Oleh :
KELOMPOK I
Ade Irawan
Ade Pitra Rahmi Munthe
Ainun Jariah
Amanda Putri
FKM-F
2017-2018
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesakan makalah Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
ini dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih
memahami arti Pancasila sehingga diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Pendidikan
pancasila, Bapak Ahmad Riansyah, M.Ag yang telah membimbing kami dalam belajar dan
juga pembuatan makalah ini.
Akhir kata, semoga Makalah Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia ini bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala
usaha kami.
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Pancasila ........................................................................................................2
Merupakan suatu fakta historis yang sukar dibantah, bahwa sebelum tanggal 1 Juni
1945 yang disebut sebagai tanggal “lahirnya” Pancasila Ir. Soekarno yang diakui sebagai
tokoh nasional yang menggali Pancasila tidak pernah berbicara atau menulis tentang
Pancasila, baik sebagai pandangan hidup maupun, atau apalagi, sebagai dasar negara. Dalam
pidato yang beliau sampaikan tanpa konsep pada tanggal tersebut, yang mendapat berkali-kali
applause dari para anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI), beliau menjelaskan bahwa gagasan tentang Pancasila tersebut terbersit bagaikan
ilham setelah mengadakan renungan pada malam sebelumnya. Renungan itu beliau lakukan
untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan Dr Radjiman Wedyodiningrat, Ketua BPUPKI,
tentang apa dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Lima dasar atau sila yang beliau
ajukan itu beliau namakan sebagai filosofische grondslag.
Dalam memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya
dengan jati diri bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa
Indonesia untuk membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama demi
kesejahteraan hidup bersama, yaitu negara yang berdasarkan Pancasila. Selain itu secara
epistemologis sekaligus sebagai pertanggungjawaban ilmiah, bahwa Pancasila selain sebagai
dasar negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa
serta sebagai perjanjian seluruh bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai-nilai pancasila sebelum disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilai
tersebut telah ada sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang telah melekat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup masyarakat . Nilai-nilai tersebut kemudian
dirumuskan sebagai materi Pancasila secara formal yang dilakukan melalui beberapa proses
yaitu pada siding BPUPKI pertama, sidang panitia 9, sidang BPUPKI kedua, dan akhirnya
disahkan secara yuridis sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
Selain itu, secara epistemologis sekaligus pancasila selain sebagai dasar negara juga
sebagai pandangan hidup bangsa, jiwa, dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian luhur
bangsa. Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataannya secara objektif
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala atau sejak zaman batu
kemudian munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi Indonesia. Nama ini terdiri dari 2 kata, dari
sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berikut sejarah Indonesia dalam situasi sebelum proses perumusan Pancasila yang
terdapat dalam rangkaian sejarah kerajaan kuno, yaitu :
Kerajaan kutai berdiri di Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai mahakam desa
Tenggarang pada abad ke-5, atau 400M. Kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu tertua.
Rajanya bernama Kudungga yang memiliki anak bernama Asmawarman, serta memiliki
cucu yang bernama Mulawarman.Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia
pertama kali menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan,
kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.Zaman kuno sekitar 400 – 1500 terdapatnya
dua buah kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dengan wilayah hampir sepatuh
Indonesia, dan seluruh wilayah Indonesia.Kerajaan tersebut adalah kerajaan Sriwijaya di
Sumatera dan Majapahit yang berpusat di Jawa.
1. Letak Sriwijaya yang strategis,yaitu berada di jalur lalu lintas hubungan dagang India
dengan Cina serta pelabuhannya tenang karena terlindungi oleh pulau Bangka dari
terjangan ombak besar.
2. Teruntuhnya kerajaan Fuhan sebagai kerajaan maritim menguntungkan Sriwijaya
karna ia bisa berkembang dalam perdagangan di Asia Tenggara.
3. Majunya pelayaran dan perdagangan India dan Cina memberi Sriwijaya kesempatan
untuk berkembang dalam perdagangan di Asia Tenggara.
4. Memiliki armada laut yang kuat untuk mengamankan lalu lintas
pelayaran,perdagangan serta daerah kekuasannya.
Pada awal abad ke-16 mulai terdapat suasana baru diperairan Indonesia,yaitu
munculnya para pelaut berkulit putih dari eropa yang diawali oleh orang-orang Portugis.
Kemunculan para pelaut asing ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a. Dorongan ekonomi;mereka ingin meraup keuntungan yang besar dari perniagaan.
b. Melaksanakan misi menyebarkan agama Kristen.
c. Orang-orang Portugis gemar berpetualang karena hidup mereka yang dinamis dan
mereka ingin melihat dunia diluar tanah airnya.
d. Kemajuan ilmu dan teknik pelayaran menyebabkan para pelaut itu bisa berlayar
sampai keperairan Indonesia.
2.2.1 Perjuangan Rakyat Demak Melawan Portugis
Pada tahun 1513 Masehi, Pati Unus, Putra Raden Patah, menyerang Malaka tetapi
gagal karena persenjataan dan kekuatan armada kapal Demak tidak seimbang dibandingan
milik Portugis.
Pada tahun 1518 Masehi sampai 1521 Masehi Pati Unus memerintah Demak
menggantikan ayahnya. Selama memerintah, ia selalu memusuhi Portugis. Sikap ini sangat
merugikan portugis karena Malaka selalu mengimpor beras dan garam dari Demak.
Dalam kesempatan lain Portugis mengincar pulau Jawa, tetapi Demak berusaha keras
menghalau mereka. Demak berusaha mempersatukan kerajaan-kerajaan pantai utara Jawa,
seberti Banten,Sunda Kelapa, dan Cirebon dibawah pimpinan Demak untuk menghadapi
Portugis dan menghalaunya kembali ke Malaka.
Pemuda Indonesia
Organisasi ini didirikan di Bandung pada tanggal 27 Februari 1927 oleh para pemuda
terpelajar yang pernah belajar di luar negeri dan bekas anggota Perhimpunan Indonesia.
Tujuannya adalah mempertahankan dan memperluas ide kesatuan nasional Indonesia.
b. Kongres Pemuda I
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 di
Jakrta.Dalam kongres ini ditekankan pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda
untuk mencapai Indonesia merdeka.Kongres Pemuda I ini menerima persatuan dan
kesatuan Indonesia, tetapi gagal membentuk badan sentral karena masih adanya
perbedaan pendapat dan kesalahpahaman di antara mereka.Pemufakatan Perhimpunan
Politik Kebangsaan (PPKI) uyang diketuai oleh Ir. Soekarno terbentuk pada tanggal
17 Desember 1926.
c. Kongres Pemuda II
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta.Kongres
yang sihadir oleh 9 organisasi pemuda dan sejumlah tokoh politik seperti Sokarno,
Sartono, surnayo ini membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi
karena para utusan yang datang mengucapkan sumpah yang berbunyi sebagai berikut
:
- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
- Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Keputusan yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini kemudian dikenal
dengan nama Sumpah Pancasila.
Sidang kedua (10 Juli – 17 Juli 1945) membahas rancangan UUD beserta pembukaannya.
Pada tanggal 14 Juli 1945 Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja sama Panitia Perancang UUD
kepada siding sebagai berikut :
1. Pernyataan Indonesia merdeka
2. Pembukaan UUD
3. Undang-Undang Dasar (batang tubuh)
Akhirnya siding BPUPKI menerima hasil kerja panitia itu.Setelah berhasil menyelesaikan
tugasnya, BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945.
1
Drs. Usiono,M.A, Pancasila Membangun Karakter Bangsa, (Jakarta, Hijri Pustaka Utama, 2015),
hlm.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui
proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dengan melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan
tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan negara-negara di dunia.
Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua, melalui gemilangnya
kerajaan-kerajaan di Indonesia, kemudian mengalami masa penjajahan tiga setengah abad,
sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945.
Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbagai jalan telah ditempuh dengan
cara yang berbeda-beda, mulai dengan cara yang lunak sampai cara yang keras, mulai dari
gerakan kaum cendikiawan yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun kekuatan
rakyat banyak, mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah, perdagangan sampai pada
gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya
sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan
dan cita-cita hidup di masa datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadiannya
sendiri. Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiaannya sendiri, yang bersamaan
dengan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup
dan dasar negara, “Pancasila”.
4.1 SARAN
Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila
oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di
daerah. Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara akan
mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia dalam hubungannya dengan kehidupan
kemasyarakatan dan kenegaraan. Untuk itu, perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terus-
menerus serta terpadu demi terlaksananya penghayatan dan pengamalan Pancasila
DAFTAR PUSTAKA
Usiono, Pancasila Membangun Karakter Bangsa, Hijri Pustaka Utama, Jakarta, 2015
Ubaedillah, Rozak Abdul, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Indonesian
Center for Civic Education, Jakarta, 2003
http://diary-mybustanoel.blogspot.co.id/2012/02/makalah-pancasila-dalam-konteks-
sejarah.html?m=1
http://yanti41.blogspot.co.id/2013/11/pancasila-dalam-konteks-sejarah.html?m=1