Anda di halaman 1dari 55

KEPERCAYAAN DAN MITOS YANG BERKEMBANG

PADA MASYARAKAT JAWA

Disusun untuk memenuhi tugas madrasah guna melengkapi syarat kelulusan di


Madrasah Aliyah Bustanul Ulum

Disusun Oleh :

Nama : Esa Eka Saputra

NIS/NISN : 4684/3043946814

Kelas : XII Ilmu-ilmu Sosial

MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ULUM

JAYASAKTI ANAK TUHA LAMPUNG TENGAH

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : “ KEPERCAYAAN DAN MITOS YANG


BERKEMBANG PADA MASYARAKAT JAWA “

Nama Siswa : Esa Eka Saputra

NIS/NISN : 4684/3043946814

Kelas :XII Ilmu-IlmuSosial

Telah diterima dan disahkan pada


tanggal...........................................................2023

Pembimbing

IMAM ABROR, M.M.Pd.

Penguji I Penguji II

(.................................) (.................................)

Ketua KKM Wilayah Barat Kepala MA Bustanul Ulum

H. SYAHRUDIN AL JAWI, M.Pd. SYUKRON JAZULI, M.Pd.

Nilai Karya Tulis (Baik/Cukup/Kurang)

i
MOTTO

“ I Walk Slowly, But I Never Walk Backward “

“ Saya berjalan perlahan, tapi saya tidak pernah berjalan


mundur ”

- Abraham Lincoln -

ii
RIWAYAT HIDUP

Nama : Esa Eka Saputra

TTL : Tanjung Jaya, 04 Agustus 2004

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Nama Orang Tua :

Ayah : Sugiarto

Ibu : Siti Aisyah

Pendidikan Formal :

1. TK Jaya Perdana Tanjung Jaya Tahun 2011


2. SDN 1 Tanjung Jaya Tahun 2017
3. Madrasah Tsanawiyah Bustanul Ulum Jaya Sakti Tahun
2019
4. Melanjutkan ke MA Bustanul Ulum Jayasakti Hingga
Sekarang

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah nya, saya dapat
menyelesaikan tugas karya ilmiah yang berjudul “Kepercayaan dan Mitos yang
Berkembang pada Masyarakat Jawa.”

Karya Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas madrasah guna melengkapi salah
satu syarat kelulusan di Madrasah Aliyah Bustanul Ulum.

Dalam menyusun laporan ini penulis telah berusaha secara maksimal, tapi penulis
menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan. Penulis berharap
laporan ini akan memberi manfaat bagi pembaca dan juga penulis.

Selain itu, Karya Ilmiah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
kepercayaan dan mitos-mitos yang berkembang pada masyarakat jawa bagi
pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak H. Syahrudin Al Jawi, M.Pd. selaku Ketua KKM Wilayah Barat


Lampung Tengah
2. Bapak Syukron Jazuli, M.M.Pd. selaku kepala Madrasah Aliyah Bustanul
Ulum
3. Ibu Robi’ Khomsah Alawiyah, S.Pd. selaku wali kelas XII Ilmu-Ilmu
Sosial
4. Bapak Imam Abror,M.M.Pd. Selaku pembimbing dalam pembuatan karya
ilmiah ini
5. Bapak dan Ibu Dewan Guru yang selalu memberikan nasehat dan
dorongan semangat dalam pembuatan karya ilmiah ini
6. Kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral maupun
spiritual

iv
7. Rekan-rekan yang telah banyak memberikan saran dan pandangan dalam
pembuatan karya ilmiah ini.

Saya menyadari Karya Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan Karya Ilmiah ini.

Tanjung Jaya,.......................2023

Esa Eka Saputra

v
DAFTAR ISI

PENGESAHAN.......................................................................................................i
MOTTO..................................................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4


A. Pengertian Judul.....................................................................................................4
B. Jenis-jenis Kepercayaan..........................................................................................8
C. Macam-macam Mitos..........................................................................................12

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31


A. Lokasi Penelitian...................................................................................................32
B. Waktu Penelitian..................................................................................................32
C. Jenis Penelitian.....................................................................................................32
D. Metode Pengumpulan Data.................................................................................33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................38


A. Sejarah singkat tentang mitos..............................................................................38
B. Karakteristik Mitos...............................................................................................41

BAB V PENUTUP................................................................................................43
A. Kesimpulan...........................................................................................................43
B. Saran....................................................................................................................43
C. Penutup................................................................................................................44

vi
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................47

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ditinjau dari sejarahnya, para penghuni pulau Jawa dulunya adalah
Pengembala yang handal di alam belantara. Dengan terus menerus
mempelajari gejala alam serta kekuatan yang tersembunyi dibaliknya,
mereka pada akhirnya mampu mengenal dan memahami kekuatanya
sendiri. Pergaulannya secara langsung dengan kekuatan alam itulah pada
akhirnya, melahirkan pemahaman baru dikalangan orang Jawa, bahwa
setiap gerakan kekuatan dan kejadian di alam ini disebabkan oleh
makhluk-makhluk yang berada disekitarnya. Secara empiris hal itu
memberikan kesan dalam pemikiran mereka dan tentu saja sangat
berpengaruh dalam ranah teologisnya.

Dalam menjalani kehidupan, orang Jawa selalu mengacu


padamemiliki kekuatan tertentu. Kepercayaan terhadap roh leluhur itu
menyatu dengan kepercayaan terhadap kekuatan alam yang mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan manusia, ini menjadi ciri utama bahkan
memberi warna khusus dalam kehidupan religiositas serta adat istiadat
masyarakat Jawa.

Meskipun secara lahiriyah mereka memuja kepada roh, dan juga


kekuatan lain namun esensinya tetap terpusat kepada Tuhan. Jadi agama
Jawa yang dilandasi sikap dan perilaku mistik dalam kepercayaan mereka
tetap tersentral pada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah sumber
anugrah, sedangkan roh leluhur dan kekuatan sakti dianggap sebagai
perantara (wasilah), perbuatan yang bernuansa religi.

1
Ciri masyarakat Jawa yang lain adalah berketuhanan. Suku bangsa
Jawa sejak masa prasejarah telah memiliki kepercayaan, pertemuan antara
agama asli Jawa dengan agama-agama baru menghasilkan pola
pemahaman yang khas dalam agama Jawa. Agama Jawa bereaksi dengan
cara menerima akulturasi budaya, dan selektif terhadap tradisi dan agama
baru, sepanjang itu menguntungkan. yang dimaksud agama Jawa di sini
adalah agama asli Jawa (Islam kejawen). Agama Jawa ini cara hidupnya
lebih dipengaruhi oleh tradisi Jawa Pra-Islam, seperti animisme,
dinamisme, Hindu, Budha, dan Kristen.

Masyarakat Jawa juga lekat dengan Kepercayaan dan Mitos.


Kepercayaan dan Mitos dituturkan masyarakat Jawa secara turun temurun.
Kepercayaan dan Mitos yang berkembang di masyarakat Jawa merupakan
hasil dari sisa-sisa kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme di
masyarakat Jawa sebelum mengenal kepercayaan terhadap Tuhan. Hal
tersebut ditandai dengan kepercayaan masyarakat yang percaya terhadap
benda-benda keramat seperti, benda hidup dan benda mati. Masyarakat
Jawa memiliki benda-benda yang dikeramatkan, dan tempat tempat seperti
makam (pesarean, petilasan), serta kepercayaan masyarakat Jawa terhadap
hari-hari tertentu dianggap sebagai hari baik dan hari kesialan.

Kepercayaan dan Mitos yang berkembang pada masyarakat Jawa


sangatlah beragam, mulai dari hubungan manusia Jawa dengan mahluk
supranatural seperti mahluk halus dan mahluk mitologi Jawa, mitos-mitos
yang masih diyakini hingga sekarang, cerita rakyat/legenda yang terus
diceritakan secara turun temurun, kepecayaan pada keyakinan animisme
dan dinamisme dan masih banyak lagi.

Di era globalisasi seperti sekarang ini menuntut manusia untuk


hidup modern. Namun sebagai mahluk yang berkebudayaan, manusia pun
tidak bisa melepaskan diri dari tradisi atau kebudayaan yang melekat pada
dirinyabegitu saja. Mereka tetap memegang teguh warisan leluhur yang
sudah turun-temurun dan menjadi suatu tradisi yang bernilai tinggi. Tradisi
warisan leluhur, penduduk Jawa tentunya tidak terlepas dengan tradisi

2
lingkungan sekitar. Sebagian dari mereka percaya bahwa tradisi yang
mereka lestarikan sampai sekarang ini mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kehidupan mereka.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka disusunlah
rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana Kepercayaan dan Mitos yang Berkembang pada Masyarakat
Jawa”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian sebagai
berikut :
“Untuk Mengetahui Bagaimana Kepercayaan dan Mitos yang
Berkembang pada Masyarakat Jawa”

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, maka karya
ilmiah ini memiliki manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian akhir sekolah Madrasah


Aliyah Bustanul Ulum.
2. Untuk menambah wawasan tentang kepercayaan dan mitos yang
berkembang pada masyarakat jawa.
3. Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.
4. Untuk melatih kemampuan yang dimiliki penulis.
5. Agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga penulis.
6. Agar karya ilmiah ini dapat dijadikan referensi bagi pihak sekolah
untuk mengenalkan materi tentang kepercayaan dan mitos yang
berkembang pada masyarakat Jawa.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Judul

KEPERCAYAAN DAN MITOS YANG BERKEMBANG PADA


MASYARAKAT JAWA

1. Kepercayaan : Dalam kajian antropologi dasar, istilah kepercayaan


biasanya membahas mengenai kepercayaan-kepercayaan yang dianut
manusia di zaman pra-aksara (pra-sejarah) atau masa ketika manusia
belum mengenal tulisan. Namun, kepercayaan juga berkaitan dengan
kepercayaan agama, seperti kepercayaan politeisme yang meyakini banyak
Tuhan, hingga monoteisme yang meyakini keesaan Tuhan.
Secara istilah, kepercayaan ini lazimnya dihubungkan dengan keyakinan
masyarakat bahwa benda-benda, makhluk hidup, atau zat supranatural
tertentu memiliki kekuatan gaib yang alamiah, sebagaimana dikutip dari
buku Antropologi (2009) karya Dyastriningrum.1
2. Mitos : Menurut Bascom (Danandjaja,1986) Mite atau mitos
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta
dianggap suci oleh empunya cerita. Mite tokohnya para dewa atau
makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia yang
bukan seperti yang dikenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau.
Karena itu, dalam mite sering ada tokoh pujaan yang dipuji dan atau
sebaliknya, ditakuti.
Selain itu Mitos (dari Greek µύϑος mythos) menurut pengertian Kamus
Dewan, adalah "cerita (kisah) tentang dewa-dewa dan orang atau makhluk
luar biasa zaman dahulu yang dianggap oleh setengah golongan
masyarakat sebagai kisah benar dan merupakan kepercayaan berkenaan
kejadian dewa-dewa dan alam seluruhnya."Mitos juga merujuk kepada
satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai
1
(Hadi 2021)

4
kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa
dahulu.
Mitos menurut Harsojo (1988), adalah sistem kepercayaan dari suatu
kelompok manusia, yang berdiri atas sebuah landasan yang menjelaskan
cerita-cerita yang suci yang berhubungan dengan masa lalu.Mitos yang
dalam arti asli sebagai kiasan dari zaman purba merupakan cerita yang asal
usulnya sudah dilupakan, namun ternyata pada zaman sekarang mitos
dianggap sebagai suatu cerita yang dianggap benar.Manusia memerlukan
sekali kehadiran alam sehingga terjadi hubungan yang erat antara manusia
dan alam.2
3. Berkembang : berkembang (ber- + kembang)
1. Sunting mekar terbuka atau membentang (tentang barang yang berlipat
atau kuncup):
parasutnya tidak berkembang
2. Sunting menjadi besar (luas, banyak, dsb); memuai:
perusahaan itu berkembang pesat
3. Sunting menjadi bertambah sempurna (tentang pribadi, pikiran,
pengetahuan, dsb):
dengan kemampuan kosakata yang terbatas, pikiran seseorang tidak
dapat berkembang
4. Sunting menjadi banyak (merata, meluas, dsb):
usaha kerajinan tangan dan industri kecil berkembang dengan pesat di
daerah ini. 3
4. Masyarakat :Salah satunya penjelasan ahli antropologi Indonesia,
Koentjaraningrat. Dalam buku karyanya yang berjudul Pengantar Ilmu
Antropologi (Cetakan Kedelapan, 2002: 150), Koentjaraningrat menyebut,
definisi masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”,
atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”. "Suatu kesatuan manusia
dapat mempunyai prasarana melalui apa warga-warganya dapat saling
berinteraksi," demikian tulis Koentjaraningrat.

2
(Siadari 2015)
3
(wiktionary.org 2022)

5
Sementara di buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal
Antropologi (2019: 46) karya Gunsu Nurmansyah dkk, dijelaskan bahwa
definisi masyarakat adalah sejumlah manusia yang jadi satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama. Selain itu, Masyarakat bisa diartikan sebagai salah satu satuan sosial
dalam sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia.
Buku yang sama juga mengutip penjelasan sejumlah ahli antropologi dan
sosiologi soal pengertian masyarakat. Setidaknya, terdapat 6 definisi
masyarakat menurut par ahli antropologi dan sosiologi yang dicatat oleh
Gunsu Nurmansyah dkk (2019: 46-45), yakni sebagai berikut.
1. Menurut ahli sosiologi Indonesia, Selo Sumarjan, definisi masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat, pengertian
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas yang sama.
3. Menurut ahli antropologi AS Ralph Linton, pengertian masyarakat ialah
setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang
relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama
dan mereka menganggap kelompoknya sebagai satu kesatuan sosial.
4. Menurut ahli sosiologi modern paling berpengaruh, Karl Marx,
masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami suatu ketegangan
organisasi ataupun perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang dibedakan kepentingannya secara ekonomi.
7. Menurut Dannerius Sinaga, pengertian masyarakat adalah orang yang
menempati suatu wilayah baik langsung maupun tidak langsung yang
saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan.
8. Phil Astrid S. Susanto menyatakan, masyarakat atau society merupakan
manusia sebagai satu satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan
secara berulang-ulang.4

4
(Rahmadhani 2021)

6
5. Jawa : Kata Jawa sendiri, menurut Romo Donny, memiliki kaitan
erat dengan padi-padian. Beberapa kamus bahasa kuna menyebutkan kata
jawa, jawi, jejawi, jawi-jawi, jawai, dan jawawut, yang kesemuanya
merujuk pada bentuk padi-padian.Jawi-jawi, misalnya, disebutkan berupa
batu-batu mulia kecil seperti biji padi, yang diuntai menjadi perhiasan.

“Jadi memang arahnya ke sana kalau di kamus bahasa kuna, bahasa Jawa
Kuna yang kita jumpai.Arahnya ke padi, walaupun tidak leterlek ada Jawa
adalah padi, tidak.Karena Jawa sudah menjadi luas sekali, tidak hanya bisa
disebut keluarga padi-padian.Kan gitu,” kata Romo Donny yang
merupakan Pengasuh Seni dan Budaya UI, serta Sejarah Budaya IKJ.

Dan, Jawa sebagai Tanah Padi, secara harafiah, bisa dimaknai sebagai
pulau subur yang dikepung oleh lautan, dialiri sungai-sungai, dan dipasaki
oleh gunung-gunung sebagai paku, pusat kesuburan dan kehidupan
beraneka ragam hayati.

Selain itu, padi secara simbolis memiliki makna yang sangat dalam.Seperti
pengertian “Ilmu Padi”, yaitu semakin berisi semakin merunduk.Padi saat
muda berwarna hijau, dan kemudian menua dengan warna kuning
keemasan. Saat itu, ia akan menunduk luruh menghadap bumi seperti
wajah orang bersujud.

“Setelah berisi dengan segala berkah dan kemanfaatan, sang Padi sadar
untuk merunduk ke bawah dengan segala kebijaksanaan hukum alam,
sangat berbeda dengan saat ia masih hijau mendongak menantang langit
dengan gagah dan bangganya,” ujar Romo Donny yang merupakan Koord
Divisi Sastra, Folklor, Permainan Dedaktik di Lesbumi (Lembaga Seni
Budaya Muslimin Indonesia) PBNU.

Mungkin, kita pernah mendengar orang berkata, “wong Jowo wis ilang
jawane.” Saat ada orang Jawa yang dianggap sudah tidak tahu sopan
santun, atau mungkin dianggap tidak berperilaku seperti layaknya orang
Jawa.

7
Menurut Romo Donny, perkataan itu adalan unen–unen Jawa atau
semacam folklor, yang tidak diketahui siapa yang menciptakan.
Lengkapnya berbunyi, “Wong Cino ilang pitunge, ilang cinane.Wong
Londo ilang megahe, ilang landane.Wong Jowo ilang tapane, ilang
jawane.”

“Jadi yang hilang itu tapane. Tapa itu merenung, mencari rasa ini, mencari
makna.Ketika orang Jawa tidak mau ngonceki (mengupas) semiotik (ilmu
tanda), tidak mau ngonceki simbol. Tapa itu kan meneng di sudut-
sudut, leren… tapa itu leren sedela, ngrungokke, ngonceki. Nah
ketika ilang itu, ilang Jawane,” kata Romo Donny.5

B. Jenis-jenis Kepercayaan
a. Kejawen

Kejawen (Jawa: Kajawèn; Pegon: ‫ َوين‬GG‫)كج‬


َ adalah pandanganan hidup
yang dianut di sebagian Pulau Jawa oleh suku Jawa. Kejawen
merupakan kumpulan pandangan hidup dan filsafat sepanjang
peradaban orang Jawa yang menjadi pengetahuan kolektif bersama, hal
tersebut dapat dilihat dari ajarannya yang universal dan selalu melekat
berdampingan dengan agama yang dianut pada zamannya.Kitab-kitab
dan naskah kuno Kejawen tidak menegaskan ajarannya sebagai sebuah
agama meskipun memiliki laku. Kejawen juga tidak dapat dilepaskan
dari agama yang dianut karena filsafat Kejawen dilandaskan pada
ajaran agama yang dianut oleh Filsuf Jawa.

Sejak dahulu kala, orang Jawa mengakui keesaan Tuhan sehingga


menjadi inti ajaran Kejawen, yaitu mengarahkan insan: Sangkan
Paraning Dumadhi (lit. "Dari mana datang dan kembalinya hamba
tuhan") dan membentuk insan se-iya se-kata dengan
tuhannya: Manunggaling Kawula lan Gusthi (lit. "Bersatunya Hamba
dan Tuhan"). Dari kemanunggalan itu, ajaran Kejawen memiliki misi
sebagai berikut:

1. Mamayu Hayuning Pribadhi (sebagai rahmat bagi diri pribadi)


5
(Birul Sinari 2018)

8
2. Mamayu Hayuning Kulawarga (sebagai rahmat bagi keluarga)
3. Mamayu Hayuning Sasama (sebagai rahmat bagi sesama manusia)
4. Mamayu Hayuning Bhawana (sebagai rahmat bagi alam semesta)

Berbeda dengan kaum abangan, kaum kejawen relatif taat dengan


agamanya, dengan menjauhi larangan agamanya dan melaksanakan
perintah agamanya namun tetap menjaga jati dirinya sebagai orang
pribumi. Jadi tidak mengherankan jika ada banyak aliran filsafat
kejawen menurut agamanya yang dianut seperti: Islam Kejawen,
Hindu Kejawen, Kristen Kejawen, Budha Kejawen, Kejawen
Kapitayan (Kepercayaan) dengan tetap melaksanakan adat dan
budayanya yang tidak bertentangan dengan agamanya.6

b. Animisme

Animisme (dari bahasa Latin anima atau "roh") adalah kepercayaan


kepada makhluk halus dan roh merupakan asas
kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia
purba.Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda
di Bumi ini (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar),
mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar roh tersebut tidak
mengganggu manusia.

Kepercayaan ini berbeda dengan kepercayaan reinkarnasi seperti yang


terdapat pada agama Hindu dan Buddha, di mana dalam reinkarnasi,
jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan
melalui proses kelahiran kembali kedunia dalam bentuk kehidupan
baru. Pada agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep
Hukum karma yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini.7

c. Dinamisme

Dinamisme (dalam kaitan agama dan kepercayaan) adalah pemujaan


terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-
tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar.Arwah nenek moyang itu

6
(wikipedia.org 2022)
7
(wikipedia.org 2022)

9
sering dimintai tolong untuk urusan mereka.Caranya adalah dengan
memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda pusaka
seperti batu hitam atau batu merah delima.Ada juga yang menyebutkan
bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap
kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda.istilah tersebut
disebut dengan mana.8

d. Totemisme
Secara bahasa, totemisme berasal dari kata Ojibwa dari Suku
Algonkin, Amerika Utara. Arti totem dapat berupa burung, ikan,
binatang, atau tumbuhan tertentu. Totemisme meyakini bahwa ada
daya atau sifat keilahian pada benda-benda tertentu, selain manusia.
Kepercayaan ini menganggap bahwa hewan atau tumbuhan tertentu
dapat memberi pengaruh, baik itu pengaruh baik atau dampak buruk
bagi penganutnya. Lazimnya, penganut totemisme menganggap
keramat hewan atau tumbuhan yang dipercaya sebagai totem, serta
dilarang membunuh atau memakan hewan atau tumbuhan tersebut.
e. Politeisme
Dalam bahasa Yunani, politeisme artinya banyak Tuhan. Dalam hal
ini, politeisme meyakini bahwa Tuhan tidak esa, tidak tunggal, serta
lebih dari satu. Biasanya, politeisme dianggap sebagai kepercayaan
terhadap keberadaan dewa-dewi yang memiliki tugas-tugas tertentu
untuk mengatur urusan semesta.
Namun, sebenarnya, segala kepercayaan yang meyakini bahwa
terdapat beberapa Tuhan yang mengatur urusan dunia, terkhusus
perkara manusia, dianggap sebagai politeisme. Dalam aliran politeisme
juga diyakini bahwa dewa-dewi tertentu lebih unggul daripada dewa
lainnya. Misalnya, Dewa Zeus dianggap lebih hebat daripada Dewa
Hermes, Dewi Afrodit, dan lain sebagainya.

f. Panteisme

8
(wikipedia.org 2020)

10
Aliran panteisme meyakini bahwa alam semesta adalah Tuhan.
Kepercayaan ini menafikan keyakinan bahwa Tuhan menciptakan alam
atau kehadirannya di luar alam. Penganut panteisme berpendapat
bahwa Tuhan itu melingkupi segalanya melalui alam semesta ini.
g. Monoteisme
Berkebalikan dengan politeisme yang meyakini banyak Tuhan,
kepercayaan monoteisme berpendapat bahwa hanya ada satu Tuhan,
yang esa, atau tunggal. Agama Islam, Yahudi, dan Kristen tergolong
agama monoteis.9
h. Dukun
Dukun atau Orang Pintar adalah istilah yang secara umum dipahami
dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal
kemampuan supranatural yang menyebabkannya dapat memahami hal
tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam
gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di
masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang,
kesialan, dan lain-lain. Aktivitas yang dilakukan dukun
disebut perdukunan.10

C. Macam-macam Mitos
a. Makhluk Supranatural
9
(Hadi 2021)
10
(wikipedia.org 2022)

11
1. Genderuwo

Gambar I.1. Genderuwo


Sumber :
https://36.media.tumblr.com/46749a7e3d5966815b0f14cc12125238/
tumblr_mvhmm4zrAS1rmqeivo1
_500.jpg (diakses 24 Mei 2015)

Genderuwo (dalam pengucapan bahasa Jawa: "Genderuwo")


adalah mitos Jawa tentang sejenis bangsa jin atau makhluk halus
yang berwujud manusia mirip kera yang bertubuh besar dan kekar
dengan warna kulit hitam kemerahan, tubuhnya ditutupi rambut
lebat yang tumbuh di sekujur tubuh. Genderuwo dikenal paling
banyak dalam masyarakat di Pulau Jawa, Indonesia.Orang Sunda
menyebutnya "gandaruwo" dan orang Jawa umumnya
menyebutnya "gendruwo".

Asal usul genderuwo dipercaya berasal dari arwah orang yang


meninggal secara tidak sempurna, bisa akibat penguburan yang
tidak sempurna ataupun kecelakaan sehingga arwah orang tersebut
merasa penasaran dan belum mau menerima kematiannya.

Istilah genderuwo yang sebenarnya diduga berasal dari bahasa


Kawi gandharwa yang berakar dari bahasa Sanskerta. Gandharwa

12
dalam kepercayaan Hindu dan Buddha (yang merupakan
kepercayaan dominan di zaman kerajaan Hindu Buddha di
nusantara) digambarkan sebagai makhluk berwujud manusia
berjenis kelamin pria yang tinggal di kahyangan.

Mitos genderuwo sebagai makhluk astral sendiri diduga berakar


dari mitos kuno Persia gandarewa. Dalam mitos Persia, gandarewa
adalah siluman air Persia yang terus-menerus mencoba untuk
memakan hal-hal baik yang tercipta dalam mitos penciptaan Persia
dan akhirnya akan dikalahkan oleh pahlawan Keresaspa.11

2. Wewe Gombel

Gambar I.2. Wewe Gombel


Sumber : http://d2ka0dvx23yu8q.cloudfront.net/wp-content/uploads/2014/10/wewe-
gombel_0.jpg
(diakses 26 Mei 2015)

Wewe Gombol atau juga disebut Nenek Gombel dalam tradisi


Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka menculik anak-
anak, tetapi tidak mencelakainya. Konon anak yang diculik
biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang
tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si
anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka

11
(wikipedia.org 2022)

13
sadar. Bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan
mengembalikan anaknya.
Menurut cerita, mitos Wewe Gombel dipercayai digunakan untuk
menakut-nakuti anak-anak agar mereka tidak berkeliaran di waktu
malam hari. Sebab pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat
berbahaya karena hewan buas mungkin memasuki kawasan
perkampungan dalam kegelapan malam. Oleh karena itu, Wewe
Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman
tersebut. Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok
wanita tua keriput dengan payudara yang terlihat panjang dan
menggantung.

Nama Wewe Gombel dengan penggambaran umum seperti yang


tertulis di atas mungkin juga bukan sekadar isapan jempol belaka,
ada suatu analisis logis mengenai salah satu bentuk motivasi orang-
orang dulu (tatanan masyarakat primodial) untuk mengantisipasi
tindakan yang mengundang kebiasaan-kebiasaan buruk yang
berpotensi melanggar aturan. Misalnya anak-anak yang seharusnya
belajar di malam hari atau berkumpul bersama keluarga tetapi
malah bermain di luar rumah dan tanpa pengawasan orang.
Dahulu, banyak orang mati di bukit itu akibat pembantaian pada
masa penjajahan Belanda.12

3. Pocong

12
(wikipedia.org 2021)

14
Gambar I.3. Pocong
Sumber : http://d2ka0dvx23yu8q.cloudfront.net/wp-content/uploads/2014/10/wewe-
gombel_0.jpg
(diakses 26 Mei 2015)

Pocong adalah sejenis hantu yang berwujud manusia yang


terbungkus kafan. Di Malaysia, hantu semacam ini dikenal pula
sebagai hantu bungkus. Pocong juga dikenal sebagai hantu
kafan.Pocong adalah hantu yang konon merupakan arwah orang
mati yang terperangkap dalam kafan mereka.

Menurut mitos yang beredar, jiwa orang yang sudah meninggal


akan tinggal di bumi selama 40 hari setelah kematian. Jika ikatan
kain kafan tidak dilepaskan setelah 40 hari, tubuh dikatakan
melompat keluar dari kubur untuk memperingatkan orang-orang
bahwa jiwa mereka perlu dilepaskan. Setelah ikatan dilepaskan,
jiwa akan benar-benar meninggalkan Bumi.

Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di


Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatra. Walaupun
penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain
pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.

Di berbagai daerah di Indonesia sendiri ada beberapa versi pocong


yang terbentuk dari kepercayaan-kepercayaan dalam kehidupan
sosial masyarakat. Salah satunya adalah yang pocong plastik yang
konon pernah menggegerkan warga Jakarta. Cerita tentang pocong
plastik ini muncul dari kisah seorang wanita hamil yang dibunuh

15
pacarnya. Ketika sedang diotopsi dirumah sakit, mayat wanita itu
terus mengucurkan darah, sehingga pihak rumah sakit memutuskan
untuk membungkusnya dengan plastik. Warga percaya bahwa
kemunculan pocong ini karena arwah dari wanita itu ingin
dibukakan ikatan plastik pada jasadnya.13

4. Tuyul

Gambar I.4. Tuyul


Sumber : http://d2ka0dvx23yu8q.cloudfront.net/wp-content/uploads/2014/10/wewe-
gombel_0.jpg
(diakses 24 Mei 2015)

Tuyul (bahasa Jawa: thuyul) dalam mitologi pulau Jawa dan


sekitarnya, adalah makhluk halus berwujud orang kerdil atau anak
kecil dengan kepala gundul, yang dipercaya dapat mencuri uang
untuk tuannya. Mitos mengenai setan gundul pencuri uang sudah
ada sejak tahun 1890-an, namun istilah tuyul baru muncul sekitar
tahun 1929 setelah krisis ekonomi Depresi Besar.Tuyul merupakan
mitos yang banyak dipelajari oleh sejarawan karena masih
dipercaya oleh masyarakat modern sampai sekarang.

Sejarawan berpendapat bahwa awalnya tuyul muncul


akibat kesenjangan sosial antara kalangan masyarakat
yang agraris dengan tuan tanah dan pedagang, dan bantuan

13
(wikipedia.org 2022)

16
makhlus halus dianggap sebagai cara paling mudah untuk
menjelaskan segala urusan perniagaan yang semakin rumit bagi
rakyat di perdesaan yang masih tradisional.14

5. Banaspati

Gambar I.5. Banaspati


Sumber :
http://img3.wikia.nocookie.net/__cb20140123215027/cryptidz/images/thumb/3/39/
Banaspati2.jpg/500
px-Banaspati2.jpg (diakses 24 Mei 2015)

Banaspati adalah mitos hantu atau roh jahat berwujud seperti api
dan berelemen utama api. Sosoknya bisa mengambil bentuk bola
api atau pusaran api. Sosok hantu ini biasanya terbang rendah dari
satu tempat ke yang tempat lain dengan mengambil rupa layaknya
bola api atau pusaran api yang menyala-nyala. Dikabarkan,
Banaspati akan membakar manusia yang mengusiknya. Mitos ini
sering ditemukan di daerah Pulau Jawa dan Kalimantan,
Indonesia.15

14
(wikipedia.org 2022)
15
(wikipedia.org 2022)

17
b. Cerita Rakyat

1. Jaka Tarub

Gambar II.1. Jaka Tarub


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda_Jaka_Tarub#/media/Berkas:
Jaka-tarub_(1).jpg (diakses 20 November 2022)

Legenda Jaka Tarub adalah salah satu cerita rakyat yang


diabadikan dalam naskah populer Sastra Jawa Baru, Babad Tanah
Jawi.

Kisah ini berputar pada kehidupan tokoh utama yang bernama Jaka
Tarub ("pemuda dari Tarub"). Setelah dewasa ia digelari Ki Ageng
Tarub. Ki Ageng Tarub adalah tokoh yang dianggap sebagai
leluhur dinasti Mataram, dinasti yang menguasai politik tanah Jawa
- sebagian atau seluruhnya - sejak abad ke-17 hingga
sekarang.Menurut sumber masyarakat di desa Widodaren, Gerih,
Ngawi, peristiwa ini terjadi di desa tersebut.Sebagai buktinya,
terdapat petilasan makam Jaka Tarub di desa tersebut.Rata-rata
masyarakat setempat yang sudah lanjut usia tahu jalan cerita Jaka
Tarub dengan 7 bidadari. Nama desa Widodaren itu dipercaya
masyarakat setempat berasal dari kata widodari yang dalam bahasa
Indonesia berarti bidadari. Di desa ini juga terdapat sendang (mata

18
air) yang konon dulu adalah tempat para bidadari mandi dan Jaka
Tarub mengambil selendang salah satu bidadari.

Babad Tanah Jawi adalah naskah sejarah Kesultanan Mataram.


Pemberitaan tentang Panembahan Senapati dan para penggantinya
memang mendekati fakta sejarah. Akan tetapi kisah-kisah sebelum
Panembahan Senapati cenderung bersifat khayal, terutama seputar
Kerajaan Majapahit.

Dalam hal ini, tokoh Nawangsih yang dinikahi Bondan Kejawan


disebut sebagai wanita istimewa. Nawangsih merupakan anak
campuran antara manusia dan bidadari. Kisah ini mengingatkan
pada tokoh Ken Arok dalam Pararaton. Pihak Majapahit juga ingin
menunjukkan bahwa leluhur mereka, yaitu Ken Arok adalah
manusia istimewa setengah dewa.16

2. Nyi Roro Kidul

Gambar II.2. Nyi Roro Kidul

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Nyi_Roro_Kidul#/media/Berkas:Kanj
eng_Ratu_Kidul.jpg (diakses 20 November 2022)

Nyi Roro Kidul (atau Nyai Roro Kidul, Latin: Nyi Rara Kidul,
bahasa Jawa: Nyai Rara Kidul, adalah sesosok roh atau dewi

16
(wikipedia.org 2022)

19
legendaris Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat
Pulau Jawa. Tokoh ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan (Samudra
Hindia) dan secara umum disamakan dengan Kanjeng Ratu Kidul,
meskipun menurut beberapa kalangan sebenarnya keduanya
berbeda.

Dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari


Dewa Kaping Telu yang mengisi alam kehidupan sebagai Dewi
Padi (Dewi Sri) dan dewi alam yang lain. Sedangkan Nyi Roro
Kidul mulanya merupakan putri Kerajaan Sunda yang diusir
ayahnya karena ulah ibu tirinya. Dalam perkembangannya,
masyarakat cenderung menyamakan Nyi Roro Kidul dengan
Kanjeng Ratu Kidul, meskipun dalam kepercayaan Kejawen, Nyi
Roro Kidul adalah bawahan setia Kanjeng Ratu Kidul.

Terkadang orang juga menyebut namanya sebagai Nyai Loro


Kidul. Bahasa Jawa loro merupakan sebuah homograf untuk "dua -
2" dan "sakit, menderita". Sementara bahasa Jawa rara (atau roro)
memiliki arti "gadis". Seorang ortografer Belanda memperkirakan
terjadinya perubahan dari bahasa Jawa kuno roro menjadi bahasa
Jawa baru loro, sehingga terjadi perubahan arti dari "gadis cantik"
menjadi "orang sakit".

Masyarakat Sunda mengenal legenda mengenai penguasa spiritual


kawasan Laut Selatan Jawa Barat yang berwujud perempuan cantik
yang disebut Nyi Rara Kidul. Legenda yang berasal dari Kerajaan
Sunda Pajajaran berumur lebih tua daripada legenda Kerajaan
Mataram Islam dari abad ke-16. Meskipun demikian, penelitian
atropologi dan kultur masyarakat Jawa dan Sunda mengarahkan
bahwa legenda Ratu Laut Selatan Jawa kemungkinan berasal dari
kepercayaan animistik prasejarah yang jauh lebih tua lagi, dewi
pra-Hindu-Buddha dari samudra selatan. Ombak samudra Hindia
yang ganas di pantai selatan Jawa, badai serta terkadang
tsunaminya, kemungkinan telah membangkitkan rasa hormat serta

20
takut terhadap kekuatan alam, yang kemudian dianggap sebagai
alam spiritual para dewata serta lelembut yang menghuni lautan
selatan yang dipimpin oleh ratu mereka, sesosok dewi, yang
kemudian diidentifikasikan sebagai Ratu Kidul.17

3. Sangkuriang

Gambar II.3. Sangkuriang

Sumber : https://www.researchgate.net/figure/Sangkuriang-kicks-
the-boat-that-he-hasnt-completed_fig1_351246631 (diakses 20
November 2022)

Sangkuriang adalah cerita rakyat serta legenda masyarakat Sunda.


Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung,
Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung
Bukit Tunggul.

Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama


orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda
tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa
orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum
Masehi.

17
(wikipedia.org 2022)

21
Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan
tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik
yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir abad ke-15
atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa
Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng
Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau
Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.

Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di


tempat yang sekarang menjadi Kota Bandung. Dia menjadi
sasterawan yang pertama kali menuliskan nama tempat
legendanya. Laporannya adalah sebagai berikut:

Leumpang aing ka baratkeun (Aku berjalan ke arah barat)

Datang ka Bukit Patenggeng (tiba ke Gunung Patenggeng)

Sakakala Sang Kuriang (tempat legenda Sang Kuriang)

Masa dék nyitu Ci tarum (semasa akan membendung Citarum)

Burung tembey kasiangan (tetapi gagal karena kesiangan)

Legenda Sangkuriang sesuai dengan fakta geologi terciptanya


Danau Bandung dan Gunung Tangkuban Parahu.

Penelitian geologis mutakhir menunjukkan bahwa sisa-sisa danau


purba sudah berumur 125 ribu tahun. Danau tersebut mengering lk.
16.000 tahun yang lalu.

Telah terjadi dua letusan Gunung Sunda purba dengan tipe letusan
Plinian masing-masing sekitar 105.000 dan 55.000-50.000 tahun
yang lalu. Letusan plinian kedua telah meruntuhkan kaldera
Gunung Sunda purba sehingga menciptakan Gunung Tangkuban
Parahu, Gunung Burangrang (disebut juga Gunung Sunda), dan
Gunung Bukit Tunggul.18

4. Rara Jonggrang

18
(wikipedia.org 2022)

22
Gambar II.4. Rara Jonggrang

Sumber :https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fsmansasingaraja.sch.id%2Fkisah-roro-jonggrang
%2F&psig=AOvVaw3_Lo0mJJOL_-
NR9wYc02yY&ust=1669018030355000&source=images&cd=vfe
&ved=0CA0QjRxqFwoTCNjtx--
mvPsCFQAAAAAdAAAAABAD (diakses 20 November 2022)

Rara Jonggrang (bahasa Jawa: Rara Jonggrang; ejaan alternatif:


Loro Jonggrang; Lara Jonggrang) adalah sebuah legenda atau
cerita rakyat populer yang berasal dari Daerah Istimewa
Yogyakarta dan juga berkembang di Jawa Tengah, Indonesia.
Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang
putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu
muslihat yang dilakukannya. Dongeng ini juga menjelaskan
legenda terbentuknya Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton
Ratu Baka, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam Candi
Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing".

Tafsiran lainnya menyebutkan bahwa legenda ini mungkin


merupakan ingatan kolektif samar-samar masyarakat setempat
mengenai peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di kawasan ini.
Yaitu peristiwa perebutan kekuasaan antara wangsa Sailendra dan
wangsa Sanjaya untuk berkuasa di Jawa Tengah. Prabu Baka
mungkin dimaksudkan sebagai Raja Samaratungga dari wangsa

23
Sailendra, Rakai Pikatan sebagai Bandung Bandawasa, dan
Pramodhawardhani, putri Samaratungga sekaligus istri Rakai
Pikatan, sebagai Rara Jonggrang. Peristiwa bersejarah sebenarnya
adalah pertempuran antara Balaputradewa melawan
Pramodawardhani yang dibantu suaminya Rakai Pikatan yang
akhirnya dimenangi Rakai Pikatan dan mengakhiri dominasi
wangsa Sailendra di Jawa Tengah.19

5. Timun Mas

Gambar II.5. Cerita rakyat Timun Mas

Sumber :
http://daftarkumpulanterbaru.com/wp-content/uploads/2014/03/Co
ntoh-Cerita-RakyatTimun-Mas.jpg (diakses 20 November 2022)

Timun Mas merupakan dongeng tradisional masyarakat Jawa.


Mengutip Aspek Moral Dalam Kumpulan Dongeng Histoires ou
Contes du Temps Passe oleh Zunairoh (2012), yang dimaksud
dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, berisi tentang
petualangan yang penuh imajinasi dengan menampilkan situasi dan
tokoh-tokoh yang luar biasa.
19
(wikipedia.org 2021)

24
Timun Mas merupakan dongeng tradisional masyarakat Jawa.
Mengutip Aspek Moral Dalam Kumpulan Dongeng Histoires ou
Contes du Temps Passe oleh Zunairoh (2012), yang dimaksud
dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, berisi tentang
petualangan yang penuh imajinasi dengan menampilkan situasi dan
tokoh-tokoh yang luar biasa.

Dongeng sendiri diwariskan secara turun temurun secara lisan,


sehingga terdapat berbagai versi ceritaTimun Mas yang beredar di
masyarakat. Meski demikian inti ceritanya tetap sama, yaitu
tentang perjuangan seorang ibu dan anak perempuannya untuk
terbebas dari cengkeraman raksasa jahat.

Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang menyusun karya


sastra itu sendiri. Adapun unsur intrinsik cerita Timun Mas
mengutip Dongeng Timun Emas Sebagai Ide Dasar Dalam
Penciptaan Motif Batik Pada Busana Anak oleh Nur Halimah
(2017) yaitu:

1. Tema

Tema cerita Timun Mas adalah keberanian dan perjuangan.

2. Amanat

Kita harus berani dalam menghadapi kejahatan dan


permasalahan di sekitar, seperti Timun Mas yang melawan
raksasa untuk menyelamatkan hidupnya.

Hendaknya berharap dan meminta segala sesuatu hanya


kepada Tuhan.

Apabila berjanji harus ditepati. Bila tidak sanggup,


sebaiknya tidak membuat janji.

3. Tokoh dan Penokohan

25
Timun Mas: Timun Mas merupakan tokoh utama yang
memiliki sifat berani dan pantang menyerah.

Mbok Rondo: Penyayang dan pantang menyerah.

Raksasa: Tokoh jahat yang rakus.

Pertapa: Sosok yang bijak dan gemar membantu.

4. Alur

Maju, diceritakan secara runtut dari awal hingga akhir.20

c. Berdasarkan Ucapan
1. Kupu-Kupu Masuk Rumah

Gambar III.1. Kupu-kupu


Sumber :https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fid.pinterest.com%2Fpin
%2F693624780102806994%2F&psig=AOvVaw0ClUL8Ponw
3w_gjzo4F851&ust=1669027812287000&source=images&cd
=vfe&ved=0CA0QjRxqFwoTCIjX3bHLvPsCFQAAAAAdAA
AAABAE (diakses 20 November 2022)

Pernah mendapati kupu-kupu masuk rumah? Beberapa orang


Jawa percaya jika ada kupu-kupu masuk ke rumah maka rumah
tersebut akan kedatangan tamu. Tamu ini bisa keluarga,
kerabat, sahabat atau orang terdekat

20
(kumparan.com 2021)

26
2. Burung Gagak di Atas Rumah

Gambar III.2. Burung Gagak


Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fpixabay.com%2Fid%2Fillustrations%2Fchough-burung-
gagak-corvidae-burung-
5776993%2F&psig=AOvVaw2HDt3o7P_ciMFEDejfzGe9&us
t=1669028467593000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0Qj
RxqFwoTCPCKy-TNvPsCFQAAAAAdAAAAABAI (diakses
20 November 2022)

Selama ini, burung gagak sering dikaitkan dengan hal-hal


mistis. Termasuk ketika ada burung gagak yang terbang atau
berputar-putar di atas rumah atau sekedar bertengger di
pekarangan, ini bisa menjadi tanda bahwa salah seorang
penghuni rumah akan sakit parah atau bahkan meninggal dunia.

3. Menabrak Kucing akan Celaka

27
Gambar III.3. Kucing tertabrak
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fartikel.rumah123.com%2Fmitos-menabrak-
kucing&psig=AOvVaw3tUSD0BJ2pe6hgPiR1Lihz&ust=1669
339235175000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFw
oTCPC_qb7TxfsCFQAAAAAdAAAAABAE (diakses 24
November 2022)

Ketika berkendara dan tiba-tiba menabrak kucing, ini dipercaya


menjadi pertanda orang yang menabrak akan celaka. Untuk itu,
penting untuk selalu hati-hati dan waspada di mana pun berada.
Orang yang menabrak kucing tapi tidak meminggirkan dan
menolong kucing dipercaya akan mengalami sial. Jadi,
disarankan untuk menolong kucing yang ditabrak dan
meminggirkannya dari tengah jalan.
4. Menyapu Tidak Bersih akan Mendapat Suami yang
Brewokan

28
Gambar III.4. Menyapu Halaman
Sumber
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Flovepik.com%2Fimage-401152145%2Fsweep-the-
floor.html&psig=AOvVaw2CqtKmOz6BSYfgvzT4eUBX&ust
=1669340221397000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0Qj
RxqFwoTCJC3tJfXxfsCFQAAAAAdAAAAABAT (diakses
24 November 2022)

Sering dimarahi ibu karena menyapumu tidak bersih dan


diancam jika menikah suamimu bakal brewokan? Inilah mitos
yang sampai saat ini masih sering terdengar di masyarakat luas.
Ya, meski mitos ini sudah mulai memudar dan hanya menjadi
candaan.21

Dari uraian diatas dapat diambil pengertian, yaitu :


1. Disamping itu semua, sampai sekarang manusia masih mempercayai
tentang kepercayaan dan mitos yang berkembang.
2. Kepercayaan pada masyarakat adalah hal-hal yang berkaitan dengan
kepercayaan-kepercayaan masyarakat Jawa sebelum mereka mengenal
tulisan (pra aksara).
3. Banyak dari macam-macam mitos yang berkaitan erat dengan alam
semesta, tempat, dongeng, legenda, dan juga adat istiadat.

21
(fimela.com 2018)

29
4. Mitos merupakan suatu cerita suci yang bersifat simbiolis dan
mengisahkan adanya serangkaian kejadian maupun peristiwa nyata hingga
imajiner.

BAB III

METODE PENELITIAN

30
Metode penelitian adalah tata cara, langkah, atau prosedur yang ilmiah
dalam mendapatkan data untuk tujuan penelitian yang memiliki tujuan dan
kegunaan tertentu. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2018, hlm. 2) yang
menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam
mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Ilmiah berarti kegiatan
penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, empiris, dan
sistematis seperti yang telah ditelusuri dalam filsafat ilmu.

Rasional berarti bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara


masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sementara empiris
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Selanjutnya,
sistematis maksudnya adalah proses yang digunakan dalam penelitian yang
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa apa itu metode penelitian adalah cara
atau prosedur sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan kebenaran, keadaan
dari, sebuah alasan dari, konsekuensi-konsekuensi suatu fenomena yang diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan logis yang disokong oleh data-data yang cukup
sebagai bukti konkret yang dapat dilihat, diamati dan bahkan teralami oleh semua
orang (objektif; bukan asumsi pribadi).

Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli

Tentunya, untuk menyokong lebih jauh pengertian di atas, diperlukan studi


banding terhadap berbagai definisi lain dari para pakar yang telah mempelajari hal
ini lebih dalam. Berikut adalah kumpulan pengertian metode penelitian menurut
para ahli.

1. Nazir

31
Nazir (2014, hlm. 26) menyatakan bahwa metode ilmiah boleh dikatakan
suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-
pertimbangan logis.
2. Hamid Darmadi
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan kegunaan tertentu (Darmadi, 2014, hlm. 153).
3. Arikunto
Menurut Arikunto (2019, hlm. 136) metode penelitian adalah cara utama
yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban
atas masalah yang diajukan.
4. Sukandarrumidi
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan
(Sukandarrumidi, 2012, hlm. 111).22

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini,


diantaranya :

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

Perpustakaan Bustanul Ulum

B. Waktu Penelitian
Adapun penelitian ini mulai dilakukan pada 19 Oktober 2022 sampai
dengan 25 Januari 2023

C. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil

22
(Thabroni 2021)

32
penelitian.Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori
dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada
penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan
dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori
yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak prosedur


statistik. Antara lain, Ali dan Yusof (2011) mendefinisikan penelitian
kualitatif sebagai:
“ Any investigation which does not make use of statistical procedures is
called “qualitative” nowdays, as if this were a quality label in itself. “
Artinya : “Setiap penyelidikan yang tidak menggunakan prosedur statistik
disebut “kualitatif” saat ini, seolah-olah ini adalah label kualitas itu
sendiri.
Basri (2014) menyimpulkan bahwa focus dari penelitian kualitatif
adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian
kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta
hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya
memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul
Majid & Ahmad, 2010).23

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, pengumpulan data merupakan salah satu hal


yang harus dilakukan guna untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam karya
ilmiah ini penulis menggunakan metode sebagai berikut :

A. Studi Pustaka
Pengertian studi pustaka atau studi kepustakaan adalah kegiatan
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah

23
(Wibisono 2019)

33
yang menjadi objek penelitian atau topik cerita yang diusung ke dalam
karya tulis non ilmiah (misalnya novel).
Umumnya studi kepustakaan lebih sering dilakukan penulis karya ilmiah
karena memang memiliki aturan dan ketentuan yang lebih tegas,
dibandingkan dengan karya tulis non ilmiah. Kemudian istilah ini menjadi
familiar untuk kegiatan penelitian, sebab penelitian di awal perlu dibuat
proposal rencana penelitian.
Rencana penelitian ini sudah menuntut peneliti untuk membuat studi
kepustakaan tadi. Selesai melakukan penelitian, peneliti juga perlu menulis
laporan hasil penelitian dan kemudian melakukan studi kepustakaan lagi.
Dimana hasil penelitian bisa berupa artikel ilmiah yang diterbitkan ke
jurnal. Bisa juga berupa buku yang diterbitkan ke masyarakat luas melalui
penerbit dan toko buku, baik toko buku online maupun offline.
Pada beberapa kasus tetap perlu dilakukan.Misalnya penulis novel ingin
menceritakan pengalaman tokoh dalam tulisannya naik pesawat.Maka
penulis perlu membaca literatur tentang prosedur naik pesawat dan
sebagainya.Bisa juga berdasarkan pengalaman pribadi.

Studi Pustaka Menurut Para Ahli

Supaya lebih paham pengertian dari studi kepustakaan, maka berikut


adalah sejumlah pendapat yang dikemukakan para ahli:

 Nasir
Pendapat kedua tentang pengertian studi pustaka disampaikan oleh
Nasir.Menurut beliau, studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data
dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta
berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.
Proses studi kepustakaan dinilai sebagai tindakan mengumpulkan sejumlah
data. Data inilah yang nantinya dipakai penulis untuk ditambahkan atau
dicantumkan ke dalam tulisannya. Sehingga apa yang ditulis bukan berupa
karangan melainkan ada data valid atau data yang benar-benar bisa
dipertanggung jawabkan kebenarannya.

34
 Sugiyono
Pengertian studi pustaka menurut Sugiyono adalah kajian teoritis, referensi
serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan
norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Melalui pendapat para ahli di atas, maka bisa ditarik kesimpulan. Studi
kepustakaan adalah proses membaca sejumlah referensi yang rata-rata
berupa tulisan (baik buku, artikel, jurnal, dan lain-lain) yang nantinya
dijadikan sebagai sumber rujukan untuk tulisan yang disusun.
Adanya referensi membantu mengembangkan tulisan, tidak hanya agar
bisa real atau terasa efek nyatanya.Melainkan juga untuk menjadikan
tulisan lebih berbobot atau lebih berkualitas.24

B. Heuristik
Heuristik merupakan kegiatan penelitian untuk mencari atau
menemukan sumber data yang diperlukan. Langkah dalam menemukan
sumber data tersebut adalah :
a. Mencari sumber yang relevandengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini.
b. Membaca sumber artikel atau dokumen lain yang berkaitan dengan
penelitian yang dibahas.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Studi Dokumentasi

Secara umum, dokumentasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu


documentation. Dikutip dari oxford learners dictionaries, dokumentasi
memiliki dua arti. Arti pertama yakni menyuguhkan informasi atau bukti
resmi yang berguna untuk menjadi sebuah catatan.Sedangkan arti yang
kedua yiatu sebagai upaya mencatat dan mengategorikan suatu informasi
dalam bentuk tulisan, foto, video, dan lainnya.

24
(Abdhul 2021)

35
Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dokumentasi adalah
bentuk kegiatan atau proses sistematis dalam melakukan pencarian,
pemakaian, penyelidikan, penghimpunan, penyediaan dokumen untuk
memperoleh pengetahuan, keterangan, serta bukti, dan menyebarkannya
kepada pihak yang berkepentingan.

Sedangkan pengertian dokumentasi dalam penelitian adalah dokumen


yang menyajikan informasi tentang hasil penelitian yang asli atau langsung
dari sumbernya.Dokumentasi berbeda dengan pengarsipan dalam
perpustakaan.Bahkan beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian
dokumentasi adalah penghimpunan dokumen atas suatu subjek tertentu.

Pengertian Dokumentasi Dari Para Ahli

Berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian dokumentasi;

 Paul Marie Ghislain Otlet

Yang dikenal dengan Paul Otlet dalam International Economic Conference


1905 mengemukakan bahwa pengertian dokumentasi adalah suatu bentuk
aktivitas khusus berbentuk pengolahan, pengumpulan, penemuan kembali,
penyimpanan, dan penyebaran dokumen.

 Sulistyo Basuki (1996:11)

Ia mendefinisikan dokumentasi di Indonesia adalah suatu pekerjaan


mengumpulkan, menyusun, dan mengelola dokumen literer yang mencatat
semua aktivitas manusia dan yang dianggap berguna untuk dijadikan
sebagai bahan keterangan dan penerangan mengenai berbagai soal.

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Dikutip dari KBBI, pengertian dokumentasi adalah suatu proses


pengumpulan, pengolahan, pemilihan, dan juga penyimpanan informasi
dalam bidang pengetahuan yang memberikan atau mengumpulkan bukti
terkait dengan keterangan, seperti halnya kutipan, gambar, sobekan Koran,
dan bahan referensi lainnya.

36
 Federation Internationale de Documentation (FID)

Sedangkan FID menjelaskan bahwa dokumentasi adalah bentuk kegiatan


mengumpulkan dan juga menyebarkan berbagai jenis dokumen terkait
seluruh lapangan pekerjaan manusia.25

25
(University 2022)

37
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah singkat tentang mitos

Mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa yunani Muthos
yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan
orang, dan dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebbagai suatau
pernyataan, disamping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology
dalam bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai suatu studi atau mitos
atau isi mitos. Mitologi atau mitos merupakan kumpulan cerita tradosional
yang biasanya diceritakan secara dari generasi kegenerasi disuatu bangsa
atau rumpun bangsa,26 serta mensistematiskan menjadi sebuah struktur
yang menceritakan semua mitos dalam semua versi berkaitan dengan
kebudayaan yang melingkupinya serta berbagai tanggapan masyarakat
tentang mitos tersebut.27
Jauh sebelum lahirnya filsafat, masyarakat Yunani telah mengenal
mite-mite.Mite-mite tersebut memiliki fungsi sebagai jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan mengenai teka-teki atau misteri tentang alam
semesta dan kehidupan yang dialami langsung oleh masyarakat Yunani
pada masa itu.Pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya mengenai asal
usul manusia.28
Konteks mitologi lama, mitos berkaitan dengan sejarah dan bentukan
masyarakat yang berorientasi pada masa lalu atau bentukan sejarah pada
masanya.Mitos juga memiliki pengertian cerita yang menampilkan mahluk
suci dalam entuk yang konkret dan dipercayai kebenarannya oleh
masyarakat tertentu.29

26
Wadiji, akulturasi budaya belajar di Banua Halat, (Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, 2011 ),
hlm. 10-11
27
Edinth Kurzweil, jaringan kuasa struktularisme dari Levi-Strauss sampai Foucault, terj. Nurhadi
dari “ The Age to fouctualt “ (Yogyakarta, kreasi wacana, 2010 ), hlm. 21-22
28
Zainal Abidin :Pengantar Filsafat Barat (Jakarta : Rajawali Pers) hlm. 83
29
S.K.O. Zaimar. 2004. Semiotika dalam Analisis Kar_ya Abstrak. Depok : Komodo Books

38
Keberadaan mitos sangat vital dan penting bagi eksistensi hidup
manusia, terutama dalam hal yang berkaitan dengan keyakinan dan
keagamaan. Oleh karena itu, mitos selalu muncul dalam berbagai aktivitas
sosial keagamaan masyarakat, terutama pada masyarakat preliterate. Mitos
merupakan suatu cerita suci yang hamper selalu ada dalam setiap budaya
masyarakat.30
a. Tujuan dari Mitos
Tujuan dari mitos adalah sebagai perekat masyarakat yang dapat
menjelaskan realitas budaya yang ada. Mitos memberikan panduan
mengenai apa yang nyata dan penting bagi kehidupan suatu kelompok
masyarakat. Terkait dengan mitos dan legenda, simbol dan metafora
memainkan peran kunci dalam transformasi, baik ditingkat individu, grup,
organisasi, atau sosial.Hal ini dikarenakan simbol dan metafora
mempunyai ketertarikan dari sisi nonrasional dan emosional manusia, dan
mempunyai dampak mendalam pada kesadaran manusia.31
Didunia literatur, mitos menjadi inspirasi untuk tulisan-tulisan fiksi dan
tidak jarang juga mitos baru terbentuk sebagai perkembangan atau
gabungan mitos-mitos lama.Sebagai contoh adalah Tolkien yang ingin
menciptakan mitos Anglo Saxon dari kumpulan mitos Celtic dan berakhir
dengan tulisan fiksi yang sangat terkenal.32
b. Fungsi mitos
Mitos mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Jalan menuju kesucian : Mitos menyediakan jalan menuju dunia
para dewa yang suci dan bagaimana semua aspek dalam kehidupan
manusia di dunia mempunyai akibatnya sendiri didunia mempunyai
akibatnya sendiri didunia para dewa;
2. Mengelola aktivitas manusia : Dewa dan Dewi dalam mitos membantu
manusia dalam menjalankan aktivitas tertentu, misalnya dalam
masyarakat Romawi kuno, seorang pria membutuhkan bantuan delapan

30
Ahmad, Humaemi. 2012. Makna Kultural Mitos dalam Bud_aya Masyarakat Banten.
Antropologi Indo_nesia, 33 (3): 159-67
31
R. Movva. (2004). Myths.as vidicle for transforming organizations.Leadership dan organization
Development Journal, 25 (1), 45-57
32
D,Fimi. (2006). “some alves and” of tolkieris mythology folklore, 117 (2), 156-170

39
dewa untuk melewati malam pertama dengan istrinya : Jugastinus, yang
mempersatukan kedua manusia dalam pernikahan; Domidicus, yang
mengantar sang istri pulang kerumah barunya; Domitius, yang
memasang posisi sang istri; Manturna, yang menahan posisi sang istri
tersebut; Virginiensis, yang membuka pakaian sang istri; Subigus, yang
membuat sang istri untuk menuruti kemauan suami; Prema, yang
menahan sang istri; dan Petrunda, yang memungkinkan terjadinya
penetrasi33
c. Jenis-jenis mitos :
1. Mitos teogonik atau mitos kepercayaan/penyembahan
2. Mitos Heroik atau Mitos Supernaturalistik
3. Mitos Dinasti atau Mitos yang terkait dengan suatu kerajaan dan sistem
pemerintahanya
4. Mitos Taboo Incest atau Larangan atau Pantangan
5. Mitos Kosmogonik atau Mitos Asal usul Manusia
6. Mitos Asal usul atau Asal Mula Sesuatu
7. Mitos faunatik atau mitos tentang binatang sacral
8. Mitos pekuliaritas atau mitos keajaiban yang dimiliki raja dan
9. Mitos transformasi atau mitos perwujudan raja dalam sejarah.
Kesembilan bentuk mitos yang telah dipaparkan tersebut dijadikan
sebagai landasan dalam mengkaji mitos sekaligus sebagai pembatas
ruangg lingkup penelitian ini.34
d. Teori Mitos
1. Teori Monogenesis menganggap bahwa terjadinya persamaan cerita
rakyat antar daerah atau wilayah disebabkan oleh penyebaran atau
difusi dari suatu kesatuan cerita (plot) atau motif cerita dari satu tempat
ke tempat-tempat lain.
2. Teori Poligenesis menganggap bahwa terjadinya persamaan disebabkan
oleh penemuan sendiri-sendiri (Independent invention) atau sejajar
(Paralel invention) yang dapat terjadi karena adanya pemikiran-

33
Wilkinson, p, dan N. (2007).Mythology, London: Doring kinddersley
34
Muhammad, Rafiek. 2008. Mitos Raja dalam Hikayat Raja Bandar: Studi Kritis Atas Sejarah
Banjar. Disertai. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang

40
pemikiran elementer yang terdapat diseluruh dunia yang tetap sama
walaupun dibawah kondisi sosial dan cultural.35

B. Karakteristik Mitos

1. Motivasi, menurut Barthes, bentuk mitos meniliki motivasi. Mitos


diciptakan untuk membuat pilihan berbagai konsep yang mungkin akan
digunakan berdasarkan sistem meeting tingkat pertama.
2. Pernyataan factual adalah mitos yang menaturalisaikan pesan sehingga
kita dapat menerimanya dengan kebenaran yang tidak perlu kita
diskusikan lagi.
3. Distorsif, adalah hubungan antara bentuk dan konsep yang mendistorsi
dan merusak. Menyembunyikan bentuk-bentuk yang terdistorsi
sehingga mereka memiliki makna dalam system tingkat atas bukan lagi
makna langsung bagi fakta nyata.
4. Intensif, itu adalah mitos yang tidak terjadi begitu saja, mitos seperti itu
sengaja dibuat, dibangun oleh budaya masyarakat dengan makna yang
memiliki tujuan.

Dari uraian diatas dapat diambil pengertian, yaitu :


1. Mitos adalah salah satu jenis cerita prosa rakyat disamping legenda dan
dongeng.
2. Mythology atau mitos merupakan kumpulan cerita tradisional yang
biasanya diceritakan dari generasi ke generasi.
3. Mitos biasanya berisi kisah-kisah mengenai asal usul alam semesta,
dewa-dewa dan hal-hal yang berbau supranatural.
4. Ciri-ciri dari mitos adalah :
a. Mitos dipercayai sebagai cerita asli oleh para penganutnya.
b. Meski aneh namun sangat penting bagi masyarakat.
c. Makna cerita mengalami perubahan dikalangan masyarakat.
5. Jenis-jenis mitos adalah :

35
J.Danandjaja. 2007. Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain (Cetakan VII).
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

41
a. Mitos Kosmogenik adalah mitos yang mengisahkan penciptaan
alam semesta.
b. Mitos Theoginik adalah mitos yang mengisahkan cerita yang
dituturkan mengenai para dewa dan para mahluk adikodrati.
c. Mitos Antropogenik adalah semua mitos yang berkaitan dengan
terjadinya manusia.

42
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kajian antropologi dasar, istilah kepercayaan biasanya membahas


mengenai kepercayaan-kepercayaan yang dianut manusia di zaman pra-aksara
(pra-sejarah) atau masa ketika manusia belum mengenal tulisan. Namun,
kepercayaan juga berkaitan dengan kepercayaan agama, seperti kepercayaan
politeisme yang meyakini banyak Tuhan, hingga monoteisme yang meyakini
keesaan Tuhan.

Sedangkan Mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa yunani
Muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang
dikatakan orang, dan dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebbagai
suatau pernyataan, disamping itu mitos juga dipadankan dengan kata
mythology dalam bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai suatu studi atau
mitos atau isi mitos.

B. Saran

Dalam kesempatan kali ini penulis akan memberikan saran-saran sehubungan


dengan penelitian yang penulis lakukan, saran-saran yang akan penulis
berikan adalah :
1. Masyarakat harus selalu berpikir hal-hal yang baik dan positif
2. Memberikan edukasi tentang kepercayaan dan mitos kepada
masyarakat
3. Masyarakat harus bisa memilih informasi atau peristiwa yang belum
jelas kebenarannya.

43
C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik, hidayah, dan inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran dari pihak
manapun yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dalam
karya tulis ini.
Atas segala bantuan dan saran-saran yang telah diberikan dari pihak
manapun, penulis mengucapkan banyak terimaksih dan semoga Allah SWT
membalas semua pihak yang telah membantu agar karya tulis ini dapat
selesai, dan semoga paper yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk penulis
dan terutama bagi para pembaca, Aamiin yarabbal Alaamiin….

44
DAFTAR PUSTAKA

Abdhul, Y. (2021, November 25). https://deepublishstore.com/. Retrieved November 8,


2022, from deepublishstore.com: https://deepublishstore.com/studi-pustaka/
Ahmad, Humaemi. 2012. Makna Kultural Mitos dalam Bud_aya Masyarakat Banten.
Antropologi Indo_nesia, 33 (3): 159-67
Birul Sinari, A. (2018, Maret 21). https://kerisnews.com/. Retrieved November 4, 2022,
from kerisnews.com: https://kerisnews.com/2018/03/21/mengenal-apa-itu-jawa/
D,Fimi. (2006). “some alves and” of tolkieris mythology folklore, 117 (2), 156-170
Edinth Kurzweil, jaringan kuasa struktularisme dari Levi-Strauss sampai Foucault, terj.
Nurhadi dari “ The Age to fouctualt “ (Yogyakarta, kreasi wacana, 2010 ), hlm.
21-22

Hadi, A. (2021, Maret 3). https://tirto.id/. Retrieved November 4, 2022, from tirto.id:
https://tirto.id/jenis-jenis-kepercayaan-pengertian-apa-bedanya-dengan-agama-
gaMf
Abdhul, Yusuf. https://deepublishstore.com/. November 25, 2021.
https://deepublishstore.com/studi-pustaka/ (accessed November 8, 2022).
Birul Sinari, Adi. https://kerisnews.com/. Maret 21, 2018.
https://kerisnews.com/2018/03/21/mengenal-apa-itu-jawa/ (accessed November
4, 2022).
Hadi, Abdul. https://tirto.id/. Maret 3, 2021. https://tirto.id/jenis-jenis-kepercayaan-
pengertian-apa-bedanya-dengan-agama-gaMf (accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/. September 8, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Kejawen
(accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/. November 2, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Animisme
(accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Juli 17, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Genderuwo
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Oktober 17, 2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Wewe_Gombel
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Oktober 13, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Pocong_(hantu)
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Mei 16, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Tuyul (accessed
November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Agustus 26, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Banaspati
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Januari 21, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Naga_Jawa
(accessed November 6, 2022).

45
https://id.wikipedia.org/. Agustus 24, 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda_Jaka_Tarub (accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Juni 29, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Nyi_Roro_Kidul
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Juni 20, 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sangkuriang_(legenda) (accessed November 6,
2022).
https://id.wikipedia.org/. Mei 11, 2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Rara_Jonggrang
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/wiki/. April 13, 2020. https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamisme
(accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/wiki/. September 12, 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Dukun#cite_note-:0-1 (accessed November 4,
2022).
https://id.wiktionary.org/. Oktober 3, 2022. https://id.wiktionary.org/wiki/berkembang
(accessed November 4, 2022).
https://kumparan.com/. Mei 6, 2021. https://kumparan.com/berita-hari-ini/cerita-timun-
mas-dan-unsur-intrinsiknya-1vgouwFwQi2/full (accessed November 6, 2022).
https://serupa.id/. n.d. https://serupa.id/metode-penelitian/.
https://serupa.id/. n.d. https://serupa.id/metode-penelitian/.
https://www.fimela.com/. April 27, 2018.
https://www.fimela.com/lifestyle/read/3813842/menurut-budaya-jawa-ini-mitos-
mitos-yang-masih-dipercaya-hingga-kini (accessed November 6, 2022).
Rahmadhani, Rizka Alifa. https://tirto.id/. Desember 28, 2021. https://tirto.id/pengertian-
masyarakat-menurut-para-ahli-serta-ciri-unsur-unsurnya-gbbv (accessed
November 4, 2022).
Siadari, Coki. https://www.kumpulanpengertian.com/. April 26, 2015.
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-mitos-menurut-para-
ahli.html (accessed November 4, 2022).
Thabroni, Gamal. https://serupa.id/. Februari 5, 2021. https://serupa.id/metode-penelitian/
(accessed November 8, 2022).
University, Sampoerna. https://www.sampoernauniversity.ac.id/. Juli 29, 2022.
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/dokumentasi-adalah-pengertian-
fungsi-dan-jenisnya/ (accessed November 8, 2022).
Wadiji. "Akulturasi budaya belajar di hanua halat." The Age to Fouctualt, 2010: 21-22.
Wibisono, Anton. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/. Maret 6, 2019.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-
Penelitian-Kualitatif.html (accessed November 8, 2022).

46
LAMPIRAN-LAMPIRAN

47

Anda mungkin juga menyukai