan Suatu kegiatan Check Rekam 0 = IRT Nominal

untuk melakukan List medik 1 = PNS

sesuatu dan ada 2 = Swasta

tujuan dengan 3 = Buruh

mendapat imbalan.
4 Paritas Seorang wanita Check Rekam 0 = primipara Ordinal

yang pernah List medik (1)

melahirkan anak 1 = Multipara

baik hidup maupun (2-4)

mati. 2 = grandemulti

(5)

5 Pendidikan Pendidikan formal Check Rekam 0 = SD Ordinal

yang ditempuh list medik 1 = SMP

sampai dengan 2 = SMA

mendapat ijazah. 3 = PT
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan cross sectional yaitu metode penelitian yang bertujuan

menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik variabel terikat yaitu

KB pil dengan variabel bebas yaitu umur, pekerjaan, paritas, dan pendidikan,

Pengukuran variabel terikat dan variabel bebas di lakukan pada saat

bersamaan(one time approaeh)

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau yang akan

diteliti. (Soekidjo,2005). Populasi dalam penelitian adalah seluruh

akseptor KB yang menggunakan metode kontrasepsi pil di BPS

Z.Pamulang Tanggerang Periode Januari - Mei 2011 berjumlah 70 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah Sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dianggap mewakili seluruh populasi. (Soekidjo,2005).

Sampel yang diambil adalah sebagian ibu yang menggunakan

kontrasepi KB pil di BPS Z.di Pamulang Tanggerang januari –mei

2011 ,sebanyak 70 orang (population sampling).


4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Z.di Pamulang Tanggerang .Waktu

penggambilan penelitian dilakukan dari bulan Januari – Mei 2011.

4.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan formulir yang telah disiapkan

sesuai dengan variabel - variabel yang diteliti dengan menggunakan data

sekunder yakni catatan medis (medical record) yang diperoleh dari

pengambilan data pada buku status pasien pada tahun 2011 yang terdiri dari

nomor register, umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan alat kontrasepsi pil.

4.5 Pengolahan Data

4.5.1 Editing

Proses pemeriksaan data dilapangan sehingga menghasilkan

data yang akurat untuk pengelolaan data selanjutnya.

4.5.2 Koding

Proses pemberian kode data yang akan dianalisa atau dimasukan

dalam pencatatan yang bertujuan menyingkat data yang didapat dengan

jalan pemberian kode - kode dalam bentuk angka.

4.5.3 Pemindahan data

Memindahkan data yang sudah diedit dan yang telah dilakukan

pengkodingan.

4.5.4 Tabulating

Memasukan data tersebut kedalam tabel yang telah disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.


4.6 Penyajian Data

Penyajian data dalam bentuk tekstular dan tabular pengolahan data

dilaksanakan melalui tahap sebagai berikut :

4.6.1.1 Transfering

Memindahkan semua jawaban yang telah menggunakan kode kedalam

media tertentu misalnya master table atau kartu kode

4.6.1.2 Tabulating

Pemindahan data dari kartu atau master kedalam distribusi kedalam

frekuensi.

4.7 Analisa Data

Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan analisa statistik

untuk menunjang kegiatan analisa teknik yang digunakan adalah analisa

univariat.

Dilakukan secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari

masing - masing variabel.

Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

F = frekuensi

x = jumlah yang didapat

N = jumlah populasi
BAB V

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian kepada 70 Akseptor KB pil yang sekaligus sampel

dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis melihat dari beberapa karakteristik

yang mempengaruhi akseptor KB pil yaitu umur ibu, paritas, pendidikan, dan

pekerjaan hasilnya dalam bentuk tabel – tabel sebagai berikut:

Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Akseptor Kontrasepsi Pil di BPS Z. Pamulang
Tanggerang Periode Januari – Mei 2011

No Alat Kontrasepsi %
1 Kontrasepsi Oral Progestin 20 28,57
2 Kontrasepsi Oral Kombinasi 50 71,43
Jumlah 70 100,0

Dari tabel diatas terlihat akseptor KB pil yang menggunakan alat

kontrasepsi yang terbanyak yaitu Kontrasepsi Oral Kombinasi sebanyak 50 orang

(28,57%) sedangkan yang terendah alat Kontrasepsi Oral Progestin sejumlah 20

orang (28,57 %).


Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di BPS Z. Pamulang
Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011

No Umur %
1 < 20 tahun 5 7,14
2 20-30 tahun 15 21,43
3 > 30 tahun 50 71,43
Jumlah 70 100,0

Dari tabel diatas terlihat responden yang berumur >30 tahun adalah

jumlah tertinggi yaitu 50 orang (71,43%) dan terendah adalah akseptor KB

yang berumur < 20 tahun sejumlah 5 orang (7,14%).

Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di BPS Z.
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011

No Pekerjaan %
1 IRT 35 50,00
2 PNS 15 21,43
3 Swasta 12 17,14
4 Buruh 8 11,43
Jumlah 70 100,0

Dari tabel diatas terlihat pekerjaan tertinggi IRT sebanyak 35

akseptor (50,00%) sedangkan terendah Buruh dengan jumlah 8 orang

(11,43%).
Tabel 5.4.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Di BPS Z. Pamulang
Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011

No Paritas %
1 1 25 35,71
2 2–4 35 50,0
3 >5 10 14,29
Jumlah 70 100,0

Dari tabel di atas terlihat distribusi frekuensi ditinjau, berdasrkan

paritas tertinggi pada paritas 2- 4 yaitu yaitu sejumlah 35 orang (50,0%) dan

terendah paritas lebih dari 5 berjumlah 10 orang (14,29%).

Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di BPS Z. di
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011

No Pendidikan %
1 SD 15 21,14
2 SMP 20 28,57
3 SMA 30 42,86
4 PT 5 7,14
Jumlah 70 100,0

Dari tabel diatas terlihat pendidikan responden yang terbanyak

berpendidikan SMA sejumlah 30 orang (42,86%) dan yang terendah

Perguruan Tinggi yaitu sejumlah 5 orang (7,14 %).


Tabel 5.6.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut umur di BPS Z. di
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Umur %
1 < 20 tahun 2 10
2 20-30 tahun 7 35
3 > 30 tahun 11 55
Jumlah 20 100,0

Dari tabel diatas terlihat responden yang berumur >30 tahun adalah

jumlah tertinggi yaitu 11 orang (55%) dan terendah adalah akseptor KB yang

berumur < 20 tahun sejumlah 2 orang (10%).

Tabel 5.7.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut pekerjaan di BPS Z. di
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Pekerjaan %
1 IRT 10 50
2 PNS 4 20
3 Swasta 4 20
4 Buruh 2 10
Jumlah 20 100,0

Dari tabel diatas terlihat pekerjaan tertinggi IRT sebanyak 10 akseptor

(50%) sedangkan terendah Buruh dengan jumlah 2 orang (10%).


Tabel 5.8.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut paritas di BPS Z. di
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Paritas %
1 1 7 35
2 2–4 10 50
3 >5 3 15
Jumlah 20 100,0

Dari tabel di atas terlihat distribusi frekuensi ditinjau, berdasrkan

paritas tertinggi pada paritas 2- 4 yaitu yaitu sejumlah 10 orang (50%) dan

terendah paritas lebih dari 5 berjumlah 3 orang (15%).

Tabel 5.9.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut pendidikan di BPS Z.
di Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Pendidikan %
1 SD 5 25
2 SMP 4 20
3 SMA 10 50
4 PT 1 5
Jumlah 20 100,0

Dari tabel diatas terlihat pendidikan responden yang terbanyak

berpendidikan SMA sejumlah 10 orang (50%) dan yang terendah Perguruan

Tinggi yaitu sejumlah 1 orang (5%).


Tabel 6.0.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut umur di BPS Z. di
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Umur %
1 < 20 tahun 3 6
2 20-30 tahun 8 16
3 > 30 tahun 39 78
Jumlah 50 100,0

Dari tabel diatas terlihat responden yang berumur >30 tahun adalah

jumlah tertinggi yaitu 39 orang (78%) dan terendah adalah akseptor KB yang

berumur < 20 tahun sejumlah 3orang (6%).

Tabel 6.1.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut pekerjaan di BPS Z. di
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Pekerjaan %
1 IRT 25 50
2 PNS 11 22
3 Swasta 8 16
4 Buruh 6 12
Jumlah 50 100,0

Dari tabel diatas terlihat pekerjaan tertinggi IRT sebanyak 25 akseptor

(50%) sedangkan terendah Buruh dengan jumlah 6 orang (12%).


Tabel 6.2.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut paritas di BPS Z. di
Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Paritas %
1 1 18 36
2 2–4 25 50
3 >5 7 14
Jumlah 50 100,0

Dari tabel di atas terlihat distribusi frekuensi ditinjau, berdasrkan paritas

tertinggi pada paritas 2- 4 yaitu yaitu sejumlah 25 orang (50%) dan terendah

paritas lebih dari 5 berjumlah 7 orang (14%).

Tabel 6.3.
Distribusi akseptor kontrasepsi pil progestin menurut pendidikan di BPS Z.
di Pamulang Tanggerang Periode Jakarta Januari – Mei 2011.

No Pendidikan %
1 SD 10 20
2 SMP 16 32
3 SMA 20 40
4 PT 4 8
Jumlah 50 100,0

Dari tabel diatas terlihat pendidikan responden yang terbanyak

berpendidikan SMA sejumlah 20 orang (40%) dan yang terendah Perguruan

Tinggi yaitu sejumlah 4 orang (8%).


BAB VI

PEMBAHASAN

Dalam Bab ini penulis membahas hasil penelitian mengenai penggunaan

kontrasepsi pil pada wanita pasangan usia subur di BPS Z. di Pamulang

Tanggerang Jakarta Periode Januari - Mei 2011.

6.1 Alat Kontrasepsi

Dalam Penelitian yang mendapatkan akseptor KB pil yaitu alat

Kontarasepsi Oral Kombinasi yang paling tinggi sebanyak 50 orang (71,43%),

sedangkan yang paling rendah alat Kontrasepsi Oral Progestin sebanyak 20

orang (28,57%).

Menurut Saifuddin, Abdul Bari, (2003), mengatakan bahwa dalam hal

ini menunjukan akseptor lebih banyak menggunakan pil kombinasi

dibandingkan pil yang lain, dikarenakan pil kombinasi lebih mudah cara

penggunaannya dan angka kegagalannya kecil 0,1-0,7 serta efektifitasnya

tinggi hampir 100 %.

Hasil penelitian yang diperoleh sudah sesuai dengan teori. Hal ini

disebabkan karena KB pil kombinasi dengan dosis rendah yang sekarang

tersedia lebih baik dari pada produk sebelumnya karena efek samping dari pil

kombinasi lebih sedikit dan jarang menimbulkan masalah medis, pada angka

kegagalannya lebih kecil dibandingkan dengan pil yang lain sehingga

akseptor lebih menginginkan yang mudah dan aman yaitu KB pil kombinasi.
6.2 Umur

Dalam penelitian diketahui distribusi frekuensi akseptor KB pil

berdasarkan umur yang tertinggi pada kelompok usia >30tahun sejumlah 50

orang (71,43%), sedangkan yang terendah pada kelompok usia < 20 tahun

sejumlah 5 orang (7,14%).

Menurut Manuaba, (1998), mengemukakan bahwa umur ibu sangat

mempengaruhi status reproduksi yang menentukan kesehatan maternal dan

berhubungan erat dengan KB usia ibu antara 20 tahun dan 35 tahun

merupakan usia untuk KB.

Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori, hal ini disebabkan

bahwa pada usia 20 – 35 tahun adalah usia produktif untuk menggunakan

kontrasepsi dan ibu – ibu lebih memilih pil dikarenakan pil memiliki

efektifitasnya yang tinggi, tidak mengganggu hubungan seksual, kesuburan

kembali setelah penggunaan pil dihentikan, siklus haid menjadi teratur.

6.3 Pekerjaan

Dalam penelitian ini yang ditinjau dari faktor pekerjaan didapatkan

akseptor KB pil yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga lebih banyak yaitu

sejumlah 35 orang (50,00%), sedangkan yang terendah Buruh sejumlah 8

orang (11,43%).

Menurut Markum, AH, (1991). Dan bekerja umumnya merupakan

kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu - ibu akan mempunyai

pengaruh terhadap keluarga. Adapun Menurut Singarimbun, (1996),

mengungkapkan bahwa Pekerjaan dari peserta KB dan suami akan

mempengaruhi pendapatan dan status ekonomi keluarga. Suatu keluarga


dengan status ekonomi atas terdapat perilaku fertilitas yang mendorong

terbentuknya keluarga besar.

Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori, hal ini disebabkan

karena status pekerjaan dapat berpengaruh terhadap keikutsertaan dalam KB

karena adanya faktor pengaruh lingkungan pekerjaan yang mendorong

seseorang untuk ikut dalam KB, sehingga secara tidak langsung akan

mempengaruhi status pemakaian kontrasepsi.

6.4 Paritas

Dalam penelitian ini yang ditinjau dari paritas distribusi frekuensi

akseptor KB pil yang tertinggi pada paritas 2 - 4 adalah jumlah tertinggi yaitu

sebesar 35 orang (50,0%) dibandingkan dengan paritas 1 yang berjumlah 15

orang (35,71%).

Menurut Sadin, (1996), menyatakan bahwa dalam pemanfaatan pelayanan

KB jumlah anak hidup berhubungan dengan hasil ibu untuk meningkatkan minat.

Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori, bahwa pada

responden yang mempunyai anak kurang dari 3 orang, pemakaian KB lebih

diperhatikan dari pada ibu yang mempunyai anak lebih dari 3 orang, hal

tersebut diatas mungkin disebabkan karena ibu yang masih mempunyai anak

lebih sedikit masih sangat mengharapkan untuk ber KB dengan baik, hal ini

menunjukan responden multipara dalam penggunaan kontrasepsi pil sudah

lebih mantap dengan memilih pil kontrasepsi hormonal karena kesuburannya

akan cepat kembali jika ibu menginginkan hamil kembali.


6.5 Pendidikan

Dalam penelitian ini yang ditinjau dari segi pendidikan akseptor

dengan latar belakang SMA adalah jumlah tertinggi yaitu sejumlah 30 orang

(42,86%) dan yang terendah adalah akseptor dengan latar belakang Perguruan

Tinggi yaitu sejumlah 5 orang (7,14%).

Menurut BKKBN, (2005), mengatakan bahwa Pendidikan merupakan

salah satu faktor yang menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang

terhadap pentingnya sesuatu hal, termasuk pentingnya keikutsertaan dalam

KB. Ini disebabkan sesorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas

pandangannya dan lebih mudah menerima ide dan tata cara kehidupan baru.

Hasil penenelitian yang diperoleh sesuai dengan teori, bahwa dalam

hubungan dengan pemakaian kontrasepsi pendidikan akseptor dapat

mempengaruhi dalam hal pemilihan jenis kontrasepsi yang secara tidak

langsung akan mempengaruhi kelangsungan pemakaiannya, hal ini

menunjukan bahwa pendidikan Perguruan Tinggi hanya sedikit yang

menggunakan pil dan disamping itu pula dikarenakan mayoritas yang ada

didaerah itu kebanyakan SMA.


BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

Didapatkan akseptor yang menggunakan alat Kontrasepsi Oral

Kombinasi sejumlah 50 orang (71,43%), akseptor KB di BPS Z. Pamulang

Tanggerang Periode Januari – Mei 2011

Hal ini menunjukan bahwa akseptor menyadari pentingnya untuk menunda

kehamilan demi tercipta keluarga sejahtera dan berkualitas.

1. Didapatkan akseptor kontrasepsi yang menggunakan pil umur 20-30 tahun

sejumlah 15 orang (21,43%). Karena pada usia 20-30 tahun adalah usia

produktif untuk menggunakan kontrasepsi dan ibu lebih memilih

kontrasepsi pil dikarenakan memiliki efektifitas yang tinggi, tidak

menganggu hubungan seksual, kesuburan kembali setelah pengunaan pil

dihentikan, siklus haid teratur.

2. Didapatkan akseptor kontrasepsi yang menggunakan pil menurut pekerjaan

yang terbanyak Ibu Rumah Tangga sejumlah 35orang (50,00%), hal ini

dikarenakan ibu rumah tangga tidak sibuk dan lebih senang pil karena

memiliki efektifitas yang tinggi, sikhaid menjadi teratur, sehingga ibu-ibu

lebih memilih kontrasepsi pil.

3. Didapatkan akseptor kontrasepsi yang mengunakan pil menurut jumlah

paritas yaitu 2-4 sejumlah 35 orang (50,00%), hal ini menunjukan multipara
yang sudah ber KB mempunyai pengalaman dan telah benar-benar mantap

dalam menggunakan pil KB yang diinginkan.

4. Didapatkan akseptor kontrasepsi yang menggunakan pil menurut

pendidikan yang terbanyak SMA sejumlah 30 orang (42,86%), sedangkan

yang terendah Perguruan Tinggi sejumlah 5 orang (7,14%), hal ini

menunjukan bahwa pendidikan tingkat SMA pengetahuannya sudah bagus

dikarenakan informasi - informasi tentang keuntungan dan kerugiannya

dari kontrasepsi pil lebih banyak diketahui SMA dari pada Perguruan

Tinggi hanya ada 8 orang dikarenakan alat kontrasepsi mayoritas didaerah

itu kebanyakan SMA.

7.2 Saran

7.2.1 BPS Bidan "Z" di Pamulang - Tangerang

Bagi para petugs kesehatan di wilayah agar dapat promosikan dan

mengadakan penyuluhan tentang kontrasepsi khususnya kontrasepsi

pil.

7.2.2 Peneliti selanjutnya

Untuk mengakaji lebih dalam tentang KB pil. Dan dalam penelitian

selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sama dengan metode dan

pemecahan lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 2000. Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Djuharie Setiawan, 2001. Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Disertai, Irama


Widya, Bandung.

Hanafi Hartanto Dr, 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Bina
Harapan, Jakarta.

Manuaba IBG, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana, EGC, Jakarta.

Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I, EGC, Jakarta.

Notoatmojo Soekidjo, Dr, 2001. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka


Cipta, Jakarta.

Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,


Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

Wiknjosastro, 2003. Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina
Pustaka, Jakarta.

wiknjosastro, dkk, 1999. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Kelima, Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.

(http://www.scribd.com).

Anda mungkin juga menyukai