Disusun Oleh :
NIS/NISN : 4684/3043946814
NIS/NISN : 4684/3043946814
Pembimbing
Penguji I Penguji II
(.................................) (.................................)
i
MOTTO
- Abraham Lincoln -
ii
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Ayah : Sugiarto
Pendidikan Formal :
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah nya, saya dapat
menyelesaikan tugas karya ilmiah yang berjudul “Kepercayaan dan Mitos yang
Berkembang pada Masyarakat Jawa.”
Karya Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas madrasah guna melengkapi salah
satu syarat kelulusan di Madrasah Aliyah Bustanul Ulum.
Dalam menyusun laporan ini penulis telah berusaha secara maksimal, tapi penulis
menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan. Penulis berharap
laporan ini akan memberi manfaat bagi pembaca dan juga penulis.
Selain itu, Karya Ilmiah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
kepercayaan dan mitos-mitos yang berkembang pada masyarakat jawa bagi
pembaca dan juga penulis.
iv
7. Rekan-rekan yang telah banyak memberikan saran dan pandangan dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Saya menyadari Karya Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan Karya Ilmiah ini.
Tanjung Jaya,.......................2023
v
DAFTAR ISI
PENGESAHAN.......................................................................................................i
MOTTO..................................................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................3
BAB V PENUTUP................................................................................................43
A. Kesimpulan...........................................................................................................43
B. Saran....................................................................................................................43
C. Penutup................................................................................................................44
vi
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................47
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ciri masyarakat Jawa yang lain adalah berketuhanan. Suku bangsa
Jawa sejak masa prasejarah telah memiliki kepercayaan, pertemuan antara
agama asli Jawa dengan agama-agama baru menghasilkan pola
pemahaman yang khas dalam agama Jawa. Agama Jawa bereaksi dengan
cara menerima akulturasi budaya, dan selektif terhadap tradisi dan agama
baru, sepanjang itu menguntungkan. yang dimaksud agama Jawa di sini
adalah agama asli Jawa (Islam kejawen). Agama Jawa ini cara hidupnya
lebih dipengaruhi oleh tradisi Jawa Pra-Islam, seperti animisme,
dinamisme, Hindu, Budha, dan Kristen.
2
lingkungan sekitar. Sebagian dari mereka percaya bahwa tradisi yang
mereka lestarikan sampai sekarang ini mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kehidupan mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka disusunlah
rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana Kepercayaan dan Mitos yang Berkembang pada Masyarakat
Jawa”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian sebagai
berikut :
“Untuk Mengetahui Bagaimana Kepercayaan dan Mitos yang
Berkembang pada Masyarakat Jawa”
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, maka karya
ilmiah ini memiliki manfaat penelitian sebagai berikut :
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Judul
4
kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa
dahulu.
Mitos menurut Harsojo (1988), adalah sistem kepercayaan dari suatu
kelompok manusia, yang berdiri atas sebuah landasan yang menjelaskan
cerita-cerita yang suci yang berhubungan dengan masa lalu.Mitos yang
dalam arti asli sebagai kiasan dari zaman purba merupakan cerita yang asal
usulnya sudah dilupakan, namun ternyata pada zaman sekarang mitos
dianggap sebagai suatu cerita yang dianggap benar.Manusia memerlukan
sekali kehadiran alam sehingga terjadi hubungan yang erat antara manusia
dan alam.2
3. Berkembang : berkembang (ber- + kembang)
1. Sunting mekar terbuka atau membentang (tentang barang yang berlipat
atau kuncup):
parasutnya tidak berkembang
2. Sunting menjadi besar (luas, banyak, dsb); memuai:
perusahaan itu berkembang pesat
3. Sunting menjadi bertambah sempurna (tentang pribadi, pikiran,
pengetahuan, dsb):
dengan kemampuan kosakata yang terbatas, pikiran seseorang tidak
dapat berkembang
4. Sunting menjadi banyak (merata, meluas, dsb):
usaha kerajinan tangan dan industri kecil berkembang dengan pesat di
daerah ini. 3
4. Masyarakat :Salah satunya penjelasan ahli antropologi Indonesia,
Koentjaraningrat. Dalam buku karyanya yang berjudul Pengantar Ilmu
Antropologi (Cetakan Kedelapan, 2002: 150), Koentjaraningrat menyebut,
definisi masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”,
atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”. "Suatu kesatuan manusia
dapat mempunyai prasarana melalui apa warga-warganya dapat saling
berinteraksi," demikian tulis Koentjaraningrat.
2
(Siadari 2015)
3
(wiktionary.org 2022)
5
Sementara di buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal
Antropologi (2019: 46) karya Gunsu Nurmansyah dkk, dijelaskan bahwa
definisi masyarakat adalah sejumlah manusia yang jadi satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama. Selain itu, Masyarakat bisa diartikan sebagai salah satu satuan sosial
dalam sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia.
Buku yang sama juga mengutip penjelasan sejumlah ahli antropologi dan
sosiologi soal pengertian masyarakat. Setidaknya, terdapat 6 definisi
masyarakat menurut par ahli antropologi dan sosiologi yang dicatat oleh
Gunsu Nurmansyah dkk (2019: 46-45), yakni sebagai berikut.
1. Menurut ahli sosiologi Indonesia, Selo Sumarjan, definisi masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat, pengertian
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas yang sama.
3. Menurut ahli antropologi AS Ralph Linton, pengertian masyarakat ialah
setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang
relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama
dan mereka menganggap kelompoknya sebagai satu kesatuan sosial.
4. Menurut ahli sosiologi modern paling berpengaruh, Karl Marx,
masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami suatu ketegangan
organisasi ataupun perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang dibedakan kepentingannya secara ekonomi.
7. Menurut Dannerius Sinaga, pengertian masyarakat adalah orang yang
menempati suatu wilayah baik langsung maupun tidak langsung yang
saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan.
8. Phil Astrid S. Susanto menyatakan, masyarakat atau society merupakan
manusia sebagai satu satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan
secara berulang-ulang.4
4
(Rahmadhani 2021)
6
5. Jawa : Kata Jawa sendiri, menurut Romo Donny, memiliki kaitan
erat dengan padi-padian. Beberapa kamus bahasa kuna menyebutkan kata
jawa, jawi, jejawi, jawi-jawi, jawai, dan jawawut, yang kesemuanya
merujuk pada bentuk padi-padian.Jawi-jawi, misalnya, disebutkan berupa
batu-batu mulia kecil seperti biji padi, yang diuntai menjadi perhiasan.
“Jadi memang arahnya ke sana kalau di kamus bahasa kuna, bahasa Jawa
Kuna yang kita jumpai.Arahnya ke padi, walaupun tidak leterlek ada Jawa
adalah padi, tidak.Karena Jawa sudah menjadi luas sekali, tidak hanya bisa
disebut keluarga padi-padian.Kan gitu,” kata Romo Donny yang
merupakan Pengasuh Seni dan Budaya UI, serta Sejarah Budaya IKJ.
Dan, Jawa sebagai Tanah Padi, secara harafiah, bisa dimaknai sebagai
pulau subur yang dikepung oleh lautan, dialiri sungai-sungai, dan dipasaki
oleh gunung-gunung sebagai paku, pusat kesuburan dan kehidupan
beraneka ragam hayati.
Selain itu, padi secara simbolis memiliki makna yang sangat dalam.Seperti
pengertian “Ilmu Padi”, yaitu semakin berisi semakin merunduk.Padi saat
muda berwarna hijau, dan kemudian menua dengan warna kuning
keemasan. Saat itu, ia akan menunduk luruh menghadap bumi seperti
wajah orang bersujud.
“Setelah berisi dengan segala berkah dan kemanfaatan, sang Padi sadar
untuk merunduk ke bawah dengan segala kebijaksanaan hukum alam,
sangat berbeda dengan saat ia masih hijau mendongak menantang langit
dengan gagah dan bangganya,” ujar Romo Donny yang merupakan Koord
Divisi Sastra, Folklor, Permainan Dedaktik di Lesbumi (Lembaga Seni
Budaya Muslimin Indonesia) PBNU.
Mungkin, kita pernah mendengar orang berkata, “wong Jowo wis ilang
jawane.” Saat ada orang Jawa yang dianggap sudah tidak tahu sopan
santun, atau mungkin dianggap tidak berperilaku seperti layaknya orang
Jawa.
7
Menurut Romo Donny, perkataan itu adalan unen–unen Jawa atau
semacam folklor, yang tidak diketahui siapa yang menciptakan.
Lengkapnya berbunyi, “Wong Cino ilang pitunge, ilang cinane.Wong
Londo ilang megahe, ilang landane.Wong Jowo ilang tapane, ilang
jawane.”
“Jadi yang hilang itu tapane. Tapa itu merenung, mencari rasa ini, mencari
makna.Ketika orang Jawa tidak mau ngonceki (mengupas) semiotik (ilmu
tanda), tidak mau ngonceki simbol. Tapa itu kan meneng di sudut-
sudut, leren… tapa itu leren sedela, ngrungokke, ngonceki. Nah
ketika ilang itu, ilang Jawane,” kata Romo Donny.5
B. Jenis-jenis Kepercayaan
a. Kejawen
8
2. Mamayu Hayuning Kulawarga (sebagai rahmat bagi keluarga)
3. Mamayu Hayuning Sasama (sebagai rahmat bagi sesama manusia)
4. Mamayu Hayuning Bhawana (sebagai rahmat bagi alam semesta)
b. Animisme
c. Dinamisme
6
(wikipedia.org 2022)
7
(wikipedia.org 2022)
9
sering dimintai tolong untuk urusan mereka.Caranya adalah dengan
memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda pusaka
seperti batu hitam atau batu merah delima.Ada juga yang menyebutkan
bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap
kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda.istilah tersebut
disebut dengan mana.8
d. Totemisme
Secara bahasa, totemisme berasal dari kata Ojibwa dari Suku
Algonkin, Amerika Utara. Arti totem dapat berupa burung, ikan,
binatang, atau tumbuhan tertentu. Totemisme meyakini bahwa ada
daya atau sifat keilahian pada benda-benda tertentu, selain manusia.
Kepercayaan ini menganggap bahwa hewan atau tumbuhan tertentu
dapat memberi pengaruh, baik itu pengaruh baik atau dampak buruk
bagi penganutnya. Lazimnya, penganut totemisme menganggap
keramat hewan atau tumbuhan yang dipercaya sebagai totem, serta
dilarang membunuh atau memakan hewan atau tumbuhan tersebut.
e. Politeisme
Dalam bahasa Yunani, politeisme artinya banyak Tuhan. Dalam hal
ini, politeisme meyakini bahwa Tuhan tidak esa, tidak tunggal, serta
lebih dari satu. Biasanya, politeisme dianggap sebagai kepercayaan
terhadap keberadaan dewa-dewi yang memiliki tugas-tugas tertentu
untuk mengatur urusan semesta.
Namun, sebenarnya, segala kepercayaan yang meyakini bahwa
terdapat beberapa Tuhan yang mengatur urusan dunia, terkhusus
perkara manusia, dianggap sebagai politeisme. Dalam aliran politeisme
juga diyakini bahwa dewa-dewi tertentu lebih unggul daripada dewa
lainnya. Misalnya, Dewa Zeus dianggap lebih hebat daripada Dewa
Hermes, Dewi Afrodit, dan lain sebagainya.
f. Panteisme
8
(wikipedia.org 2020)
10
Aliran panteisme meyakini bahwa alam semesta adalah Tuhan.
Kepercayaan ini menafikan keyakinan bahwa Tuhan menciptakan alam
atau kehadirannya di luar alam. Penganut panteisme berpendapat
bahwa Tuhan itu melingkupi segalanya melalui alam semesta ini.
g. Monoteisme
Berkebalikan dengan politeisme yang meyakini banyak Tuhan,
kepercayaan monoteisme berpendapat bahwa hanya ada satu Tuhan,
yang esa, atau tunggal. Agama Islam, Yahudi, dan Kristen tergolong
agama monoteis.9
h. Dukun
Dukun atau Orang Pintar adalah istilah yang secara umum dipahami
dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal
kemampuan supranatural yang menyebabkannya dapat memahami hal
tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam
gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di
masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang,
kesialan, dan lain-lain. Aktivitas yang dilakukan dukun
disebut perdukunan.10
C. Macam-macam Mitos
a. Makhluk Supranatural
9
(Hadi 2021)
10
(wikipedia.org 2022)
11
1. Genderuwo
12
dalam kepercayaan Hindu dan Buddha (yang merupakan
kepercayaan dominan di zaman kerajaan Hindu Buddha di
nusantara) digambarkan sebagai makhluk berwujud manusia
berjenis kelamin pria yang tinggal di kahyangan.
2. Wewe Gombel
11
(wikipedia.org 2022)
13
sadar. Bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan
mengembalikan anaknya.
Menurut cerita, mitos Wewe Gombel dipercayai digunakan untuk
menakut-nakuti anak-anak agar mereka tidak berkeliaran di waktu
malam hari. Sebab pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat
berbahaya karena hewan buas mungkin memasuki kawasan
perkampungan dalam kegelapan malam. Oleh karena itu, Wewe
Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman
tersebut. Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok
wanita tua keriput dengan payudara yang terlihat panjang dan
menggantung.
3. Pocong
12
(wikipedia.org 2021)
14
Gambar I.3. Pocong
Sumber : http://d2ka0dvx23yu8q.cloudfront.net/wp-content/uploads/2014/10/wewe-
gombel_0.jpg
(diakses 26 Mei 2015)
15
pacarnya. Ketika sedang diotopsi dirumah sakit, mayat wanita itu
terus mengucurkan darah, sehingga pihak rumah sakit memutuskan
untuk membungkusnya dengan plastik. Warga percaya bahwa
kemunculan pocong ini karena arwah dari wanita itu ingin
dibukakan ikatan plastik pada jasadnya.13
4. Tuyul
13
(wikipedia.org 2022)
16
makhlus halus dianggap sebagai cara paling mudah untuk
menjelaskan segala urusan perniagaan yang semakin rumit bagi
rakyat di perdesaan yang masih tradisional.14
5. Banaspati
Banaspati adalah mitos hantu atau roh jahat berwujud seperti api
dan berelemen utama api. Sosoknya bisa mengambil bentuk bola
api atau pusaran api. Sosok hantu ini biasanya terbang rendah dari
satu tempat ke yang tempat lain dengan mengambil rupa layaknya
bola api atau pusaran api yang menyala-nyala. Dikabarkan,
Banaspati akan membakar manusia yang mengusiknya. Mitos ini
sering ditemukan di daerah Pulau Jawa dan Kalimantan,
Indonesia.15
14
(wikipedia.org 2022)
15
(wikipedia.org 2022)
17
b. Cerita Rakyat
1. Jaka Tarub
Kisah ini berputar pada kehidupan tokoh utama yang bernama Jaka
Tarub ("pemuda dari Tarub"). Setelah dewasa ia digelari Ki Ageng
Tarub. Ki Ageng Tarub adalah tokoh yang dianggap sebagai
leluhur dinasti Mataram, dinasti yang menguasai politik tanah Jawa
- sebagian atau seluruhnya - sejak abad ke-17 hingga
sekarang.Menurut sumber masyarakat di desa Widodaren, Gerih,
Ngawi, peristiwa ini terjadi di desa tersebut.Sebagai buktinya,
terdapat petilasan makam Jaka Tarub di desa tersebut.Rata-rata
masyarakat setempat yang sudah lanjut usia tahu jalan cerita Jaka
Tarub dengan 7 bidadari. Nama desa Widodaren itu dipercaya
masyarakat setempat berasal dari kata widodari yang dalam bahasa
Indonesia berarti bidadari. Di desa ini juga terdapat sendang (mata
18
air) yang konon dulu adalah tempat para bidadari mandi dan Jaka
Tarub mengambil selendang salah satu bidadari.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Nyi_Roro_Kidul#/media/Berkas:Kanj
eng_Ratu_Kidul.jpg (diakses 20 November 2022)
Nyi Roro Kidul (atau Nyai Roro Kidul, Latin: Nyi Rara Kidul,
bahasa Jawa: Nyai Rara Kidul, adalah sesosok roh atau dewi
16
(wikipedia.org 2022)
19
legendaris Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat
Pulau Jawa. Tokoh ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan (Samudra
Hindia) dan secara umum disamakan dengan Kanjeng Ratu Kidul,
meskipun menurut beberapa kalangan sebenarnya keduanya
berbeda.
20
takut terhadap kekuatan alam, yang kemudian dianggap sebagai
alam spiritual para dewata serta lelembut yang menghuni lautan
selatan yang dipimpin oleh ratu mereka, sesosok dewi, yang
kemudian diidentifikasikan sebagai Ratu Kidul.17
3. Sangkuriang
Sumber : https://www.researchgate.net/figure/Sangkuriang-kicks-
the-boat-that-he-hasnt-completed_fig1_351246631 (diakses 20
November 2022)
17
(wikipedia.org 2022)
21
Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan
tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik
yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir abad ke-15
atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa
Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng
Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau
Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.
Telah terjadi dua letusan Gunung Sunda purba dengan tipe letusan
Plinian masing-masing sekitar 105.000 dan 55.000-50.000 tahun
yang lalu. Letusan plinian kedua telah meruntuhkan kaldera
Gunung Sunda purba sehingga menciptakan Gunung Tangkuban
Parahu, Gunung Burangrang (disebut juga Gunung Sunda), dan
Gunung Bukit Tunggul.18
4. Rara Jonggrang
18
(wikipedia.org 2022)
22
Gambar II.4. Rara Jonggrang
Sumber :https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fsmansasingaraja.sch.id%2Fkisah-roro-jonggrang
%2F&psig=AOvVaw3_Lo0mJJOL_-
NR9wYc02yY&ust=1669018030355000&source=images&cd=vfe
&ved=0CA0QjRxqFwoTCNjtx--
mvPsCFQAAAAAdAAAAABAD (diakses 20 November 2022)
23
Sailendra, Rakai Pikatan sebagai Bandung Bandawasa, dan
Pramodhawardhani, putri Samaratungga sekaligus istri Rakai
Pikatan, sebagai Rara Jonggrang. Peristiwa bersejarah sebenarnya
adalah pertempuran antara Balaputradewa melawan
Pramodawardhani yang dibantu suaminya Rakai Pikatan yang
akhirnya dimenangi Rakai Pikatan dan mengakhiri dominasi
wangsa Sailendra di Jawa Tengah.19
5. Timun Mas
Sumber :
http://daftarkumpulanterbaru.com/wp-content/uploads/2014/03/Co
ntoh-Cerita-RakyatTimun-Mas.jpg (diakses 20 November 2022)
24
Timun Mas merupakan dongeng tradisional masyarakat Jawa.
Mengutip Aspek Moral Dalam Kumpulan Dongeng Histoires ou
Contes du Temps Passe oleh Zunairoh (2012), yang dimaksud
dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, berisi tentang
petualangan yang penuh imajinasi dengan menampilkan situasi dan
tokoh-tokoh yang luar biasa.
1. Tema
2. Amanat
25
Timun Mas: Timun Mas merupakan tokoh utama yang
memiliki sifat berani dan pantang menyerah.
4. Alur
c. Berdasarkan Ucapan
1. Kupu-Kupu Masuk Rumah
20
(kumparan.com 2021)
26
2. Burung Gagak di Atas Rumah
27
Gambar III.3. Kucing tertabrak
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fartikel.rumah123.com%2Fmitos-menabrak-
kucing&psig=AOvVaw3tUSD0BJ2pe6hgPiR1Lihz&ust=1669
339235175000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFw
oTCPC_qb7TxfsCFQAAAAAdAAAAABAE (diakses 24
November 2022)
28
Gambar III.4. Menyapu Halaman
Sumber
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Flovepik.com%2Fimage-401152145%2Fsweep-the-
floor.html&psig=AOvVaw2CqtKmOz6BSYfgvzT4eUBX&ust
=1669340221397000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0Qj
RxqFwoTCJC3tJfXxfsCFQAAAAAdAAAAABAT (diakses
24 November 2022)
21
(fimela.com 2018)
29
4. Mitos merupakan suatu cerita suci yang bersifat simbiolis dan
mengisahkan adanya serangkaian kejadian maupun peristiwa nyata hingga
imajiner.
BAB III
METODE PENELITIAN
30
Metode penelitian adalah tata cara, langkah, atau prosedur yang ilmiah
dalam mendapatkan data untuk tujuan penelitian yang memiliki tujuan dan
kegunaan tertentu. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2018, hlm. 2) yang
menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam
mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Ilmiah berarti kegiatan
penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, empiris, dan
sistematis seperti yang telah ditelusuri dalam filsafat ilmu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa apa itu metode penelitian adalah cara
atau prosedur sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan kebenaran, keadaan
dari, sebuah alasan dari, konsekuensi-konsekuensi suatu fenomena yang diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan logis yang disokong oleh data-data yang cukup
sebagai bukti konkret yang dapat dilihat, diamati dan bahkan teralami oleh semua
orang (objektif; bukan asumsi pribadi).
1. Nazir
31
Nazir (2014, hlm. 26) menyatakan bahwa metode ilmiah boleh dikatakan
suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-
pertimbangan logis.
2. Hamid Darmadi
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan kegunaan tertentu (Darmadi, 2014, hlm. 153).
3. Arikunto
Menurut Arikunto (2019, hlm. 136) metode penelitian adalah cara utama
yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban
atas masalah yang diajukan.
4. Sukandarrumidi
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan
(Sukandarrumidi, 2012, hlm. 111).22
A. Lokasi Penelitian
B. Waktu Penelitian
Adapun penelitian ini mulai dilakukan pada 19 Oktober 2022 sampai
dengan 25 Januari 2023
C. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
22
(Thabroni 2021)
32
penelitian.Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori
dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada
penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan
dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori
yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
A. Studi Pustaka
Pengertian studi pustaka atau studi kepustakaan adalah kegiatan
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
23
(Wibisono 2019)
33
yang menjadi objek penelitian atau topik cerita yang diusung ke dalam
karya tulis non ilmiah (misalnya novel).
Umumnya studi kepustakaan lebih sering dilakukan penulis karya ilmiah
karena memang memiliki aturan dan ketentuan yang lebih tegas,
dibandingkan dengan karya tulis non ilmiah. Kemudian istilah ini menjadi
familiar untuk kegiatan penelitian, sebab penelitian di awal perlu dibuat
proposal rencana penelitian.
Rencana penelitian ini sudah menuntut peneliti untuk membuat studi
kepustakaan tadi. Selesai melakukan penelitian, peneliti juga perlu menulis
laporan hasil penelitian dan kemudian melakukan studi kepustakaan lagi.
Dimana hasil penelitian bisa berupa artikel ilmiah yang diterbitkan ke
jurnal. Bisa juga berupa buku yang diterbitkan ke masyarakat luas melalui
penerbit dan toko buku, baik toko buku online maupun offline.
Pada beberapa kasus tetap perlu dilakukan.Misalnya penulis novel ingin
menceritakan pengalaman tokoh dalam tulisannya naik pesawat.Maka
penulis perlu membaca literatur tentang prosedur naik pesawat dan
sebagainya.Bisa juga berdasarkan pengalaman pribadi.
Nasir
Pendapat kedua tentang pengertian studi pustaka disampaikan oleh
Nasir.Menurut beliau, studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data
dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta
berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.
Proses studi kepustakaan dinilai sebagai tindakan mengumpulkan sejumlah
data. Data inilah yang nantinya dipakai penulis untuk ditambahkan atau
dicantumkan ke dalam tulisannya. Sehingga apa yang ditulis bukan berupa
karangan melainkan ada data valid atau data yang benar-benar bisa
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
34
Sugiyono
Pengertian studi pustaka menurut Sugiyono adalah kajian teoritis, referensi
serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan
norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Melalui pendapat para ahli di atas, maka bisa ditarik kesimpulan. Studi
kepustakaan adalah proses membaca sejumlah referensi yang rata-rata
berupa tulisan (baik buku, artikel, jurnal, dan lain-lain) yang nantinya
dijadikan sebagai sumber rujukan untuk tulisan yang disusun.
Adanya referensi membantu mengembangkan tulisan, tidak hanya agar
bisa real atau terasa efek nyatanya.Melainkan juga untuk menjadikan
tulisan lebih berbobot atau lebih berkualitas.24
B. Heuristik
Heuristik merupakan kegiatan penelitian untuk mencari atau
menemukan sumber data yang diperlukan. Langkah dalam menemukan
sumber data tersebut adalah :
a. Mencari sumber yang relevandengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini.
b. Membaca sumber artikel atau dokumen lain yang berkaitan dengan
penelitian yang dibahas.
Studi Dokumentasi
24
(Abdhul 2021)
35
Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dokumentasi adalah
bentuk kegiatan atau proses sistematis dalam melakukan pencarian,
pemakaian, penyelidikan, penghimpunan, penyediaan dokumen untuk
memperoleh pengetahuan, keterangan, serta bukti, dan menyebarkannya
kepada pihak yang berkepentingan.
36
Federation Internationale de Documentation (FID)
25
(University 2022)
37
BAB IV
Mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa yunani Muthos
yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan
orang, dan dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebbagai suatau
pernyataan, disamping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology
dalam bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai suatu studi atau mitos
atau isi mitos. Mitologi atau mitos merupakan kumpulan cerita tradosional
yang biasanya diceritakan secara dari generasi kegenerasi disuatu bangsa
atau rumpun bangsa,26 serta mensistematiskan menjadi sebuah struktur
yang menceritakan semua mitos dalam semua versi berkaitan dengan
kebudayaan yang melingkupinya serta berbagai tanggapan masyarakat
tentang mitos tersebut.27
Jauh sebelum lahirnya filsafat, masyarakat Yunani telah mengenal
mite-mite.Mite-mite tersebut memiliki fungsi sebagai jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan mengenai teka-teki atau misteri tentang alam
semesta dan kehidupan yang dialami langsung oleh masyarakat Yunani
pada masa itu.Pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya mengenai asal
usul manusia.28
Konteks mitologi lama, mitos berkaitan dengan sejarah dan bentukan
masyarakat yang berorientasi pada masa lalu atau bentukan sejarah pada
masanya.Mitos juga memiliki pengertian cerita yang menampilkan mahluk
suci dalam entuk yang konkret dan dipercayai kebenarannya oleh
masyarakat tertentu.29
26
Wadiji, akulturasi budaya belajar di Banua Halat, (Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, 2011 ),
hlm. 10-11
27
Edinth Kurzweil, jaringan kuasa struktularisme dari Levi-Strauss sampai Foucault, terj. Nurhadi
dari “ The Age to fouctualt “ (Yogyakarta, kreasi wacana, 2010 ), hlm. 21-22
28
Zainal Abidin :Pengantar Filsafat Barat (Jakarta : Rajawali Pers) hlm. 83
29
S.K.O. Zaimar. 2004. Semiotika dalam Analisis Kar_ya Abstrak. Depok : Komodo Books
38
Keberadaan mitos sangat vital dan penting bagi eksistensi hidup
manusia, terutama dalam hal yang berkaitan dengan keyakinan dan
keagamaan. Oleh karena itu, mitos selalu muncul dalam berbagai aktivitas
sosial keagamaan masyarakat, terutama pada masyarakat preliterate. Mitos
merupakan suatu cerita suci yang hamper selalu ada dalam setiap budaya
masyarakat.30
a. Tujuan dari Mitos
Tujuan dari mitos adalah sebagai perekat masyarakat yang dapat
menjelaskan realitas budaya yang ada. Mitos memberikan panduan
mengenai apa yang nyata dan penting bagi kehidupan suatu kelompok
masyarakat. Terkait dengan mitos dan legenda, simbol dan metafora
memainkan peran kunci dalam transformasi, baik ditingkat individu, grup,
organisasi, atau sosial.Hal ini dikarenakan simbol dan metafora
mempunyai ketertarikan dari sisi nonrasional dan emosional manusia, dan
mempunyai dampak mendalam pada kesadaran manusia.31
Didunia literatur, mitos menjadi inspirasi untuk tulisan-tulisan fiksi dan
tidak jarang juga mitos baru terbentuk sebagai perkembangan atau
gabungan mitos-mitos lama.Sebagai contoh adalah Tolkien yang ingin
menciptakan mitos Anglo Saxon dari kumpulan mitos Celtic dan berakhir
dengan tulisan fiksi yang sangat terkenal.32
b. Fungsi mitos
Mitos mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Jalan menuju kesucian : Mitos menyediakan jalan menuju dunia
para dewa yang suci dan bagaimana semua aspek dalam kehidupan
manusia di dunia mempunyai akibatnya sendiri didunia mempunyai
akibatnya sendiri didunia para dewa;
2. Mengelola aktivitas manusia : Dewa dan Dewi dalam mitos membantu
manusia dalam menjalankan aktivitas tertentu, misalnya dalam
masyarakat Romawi kuno, seorang pria membutuhkan bantuan delapan
30
Ahmad, Humaemi. 2012. Makna Kultural Mitos dalam Bud_aya Masyarakat Banten.
Antropologi Indo_nesia, 33 (3): 159-67
31
R. Movva. (2004). Myths.as vidicle for transforming organizations.Leadership dan organization
Development Journal, 25 (1), 45-57
32
D,Fimi. (2006). “some alves and” of tolkieris mythology folklore, 117 (2), 156-170
39
dewa untuk melewati malam pertama dengan istrinya : Jugastinus, yang
mempersatukan kedua manusia dalam pernikahan; Domidicus, yang
mengantar sang istri pulang kerumah barunya; Domitius, yang
memasang posisi sang istri; Manturna, yang menahan posisi sang istri
tersebut; Virginiensis, yang membuka pakaian sang istri; Subigus, yang
membuat sang istri untuk menuruti kemauan suami; Prema, yang
menahan sang istri; dan Petrunda, yang memungkinkan terjadinya
penetrasi33
c. Jenis-jenis mitos :
1. Mitos teogonik atau mitos kepercayaan/penyembahan
2. Mitos Heroik atau Mitos Supernaturalistik
3. Mitos Dinasti atau Mitos yang terkait dengan suatu kerajaan dan sistem
pemerintahanya
4. Mitos Taboo Incest atau Larangan atau Pantangan
5. Mitos Kosmogonik atau Mitos Asal usul Manusia
6. Mitos Asal usul atau Asal Mula Sesuatu
7. Mitos faunatik atau mitos tentang binatang sacral
8. Mitos pekuliaritas atau mitos keajaiban yang dimiliki raja dan
9. Mitos transformasi atau mitos perwujudan raja dalam sejarah.
Kesembilan bentuk mitos yang telah dipaparkan tersebut dijadikan
sebagai landasan dalam mengkaji mitos sekaligus sebagai pembatas
ruangg lingkup penelitian ini.34
d. Teori Mitos
1. Teori Monogenesis menganggap bahwa terjadinya persamaan cerita
rakyat antar daerah atau wilayah disebabkan oleh penyebaran atau
difusi dari suatu kesatuan cerita (plot) atau motif cerita dari satu tempat
ke tempat-tempat lain.
2. Teori Poligenesis menganggap bahwa terjadinya persamaan disebabkan
oleh penemuan sendiri-sendiri (Independent invention) atau sejajar
(Paralel invention) yang dapat terjadi karena adanya pemikiran-
33
Wilkinson, p, dan N. (2007).Mythology, London: Doring kinddersley
34
Muhammad, Rafiek. 2008. Mitos Raja dalam Hikayat Raja Bandar: Studi Kritis Atas Sejarah
Banjar. Disertai. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang
40
pemikiran elementer yang terdapat diseluruh dunia yang tetap sama
walaupun dibawah kondisi sosial dan cultural.35
B. Karakteristik Mitos
35
J.Danandjaja. 2007. Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain (Cetakan VII).
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
41
a. Mitos Kosmogenik adalah mitos yang mengisahkan penciptaan
alam semesta.
b. Mitos Theoginik adalah mitos yang mengisahkan cerita yang
dituturkan mengenai para dewa dan para mahluk adikodrati.
c. Mitos Antropogenik adalah semua mitos yang berkaitan dengan
terjadinya manusia.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sedangkan Mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa yunani
Muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang
dikatakan orang, dan dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebbagai
suatau pernyataan, disamping itu mitos juga dipadankan dengan kata
mythology dalam bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai suatu studi atau
mitos atau isi mitos.
B. Saran
43
C. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik, hidayah, dan inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran dari pihak
manapun yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dalam
karya tulis ini.
Atas segala bantuan dan saran-saran yang telah diberikan dari pihak
manapun, penulis mengucapkan banyak terimaksih dan semoga Allah SWT
membalas semua pihak yang telah membantu agar karya tulis ini dapat
selesai, dan semoga paper yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk penulis
dan terutama bagi para pembaca, Aamiin yarabbal Alaamiin….
44
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, A. (2021, Maret 3). https://tirto.id/. Retrieved November 4, 2022, from tirto.id:
https://tirto.id/jenis-jenis-kepercayaan-pengertian-apa-bedanya-dengan-agama-
gaMf
Abdhul, Yusuf. https://deepublishstore.com/. November 25, 2021.
https://deepublishstore.com/studi-pustaka/ (accessed November 8, 2022).
Birul Sinari, Adi. https://kerisnews.com/. Maret 21, 2018.
https://kerisnews.com/2018/03/21/mengenal-apa-itu-jawa/ (accessed November
4, 2022).
Hadi, Abdul. https://tirto.id/. Maret 3, 2021. https://tirto.id/jenis-jenis-kepercayaan-
pengertian-apa-bedanya-dengan-agama-gaMf (accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/. September 8, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Kejawen
(accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/. November 2, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Animisme
(accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Juli 17, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Genderuwo
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Oktober 17, 2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Wewe_Gombel
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Oktober 13, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Pocong_(hantu)
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Mei 16, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Tuyul (accessed
November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Agustus 26, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Banaspati
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Januari 21, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Naga_Jawa
(accessed November 6, 2022).
45
https://id.wikipedia.org/. Agustus 24, 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda_Jaka_Tarub (accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Juni 29, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Nyi_Roro_Kidul
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/. Juni 20, 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sangkuriang_(legenda) (accessed November 6,
2022).
https://id.wikipedia.org/. Mei 11, 2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Rara_Jonggrang
(accessed November 6, 2022).
https://id.wikipedia.org/wiki/. April 13, 2020. https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamisme
(accessed November 4, 2022).
https://id.wikipedia.org/wiki/. September 12, 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Dukun#cite_note-:0-1 (accessed November 4,
2022).
https://id.wiktionary.org/. Oktober 3, 2022. https://id.wiktionary.org/wiki/berkembang
(accessed November 4, 2022).
https://kumparan.com/. Mei 6, 2021. https://kumparan.com/berita-hari-ini/cerita-timun-
mas-dan-unsur-intrinsiknya-1vgouwFwQi2/full (accessed November 6, 2022).
https://serupa.id/. n.d. https://serupa.id/metode-penelitian/.
https://serupa.id/. n.d. https://serupa.id/metode-penelitian/.
https://www.fimela.com/. April 27, 2018.
https://www.fimela.com/lifestyle/read/3813842/menurut-budaya-jawa-ini-mitos-
mitos-yang-masih-dipercaya-hingga-kini (accessed November 6, 2022).
Rahmadhani, Rizka Alifa. https://tirto.id/. Desember 28, 2021. https://tirto.id/pengertian-
masyarakat-menurut-para-ahli-serta-ciri-unsur-unsurnya-gbbv (accessed
November 4, 2022).
Siadari, Coki. https://www.kumpulanpengertian.com/. April 26, 2015.
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-mitos-menurut-para-
ahli.html (accessed November 4, 2022).
Thabroni, Gamal. https://serupa.id/. Februari 5, 2021. https://serupa.id/metode-penelitian/
(accessed November 8, 2022).
University, Sampoerna. https://www.sampoernauniversity.ac.id/. Juli 29, 2022.
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/dokumentasi-adalah-pengertian-
fungsi-dan-jenisnya/ (accessed November 8, 2022).
Wadiji. "Akulturasi budaya belajar di hanua halat." The Age to Fouctualt, 2010: 21-22.
Wibisono, Anton. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/. Maret 6, 2019.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-
Penelitian-Kualitatif.html (accessed November 8, 2022).
46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47