DESA : PUASANA
KECAMATAN : MORAMO UTARA
KABUPATEN : KONAWE SELATAN
i
LEMBAR PENGESAHAN MAHASISWA PBL 2
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
DESA : PUASANA
KECAMATAN : MORAMO UTARA
KABUPATEN : KONAWE SELATAN
Mengetahui:
Kepala Desa Puasana Pembimbing
Menyetujui:
Kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga pelaksanaan Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) II Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Angkatan 2022 di
Desa Puasana, kec dapat terselesaikan dengan baik, dan atas izin-Nya pula
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II) merupakan salah satu
penilaian dalam PBL II. Laporan ini disusun berdasarkan kondisi di lapangan dan
sesuai dengan kegiatan yang kami lakukan selama melaksanakan PBL II di Desa
Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Adapun
kegiatan PBL II ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Januari sampai dengan tanggal
26 Januari 2023.
Dalam pelaksanaan PBL II ini kami selaku peserta PBL II anggota kelompok
6 (Enam) mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Suhadi, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat.
2. Ibu Dr. Jafriati, S.Si., M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
3. Ibu Asnia Zainuddin, M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Perencanaan Umum
dan Keuangan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
4. Bapak Dr. La Ode Muhammad Sety, S.KM., M.Epid selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
5. Ibu Yasnani, S.Si., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
6. Ibu Nurmaladewi, S.KM., M.P.H selaku kepala Laboratorium Kesehataan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
iii
7. Ibu Siti Rabbani Karimuna, S.KM., M.P.H selaku pembimbing lapangan
kelompok lima Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten
Konawe Selatam yang telah memberikan banyak pengetahuan serta
memberikan motivasi kepada kami.
8. Seluruh dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo yang
telah banyak membantu dan mengajari kami selama kegiatan PBL II.
9. Bapak Sucipto, S.Sos selaku Kepala Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo
Utara, Kabupaten Konawe Selatan.
10. Tokoh-tokoh masyarakat kelembagaan desa dan tokoh-tokoh agama beserta
seluruh masyarakat Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara,
Kabupaten Konawe Selatan atas kerjasamanya sehingga pelaksanaan kegiatan
PBL II dapat berjalan dengan lancar.
11. Seluruh teman-teman mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah
membantu sehingga laporan ini bisa terselesaikan.
Kami menyadari bahwa Laporan PBL II ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga
kiranya dapat dijadikan sebagai patokan pada penulisan Laporan PBL berikutnya.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan tambahan pengetahuan
dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6 PBL II .................................... i
LEMBAR PENGESAHAN MAHASISWA PBL II.......................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I.................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Maksud Dan Tujuan PBL....................................................................... 2
C. Manfaat PBL I ....................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................ 5
A. Keadaan Geografi Dan Demografi ......................................................... 5
B. Status Kesehatan Masyarakat ................................................................. 8
BAB III ............................................................................................................. 17
A. Hasil Pendataan ................................................................................... 17
B. Pembahasan ......................................................................................... 99
C. Analisis Prioritas Masalah.................................................................. 124
D. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................... 129
E. Rencana Operasional Kegiatan (Plan of Action/POA) di Desa Puasana133
BAB IV ........................................................................................................... 135
A. Intervensi Fisik .................................................................................. 135
B. Interfensi non fisik ............................................................................. 138
BAB V ............................................................................................................ 142
A. Tinjauan Umum Evaluasi ................................................................... 142
B. Tujuan Evaluasi ................................................................................. 142
C. Jenis Evaluasi .................................................................................... 142
D. Evaluasi Intervensi Fisik .................................................................... 143
E. Evaluasi Intervensi Nonfisik .............................................................. 146
BAB VI ........................................................................................................... 163
A. Pada Pemerintah ................................................................................ 164
B. Kepada Masyarakat............................................................................ 165
BAB VII ......................................................................................................... 166
A. Kesimpulan........................................................................................ 166
B. Saran ................................................................................................. 166
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 168
DOKUMENTASI........................................................................................... 171
LAMPIRAN ................................................................................................... 175
v
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
1 Batas Wilayah Desa Puasana, Kec. Moramo Utara, Kab. Konawe 5
selatan…………………………………………………
2 Jumlah Penduduk Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten 6
Konawe Selatan…………………………………….
3 Tingkat Kesejahteraan Berdasarkan KK/Jiwa…………………. 6
4 Pendidikan Berdasarkan Tingkatan……………………………. 7
5 Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian Desa Puasana Tahun 7
2020……………………………………………
6 Sepuluh Besar Penyakit Tertinggi (Data Puskesmas)…………... 11
7 Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Menurut Jenis 17
Kelamin Kepala Rumah Tangga Tahun 2022…..
8 Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Menurut Jenis 18
Kelamin Responden Tahun 2022……………….
9 Distribusi Responden Menurut Status di Desa Puasana, Kecamatan Moramo 18
Utara Tahun 2022………………………...
10 Distribusi Menurut Jenis Pekerjaan Responden di Desa Puasana, Kecamatan 19
Moramo Utara Tahun 2022………………
11 Distribusi Menurut Anggota Keluarga yang Pernah Menempuh Pendidikan 19
atau Tidak di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun
2022………………………………………………
12 Distribusi Menurut Tingkat Pendidikan Akhir Responden di Desa Puasana, 20
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022………...
13 Distribusi Menurut Responden yang Masih Sekolah di Desa Puasana, 20
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022………………
14 Distribusi Menurut Jumlah responden yang dapat Membaca termasuk 21
Responden di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun
2022………………………………………………
15 Distribusi Responden Menurut Status Kepemilikan Rumah di Desa Puasana, 21
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022………...
16 Distribusi Responden Menurut Jumlah Ruangan/Kamar Rumah di Desa 22
Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022……..
17 Distribusi Responden Menurut Jenis Rumah di Desa Puasana, Kecamatan 22
Moramo Utara Tahun 2022………………………...
18 Distribusi responden di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara 23
berdasarkan Penghasilan Rutin Rumah Tangga Tahun
2022……………………………………………………………..
19 Distribusi di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Menurut Jumlah 24
Pendapatan per Bulan di Tahun 2022………...
20 Distribusi Responden Menurut Anggota Rumah Tangga yang Sakit selama 24
Satu Bulan Terakhir di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara di Tahun
2022…………………………………..
21 Distribusi Responden Menurut Hal yang Dilakukan Pertama Kali Jika 25
Anggota Keluarga Responden Sakit di Desa Puasana, Kecamatan Moramo
vi
Utara Tahun 2022………………………...
22 Distribusi Responden 26
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pelepasan Mahasiswa PBL II .......................................................... 171
Gambar 2. Evaluasi Program Non Fisik di TK SATAP PUASANA mengenai
PHBS............................................................................................................... 171
Gambar 3. Kegiatan pre-test dan Post test tentang sampah di SDN 10 MORAMO
UTARA ........................................................................................................... 172
Gambar 4. Foto bersama Guru-Guru SDN 10 MORAMO UTARA .................. 172
Gambar 5. Senam bersama Ibu-ibu Sekecamatan Moramo utara ...................... 173
Gambar 6. Evaluasi Program non fisik pre-test & post test tentang Hipertensi .. 173
Gambar 7. Pemberian Cendramata Kepada Masing-masing pak Desa ............. 174
Gambar 8. Penarikan PBL II ............................................................................ 174
xiv
DAFTAR ISTILAH
No Istilah Arti
1 Diastolik Menunjukkan tekanan darah ketika jantung dalam
keadaan istrahat.
2 Sistolik Tekanan darah saat jantung berkontraksi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh.
3 Observasi Aktivitas terhadap suatu proses.
4 Kuisioner Metode pengumpulan data yang berisi daftar
pertanyaan.
xvi
DAFTAR SINGKATAN
No. Singkatan Kepanjangan/Arti
1 SPAL Sistem Pembuangan Air Limbah
2 POA Planning Of Action
3 ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut
4 ARI Acute Respiratory Infection
5 WHO World Health Organization
6 PHBS Pola Hidup Bersih dan Sehat
7 DM Diabetes melitus
8 IDF International Diabetes Federation
9 TBC Tuberculosis
10. BTA Bakteri Tahan Asam
11 Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat.
12 POA Plan Of Action
13 KB Keluarga Berencana
14 PIS-PK Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga
15 IKS Indeks Keluarga Sehat
16 ASI Air Susu Ibu
17 Posyandu Pos Pelayanan Terpadu
18 JKN Jaminan Kesehatan Nasional
19 BAB Buang Air Besar
20 KIA Kartu Identitas Anak
21 TTD Tablet Tambah Darah
22 KMS Kartu Menuju Sehat
23 PDAM Perusahaan Daerah Air Minum
24 TPS Tempat Pembuangan Sampah
25 TPA Tempat Pembuangan Akhir
26 TOGA Tanaman Obat Keluarga
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pelaksanaan PBL II ............................................................. 175
Lampiran 2. Daftar nama anggota kelompok 6 PBL II ..................................... 176
Lampiran 3. Struktur Organisasi Desa Puasana ................................................. 177
Lampiran 4. Peta/Mapping Desa Puasana .......................................................... 178
Lampiran 5. Struktur Organisasi PBL II ............................................................ 178
Lampiran 6. Jadwal Pelaksanaan Program Kegiatan PBL II .............................. 179
Lampiran 7. Kuesioner pre-test & post test Hipertensi...................................... 179
Lampiran 8. Kuesioner pre-test & post test Pemeriksaan Darah ........................ 181
Lampiran 9. Kuesioner pre-test dan Post test PHBS cuci tangan....................... 181
Lampiran 10. Kuesioner pre-test & post test edukasi terkait sampah ................ 182
Lampiran 11. Daftar Absensi PBL II ................................................................ 183
Lampiran 12. Master Data Hasil Wawancara Survei Cepat pre-test & Post test 184
Lampiran 13. Output SPSS hasil wawancara/survei cepat ................................ 178
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
Hanya segelintir publikasi telah difokuskan secara khusus pada definisi
kesehatan dan evolusi dalam 6 dekade pertama. Beberapa dari mereka
menyoroti kurangnya nilai operasional dan masalah diciptakan dengan
menggunakan kata "lengkap" (Julismin & Hidayat, 2013).
Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun
1948, kesehatan didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan
(Julismin & Hidayat, 2013).
Sehat secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal
dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan
orangorang lain. Sehat secara sosial adalah peri kehidupan seseorang dalam
masyarakat, yang diartikan bahwa seseorang mempunyai cukup kemampuan
untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri dan kehidupan
keluarga sehingga memungkinkan untuk bekerja, beristirahat dan menikmati
liburan (Rahmawati, 2021).
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang harus
dipenuhi sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai
warga Negara Indonesia. Oleh karena itu, setiap elemen masyarakat baik
individu, keluarga, berhak memperoleh pelayanan atas kesehatannya dan
pemerintah bertanggung jawab mencanangkan, mengatur menyelenggarakan
dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan secara merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menyelenggarakan
1
2
lingkungannya.
3. Dapat mengidentifikasi masalah hasil pengumpulan data dasar dan data
sekunder.
4. Bersama-sama dengan masyarakat menentukan masalah kesehatan
setempat.
5. Mengenal tujuan pokok dan fungsi sarana pelayanan kesehatan
masyarakat.
6. Mengenal dan memahami institusi lain dan organisasi yang terkait dengan
bidang kesehatan masyarakat.
7. Bersama dengan masyarakat membuat prioritas masalah yang
berhubungan dengan status kesehatan masyarakat (berdasarkan hasil
pengumpulan data dasar dan sekunder pada PBL I).
8. Bersama-sama dengan masyarakat membuat prioritas program dan
merencanakan program untuk menyelesaikan masalah yang diprioritaskan
kemudian diseminarkan di lokasi masing-masing.
9. Mempersiapkan pelaksanaan program yang dipilih pada PBL berikutnya.
10. Bekerja sama secara tim dalam berbagai kegiatan kelompok.
11. Bekerja sama bersama pemerintah dan masyarakat setempat dalam
melaksanakan program intervensi fisik dan non fisik
12. Membuat laporan PBL I
C. Manfaat PBL
1. Bagi Instansi (Pemerintah)
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) akan memberikan informasi
tentang masalah kesehatan masyarakat kepada pemerintah setempat dan
instansi terkait sehingga dapat diperoleh intervensi atau solusi guna
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) akan memberikan intervensi
dari masalah kesehatan masyarakat yang terjadi guna memperbaiki dan
4
5
6
2. Keadaan Demografi
Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah
penduduk Desa Puasana tercatat 216 KK atau 771 jiwa yang tersebar di
Empat Dusun, seperti tergambar pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2 Jumlah Penduduk Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara,
Kabupaten Konawe Selatan
No. Dusun Jumlah Jiwa Kepala
L P Total Keluarga
1 Dusun I 85 84 169 49
2 Dusun II 103 104 207 56
3 Dusun III 96 100 196 54
4 Dusun IV 92 107 199 57
Total 376 395 771 216
Sumber : Data PKD Desa Puasana Mei 2020
Berdasarkan tabel 2, tercatat jumlah total penduduk Desa Puasana
sebesar 771 jiwa, terdiri dari laki-laki 376 jiwa dan perempuan 395 jiwa.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Puasana yang
berjenis kelamin perempuan lebih banyak di bandingkan jumlah penduduk
yang berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 3 Tingkat Kesejahteraan Berdasarkan KK/Jiwa
No Tingkat Kesejahteraan Jumlah
KK
1 Sejahtera 57
2 Prasejahtera 159
Total 216
Sumber : PKD Desa Puasana Kec. Puasana Utara, Mei 2020
Berdasarkan tabel 3, nampak bahwa 72,25 % dari total Kepala
Keluarga di Desa Puasana masih tergolong Prasejahtera yang diderita oleh
159 KK. Selanjutnya 27,75 % atau 57 KK Indikator tingkat kesejahteraan
ini, mengacu pada hasil penentuan kategori peringkat kemiskinan
berdasarkan data hasil Pengkajian Keadaan Desa.
Tabel 4 Tingkat Pendidikan Desa Puasana
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)
1 Belum sekolah 103
2 Tamat TK 59
3 Tamat SD 138
4 Tamat SMP 169
7
1) Perumahan
Perumahan yang ada di Desa Puasana terlihat bahwa sebagian
besar rumah penduduk menggunakan lantai keramik, sisanya
menggunakan lantai semen, sehingga kedap air. Lantai keramik
yang dapat menjadi salah satu indikator kemakmuran dan
kesejahteraan penduduk banyak terpasang pada beberapa rumah
tertentu di Desa Puasana. Langit-langit, dinding dan lantai keramik
rumah yang mayoritas kedap air menunjukkan status rumah
penduduknya dapat dikatakan sebagai rumah sehat.
Sebagian besar rumah penduduk di Desa Puasana
menggunakan atap seng, kemudian terlihat bahwa sebagian besar
rumah penduduk menggunakan dinding dari bahan papan, lalu
menggunakan tembok yang semi permanen dan sebagian kecilnya
tembok papan.
2) Air bersih
Sumber air bersih masyarakat Desa Puasana pada umumnya
berasal dari sumber air utama dari sumur gali yang terletak di Dusun
2, namun banyak masyarakat Desa Puasana menggunakan air
tersebut hanya untuk keperluan mandi, mencuci dan menyiram
tanaman tetapi tidak untuk dikonsumsi. Untuk keperluan air minum
kebanyakan masyarakat biasanya memesan air galon.
3) Jamban Keluarga
Pada umumnya masyarakat Desa Puasana menggunakan
jamban leher angsa dan masyarakat yang menggunakan jamban
cemplung tidak ada.
4) Pembuangan Sampah dan SPAL
Pada umumnya masyarakat membuang sampah di tempat
sampah yang telah disediakan di rumah masing-masing berupa tong
sampah. Ada juga masyarakat yang membuang sampah ke sungai
terutama masyarakat yang berada pada bagian sungai dan ada juga
10
3. Pelayanan Kesehatan
a. Fasilitas Kesehatan
Desa Puasana merupakan wilayah yang relatif cukup dekat
dengan fasilitas pelayanan kesehatan, yakni Puskesmas Lalowaru.
Dimana puskesmas yang terletak di Kelurahan Lalowaru ini di nilai
sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,
hasil pengobatan yang memuaskan, dan juga waktu tunggu yang relatif
sebentar yang tentu mempengaruhi intensitas penerimaan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat desa serta memberikan pelayanan dengan
kualitas prima terhadap masyarakat.
b. Sepuluh Besar Penyakit Tertinggi
Tabel 6 Sepuluh Besar Penyakit Tertinggi (Data Puskesmas)
No. Nama Penyakit Jumlah Ket
1. Penyakit saluran pernafasan bagian atas 45
2. Diare 26
3. Hipertensi 23
4. Tukak lambung 22
5. Diabetes melitus 14
6. Penyakit kulit 14
7. Penyakit vulva dan jaringan periodontal 131
8. Penyakit gusi dan jaringan periodontal 12
9. Tb paru BTA (+) 9
10. Caries gigi 8
Sumber : Profil Puskesmas Lalowaru, 30 Mei 2022
1) Penyakit Saluran Pernafasan Bagian Atas
Infeksi saluran pernafasan atas adalah salah satu infeksi yang
paling umum terjadi di dunia. Hidung adalah tempat di mulainya proses
pernapasan. Di hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke hidung agar udara
tersebut bersih dan tidak kotor. Pada tenggorokan terdapat batang
tenggorokan, di batang tenggorokan tersebut terdapat katup yang berfungsi
untuk membuka dan menutup saluran pernapasan. Batang tenggorokan
kemudian terbagi menjadi dua yang disebut dengan bronkus, bronkus
berfungsi sebagai jalannya udara menuju paru-paru. Di paru-paru, bronkus
12
dari gusi) atau masalah kesehatan serius lain seperti serangan jantung dan
stroke (Ridwan et al., 2020).
9) Tb Paru BTA (+)
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular dari satu orang ke
orang lain melalui udara (airborne transmission) yaitu percikan ludah,
bersin dan batuk. Sumber penularan adalah pasien Tuberkulosis (TB)
dengan Basil Tahan Asam (BTA) positif. Sekali batuk dapat menghasilkan
sekitar 3000 percikan dahak yang mengandung kuman sebanyak 0-3.500
Mycobacterium tuberculosis (Wahyuni et al., 2020).
Penderita TB Paru dengan BTA Positif, dapat menularkan kepada
10-15 orang per tahun di sekitarnya. Namun, jika orang yang terinfeksi
mempunyai daya tahan tubuh yang baik, ia tidak akan langsung sakit TBC.
Sebanyak 5-10% orang yang tertular dapat menjadi sakit TBC (Wahyuni
et al., 2020).
Catatan : BTA Positif artinya dari hasil pemeriksaan miskrokopis
ditemukan bakteri tahan asam pada sampel dahak orang yang diduga TBC.
Semakin banyak jumlah BTA yang ditemukan (+1/+2/+3), semakin besar
kemungkinan untuk indvidu tersebut menularkan bakteri TBC kepada
orang lain (Wahyuni et al., 2020).
10) Caries Gigi
Caries gigi umumnya disebabkan oleh kebiasaan makan makanan
manis atau jarang menyikat gigi. Saat mengonsumsi makanan manis,
bakteri di mulut akan mengubah kandungan gula dari sisa-sisa makanan
menjadi asam (Faihatul Mukhbitin, 2018).
Bila kita malas menyikat gigi, timbunan asam tersebut dapat
berubah menjadi plak berwarna putih, kuning, cokelat, atau kehitaman
pada gigi. Jika karies gigi ini tidak segera diatasi, maka kerusakan gigi
bisa jadi lebih parah dan menyebabkan gigi berlubang (Faihatul
Mukhbitin, 2018).
Pada awalnya, muncul bercak putih atau white spot pada gigi.
16
A. Hasil Pendataan
Berdasarkan hasil pengambilan data di masyarakat secara langsung
melalui kuesioner dan observasi kami di lapangan, maka hasil pendataan yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Karateristik Responden
Masyarakat Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara yang menjadi
responden adalah kepala keluarga, istri maupun anggota keluarga. Dari
setiap rumah diambil satu responden. Jika dalam satu rumah terdapat lebih
dari satu kepala keluarga, maka kepala keluarga lainnya boleh dijadikan
responden. Karakteristik responden merupakan segala sesuatu yang
berhubungan langsung dengan responden, baik itu umur, pendidikan,
pendapatan dan lain-lain. Dengan melihat karakteristik, akan mempermudah
dalam menganalisis faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian di suatu
tempat.
a. Jenis Kelamin Kepala Rumah Tanggal
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan jenis kelamin kepala rumah tangga dapat dilihat pada tabel:
Tabel 7 Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo
Utara Menurut Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga Tahun 2022
No. Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
1. Laki-Laki 91 91,0
2. Perempuan 9 9,0
Total 100 100,0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 7, menunjukkan bahwa dari 100 responden jenis
kelamin kepala rumah tangga yang paling banyak yaitu laki-laki dengan
jumlah 91 orang (91%) dan perempuan dengan jumlah 9 orang (9%).
17
18
2. PNS 3 3,0
3. Nelayan 1 1,0
4. Wiraswasta/Pemilik
6 6,0
Salon/Bengkel
5. Berdagang/Pemilik Warung 4 4,0
6. Buruh/Sopir/Tukang/Ojek 2 2,0
7. Honorer 2 2,0
8. Pelajar 1 1,0
9. Tidak Bekerja 5 5,0
10. Petani/berkebun milik sendiri 5 5,0
Total 100 100,0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 10, diketahui bahwa dari 100 responden jenis
pekerjaan yang paling banyak yaitu ibu rumah tangga dengan jumlah 71
orang atau 71% dan jenis pekerjaan yang paling sedikit yaitu nelayan dan
pelajar dengan jumlah 1 orang atau 1%.
e. Riwayat Pendidikan Anggota Keluarga
Distribusi berdasarkan anggota keluarga yang pernah menempuh
pendidikan di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
dapat dilihat pada tabel:
Tabel 11 Distribusi Menurut Anggota Keluarga yang Pernah
Menempuh Pendidikan atau Tidak di Desa Puasana,
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Pernah Menempuh Jumlah (n) Persentase (%)
Pendidikan
1. Ya 98 98,0
2. Tidak 2 2,0
Total 100 100,0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 11, distribusi menurut anggota keluarga yang
pernah menempuh pendidikan sebanyak 98 Responden atau 98,0% dan
yang tidak pernah menempuh pendidikan sebanyak 2 Responden atau
2,0%.
f. Tingkat Pendidikan Akhir Responden
Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan akhir di Desa Puasana,
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022 dapat dilihat pada tabel:
20
2. 3 menit 1 1.0
3. 4 menit 2 2.0
4. 5 menit 22 22.0
5. 6 menit 5 5.0
6. 7 menit 42 42,0
7. 8 menit 4 4.0
8. 10 menit 11 11.0
9. 45 menit 2 2.0
10. 60 menit 3 3.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 28, distribusi responden menurut waktu yang
ditempuh dari rumah ke fasilitas kesehatan yang paling banyak yaitu 7
menit dengan jumlah 42 responden atau 42,0%, sedangkan yang paling
sedikit waktu yang di tempuh rumah ke fasilitas kesehatan yaitu 3 menit
dengan jumlah 1 responden atau 1,0%.
j. Pelayanan Yang Paling Memuaskan
Distribusi responden di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan pelayanan yang paling memuaskan dari fasilitas kesehatan
yang dikunjungi oleh responden dapat dilihat pada tabel:
Tabel 29 Distribusi Responden Menurut Pelayanan yang Paling
Memuaskan dari Fasilitas Kesehatan yang Dikunjungi
Pelayanan yang Paling
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Memuaskan
1. Tidak ditanyai 10 10.0
2. Waktu tunggu 20 20.0
3. Biaya perawatan 15 15.0
4. Perilaku dokter dan
29 29.0
perawat
5. Perilaku staf lain 6 6.0
6. Hasil pengobatan 6 6.0
7. Fasilitas ruangan 12 12.0
8. Tidak ada 1 1.0
9. Lainnya 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 29, diketahui bahwa dari 100 responden
pelayanan yang paling memuaskan dari fasilitas kesehatan yang
31
dikunjungi oleh responden yang paling banyak yaitu perilaku dokter dan
perawat dengan jumlah 29 responden atau 29,0% dan yang paling sedikit
adalah tidak ada hal yang memuaskan dan lainnya dengan jumlah 1
responden atau 1,0%.
k. Pelayanan yang Paling Tidak Memuaskan
Distribusi responden di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan pelayanan yang paling tidak memuaskan dari fasilitas
kesehatan yang dikunjungi oleh responden dapat dilihat pada tabel:
Tabel 30 Distribusi Responden Menurut Pelayanan yang Paling
Tidak Memuaskan Dari Fasilitas Kesehatan di Desa
Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
Pelayanan yang Paling
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Tidak Memuaskan
1. Tidak ditanyai 10 10.0
2. Waktu tunggu 26 26.0
Perilaku dokter dan
3. 1 1.0
perawat
4. Hasil pengobatan 1 1.0
5. Fasilitas ruangan 1 1.0
6. Tidak ada 56 56.0
7. Lain-lain 2 2.0
Total 100 100.1
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 30, diketahui bahwa dari 100 responden
pelayanan yang paling tidak memuaskan dari fasilitas kesehatan yang
dikunjungi oleh responden yang paling banyak yaitu tidak ada dengan
jumlah 56 responden atau 56,0% dan yang paling sedikit adalah perilaku
dokter dan perawat,hasil pengobatan, dan fasilitas ruangan dengan
jumlah 1 responden atau 1,0%.
l. Kepemilikan Kartu Jaminan Kesehatan
Distribusi responden di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan kepemilikan kartu jaminan kesehatan dapat dilihat pada
tabel :
32
Dokter spesialis
2. 4 4.0
kebidanan
3. Bidan 15 15.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 55, menunjukkan bahwa dari 100 responden
penolong utama ibu saat melahirkan yang paling banyak yaitu pada bidan
sebanyak 15 responden atau 15%, pada spesialis kebidanan sebanyak 4
responden atau 4%, serta yang tidak ditanyai sebanyak 81 responden atau
81% karena tidak pernah mengalami proses kehamilan dan tidak
memeriksakan kehamilan ke dukun.
b. Dimana Ibu Melahirkan
Distribusi responden di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan berdasarkan pengalaman persalinan anak terakhir
(ditanyakan kepada ibu hamil/ibu yang memiliki balita) dilihat pada
tabel:
Tabel 56 Distribusi Responden Menurut Dimana Ibu Melahirkan di
Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara tahun 2022
No. Dimana Ibu Melahirkan Jumlah (n) Persentase (%)
1. Tidak ditanyai 81 81.0
2. Rumah sakit 12 12.0
3. Puskesmas 7 7.0
4. Klinik 0 .0
5. Rumah bersalin 0 .0
6. Bidan praktek 0 .0
Di rumah
7. responden/dukun/orang 0 .0
lain
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 56, menunjukkan bahwa dari 100 responden
penolong ibu saat melahirkan yang paling banyak yaitu di rumah sakit
berjumlah 12 responden atau 12,0%, puskesmas sebanyak 7 orang 7,0%,
di rumah klinik tidak ada, serta yang tidak ditanya sebanyak 81
responden 81,0% karena tidak pernah mengalami proses kehamilan dan
tidak memiliki balita.
47
6. Kejang-kejang 1 1.0
7. Plasenta tidak keluar 1 1.0
8. Lainnya 1 1.0
9. Tidak mengalami komplikasi 6 6.0
Total 100 100
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 58, menunjukkan bahwa dari 100 responden
menurut selama persalinan, ibu mengalami beberapa masalah yaitu tidak
ditanyakan jumlah 81 responden atau 81,0% karena tidak pernah
mengalami kehamilan atau sudah manula, air ketuban pecah sebelum
waktunya, tensi tinggi secara mendadak, kejang-kejang, Plasenta tidak
keluar, lainnya berjumlah masing-masing 1 responden atau 1,0%,
pendarahan banyak selama persalinan 2 responden atau 2,0%, serta mules
berkepanjangan 6 responden atau 6,0%.
7. Perilaku Pemberian ASI/Menyusui
a. Riwayat Menyusui
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan riwayat menyusui dapat di lihat pada tabel:
Tabel 59 Distribusi Responden Menurut Riwayat Menyusui di Desa
Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Ibu Pernah Menyusui Jumlah (n) Persentase (%)
1. Tidak ditanyakan 81 81.0
2. Ya 12 12.0
3. Tidak 7 7.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 59, distribusi responden menurut riwayat
menyusui, sebanyak 12 responden atau 12,0% responden ibu yang pernah
menyusui, dan sebanyak 7 responden atau 7,0% responden ibu yang tidak
pernah menyusui dan sebanyak 81 responden atau 81,0% yang tidak
ditanya karena belum pernah melalui proses menyusui.
b. Riwayat Inisiasi Dini Pada Bayi
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan riwayat inisiasi dini pada bayi dapat di lihat pada :
49
karena bukan merupakan ibu yang memberikan ASI hari pertama sampai
ke tujuh dan belum memiliki balita.
d. Status Ibu yang Masih Menyusui
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan status ibu yang masih menyusui dapat di lihat pada tabel:
Tabel 62 Distribusi Responden Menurut Status Ibu yang Masih
Menyusui di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022
No. Status Ibu yang Masih Jumlah (n) Persentase (%)
Menyusui
1. Tidak ditanyakan 83 83.0
2. Ya 7 7.0
3. Tidak 2 2.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 62, distribusi responden menurut status ibu yang
masih menyusui, sebanyak 7 responden atau 7,0% responden masih
menyusui balitanya, sebanyak 2 responden atau 2,0% responden sudah
tidak menyusui balitanya, dan sebanyak 83 responden atau 83,0%
responden tidak ditanyai karena bukan merupakan ibu yang masih
menyusui dan belum memiliki balita
e. Riwayat Usia Balita Berhenti Disusui ASI
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan riwayat usi balita berhenti disusui ASI dapat di lihat pada
tabel :
Tabel 63 Distribusi Responden Menurut Riwayat Usia Balita
Berhenti Disusui ASI di Desa Puasana, Kecamatan
Moramo Utara Tahun 2022
No. Riwayat Usia Balita Jumlah (n) Persentase (%)
Berhenti Disusui Asi
(Bulan)
1. Tidak ditanyai 96 96.0
2 6 1 1.0
3. 8 0 .0
4. 9 0 .0
5. 16 0 .0
51
6. 17 0 .0
7. 18 1 .0
8. 20 0 .0
9 24 2 2.0
Jumlah 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 63, distribusi responden menurut riwayat usia
balita berhenti disusui ASI, paling banyak yaitu sebanyak 4 responden
atau 4,0% responden berhenti menyusui balitanya diusia 24 bulan, dan
yang paling sedikit yaitu sebanyak 1 responden atau 1,0% berhenti
menyusui balitanya diusia 6 dan 19 bulan, kemudian sebanyak 96
responden atau 96,0%, responden tidak ditanyai karena merupakan ibu
yang masih menyusui, tidak pernah menyusui dan belum punya balita.
f. Pemberian Makanan, Minuman, atau Cairan Lain Selain ASI
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan pemberian makanan tambahan selain ASI dapat di lihat pada
tabel:
Tabel 64 Distribusi Responden Menurut Pemberian Makanan,
Minuman, atau Cairan Lain Selain ASI di Desa Puasana,
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Pemberian Makanan, Jumlah (n) Persentase (%)
Minuman, atau Cairan
Lain Selain ASI
1. Tidak ditanyai 82 82.0
2. ya 8 8.0
3. tidak 10 10.0
Total 100 100
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 64, distribusi responden menurut pemberian
makanan, minuman, atau cairan lain selain asi sebanyak 8 responden atau
8,0% responden ibu memberikan makanan tambahan selain ASI,
sebanyak 10 responden atau 10,0% responden ibu tidak memberikan
makanan tambahan selain ASI, dan sebanyak 82 responden atau 82,0%
responden yang tidak ditanyai karena tidak memiliki bayi.
52
Pengetahuan Tentang
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Garam Beryodium
1. Ya, Tahu 66 66.0
2. Tidak Tahu 34 34.0
Total 100 100
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 69, distribusi responden menurut pengetahuan
responden tentang garam beryodium yaitu sebanyak 66 responden atau
66.0% responden tahu tentang garam beryodium dan sisanya yaitu
sebanyak 34 responden atau 34.0% tidak tahu tentang garam beryodium.
b. Penggunaan Garam Beryodium Untuk Konsumsi Rumah Tangga
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan penggunaan garam beryodium untuk konsumsi
rumah tangga dapat dilihat pada tabel:
Tabel 70 Distribusi Responden yang Menggunakan Garam
Beryodium pada Rumah Tangga di Desa Puasana,
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No Penggunaan Garam Jumlah (n) Presentase (%)
Beryodium
1 Ya 83 83.0
2 Tidak 1 1.0
3 Tidak tahu/lupa 16 16.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 70, distribusi responden yang menggunakan
garam beryodium di rumah tangga sebanyak 83 responden atau 83,0%
yang mengkonsumsi garam beryodium, sebanyak 1 responden atau 1,0%
yang tidak mengkonsumsi garam beryodium dan sebanyak 16 responden
atau 16,0% yang tidak tahu tentang garam beryodium.
c. Jenis Garam Yang Selalu Dipakai
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan jenis garam yang selalu dipakai dapat dilihat
pada tabel:
56
pada tabel:
Tabel 73 Distribusi Responden Menurut Penggunaan Garam
Beryodium di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022
Penggunaan garam
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Beryodium
Dicampur dengan bahan
1. 18 18.0
makanan sebelum dimasak
Dicampur dengan bahan
2. 81 81.0
makanan saat dimasak
Dicampur dengan bahan
3. 1 1.0
makanan setelah dimasak
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 73, diketahui bahwa dari 100 responden
penggunaan garam beryodium yang paling banyak adalah dicampur
dengan bahan makanan saat dimasak dengan jumlah 81 responden atau
81.0% dan yang paling sedikit adalah Dicampur dengan bahan makanan
setelah dimasak dengan jumlah 1 responden atau 1.0%.
f. Pengetahuan Responden Akibat Kekurangan Yodium
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan Pengetahuan akibat kekurangan garam
beryodium dapat dilihat pada tabel:
Tabel 74 Distribusi Responden Menurut Akibat Kekuranga Yodium
di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Akibat Kekurangan Yodium Jumlah (n) Persentase (%)
1. Terjadi gondok 45 45.0
2. Anak menjadi bodoh 3 3.0
3. Anak menjadi cebol 2 2.0
4. Lainnya 1 1.0
5. Tidak tahu 53 53.0
Total 104 104.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 74, distribusi responden menurut akibat
kekurangan yodium, yang paling banyak adalah mereka tidak mengetahui
akibat dari kekurangan yodium sebanyak 53 responden atau 53,0% serta
58
dan keluarga yang tidak biasa makan pagi atau sarapan sebanyak 15
orang atau 15%.
11. Status Gizi
a. Berat Badan Balita Usia (0-6) Bulan Saat Lahir
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 Berdasarkan berat badan balita usia (0-6) bulan saat lahir
dapat dilihat pada tabel:
Tabel 77 Distribusi Responden Menurut Berat Badan Balita Usia (0-
6) Bulan saat lahir di Desa Puasana, Kecamatan Moramo
Utara Tahun 2022
Berat badan balita usia (0-
No. Jumlah (n) Persentase (%)
6) bulan saat lahir (Kg)
1. Tidak ditanyai 95 95.0
2. 2400 1 1.0
3. 2800 1 1.0
4. 3300 1 1.0
5. 3500 1 1.0
6. 3700 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 77, diketahui bahwa dari 100 responden terdapat
1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (0-6) bulan saat lahir 2400
gram, sebanyak 1 orang berat badan balita usia (0-6) bulan saat lahir
2800 gram, sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (0-6)
bulan saat lahir 3300 gram, sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan
balita usia (0-6) bulan saat lahir 3500 gram, sebanyak 1 orang atau 1.0 %
berat badan balita usia (0-6) bulan saat lahir 3700 gram dan sebanyak 95
orang atau 95.0% yang tidak ditanyai karena tidak memiliki balita usia
(0-6) bulan.
b. Berat balita usia (0-6) Bulan Saat Ini
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 Berdasarkan berat balita usia (0-6) bulan saat ini dapat
dilihat pada tabel:
60
2. 6200 1 1.0
3. 9500 1 2.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 81, diketahui bahwa dari 100 responden terdapat
1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (7-12) bulan saat ini 6200
gram, sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (7-12) bulan
saat ini 9500 gram dan sebanyak 98 responden atau 98% responden tidak
ditanyai karena tidak memiliki balita usia (7-12) bulan.
f. Usia balita (7-12) Bulan Saat Ini
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 Berdasarkan usia balita (7-12) bulan saat ini dapat dilihat
pada tabel:
Tabel 82 Distribusi Responden Menurut Usia Balita (7-12) Bulan
saat ini di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022
Usia balita (7-12)
No. Jumlah (n) Persentase (%)
bulan saat ini
1. Tidak ditanyai 98 98.0
2. 11 bulan 1 1.0
3. 12 bulan 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 82, diketahui bahwa dari 100 responden terdapat
1 orang atau 1.0% usia balita (7-12) bulan saat ini yaitu 11 bulan,
sebanyak 1 orang atau 1.0% usia balita (7-12) bulan saat ini yaitu 12
bulan dan sebanyak 98 responden atau 98% responden tidak ditanyai
karena tidak memiliki balita usia (7-12) bulan.
g. Berat Badan Balita Usia (13-24) Bulan Saat Ini
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 Berdasarkan berat badan balita usia 13-24 bulan saat ini
dapat dilihat pada tabel:
63
7. 15000 1 1.0
8. 25000 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 86, diketahui bahwa dari 100 responden terdapat
1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (25-36) bulan saat ini 8000
gram, sebanyak 3 orang atau 3.0 % berat badan balita usia (25-36) bulan
saat ini 10000 gram, sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia
(25-36) bulan saat ini 10200 gram, sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat
badan balita usia (25-36) bulan saat ini 11000 gram, sebanyak 1 orang
atau 1.0 % berat badan balita usia (25-36) bulan saat ini 13000 gram,
sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (25-36) bulan saat
ini 15000 gram, sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (25-
36) bulan saat ini 25000 gram dan sebanyak 91 responden atau 91%
responden tidak ditanyai karena tidak memiliki balita usia (25-36) bulan.
k. Tinggi Badan Balita Usia (25-36) Bulan Saat Ini
Distribusi Responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan tinggi badan balita usia 25-36 bulan saat ini
dapat dilihat pada tabel:
Tabel 87 Distribusi Responden Menurut Tinggi Badan Balita Usia
(25-36) bulan saat ini Tahun 2022
Tinggi badan usia (25-36)
No. Jumlah (n) Persentase (%)
bulan saat ini
1. Tidak tanyai 91 91.0
2. 30 1 1.0
3 55 2 2.0
4 60 1 1.0
5 70 1 1.0
6 75 1 1.0
7 80 1 1.0
8 88 1 1.0
9. 90 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
66
ini yaitu 36 bulan dan sebanyak 96 responden atau 96% responden tidak
ditanyai karena tidak memiliki balita usia (2536) bulan
12. Mortality
a. Anggota Rumah Tangga Yang Meninggal Selama Satu Tahun
Terakhir
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan anggota rumah tangga yang meninggal selama
satu tahun terakhir dapat dilihat pada tabel:
Tabel 89 Distribusi Responden Menurut Anggota Rumah Tangga
Yang Meninggal Selama Satu Tahun Terakhir di Desa
Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
Anggota Rumah Tangga
No. Yang Meninggal Selama Jumlah (n) Persentase (%)
Satu Tahun Terakhir
1. Ya 10 10.0
2. Tidak 90 90.0
Total 100 100
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 89, distribusi responden menurut anggota rumah
tangga yang meninggal selama satu tahun terakhir yaitu sebanyak 10
responden atau 10,0% responden yang memiliki anggota keluarga yang
meninggal pada satu tahun terakhir dan sisanya yaitu sebanyak 90
responden atau 90,0% tidak memiliki anggota keluarga yang meninggal
pada satu tahun terakhir.
b. Jenis Kelamin Anggota Rumah Tangga Yang Meninggal Selama
Satu Tahun Terakhir
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan jenis kelamin anggota rumah tangga yang
meninggal selama satu tahun terakhir dapat dilihat pada tabel:
Tabel 90 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Anggota
Rumah Tangga Yang Meninggal Selama Satu Tahun
Terakhir di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022
Jenis Kelamin Anggota Rumah
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Tangga Yang Meninggal Selama
68
1. Laki-laki 6 6.0
2. Perempuan 4 4.0
3. Tidak ditanyai 90 90.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 90, distribusi responden menurut jenis kelamin
anggota rumah tangga yang meninggal selama satu tahun terakhir yaitu
sebanyak 6 responden atau 6,0% orang laki-laki, dan sebanyak 4
responden atau 4,0% orang perempuan serta 90 responden atau 90,0%
responden tidak ditanyai karena tidak memiliki anggota keluarga yang
meninggal selama satu tahu terakhir.
c. Penyebab Kematian Anggota Rumah Tangga Yang Meninggal
Selama Satu Tahun Terakhir
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan anggota rumah tangga yang meninggal selama
satu tahun terakhir dapat dilihat pada tabel:
Tabel 91 Distribusi Responden Menurut Penyebab Kematian
Anggota Rumah Tangga Yang Meninggal Selama Satu
Tahun Terakhir di Desa Puasana, Kecamatan Moramo
Utara Tahun 2022
Penyebab Kematian Anggota
Rumah Tangga Yang
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Meninggal Selama
Satu Tahun Terakhir
1. Sakit 9 80
2. Lainnya 1 1
3 Tidak ditanyai 90 91
Total 100 100
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 91, distribusi responden menurut penyebab
kematian anggota rumah tangga yang meninggal selama satu tahun
terakhir yaitu sebanyak 9 responden atau 9,0% responden yang memiliki
anggota keluarga yang meninggal pada satu tahun terakhir akibat sakit,
dan 1 responden atau 1,0% responden yang memiliki anggota keluarga
69
yang meninggal pada satu tahun terakhir akibat penyebab yang lainnya
serta 90 responden atau 90,0% responden tidak ditanyai karena tidak
memiliki anggota keluarga yang meninggal selama satu tahu terakhir.
d. Gejala Penyakit yang di Derita Oleh Anggota Rumah Tangga yang
Meninggal Selama Satu Tahun Terakhir
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan Gejala Penyakit Yang Di Derita Oleh Anggota
Rumah Tangga Yang Meninggal Selama Satu Tahun Terakhir dapat
dilihat pada tabel:
Tabel 92 Distribusi Responden Menurut Gejala Penyakit yang di
Derita Oleh Anggota Rumah Tangga yang Meninggal
Selama Satu Tahun Terakhir di Desa Puasana,
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
Gejala Penyakit Yang di Derita
Oleh Anggota Keluarga yang
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Meninggal Selama Satu Tahun
Terakhir
1. Jantung 2 2.0
3. Stroke 2 2.0
7. Lainnya 6 1.0
8 Tidak ditanyai 90 90.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 92, gejala penyakit yang di derita oleh anggota
keluarga yang meninggal selama satu tahun terakhir yang meninggal
kebanyakan adalah penyakit lainnya sebanyak 6 responden atau 6,0%
dan 90 responden atau 90,0% tidak ditanyai karena tidak memiliki
anggota rumah tangga yang meninggal selama satu tahun terakhir.
13. Sanitasi dan Sumber Air Minum
a. Sumber Air Minum Utama Responden
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan sumber air minum utama dapat dilihat pada
tabel:
70
pada tabel:
Tabel 99 Distribusi Responden Menurut Jenis Tempat Sampah di
Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Jenis Tempat Sampah Jumlah (n) Persentase (%)
1. Wadah tertutup 12 12.0
2 Wadah tidak tertutup 39 39.0
3. Kantong plastik,dibungkus 9 9.0
4. lubang terbuka 8 8.0
5. lubang tertutup 2 2.0
6. Valid 18 18.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 99, distribusi responden menurut jenis tempat
sampah yang paling banyak adalah wadah tidak tertutup dengan jumlah
39 responden atau 39,0%, sedangkan yang sedikit dari jenis tempat
sampah adalah lubang tertutup dengan jumlah 2 responden atau 2,0%.
h. Pengelolaan Sampah
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan pengolahan responden dapat dilihat pada tabel:
Tabel 100 Distribusi Responden Menurut Pengolahan Sampah di
Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Cara Mengolah Sampah Jumlah (n) Persentase (%)
1. Dibuang ke kali/sungai 5 5.0
2. Dibuang ke laut 2 2.0
3. Dibakar 56 56.0
4. Lainnya 2 20
5. Valid 35 35.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 100, diketahui bahwa dari 100 responden cara
mengolah sampah yang paling banyak adalah dibakar dengan jumlah 56
responden atau 56,0% dan yang paling sedikit adalah cara mengolah
sampah lainnya adalah 2 responden atau 2,0% dan 35 atau 35%
responden valid
i. Bahan Bakar Utama Rumah Tangga
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
74
Tahun 2022 berdasarkan bahan bakar utama rumah tangga dapat dilihat
pada tabel:
Tabel 101 Distribusi Responden Menurut Bahan Bakar Utama
untuk Memasak di Desa Puasana Kecamatan Moramo
Utara Tahun 2022
No. Bahan Bakar Utama Jumlah (n) Persentase (%)
untuk Memasak
1. Kayu 1 1.0
2. Gas 99 99.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 101, diketahui bahwa dari bahan bakar utama
untuk memasak menggunakan gas yaitu sebanyak 99 responden atau
99% dan yang menggunakan kayu yaitu sebanyak 1 responden atau 1%.
j. Kepemilikan SPAL
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 berdasarkan kepemilikan SPAL dapat dilihat pada tabel:
Tabel 102 Distribusi Responden Menurut Kepemilikan SPAL Di
Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Kepemilikan SPAL Jumlah (n) Persentase (%)
1. Ya 93 93.0
2. Tidak 7 7.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 102, distribusi responden menurut kepemilikan
SPAL sebanyak 93 responden atau 93,0% responden telah memiliki
kepemilikan SPAL dan sebanyak 7 responden atau 7,0% responden tidak
memiliki SPAL.
14. Gangguan Kesehatan
a. Diagnosa Tb Paru
Distribusi responden berdasarkan Diagnosa Gangguan Kesehatan
di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022 Dapat di lihat
Pada tabel:
Tabel 103 Diagnosa Menderita TB Paru Di Desa Puasana
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
No. Diagnosa TB Paru Jumlah (n) Persentase ( % )
75
1. Ya 1 1.0
2. Tidak 99 99.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 103, distribusi responden berdasarkan diagnosa
gangguan kesehatan, terdapat 1 atau 1,0% yang terdiagnosa Tb Paru di
Di Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022.
b. Meminum Obat Secara Teratur
Distribusi Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
yang Meminum Obat Tb Secara Teratur Dapat di lihat Pada tabel:
Tabel 104 Meminum Obat Secara Teratur Di Desa Puasana
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
Meminum Obat Secara
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Teratur
1 Ya 1 1,0
2 Tidak 99 99,0
Total 100 100,0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 104, distribusi responden kelurahan mata yang
meminum obat Tb secara teratur, sebanyak 1 responden atau 1,0%
responden yang meminum obat tb secara terartur.
c. Keluarga yang Pernah Mengukur Tekanan Darah
Distribusi responden Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara
Tahun 2022 yang Pernah Mengukur tekanan darah dapat di lihat pada
table:
Tabel 105 Pernah Mengukur Tekanan Darah Di Desa Puasana
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
Pernah Mengukur Tekanan
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Darah
1. Ya 48 48,0
2. Tidak 52 52,0
Total 100 100,0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 105, distribusi responden yang pernah mengukur
tekanan darah sebanyak 48 responden atau 48,0% responden dan yang
76
Langit-Langit Tertutup
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Rapat
1 Ya 84 84.0
2 Tidak 16 16.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan pada tabel 114, distribusi responden menurut langit-
langit tertutup rapat sebanyak 84 responden atau 84,0%, sedangkan
langit-langit yang tidak tertutup rapat sebanyak 16 responden atau 16,0%
e. Atap
Distribusi Responden berdasarkan observasi Atap rumah dapat di
lihat pada tabel:
Tabel 115 Observasi Atap Rumah
1 Ya 98 98.0
2 Tidak 2 2,0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan pada tabel 115, distribusi responden menurut atap
rumah rapat sebanyak 98 responden atau 98,0%, sedangkan atap rumah
yang tidak rapat sebanyak 2 responden atau 2,0%
f. Pencahayaan
Distribusi Responden berdasarkan observasi Pencahayaan rumah
dapat di lihat pada tabel:
Tabel 116 Observasi Pencahayaan Rumah di Desa Puasana
Kecamatan Moramo Utara Tahun 2022
Status tempat
No. Jumlah (n) Persentase (%)
pembuangan sampah
1. Memenuhi syarat 26 26.0
2. Tidak memenuhi syarat 74 74.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 146, distribusi responden menurut observasi
kondisi status pembuangan tempat sampah, sebanyak 26 responden atau
26% responden yang memiliki kondisi pembuangan tempat sampah yang
memenuhi syarat dan sebanyak 74 responden atau 74% yang memiliki
kondisi tempat sampah yang tidak memenuhi syarat.
20. Observasi Kualitas Air
a. Air Berwarna Keruh/Tidak Jernih
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
berdasarkan observasi air berwarna keruh /tidak jernih dapat dilihat pada
tabel:
Tabel 147 Air Berwarna Keruh/Tidak Jernih
Air Berwarna Keruh / Tidak
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Jernih
1. Ya 1 1.0
2. Tidak 99 99.0
Total 100 100
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 147, distribusi responden menurut observasi air
berwarna keruh/tidak jernih, sebanyak 1 responden atau 1% responden
yang memiliki air berwarna keruh/tidak jernih dan sebanyak 99
responden atau 99% yang tidak memiliki air berwarna keruh/tidak jernih.
b. Kotor/Mengandung Kotoran, Partikel
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
berdasrkan observasi air kotor/mengandung kotoran, partikel dapat diliat
pada tabel:
94
g. Air Licin
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
Berdasarkan Observasi Air Licin. Dapat dilihat pada tabel:
Tabel 153 Air Licin
No. Air Licin Jumlah (n) Persentase (%)
1. Ya 1 1.0
2. Tidak 99 99.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 153, distribusi responden menurut observasi air
licin, sebanyak 1 responden atau 1% responden yang memiliki air licin
dan sebanyak 99 responden atau 99% yang tidak memiliki air licin.
h. Air Jernih atau Tidak Keruh
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
Berdasarkan Observasi Air jernih atau tidak kotor dapat dilihat pada
tabel:
Tabel 154 Air Jernih atau Tidak Keruh
No. Air jernih & Tidak Jumlah (n) Persentase (%)
Keruh
1. Ya 99 99.0
2. Tidak 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 154, distribusi responden menurut observasi air
jernih & tidak keruh, sebanyak 99 responden atau 99% responden yang
memiliki air jernih & keruh dan sebanyak 1 responden atau 1% yang
tidak memiliki air jernih & keruh.
i. Air Bersih atau tidak kotor
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
Berdasarkan Observasi Air jernih atau tidak kotor. Dapat dilihat pada
tabel:
Tabel 155 Air bersih atau Tidak Kotor
Air Bersih atau Tidak
Jumlah (n) Persentase (%)
No. Kotor
97
1. Ya 99 99.0
2. Tidak 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 155, distribusi responden menurut observasi air
bersih/tidak kotor sebanyak 99 responden atau 99% responden yang
memiliki air bersih/tidak kotor dan sebanyak 1 responden atau 1%
responden memiliki air tidak bersih.
j. Tidak Berbau
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
Berdasarkan Observasi Air Berbau. Dapat dilihat pada tabel:
Tabel 156 Air Tidak Berbau
No. Air Tidak Berbau Jumlah (n) Persentase (%)
1. Ya 99 99.0
2. Tidak 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 156, distribusi responden menurut observasi air
tidak berbau sebanyak 99 responden atau 99% responden yang memiliki
air tidak berbau dan .1 responden atau 1% responden yang memiliki air
berbau.
k. Air Berasa Enak
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
Berdasarkan Observasi Air Berasa enak. Dapat dilihat pada tabel:
Tabel 157 Air Berasa Enak
No. Air Berasa Enak Jumlah Persentase (%)
1. Ya 99 99.0
2. Tidak 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 157, distribusi responden menurut observasi air
berasa enak, sebanyak 99 responden atau 99% responden yang memiliki
air berasa enak dan 1 responden atau 1% responden yang memiliki air
berasa tidak enak..
98
memiliki air tidak ada kuman dan sebanyak 1 responden atau 1% yang
memiliki air berkuman.
o. Status Status Kualitas Air
Distribusi Responden Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara
Berdasarkan Observasi status Kualitas air dapat dilihat pada tabel:
Tabel 161 Status Kualitas Air
No. Status Kualitas Air Jumlah (n) Persentase (%)
1. Memenuhi syarat 99 99.0
2. Tidak memenuhi syarat 1 1.0
Total 100 100
Sumber : Data primer, Juli 2022
Berdasarkan tabel 161, distribusi responden menurut observasi
status kualitas air, sebanyak 99 responden atau 99% responden yang
memenuhi syarat dan sebanyak 1 responden atau 1% yang memenuhi
syarat status kualitas air.
B. Pembahasan
1. Cakupan Kesehatan Masyarakat Di Desa Puasana
Cakupan masyarakat ini meliputi dari karakteristik responden,
karakteristik social ekonomi, akses pelayanan kesahatan, Program
Indonesia Sehat melalui Pendekatan Berencana Keluarga (PIS-PK), KIA
dan imunisasi, gizi kesmas yang meliputi penggunaan garam beryodium,
pola konsumsi, status gizi, mortality (angka kematian), sanitasi dan sumber
air minum, gangguan kesehatan dan yang terakhir yaitu lembar observasi
yang berupa observasi rumah sehat, sarana air bersih terkhusus sumur gali,
jamban keluarga, SPAL, pengelolaan sampah dan kualitas air.
2. Karakteristik Responden
Dari hasil data jumlah sampel sebanyak 100 orang di antaranya
Laki-laki sebanyak 91 dan Perempuan sebanyak 9 ini menunjukkan bahwa
jumlah bahwa jumlah kepala rumah tangga terbanyak terdapat pada laki-
laki. Status responden yang paling banyak yaitu kawin dengan jumlah 86
responden. Masyarakat di desa Puasana pekerjaan terbanyak menurut
100
lain. Dampak negatif yang dapat terjadi jika tidak diberikan ASI yang
Eksklusif adalah memiliki risiko terkena diare. Karena diare 3,94 kali
lebih besar dibandingkan bayi yang mendapat ASI Eksklusif
(Kemenkes, 2010).
Profil kesehatan indonesia tahun 2015 menunjukan cakupan
pemberian ASI Eksklusif di indonesia masih rendah, presentasi bayi
yang menyusu ASI Eksklusif 0-6 bulan sebanyak 55,57%.
Dibandingkan dari profil data kesehatan indonesia tahun 2011, cakupan
pemberian ASI Eksklusif terlihat menurun dari 61,5% menjadi 55,7%
di tahun 2015. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam
mendorong peningkatan pemberian ASI Eksklusif masih relatif rendah
(Kemenkes,2015). Adapun manfaat dari ASI Eksklusif yaitu :
1) Sebagai nutrisi lengkap
2) Meningkatkan ketahanan tubuh
3) Meningkatkan kecerdasan mental dan emosional yang stabil serta
spiritual yang matang diikuti perkembangan sosial yang baik
4) Gigi langit dan rahang tumbuh secara sempurna
5) Memiliki komposisi lemak dan karbohidrat, kalori, protein dan
vitamin
6) Perlindungan alergi karena dalam ASI menggunakan Antibodi
memberikan rangsan intelegensi dan saraf
7) Meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal.
Salah satu faktor penyebabnya yaitu ada 5 orang yang sakit. Dari 5
orang tersebut ada yang menderita penyakit bantuk darah, stroke, kanker
dan tumor.
4. Sanitasi dan Sumber Air Minum
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu
usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh
kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek,
merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.
Menurut Imroatus, sanitasi adalah penyediaan sarana dan pelayanan
pembuangan limbah kotoran manusia seperti urin dan feces (Kirana, C.,
dkk., 2019) .
Istilah sanitasi juga mengacu pada pemeliharaan kondisi higienis
melalui upaya pengelolaan sampah dan pengolahan limbah cair. Pada
tahun 2011 cakupan sanitasi secara global mencapai 64%. Masalah sanitasi
di Indonesia masih menjadi perkara pelik yang berdampak besar terhadap
kesehatan masyarakat serta keseimbangan lingkungan. Pembangunan
sarana sanitasi yang layak masih relatif rendah dan tak sebanding dengan
jumlah penduduk terutama dikawasan pesisir. Berdasarkan data dari
UNICEF, sanitasi yang buruk menyumbang 88% pada kematian anak
akibat diare diseluruh dunia. Di Indonesia, diare menjadi penyebab utama
kematian anak berusia dibawah 5 tahun. Menurut World Health
Organisation (WHO), Indonesia menempati posisi ketiga negara yang
memiliki sanitasi terburuk. Ruang lingkup sanitasi layak adalah
tersedianya air bersih serta sarana dan pelayanan pembuangan limbah
kotoran manusia (Misdayandi S., 2021).
Sanitasi merupakan faktor penting dalam kesehatan masyarakat.
Salah satu wilayah yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi
dalam pengelolaan wilayahnya adalah wilayah pesisir. Menurut Kusnadi
dalam Kasim wilayah pesisir merupakan wilayah yang berada diantara
wilayah daratan dan lautan dimana lingkungannya dipengaruhi kondisi
yang ada di daratan maupun di lautan. Wilayah pesisir memiliki
117
5. Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan merupakan orang yang tidak merasa tenang,
aman serta tentram dalam hatinya adalah seseorang yang mempunyai
penyakit mental dan rohaninya. Para ahli psikiater mengakui bahwa setia
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu yang diperlukan
untuk melangsungkan proses kehidupan secara lancar.
TB Paru (TB paru) merupakan penyakit infeksi kronik yang
menyerang saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. TB paru merupakan salah satu dari 10
penyebab kematian dan penyebab utama agen infeksius yang
prevalensinya paling tinggi di dunia. World Health Organization (WHO)
menyatakan bahwa TB paru masih menjadi penyakit infeksi yang paling
mematikan di dunia. Meskipun pengobatan yang efektif sudah tersedia,
namun jumlah kasus TB semakin meningkat dan banyak juga kasus yang
tidak dapat disembuhkan (Kemenkes RI, 2019).
Berdasarkan pendataan yang dilakukan di Desa Puasana
mengenai Diagnosa penderita TB Paru dimana ada responden yang
terdiagnosa TB Paru sebanyak 3 orang dan responden yang tidak
terdiagnosa TB Paru sebanyak 97 orang.
Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah, baik
sistolik maupun diastolik, yaitu sama atau lebih dari 140/90. Hipertensi
(tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) merupakan faktor resiko stroke dengan
besar resiko 6,905 kali lebih besar dibandingkan yang tidak hipertensi
(tekanan darah ≥ 140/90 mmHg). Hipertensi dapat mengakibatkan
pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila pembuluh
darah otak pecah, maka timbulah perdarahan di otak dan apabila pembuluh
darah otak menyempit, maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel
otak akan mengalami kematian (Jusman & Koto, 2011 dalam Masriadi,
2016).
Dari hasil pendataan menunjukan bahwa yang pernah mengukur
tekanan darah sebanyak 48 responden dan yang tidak pernah mengukur
119
Keterangan Skor:
1 = Sangat Kecil
2 = Kecil
3 = Sedang
4 = Besar
5 = Sangat Besar
Berdasarkan tabel metode USG yang digunakan di atas, dapat
dirumusksn prioritas masalah kesehatan di atas adalah sebagai berikut:
a. Banyaknya masyarakat yang mengalami tekanan darah tinggi/hipertensi
129
SKOR HASIL
NO. MASALAH RANGKING
CxAxRxL
C A R L
sosialisasi
mengenai
pentingnya
1. 5 5 5 5 625 I
mengelola sampah
dengan baik dan
benar
pembuatan tong
sampah
2. 3 4 3 3 108 V
percontohan yang
memenuhi syarat
sosialisasi
mengenai penyakit
3. hipertensi dan 5 5 5 4 500 II
peran toga bagi
hipertensi
penyediaan lahan
4. 5 5 5 4 500 III
toga percontohan
Sosialisasi
mengenai dampak
5. 3 3 3 4` 108 IV
yang di timbulkan
dari kotoran hewan
Pengelolaan
kotoran hewan
6. 2 2 2 3 48 VI
menjadi pupuk
kompos
7. Sosialisasi 3 2 2 3 36 VII
131
mengenai bahaya
rokok bagi diri
sendiri, keluarga
dan lingkungan.
Keterangan :
1. (Capability) kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
2. (Accesability) kemudahan untuk menyelesaikan masalah,
3. (Readyness) kesiapan untuk menyelesaikan masalah, dan
4. (Leaverage) daya ungkit yang di timbulkan masalah tersebut.
3 : SEDANG
2 : RENDAH
2. Kegiatan pemeriksaan tekanan darah dan tes darah gratis yang meliputi tes
kolesterol, glukosa, dan tes asam urat kepada masyarakat Desa Puasana.
133
pengetahuan terkait or Desa 5 Desa PBL I warga yang mahasiswa Desa Puasana dilakukan
masyarakat penyakit Agustus Puasana Desa mengikuti PBL I dapat pada PBL II
tentang hipertensi 2022 Puasana sosialisasi mengetahui dan
pencegahan bahaya mengacu
dan penyakit pada format
penanggulanga hipertensi dan rencana
n hipertensi tahu cara operasional
pencegahannya
4. Meningkatkan Pemeriksa- Koordinat Sabtu, 6 Balai Mahasiswa Seluruh 70% warga Swadaya 40% warga Evaluasi
kesadaran diri an darah or Desa Agustus Desa PBL I warga Desa mahasiswa Desa Puasana dilakukan
masyarakat gratis 2022 Puasana Desa Puasana PBL I dapat pada PBL II
untuk peduli (tekanan Puasana mengetahui dan
terhadap darah, kondisi mengacu
kesehatan kolesteros,g kesehatannya pada format
ula darah, rencana
dan asam operasional
urat)
5. Meningkatkan Pembuatan Koordinat Senin, 1 Di depan Mahasiswa Seluruh 80% warga Swadaya Masyarakat Evaluasi
pengetahuan TOGA or Desa Agustus rumah PBL I warga Desa mahasiswa memanfaatkan dilakukan
masyarakat percontohan 2022 salah satu Desa Puasana PBL I tanaman yang pada PBL II
tentang jenis warga Puasana telah ditanam dan
tanaman Desa sebagai mengacu
dilingkungan Puasana alternatif untuk pada format
sekitar yang pengobatan rencana
bisa dijakikan herbal operasional
obat herbal
untuk beberapa
penyakit
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM INTERVENSI
A. Intervensi Fisik
Seperti yang kita ketahui dari masalah kesehatan yang ditemukan di
Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan bahwa
dari masalah yang diperoleh selama Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1
ada beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam bentuk
intervensi fisik maupun non fisik.
Sebelum pelaksanaan program intervensi, terlebih dahulu kami
melakukan curah pendapat (Brainstorming) dengan masyarakat Desa Puasana
dan mendiskusikan pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di Desa
Puasana, yang telah dilaksanakan pada hari Jumat, 05 Agustus 2022 Pukul
16:00 WITA bertempat di Balai Desa Puasana. Adapun program Intervensi
Fisik kelompok kami yaitu :
1. Pembuatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Percontohan
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan salah satu pengobatan
alternatif yang telah lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia secara
tradisional. Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia
sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih
ampuh dari obat-obat dokter. TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan
upaya untuk meningkatkan pemanfaatan tanaman berkhasiat obat. Selain
sebagai sarana untuk menjaga kesehatan masyarakat, TOGA juga berfungsi
sebagai sarana penghijauan, sarana untuk pelestarian alam, dan sarana
keindahan pekarangan atau lingkungan.
Dengan semakin tingginya biaya pengobatan dan obat-obat kimia, serta
banyaknya efek samping yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi obat-
obatan kimia sudah saatnya masyarakat sekarang lebih mengenal dan
memanfaatkan lagi tanaman berkhasiat obat yang tidak mempunyai efek
samping yang cukup mengkhawatirkan bagi pemakainya, karena efek
tanaman berkhasiat obat bersifat alamiah. Dan didasari juga dengan
Kenyataan bahwa tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pengobatan
135
semakin besar, tetapi taraf kehidupan masyarakat masih banyak yang
kemampuannya pas-pasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan strategi
pengembangan tanaman berkhasiat obat agar dapat bersaing dengan obat-
obatan kimia yang ada dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat
akan khasiat dan manfaat dari tanaman obat tersebut. Sehingga
penggunanaan tanaman bekhasiat obat tersebut semakin meningkat.
Intervensi fisik yang kelompok kami lakukan yaitu penanaman TOGA
di Desa Puasana memiliki manfaat untuk mencegah penyakit hipertensi.
Tanaman yang kami tanam antara lain lengkuas, kunyit, serai, kemangi,
kencur, jahe, seledri dan serai merah yang memiliki banyak manfaat dan
khasiat yang baik untuk tubuh khususnya penderita penyakit hipertensi.
Intervensi fisik dengan pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ini
dilaksanakan di lahan kosong depan kediaman Kepala Desa Puasana yang
dikerjakan oleh Mahasiswa PBL kelompok 6. Berikut alat, bahan, dan cara
kerja mengenai penanaman TOGA.
136
137
a) Alat
1) Cangkul
2) Linggis
3) Gergaji
4) Kayu
5) Cat
6) Palu
7) Paku
8) Polibek
9) Kertas HVS
10) Parang
11) Kuas
b) Bahan
1) Bibit serai
2) Bibit lengkuas
3) Bibit kunyit
4) Bibit Jahe
5) Bibit kencur
6) Bibit kemangi
7) Bibit seledri
c) Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Lahan untuk menanam dibersihkan menggunakan cangkul dan linggis
3) Ditimbun tanah beberapa baris yang akan diajdikan media tanam
4) Sebagian bibit ditanam dalam polibek dan di tanah berdasarkan
jenisnya, kemudian disiram dengan air
5) Disiapkan identitas tanaman yang sudah di print pada kertas HVS dan
sudah dilaminating
6) Potong kayu yang akan digunakan sebagai tiang identitas tanaman
menggunakan gergaji dengan tinggi yang sama
138
B. Tujuan Evaluasi
1. Alat untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program dan
perencanaan program.
2. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya.
3. Alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang berjalan
4. Alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari pada
suatu program.
Hasil dari kegiatan evaluasi dapat dijadikan sebagai pedoman
pengembangan program pada kegiatan PBL selanjutnya.
C. Jenis Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Untuk menilai proses yang terjadiselama kegiatan pengalaman belajar
lapangan yakni mulai dari identifikasi masalah, prioritas masalah, dan
alternative pemecahan masalah, program intervensi (intervensi fisik dan non
fisik), sampai pada tahap evaluasi.
142
143
= 75%
(4) Evaluasi Menjaga Kebersihan Kebun TOGA
Persentase Kebersihan Sarana
4) Kesimpulan
a) Evaluasi Pemanfaatan TOGA
Setelah dilakukan survei secara langsung ke lapangan,
bahwa tempat TOGA dimanfaatkan dengan baik (75%).
b) Evaluasi Adopsi Kebun TOGA
Setelah dilakukan survei dan menghitung langsung
ke lapangan, tidak ditemukan penambahan jumlah tempat TOGA
yang memenuhi syarat.
c) Evaluasi Pemeliharaan Kebun TOGA
Setelah dilakukan servei secara langsung ke lapangan,
dilihat bahwa TOGA terpelihara dengan baik (75%).
d) Evaluasi Menjaga Kebersihan Kebun TOGA
Setelah dilakukan survei secara langsung ke lapangan,
dilihat bahwa TOGA terjaga dengan baik (66,6%).
146
2. Evaluasi Dampak
a. Pembuatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
Berdasarkan hasil wawancara bersama tokoh masyarakat serta
observasi langsung dilapangan ditemukan bahwa lokasi TOGA
percontohan yang telah kami buat kurang terawat oleh masyarakat
tetapi pada pengaplikasiannya ada beberapa rumah di Desa Puasana
yang memilikin TOGA sendiri di pekarangan rumahnya setelah
dilakukannya pembuatan TOGA percontohan yang dilaksanakan pada
PBL I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
1) Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung yang memudahkan kami saat
melakukan evaluasi adalah tokoh masyarakat dan warga setempat
lebih terbuka kepada kami saat melakukan evaluasi sehingga data dan
informasi yang kami dapatkan lebih akurat dan terpercaya.Selain itu.
Warga menganggap bahwa adanya TOGA di pekarangan rumah itu
dapat bermanfaat bagi pemilik rumah maupun masyarakat di sekitar
TOGA tersebut.
2) Faktor Penghambat
Berdasrakan hasil evaluasi yang kami lakukan yang menjadi
penghambat adalah tempat penanaman TOGA yang kurang strategis
sehingga pemanfaatan TOGA percontohan tidak begitu baik. Selain
itu, penataan TOGA kurang rapih sehingga bercampur dengan tanaman
lain.
E. Evaluasi Intervensi Nonfisik
1. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan mengenai pengolahan dan pemisahan sampah yang baik
dan benar pada siswa/siswi SDN 10 Moramo Utara
1) Topik Penilaian
a) Pokok Bahasan : Penyuluhan mengenai pengolahan dan
pemisahan sampah yang baik dan benar
pada siswa/siswi SDN 10 Moramo Utara.
147
Kesimpulan:
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
149
b) Indikator Keberhasilan
Siswa-siswi TK SATAP Puasana dapat memahami dan
mampu menerapkan terkait perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) khususnya bagaimana cara mencuci tangan dengan baik
dan benar.
c) Prosedur Pengambilan Data
Proses pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan
memberikan Pre-Test dan Post-Test I sebelum dilakukan
penyuluhan pada PBL I dan kembali diberikan Post- Test II
pada PBL II yang menjadi acuan penilaian dan indikator
evaluasi.
3) Pelaksanaan Evaluasi
a) Jadwal Penilaian
Dilaksanakan pada PBL II tanggal 17 Januari 2023.
b) Petugas Pelaksana
151
Kesimpulan :
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan PHBS Cuci Tangan.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan
dari pre test dan post test 1 setelah dilakukan penyuluhan mengenai
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pelaksanaan kegiatan
senam cuci tangan di TK SATAP Puasana.
Kesimpulan:
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan PHBS Cuci Tangan.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan
dari pre test dan post test 2 setelah dilakukan penyuluhan mengenai
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pelaksanaan kegiatan
senam cuci tangan di TK SATAP Puasana.
Kesimpulan:
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan PHBS Cuci Tangan.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan
dari post test 1 dan post test 2 setelah dilakukan penyuluhan
153
Kesimpulan:
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan mengenai penyakit
hipertensi. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
pengetahuan dari pre test dan post test 1 setelah dilakukan penyuluhan
mengenai penyakit hipertensi pada masyarakat Desa Puasana.
Kesimpulan:
Keterangan :
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan mengenai penyakit
hipertensi. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
pengetahuan dari pre test dan post test 2 setelah dilakukan penyuluhan
mengenai penyakit hipertensi pada masyarakat Desa Puasana.
Kesimpulan:
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan mengenai penyakit
hipertensi. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
pengetahuan dari post test 1 dan post test 2 setelah dilakukan
156
a) Jadwal Penilaian
Dilaksanakan pada PBL II tanggal 20 Januari 2023.
b) Petugas Pelaksana
Mahasiswa PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Halu Oleo di Desa Puasana, Kecamatan Moramo
Utara.
c) Data yang Diperoleh
Responden pada kegiatan ini yaitu 20 orang. Dari hasil uji
yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS antara Pre-
Test dan Post-Test pengetahuan masyarakat Desa Puasana
mengenai pentingnya pemeriksaan darah dapat diketahui dengan
uji paired t test. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan 𝛼 (0,05),
maka diperoleh hipotesis sebegai berikut :
H0 = Tidak ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan.
H1 = Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan.
Keterangan :
H0 ditolak jika p < a
H1 ditolak jika p > a
Tabel 170 Hasil Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Darah
Pada Masyarakat Desa Puasana
Kelompok Perlakuan
Pengetahuan Mean ∆Mean t P
(SD) (Cl 95%)
Post test 1 5,850 1,106 18,349 0,000
Pre test (2,134) (5,403-4,297)
Kesimpulan:
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan pemeriksaan darah. Dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dari
pre test dan post test 1 setelah dilakukan kegiatan pemeriksaan darah
pada masyarakat Desa Puasana.
Kesimpulan:
Keterangan :
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan pemeriksaan darah. Dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dari
pre test dan post test 2 setelah dilakukan kegiatan pemeriksaan darah
pada masyarakat Desa Puasana.
Kesimpulan:
Hasil p = 0,000
a = 0,05
Jadi: p < a
Jadi, Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil dari a (0,005)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan pemeriksaan darah. Dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dari
159
dari a (0,05) sehingga H0 ditolak dan H1diterima. Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa/siswi
TK SATAP Puasana setelah dilakukan kegiatan. Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada masyarakat
Desa Puasana setelah dilakukan kegiatan.
Dari Pre-Test yang telah dilakukan pada PBL I dan Post-Test
II yang dilakukan pada PBL I, 20 responden secara keseluruhan pada
kegiatan peningkatan kesadaran diri untuk memeriksakan darah pada
masyarakat Desa Puasana. Hasil yang diperoleh, p (0,000) lebih kecil
dari a (0,05) sehingga H0 ditolak dan H1diterima. Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada masyarakat
Desa Puasana setelah dilakukan kegiatan.
Dari Post-Test I yang telah dilakukan pada PBL I dan Post-
Test II yang dilakukan pada PBL II. Hasil yang diperoleh, p (0,000)
lebih kecil dari a (0,05) sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Berarti
ada perbedaan pengetahuan antara Post-Test I dan Post-Test II dari
kegiatan peningkatan kesadaran diri untuk memeriksakan darah pada
masyarakat Desa Puasana karena pada Post-Test I dilakukan
intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai pentingnya memeriksakan darah, sehingga pada
Post-Test II Sebagian masyarakat masih mengingat apa yang telah di
sampaikan Ketika intervensi pada PBL II.
BAB VI
REKOMENDASI
Desa Puasana terletak diwilayah Kecamatan Moramo Utara Kabupaten
Konawe Selatan. Desa Puasana merupakan salah satu desa yang terletak di
wilayah Kecamatan Moramo Utara dengan jarak dari pusat pemerintahan kota ±
20 km, dengan topografi berada dipesisir pantai dan pembukitan, secara
keseluruhan luas wilayah Desa Puasana ± 40,80 km2 dimana jumlah keseluruhan
warga Desa Puasana 1216 KK atau 771 jiwa yang tersebar di empat dusun.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang terjadi di Desa Puasana yang
dilaksanakan pada saat PBL I, dimana ditemukan beberapa masalah-masalah
kesehatan yang terjadi di Desa Puasana yang mencakup kurangnya kepemilikan
tempat sampah yang memenuhi syarat, penyakit hipertensi, Kotoran hewan di
sekitar rumah, dan bahaya merokok. Namun saat dilaksanakan kegiatan
brainstorming bersama ketua RT/RW di Desa Puasana serta di dampingi kepala
Desa Puasana didapatkan tiga prioritas masalah kesehatan utama yang ada di Desa
Puasana yaitu prioritas pertama rata-rata warga Desa Puasana yang lanjut usia
memiliki penyakit hipertensi dikarenakan adanya perilaku tidak sehat, prioritas,
kedua rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah, hal ini
disebabkan kurangnya edukasi tentang pengolahan sampah, prioritas ketiga
kurangnya pemahaman mengenai dampak kotoran hewan bagi masyarakat
dikarenaka banyaknya hewan ternak sapi yang berserakan di sekitar perkarangan
rumah warga yang di biarkan saja serta belum adanya edukasi mengenai dampak
dari kotoran hewan yang berserakan dan solusi mengatasinya dan prioritas ke
empat kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok.
Pada Pengalaman Belajar Lapangan II dilakukan evaluasi terhadap
program-program intervensi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil survei
lapangan secara langsung, program intervensi nonfisik yang telah dilakukan
dalam hal evaluasi pengetahuan dan perubahan perilaku sudah tercapai. Terbukti
dari hasil survei kami melihat peningkat pengetahuan dengan cara pembagian
kuesioner.
163
164
B. Kepada Masyarakat
1. Diharapkan kepada masyarakat Desa Puasana agar mengikuti himbauan
pemerintah untuk rutin memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan
yang telah disediakan.
2. Diharapkan kepada masyarakat Desa Puasana untuk dapat memahami dan
membedakan jenis-jenis sampah sehingga tidak salah dalam penempatan
sampah menurut jenisnya
3. Diharapkan kepada masyarakat Desa Puasana untuk memanfaatkan dengan
baik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang telah disediakan.
4. Di harapkan kepada masyarakat Desa Puasana untuk memanfaatkan
tanaman toga untuk mencegah beberapa jenis penyakit salah satunya dapat
mengurangi terjadinya hipertensi.
5. Di harapkan masyarakat agar membuatkan kandang untuk hewan ternaknya
agar kotoran yang di timbulkan tidak berserakah
6. Diharapkan pada masyarakat dapat memanfaatkan intervensi yang kami
lakukan untuk mencegah berbagai kejadian penyakit terutama pada resiko
penyakit hipertensi
166
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi untuk pelaksanaan intervensi fisik dan non
fisik yang telah dilakukan dapat di Tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari evaluasi yang dilakukan yaitu intervensi fisik. Hasil dari evaluasi
tersebut yaitu berdasarkan hasil survey lapangan secara langsung, program
intervensi fisik “pembuatan tanaman obat keluarga (TOGA) percontohan”
yang telah tercapai pada pelaksanaan PBL I bisa tercapai. Keberhasilan
program ini dilihat dari hasil pengamatan langsung di lapangan bahwa dari 4
Dusun di Desa Puasana ada 4 rumah tangga yang mengadopsi pembuatan
TOGA di lingkungan rumah.
2. Dari evaluasi yang dilakukan yaitu intervensi non fisik yang berupa
penyuluhan terkait pengolahan sampah yang baik dan benar, penyuluhan
mengenai PHBS dan pelaksanaan kegiatan senam cuci tangan di TK
Puasana, penyuluhan mengenai penyakit hipertensi, dan pemeriksaan darah
gratis (kolesterol, gula darah, dan asam urat). Setelah dilakukan evaluasi
dengan menggunakan lembaran kuisioner post-test yang dilakukan pada
pelaksanaan PBL II bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah di
lakukannya ke-4 sosialisasi yang dilakukan pada pelaksanaan PBL I karena
semua responden masih mengingat dengan baik penyuluhan yang telah di
lakukan.
B. Saran
1. Kepada Pemerintah
a. Diharapkan kepada pihak pemerintah untuk terus terlibat dalam
pelaksanaan pertemuan untuk membahas mengenai masalah Kesehatan
masyarakat yang melibatkan tenaga Kesehatan dan aparat Desa Puasana
untuk mempererat hubungan antara pemerintahan dengan tenaga
Kesehatan.
167
Ansar, J., Dwinata, I., & Apriani.M. (2019). Determinan Kejadian Hipertensi
Pada Pengujung Posbindu Di Wilayah Kerja Puskesmas Ballaparang
Kota Makassar. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan ( JNIK ), 1(3), 28–
35.
Apriyanti, Y., Lorita, E., & Yusuarsono, Y. (2019). Kualitas Pelayanan Kesehatan
Di Pusat Kesehatan Masyarakat Kembang Seri Kecamatan Talang
Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Profesional: Jurnal Komunikasi
DanAdministrasi Publik, 6(1), 72–80.
https://doi.org/10.37676/professional.vi1.839
Birawida, A. B., dkk. 2020. Sanitasi Dan Keberadaan Bakteri Pada Air Minum
Dengan Risiko Diare Di Pulau Barrang Lompo. Jurnal Nasional Ilmu
Kesehatan (JNIK). 3(1): 1-13.
Dobiki, Joflius. 2018. Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan di Pulau
Kumo dan Pulau Kakara di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal
Spasial. 5(2): 220-228.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 747/Menkes/ SK/VI/2007 tentang Pedoman
Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta: Depkes.
Effendi, R., Salsabila, H., & Malik, A. (2018). Pemahaman tentang Lingkungan
Berkelanjutan. Jurnal Departemen Arsitektur, 18(2), 75–82.
Faihatul Mukhbitin. (2018). Gambaran Kejadian Karies Gigi pada Siswa Kelas 3
SD. Jurnal Promkes, 6(2), 155–166.
Fuadah, F., & Sianipar, I. (2018). Ilmu Kesehatan, Mencegah Penyakit Dan
Memperpanjang Hidup. Jurnal Kesehatan Stikes Muhammadiyah
CIiamis, 6(1), 47–55. https://doi.org/10.52221/jurkes.v6i1.59
Hestiana, D. W. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan
Dalam Pengelolaan Diet Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Kota Semarang. Jurnal Of Health Education, 2(2), 138–
145.
168
169
Jumadewi, Asri dkk. 2021. Edukasi Sanitasi Air Bersih di Lingkungan Perumahan
Daerah Rawan Banji. Jurnal Pengabfian pada Masyarakat. 3(1): 15-
21.
Kirana, C., Suhadi, S., & Yasnani, Y. 2019. Analisis Perilaku Sanitasi
Lingkungan Pada Penggunaan Jamban Masyarakat Suku Bajo Di
Wilayah Pesisir Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi
Kabupaten Muna Barat Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat. 4(2).
Melvani, R. P., Zulkifli, H., & Faizal, M. (2019). Analisis Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Diare Balita Di Kelurahan Karyajaya
Kota Palembang. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan),
4(1), 57–68. https://doi.org/10.30829/jumantik.v4i1.4052
Misdayanti, Suwanti. 2021. Gambaran Sanitasi Lingkungan pada Masyarakat
Pesisir Desa Bajo Indah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6(1): 19-29.
Padila, P., Febriawati, H., Andri, J., & Dori, R. A. (2019). Perawatan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita. Jurnal Kesmas
Asclepius, 1(1), 25–34. https://doi.org/10.31539/jka.v1i1.526
Pratiwi, A. D. (2020). Efek Gastroprotektor Madu Terhadap Penyembuhan Tukak
Lambung. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 512–516.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.340
Rahmawati. (2021). Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Ridwan, M. A., Maulana, A., Syahputera, A. R., & Ulfani, M. (2020). Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Periodontal Menggunakan Metode Dempster
– Shafer. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer,
11(2), 594–607. https://doi.org/10.24176/simet.v11i2.5322
Srisantyorini, T., & Cahyaningsih, N. F. (2019). Analisis Kejadian Penyakit Kulit
pada Pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST )
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi.
Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(2), 135–147.
170
Wahyuni, V. K., Agustina, M., Tri, E., & Novitasari, D. (2020). Perbedaan
Bakteri Tahan Asam Sebelum Dan Sesudah Pengobatan Tuberkolosis
Paru Dengan Strayegi Directly Observed Treatment Shortcourse.
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 4(1), 37–42.
Widjaja, E., & Singgih, R. (2021). Vulvitis : Gambaran Klinis , Etiologi dan
Pilihan Pengobatan ( Tinjauan literatur ). Jurnal Sains Dan Teknologi,
8(1), 79–87.
171
DOKUMENTASI
Gambar 3. Kegiatan Pre-test dan Post test tentang sampah di SDN 10 MORAMO
UTARA
Gambar 6. Evaluasi Program non Fisik Fre-test & post test tentang Hipertensi
174
LAMPIRAN
No NIM NAMA
1. J1A120320 MIFTAHUL FAJRI M
2. J1A120318 MAKBUL SANWAR JASA
3. J1A120277 ASRI WAHYUNI
4. J1A120276 ASMAUL HUSNA
5. J1A120023 FITRI HANDAYANI
6. J1A120021 FENI YASINTA MANGALLA
7. J1A120024 FITRIANI
8. J1A120150 FEBRYANI AMIN
9. J1A120147 FARRAZ APRILLA FAHRANI
10. J1A120146 ERICA CAROLINE
11. J1A120212 RAHMA NINGSIH AMELIA
12. J1A120213 RAIHANA SARI
13. J1A120214 RANI SULISTINA
14. J1A120088 SYABANIAH HAQ
15. J1A120087 SURATUL MAIDA
16. J1A120086 SULIATIA HADI
17. J1A118197 ASMIATI ARIF
18. J1A120275 ARJUN
Lampiran 2. Daftar Nama Anggota Kelompok 6 PBL II
177
b. Salah
4. Apakah mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan
darah meningkat?
a. Benar
b. Salah
5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar, usaha lain untuk mencegah
tekanan darah tinggi adalah olahraga secara teratur?
a. Benar
b. Salah
6. Apakah stroke merupakan komplikasi dari hipertensi?
a. Benar
b. Salah
7. Apakah sakit kepala, stress dan kelelahan merupakan salah satu penyebab
hipertensi?
a. Benar
b. Salah
8. Apakah mengkonsumsi garam lebih dari satu sendok teh perhari dapat
mengakibatkan hipertensi?
a. Benar
b. Salah
9. Apakah stress merupakan salah satu cara untuk mencegah tekanan darah
tinggi?
a. Benar
b. Salah
10. Apakah seseorang yang rajin mengonsumsi makanan cepat saji/junk food
lebih beresiko terkena hipertensi?
a. Benar
b. Salah
Lampiran 9. Kuisioner pre test dan post test PHBS cuci tangan
182
Lampiran 10. Kuisioner pre test dan post test edukasi terkait sampah
183
Lampiran 12. Master Data Hasil Wawancara Survei Cepat Pre-Test & Post Test
jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
hubungan responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
suami/istri
5 5.0 5.0 100.0
responden
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
status kawin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
jenis pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
186
pernah sekolah
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
prasekola
4 4.0 4.0 5.0
h
SD 32 32.0 32.0 37.0
SMP 16 16.0 16.0 53.0
SMA 41 41.0 41.0 94.0
Universita
5 5.0 5.0 99.0
s
tidak tahu 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
188
milik orang
10 10.0 10.0 100.0
tua/keluarga
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
jenis rumah
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
range penghasilan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Rp.500.000 -
36 36.0 36.0 47.0
Rp.1.500.000
> Rp.1.500.000 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frequen Valid
cy Percent Percent Cumulative Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
196
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Status PIS-PK
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
199
dokter spesialis
6 6.0 6.0 87.0
kebidanan
bidan 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
ditimbang berat
2 2.0 2.0 83.0
badannya
12489 1 1.0 1.0 84.0
1245689 2 2.0 2.0 86.0
1234568911 4 4.0 4.0 90.0
1458110000 2 2.0 2.0 92.0
12345678911 3 3.0 3.0 95.0
123456781112 1 1.0 1.0 96.0
1234567891011 1 1.0 1.0 97.0
123000000000000 2 2.0 2.0 99.0
1.23e+019 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
201
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
dokter spesialis
4 4.0 4.0 85.0
kebidanan
Bidan 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
susu formula/susu
6 6.0 6.0 99.0
bayi
Madu 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
anak menjadi
3 3.0 3.0 49.0
bodoh
lainnya 3 3.0 3.0 52.0
5 3 3.0 3.0 55.0
tidak tahu 44 44.0 44.0 99.0
12 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
211
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulativ
Frequency Percent Percent e Percent
Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
jenis jamban
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
jenis jamban
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
dibuang ke
5 5.0 5.0 40.0
kali/sungai
dibuang ke laut 2 2.0 2.0 42.0
Dibakar 56 56.0 56.0 98.0
Lainnya 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
kepemilikan SPAL
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent