Oleh :
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan judul “Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia Saat Ini”.
Makalah ini diserahkan untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang diberikan oleh guru kami Saptono Nugroho, S.Sos.,
M.Par. Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan artikel ini, antara lain:
1.Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par selaku dekan Fakultas Pariwisata Universitas
Udayana.
2. Gde Indra Bhaskara MSc, PhD adalah Koordinator Program Studi Pariwisata.
3. Saptono Nugroho, S.Sos., M.Par selaku dosen Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
4. Orang tua penulis.
5. Serta teman-teman dan pihak lain yang selalu membantu dan mendukung menyiapkan
dokumen ini.
Penulis menyadari bahwa pada saat penulisan artikel ini, ia belum mencapai
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran sangat ditunggu untuk pengembangan artikel ini.
Terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................................................ 6
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 9
2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia ......................... 9
2.1.1 Periode Pengusulan Pancasila ................................................................................ 9
2.1.2 Periode Perumusan Pancasila............................................................................... 10
2.1.3 Periode Pengesahan Pancasila ............................................................................. 12
2.2 Alasan Diperlukannya Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia ................. 15
2.2.1 Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia ..................................................... 15
2.2.2 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia ............................................... 17
2.2.3 Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia....................................... 18
2.2.4 Pancasila sebagai Jiwa Bangsa ............................................................................ 21
2.2.5 Pancasila sebagai Perjanjian Luhur...................................................................... 23
2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia .................................................................................................................................. 25
2.3.1 Sumber Historis Pancasila ................................................................................... 25
2.3.2 Sumber Sosiologis Pancasila ............................................................................... 27
2.3.3 Sumber Politis Pancasila ...................................................................................... 28
3
2.4 Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia .................................................................................................................................. 29
2.4.1 Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu ....... 29
2.4.2 Argument tentangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu ..................... 31
2.5 Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa
Depan 32
2.5.1 Esensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa ................................................... 32
2.5.2 Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa ................................................. 34
BAB III ........................................................................................................................................ 36
PENUTUP ................................................................................................................................... 36
3.1 Saran............................................................................................................................. 36
3.2 Kesimpulan .................................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 40
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 ................................................................................................................................ 13
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang berbentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi
daerah yang luas. Negara kesatuan adalah bentuk negara berdaulat yang
diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal. Negara Indonesia memiliki ideologi
Pancasila yang dimana nilai - nilai pancasila telah menjadi pedoman rakyat bangsa
Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari - hari. Pancasila juga berperan penting
dalam struktur pemerintahan yaitu dengan menjadi acuan bagi pemerintahan,
pembangunan sosial, hukum, dan kehidupan masyarakat Indonesia secara umum.
Pancasila sangat menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman dan
menghormati hak asasi manusia.
6
Pengamalan nilai-nilai Pancasila ini dapat diterapkan lewat sikap yang ditunjukkan
dalam kehidupan sehari-hari. Nilai Pancasila juga harus diterapkan baik dalam
pergaulan dengan sesama manusia.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia
3. Untuk menggali sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam
kajian sejarah bangsa Indonesia
4. Untuk membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam
kajian sejarah bangsa Indonesia
5. Untuk mengetahui esensi dan urgensi Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia untuk masa depan
7
1.4 Manfaat
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
Tokoh yang berbicara pada saat sidang BPUPKI yaitu Mr. Muh
Yamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Soepomo. Ke empat
tokoh tersebut mengusulkan menurut pandangan mereka sendiri-sendiri.
Dan salah satu pengusul calon dasar negara adalah Ir. Soekarno. Beliau
berpidato pada tanggal 1 Juni 1945, pada saat itu Ir. Soekarno
menyampaikan 5 butir gagasan tentang dasar negara. 5 gagasan tersebut
adalah :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Peri kemanusiaan
3. Mufakat
9
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
• Awal Kemerdekaan
10
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menekankan keadilan sosial
dan perlakuan yang manusiawi terhadap semua warga negara.
3. Persatuan Indonesia: Mengutamakan persatuan nasional di atas
perbedaan suku, agama, dan ras.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Menjelaskan prinsip demokrasi dan
pemerintahan yang melibatkan partisipasi rakyat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Memperhatikan
distribusi kekayaan dan keadilan sosial dalam negara.
11
pembentukan sistem pemerintahan, hukum, pendidikan, dan
kebijakan sosial. Pancasila bukan hanya sebuah konsep filosofis,
tetapi juga pedoman praktis yang digunakan dalam pembentukan
kebijakan dan arah negara.
12
Gambar 2. 1
Para anggota sidang BPUPKI ditunjuk secara adil dan atas dasar
rekam jejak di konstituensi masing-masin. Selanjutnya sidang BPUPKI
berlangsung secara bertahap dan penuh dengan semangat untuk menoreh
sejarah bangsa Indonesia hingga sekarang. Dalam sidang BPUPKI pada
tanggal 29 Mei 1945 di Jakarta terdapat 4 tokoh besar yaitu;
1. Mr Muh Yamin
2. Ir. Soekarno
3. Ki Bagus Hadikusumo
4. Mr. Soepomo
• Muhammad Yamin
Tanggal 29 Mei tahun 1945 Muh. Yamin mengajukan usul
mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri dari 5 hal yaitu:
13
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
• Ir. Soekarno
Berbeda dengan Muh. Yamin, Ir soekarno mempunyai 5 gagasan
tentang dasar negara tersendiri yang disampaikan pada tanggal 1 Juni
tahun 1945. Lalu dari kelima gagasan itu diberi nama oleh soekarno
yaitu “Pancasila” diantaranya:
1. Sosio-Nasionalisme,
2. Sosio-Demokrasi,
3. Ketuhanan Yang Maha Esa.
14
• Mr. Soepomo
Pada Tanggal 31 Mei 1945 juga mengusulkan lima dasar
negara pada, yaitu sebagai berikut:
15
dan pengalaman sejarah bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan
dari penjajahan kolonial.
• Makna:
➢ Pancasila merupakan pandangan hidup atau falsafah yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak bangsa
Indonesia.
➢ Pancasila merupakan dasar negara atau konstitusi yang
mengatur sistem pemerintahan, hubungan antara negara dan
rakyat, serta hubungan antara negara dan negara lain.
➢ Pancasila merupakan jiwa atau kepribadian yang
mencerminkan sifat-sifat khas bangsa Indonesia, seperti
religius, humanis, nasionalis, demokratis, dan adil.
• Fungsi:
➢ Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara
yang mengatur segala aspek kehidupan masyarakat, baik secara
individual maupun kolektif.
➢ Pancasila sebagai alat pemersatu dan perekat bangsa yang
mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada di tengah masyarakat,
seperti suku, agama, ras, budaya, dan lain-lain.
➢ Pancasila sebagai pendorong kemajuan dan kesejahteraan
bangsa yang mendorong semangat gotong royong, kerjasama,
kreativitas, inovasi, dan prestasi di berbagai bidang.
16
2.2.2 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
1. Nilai Dasar
Nilai dasar mencakup hakikat kelima sila Pancasila, yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya
universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik
dan benar.
2. Nilai Instrumental
Nilai instrumental mencakup arahan, kebijakan, strategi,
sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini
merupakan perkembangan atau penjabaran dari nilai dasar.
17
Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar
akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.
3. Nilai Praksis
Nilai praksis meliputi realisasi dari instrumental yang
sifatnya nyata dan dapat digunakan untuk kehidupan bernegara.
Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa melakukan
pengembangan serta perubahan agar penerapannya sesuai
dengan kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.
18
Indonesia yang bersumber dari ajaran agama-agama yang dianut
oleh rakyat Indonesia, adat istiadat yang berkembang di berbagai
daerah, sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan,
serta pengalaman-pengalaman hidup bersama dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
19
Nilai ini juga mengandung makna bahwa manusia Indonesia
harus mencintai tanah air, bangga menjadi bangsa Indonesia,
serta berjuang untuk kepentingan nasional.
4. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini mengandung
makna bahwa manusia Indonesia harus menghormati hak-hak
politik dan demokrasi rakyat, serta berpartisipasi aktif dalam
penyelenggaraan negara. Nilai ini juga mengandung makna
bahwa manusia Indonesia harus mengutamakan musyawarah
dan mufakat dalam menyelesaikan setiap masalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama, serta menghargai
pendapat dan keputusan mayoritas.
5. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai ini
mengandung makna bahwa manusia Indonesia harus berusaha
untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi
seluruh rakyat Indonesia tanpa diskriminasi. Nilai ini juga
mengandung makna bahwa manusia Indonesia harus
berkeadilan, berbagi, dan peduli terhadap sesama, serta
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
20
lembaga-lembaga negara, sistem pemerintahan, sistem
ketatanegaraan, serta sistem hukum dan perundang-undangan.
21
dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya yaitu Pancasila
sebagai jiwa bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia memiliki arti
bahwa Pancasila berfungsi membimbing bangsa untuk
mewujudkan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai luhur di
dalamnya. Bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia, Pancasila
lahir sebagai jiwa bangsa. Oleh sebab itu, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila pun menjadi cerminan jiwa bangsa
Indonesia sejak dulu kala. Meski baru disahkan saat kemerdekaan,
butir-butir Pancasila sejatinya sudah ada jauh sebelum itu. Nilai-
nilai Pancasila yang tertanam pada diri bangsa Indonesia sejak
lama itu harus tetap dilestarikan sampai sekarang.
Von Savigny mengatakan bahwa setiap bangsa mempunyai
jiwanya masing-masing,yang dinamakan Volkgeist ( jiwa rakyat
atau jiwa bangsa ). Menurut Von Savigny, hukum timbul bukan
karena perintah penguasa atau karena kebiasaan, tetapi karena
peraasaan keadilan yang terletak didalam jiwa bangsa itu sendiri
(instiktif ). Jiwa bangsa itulah yang menjadi sumber hokum,artinya
bahawa toeri hukum yang di keluarkan oleh von savigniy terhadap
masyarakat, yang dimana masyarakat harus mematuhi sebuah
peraturan hukum sejatinya, peraturan yang di buat oleh pemerintah
guna untuk kesejahteraan masyarakat tersebut di buat oleh
pemerintah bersama legeslatif. ini merupakan sebuah peraturan
dinegara yang menganut.
22
yang bersumber dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia,
mengakomodasi keberagaman dan pluralitas bangsa Indonesia,
dan mengandung semangat gotong royong dan musyawarah.
➢ Ciri dinamis, yaitu ciri yang menunjukkan kemampuan dan
keterbukaan bangsa Indonesia dalam mengikuti perkembangan
zaman dan perubahan lingkungan. Ciri dinamis Pancasila antara
lain adalah mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan agama tanpa
menghilangkan jati diri bangsa, mampu mengatasi berbagai
tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia, dan
mampu berperan aktif dalam hubungan internasional.
➢ Ciri idealis, yaitu ciri yang menunjukkan cita-cita dan tujuan
yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia. Ciri idealis Pancasila
antara lain adalah menciptakan masyarakat yang adil, makmur,
sejahtera, demokratis, berdaulat, dan bermartabat.
23
rakyat Indonesia sebagai pedoman dan jalan hidup. Pancasila sebagai
Perjanjian Luhur juga berfungsi sebagai panduan untuk menciptakan
masyarakat yang demokratis dan berkeadilan. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila menekankan pada hak asasi manusia, hak untuk berbicara,
berkumpul, dan berpendapat. Dengan demikian, Pancasila membantu
masyarakat untuk membangun masyarakat yang bebas, demokratis, dan
berkeadilan.
• Nilai-Nilai Pancasila
1. Sila pertama : maenggambarkan soal kemajemukan bangsa
lndonesia, melalui kehidupan keagamaan yang kuat dengan
beralndaskan moral dalam kehidupan ketatanegaraannya. Hal
tersebut membuktikan bangsa Indonesia sejak dulu adalah
bangsa yang religius, sehingga dalam bernegara, bangsa
lndonesia mempunyai pedoman hidup yang berke-Tuhan-an.
2. Sila kedua : Bentuk kesadaran dari bangsa lndonesia yang
senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan sesuai budaya bngsa lndonesia yang majemuk dan
beragam.
3. Sila ketiga : Mencerminkan adanya kesadaran akan
kemajemukan dan keberagaman bangsa lndonesia. Yang mana,
semua itu harus dipelihara dan dijaga keberadaannya dalam satu
wadah yang satu, sehingga persatuan dalam perbedaan adalah
hal yang sangat mendukung.
4. Sila keempat Pancasila : Nilai luhur yang terkandung
merupakan perwujudan kesadaran bangsa lndonesia untuk
selalu mengutamakan gotong royong dan musyawarah di dalam
mengambil suatu keputusan, sehingga keragaman tetap dapat
dipertahankan dalam satu kesatuan.
24
5. Sila kelima : Suatu cita-cita bangsa lndonesia untuk selalu
mengutamakan prinsip-prinsip keadilan dalam mewujudkan
suatu masyarakat yang adil dan makmur.
• Fungsi
➢ Sebagai identitas bangsa, yaitu menunjukkan ciri khas dan
kepribadian bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa lain
➢ Sebagai cita-cita bangsa, yaitu menunjukkan tujuan dan arah
perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan,
keadilan, dan kemajuan
➢ Sebagai sumber tertib hukum, yaitu menunjukkan landasan
normatif dan filosofis bagi penyelenggaraan negara dan hukum di
Indonesia
➢ Sebagai filsafat pemersatu bangsa, yaitu menunjukkan pandangan
hidup dan nilai-nilai yang mampu menyatukan berbagai
keragaman etnis, agama, budaya, dan wilayah di Indonesia
➢ Sebagai pedoman untuk memecahkan berbagai masalah
berbangsa dan bernegara, mulai dari masalah politik, ekonomi,
sosial-budaya, hingga pertahanan keamanan
2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia
25
Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang
sehingga sejarah mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. Pada
masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari
masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa
yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang
kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat
merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat
terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa
atau kejadian akan tercatat dalam sejarah.
• Lima prinsip besar yang terkandung dalam pancasila cukup luas dan
mendasar untuk mencakup segala persoalan etik dalam ilmu
penetahuan dan teknologi
1. Monoteisme
2. Humanisme dan solidaritas karya negara
3. Nasionalisme dan solidaritas warga negara
4. Demokrasi dan perwakilan
5. Keadilan sosial.
26
2.3.2 Sumber Sosiologis Pancasila
27
3. Sila Ketiga, yakni bentuk solidaritas, rasa setia kawan, dan rasa
cinta tanah air yanag berwujud pada mencintai produk dalam
negeri.2
4. Sila Ke-empat, yakni bentuk menghargai pendapat orang lain,
semangat musyawarah dalam mengambil keputusan.
5. Sila Ke-lima, yakni sikap suka menolong, menjalankan gaya hidup
sederhana, tidak menyolok atau berlebihan.
28
berpedoman pada kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Pikiran seperti ini diperlukan untuk mengambil keputusan yang
mencerminkan pertimbangan yang matang.
2.4 Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia
29
sesuatu yang ada diluar diri pribadi insane Indonesia (eksternal). Dengan
demikian aktualisasi prilaku kehidupan insane Indonesia, bukan karena
pancasila sebagai alat untuk melaksanakan sila sila pancasila, melainkan
karena pancasila sudah ada dalm diri insane Indonesia, sehingga nilai nila
sila sila pancasila tampil melalui setiap prilaku insane Indonesia.
(pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia – internal).
30
2.4.2 Argument tentangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
31
➢ Paragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri yaitu
workability(keberhasilan),satisfaction(kepuasan), dan result (hasil)
mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia
2.5 Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk
Masa Depan
32
penafsiran ulang sesuai perkembangan zaman serta konsep kehidupan
yang terkandung dalam filsafat Pancasila dijelaskan secara luas dan tidak
terbatas. Oleh sebab itu, filsafat Pancasila ini dapat diterapkan oleh semua
orang, bukan hanya Bangsa Indonesia saja.
33
2.5.2 Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
34
pelindung bangsa Indonesia agar tetap berkomitmen menggapai tujuan
dan cita-citanya. Kesimpulannya, urgensi Pancasila sebagai ideologi
adalah: Menjadi penolak hal-hal yang tidak sesuai dengan kepribadian
masyarakat Indonesia. Menjadi pembimbing yang mampu
mengembalikan bangsa Indonesia kepada tujuan awalnya.
35
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Saran untuk Pemerintah:
1. Memperkuat Pendidikan Pancasila: Pemerintah sebaiknya terus memprioritaskan
pendidikan tentang Pancasila di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Ini
membantu memastikan bahwa generasi muda memahami dan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Keadilan Sosial: Pemerintah harus mengambil langkah-langkah konkret untuk
meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini termasuk upaya untuk
mengatasi ketimpangan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
3. Keterlibatan Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembuatan
kebijakan dan pengambilan keputusan adalah penting. Pemerintah sebaiknya
memberikan ruang untuk perwakilan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan.
4. Pelaksanaan Hukum: Pemerintah perlu memastikan bahwa hukum ditegakkan secara
adil dan berkeadilan. Ini termasuk memerangi korupsi dan memberikan perlindungan
hukum yang setara bagi semua warga negara.
Saran untuk Masyarakat:
1. Pendidikan dan Kesadaran: Masyarakat juga harus aktif dalam meningkatkan
pemahaman tentang Pancasila. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan mandiri, seminar,
diskusi, dan literatur yang membahas nilai-nilai Pancasila.
2. Persatuan dan Toleransi: Masyarakat sebaiknya terus mempromosikan persatuan dan
toleransi antarsuku, agama, dan budaya. Ini adalah salah satu prinsip utama Pancasila dan
penting untuk menjaga kerukunan sosial.
3. Keterlibatan dalam Proses Demokratis: Warga negara sebaiknya aktif dalam proses
demokratis, seperti pemilihan umum. Memilih pemimpin yang mendukung dan
memahami prinsip-prinsip Pancasila adalah langkah yang penting.
4. Kewaspadaan terhadap Ekstremisme: Masyarakat harus waspada terhadap ideologi
ekstrem yang dapat mengancam persatuan dan stabilitas negara. Mengambil tindakan
preventif dan melaporkan aktivitas ekstremisme adalah tanggung jawab bersama.
36
Dengan penerapan saran-saran ini, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk
memperkuat dasar ideologi Pancasila, menjaga persatuan, dan mendorong pembangunan
yang adil dan berkelanjutan di Indonesia.
37
3.2 Kesimpulan
Pancasila memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Ini adalah dasar
ideologis negara Indonesia dan telah memainkan peran kunci dalam pembentukan
dan perkembangan negara ini sejak kemerdekaannya pada tahun 1945. Berikut
adalah beberapa titik penting dalam sejarah Pancasila di Indonesia:
Pancasila sebagai Dasar Negara: Pancasila secara resmi diadopsi sebagai dasar
negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, saat proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Sukarno, presiden pertama Indonesia, menyatakan Pancasila sebagai
ideologi negara yang mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi,
persatuan, dan kemanusiaan.
Pembentukan UUD 1945: Pancasila menjadi dasar bagi pembentukan UUD 1945
(Undang-Undang Dasar 1945), konstitusi Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
tercermin dalam prinsip-prinsip dasar UUD 1945, termasuk persatuan Indonesia,
demokrasi, dan kesejahteraan sosial.
Konflik Politik: Selama sejarah Indonesia, Pancasila sering menjadi pusat konflik
politik. Perdebatan tentang bagaimana menerjemahkan dan mengimplementasikan
Pancasila telah muncul dalam berbagai konteks politik, menghasilkan berbagai
interpretasi ideologi ini.
Pembangunan Nasional: Pancasila telah digunakan sebagai panduan untuk
pembangunan nasional Indonesia. Prinsip-prinsipnya, seperti gotong royong
(kerja sama), menjadi dasar bagi berbagai program pembangunan di negara ini.
Peran dalam Diplomasi: Pancasila juga telah memengaruhi kebijakan luar negeri
Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti ketuhanan yang mahaesa, menjadi
dasar diplomasi Indonesia dalam hubungannya dengan negara-negara lain.
38
Secara keseluruhan, Pancasila telah memainkan peran penting dalam membentuk
identitas dan arah Indonesia sebagai negara. Meskipun ada perdebatan dan
tantangan seputar implementasinya, nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pijakan
ideologis bagi negara Indonesia.
39
DAFTAR PUSTAKA
Verelladevanka Adryamarthanino & Tri Indriawati (2022) Konsep dan Urgensi Pancasila
dalam Arus Sejarah Bangsa. [Diakses pada 23 September 2023] Diakses dari
https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/19/160000879/
Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu (2021). [Diakses pada 23
September 2023] Diakses dari https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=110385
Universitas Ahmad Dahlan (2022). Argumen tentang Tantangan Pancasila sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu. [Diakses pada tanggal 22 September 2023] Diakses dari
https://www.studocu.com/id/document/universitas-ahmad-dahlan/pancasila/argumen-
tentang-tantangan-pancasila/47509656
Ikamaratus. (2017). Periode Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia. [Diakses
pada tanggal 23 September 2023] Diakses dari
https://ikamaratus.wordpress.com/2017/10/22/first-blog-post/
Siti Masruroh (2022) Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tantang Pancasila
sebagai Ideologi Negara. [Diakses pada tanggal 23 September 2023] Diakses dari
https://iqipedia.com/2022/01/24/menggali-sumber-historis-sosiologis-politis-tantang-
pancasila-sebagai-ideologi negara/
40
Universitas Islam An Nur Lampung (2023).Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia. [ Diakses pada tanggal 22 September 2023] Diakses dari https://an-
nur.ac.id/blog/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-indonesia.html
Program Studi Administrasi Bisnis FISIP UPN (2021). Esensi Dan Urgensi Pancasila
Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia. [ Diakses pada tanggal 23 September 2023]
Diakses dari https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-
veteran-jawa-timur/pendidikan-pancasila/esensi-dan-urgensi-pancasila-dalam-kajian-
sejarah-bangsa-indonesia/46455554
Widya Astuti (2018). Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia. [Diakses pada
tanggal 23 September 2023] Diakses dari
https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/66030/mod_resource/content/4/
MODUL+3+PDF.pdf
Mabruri Pudyas Salim (2023). Pancasila sebagai Norma Dasar Negara yang Fundamental
Artinya Aturan Tertinggi. [Diakses pada tanggal 22 September 2023] Diakses dari
https://www.liputan6.com/hot/read/5193241/pancasila-sebagai-norma-dasar-negara-
yang-fundamental-artinya-aturan-tertinggi
Poesponegoro, Marwati Djoened. (2008). Sejarah Nasional Indonesia, Jilid IV: Periode
Baru, 1940-1950. Balai Pustaka.
41