Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PROJEK

GAYA HIDUP BERKELANJUTAN


"Pots Made From Cloth Waste"

NAMA : YOZA AGISTA PUTRI


NISN : 0062754047
KELAS : X-1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI ARJASA JEMBER
Jalan Sultan Agung no. 64 Arjasa, Kode Pos 68191
2022/2023

ii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
LAPORAN PROJEK GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

Judul Laporan Projek : Pots Made From Cloth Waste


Disusun Oleh : Yoza Agista Putri
Program : Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Tema Projek : Gaya Hidup Berkelanjutan

Jember, Juni 2023

Mengetahui, Mengetahui,
Koordinator Projek GHB Fasilitator Projek GHB X-1

Sulistiowati S.Pd, Agung Haris Widianto S.Pd


NIP. 197003022007012022 NIP. -

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri Arjasa

Widi Wasito S.Pd, M.Pd


NIP.196904151997031010

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallah Ta’ala
yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya untuk kami, serta tak lupa sholawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sallahu’alaihi
Wasallam yang telah menuntun kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang
hingga saat ini. Sehingga atas karunia-Nya-lah saya dapat mencurahkan seluruh ide dan pikiran
yang jernih untuk menyelesaikan karya tulis laporan Profil Penguatan Pelajar Pancasila dengan
tema Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB) ini tepat pada waktunya.
Adapun penulisan karya tulis laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari kurikulum
Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB),
kurikulum yang tujuannya dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan Profil Penguatan Pancasila. Susunan laporan ini disusun berdasarkan
hasil pengamatan pada saat pembuatan produk. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan serta wawasan tentang lingkungan sekitar khususnya pada pencemaran
lingkungan .
Keberhasilan penulisan karya tulis laporan ini, tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang terkait dengan membagi pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan karya
tulis laporan ini. Untuk itu atas terselesaikannya karya tulis laporan ini, saya berterimakasih
kepada:
1. Bapak Agung Haris Widianto S.Pd, selaku fasilitator projek Gaya Hidup
Berkelanjutan (GHB) kelas X-1
2. Kedua orang tua saya, yang senantiasa mendoakan saya, baik secara material maupun
spiritual
3. Teman-teman dalam projek Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB) yang telah berkerja
sama dengan baik dalam proses pembuatan projek

Saya menyadari bahwa karya tulis laporan ini jauh dari kata sempurna dan ini merupakan
langkah awal belajar saya dengan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.
Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk kritik serta saran yang dibangun dari berbagai
pihak guna menjadi acuan agar saya dapat menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga hasil
karya tulis laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Jember, Mei 2023

Yoza Agista Putri

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Kegiatan.........................................................................................................2
D. Manfaat Kegiatan.......................................................................................................2
BAB II. LANDASAN TEORI.....................................................................................................3
A. Pengertian Sampah.....................................................................................................3
B. Pemanfaatan Sampah.................................................................................................3
BAB III. METODE......................................................................................................................4
A. Metode yang digunakan.............................................................................................4
B. Alat dan Bahan...........................................................................................................5
C. Prosedur Kerja............................................................................................................6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................9
A. Hasil...........................................................................................................................9
B. Pembahasan................................................................................................................9
BAB V. PENUTUP.....................................................................................................................10
A. Kesimpulan...............................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA....................................................................................................................11
LAMPIRAN................................................................................................................................12

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu limbah yang dihasilkan dari P.G Madukisma yaitu limbah cair. P.G
Madukismo berada pada daerah dengan permukiman yang padat, oleh karena itu pembuangan
limbah proses produksi menjadi perhatian khusus. Adanya keluhan masyarakat sekitar bahwa
limbah cair mencemari sungai. Limbah cair yang mencemari Sungai Bedog yang disinyalir
terjadi penurunan kualitas air. Selain itu limbah cair juga dapat membuat tanah tercemar. Salah
satu dampak pencemaran tanah yaitu pemadatan mengubah struktur tanah hingga
membahayakan proses biologis. Ini mengurangi kapasitas retensi air dan meningkatkan risiko
erosi dan banjir. Dengan pemadatan tanah, akar tanaman sulit menembus lebih dalam dan
menyerap nutrisi pendapatan menurun dan upaya manajemen meningkat. Kompresi subfloor
umumnya tidak dapat dibalik. Melalui erosi tanah, banyak lahan budaya yang sangat berharga
hilang, infrastruktur (seperti jalan, sistem drainase) rusak dan air dipupuk dan terkontaminasi
dengan produk perlindungan tanaman dan pupuk. Kemudian dampak pencemaran tanah lainnya
seperti polusi kimiawi pada tanah membahayakan kesuburan tanah. Polutan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan pada tanaman. Konsumsi produk pertanian yang tercemar atau
pemasukan langsung ke tanah juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Antara
lain, pelepasan polutan ke lahan pertanian terjadi melalui pupuk (misalnya pupuk pertanian,
pupuk mineral dan limbah organik), produk perlindungan tanaman serta melalui endapan
atmosfer. Dengan panen, ini sekali lagi dikeluarkan dari tanah. Melalui pencucian atau bioturbasi
mereka dapat mencapai lapisan yang lebih dalam, dimana mereka merupakan ancaman yang
tidak terlalu serius bagi penggunaan lahan tetapi di sisi lain, dalam kondisi tertentu, dapat
mencemari air tanah. Kerusakan biologis yang disebabkan oleh organisme asing yang masuk ke
lingkungan kita dapat menurunkan kesuburan tanah. Organisme invasif berkontribusi pada
penurunan keanekaragaman hayati di seluruh dunia dan merupakan penyebab kedua dari
kemunduran spesies, segera setelah perusakan habitat.

Oleh karena itu untuk mencegah pencemaran tanah semakin meluas kelompok gaya
hidup berkelanjutan X1 membuat pot bunga dari bahan kain. Seperti yang kalian tahu ada
beberapa jenis kain yang tidak ramah lingkungan salah satunya kain sintesis dan kain nilon.

Kain sintetis tidak ramah lingkungan karena diproduksi dari minyak. Bahan sintetis juga
tidak dapat terurai secara alami dan bergantung pada petrokimia atau ekstraksi bahan bakar fosil.
Selain itu, kain sintetis juga berdampak buruk karena setiap kali dicuci akan melepaskan serat
mikro ke saluran air yang menyebabkan kerusakan ekosistem laut secara signifikan.

Nilon juga merupakan serat sintetis yang banyak digunakan di industri fashion. Biasanya
serat jenis ini ditemukan pada celana ketat, stoking, pakaian renang hingga pakaian olahraga.

1
Serat jenis ini sama berbahayanya dengan polyester karena menggunakan minyak bumi.
Produksi nilon memancarkan nitrous oxide, gas rumah kaca yang 300 kali lebih berbahaya bagi
lapisan ozon daripada karbon dioxida. Lebih dari itu nilon tidak dapat terurai secara hayati dan
akibatnya, dapat berada di tempat pembuangan sampah selama 20 hingga 200 tahun. Seperti
halnya serat sintetis polyester, nilon juga melepaskan mikriplastik saat digunakan dan dicuci
yang berdampak buruk bagi ekosistem lautan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembuatan tempat sampah yang berdasarkan latar belakang
adalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang terjadi jika pencemaran tersebut terus menerus terjadi?
2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pencemaran sampah di lingkungan
sekitar kita?
3. Berapa banyak biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan kotak sampah
dengan memakai barang bekas pakai?

C. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang diperoleh dari pengamatan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis yaitu
sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas dari kurikulum Projek Penguatan Profil Pancasila
2. Mengetahui permasalahan lingkungan yang masih banyak dilakukan oleh
masyarakat
3. Mengetahui serta dapat mempraktekkan proses pembuatan tempat sampah dengan
barang bekas pakai

D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari pengamatan hasil observasi yang dilakukan penulis yaitu
sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan serta wawasan yang ada di sekitar lingkungan kita
2. Mampu memahami permasalahan lingkungan
3. Menemukan hal baru serta pengalaman baru dalam pembuatan pot bunga

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah suatu kondisi dimana tanah tercemar di area permukaan atau
bahkan bawah tanah karena adanya polutan atau kontaminan yang mencemari tanah. Dampak
pencemaran tanah yaitu pemadatan mengubah struktur tanah hingga membahayakan proses
biologis dan polusi kimiawi pada tanah membahayakan kesuburan tanah. Tempat industri juga
ikut menyumbangkan limbahnya untuk mencemari tanah-tanah di sekitarnya, maupun tanah-
tanah yang dilewati aliran air yang mengandung limbah industri. Contoh limbah industri yang
tidak ramah lingkungan dan mengakibatkan pencemaran tanah yaitu kain sintesis dan nilon.

Kain sintetis tidak ramah lingkungan karena diproduksi dari minyak. Bahan sintetis juga
tidak dapat terurai secara alami dan bergantung pada petrokimia atau ekstraksi bahan bakar fosil.
Selain itu, kain sintetis juga berdampak buruk karena setiap kali dicuci akan melepaskan serat
mikro ke saluran air yang menyebabkan kerusakan ekosistem laut dan kondisi tanah secara
signifikan.

Nilon juga merupakan serat sintetis yang banyak digunakan di industri fashion. Nilon
tidak dapat terurai secara hayati dan akibatnya, dapat berada di tempat pembuangan sampah
selama 20 hingga 200 tahun. Seperti halnya serat sintetis polyester, nilon juga melepaskan
mikriplastik saat digunakan dan dicuci yang berdampak buruk bagi ekosistem lautan dan kondisi
tanah.

B. Kendala

Dalam pengerjaan pot juga terdapat beberapa kendala, yaitu:

1. Kain yang dipake kurang luas


2. Biaya cat yang mahal
3. Kekurangan waktu dikarenakan proses pembuatan pot membutuhkan waktu yang
lama

3
BAB III
METODE

A. Metode yang digunakan

Pencemaran tanah merupakan polusi yang sangat membahayakan makhluk hidup, baik
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Oleh karena itu, perlu digalakkan secara tegas dan serentak
cara penanggulangan pencemaran tanah. Berikut beberapa cara menanggulangi pencemaran
tanah.
a. Remidiasi In Situ
Remidiasi in situ merupakan metode penanggulangan pencemaran tanah, dengan
tindakan pengolahan dan pembersihan tanah yang telah terkontaminasi.

Metode ini relatif lebih murah dan mudah dilakukan dengan proses biologi dan kimia,
yaitu memisahkan area yang terkontaminasi agar tidak mencemari daerah sekitarnya.

b. Remidiasi Ex Situ
Metode remidiasi ex situ merupakan teknik penanggulangan pencemaran tanah dengan
mengolah dan memisahkan tanah yang terkontaminasi di satu tempat pengolahan. Jika
dibandingkan dengan remidiasi in situ, teknik remidiasi ex situ relatif lebih rumit dan
mahal. Metode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
 Memisahkan tanah dari bahan pencemar
 Menguraikan bahan pencemar dengan mikroorganisme
 Memanfaatkan energi panas untuk menguapkan bahan pencemar dari tanah
 Mengekstrak bahan pencemar dari tanah.

c. Bioremidasi
Teknik bioremidasi adalah metode penanggulangan pencemaran tanah yang
memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

Teknik ini bertujuan untuk menguraikan bahan pencemar menjadi bahan yang aman dan
tidak beracun. Dalam prosesnya, teknik ini harus memerhatikan kecukupan ketersediaan
air, temperatur tanah, serta ketersediaan oksigen.

d. Teknik 3R (Reduse, Reuse, dan Recycle)

4
Khususnya pencemaran tanah yang disebabkan oleh penumpukan sampah, terdapat tiga
teknik yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Reduce
Teknik ini dilakukan dengan mengurangi jumlah sampah yang akan terbentuk.
Dewasa ini, teknik reduce tengah gencar dilakukan oleh masyarakat, seperti
membawa tas belanja ketika pergi ke pasar atau supermarket.Tindakan ini mampu
mengurangi sampah kantong plastik, khususnya plastik belanja.

2. Reuse
Teknik ini dilakukan dengan memakai kembali sampah yang masih layak
digunakan. Beberapa contoh penerapan teknik ini, yaitu menggunakan kembali
bahan plastik atau kertas bekas untuk pembuatan suvenir, memanfaatkan ban bekas
untuk pot tanaman, hingga mengisi kembali botol-botol minuman yang layak
digunakan kembali.
3. Recycle
Teknik ini dilakukan dengan mendaur ulang sampah sebelum kembali digunakan.
Adapun jenis sampah yang dapat didaur ulang, seperti plastik bekas, kertas, besi, dan
logam, serta sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk kompos.

B. Alat dan Bahan


Untuk membuat kotak tempat sampah tentunya kita membutuhkan beberapa alat dan
bahan, yakni:
Bahan:

1. Kain bekas
2. Cat tembok
3. Semen
4. Balon
5. Pot
6. Karet
7. Air dan pasir
8. Styrofoam
Alat:
1. Kuas
2. Gunting
3. Cutter
4. Double tip
5. Isolasi
6. Kardus
7. Bolpoint
8. Aqua gelas

5
9. Amplas
10. Obeng
11. Penggaris
12. Baskom kecil
13. Selang

C. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Buat lingkaran di kardus seukuran pot dan bagi menjadi 8 bagian menggunakan penggaris
dan bolpoint
3. Tempel double tip sesuai pola yang sudah di gambar
4. Susun pot dan balon menjadi satu

5. Tempelkan gelas Aqua pada kardus sesuai pola yang mengelilingi pot

6. Letakkan kain di atas cetakan, kemudian gunting bagian pinggir sesuai yang diinginkan

6
7. Campurkan semen dan air sampai agak cair
8. Celupkan kain ke dalam campuran semen
9. Letakkan di atas cetakan lalu rapikan sesuai yang diinginkan

10. Pasangkan karet antara pot dan balon

11. Setelah sudah sesuai, lapisi pot tadi dengan semen

12. Lakukan secara berulang setelah semen agak kering, sampai pot menjadi lebih tebal
13. Selanjutnya potong styrofoam berbentuk lingkaran, haluskan pinggiran Styrofoam
menggunakan amplas

7
14. Letakkan Styrofoam kedalam baskom, lalu beri campuran semen, tanah dan air
15. Pasang selang secara berdiri agar tetap ada rongga
16. Diamkan sampai kering, lalu keluarkan dari baskom dan lepaskan selang
17. Setelah keduanya kering, tempelkan bagian atas dan bawah pot menggunakan semen,
sebelumnya lubangi pot menggunakan obeng

18. Setelah pot menjadi satu, lakukan pengamplasan pada bagian yang tidak rata agar halus

19. Setelah pot halus lakukan pengecatan sesuai desain yang diinginkan

8
20. Tunggu hingga kering lalu beri corak agar indah

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Pot bunga didesain seperti bunga tulip untuk memberikan kesan estetik bagi yang
melihat. Selain itu pot juga dibuat dengan jenis kain yang tidak ramah lingkungan, sehingga
dapat mengurangi resiko pencemaran tanah

B. Pembahasan
Pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar kita bukan hanya pencemaran tanah tetapi juga
pencemaran air, pencemaran udara. Kesadaran perorangan atau perkelompok untuk mengatasi
hal itu juga sangat dibutuhkan. Oleh karena itu kita membuat pot yang dibuat menggunakan kain
tidak ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi resiko pencemaran tanah di lingkungan
sekitar.
Permasalahan lingkungan tidak hanya sampai situ, polusi udara yang juga menjadi salah satu
permasalahan lingkungan. Maraknya pencemaran polusi udara mengakibatkan oksigen tidak
dapat terhirup oleh tubuh manusia dikarenakan kondisi yang rusak dan telah terkontaminasi oleh
zat-zat yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh. Seperti asap dari
pabrik.
Pada pembuatan tempat pot bunga ini tentunya didesain agar terlihat menarik. Dengan
menginovasikan kreativitas anak muda bangsa, perlu melakukan kegiatan yang bermanfaat dan
berdedikasi tinggi. Seperti membuat pot dengan menggunakan kain tidak ramah lingkungan.
Setelah itu, dapat diinovasikan dengan menambah tumbuhan penyaring udara yaitu lidah buaya
sebagai penyaring udara agar tetap bersih nan sejuk, selain itu dapat menambah poin ke
aesthetic-an.

10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pot bunga yang didesain menggunakan barang bekas pakai tentunya memiliki nilai guna yang
cukup tinggi. Dengan memanfaatkan barang bekas pakai yang ada, hal ini dapat menghemat
biaya pengeluaran sehingga biayanya tidak terlalu tinggi. Selain itu memiliki manfaat yang
banyak, yaitu memudahkan masyarakat untuk menanam tanaman dan membuat rumah terlihat
lebih cantik.

B. Saran
Berdasarkan uraian laporan projek diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan
adalah sebagai berikut:

1. Sebagai generasi penerus kita harus dapat terus memanfaatkan limbah sampah
dengan baik.

2. Sebaiknya kita dapat mengolah limbah limbah tersebut menjadi hal yang berguna

3. Sebaiknya pemerintah dapat mendukung dan member apresiasi kepada anak-anak


muda yang mau mengolah limbah sampah dengan baik.

4. Kita juga harus bisa memanfaatkan limbah limbah tersebut menjadi hal yang
berguna dimasa depan.

11
DAFTAR PUSAKA

Lianasari, Eva. (2022) “Alternatif Pemanfaatan Limbah Padat Pabrik Gula Madukismo Dalam
Teknologi Beton | Jurnal Atma Inovasia”. Diakses pada 26 Mei 2023, dari
https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jai/article/view/5739

Rofifah, Yumna. (2019). “(PDF) DAMPAK LIMBAH PABRIK GULA MADUKISMO


TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA TIRTONIRMOLO”. Diakses pada 26
Mei 2023, dari
https://www.researchgate.net/publication/333487325_DAMPAK_LIMBAH_PABRIK_GULA_
MADUKISMO_TERHADAP_KESEHATAN_MASYARAKAT_DI_DESA_TIRTONIRMOLO

12
LAMPIRAN

• Dokumentasi pertemuan

13
• Dokumentasi lingkungan sekitar P.G.Madukismo

14

Anda mungkin juga menyukai