SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh:
RISA ATRIYANI
R J1A1 16 334
JURUSAN KESEHATAN
MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
i
ii
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian
(Willingness To Pay) Pasien Rawat Jalan Poli Interna RSUD Kota Kendari
Tahun 2019”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
dengan berbagai kendala, namun atas bantuan berbagai pihak, akhirnya penulis
orang tua tercinta, ayahanda Risman, S.KM dan ibunda Abo. H yang tak henti-
hentinya memberikan curahan kasih sayang, doa, perhatian, dan dukungan baik
moril maupun material yang takkan pernah ternilai harganya. Selain itu, penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada adik saya Rian Ariadi. R dan Rafil Ahmat.
S.KM., M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Hilda Harun, S.KM., M.P.H selaku
v
pembimbing II Serta kepada Tim penguji Ibu Dr. Nani Yuniar, S.Sos.,M.Kes, Ibu
Yasnani, S.Si., M.Kes, dan Ibu Rastika Dwiyanti Liaran, S.KM., M.Kes. Ucapan
terima kasih yang tak terhingga pula penulis tujukan kepada pihak-pihak yang
terutama kepada :
besarnya kepada :
8. Kepala RSUD Kota kendari dan seluruh staf RSUD Kota kendari yang telah
Sakit tersebut.
vi
9. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2016 mulai dari peminatan
peminatan kesling yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu.
Yulya Lasmita, dan Azwar atas segala dorongan, bantuan, motivasi dan
11. Sahabatku Faizal Mustari, Febriyanti Ekasari, Reni Anggreni, Kartika Triani,
Sarah Muna Bella, Kadek Dwi Febriati, Putri Alma Sari Awallia di SMKS
12. Terkhusus Sarlin S.KM atas segala bantuan, motivasi yang selalu diberikan
15. Kepada kakak senior angkatan 2012, 2013, 2014, 2015 dan adik-adik
angkatan, 2017, 2018 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih atas segala doa dan dukungannya yang diberikan kepada penulis.
Dalam penulisan dan penyusunan hasil penelitian ini penulis sadari masih
vii
kekurangan hanya milik manusia sehingga penulis memohon maaf sebesar-
kesehatan masyarakat.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................v
SURAT PERYATAAN.........................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN...........................................xv
ABSTRAK...........................................................................................................xvi
ABSTRACT........................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................10
1.5 Ruang Lingkup/Batasan Penelitian...............................................................10
1.6 Daftar Istilah.................................................................................................11
1.7 Organisasi/Sistematika.................................................................................12
BAB V PENUTUP................................................................................................85
5. 1 Kesimpulan..................................................................................................85
5. 2 Saran............................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
No. Judul Tabel Hal
Responden di Poli Rawat Jalan Poli Interna RSUD Kota
Kendari Tahun 2019
4.15 Hubungan Akses tempat tinggal ke Rumah Sakit dengan 69
Kemauan Membayar Responden di Poli Rawat Jalan Poli
Interna RSUD Kota Kendari Tahun 2019
4.16 Hubungan Manfaat Pelayanan dengan Kemauan 70
Membayar Responden di Poli Rawat Jalan Poli Interna
RSUD Kota Kendari Tahun 2019
4.17 Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kemauan 71
Membayar Responden di Poli Rawat Jalan Poli Interna
RSUD Kota Kendari Tahun 2019
xii
DAFTAR
No. Judul Hal
2.1 Kerangka Teori 38
2.2 Kerangka Konsep 39
xiii
DAFTAR
xiv
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN
No. Lambang dan Singkatan Arti
1. ( Kurung pembuka
2. ) Kurung penutup
3. % Persen
4. N Jumlah sampel
5. = Sama dengan
6. ≥ Lebih besar atau sama dengan
7. ≤ Lebih kecil atau sama dengan
8. X Kali
9. H0 Hipotesis Nihil
10. H1 Hipotesis Alternatif
11. N Jumlah populasi
12. D derajat ketetapan
13. WHO World Health Organization
14. UHC Universal Health Converage
xv
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAUAN
(WILLINGNESS TO PAY) PASIEN RAWAT JALAN POLI INTERNA
RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2019
OLEH :
RISA ATRIYANI R
J1A116334
ABSTRAK
World Health Organization (WHO) memberikan dukungan kepada negara-negara
untuk mengembangkan sistem pembayaran kesehatan dengan tujuan untuk
menyediakan Universal Health Converage memastikan bahwa semua orang dapat
menerima pelayanan tanpa adanya kesulitan keuangan. Kondisi perekonomian
merupakan salah satu aspek yang diukur dalam menentukan kemauan membayar
seseorang. Pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mendapatkannya maka akan
berdampak pada peningkatan pembiayaan pelayanan kesehatan. Salah satu
masalah yang dihadapi masyarakat ketika jatuh sakit adalah besarnya beban biaya
perawatan kesehatan khususnya pada rumah tangga kelompok miskin. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kemauan
membayar (willingness to pay) pasien rawat jalan poli interna Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bersifat survei analitik, dengan desain cross sectional, yaitu
penelitian ini hanya menganalisis masalah keadaan obyek penelitian pada waktu
penelitian berlangsung. Populasi responden berjumlah 460 orang, dengan besar
sampel 214 orang, uji statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan terhadap
kemauan membayar pasien (p-value = 0.753), ada hubungan antara tingkat
pendapatan terhadap kemauan membayar pasien (p-value = 0.000), tidak ada
hubungan antara akses tempat tinggal ke Rumah Sakit terhadap kemauan
membayar pasien (p-value = 0.788), tidak ada hubungan antara manfaat pelayanan
terhadap kemauan membayar pasien (p-value = 0.212), ada hubungan antara mutu
pelayanan terhadap kemauan membayar asien (P-value = 0.048).
Kata Kunci: Kemauan membayar, pasien rawat jalan, RSUD Kota Kendari
xvi
FACTORS RELATED TO THE WILLINGNESS TO PAY OUTPATIENT
CARE FOR INTERNAL POLY RSUD DISTRICT KENDARI IN 2019
BY:
RISA ATRIYANI
R J1A116334
ABSTRACT
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. World Health
persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah baik pusat maupun
meningkat dari 66,41 orang atau dalam persentase penduduk miskin sebesar
6,56% pada bulan maret tahun 2018 menjadi 231,80 orang atau dalam persentase
penduduk miskin sebesar 14,07% pada bulan september tahun 2018 (Kemenkes
RI, 2018).
Tiga alasan utama mengapa belanja Pembayaran tunai (Out of Pocket) tetap
kesehatan nasional belum lengkap; dan kesiapan sisi pemberi layanan buruk dan
1
2
obat farmasi bermerek lebih disukai (yang tidak tercantum dalam paket jaminan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Tujuan penerapan SJSN adalah agar
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak. Salah satu tujuan
dari paket manfaat dasar tanpa mengeluarkan biaya pelayanan. Peserta Jaminan
pengeluaran kesehatan yang dikeluarkan dari kantong sendiri atau Out of Pocket
(OOP) akan lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki
membuat orang menjadi miskin karena sakit dan kondisi ini akan membuat angka
ditetapkan hal tersebut belum tentu mutu pelayanan kesehatan dan derajat
2
3
pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat perlu biaya yang cukup
kesehatan masyarakat yang optimal. Kenyataannya yang terjadi saat ini derajat
berdasarkan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia, masih cukup tinggi, yaitu AKB sebesar 35 per 1000 kelahiran
hidup dan AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sehingga salah satu
layanan terintegrasi, serta jumlah uang yang bersedia mereka bayarkan. Maksimal
Nigeria naira, dan kemudian dikonversi ke dolar AS, berdasarkan nilai tukar
Nigeria 162.00 yang berlaku sampai $1. Itu tawaran awal adalah lima belas ribu
naira ($ 92,59), totalnya biaya yang berlaku untuk melakukan penilaian risiko
kesehatan dan tes skrining yang relevan untuk kanker prostat, serviks kanker dan
4
diabetes mellitus di University of Port Rumah Sakit Pendidikan Harcourt. Ini bisa
meningkat atau menurun sebesar 10% untuk dua penawaran, dengan tawaran
tidak lagi berkelanjutan. Satu dana pilihannya adalah asuransi kesehatan berbasis
mereka yang tidak dapat memperoleh manfaat langsung dari program asuransi
kesehatan sosial atau swasta. Ini Studi dilakukan untuk menilai kesediaan orang
penawaran ex-ante sampai jumlah maksimum yang akan mereka bayarkan untuk
mendapatkan layanan seperti itu disepakati. Sebagian besar (63%) orang Malaysia
diperlukan atau wajib asuransi kesehatan sosial (CSHI). Preferensi ini lebih tinggi
daripada yang ditemukan di Vietnam (20%) (Lofgren et al., 2008). Studi lain tidak
5
(International Social Security Association, 2008). Selain itu, preferensi yang lebih
risiko di Malaysia. Ini tercermin oleh 90,5% yang menunjukkan preferensi untuk
sosial. Preferensi yang lebih kuat untuk asuransi kesehatan berbasis masyarakat
lebih kuat di Malaysia, seperti yang biasa ditemukan dalam kelompok pendapatan
merupakan pilihan yang paling disukai karena opsi sukarela yang memungkinkan
kesehatan dan tingkat pendidikan saat ini), karena individu yang sudah menikah
hampir tiga kali lebih mungkin untuk memilih asuransi kesehatan berbasis
keengganan yang lebih tinggi terhadap risiko di Malaysia. Preferensi yang lebih
6
wajib asuransi kesehatan sosial juga kontras dengan studi Vietnam, yang mungkin
disukai karena opsi sukarela yang memungkinkan individu untuk memilih apakah
(setelah disesuaikan dengan asuransi kesehatan dan tingkat pendidikan saat ini),
karena individu yang menikah hampir tiga kali lebih mungkin untuk memilih
menarik yang dapat diterima oleh orang Malaysia. Mereka yang sudah menikah
dan telah mencapai tingkat pendidikan tinggi akan lebih cenderung memilih
kemauan membbayar lebih tinggi untuk mereka yang memiliki asuransi kesehatan
saat ini, pendapatan lebih tinggi dan dari etnis Cina tetapi menurun untuk mereka
diperkirakan Int $ 114,38 per rumah tangga, jumlah yang cukup untuk menutupi
ditingkatkan dengan dukungan kuat dari pemerintah dalam hal input manajerial
teknis dan jaminan dukungan keuangan. Lebih banyak informasi tentang biaya
penyakit, lebih banyak transparansi dan penawaran paket manfaat yang terkontrol
Data kunjungan pasien umum rawat jalan Poli Interna di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Kendari pada tahun 2017 sebanyak 15.998 orang, tahun 2018
sebanyak 14.650 orang dan tahun 2019-bulan Juli sebanyak 7.303 orang. Pasien
JKN di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari pada tahun 2017 sebanyak
44131 orang, tahun 2018 sebanyak 49.525 orang dan tahun 2019-bulan Juli
sebanyak 29.516 orang dan pasien Bahteramas di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kendari pada tahun 2017 sebanyak 79 orang, tahun 2018 sebanyak 49.525
orang, tahun 2019-bulan Juli sebanyak 14 orang. Data kunjungan pasien umum
rawat jalan Poli Interna di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari pada tahun
2017 sebanyak 5597 orang,tahun 2018 sebanyak 5.965 orang, tahun 2019-bulan
Juli sebanyak 3.444 orang, biaya tarif pelayanan kesehatan pada Poli Interna
biaya hidup dari waktu ke waktu selalu meningkat, baik dari segi jumlah
kebutuhan hidup maupun harga barang dan jasa yang selalu berubah. Meskipun
demikian mahal harga barang dan jasa dikalangan masyarakat maka setiap
individu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu contoh
adalah biaya pelayanan kesehatan yang semakin tinggi, khususnya biaya obat-
8
kesehatan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat bagi mereka
Berdasarkan survei awal pada pasien umum rawat jalan, beberapa pasien
mengatakan alasan menjadi pasien umum diantaranya adalah ada perbedaan sikap
dan perilaku petugas kesehatan terhadap pengguna BPJS, serta pasien merasa rugi
apabila tiap bulan harus membayar angsuran BPJS tetapi hanya beberapa kali ke
pelayanan kesehatan.
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2019. Penelitian ini
akses tempat tinggal ke Rumah Sakit (km), manfaat pelayanan dan mutu
dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang berhubungan dengan kemauan
membayar (willingness to pay) pasien rawat jalan Poli Interna Rumah Sakit
(willingness to pay) pasien rawat jalan Poli Interna Rumah Sakit Umum Daerah
pasien rawat jalan Poli Interna Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tahun 2019.
pasien rawat jalan Poli Interna Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tahun 2019.
terhadap kemauan membayar pasien rawat jalan Poli Interna Rumah Sakit
pasien rawat jalan Poli Interna Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tahun 2019.
pasien rawat jalan Poli Interna Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tahun 2019.
1
informasi bagi instansi terkait khususnya bagi pengelola Rumah Sakit Umum
1. Bagi Mahasiswa
Dapat digunakan sebagai salah satu referensi tambahan dalam bidang ilmu
3. Bagi Peneliti
Materi yang dikaji dalam penelitian ini hanya terbatas pada faktor yang
tingkat pendapatan, akses tempat tinggal ke rumah sakit (km), manfaat pelayanan
ISTILAH ARTI
jasa.
Ability To Pay Ability To Pay (ATP) adalah jumlah uang yang mampu
1.7 Organisasi/Sistematika
Kendari Tahun 2019 yang dibimbing oleh La Ode Ali Imran Ahmad, S.KM.,
TINJAUAN PUSTAKA
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran
serta tempat pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai
Azwar, 1996).
13
1
Rumah Sakit kelas A ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan
tertinggi (top referral hospital) atau disebut pula sebagai Rumah Sakit pusat.
Rumah Sakit kelas C adalah Rumah Sakit kelas yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada 4 macam pelayanan
Rumah Sakit kelas D adalah Rumah Sakit yang bersifat transisi karena pada
satu saat akan ditingkatkan menjadi Rumah Sakit kelas C. Pada saat ini
kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan Rumah Sakit
kelas C, Rumah Sakit kelas D ini juga menampung pelayanan rujukan yang
hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Pada saat ini banyak sekali
kelas E yang telah ditemukan. Misalnya Rumah Sakit jiwa, Rumah Sakit
1
Kusta, Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Kanker, Rumah Sakit Jantung,
1. Pelayanan Kedokteran
Jenis pelayanan ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk
secara bersama-sama dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk memelihara dan
massyarakat.
b. Mudah didapat
kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap obyek, dalam hal ini adalah
obyek kesehatan.
b. Orang penting sebagai referensi yaitu bahwa perilaku seseorang itu lebih
c. Sumber daya mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga dan sebagainya. Semua
dengan konsep sehat dan sakit. Sedangkan Menurut Green (1989) ada
keyakinan yakni :
untuk mecapainya
health need adalah kebutuhan yang dirasakan sendiri oleh medis sedangkan health
kemampuan dan kemauan bayar. Dari kedua pengertian di atas dapat dinyatakan
tidak diminta (not demanded) misalnya operasi/bedah plastik. Jadi need tidak
terhadap keadaan sakit dan pelayanan medis, sedangkan enabling faktor adalah
accessibility terhadap pelayanan kesehatan yaitu waktu, jarak, dan biaya yang
diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di Rumah
untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization). Pelayanan rawat
jalan ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan
kesehatan yang telah lazim dikenal Rumah Sakit atau klinik, tetapi juga yang
homes). Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan
oleh klinik yang ada kaitannya dengan Rumah Sakit (hospital based ambulatory
care). Jenis pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit secara umum dapat dibedakan
dan mendadak.
adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau mungkin akan terjadi jika disesuaikan dengan pembagian pelayanan
kesehatan, maka biaya kesehatan secara umum dapat dibedakan antara dua
berikut:
1. Jumlah
Biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup, artinya dapat
membiayai penyelenggara
2. Penyebaran
3. Pemanfaatan
Medicine (LSHTM), ada dua sumber utama untuk kesehatan: (a) direct payment,
artinya sumber dana yang tidak langsung berasal dari pembayaran oleh
masyarakat, antara lain pajak, kontribusi untuk skema asuransi kesehatan yang
pelayanan kesehatan, yakni (a) melalui pemerintah (penarikan pajak langsung dan
pajak tidak langsung), (b) melalui skema pihak ketiga (asuransi sosial dan
asuransi swasta), dan (c) pembayaran langsung tunai masyarakat (out of pocket).
Ketiga sumber ini sering dilakukan bersama-sama dalam satu kebijakan. Ada pola
yang sangat kuat pada aspek pendanaan pemerintah, seperti yang terjadi di Inggris
dan Malaysia. Namun, tetap ada skema lainnya dalam situasi yang didominasi
pemerintah. Gambar sumber pembiayaan kesehatan bisa dilihat pada tabel yang di
politik sering terjadi dalam pembahasan penggunaan dana pajak untuk pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami arti pajak yang menjadi
dana yang dapat diangdalkan untuk sektor kesehatan, khususnya dari segi
Iuran atau premi merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap
sosial. Asuransi kesehatan komersial ialah asuransi yang dijual oleh perusahaan
manfaat asuransi yang ditawarkan, dan premi maupun manfaat asuransi bervariasi
oleh negara semakin besar daripada negara miskin. Jepang, Kuwait, dan Swedia
pemerintah untuk kesehatan yang tinggi. Namun, semakin miskin sebuah negara,
swasta, dan biasanya melalui masyarakat (Schieber, 2014). Sumber out of pocket
menyebabkan ketidakadilan.
Tarif Rumah Sakit adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh
oleh pihak Rumah Sakit. Untuk dapat menjamin kesinambungan pelayanan, setiap
2
sarana kesehatan harus dapat menetapkan besarnya tarif yang dapat menjamin
merupakan harga pelayanan kesehatan yang diberikan disuatu Rumah Sakit yang
ditetapkan untuk suatu periode waktu tertentu dengan berdasarkan pada hasil
penetapan tarif ini, adalah biaya untuk memperoleh suatu satuan produk atau jasa
sama dengan nilai jual untuk satu satuan produk atau jasa.
konsumen. Bisa terjadi tarifnya jauh lebih rendah atau kurang lebih sama atau di
atas biaya perolehan, atau menetapkan tarif di bawah tarif perusahaan saingan,
3. Subsidi silang
Penetapan tarif ini dilakukan untuk merebut segmen pasar yang mempunyai
yang mahal sehingga tarifnya ditetapkan jauh lebih tinggi. Sedangkan segmen
pelayanan yang murah ditetapkan jauh lebih rendah atau dibawah unit cost.
Dengan demikian terjadi subsidi silang dari yang mampu kepada yang tidak
mampu
Penetapan tarif seperti ini dilakukan pada perusahaan yang memiliki reputasi
baik, dan kapasitas produksi atau fasilitas yang disediakan terbatas, sehingga
permintaan masyarakat jauh lebih besar dibanding kapasitas produksi yang ada
5. Maksimalisasi pendapatan
Penetapan tarif seperti ini diupayakan dapat dijangkau oleh segmen pasar
yang lebih besar tanpa harus merugi atau tanpa melihat daya beli konsumen.
2
7. Mengurangi pesaing
Penetapan tarif seperti ini dilakukan pada kondisi persaingan monopoli. Tarif
biasanya ditetapkan jauh lebih rendah dari pesaing, paling tidak sama tetapi
Biasanya tarif yang tinggi identik dengan produk yang bermutu tinggi,
Penetapan tarif seperti ini ditujukan kepada seluruh lapisan pasar. Maksudnya
memperoleh pelayanan.
tarif. Seberapa besar kemauan dan kemampuan membayar suatu jasa dapat dinilai
melalui dua cara yaitu dengan mengamati pemanfaatan, pelayanan kesehatan yang
lalu, dan mengamati respon terhadap tarif, atau menanyakan langsung kepada
2
Menurut Gafni (1991) rumus untuk kemauan membayar yang aktual adalah:
WTP Aktual adalah biaya yang diperoleh dari suatu hasil perhitungan
tertentu. Kemauan membayar dari masyarakat dapat kita gunakan sebagai langkah
awal untuk membuat asumsi bahwa harga yang ingin dibayar oleh masyarakat
mewakili nilai barang atau jasa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
WTP Normatif = Besarnya biaya yang ingin dibayar pasien berdasarkan pelaya
berapa yang bersedia dikeluarkan olehnya jika mendapat pelayanan yang sesuai
dengan harapan.
1. Pendapatan
3. Persepsi
dipengaruhi oleh :
adalah :
3. Penghasilan perbulan.
Disposibbe Income merupakan sebuah nilai yang dapat dipakai sebagai dasar
sesuai dengan situasi dan kondisi dari suatu negara. Melihat sejauh mana kondisi
berikut :
Apabila terjadi kondisi ini maka kemampuan masyarakat sangat baik, karena
tarif yang diberlakukan ternyata lebih kecil dari daya beli masyarakat. Pada
kondisi ini masyarakat mampu membeli jasa atau barang yang ditawarkan tanpa
Pada kondisi ini pemakai jasa berkemampuan hamper sama dengan tarif yang
diberlakukan, tidak semua masyarakat mampu membeli jasa atau barang tersebut,
lain.
Apabila terjadi kondisi seperti ini maka kemampuan dari masyarakat sangat
buruk, karena tarif yang diberlakukan ternyata lebih besar dari daya beli
masyarakat, maka sebagian besar masyarakat tidak mampu membeli barang atau
pendidikan. Sudut pandang ini dapat bersumber dari aliran falsafah, pandangan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, yang disusun oleh Pusat
yaitu: (a) Proses, cara, perbuatan menghasilkan, dan (b) Pendapatan, perolehan
(uang yang diterima). Menurut Biro Pusat Statistik yang dikutip oleh Sri Hastuti
diterima baik sektir formal, non formal, maupun penghasilan subsistem dalam
pendapatan atau penghasilan adalah dengan bekerja, dengan adanya berbagai jenis
pekerjaan maka akan timbul perbedaan hasil yang diterima. Dari pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah uang, barang atau jasa yang
3
2.9 Tinjauan Umum Tentang Akses Tempat Tinggal Ke Rumah Sakit (km)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) jarak adalah ruang sela
(panjang atau jauh) antara dua benda. Jarak adalah ukuran jauh dekatnya antara
tempat yang satu dengan tempat yang lain dan diukur dengan satuan meter
(Jannah, 2012). Jarak berkaitan dengan lokasi atau wilayah yang menjadi pusat
Amien (2013) yaitu: Jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan
kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan (air, tanah subur, pusat pelayanan),
pengangkutan barang dan penumpang. Oleh karena itu jarak tidak hanya
dinyatakan dengan ukuran jarak lurus di udara yang mudah diukur pada peta
(dengan memperhatikan skala peta), tetapi dapat pula dinyatakan sebagai jarak
tempuh baik yang dikaitkan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun
Pelanggan akan merasakan manfaat yang diberikan oleh sebuah organisasi apabila
aspek teknis medis yang hanya berhubungan langsung antara pelayanan medis
antara pelayanan medis dan pasien saja,atau mutu kesehatan dari sudut pandangan
dimensi mutu ini dapat membantu pola pikir dalam menetapkan masalah dan
menganalisa masalah yang ada untuk mengukur sampai sejauh mana telah dicapai
.
3
1. Kompetensi teknis
3. Efektifitas
norma pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standar yang ada
kesehatan dan pasien, manajer dan petugas, dan antara tim kesehatan dengan
masyarakat.
5. Efesiensi
6. Kelangsungan pelayanan
7. Keamanan
Sebagai salah satu dimensi dari mutu, keamanan (Safety) berarti mengurangi
risiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan dengan
pelayanan.
8. Kenyamanan, kenikmatan
1. Hendriyanto (2009)
Membayar Pasien Instalasi Rawat Jalan Rsd Ciawi Kabupaten Bogor”, jenis
penelitian menunjukkan, ada hubungan antara jenis kelamin, umur, dan pekerjaan
tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tempat tinggal pasien ke
Pay Pada Pasien oli Umum Spesialistik Di Klinik Utama Asri Medical Center
mendapatkan pelayanan.
3
pelayanan kesehatan di Poli Rawat Jalan, merupakan hal yang penting untuk
Evaluasi tarif akan memberikan dampak yang besar pada subsidi pemerintah
dan perubahan mutu layanan rawat jalan. Tarif rawat jalan yang tidak menilai
alokasi dan tidak tepat sasaran pada pengguna yang sebenarnya tidak memerlukan
satu penentu kebijakan tarif dan bertanggung jawab pada pemeliharaan kesehatan
membayar pelayanan oleh pasien terhadap pihak pengelola Rumah Sakit. Tidak
hanya pendidikan dan pendapatan, pasien yang mempersepsikan nilai manfaat dan
Karakteristik Pasien :
Karakteristik Pasien :
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan
Tingkat Pendapatan
AksesTempatTinggalke Rumah Sakit (km)
Pengalaman
Informasi
Faktor Pendukung :
1. Prosedur Pelayanan(Pendaftaran/Admini strasi)
2. Pelayanan Kesehatan)
SDM Perawat
(Tenaga Kemauan Membayar
: Dokter dan (Willingness To Pay)
Pelayanan Obat
Kecepatan Pelayanan
Kompetensi Petugas
Fasilitas
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendapatan
Manfaat Pelayanan
Mutu Pelayanan
: Variabel Bebas
:Variabel Terikat
Tahun 2019
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini bersifat survei analitik, dengan desain cross sectional, yaitu
penelitian ini hanya menganalisis masalah keadaan obyek penelitian pada waktu
penelitian berlangsung.
2019.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien umum di Poli Interna
RSUD Kota Kendari. Berdasarkan data kunjungan pasien pada bulan Juli,
sebanyak 460 pasien poli interna rawat jalan berobat pada RSUD Kota Kendari.
3.3..2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk diteliti dan
42
4
sampel yang dilakukan dengan memilih responden yang ada di lokasi penelitian
(November 2019). Dengan kriteria total populasi 460 responden yaitu pasien
4
umum, informasi dapat diperoleh melalui orang tua atau keluarganya, dan bukan
peserta BPJS dan KIS. Responden dalam penelitian ini yaitu pasien atau anggota
keluarga dalam hal ini suami/istri, anak, bapak, ibu anggota keluarga lain yang
yaitu:
N
n=
1 + N (d)2
Dimana :
N = jumlah populasi
460
n=
1 + 460 (0.05)2
460
n=
1 + 460 (0.0025)
460
n=
1 + 1.15
Instrumen atau alat penelitian data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Alat tulis adalah alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil
responden penelitian.
4. Dokumentasi adalah sejumlah data atau informasi dari pasien rawat jalan Poli
Definisi Operasional
masyarakat setiap kali mendapat pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
4
Kendari tahun 2019. Biaya tarif pelayanan kesehatan pada Poli Interna sebesar
Kriteria Objek :
Mau : Apabila nilai Kemauan membayar ≥ satu tingkat diatas tarif (Rp.
60.000)
Tidak Mau : Apabila nilai Kemauan membayar < satu tingkat dibawah tarif
(Rp.60.000)
Definisi Operasional
Kriteria Objektif
Definisi Operasional
Provinsi (UMP) Sulawesi Tenggara pada Tahun 2019 adalah sebesar Rp.
Kriteria Objektif :
Definisi Operasional
Puskesmas yang dituju sebagai tempat untuk berobat. Faktor jarak juga akan
Kriteria Objek :
Jauh : ≥ 3 km
Dekat : < 3 km
Definisi Operasional
dengan penilaian sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju =1, Tidak Setuju = 2,
Setuju = 3, Sangat Setuju = 4. Total skor adalah jumlah skor pada masing-masing
Skor tertinggi : 5 x 4 = 20
Skor terendah : 5 x 1 = 5
Dimana,
I = Interval Kelas
= 20 - 5 = 15
Jadi,
𝑅 15
𝐼= = = 7,5
𝐾 2
Kriteria Obyek :
Definisi Operasional
yaitu berbagai fasilitas yang dapat dilihat dan digunakan perusahaan dalam upaya
menggunakan skala likert dengan penilaian sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju
Skor tertinggi : 24 x 4 = 96
Skor terendah : 24 x 1 =
24 Rumus :
I = Interval Kelas
= 96-24 = 72
Jadi,
𝑅 72
𝐼= = = 36
𝐾 2
Skor standar : 96 – 36 =
60 Kriteria Objek :
Baik : Apabila skor rata-rata untuk semua pertanyaan mutu
diperoleh skor ≥ 60
a. Editing yaitu memeriksa adanya kesalahan atau kurang lengkapnya data yang
b. Coding adalah memberi kode nomor jawaban yang diisi oleh responden yang
ada dalam daftar pertanyaan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses
tabulasi data.
diteliti.
program komputer dimana akan dilakukan 2 macam analisis data, yaitu analisis
a. Analisis Univariat
dalam hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2007). Hasil analisis
b. Analisis Bivariat
akses tempat tinggal ke rumah sakit (km), manfaat pelayanan serta mutu
pelayanan pada pasien rawat jalan Poli Interna RSUD Kota Kendari tahun 2019
Pembuktian uji Chi Square menurut (Agus Riyanto, 2011) dapat dilihat
dibawah ini:
∑(ƒ0 − ƒ𝑒)
X2 = ƒ𝑒
Keterangan:
dk = (k – 1) (b – 1)
Keterangan:
k = banyaknya kolom
b = banyaknya baris
H0 Diterima : Jika X2 hitung ≤ X2 tabel atau Nilai Signifikasi (P value) > alfa
H1 Ditolak : Jika X2 hitung > X2 tabel atau Nilai Signifikasi (P value) < alfa
Data yang diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan
1. Geografi
Kelurahan andai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 m2 dan luas
bangunan 1.800 m2. RSUD Kota Kendari merupakan bangunan atau gedung
peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1927 dan telah
mengalami beberapa kali perubahan. RSUD Kota Kendari yang terletak di Jl.
Brigjen Z.A Sugianto No.39 Kendari. RSUD Kota Kendari dibangun oleh
pemerintah Belanda pada tahun 1927. Awalnya Rumah Sakit ini bernama RSUD
Abunawas Kota Kendari pada tahun 2003 berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Kendari No.17 Tahun 2001, namun pada tahun 2015 namanya berubah menjadi
53
5
3. Gedung IGD
1. Visi
2. Misi
c. Meningkatkan SDM, sarana dan prasarana medis serta non medis serta
penunjang medis, agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi
3. Motto
Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada tahun 2018
sebanyak 531 terdiri dari 214 PNS dan 312 Non PNS dan 5 PNS Luar, meliputi :
5
1. Tenaga medis
Secara terperinci tenaga yang ada di RSUD Kota Kendari tahun 2018 dapat
Tabel 4.2. Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kota Kendari Tahun 2018
Jenis Ketenagaan PNS Non PNS PNS Luar Jumlah
Tenaga Kesehatan
Dokter Umum 7 18 0 25
Dokter Gigi 4 0 0 4
Spesialis Penyakit 2 0 0 2
dalam
Spesialis Kesehatan 1 1 0 2
Anak
Spesialis Bedah 1 0 0 1
Spesialis Obstetri 2 1 0 3
dan Ginekologi
Spesialis 1 0 1 2
Anastesiologi
Spesialis Radiologi 1 0 0 1
Spesialis Patologi 1 0 0 1
Klinik
Spesialis Patologi 1 0 0 1
Anatomi
Spesialis Kulit dan 3 0 0 3
Kelamin
Spesialis Saraf 1 0 0 1
Spesialis THT 1 0 0 1
Spesialis Jantung 0 0 1 1
5
Spesialis Ongkologi 0 0 1 1
Spesialis Mata 1 1 0 2
Spesialis Orthopedi 0 0 2 2
Tenaga Kefarmasian 14 11 0 25
Tenaga Keperawatan 98 179 0 277
Tenaga Gizi 5 5 0 10
Tenaga Keterapian 4 2 0 6
Tenaga Teknik 1 2 0 3
Biomedika
Tenaga Teknisian 10 12 0 22
Medis
Rekam Medik 1 1 0 2
Petugas IPSRS 0 1 0 1
Petugas pengelola 2 1 0 3
Limbah
Petugas Kamar 1 8 0 9
Jenazah
Tenaga Kesmas 31 17 0 48
Psikologi 1 0 0 1
Tenaga Non
Kesehatan
Ekonomi 4 4 0 8
Komputer 2 1 0 3
Sosial Politik 1 2 0 3
Teknik Pangan 1 0 0 1
Manajemen 5 2 0 7
Biologi 0 1 0 1
Thiologi 0 1 0 1
SMA 5 35 0 40
SMP 0 3 0 3
5
SD 1 3 0 4
Jumlah 214 312 5 531
7. Poli Saraf
8. Poli Orthopedy
diperoleh sampel sebanyak 214 responden. Sampel yang diambil adalah pasien
1. Umur
Umur adalah lama waktu hidup seseorang dihitung sejak tahun lahir
wilayah kerja poli rawat jalan di Poli Interna RSUD Kota Kendari, Sulawesi
Tabel 4.3. Distribusi Responden Menurut Umur di Poli Interna RSUD Kota
Kendari Tahun 2019
No. Umur (Tahun) Jumlah Persentase (%)
1. 20-25 20 9.3%
2. 26-30 37 17.3%
3. 31-35 25 11.7%
4. 36-40 47 21.9%
5. 41-45 36 16.8%
6. 46-50 27 12.6%
7. 51-55 10 4.7%
8. 56-60 11 5.1%
9. 61-65 1 0.5%
Total 214 100%
Sumber : Data Primer,Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa dari 214 responden dengan umur
2. Jenis Kelamin
Menurut Henny (2010) istilah “jenis kelamin” adalah atribut-atribut
responden menurut jenis kelamin di wilayah kerja di Poli Interna RSUD Kota
responden yang paling rendah adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 83
responden (38.8%).
3. Pekerjaan
menurut jenis pekerjaan di wilayah kerja di Poli Interna RSUD Kota Kendari,
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa responden yang paling banyak adalah
4. Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dengan menggunakan
wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
paling banyak adalah motor yaitu sebesar 169 responden (79.0%) dan alat
(6.1%).
a. Kemauan Membayar
wilayah kerja di Poli Interna RSUD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Disajikan
paling banyak adalah responden yang tidak mau membayar ssebanyak 131
6
responden (61.2%) dan yang paling rendah adalah responden yang tidak mau
b. Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang
lebih bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang
bebas dan sadar kepada tuhan, seperti terwujud dalam alam sekitar intelektual,
paling banyak adalah pendidikan tinggi yaitu sebanyak 117 responden (54.7%)
dan yang paling rendah adalah pendidikan sangat tinggi yaitu sebanyak 16
responden (7.5%).
c. Tingkat Pendapatan
yang berasal dari pihak lain atau hasil atas usahanya sendiri yang dinilai atas dasar
sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan juga merupakan
6
berarti bagi kelangsungan hidup seseorang baik secara langsung maupun tidak
Interna RSUD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Disajikan pada tabel 4.9
(57.9%) dan yang paling rendah adalah pendapatan responden cukup yaitu
Akses jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu objek yang
bergerak, mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Dalam penelitian
ini, jarak yang dimaksud adalah jarak tempuh responden dari rumah ke RSUD
penelitian, distribusi jarak tempat tinggal responden ke poli rawat jalan di Poli
sakit responden paling banyak adalah jarak akses tempat tinggal ke rumah sakit
yang dekat yaitu sebanyak 13 responden (6.1%) dan yang paling rendah adalah
akses tempat tinggal ke rumah sakit yang jauh yaitu sebanyak 201 responden
(93.9%).
e. Manfaat Pelayanan
diberikan oleh penyedia jasa kesehatan dan dirasakan oleh responden, yang
tabel 4.11
paling banyak adalah manfaat pelayanan yang bermanfaat yaitu sebanyak 193
responden (90.2%) dan yang paling rendah adalah yang manfaat pelayanan tidak
f. Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan menyatakan kualitas pelayanan yang dirasakan oleh
responden terhadap Poli Interna RSUD Kota Kendari. Melalui pelayanan yang
responden terhadap mutu pelayanan di poli rawat jalan di Poli Interna RSUD Kota
paling banyak adalah yang mutu pelayanan baik yaitu sebanyak 198 responden
(92.5%) dan yang paling rendah adalah yang mutu pelayanan kurang baik yakni
tinggal ke rumah sakit (km), manfaat pelayanan dan mutu pelayanan kesehatan).
Karena variabel independen dan dependen berupa data kategorik, maka pada
tahap ini akan dilakukan uji Chi Square. Derajat kemaknaan dalam penelitian ini
adalah 5% atau 0.05. Dari hasil uji dapat diambil kesimpulan apakah H 0 ditolak
atau H1 diterima. Berikut hasil analisis bivariat di wilayah kerja di Poli Interna
(68.8%), dari 117 responden dengan tingkat pendidikan tinggi yang memiliki
dan yang tidak mau membayar sebanyak 37 responden (64.9%), sedangkan dari
responden (62.5%).
Hasil uji statistik Chi Square pada taraf kepercayaan 95% (0.05)
menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value = 0.753, jadi ρ Value > 0.05, sehingga
H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
(40.0%). Sedangkan dari 124 responden (100%) dengan pendapatan kurang yang
mau membayar sebanyak 95 orang (76.6%). Dari hasil uji statistik Chi Square
pada taraf kepercayaan 95% (0.05) menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value =
0.000, jadi ρ Value < 0.05, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini
Tenggara.
Membayar
dengan akses tempat tinggal ke Rumah Sakit yang jauh memiliki kemauan
akses tempat tinggal ke Rumah Sakit dekat yang memiliki kemauan membayar
responden (53.8%). Dari hasil uji statistik Chi Square pada taraf kepercayaan 95%
(0.05) menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value = 0.788, jadi ρ Value > 0.05,
sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Hal ini menujukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara akses tempat tinggal ke Rumah Sakit dengan
sebanyak 78 orang (40.4%) dan yang tidak mau membayar sebanyak 115 orang
Hasil uji statistik Chi Square pada taraf kepercayaan 95% (0.05)
menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value = 0.212, jadi ρ Value > 0.05, sehingga
H1 ditolak dan H0 diterima. Hal ini menujukkan bahwa tidak ada hubungan yang
responden di wilayah kerja poli interna RSUD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
sebanyak 81 orang (40.9%) dan yang tidak mau membayar sebanyak 117 orang
kurang baik yang memiliki kemauan membayar sebanyak 2 orang (12.5%) dan
Hasil uji statistik Chi Square pada taraf kepercayaan 95% (0.05)
menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value = 0.048, jadi ρ Value < 0.05,sehingga
H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
mutu pelayanan kesehatan dengan kemauan membayar pasien rawat jalan di Poli
4.3 Pembahasan
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang
lebih bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang
bebas dan sadar kepada tuhan, seperti terwujud dalam alam sekitar intelektual,
dan yang tidak mau untuk membayar sebanyak 37 responden (64.9%). Dari 24
kesehatan yang diterimanya dan yang tidak mau untuk membayar sebanyak 15
yang tinggi cenderung lebih memikirkan dampak atau risiko tanpa memikirkan
seringkali pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau
di inginkan oleh responden. Jadi, ini menjadi dasar mengapa responden yang
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Lov Green dkk (2008) bahwa
penelitian ini sejalan dengan penelitian Handayani (2013) bahwa tidak ada
Hasil uji statistik Chi Square pada taraf kepercayaan 95% (0.05)
menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value = 0.753, jadi ρ Value > 0.05, sehingga
H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
uang. Uang merupakan salah satu alat pembayaran yang sah dimasyarakat dan
bernilai ekonomi tinggi, sehingga dengan uang kita bisa membeli apa yang
diinginkan. Begitu pula dalam dunia kesehatan, uang merupakan faktor yang
sangat penting dalam menentukan kemampuan dan kemauan kita untuk berobat
atau membayar sejumlah pelayanan kesehatan yang kita peroleh (Jannah, 2012).
untuk membayar. Hal ini disebabkan karena rasa kurang puas pasien terhadap
124 responden (100%) dengan pendapatan kurang, responden yang mau untuk
7
(23.5%) dan 95 responden (76.6%) yang tidak mau untuk membayar. Hal ini,
dan kemauan membayar atas pelayanan kesehatan yang diterimanya. Akan tetapi
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Asfawa dan Braun, 2012) yang
pusat pelayanan kesehatan dengan jarak terdekat dari tempat tinggal kita,
7
misalnya Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari
diselenggarakan.
akses tempat tinggal ke Poli Interna RSUD Kota Kendari beberapa responden
memberi penilaian mau membayar atas pelayanan kesehatan dengan akses yang
dekat. Dari 13 responden (100%) sebanyak 6 responden (46.2%) yang mau untuk
tidak mau untuk membayar. Dari 201 responden (100%) sebanyak 77 responden
yang mau untuk membayar pelayanan kesehatan yang diterimanya dan sebanyak
124 responden yang tidak mau membayar. Hal ini terjadi karena harapan
oleh pihak Rumah Sakit, sehingga responden tidak mau membayar atas pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit tersebut. Untuk akses tempat tinggal jauh sebanyak 77
responden yang mau membayar pelayanan kesehatan dan 124 responden tidak
mau membayar. Hal ini terjadi karena pada akses ≥ 3 km responden merasa jauh
dalam menempuh perjalanan dan pada saat berada di RSUD Kota Kendari
dekat jarak tempat tinggal responden ke Rumah Sakit maka akan semakin besar
7
pula keinginan pasien tersebut untuk berobat. Hal ini terjadi karena ketika berobat
responden tidak perlu memikirkan biaya transportasi disebabkan jarak yang cukup
dekat bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja, sehingga yang perlu dikeluarkan
hanya biaya berobat saja, yang tentunya hal ini akan mempengaruhi besarnya
Dari hasil uji statistik Chi Square pada taraf kepercayaan 95% (0.05)
menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value = 0.788, jadi ρ Value > 0.05, sehingga
H1 ditolak dan H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap jarak
tempat tinggal ke Rumah Sakit tidak ada hubungan yang bermakna antara
membayar pelayanan Poli Interna RSUD Kota Kendari. Artinya makin jauh jarak
tempat tinggal responden dengan Poli Interna RSUD Kota Kendari maka makin
besar pula kemauan tidak membayar atas pelayanan yang diterima di Poli Interna
RSUD Kota Kendari. Hal ini dikarenakan dasar pertimbangan responden bahwa,
untuk berobat di Poli Interna RSUD Kota Kendari mengeluarkan biaya tambahan
yaitu transportasi karena jarak yang jauh dengan tempat tinggal responden,
diderita, dan juga responden tidak mengetahui sistem antrian dan waktu pelayanan
yang disediakan oleh Poli Interna RSUD Kota Kendari, hal ini yang
kesehatan. Namun, faktanya meskipun jarak tempat tinggal dengan Poli Interna
yang disediakan baik. Sehingga, akses tempat tinggal dengan kemauan membayar
tidak berhubungan.
yang signifikan antara jarak tempat tinggal pasien dengan besarnya kemauan
membayar pasien. Hasil penelitian yang sama juga diperoleh (Astuti, 2007) yang
Sakit jauh namun akses transportas tidak menjadi kendala bagi responden untuk
pusat pelayanan kesehatan dengan jarak terdekat dari tempat tinggal kita,
misalnya Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari
diselenggarakan
lainnya. Dengan adanya pelayanan yang optimal tersebut, sehingga pasien akan
merasakan nyaman dan manfaat yang baik atas pelayanan yang diterimanya.
pernyataan manfaat pelayanan Poli Interna RSUD Kota Kendari dan yang mau
bahwa manfaat pelayanan yang dirasakan oleh responden atas pelayanan yang
baik apabila semua kebutuhan dan keluhan yang dialaminya selama menerima
pelayanan terealisasi dengan baik, sehingga tidak ada responden yang merasa
RSUD Kota Kendari, namun dari 193 responden (100%) hanya terdapat 78
responden (40.4%) yang mau membayar sedangkan 115 responden (59.6%) yang
tidak mau membayar atas pelayanan kesehatan yang diterimanya. Hal ini terjadi
karena meskipun mereka merasakan manfaat atas pelayanan kesehatan tetapi ada
faktor lain yang membuat mereka tidak mau membayar, misalnya keterbatasan
primer akan hidupnya juga sangat penting. Sehingga hal ini bisa mempengaruhi
pelayanan kesehatan di poli rawat jalan poli interna RSUD Kota Kendari yang
responden (76.2%) yang tidak mau membayar. Hal ini terjadi, karena adanya
kesadaran dari responden tersebut bahwa ia telah menggunakan waktu dan tenaga
kesehatan tersebut. Faktor lain juga bisa disebabkan karena responden tersebut
8
Berdasarkan hasil uji Chi Square didapatkan hasil yang tidak bermakna
kemauan membayar di poli rawat jalan poli interna RSUD Kota Kendari. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai ρ Value 0.212 > 0.05, sehingga tidak ada hubungan yang
membayar pelayanan poli rawat jalan poli interna RSUD Kota Kendari, artinya
(2015) dengan nilai ρ Value 0.6465 > 0.05, yang menyatakan bahwa tidak ada
Bogor.
hasil penelitian ini dengan teori yang ada dimungkinkan karena manfaat
pelayanan Poli Interna RSUD Kota Kendari sudah dirasakan oleh seluruh
oleh responden dalam memilih poli rawat jalan Poli Interna RSUD Kota Kendari
Mutu atau kualitas Rumah Sakit merupakan gambaran seberapa baik Rumah
kualitas Rumah Sakit juga sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang tersedia di
Rumah Sakit tersebut. Rumah Sakit yang bermutu haruslah ditunjang oleh gedung
dan sejumlah peralatan medis serta tenaga kesehatan yang ahli dan profesional
pada bidang masing-masing. Rumah Sakit yang bermutu akan menjadi dambaan
terhadap mutu pelayanan responden dalam memberi penilaian tidak jauh berbeda
rata responden menyatakan setuju dan mau membayar terkait mutu pelayanan
yang mereka rasakan selama berobat di poli rawat jalan poli interna RSUD Kota
Kendari tergolong Rumah Sakit yang sudah cukup maju khususnya dalam
poli klinik, sehingga hal ini menjadikan suatu Rumah Sakit memiliki kualitas
yang baik.
memiliki kemauan untuk membayar dan sebanyak 117 responden (59.1) yang
tidak mau membayar atas pelayanan kesehatan yang diterimanya. Hal ini dapat
baik yang memiliki kemauan membayar sebanyak 2 responden (12.5%) dan yang
tidak mau membayar sebanyak 14 responden (87.5%). Hal ini terjadi karena
juga kesadaran yang penuh atas jasa yang telah digunakannya selama
Dari hasil uji statistik Chi Square pada taraf kepercayaan 95% (0.05)
menunjukkan bahwa besarnya nilai ρ Value = 0.048, jadi ρ Value < 0.05, sehingga
H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menjukkan bahwa ada hubungan yang
Interna RSUD Kota Kendari. Dalam artian bahwa dalam berobat responden masih
pelanggan atas layanan yang diterimanya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Hendriyanto (2015) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
bahwa pemanfaatan data sekunder bagi penulis dari segi tenaga, biaya, dan
waktu dan beberapa sumber daya lainnya cukup efisien, namun mempunyai
penelitian.
3. Peneliti berusaha memaksimalkan hasil ukur yang ada sesuai dengan tujuan
5. 1 Kesimpulan
membayar pasien rawat jalan Poli Interna di RSUD Kota Kendari Tahun
2019.
membayar pasien rawat jalan Poli Interna di RSUD Kota Kendari Tahun
2019.
kemauan membayar pasien rawat jalan Poli Interna di RSUD Kota Kendari
Tahun 2019.
membayar pasien rawat jalan Poli Interna di RSUD Kota Kendari Tahun
2019.
membayar pasien rawat jalan Poli Interna di RSUD Kota Kendari Tahun
2019.
5. 2 Saran
85
86
DAFTAR PUSTAKA
Asfawa, A. and Braun, J.V. (2012). Can Community Health Insurance Schemes
Shield the Poor Against The Downside Health Effects of Economic
Reforms, The Case of Rural Ethiopia. Journal of Health Policy 70 (2012)
97-108.
Gani, Ascobat. (1997). Analisis Biaya Rumah Sakit dan Puskesmas. Malang :
Pentaloka
RSUD Kota Kendari. (2018). Profil RSUD Kota Kendari 2018. Kota Kendari.
88
89
Tarigan, I., & Suryati, T. (2017). Gambaran Out of Pocket pada Awal Era JKN di
Indonesia Description Out of Pocket in the Early Era JKN at Indonesia.
1(2), 141–146.
Lampiran 1
No. Responden:
LEMBAR INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN MENJADI
RESPONDEN)
Dengan Hormat,
Perkenalkan nama saya Risa Atriyani R mahasiswa Peminatan Administrasi
Kebijakan Kesehatan (AKK), Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu
Oleo.
Saya bermaksud melakukan penelitian mengenai “Faktor Yang Berhubungan
dengan Kemauan Membayar Pasien Rawat Jalan Poli Interna RSUD Kota Kendari
tahun 2019”. Penelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam penyelesaian
studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
Saya berharap Saudara/Saudari bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian ini dimana dilakukan wawancara dan pengisian kuesioner yang terkait
dengan penelitian. Setelah Saudara/Saudari membaca maksud dari kegiatan
penelitian diatas, maka saya mohon untuk mengisi nama dan tanda tangan
dibawah ini sebagai persyaratan bahwa Saudara/Saudari setuju untuk ikut serta
dalam penelitian ini.
Terima Kasih atas kesediaan Saudara/Saudari untuk ikut serta dalam
penelitian ini.
(.......................................)
91
Lampiran 2
KUESIONER
Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar (Willingness To Pay)
Pasien Rawat Jalan Poli Interna RSUD Kota Kendari tahun 2019
A. BAGIAN I
Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Jenis Kelamin :P/L
6. Alamat :
7. Tempat Lahir :
8. Berapa pendapatan saudara dalam setiap bulan ?
9. Dalam satu tahun terakhir sudah berapa kali Saudara berobat ke Poliklinik
RSUD Kota Kendari?
a. Satu kali
b. Dua Kali
c. Tiga Kali
d. Empat Kali
e. Lebih dari atau sama dengan lima
10. Alat transportasi Saudara menuju Puskesmas : ......................................
(Angkot, Taksi, Ojek, Jalan Kaki, Motor, Mobil atau Mobil Pribadi,
dll..sebutkan)
11. Berapa jauh jarak tempat tinggal Saudara sekarang dengan Rumah sakit ? :
..................................km.
B. BAGIAN II
1. Manfaat Pelayanan
12. Bagaimana pendapat saudara terhadap setiap pernyataan di bawah ini ?
SS S TS STS
No. Pernyataan
(4) (3) (2) (1)
Keberadaan rawat jalan Rumah
1. sakit membantu menyembuhkan
penyakit
Rumah sakit juga bermanfaat
dalam mendapatkan pelayanan
2. konsultasi dan pemeriksaan
kesehatan, agar tetap terjaga
kesehatannya.
Rawat Jalan Rumah sakit dapat
menangani penyakit yang tidak
3.
dapat ditangani di Puskesmas dan
Dokter umum
9
3. Bagian III
Kemauan Membayar (Willingness To Pay) Pelayanan Pasien Umum
Di RSUD Kota Kendari terdapat ruang pasien umum yang memiliki ruangan
yang standar, pelayanan, fasilitas, dan pelayanan dokter yang sesuai dengan
kondisi saat ini.
Dengan Kondisi Ruangan yang Disebutkan diatas :
25. Bersediakah Saudara membayar per kunjungan untuk (dalam ribuan rupiah) :
No. 1 2 3 4 5 6 7
Jasa
1. sarana dan ........ 15 20 25 30 35 .......
pelayanan
Catatan :
1. Penawaran dimulai dari pilihan ke-4, apabila responden menjawab setuju
maka dilanjutkan dengan pilihan ke 5,6 sampai pilihan ke 7 dengan
pertanyaan berapa harga tertinggi yang bersedia Saudara bayarkan.
94
Lampiran 3 :
MASTER TABEL
9
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
1
1
111
Lampiran 4 :
Hasil analisa statistik menggunakan SPSS
1. Karakteristik Responden
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid 20 Tahun 1 .5 .5 .5
21 Tahun 5 2.3 2.3 2.8
22 Tahun 4 1.9 1.9 4.7
23 Tahun 3 1.4 1.4 6.1
24 Tahun 3 1.4 1.4 7.5
25 Tahun 4 1.9 1.9 9.3
26 Tahun 3 1.4 1.4 10.7
27 Tahun 10 4.7 4.7 15.4
28 Tahun 5 2.3 2.3 17.8
29 Tahun 5 2.3 2.3 20.1
30 Tahun 14 6.5 6.5 26.6
31 Tahun 2 .9 .9 27.6
32 Tahun 5 2.3 2.3 29.9
33 Tahun 3 1.4 1.4 31.3
34 Tahun 4 1.9 1.9 33.2
35 Tahun 11 5.1 5.1 38.3
36 Tahun 5 2.3 2.3 40.7
37 Tahun 9 4.2 4.2 44.9
38 Tahun 1 .5 .5 45.3
39 Tahun 11 5.1 5.1 50.5
40 Tahun 21 9.8 9.8 60.3
41 Tahun 8 3.7 3.7 64.0
42 Tahun 5 2.3 2.3 66.4
43 Tahun 6 2.8 2.8 69.2
44 Tahun 5 2.3 2.3 71.5
45 Tahun 12 5.6 5.6 77.1
46 Tahun 9 4.2 4.2 81.3
47 Tahun 3 1.4 1.4 82.7
1
Jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Laki-laki 83 38.8 38.8 38.8
Perempuan 131 61.2 61.2 100.0
Total 214 100.0 100.0
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Wiraswasta 92 43.0 43.0 43.0
IRT 84 39.3 39.3 82.2
Buruh 7 3.3 3.3 85.5
Valid Petani 7 3.3 3.3 88.8
4 1.9 1.9 90.7
Nelayan
20 9.3 9.3 100.0
Mahasiswa
214 100.0 100.0
Total
1
2. Analisis Univariat
Kemauan Membayar
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Mau Membayar 83 38.8 38.8 38.8
Tidak Mau 131 61.2 61.2 100.0
Membayar
Total 214 100.0 100.0
Pendidikan terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Sangat tinggi 16 7.5 7.5 7.5
Tinggi 117 54.7 54.7 62.1
Sedang 57 26.6 26.6 88.8
Rendah 24 11.2 11.2 100.0
Total 214 100.0 100.0
Manfaat Pelayanan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Bermanfaat 193 90.2 90.2 90.2
Tidak 21 9.8 9.8 100.0
Bermanfaa
t 214 100.0 100.0
Total
Mutu Pelayanan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Baik 198 92.5 92.5 92.5
Kurang 16 7.5 7.5 100.0
Baik
Total 214 100.0 100.0
1
3. Analisis Bivariat
Crosstab
Kemauan Membayar
Mau Tidak
Membayar Mau Total
Membayar
Pendidikan Sangat Count 5 11 16
Terakhir tinggi Expected Count 6.2 9.8 16.0
% within
Pendidikan 31.2% 68.8% 100.0%
terakhir
Tinggi Count 49 68 117
Expected 45.4 71.6 117.0
Count
41.9% 58.1% 100.0%
% within
Pendidikan
terakhir
Sedang Count 20 37 57
Expected 22.1 34.9 57.0
Count
35.1% 64.9% 100.0%
% within
Pendidikan
terakhir
Rendah Count 9 15 24
Expected 9.3 14.7 24.0
Count
37.5% 62.5% 100.0%
% within
Pendidikan
terakhir
Tota Count 83 131 214
l Expected 83.0 131.0 214.0
Count
38.8% 61.2% 100.0%
% within
Pendidikan
terakhir
1
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
a
Pearson Chi-Square 1.200 3 .753
Likelihood Ratio 1.211 3 .750
N of Valid Cases 214
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 6,21.
Crosstab
Kemauan Membayar
Mau Tidak
Membayar Mau Total
Membayar
Pendapat Cukup Count 54 36 90
an Expected 34.9 55.1 90.0
Responde
n Count
60.0% 40.0% 100.0%
% within
Pendapata
n
Responden
Kura Count 29 95 124
n
g Expected Count 48.1 75.9 124.0
% within
Pendapatan 23.4% 76.6% 100.0%
Responden
Total Count 83 131 214
Expected 83.0 131.0 214.0
Count
38.8% 61.2% 100.0%
% within
Pendapata
n
Responden
1
Chi-Square Tests
Exac
t Sig.
Asymp. Exact Sig. (1-
Value df Sig. (2- (2- sided) sided)
sided)
Pearson Chi-Square 29.444a 1 .000
Continuity
27.922 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 29.776 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
29.306 1 .000
Association
N of Valid Casesb 214
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 34,91.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Kemauan Membayar
Mau Tidak
Membayar Mau Total
Membayar
Manfaat Bermanfaat Count 78 115 193
Pelayanan Expected Count 74.9 118.1 193.0
% within
Manfaat 40.4% 59.6% 100.0%
Pelayanan
Tidak Count 5 16 21
Bermanfaat Expected Count
8.1 12.9 21.0
% within
Manfaat 23.8% 76.2% 100.0%
Pelayanan
Total Count 83 131 214
Expected 83.0 131.0 214.0
Count
38.8% 61.2% 100.0%
% within
Manfaat
Pelayana
n
1
Chi-Square
Exact
Asymp. Sig. Exact
Value df Sig. (2- (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 2.199a 1 .138
b
Continuity Correction 1.556 1 .212
Likelihood Ratio 2.338 1 .126
Fisher's Exact Test .162 .104
Linear-by-Linear
2.189 1 .139
Association
N of Valid Casesb 214
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 8,14.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Kemauan Membayar
Mau Tidak
Membayar Mau Total
Membayar
Mutu Baik Count 81 117 198
Pelayanan Expected Count 76.8 121.2 198.0
% within Mutu 100.0
Pelayanan 40.9% 59.1% %
Kuran Count 2 14 16
g
Baik Expected Count 6.2 9.8 16.0
% within Mutu 100.0
Pelayanan 12.5% 87.5% %
Tota Count 83 131 214
l
Expected Count 83.0 131.0 214.0
% within Mutu 100.0
38.8% 61.2%
Pelayanan %
1
Chi-Square
Exact
Asymp. Sig. Exact
Value df Sig. (2- (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.032a 1 .025
b
Continuity Correction 3.907 1 .048
Likelihood Ratio 5.848 1 .016
Fisher's Exact Test .031 .019
Linear-by-Linear
5.009 1 .025
Association
N of Valid Casesb 214
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 6,21.
b. Computed only for a 2x2 table
1
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI
1. Gedung Kantor RSUD Kota Kendari
4. Pengisian Kuisioner
1