Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Pancasila Dalam Konteks Sejarah Dan Perjuangan


Bangsa Indonesia

(Ahmad Riyansyah, M.E)

Oleh :
KELOMPOK I
Ade Irawan
Ade Pitra Rahmi Munthe
Ainun Jariah
Amanda Putri

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

FKM-F

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

2017-2018
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesakan makalah Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
ini dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih
memahami arti Pancasila sehingga diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Pendidikan
pancasila, Bapak Ahmad Riansyah, M.Ag yang telah membimbing kami dalam belajar dan
juga pembuatan makalah ini.
Akhir kata, semoga Makalah Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia ini bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala
usaha kami.

Medan, 19 September 2017


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................................1

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Pancasila ........................................................................................................2

2.1.1 Kejaan Kutai ...............................................................................................................3

2.1.2 Kerajaan Sriwijaya ......................................................................................................3

2.1.3 Kerajaan Majapahit ....................................................................................................4

2.2 Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan .........................................................5

2.2.1 Perjuangan Rakyat Demak Melawan Portugis .............................................................5

2.2.2 Perjungan Rakyat Aceh Melawan Portugis ....................................................................5

2.2.3 Perjuangan Bangsa Indonesia Masa Penjajahan Jepang .............................................6

2.3 Bentuk dan Strategi Organisasi Pergerakan Nasional dalam Menghadapi


Kolonialisme.......................................................................................................................6
2.3.1 Budhi Utomo ........................................................................................................7
2.3.2 Serikat Islam ........................................................................................................7
2.3.3 Indische Partij ........................................................................................................8
2.3.4 Sumpah Pemuda 1928 ............................................................................................8
2.4 Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ...................................................................9
2.4.1 Makna Proklamasi Kemerdekaan ..............................................................................11
2.5 Perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia .............................12
2.5.1 Masa Demokrasi Liberal .........................................................................................12
2.5.2 Masa Orde Lama .....................................................................................................13
2.5.3 Lahrinya Orde Baru .................................................................................................13
2.5.4 Masa Reformasi .....................................................................................................14
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................15
3.2 Saran ..........................................................................................................................15
Daftar Pustaka ................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merupakan suatu fakta historis yang sukar dibantah, bahwa sebelum tanggal 1 Juni
1945 yang disebut sebagai tanggal “lahirnya” Pancasila Ir. Soekarno yang diakui sebagai
tokoh nasional yang menggali Pancasila tidak pernah berbicara atau menulis tentang
Pancasila, baik sebagai pandangan hidup maupun, atau apalagi, sebagai dasar negara. Dalam
pidato yang beliau sampaikan tanpa konsep pada tanggal tersebut, yang mendapat berkali-kali
applause dari para anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI), beliau menjelaskan bahwa gagasan tentang Pancasila tersebut terbersit bagaikan
ilham setelah mengadakan renungan pada malam sebelumnya. Renungan itu beliau lakukan
untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan Dr Radjiman Wedyodiningrat, Ketua BPUPKI,
tentang apa dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Lima dasar atau sila yang beliau
ajukan itu beliau namakan sebagai filosofische grondslag.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini masalah yang akan dibahas diantaranya meliputi:

1. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa kerajaan?

2.Bagaimanakah Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya
dengan jati diri bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa
Indonesia untuk membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama demi
kesejahteraan hidup bersama, yaitu negara yang berdasarkan Pancasila. Selain itu secara
epistemologis sekaligus sebagai pertanggungjawaban ilmiah, bahwa Pancasila selain sebagai
dasar negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa
serta sebagai perjanjian seluruh bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PANCASILA

Nilai-nilai pancasila sebelum disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilai
tersebut telah ada sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang telah melekat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup masyarakat . Nilai-nilai tersebut kemudian
dirumuskan sebagai materi Pancasila secara formal yang dilakukan melalui beberapa proses
yaitu pada siding BPUPKI pertama, sidang panitia 9, sidang BPUPKI kedua, dan akhirnya
disahkan secara yuridis sebagai dasar filsafat negara Indonesia.

Selain itu, secara epistemologis sekaligus pancasila selain sebagai dasar negara juga
sebagai pandangan hidup bangsa, jiwa, dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian luhur
bangsa. Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataannya secara objektif
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala atau sejak zaman batu
kemudian munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi Indonesia. Nama ini terdiri dari 2 kata, dari
sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terbentuknya negara kesatuan republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar


negaranya tidak luput dari proses yang panjang. Sejarah masa lalu, kini dan masa yang akan
datang merupakan suatu keterkaitan yang tidak terpisahkan. Pahitnya sejarah masa lalu
bangsa Indonesia yang penuh dengan kesusahan, kesengsaraan,dan perjuangan yang disertai
pengorbanan harta maupun jiwa,merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri oleh
generasi sekarang.

Berikut sejarah Indonesia dalam situasi sebelum proses perumusan Pancasila yang
terdapat dalam rangkaian sejarah kerajaan kuno, yaitu :

2.1.1 Kerjaan Kutai ( 400 M )

Kerajaan kutai berdiri di Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai mahakam desa
Tenggarang pada abad ke-5, atau 400M. Kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu tertua.
Rajanya bernama Kudungga yang memiliki anak bernama Asmawarman, serta memiliki
cucu yang bernama Mulawarman.Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia
pertama kali menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan,
kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.Zaman kuno sekitar 400 – 1500 terdapatnya
dua buah kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dengan wilayah hampir sepatuh
Indonesia, dan seluruh wilayah Indonesia.Kerajaan tersebut adalah kerajaan Sriwijaya di
Sumatera dan Majapahit yang berpusat di Jawa.

2.1.2 Kerajaan Sriwijaya ( 650 M )


Abad ke VII munculah suatu kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya yang
dibawah kekuasaan wangsa Syilendra. Kerajaan ini adalah kerajaan maritime yang
mengandalkan kekuatan lautnya seperti selat Sunda, selat Malaka. Dalam sistem
pemerintahannya terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda. Pada saat itu, kerajaan dalam
menjalankan sistem negaranya tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan.
Dalam pertumbuhannya sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar. Hal ini ditunjang oleh
beberapa faktor:

1. Letak Sriwijaya yang strategis,yaitu berada di jalur lalu lintas hubungan dagang India
dengan Cina serta pelabuhannya tenang karena terlindungi oleh pulau Bangka dari
terjangan ombak besar.
2. Teruntuhnya kerajaan Fuhan sebagai kerajaan maritim menguntungkan Sriwijaya
karna ia bisa berkembang dalam perdagangan di Asia Tenggara.
3. Majunya pelayaran dan perdagangan India dan Cina memberi Sriwijaya kesempatan
untuk berkembang dalam perdagangan di Asia Tenggara.
4. Memiliki armada laut yang kuat untuk mengamankan lalu lintas
pelayaran,perdagangan serta daerah kekuasannya.

Faktor-faktor penyebab kemunduran kerajaan Sriwijaya:

a. Pengganti Balaputradewa tidak sekuat Balaputradewa dalam hal pemerintahan dan


kurang bijaksana dalam menghadapi para pembantunya.
b. Adanya serangan Palamayu dari Singosari (1275M) dibawah pemerintahan
Kartanegara.
c. Daerah-daerah yang berada dibawah pengaruh Sriwijaya berusaha melepaskan
diri,seperti Thai,Ligor,serta daerah lain di semenanjung Malaka.
d. Adanya serangan Majapahit dalam usaha persatuan Nusantara dibawah Panji
Majapahit.

2.1.3 Kerjaan Majapahit ( 1365 M )


Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada
pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang di bantu oleh
Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai Nusantara. Wilayah
kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung Melayu (Malaysia
sekarang) sampai Irian Barat melalui Kalimantan Utara.
Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu
kerajaan.Empu Prapanca menulis Negarakertagama.Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah
“Pancasila”. Empu tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita jumpai
seloka persatuan nasional, yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi lengkapnya “Bhineka
Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda , namun satu jua adanya
sebab tidak ada agama yang memiliki tuhan yang berbeda.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gaja Mada dalam sidang ratu dan
menteri-menteri di paseban keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang berisi cita-cita
mempersatukan seluruh Nusantara raya sebagai berikut : “Saya baru akan berhenti berpuasa
makan pelapa, jikalau seluruh Nusantara bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau
Gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah
dikalahkan” (Yamin, 1960 : 60).

2.2 Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan

Pada awal abad ke-16 mulai terdapat suasana baru diperairan Indonesia,yaitu
munculnya para pelaut berkulit putih dari eropa yang diawali oleh orang-orang Portugis.
Kemunculan para pelaut asing ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a. Dorongan ekonomi;mereka ingin meraup keuntungan yang besar dari perniagaan.
b. Melaksanakan misi menyebarkan agama Kristen.
c. Orang-orang Portugis gemar berpetualang karena hidup mereka yang dinamis dan
mereka ingin melihat dunia diluar tanah airnya.
d. Kemajuan ilmu dan teknik pelayaran menyebabkan para pelaut itu bisa berlayar
sampai keperairan Indonesia.
2.2.1 Perjuangan Rakyat Demak Melawan Portugis
Pada tahun 1513 Masehi, Pati Unus, Putra Raden Patah, menyerang Malaka tetapi
gagal karena persenjataan dan kekuatan armada kapal Demak tidak seimbang dibandingan
milik Portugis.
Pada tahun 1518 Masehi sampai 1521 Masehi Pati Unus memerintah Demak
menggantikan ayahnya. Selama memerintah, ia selalu memusuhi Portugis. Sikap ini sangat
merugikan portugis karena Malaka selalu mengimpor beras dan garam dari Demak.
Dalam kesempatan lain Portugis mengincar pulau Jawa, tetapi Demak berusaha keras
menghalau mereka. Demak berusaha mempersatukan kerajaan-kerajaan pantai utara Jawa,
seberti Banten,Sunda Kelapa, dan Cirebon dibawah pimpinan Demak untuk menghadapi
Portugis dan menghalaunya kembali ke Malaka.

2.2.2 Perlawanan Rakyat Aceh Melawan Portugis


Rakyat Aceh dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 Masehi – 1636 Masehi)
berjuangan untuk mempertahankan kedaulatan Aceh dan mengusir kekuasaan Portugis dari
Semenanjung Malaka.Pada tahun 1629 Masehi armada besar Aceh menyerang Malaka yang
dikuasai oleh Portugis.Sekalipun armada Aceh tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka,
dan Portugis tidak berhasil merampas kedaulatan Aceh.Dengan persatuan dan kesatuan, Aceh
dapat menggagalkan usaha penjajahan Portugis diwilayahnya.

Latar belakang lahirnya pergerakan nasional Indonesia


Pendidikan dalam masyarakat Indonesia memberi kesempatan kepada kaum cerdik,
pandai untuk bergerak.Pemerintah membuka sekolah-sekolah dengan sistem pendidikan barat
yang menghasilkan golongan cerdik pandai yang kemudian hari memegang peran penting di
bidang politik.Mereka menyadari bahwa nasib nusa dan bangsa ini juga ditentukan oleh
persatuan dan politik.
Pergerakan bangsa Indonesia melalui organisasi modern (politik) mulai tahun 1908,
yaitu saat didirikannya Budi Utomo sebagai organisasi modern pertama di Indonesia. Hari
berdirinya organisasi ini, yaitu tanggal 20 mei kemudian dianggap sebagai hari kebangkitan
nasional. Perjuangan yang dimulai sejak tahun 1908 tersebut mencapai penugasan pada
sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928.

2.2.3 Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Penjajahan Jepang


Bangsa Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “cahaya,pelindung,dan
pemimpin asia”,tetapi hal itu tidak berlaku lama. Mereka mulai menindas rakyat dan akhirnya
rakyatpun melawan.
Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng dan menambak Tengku Abdul Jalil yang
sedang melakukan ibadah sholat.Beliau gugur berasama tiga ribu rakyat aceh dalam
perjuangan melawan jepang.Disukamanah, Kyai H Zaenal Mustafa berhasil menyatukan
rakyat dengan para santri dan dengan tegas menolak melakukan Saikeiri,yaitu memberi
penghormatan kepada kaisar Jepang (yang dianggap dewa) dengan membungkukkan badan
ke arah Tokyo. Pada tanggal 25 Februari 1944 sesuai waktu sembahyang Jumat, pasukan
jepang menggempur Sukamanah dan menangkap Kyai H Zaenal Mustafa setelah
sebelumnya terjadi perlawanan bersenjata yang sangat gigih dari rakyat dan menyebabkan
banyak rakyat yang gugur.

2.3. Bentuk dan Strategi Organisasi Pergerakan Nasional dalam


Menghadapi Kolonialisme

2.3.1 Budhi Utomo


Pelopor Budhi Utomo Dr.Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini didirikan olrh para
mahasiswa Sekolah Kedokteran Pribumi, antara lain Sutomo, Suradji dan Gunawan
Mangunkusumo pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta. Pada bulan Oktober 1908, Budi Utomo
mengadakan kongres yang pertama di Yogyakarta dan menghasilkan keputusan :
1. Budhi Utomo tidak ikut kegiaatan politik.
2. Kegiatan utamanya dijukan pada bidang pendidikan dan budaya.
3. Ruang geraknya hanya di Jawa dan Madura.
Dalam kongres yang pertama ini R.T. Tirtokusumo, Bupati Karang terpilih sebagai ketua
dan Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat organisasi.Semula Budhi Utomo mengalami
perkembangan pesat di tahun 1909 anggotanya sudah berjumlah 10.000 orang.Tetapi lambat
laun pengaruh Budhi Utomo menyusut karena anggota yang bukan pegawai negeri banyak
yang pindah ke Sarikat Islam sementara pegawai negeri yang menjadi anggota Budhi Utomo
keluar dari organisasi ini karena takut ancaman pemerintahan Belanda.

2.3.2 Sarikat Islam


Berdirinya Serikat Islam didahului oleh Sarikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan
pada tahun 1911 oleh Kyai Haji Samanhudi atas usulan RM. Tirto Adisuryo.Tujuan
organisasi ini adalah memqajukan perdagangan Indonesia dan anggarannya mula-mula hanya
para pedagang yang beragama Islam. Pada tahun 1912 SDI mengadakan kongres di Surabaya
dimana nama SDI diubah menjadi Seeikat Islam (SI) dengan ketuan umum H.Oemar Said
Tjokroaminoto. Tujuan SI adalah memajukan perdagangan bangsa Indonesia, kesejahteraan
rakyat dan menganjurkan cara hidup menurut ajaran agama Islam. Jadi, pada awalnya SI
bukan paartai politik.Pada tahun 1919 muncul Central Serikat Islam yang berkedudukan di
Solo dengan H. Oemar Tjokroaminoto sebagai ketuanya.Pada tahun 1930, Partai serikat
Islam menjadi Partai Serekat Islam Indonesia (PSII) dan H. Agus Salim terpilih menjadi
ketuanya.Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi Islam sering mengalami perpecahan
karena adanya pertentangan-pertentangan pendapat di antara para pemimpinnya.

2.3.3 Indische Partij


Indischhe Partij (IP) didirikan pada tahun 1912 oleh tiga serangkai Suwardi
Suryaningrat, Dr. Tjiptomangunkusumo, dan E.F.E Douwes Dekker.Partai politik ini
berusaha mempersatukan kaum Belanda-Indonesia yang merasa tidak puas dengan tindakan-
tindakan pemerintah Belanda terhadap bangsa Indonesia yang menentang politik penjajahan
Belanda. Tujuan politik itu adalah menghidupkan rasa kebangsaan di kalangan golongan
tersebut untuk bersama-sama mempersiapkan pembentukan tanah air Indonesia merdeka.

2.3.4 Sumpah Pemuda 1928


a. Kongres Pemuda
Sejak tahun 1926 terlihat adanya kecenderungan kea rah penyatuan organisasi yang telah
ada.Organisasi-organisasi tersebut bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang
politik.

Perhimpuanan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPI)


Kongres Pemuda I diselenggarakan pada bulan Mei 1926. Tujuan PPI adalah
menggalang persatuan dari seluruh organisasi pemuda untuk berjuang bersama-sama
melawan Belanda.

Pemuda Indonesia
Organisasi ini didirikan di Bandung pada tanggal 27 Februari 1927 oleh para pemuda
terpelajar yang pernah belajar di luar negeri dan bekas anggota Perhimpunan Indonesia.
Tujuannya adalah mempertahankan dan memperluas ide kesatuan nasional Indonesia.

b. Kongres Pemuda I
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 di
Jakrta.Dalam kongres ini ditekankan pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda
untuk mencapai Indonesia merdeka.Kongres Pemuda I ini menerima persatuan dan
kesatuan Indonesia, tetapi gagal membentuk badan sentral karena masih adanya
perbedaan pendapat dan kesalahpahaman di antara mereka.Pemufakatan Perhimpunan
Politik Kebangsaan (PPKI) uyang diketuai oleh Ir. Soekarno terbentuk pada tanggal
17 Desember 1926.
c. Kongres Pemuda II
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta.Kongres
yang sihadir oleh 9 organisasi pemuda dan sejumlah tokoh politik seperti Sokarno,
Sartono, surnayo ini membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi
karena para utusan yang datang mengucapkan sumpah yang berbunyi sebagai berikut
:
- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
- Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Keputusan yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini kemudian dikenal
dengan nama Sumpah Pancasila.

2.4 Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945


Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Pada tahun 1944 kedudukan tentara Jepang di Perang Pasifik makin terdesak. Jepang
mengalami kekalahan di berbagai pertempuran dan dengan adanya pemberontakan rakyat
Indonesia, posisinya di Indonesia semakin terjepit.Pertahanan Jepang sudah rapuh dan
kekalahan sudah semakin nyata. Tetapi ia masih berusaha menarik simpati rakyat Indonesia
dengan menjanjikan di kemerdekaan kemudian hari. Pada tanggal 1 Maret 1945, pemerintah
Jepang di Jawa yang dipimpin oleh Saiki Syikikan Kumakici Harada membentuk Dokuritsu
Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Ketua BPUPKI adalah DR. KR. T.Rajiman Wedyodiningrat yang dibantu oleh
dua orang ketua muda, yaitu seorang warga Negara Jepang (Syucoko Cirebon) dan
R.P.Suroso yang juga diangkat sebagai kepala kantor tata usaha BPUPKI dan dibantu oleh
Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo.

BPUPKI membentuk beberapa panitia kerja sebagai berikut :


a. Panitia perumusan terdiri dari 9 orang, diketua oleh Ir.Soekarno. tugasnya
merumuskan naskah Rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar.
b. Panitia Perancangan UUD, diketuai Prof. Dr.Mr.Supomo.
c. Panitia ekonomi dan keuangan, diketuai oleh Drs. Moh. Hatta
d. Panitia Pembela Tanah Air, diketuai oleh Abikusno Cikrosuyoso.

Sidang BPUPKI dilaksanakan dalam dua tahap berikut :


a. Masa Sidang Pertama (29 Mei 1945 – Juni 1945). Persidangan ini membicarakan
masalah dasar Negara. Beberapa tokoh yang berpidato untuk mengusulkan konsepi
dasar Negara adalah Mr.Muh.Yamin, Ir.Soekarno dan Prof. Dr.Mr.Supomo.
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr.Muh.Yamin berpidato dengan judul “Asas dan Dasar
Negara Kebangsaan Republik Indonesia”.
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir.Soekarno tampil berbicara tentang dasar filsafah Negara
Indonesia merdeka yang terdiri atas llime asas berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Berdasarkan petunjuk seorang ahli bahasa, Ir.soekarno menamakan lima asas itu
Pancasila yang kemudian diusulkan untuk dijadikan dasar Negara Indonesia. Panitia kecil
(Panitia Sembilan)bekerja keras merumuskan Pembukaan UUD yang nantinya harus
mengandung asas dan tujuan Negara Indonesia Merdeka. Akhirnya, tugas itu terselesaikan
pada tanggal 22 Juni 1945 dan hasil rumusannya disebut Piagam Jakarta atau Jakarta Charter
sesuai dengan nama yang diberikan oleh Mr.Moh.yamin.
Di dalam alinea ke-4 Piagam Jakarta dirumuskan lima asas falsafah negra Indonesia
Merdeka sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Sidang kedua (10 Juli – 17 Juli 1945) membahas rancangan UUD beserta pembukaannya.
Pada tanggal 14 Juli 1945 Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja sama Panitia Perancang UUD
kepada siding sebagai berikut :
1. Pernyataan Indonesia merdeka
2. Pembukaan UUD
3. Undang-Undang Dasar (batang tubuh)
Akhirnya siding BPUPKI menerima hasil kerja panitia itu.Setelah berhasil menyelesaikan
tugasnya, BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945.

2.4.1 Makna Proklamasi Kemerdekaan


Pada tanggal 7 Agustus 1945, Ir.Soekarno, Drs.Moh Hatta dan Dr.Radjiman dipanggil
oleh Panglima Tertinggi Mandala Selatan Jepang yang membawahi seluruh Asia Tenggara,
yakni Marsekal Darat Haici, ke markas besarnya di Dalat (Vietnam Selatan).marsekal
menyampaikan kepada ketiga pemimpin itu bahwa pemerinntah Jepang yang telah
memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesis.
Berita penyerahan Jepang kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 yang telah
diketahui oleh sebagia pemimpin Indonesia terutama para peminpin muda.
Golongan pemuda menghendaki agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang sementara Soekarno-Hatta inin
berbicara lebih dulu dengan pihak Jepang lalu merapatkannya dalam PPKI. Golongan
pemuda tetap memaksanakan kehendaknya dan rencana itu dilaksanakan oleh Sukarn, Yusuf
Kunto, dan Syudanco Singgih.Pada tanggal 16 Agustus1945, Soekarno-Hatta dibawa ke
Rengasdengklok. Berdasarkan perundingan dan tercapainya kata sepakat antara Mr. Ahmad
Subarjo dari golongan tua dan Syudanco Subeno dari golongan pemuda, Mr.Ahmad Subarjo
menjamin bahwa proklamasi akan dirumuskan keesokan harinya.
Setelah tiba di Jakarta dari Rengasdengklok, Soekarno-Hattan langsung dibawa ke
rumah Laksamana Muda Maeda.Di rumah Maeda, Mr. Subarjo memohon agar para tokoh
pergerakan diperbolehkan berkumpul dirumahnya untuk membicarakan persiapan Proklamasi
kemerdekaan Indonesia keesokan harinya.
Teks Proklamasi dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di jalan Pegangsaan Timur
56, Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Proses pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara


Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945.PPKI
mengadakan siding yang pertama. Dalam sidang itu menghasilkan beberapa keputusan
penting antara lain :
a. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi
Cosakai yang sekaarang dikenal dengan UUD 1945.
b. Memilih IR. Soekarno sebagai Presiden dan Drs.Moh Hatta sebagai Wakil Presiden.
c. Dalam masa peralihan, Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.

2.5 Perjuangan Mempertahankan Dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia


Pada awal kemerdekaan (setelah 17 Agustus 1945), Negara Republik Indonesia tidak
mengahapi jalan yang mulus, tetapi mengahadpi tantangan-tantangan yang tidak dapat
dihindarkan. Pertama, Belanda sebagai 0penjajah mencoba mengembalikan kekuasaan
kolonilnya di Indonesia, sehingga terjadilah “Perang Kemerdekaan” tahun 1945-1949.
Kedua, ada segelintir masyarakat yang ingin memenuhi ambisi pribadi masing-masing.
Di penghujung perang, Indonesia menghadapi rongrongan yang kemudian terus
berlangsung sampai beberapa tahun kemudian. Beberapa peristiwa pemberontakan sampai
mengguncang Negara Republik Indonesia,antara lain :

2.5.1 Masa Demokrasi Liberal


Melalui siding Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), pada tanggal
Agustus 1945 UUD 1945 disahkan sebagai UUD Negara, Pancasila disahkan sebagai Dasar
Negara, dan Presiden dan Wakil Presiden dipilih.
System kelanjutan dari system politick pada masa perang kemerdekaan, kehidupan
kepartaian pada masa demokrasi liberal bertambah subur terutama setelah RIS bubar. Sistem
demokarasi leiberal sebenarnya bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, namun
liberalism telah melangkah jauh ke dalam asas-asas demokrasi di Indonesia, seperti
pemberlakuan Konstitusi RIS maupun UUD Sementara 1950.

2.5.2 Masa Orde Lama


Latar belakang lahirnya Dekrit Presiden Juli 1959.
1. Kehidupan politik yang labil karena seringnya pergantian cabinet dan semakin
tajamnya partai politik.
2. Kegagalan Konstituante dalam menyusun UUD.
3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata didaerah-daerah.

2.5.3 Lahirnya Orde Baru


1. Masyarakat menuntut pelaku G 30 S/PKI segera diadili dan PKI dibubarkan,lalu
muncullah kesatuan-kesatuan aksi seperti KAMI, KAPPI, KAPI, KABI, KASI,
KAWI dan KAGI yang membuatkan barisan dalam Front Pancasila.
2. Pada 10 Januari 1966 kesatuan-kesatuan aksi mendatangi halaman gedung DPRGR
dan mengajukan tiga tuntutan yang kemudian dikenal sebagai Tri Tura (Tuntutan
Rakyat), yaitu :
a. Bubarkan PKI
b. Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI, dan
c. Turunkan harga
3. Presiden Soekarno menuduh demonstrasi-demonstrasi itu didukung oleh CIA. Dr.
Soebanrio mengajukan gagasan membentuk Bagian Soekarno dalam menghadapi
kesatuan-kesatuan aksi.
4. Pada 21 Februari 1966, Presiden melakukan perubahan terhadap Kabinet Dwikora
yang terdiri dari 100 menteri. Rakyat tidak puas karena masih banyak menteri yang
terlibat dalam G 30 S/PKI.
5. Pada 24 Februari 1966, ketika Kabinet Dwikora yang disempurnakan tersebut
dilantik, kesatuan-kesatuan aksi memenuhi jalan menuju Istana Merdeka dan
mengalami bentrokan dengan Pasukan Cakrabirawa yang menyebabkan gugurnya
Arief Rahman Hakim.
2.5.4 Masa Reformasi
Dimasa Orde Bru segala aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tampak
stabil, tetapi dibalik semua itu terdapat kebobrokan baik dalam system pemerintahan maupun
ketatanegaraan yang menganut paham demokrasi.Selama masa ini rakyat Indonesia
ditidurkan secara paksa. Segala aspirasi dan kritik terhadap pemerintah dibekukan dan
anggota masyarakat yang menyuarakan suara hatinya akan dijerat oleh undang-undang
subversi dan di cap sebagai pembangkang atau dituduh sebagai antek PKI.
Akhirnya rakyat Indonesia pun tersadar dari tidurnya selama 32 tahun dan menyikapi
keadaan ini dengan gerakan reformasi di segala bidang.1

1
Drs. Usiono,M.A, Pancasila Membangun Karakter Bangsa, (Jakarta, Hijri Pustaka Utama, 2015),
hlm.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui
proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dengan melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan
tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan negara-negara di dunia.
Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua, melalui gemilangnya
kerajaan-kerajaan di Indonesia, kemudian mengalami masa penjajahan tiga setengah abad,
sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945.

Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbagai jalan telah ditempuh dengan
cara yang berbeda-beda, mulai dengan cara yang lunak sampai cara yang keras, mulai dari
gerakan kaum cendikiawan yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun kekuatan
rakyat banyak, mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah, perdagangan sampai pada
gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya
sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan
dan cita-cita hidup di masa datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadiannya
sendiri. Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiaannya sendiri, yang bersamaan
dengan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup
dan dasar negara, “Pancasila”.

4.1 SARAN

Mengingat besarnya perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, maka perlu


adanya kesadaran sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan
dasar negara Republik Indonesia serta merasakan bahwa Pancasila adalah sumber kejiwaan
masyarakat dan negara Republik Indonesia, manusia Indonesia menjadikan pengamalan
Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan
kenegaraan.

Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila
oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di
daerah. Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara akan
mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia dalam hubungannya dengan kehidupan
kemasyarakatan dan kenegaraan. Untuk itu, perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terus-
menerus serta terpadu demi terlaksananya penghayatan dan pengamalan Pancasila
DAFTAR PUSTAKA

Usiono, Pancasila Membangun Karakter Bangsa, Hijri Pustaka Utama, Jakarta, 2015
Ubaedillah, Rozak Abdul, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Indonesian
Center for Civic Education, Jakarta, 2003
http://diary-mybustanoel.blogspot.co.id/2012/02/makalah-pancasila-dalam-konteks-
sejarah.html?m=1

http://yanti41.blogspot.co.id/2013/11/pancasila-dalam-konteks-sejarah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai