Anda di halaman 1dari 24

i

DAMPAK LIMBAH KELAPA SAWIT TERHADAP EKOSISTEM


SUNGAI DI DESA BEKRI

Karya Tulis
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Mengikuti Ujian Madrasah/Ujian
Sekolah (UM/US) KKM Wilayah Bagian Barat Lampung Tengah

Ditulis Oleh:
Nama : Azraf Fajar Bachtiyar
Nisn : 0074173703
Kelas : XII IIS I
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ‘ULUM JAYASAKTI ANAK TUHA


LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2023/2023
ii

PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : DAMPAK LIMBAH KELAPA SAWIT


TERHADAP EKOSISTEM SUNGAI DI DESA
BEKRI
Nama : Azraf Fajar Bachtiyar
NISN : 0074173703
Kelas : XII IIS I
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Telah diterima dan disahkan
Pada tanggal .........., ........................

Pembimbing

Ari Arkanudin M, M.Pd

Penguji I Penguji II

(.............................................) (.......................................)

Ketua KKM Kepala MA Bustanul ' Ulum

SYAHRUDIN AL-JAWI, S.Pd SYUKRON JAZULI, M.Pd


NIP - NPP.

Nilai KaryaTulis( Baik/Cukup/Kurang )


iii

MOTO

“Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa adanya


tujuan dan arah perencanaan”.
-John F. Kennedy
iv

RIWAYAT HIDUP

Nama : Azraf Fajar Bachtiyar

NIS/NISN : 0074173703

TempatTanggal Lahir : Jakarta, 29 April 2006

JenisKelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Nama Orang tua :

a. Ayah : Eko Budi Wardoyo

b. Ibu : Siti Syamsiyah

Alamat Rumah : Bumi Jaya, kec. Anak Tuha, Kab. Lampung Tengah

Pendidikan Formal:

1. Lulus dari MI Bustanul Ulum tahun 2018

2. Lulus dari MTs Bustanul Ulum Jayasakti tahun 2021

3. Dan melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Bustanul Ulum hingga

sekarang.
v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan

karya tulis ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW. Kelurga serta para sahabatnya.

Karya tulis ini disusunun untuk memenuhi dan melengkapi salah satu

persyaratan Ujian Akhir Nasional Madrasah Aliyah Bustanul ‘Ulum Lampung

Tengah. Dalam menyusun karya tulis ini penulis menya dari masih banyak

terdapat kekurangan, ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan yang

penulismiliki.

Dalam rangka menyelesaikan karya tulis ini, penulis banyak menerima

bantuan dari berbagai pihak berupa material maupun sepiritual. Oleh karenaitu,

pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih dan rasa hormat

yang penulis haturkan kepada :

1. Bapak Syahrudin Al-Jawi, S.PdSelaku ketua KKM wilayah barat.

2. Bapak Syukron Jazuli, M.Pd Selaku kepala sekolah MA Bustanul `Ulum

Jayasakti.

3. Bapak Ari Arkanudin M, M.Pd Selaku pembimbing.

4. Ibu Khomsah Alawiyah, S.Pd selaku Wali kelas.

5. Bapak dan ibu guru yang selaku memberikan nasihat dan dorongan semangat

dalam menyusun karya tulis ini.

6. Kepada orang tua yang telah memberi semangat dan dukungan selama

penulis menyelesaikan karya tulis ini.


vi

7. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang sedikit banyak membantu

memberikan saran dan pandangan dalam membuat karya tulis.

Semoga Allah SWT memberikanrahmat dan hidayah-Nya atasbantuan dan

bimbingann penulisan karya tulis ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas jeri payah

bapak/ibu dan rekan-rekan yang telah membantu dalam menyusun karya tulis ini.

dan semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga karya tulis

ini dapat bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jayasakti,…………2023

Penulis

Azraf Fajar Bachtiyar


vii

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAM PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAM MOTTO ....................................................................................... iii
HALAMAN RIWAYAT HIDUP................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan Masalah.................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Sungai ......................................................... 4


B. Sumber Pencemaran Sungai .............................................................. 6
C. Pengendalian Pencemaran Sungai ..................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.................................................................................... 8
B. Teknik analisis Data............................................................................ 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat PT PN 7.................................................................... 10
B. Dampak Limbah Kelapa Sawit Terhadap ekosistem Sungai Desa Bekri
............................................................................................................ 11
BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................. 14
C. Penutup .............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tubuh yang bugar dan sehat merupakan dambaan setiap orang yang ingin

tampil dinamis dan produktif Pemikiran awal yang mendasari penelitian

ilmiah ini adalah tingginya pencemaran sungai yang disebabkan limbah

kelapa sawit yang banyak dibuang bebas ke lingkungan, terutama ke Sungai.

Hal ini mengakibatkan rusaknya lingkungan yang kemudaian berdampak

pada kerusakan biota air dan ekosistem lainnya. Air merupakan sumber daya

alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi

agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahluk hidup

lainnya. (Azwir 2006)

Untuk menjaga atau mencapai kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan

secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang diinginkan, maka

perlu adanya upaya pelestarian dan pengendalian. Pelestarian kualitas air

merupakan upaya untuk memelihara fungsi air agar kualitasnya tetap pada

kondisi alamiah. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan upaya

pengendalian pencemaran air, yaitu dengan upaya memelihara fungsi air

sehingga kualitas air memenuhi baku mutu (Azwir 2006).

Limbah cair kelapa sawit merupakan salah satu polutan yang berpotensi

menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan. Limbah industri ini diketahui

dapat menyebabkan terjadinya pencemaran, khususnya pada badan perairan

(Chan et al., 2013). Limbah cair industri minyak kelapa sawit mengandung
2

bahan pencemar yang sangat tinggi yang mengakibatkan tingginya tingkat

pencemaran yang ada didalam air dimana Total Suspended Solid (TSS)

terkecil pada pencampuran limbah effluent degan air hulu yaitu 5473 mg/L

(Putra, 2014).

Penyebab tercemarnya perairan, dikarenakan adanya aktifitas perkebunan

kelapa sawit oleh beberapa perusahaan berskala besar di sekitar perairan

tersebut. Kegiatan pembukaan lahan menyebabkan terbawanya bahan padatan

terlarut (suspended solid) sebagai produk proses erosi pada saat hujan turun.

Partikel hasil erosi yang tersuspensi menyebabkan peningkatan konsentrasi

kekeruhan yang akan mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam

perairan, sehinggga intensitas fotosintesis akan berkurang yang

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan phytoplankton. (Asra, 2009)

Dalam jala-jala makanan di perairan, phytoplankton tersebut berperan sebagai

produsen primer yang berperan sebagai penyedia makanan bagi kelompok

konsumen seperti benthos (Asra, 2009).

Melihat banyaknya produksi yang di hasilkan setiap tahunnya bukan tidak

mungkin limbah yang dihasilkan sangatlah besar, sehingga nantinya dapat

mempengaruhi kualitas air sungai sebagai tempat pembuangan akhir. Limbah

kelapa sawit adalah suatu buangan yang dihasilkan dari proses pengolahan

kelapa sawit yang berbentuk cair, padat, dan gas yang berpotensi

menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar (Ahmad, 2011).

Dari masalah diatas maka peneliti bisa memperoleh perawasalahan dan

dan dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk membuat karya ilmiah
3

yang berjudul “DAMPAK LIMBAH KELAPA SAWIT TERHADAP

EKOSISTEM SUNGAI DI DESA BEKRI

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dari itu peneliti menemukan

rumusan masalah yaitu: Bagaimana dampak limbah kelapa sawit terhadap

ekosistem sungai di desa bekri?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu untuk mengetahui dampak

limbah kelapa sawit terhadap ekosistem sungai di desa bekri


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pencemaran Air Sungai

Sungai berfungsi untuk sanitasi lingkungan, pertanian, industri,

pariwisata, olahraga, pertahanan, perikanan, pembangkit tenaga listrik, dan

transportasi. Selain itu sungai juga dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangga misalnya penggunaan air sungai untuk memasak

dan air minum. Pengertian sungai menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan

Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai, adalah alur atau

wadah air alami dan/ atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air

didalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri

oleh garis sempadan.

Sungai berdasar Pasal 5 PP Sungai terdiri dari palung sungai dan

sempadan sungai. Palung sungai berfungsi sebagai ruang wadah air

mengalir dan sebagai tempat berlangsungnya kehidupan ekosistem sungai,

sedangkan sempadan sungai berfungsi sebagai ruang penyangga antara

ekosistem sungai dan daratan agar fungsi sungai dan kegiatan manusia

tidak saling terganggu. Dalam realitanya, fungsi tersebut sering terganggu

karena sungai masih juga digunakan sebagai tempat buangan limbah yang

berpotensi memunculkan pencemaran air sungai.

Menurut Pasal 1 angka 11 PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian, pencemaran air adalah

masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen


5

lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas ai turun sampai

ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai

dengan peruntukannya. Air sungai yang tercemar dapat mengganggu

keseimbangan ekosistem di dalam air yang bisa berdampak bagi

kehidupan manusia. Indikator atau tanda bahwa air pada lingkungan telah

tercemar terdiri dari tiga jenis, yaitu sumber pencemar yang berasal dari

sumber fisik, sumber kimia dan sumber biologis. Sumber fisik berasal dari

kegiatan rumah tangga, pasar jalan dan lain-lain yang biasanya membuang

sampah di sembarang tempat.

Sumber kimia berasal dari kegiatan-kegiatan yang membuang

limbah industrinya yang mengandung bahan-bahan kimia tanpa

pengolahan lebih lanjut, atau sudah diolah tetapi buangannya tidak sesuai

dengan Baku Mutu Air Limbah yang ditetapkan Pemerintah. Sedangkan

sumber biologis berasal dari adanya kehidupan mikroba (jasad renik,

mikroorganisme) seperti bakteri, fungi dan algae. Dampak pencemaran air

bagi manusia menyebabkan pemakaian dan pemanfaatannya menjadi

terbatas. Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air ini cukup

mengkhawatirkan apalagi jika intensitas jumlah polutan (zat pencemar) di

dalam air sudah sangat banyak dan melampaui ambang batas. Oleh karena

itu, untuk mencegah pencemaran air sungai perlu dilakukan perlindungan

untuk menjaga kegiatan yang dilakukan anak-anak dalam suatu

pembelajaran olahraga. Pemanasan berperan sangat penting bagi anak-

anak, sebelum masuk dalam kegiatan inti ketika mengikuti pembelajaran.


6

B. Sumber Pencemaran Air Sungai

Pencemaran air biasanya dikarenakan oleh adanya pembuangan limbah

Limbah mempunyai dampak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan

manusia, terutama limbah berbahaya dan beracun (B3). Limbah cair

adalah salah satu yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran air

sungai. Sumber pencemaran sungai dihasilkan dari berbagai macam

limbah, seperti limbah pertanian, rumah tangga, dan industri.

Limbah pertanian biasanya berasal dari pupuk yang digunakan seperti

penggunaan pupuk kimia yang dapat mencemari air tanah, sedangkan

limbah rumah tangga berasal dari perumahan, daerah perdagangan,

perkantoran, dan tempat rekreasi. Limbah tersebut dapat berupa sisa

konsumsi makanan sehari- hari, air bekas mencuci pakaian, air bekas

mandi dan air bekas sanitasi.

Limbah industri berupa zat-zat buangan yang sangat berbahaya, seperti

logam berat, zat-zat radioaktif, sampah, kotoran dari pengolahan hasil

ternak, dan polutan panas dari air pendingin industri.

C. Pengendalian Pencemaran air Sungai

Dalam rangka mendukung terwujudnya pembangunan yang

berkelanjutan maka diciptakan program kegiatan yang meliputi

invetarisasi dan evaluasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, program

penyelamatan hutan, tanah, dan air, program pengelolaan sumber daya

alam dan lingkungan hidup, serta program pengedalian pencemaran


7

lingkungan hidup. Ada tiga pengendalian yaitu, Pencegahan, Pemulihan

dan Penanggulangan.
8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yaitu metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah sebagai

lawannya adalah eksperimen, dimana peneliti merupakan eksperimen kunci

dengan analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan

makna dari pada generalisasi yaitu proses penalaran yang bertolak dari

individu menuju kumpulan umum.

B. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan 3 teknik pengumpulan data yaitu:

Penilitian menggunakan instrument penelitian sebagai alat bantu agar

kegiatan penelitian berjalan secara sistematis dan terstuktur, dalam

pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sebagaimana yang

dikatakan Suharsimi Arikunto (2002: 10-13) antara lain sebagai berikut:

1. Observasi

Yaitu catatan untuk mengamati secara langsung dengan sumber

informasi tentang objek penelitian, dampak limbah kelapa sawit terhadap

ekosistem sungai di desa bekri.

2. Wawancara

Yaitu catatan pertanyaan dalam bentuk daftar pertanyaan dan

pertanyaan kepada narasumber guna untuk menjawab pertanyaan.


9

penelitian, yaitu tentang dampak limbah kelapa sawit terhadap ekosistem

sungai di desa bekri

3. Dokumentasi

Yaitu catatan keterangan atau kondisi objektif lokasi penelitian dan

sampel yang diteliti dengan mencatat semua data secara langsung dari

referensi yang membahas tentang objek penelitian.


10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat PT PN 7

Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII didirikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.12 Tahun 1996, yang merupakan konsolidasi dari PT

Perkebunan X (Persero) di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, PT

Perkebunan XXXI (Persero) Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan,

Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI (Persero) di Kabupaten Lahat

Provinsi Sumatera Selatan, dan Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII

(Persero) di Provinsi Bengkulu seperti yang dinyatakan dalam akta pendirian

yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil,S.H., No. 40 tanggal 11 Maret

1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8335.HT.01.01.TH.96 tanggal 8

Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik

Indonesia No. 80 tanggal 4 Oktober 1996.

Pada tahun 2014 berdasarkan PP Nomor 72? Tahun 2014 tanggal 17

September 2014, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik

Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Perkebunan Nusantara III maka PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang

semula merupakan BUMN Perkebunan telah beralih menjadi PT Perkebunan

Nusantara VII yang tunduk sepenuhnya pada UU No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa

kali perubahan dan perubahan Anggaran Dasar perusahaan terakhir adalah


11

mengenai Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No:S-433/MBU/06/2019 ;

No:DSPN/KPPS/33/VI/2019 tentang Perubahan Jenis Saham dan Perubahan

Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Perkebunan Nusantara VII yang telah

dituangkan melalui Notaris Nanda Fauz Iwan dalam Akta Notaris No:16

tanggal 25 Juli 2019. Perubahan tersebut telah disahkan dan diserahkan oleh

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat

Keputusan No.AHU-0056472.AH.01.02.2019 tanggal 23 Agustus 2019 Saat

ini, wilayah kerja Perseroan meliputi 3 (tiga) Provinsi yang terdiri atas 2

Kantor Perwakilan, 9 Unit di Provinsi Lampung, 12 Unit di Provinsi

Sumatera Selatan, dan 3 Unit di Provinsi Bengkulu. Sejak awal, Perseroan

didirikan untuk ambil bagian dalam melaksanakan dan menunjang

kebijaksanaan dan Program Pemerintah di bidang ekonomi dan Pembangunan

Nasional pada umumnya serta sub-sektor perkebunan pada khususnya. Ini

semua bertujuan untuk menjalankan usaha di bidang agribisnis dan

agroindustri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk

menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat

untuk mendapatkan keuntungan dalam rangka meningkatkan nilai Perseroan

melalui prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

B. Dampak Limbah Kelapa Sawit Terhadap Ekosistem Sungai Di Desa

Bekri.

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian salah satu dampak negatif

yang muncul dari keberadaan Pabrik Kelapa Sawit Pt PN 7 Bekri Terhadap


12

sumber daya alam salah satunya adalah pencemaran sungai akibat pihak

perusahan membuang limbahnya ke sungai tanpa mengetahui zat-zat yang

terkandung di dalam limbah tersebut padahal limbahnya mengandung bahan

berbahaya dan beracun.

Salah satu akibat buruk yang muncul dari keberadaan Pabrik Kelapa Sawit

adalah pemborosan fasilitas industri yang dapat mempengaruhi kesehatan

lingkungan sekitar jalur produksi, seperti limbah yang sudah jadi, asap pabrik

pengolahan, dan keributan.

Mengingat efek sampingnya dari eksplorasi dan pertemuan dengan

masyarakat setempat, dilacak bahwa efek pencemaran ekologis asli karena

Limbah Olahan Kelapa Sawit seperti Kemasan Produk Organik Kosong,

Kerang/Kerang, Helai/Filamen, Slop/Lumpur, dan Kue yang tidak diambil

perawatan yang tepat dapat menyebabkan bau busuk yang mengerikan,

tempat menetap bagi lalat. Selain itu, mungkin dapat memberikan lindi.

Kemudian, yang kedua adalah asap tanaman yang mengotori Permukiman di

Desa Bekri Penghuni menyebabkan pencemaran udara dan membuat bagian

udara yang tidak diinginkan mengingat jarak antara jalur produksi dan

lingkungan sangat dekat, sehingga asap dari fasilitas industri saluran

menyebabkan pencemaran udara di sekitarnya.

Dan yang ketiga kebisingan di daerah desa Bekri yang disebabkan dari

perusahan kelapa sawit ketika melakukan proses pengolahan menjadi minyak

hal ini meresahkan warga akibat kebisingan apa lagi di malam menyebabkan

gangguan tidur. Salah satu akibat buruk yang muncul dari keberadaan Pabrik
13

Kelapa Sawit PT PN 7 Bekri adalah tercemarnya pada area permukiman

warga seperti pencemaran lingkungan, pencemaran air, dan pencemaran

udara.

Berdasarkan observasi, wawancara peneliti bersama warga desa Bekri

pencemaran yang di lakukan perusahaan kelapa sawit terhadap permukiman

warga yaitu air sumurnya hitam di sebabkan perusahaan membuang limbah

cairnya ke are permukiman sehingga dapat merusak air tanah dan badan air

serta pencemaran udara yang ditimbulkan oleh asap fasilitas industri. Dalam

ilmu klinis, pencemaran udara mempengaruhi kesehatan termasuk masalah

saluran pernapasan, penyakit jantung, penyakit berbagai organ tubuh, masalah

konsepsi dan (hipertensi).

Hasil observasi upaya penanggulangan pencemaran oleh perusahaan

kelapa sawit menurut Hukum Lingkungan Hidup di lokasi penelitian yang

ada di desa Bekri di dapatkan terjadinya pencemaran terhadap kelestarian

sumber daya alam akibat pihak perusahaan membuang limbahnya ke sungai

tanpa mengetahui apa efek yang di timbulkan limbah tersebut. Kemudian

limbah juga mencemari permukiman penduduk seperti limbah olahan yang

tidak tertangani dengan baik sehingga menimbulkan bau busuk, asap pabrik

menyebabkan polusi udara dan membuat komposisi udara menjadi tidak sehat

karena Jarak pabrik dengan pemukiman penduduk sangat dekat, serta juga

mencemari sumursumur warga sehingga air tersebut hitam.


14

BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di PT PN 7 Bekri

terhadap ekosistem sungai adalah Dampak Limbah Pabrik Kelpa Sawit PT

PN 7 Bekri di simpulkan bahwa limbah kelapa sawit sangat membawah

dampak buruk khususnya di kecamatan Bekri karna dapat mencemari

terhadap sumber daya alam seperti sungai mulai tercemari akibat limbah

kelapa sawit ketika pihak perusahaan membuang limbahnya kesungai tanpa

menyadari zat-zat yang terkandung dalam sampah meskipun sampah tersebut

mengandung bahan berbahaya dan berbahaya dan selanjutnya mencemari

wilayah penduduk, misalnya sampah yang tidak diolah dengan baik sehingga

menimbulkan bau yang tidak sedap, tempat bersarangnya serangga dan

lalat.kebisingan ketika pihak perusahaan melakukan pengolahan minyak

sehingga hal ini meresahkan warga akibat kebisingan apa lagi dimalam hari

menyebabkan gangguan tidur.

Serta juga mencemari area permukiman seperti air sumurnya hitam di

sebabkan perusahaan membuang limbah cairnya ke are permukiman sehingga

dapat merusak air tanah dan badan air serta pencemaran udara yang

ditimbulkan oleh asap tanaman.

B. Saran

Saran yang diberikan kepada peneliti yaitu agar karya ilmiah ini agar

dibaca dan menjadi pedoman yang berlaku, kemudian unjtuk menjaga dan
15

merawat di daerah perkebunan PT PN 7 dan lebih berhati-hati lagi terhadap

pencemaran ekosistem sungai tersebut.

C. Penutup

Alhamdulilah karya tulis ini sudah selasai sampai tahap terakhir dengan

rahmat dan ridho Allah SWT serta doa dan dukungan dari orang tua peneliti.

Oleh karna itu mohon kiranya untuk memberikan kritik dan saranya untuk

membangun karya ilmiah ini supaya benar-benar baik dan bermanfaat bagi

penulis dan pembaca pada umumnya.


16

DAFTAR PUSTAKA

[online] tersedia: http://snkn1.blogspot.com/2013/05/limbah-pabrik-


kelapasawit-pks.html.
Arikunto, (2002) Instrumen Penelitian. Bandung : PT Rosda,136.

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.


(Edisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.
Daud Silalahi, (2001). Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia. Takdir Rahmadi, (2012). Hukum Lingkungan di
Indonesia. Jakarta. Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
Eko, (2013) Priyanto. Limbah Pabrik Kelapa Sawit.. Sumber :

Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif


Buku Sumber tentang Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Santoso, (2013) Avit. Manfaat Limbah Kelapa Sawit.. [online]

Sudjana, (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta, 249. Fauzi, (2002) Kelapa sawit, Budidaya
Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan
Pemasaran..Jakarta.Penerbit Swadaya.
Tersedia di: http://keripikkampus.blogspot.com/2013/02/manfaatlimbah-
kelapa-sawit.html
17

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai