Anda di halaman 1dari 62

Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat

INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN LUMAJANG

Islami dan Unggul

SURAT TUGAS PENGABDIAN


L.2/03/LP3M-IAIS/IX/2020

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I


NIY : 19870512146066
Jabatan : Ketua LP3M IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang
Memberikan tugas kepada:

Nama : 1. Bambang Subahri, M.Si (NIY. 9890705 14 6 082)


: 2. Aang Burhanuddin, M.A (NIY. 19850519146076)

Tempat Tugas : Prodi BKI Fak. Dakwah dan Komunikasi Islam IAI Syarifuddin
: Prodi BKI Fak. Dakwah dan Komunikasi Islam IAI Syarifuddin

Judul Pengabdian: Pemberdayaan Masyarakat Dalam Optimalisasi


Lingkungan Sehat

Demikian surat tugas ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya

Lumajang, 10 Oktober 2020

Ketua LP3M,

Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I


NIY. 19870512146066
Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN LUMAJANG

Islami dan Unggul

SURAT KETERANGAN PENGABDIAN


L.2/02/LP3M-IAIS/XI/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I


NIY : 19870512146066
Jabatan : Ketua LP3M IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang

menerangkan dengan sebenarnya bahwa:

Nama : 1. Bambang Subahri, M.Si (NIY. 9890705 14 6 082)


: 2. Aang Burhanuddin, M.A (NIY. 19850519146076)

Tempat Tugas : Prodi BKI Fak. Dakwah dan Komunikasi Islam IAI Syarifuddin
: Prodi BKI Fak. Dakwah dan Komunikasi Islam IAI Syarifuddin

Judul Pengabdian: Pemberdayaan Masyarakat Dalam Optimalisasi


Lingkungan Sehat

Benar-benar telah melakukan Pengabdian pada Masyarakat dari bulan


September-Januari 2021

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya
Lumajang, 10 November 2021

Ketua LP3M,

Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I


NIY. 19870512146066
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM OPTIMALISASI
LINGKUNGAN SEHAT
Pendampingan Masyarakat Terhadap Pengoptimalan Lingkungan Sehat
Di Desa Papringan Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang Jawa Timur

Laporan Pengabdian Berbasis PAR


(Participatory Action Research)
IAI Syarifuddin Wonorejo Tahun 2020
Desa Bedayu Talang Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang

Oleh:

Bambang Subahri, S. Psi., M. Si NIY. 19890705 14 6 082


Aang Burhanuddin, S.Pd.I., M.A NIY. 19850519146076

LEMBAGA PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN


MASYARAKAT (LP3M)
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN WONOREJO LUMAJANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur senantiasa


terpanjatkan kehadirat Allah SWT.

Selanjutnya sebagai makhluk yang diciptakan dengan keterbatasan


oleh sang maha sempurna tanpa cela Allah SWT, maka begitu pula dalam
penulisan laporan pengabdian masyarakat ini tentu masih banyak kesalahan-
kesalahan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
ada dalam diri peneliti.Oleh karena itu, demi kesempurnaan penelitian ini,
maka peneliti menyadari diperlukan masukan- masukan dari pembaca yang
budiman baik yang berupa kritik dan saran sehingga mampu
menyempurnakan kekurangan dan kesalahan yang ada dalam penelitian ini.
Ungkapan terima kasih kepada:

1. Rektor IAI Syarifuddin yang telah memberikan kesempatan kepada


peneliti untuk melakukan penelitian.
2. LP3M sebagai wadah diskusi sehingga terselesaikannya pengabdian
masyarakat ini.
3. Sahabat-sahabat dosen di lingkungan IAI Syarifuddin Lumajang,
terimakasih atas motivasi dan pengertiannya walaupun banyak aral
melitang namun kesabaran dan doanya selalu menyertai langkah kami
dalam merampungkan laporan pengabdian masyarakat ini. Semoga
Allah SWT membalas dengan yang lebih baik nan setimpal. Amin.
Akhirnya hanya kepada Allah-lah peneliti bermunajat memohon
taufiq dan hidayah-Nya. Semoga penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi
peneliti tetapijuga bermanfaat bagi khazanah keilmuan pembaca. Amin.

ii
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi

BAB I STUDI PENDAHULUAN PRA PENGABDIAN

A.Latar Belakang .................................................................................. 1


B.Data Umum Desa Papringan ............................................................. 2
C.Data Monografi Desa Papringan ....................................................... 6

BAB II PROBLEMATIKA MASYARAKAT DESA PAPRINGAN

A.Permasalahan Ekonomi ................................................................... 14


B. Permasalahan Kesehatan ................................................................ 17
D. Permasalahan Keagamaan.............................................................. 18
E. Permasalahan Pendidikan ............................................................... 24
F. Permasalahan Sarana Prasarana ...................................................... 26

BAB III PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH

A.Signifikasi Masalah ......................................................................... 31


B.Perencanaan Program Pemecahan Masalah .................................... 36

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

A.Menggali Referensi ......................................................................... 45


B.Mengatasi Sampah Berserakan dan Kotoran Sapi di Aliran
Sungai ............................................................................................. 46
C.Hasil Pendampingan ........................................................................ 48
D.Pendampingan Berkelanjutan ......................................................... 49

BAB V REFLEKSI ......................................................................................... 50

BAB VI PENUTUP DAN REKOMENDASI ................................................ 52

iii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 01.1 Perbatasan Desa Papringan sebelah barat dengan Desa Tegalrandu
............................................................................................................................... 2

Gambar 01.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Papringan ............................ 5

Gambar 01.3 Peta Desa Papringan ........................................................................ 8

Gambar 01.4 Proses Pembuatan General Mapping .............................................. 9

Gamabar 01.5 General Mapping Desa Papringan ................................................ 9

Gambar 02.1 General Mapping Dusun Krajan Desa Papringan ........................... 11

Gambar 02.2 Proses Trus building untuk mengetahui kegiatan harian (Daily
Routine) masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan ............................................ 12

Gambar 02.3 Jadwal Kegiatan Harian (Daily Routine) Mayarakat Desa Papringan
............................................................................................................................... 13

Gambar 02.4 Observasi Rumah Usaha Pengepul Pinang dan produksi aneka kripik
Barokah ................................................................................................................. 14

Gambar 02.5 Thematic Mapping Perekonomian .................................................. 15

Gambar 02.6 Observasi Lahan Persawahan dan Ladang Desa Papringan ............ 15

Gambar 02.7 Transectoral Dusun Krajan Desa Papringan ................................... 16

Gambar 02.8 Tempat Praktik Keperawatn Mandiri Desa Papringan .................... 17

Gambar 02.9 Pembuangan Sampah dan Kotoran Sapi di Sungai ......................... 18

Gambar 02.10 Kegiatan Keagamaan (Bapak-Bapak) Desa Papringan ................. 19

Gambar 02.11 Kegiatan Selametan Bulan Rasul Desa Papringan ........................ 19

v
Gambar 02.12 Kegiatan Muslimatan Desa Papringan .......................................... 20

Gambar 02.13 Masjid Al-falah dan Struktur Pengurus Masjid

Desa Papringan...................................................................................................... 21

Gambar 02.14 Sholat berjama’ah di Masjid al-Falah Desa Papringan ................ 22

Gambar 02.15 Kegiatan Tematic Mapping mengenai Mushollah yang aktif

dan tidak aktif di Desa Papringan ......................................................................... 22

Gambar 02.16 Hasil Tematic Mapping mengenai Mushollah yang aktif dan

tidak aktif di Desa Papringan ................................................................................ 23

Gambar 02.17 Kegiatan Belajar Mengaji di Dusun Krajan .................................. 23

Gambar 02.18 Kegiatan Belajar di Madrasah Diniyah Darut Tauhid Desa


Papringan .............................................................................................................. 25

Gambar 02.19 SD Papringan 01 yang Kurang peminatnya .................................. 26

Gambar 02.20 Jalan Utama Gunung Puji yang ada di Kurangnya Lampu
Penerangan ............................................................................................................ 27

Gambar 02.21 Thematic Penerangan Jalan Dusun Krajan Desa Papringan.......... 27

Gambar 02.22 Penampuang Air Sumber lokasi Dusun Gunung Kenek

Desa Papringan...................................................................................................... 28

Gambar 02.23 Pembuangan sampah di tepi jalan ................................................. 29

Gambar 02.24 Pembuangan Kotoran sapi aliran sungai ....................................... 29

Gambar 02.25 Gedung Tempat Produksi Limbah Kotoran Sapi yang Macet

ada di RT 02 Dusun Krajan Desa Papringan ........................................................ 30

Gambar 03.1 Proses Pembuatan Thematic Mapping oleh Masyarakat

Desa Papringan...................................................................................................... 32

Gambar 03.2 Observasi mengenai jumlah sapi dalam satu kepemilikan .............. 33

Gambar 03.3 Tematic Mapping rumah pemilik sapi yang membuang

vi
kotoran ke sungai dan tempat pembuangan sampah Desa Papringan ................... 33

Gambar 03.4 Observasi Sampah Berserakan dan aliran sungai yang kotor

Dengan kotoran sapi .............................................................................................. 34

Gambar 03.5 Observasi Masyarakat Membuang Kotoran Sapi Ke Sungai .......... 34

Gambar 03.6 FGD bersama masyarakat Dusun Krajan ........................................ 37

Gambar 03.7 FGD bersama Bapak-bapak Sarwean ............................................. 38

Gambar 03.8 FGD Bersama-Sama Ibu Muslimat Terkait Solusi Menjaga


Lingkungan Sekitar ............................................................................................... 38

Gambar 03.9 FGD besar bersama aparatur desa dan masyarakat di Balai Desa
Papringan .............................................................................................................. 40

Gambar 03.10 Analisis Pohon Masalah ................................................................ 41

Gambar 03.11 Analisis Pohon Harapan Sampah .................................................. 43

Gambar 03.12 Diagram Venn kepedulian Lingkungan Sehat Dusun Krajan

Desa Papringan..................................................................................................... 44

Gambar 04.1 Diskusi Mengenai Pelaksanaan Kerja Bakti ................................... 46

Gambar 04.2 Kerja Bakti Warga Dusun Krajan Desa Papringan ........................ 47

Gambar 04.3 Pembuatan satir untuk pemanfaatan sungai .................................... 48

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Periode Kepemimpinan Kepala Desa Papringan ....................... 3

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ..................................................... 6

Tabel 1.3 Jenis Mata Pencaharian Masyarakat ..................................................... 7

Tabel 3.1 Trend And Change Sampah di Desa Papringan .................................... 35

viii
BAB I
STUDI PENDAHULUAN PRA PENGABDIAN
A. Latar Belakang
Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut merupakan inti dari
pembelajaran yang ada di kampus IAI Syarifuddin Lumajang. Maka untuk
dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut, IAI Syarifuddin
Lumajang menyusun sebuah program kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap
Dosen di lingkungan IAI Syarifuddin Lumajang.
Pada tahun 2020 ini IAI Syarifuddin Lumajang menerapkan konsep
Participatory Action Research (PAR) yang ideal, yang mana pengabdian
berbasis Participatori Action Reseach (PAR) adalah metode riset yang
dilaksanakan secara partisipatif diantara masyarakat dalam suatu komunitas
untuk mendorong tejadinya aksi-aksi transformatif yang melakukan perubahan
kondisi hidup yang menjadi lebih baik. Metode PAR yang digunakan dalam
pendekatan pengabdian merupakan perdekatan epistimologis dengan
positivisme, anti positivisme melahirkan banyak disiplin ilmu pengetahuan dan
paradigma baru.1
Paulo Freire menjelaskan bahwa proses dehumanisasi tentang
kesadaran atau pandangan hidup masyarakat tentang diri mereka sendiri dan
freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi 3 golongan diantaranya: 2
1. Kesadaran Magis yang merupakan kesadaran manusia yang paling
determinis, seseorang tidak mampu memahami realitas dirinya sendiri;
2. Kesadaran Naif yang merupakan kesadaran yang dianggap sebagai penentu
perubahan social manusia;
3. Kesadaran Kritis merupakan kesadaran paling ideal diantara kesadaran yang
lainnya.
Mengenai keadaan di suatu Desa, banyak sekali kaum awam yang
hanya mengandalkan takdir Tuhan semata, dan berfikir bahwa semua yang

1
Rektor IAI Syarifuddin, Pedoman Pengabdian Participatory Action Research, (Lumajang:
LP3M, 2020), 3.
2
Paulo Freire, Politik Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), 135-137.

1
2

telah ditakdirkan itulah yang didapat, karena apa?, manusia memiliki tiga
kesadaran diri seperti yang dikemukakan oleh Paulo Freire yaitu, kesadaran
naif, kesadaran magic, kesadaran kritis. Dari sinilah problem dalam masyarakat
muncul.
B. Data Umum Desa Papringan
Desa Papringan merupakan salah satu Desa yang berada di kecamatan
Klakah, kabupaten Lumajang. Dan terletak diujung timur dari kecamatan
Klakah dengan jarak tempuh dari kantor kecamatan -+5 Km. Topografi atau
bentang lahan Desa Papringan merupakan dataran tinggi dan dataran rendah
yang luasnya 555 Ha.3

Gambar 01.1
Perbatasan Desa Papringan sebelah barat dengan Desa Tegalrandu
Nama Desa Papringan berawal dari kata Perrengan (Red.Madura) yang
artinya Desa yang banyak pohon bambunya. Berdasarkan cerita asal usul dari
masyarakat bahwa Desa Papringan awal mulanya adalah rimbunan pohon
bambu yang kemudian ditebang dan dijadikan pemukiman dan tempat
bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.4
Desa Papringan telah mengalami setidaknya 7 kali pergantian kepala
Desa hingga dipimpin oleh Bapak Dulajis sebagai kepala Desa. Adapun daftar
Kepala Desa yang menjabat dari awal hingga sekarang ialah sebagai berikut:

3
Arsip Desa Papringan Tahun 2020 diakses Selasa 17 November 2020. Wawancara Bapak
Mahfut, (IRj.03/2) rabu 18/11/20. 15.00 WIB, 96. Wawancara Sukur (BA.02/1) selasa 17/11/20.
08.00 WIB, 2. Wawancara Bapak Mahfut (DI.03/2) rabu 18/11/20, 19.30 WIB, 48.
4
Wawancara Bu Nurasan (IRj. 02/2) selasa 17/11/20. 09.30 WIB, 93. Wawancara Bapak Hori
(DI.02/2) selasa 17/11/20 10:00 WIB, 45. Wawancara Bapak Hori (VA.02/2) selasa 17/11/20.
10.00 WIB, 269.
3

Tabel 1.1
Daftar Periode Kepemimpinan Kepala Desa Papringan5
NO NAMA KEPALA DESA PERIODE
1 Rasminten I
2 Mili II
3 Rejosari III
4 Kyai Patmi IV
5 Sasmito V
6 Rokso VI
7 Dulajis VII

Kepala Desa atau sebutan lain sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Pemerintah Desa, adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga
Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Masa jabatan kepala Desa yaitu 6 tahun, dan dapat diperpanjang sampai 3 kali
selama masa jabatan berikutnya.

Masa kepemimpinan Bapak Dulajis di Desa Papringan tidak


mempunyai SEKDES sejak periode ke dua sampai sekarang, sehingga dalam
menjalankan roda pemerintahannya dibantu oleh Kepala Kaur dan Kepala
Seksi.6

Adapun struktur pemerintahan Desa Papringan yang berlaku saat ini


meliputi pemerintah Desa, badan permusyawaratan Desa, lembaga
kemasyarakatan Desa dan skema pelayanan sebagai berikut:

5
Arsip Desa Papringan Tahun 2020 diakses Selasa 15 Desember 2020. Wawancara Bapak Mahfut
(IRj.03/2), Rabu 18/11/20. 15.00 WIB, 96.
6
Wawancara Bapak Salihan (SA. 04/1) kamis 19/11/20. 0 7.30 WIB, 224.
4

Kelapa Desa
Dulajis

BPD
Priyo Siswono Sekretaris Desa
-

KaurKeungan Kaur Umum dan Kaur Perencanaan


Suwandi TU Waki
Ahmad

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Pemerintahan Kesejahteraan Pelayanan
Nanang Kosim Mahfut -

Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun


Krajan Godean Gunung Kenek Ranulading
M.Ibrohim M. Juhari - -

Gambar 01.2
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Papringan7

7
Arsip Desa Papringan diakses Kamis 19 November 2020. Wawancara Bapak Mahfut (IRj.03/2) Rabu 18/11/20.15.00 WIB, 96.
5

C. Data Monografi Dasa Papringan


Desa Papringan mempunyai 4 dusun, yaitu; Dusun Krajan, Dusun
Gunung Kenek, Dusun Godean dan Dusun Ranulading. Desa Papringan terdiri
4 RW dan 15 RT.8 Berdasarkan jumlah penduduk Desa Papringan 2.753 jiwa
dengan rincian Dusun Krajan 728 jiwa, Dusun Godean 855 jiwa, Dusun
Gunung Kenek 725 jiwa dan Dusun Ranu Lading 445 jiwa.9
Sedangkan untuk jumlah penduduk Dusun Krajan ada 728 Jiwa dengan
rincian 315 jiwa laki-laki dan 413 jiwa perempuan dalam 212 KK.10 Adapun
rincian jumlah penduduk menurut usia di Desa Papringan dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
NO USIA JUMLAH
1 0 - 4 Tahun 50 Jiwa
2 5 -16 Tahun 76 Jiwa
3 17 - 26 Tahun 282 Jiwa
4 27 - 40 Tahun 140 Jiwa
5 41 - 56 Tahun 100 Jiwa
6 57 ke atas 80 Jiwa

Dari data di atas tampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 17-
26 tahun Desa Papringan sekitar 282 jiwa. Hal ini merupakan modal berharga
bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM (Sumber Daya Manusia). Dengan

8
Wawancara Bapak Sarep (IRj.02/1) Selasa 17/11/20. 08.00 WIB, 91. Wawancara Bapak Dulajis
(DI.01/1) senin 16/11/20 10:13 WIB, 41. Wawancara Bapak Dulajis (VA.01/1) senin 16/11/20
10:13 WIB, 265.
9
Arsip Desa Papringan Tahun 2020 diakses Selasa 17 November 2020. (IRj. 02/3) Selasa
17/11/20. 20.00 WIB, 94.
10
Arsip Desa Papringan Tahun 2020 diakses Selasa 17 November 2020. Wawancara Bapak
Mahfut (IRj. 02/3) Selasa 17/11/20. 20.00 WIB, hal 94. Wawancara Bapak Mahfut (DI.03/2) Rabu
18/11/20 19:30 WIB, 48.
6

cara membuat pelatihan kerja atau yang lainnya, Sehingga dapat menjadi
sumber untuk lebih memprogres keadaan Desa Papringan.11
Mata pencaharian masyarakat Papringan mayoritas adalah petani
dengan jumlah 105 KK. Sedangkan buruh tani berjumlah 87 KK, wiraswasta
berjumlah 20 KK. Petani dan buruh tani di dusun ini lebih banyak dari
wiraswasta, sebab dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari orang Desa dekat
dengan alam.12 Adapun jenis-jenis mata pencaharian masyarakat Desa
Papringan terdapat sebagai mana tabel berikut:
Tabel 1.3
Jenis Mata Pencaharian Masyarakat
NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH KK
1 Petani 105
2 Buruh Tani 87
3 Wiraswasta 20

Berdasarkan tabel di atas tingkat kemiskinan di Desa Papringan


termasuk sedang. Dari jumlah 212 KK, sejumlah 92 KK tercatat dari warga
yang mendapatkan bantuan.

11
Arsip Desa Papringan Tahun 2020 diakses Selasa 17 Desember 2020.(IRj. 02/3) Selasa
17/11/20. 20.00 WIB, 94.
12
Wawancara Bapak Salihan (MF. 04/1) kamis 19/11/20. Wawancara Ibu Selamet (DI. 06/1) sabtu
21/11/20, 10:00 WIB, 51.
7

Gambar 01.3
Peta Desa Papringan
Secara geografis Desa Papringan terletak pada batas wilyah :

1. Sebelah Utara : Desa Sumberpetung


2. Sebelah Barat : Desa Tegalrandu
3. Sebelah Selatan : Desa Ranupakis, Desa Duren dan Desa
Sumberwringin
4. Sebelah Timur : Kaki Gunung Lemongan.13

Untuk mengetahui keadaan masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan


kami melakukan proses pembuatan General Mapping bersama dengan
masyarakat. Sebagaimana gambar berikut:

13
Wawancara Bapak Sarep (IRj.02/1) Selasa 17/11/20. 08.00 WIB, 91. Wawancara Bapak Dulajis
(DI.01/1) senin 16/11/20 10:13 WIB, l 41. Wawancara Bapak Dulajis (VA.01/1) senin 16/11/20
10:13 WIB, 265.
8

Gambar 01.4
Proses Pembuatan General Mapping oleh Masyarakat Desa Papringan

Gambar 01.5
General Mapping Desa Papringan

Dari gambar di atas menjelaskan bahwa Desa Papringan cukup luas dan
tempatnya strategis karena Desa Papringan terletak pada jalan besar yang
menghubungkan antara Desa Tegalrandu dan Desa Sumberpetung, selain itu
memiliki 15 sumur, 2 tempat usaha dan mayoritas memelihara ternak sapi.
Untuk mendapatkan mengenai keadaan Desa Papringan tidak hanya
melalui denah atau peta yang ada dalam arsip desa tetapi juga melalui
wawancara dengan masyarakat. Hasil dari penuturan ibu Slamet dan Bapak
Ibrohim menyatakan jika peta Desa Papringan yang ada di arsip Desa
9

Papringan itu lebih menyatakan tempat fasilitas umum sedangkan peta hasil
General Mapping lebih lengkap mulai dari fasilitas umum, lahan dan juga
mengenai permasalahan sosial.14

14
Wawancara Ibu Slamet (VA.06/1) sabtu 21/11/20 12:00 WIB, 272. Wawancara Ibu Slamet
(MR.09/1) 22/11/20 11:00 WIB, 188.
BAB II
PROBLEMATIKA MASYARAKAT
DESA PAPRINGAN

Pada minggu pertama Participatory Action Research (PAR) di Desa


Papringa dalam mengikuti Proses To Know (Mengetahui situasi Kehidupan
Komunitas). Maka upaya yang dilakukan adalah Trust Building sesuai
penempatan kelompok. Dalam melakukan Trust Building peserta PENGABDIAN
bersama masyarakat menemukan beberapa permasalahan, mulai dari masalah
dalam bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang keagaman, bidang pendidikan
dan bidang sarana prasarana yang telah terdapat di gambar hasil Ganeral
Mapping. Berikut merupakan gambar General Mapping.

Gambar 02.1
General Mapping Dusun Krajan Desa
Daerah RT 01 yang diketuai oleh Bapak Ersadi terletak di perbatasan
Desa Papringan dan Desa Tegalrandu sampai pertigaan jalan ke arah Desa
Sumberpetung15, daerah RT 02 terletak sebelah timur jalan pertigaan utama
menuju Desa Sumberpetung sampai sebelah timur perbatasan dusun Gunung

15
Wawancara Bapak Ahmad (MR.01/1) senin 16/11/20. 09:30 WIB, 178. Wawancara Bapak
Dulajis(BA.01/1) senin 16/11/20 08:30 WIB,1.

10
11

Kenek dan daerah RT 03 terletak sebelah utara Desa Papringan yang berbatasan
dengan Desa Sumberpetung.16
Berdasarkan hasil Trus Building maka dapat dilihat melalui kegiatan
harian (Daily Routine) masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan adalah sebagai
berikut:

Gambar 02.2
Proses Trus building untuk mengetahui kegiatan harian (Daily Routine)
masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan

16
Wawancara Bapak Hori (MF.02/2) selasa 17/11/20 10:00 WIB, 141. Wawancara Bapak Sarep
(ZM.02/3) selasa 17/11/20 14:20 WIB, 312.
12

Gambar 02.3
Jadwal Kegiatan Harian (Daily Routine) Mayarakat Desa Papringan

Masyarakat Dusun Papringan ketika pagi sangat sulit ditemui, dilihat dari
penuturan Ibu Ela, bahwa masyarakat Dusun Papringan lebih banyak berada di
luar rumah saat pagi hingga siang hari, hal itu disebabkan masyarakat pergi ke
sawah atau ladang untuk bercocok tanam, masyarakat mulai beraktifitas mulai
pukul 06.00 WIB hingga sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Hal yang sama juga
diungkapkan oleh Ibu Lia.17
Trust building yang merupakan langkah awal dalam melakukan To
Know, maka selama sekitar 2-13 hari terhitung setelah pemberangkatan
PENGABDIAN, proses tersebut menemukan beberapa permasalahan sosial yang
dikeluhkan oleh masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan, adapun permasalahan
tersebut adalah sebagai berikut:

17
Wawancara Ibu Ela (DI.09/1) selasa, 24/11/20, 13:00 WIB, 53. Wawancara Ibu Lia (VA.01/2)
senin16/11/20 13:30 WIB, 266. Wawancara Ibu Ela (MR.10/1) selasa 24/11/20 12:30 WIB, 189.
13

A. Permasalahan Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu yang menerapkan cara-cara menghasilkan,
mengedarkan, membagi serta memakai barang dan jasa dalam masyarakat
sehigga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik-baiknya.
Perekonomian masyarakat Desa Papringan, sebagian besar masyarakat
bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani dan wiraswasta. Selain itu,
banyak masyarakat yang merantau karena penghasilan di desa tidak mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Untuk wiraswasta masyarakat dominan diperdagangan
seperti pengepul pinang, produksi kripik dan kelapa muda. Hal ini juga
dikuatkan oleh penuturan ibu Ela, bahwa warga di dusun ini ketika pagi pergi
kesawah atau ladang masing-masing.18

Gambar 02.4
Observasi Rumah Usaha Pengepul Pinang dan produksi aneka kripik
Barokah.19
Selain melakukan observasi untuk memngetahui tempat usaha yang ada
di Dusun Kraja Desa Papringan peserta PENGABDIAN bersama masyarakat
membuat Thematic Mapping, yang nama menghasilkan bahwa Dusun Krajan
terdapat 4 tempat usaha, yaitu terdiri dari tempat usaha proses penyurtiran air
liur walet, pengepul pinang, produksi aneka kripik dan pengepul kelapa

18
Wawancara Ibu Bebun (IRj.04/1) Kamis 19/11/20, 09.00 WIB, 98. Wawancara Bapak Mamad
(ZM 10/1), rabu 25/11/20, 09:40 WIB, 321.
19
Wawancara Bapak Adi (SA.9/2) selasa 24/11/20, 10:00 WIB, 229. Wawancara Bapak Adi
(Irj.9/2) selasa 24/11/20, 10:00 WIB, 107.
14

muda.20 Berdasarkan penuturan Ibu Ela semenjak adanya covid 19 dalam usaha
penjualan pinang terkendala dan mengalami kemacetan.21

Gambar 02.5
Thematic Mapping Perekonomian

Gambar 02.6
Observasi Lahan Persawahan dan Ladang Desa Papringan

20
Wawancara Ibu Aziz (SA.1/1) selnin 16/11/20, 15:00 WIB, 221. Wawancara Bapak Hori
(MF.2/2) selasa 17/11/20, 10:00 WIB, 141.
21
Wawancara Ibu Ela (VA.9/2) selasa 24/11/20, 13:30 WIB, 275. Wawancara Ibu Ela (MR.10/1)
selasa 24/11/20 12:30 WIB, 189. Wawancara Ibu Ela (ZM.9/1) selasa 24/11/20 13:30 WIB, 319.
15

Desa Papringan termasuk daerah yang memiliki tekstur tanah yang


subur hal ini terbukti dengan berbagai macam hasil pertanian yang dapat
dihasilkan dari Desa Papringan khususnya seperti padi, jagung, cabai, sengon,
buah-buahan dan ubi-ubian. Saat melakukan general mapping diperoleh data
bahwa sumber mata pencaharian masyarakat Desa Papringan khususnya
menggantungkan hidup sebagai petani yang mayoritas bercocok tanam sesuai
musim seperti cabai, padi dan lainnya.

Gambar 02.7
Transectoral Dusun Krajan Desa Papringan

Hal ini dapat dilihat saat observasi menyusuri sawah bersama


masyarakat. Menurut penuturan Ibu Misna setiap 4 bulan diakhir tahun
masyarakat Papringan menanam cabai dan sekitar 4 kali panen dan berganti
padi. Namun ketika musim tanam padi ada yang menanam jagung maka hasil
panen jagung tersebut akan gagal selain hal itu, penyebab kegagalan dari panen
cabai diakibatkan oleh aliran air yang membawa kotoran sapi terlalu banyak.
Maka dari itu oleh kelompok tani waktu dalam bercocok tanam disamaratakan.
16

Hal itu pun yang menjadi permasalahan warga, dikarenakan harga cabai pasti
merosot drastis yang mana disebabkan oleh kurangnya pengepul atau
pedagang. Seperti saat ini cabai dari awalnya berkisar sekitar Rp. 12.000- Rp.
14.000/kg di tahun ini berkisar sekitar Rp. 6.000- Rp. 9.000 / kg.22

Berdasarkan penyampaian masyarakat diatas harga cabai yang murah


serta harga pupuk mahal membuat masyarakat memilih untuk membiarkan
pohon cabai mati apalagi curah hujan yang tinggi sering menyebabkan aliran
air sungai merendam lahan persawahan dengan bercampur kotoran sapi.

B. Permasalahan Kesehatan
Bidang kesehatan masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan terbilang
maju karena didukung adanya Pusat Kesehatan Desa yang kerap disingkat
dengan Puskesdes yang memiliki tenaga kesehatan yang memadai serta tempat
praktek mandiri milik Bapak Zainal tentu akan mempermudah masyarakat
dalam berobat.

Gambar 02.8
Tempat Praktik Keperawatn Mandiri Desa Papringan

Namun beberapa masyarakat banyak mengeluhkan banyaknya sampah


dan kotoran sapi yang berserakan sehingga mencermarkan air sungai membuat
masyarakat takut untuk memanfaatkan air sungai sebab jika dipakai akan
menyebabkan ganguan kulit serta menyebabkan lingkungan area sungai kotor

22
Wawancara Ibu Misna (IRj.04/2) Kamis 19/11/20, 08.00 WIB, 99.
17

dan bau menyengat. Selain itu semenjak terjadi adanya wabah COVID-19
posyandu yang biasanya dilakukan 2 bulan sekali untuk pemeriksaan balita
yang ada di desa, tidak lagi dilakukan seperti biasanya.23

Gambar 02.9
Pembuangan Sampah dan Kotoran Sapi di Sungai

C. Permasalahan Keagamaan
Masyarakat Desa Papringan mayoritas beragama Islam. Ada banyak
kegiatan keagamaan masyarakat Desa Papringan baik kaum laki-laki maupun
kaum perempuan.24 Bagi kaum laki-laki kegiatan rutinan keagamaan
diantaranya kegiatan pada malam selasa pembacaan Ratibul Haddad, pada
malam kamis Albanjari, malam jum’at berupa yasinan dan sarwean dan
isthighostah pada malam sabtu. Sedangkan bagi kaum perempuan kegiatan
rutinan keagamaan diantaranya, Muslimatan setiap hari jum’at, untuk
tempatnya selalu bergantian disalah satu rumah masyarakat dengan dilakukan
bergiliran sesuai kocokan arisan.25 Kegiatan dari kaum Bapak-bapak
diantaranya ada kegiatan Istighostah setiap malam sabtu dan Al-banjari pada
malam kamis, sebagaimana gambar berikut:

23
Wawancara Ibu Asi (IRj.31/1) minggu 16/12/20. 09.00 WIB, 128. Wawancara Ibu Jamilah
(RM.03/1) rabu, 18/11/2020, 08.00 WIB, 183.
24
Wawancara Ibu Bebun (DI. 04/1), Kamis 19/11/20, 09:00WIB, 49. Wawancara Ibu Naning.
(VA.05/1) jum’at, 20/11//20 14:00 WIB,271.
25
Wawancara Ibu Naning. (DI.05/1) jum’at, 20/11//20 13:00 WIB, 50. Ibu Ike (IRj.05/1) jum’at
20/11/2, .08:00 WIB, 100. Wawancara Ibu Naning. (VA.05/1) jum’at, 20/11//20 14:00 WIB,271.
18

Gambar 02.10
Kegiatan Keagamaan (Bapak-Bapak) Desa Papringan
Selain kegiatan rutinan setiap minggu, di Dusun Krajan mengadakan
selamatan pada bulan Rasul serta kegiatan bulanan seperti jum’at manis yang
dalam rangka kegiatan Khotmil Qur’an di beberapa Musholla dan masjid.
Untuk kegiatan Khotmil Qur’an di Masjid Al Falah.26

Gambar 02.11
Kegiatan Selametan Bulan Rasul Desa Papringan
Penuturan masyarakat yang mengikuti acara Muslimatan mayoritas
beraliran NU. Namun permasalahannya tidak semua masyarakat Dusun Krajan
mengikuti kegiatan Muslimatan disebakan adanya ketimpangan sosial dalam

26
Wawancara. Ibu Bebun (DI. 04/1) kamis 19/11//20 09:00 WIB, 49. Wawancara Bapak Dedi
(ZM. 02/2) selasa 17/11/20 13:10 WIB, 311.
19

penilaian memberikan konsumsi, sehingga terdapat diskriminasi anggota.


Anggota muslimatan terdiri dari 45 orang dan rata-rata masyarakat Dusun
Godean. Kegiatan Muslimatan bagi kaum ibu-ibu dilaksanakan setiap jum’at,
sebagaimana gambar berikut ini:27

Gambar 02.12
Kegiatan Muslimatan Desa Papringan

Beberapa data yang diperoleh pada kegiatan rutinitas masyarakat Desa


Papringan yang menyangkut pautkan dengan kegiatan keagamaan baik bagi
Bapak-Bapak maupun ibu-ibu yang terlaksana sesuai jadwal kegiatan
keagamaan masyarakat Desa Papringan. Kegiatan keagamaan Desa Papringan
sudah berjalan dengan baik, namun dalam kegiatan Remaja Masjid (REMAS)
tidak berjalan atau tidak aktif. Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya yaitu:28
1. Permasalahan pribadi yang berdampak pada keaktifan dalam organisasi
sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan. Hal ini bisa berawal dari
ketidakmampuan untuk menempatkan diri sesuai keadaan, waktu dan
tempat;

27
Wawancara Ibu Naning (DI. 05/1) jum’at 20/11/20 13:00 WIB, 50 . Wawancara Ibu Naning
(IRj. 05/2) jum’at 20/11/20 13:35 WIB, 101.
28
Wawancara, Bapak Salihan (SA.10/2) Rabu 25/11/20 15:30 WIB, . 232. Wawancara Bapak
Salihan (MF. 40/1) jum’at 25/12/20 08:30 WIB.176. Wawancara Bapak Salihan (VA. 40/1) jum’at
25/12/20 09:00 WIB.305.
20

2. Kegiatan dalam remaja masjid seringkali bersamaan dengan jadwal kegiatan


sekolah, keluarga atau lainnya;
3. Dana operasional yang terbatas. Seringkali kegiatan remaja masjid
terhambat oleh masalah dana, karena remaja masjid belum mempunyai
sumber dana sendiri dan menggantungkan pada anggaran yang diajukan
kepada Takmir.
Penyebab permasalahan remaja masjid di atas tersebut disampaikan
oleh beberapa pengurus masjid, yaitu Bapak Salihan selaku ketua Ta’mir, ustad
Tauhid selaku penasehat dan Bapak Muklis selaku wakil ketua. Permasalahan
remaja di zaman modern ini termasuk masalah penting yang perlu dihadapi
semua masyarakat di dunia. Hal ini dikarenakan para pemuda dalam masa
pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran
yang dapat menyebabkan mereka mengalami keguncangan hidup. Sehingga hal
ini akan mempengaruhi terhadap kegiatan remaja masjid.29

Gambar 02.13
Masjid Al-falah dan Struktur Pengurus Masjid Desa Papringan

29
Wawancara Bapak Salihan (SA.10/2) rabu 25/11/20 15:30 WIB, 232.
21

Tempat ibadah masyarakat muslim Desa Papringan terdapat 4 masjid


yang berada di Dusun Krajan, Dusun Ranulading, Dusun Godean dan Dusun
Gunung Kenek, terdapat 4 Mushollah aktif (TPA) Taman Pendidikan Al-
Qur’an dan terdapat 7 Mushollah tidak aktif.30 Akan tetapi kesadaran
masyarakat untuk keaktifan sholat berjama’ah pada tiap waktu sholat sangatlah
terbilang minim. Dalam beberapa wawancara dengan masyarakat, minimnya
atau niat ibadah tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat
dalam mengaktifkan Mushollah.31

Gambar 02.14
Sholat berjama’ah di Masjid al-Falah Desa Papringan

Gambar 02.15
Kegiatan Tematic Mapping mengenai Mushollah yang aktif dan
tidak aktif di Desa Papringan

30
Wawancara Ibu Sulihadi (IRj.01/2) Senin 16/11/20, 13.03 WIB, 90. Observasi. (DI. 10/2)
jum’at 25/11/2020, 16.00 WIB, 56.
31
Wawancara Bapak Anam, (DI. 15/1) 30/11/2020. 18.00 WIB, 63. Wawancara Ibu Pandi
(IRj.16/1) Selasa 01/12/20, 10.00 WIB, 116.
22

Gambar 02.16
Hasil Tematic Mapping mengenai Mushollah yang aktif dan tidak aktif
di Desa Papringan

Musholla yang digunakan taman pendidikan al-Qur’an bagi anak-anak


di Dusun Krajan ada 4 Mushollah. Mayoritas orang tua sadar akan
pentingngnya ilmu agama terutama dalam belajar al-Qur’an. Setelah selesai
sekolah umum dari SD maupun MI orang tua tetap menyuruh anaknya untuk
mengaji di Musholla.32

Gambar 02.17
Kegiatan Belajar Mengaji di Dusun Krajan

32
Observasi (DI. 10/2) rabu 25/11/20 16:00 WIB, 56. Wawancara Ibu Pandi (IRj.16/1) Selasa
01/12/20. 10.00 WIB, 116. Wawancara Ibu Ida (VA. 10/2) Rabu t 25/11/20, 16:00 WIB.278.
23

D. Permasalahan Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran,
pelatihan dan cara mendidik. Pendidikan merupakan proses secara terus
menerus tidak berhenti didalam proses pendidikan. Menurut UU No.20 tahun
2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran yag aktif dalam mengembangkan potensi diri.
Tujuan dari pendidikan sendiri yaitu mengembagkan potensi dan
mencerdaskan individu degan lebih baik.
Dalam bidang pendidikan di Desa Papringan telah memiliki beberapa
lembaga pendidikan mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman
Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan
Madrasah Diniyah. Kondisi pendidikan masyarakat Desa Papringan generasi
mudanya rata-rata lulusan SMA sederajat. Hal ini disebabkan bukan karena
faktor ekonomi melainkan kemauan anaknya sendiri dan kurangnya dorongan
dari orang tua. 33
Menurut Ibu Indayati sistem pendidikan lebih baik di masa dulu
dariapada saat ini, karena anak-anak mengerjakan dengan sungguh-sungguh
ketika mendapatkan tugas di rumah. Selain itu beliau menyampaikan bahwa
dengan berkembangnya teknologi anak-anak lebih banyak bermain gadget,
sehingga membuat mereka kecanduan dan menghiraukan tugas yang diberikan
oleh guru.34
Menurut penuturan Ibu Maryam pendidikan sangat penting terutama
pada pendidikan agama agar memiliki akhlak yang baik dan anak tidak salah
35
pergaulan. Sedangkan menurut penuturan Ibu Indayati, pendidikan agama di
Desa Papringan sudah terlihat maju, ini dibuktikan dengan lulusan orang tua
yang lebih banyak lulusan Pondok pesantren dari berbagai pesantren di

33
Wawancara Uatadzah Hasanah (VA.03/1) Rabu, 18/11/2020 13.30WIB, 270. Wawancara Ibu
Bebun (IRj.04/1) Kamis 19/11/20. 09.00 WIB, 98.
34
Wawancara Indayati (DI.09/2) Selasa, 24/11/2020 20:00 WIB, 54.
35
Wawancara Ibu Maryam (VA.09/2) selasa, 24/11/2020 15.30 WIB, 276.
24

Lumajang sehingga dalam pendidikan putra-putrinya mengedepankan yang


berbasis agama.36
Desa Papringan terdapat 2 sekolah Madrasah Diniyah atau Madin yang
mana terdapat di Dusun Kraja dan Dusun Gunung Kenek, sekolah Madin di
Dusun Krajan yaitu Madrasah Diniyah Darut Tuahid yang mana santriwan-
santriwati yang sekolah sedikit di Madin Darut Tauhid hanya terdapat 4 kelas
yaitu kelas 1 sampai kelas 4 pada masing-masing kelas terdapat 5-9 santriwan
santriwati, sedikitnya santriwan-santriwati disebabkan karena kurangnya
dukungan dari orang tua.37

Gambar 02.15
Madrasah Diniyah Darut Tauhid Desa Papringan

Gambar 02.18
Kegiatan Belajar di Madrasah Diniyah Darut Tauhid Desa Papringan

Sejak dini putra-putrinya disekolahkan seperti disekolah MI (yang


mana lebih banyak pembelajaran agamanya namun dalam masalah lembaga
seperti Madin banyak anak-anak kurang minat untuk sekolah lagi karena
disekolah formalnya anak-anak sudah mendapatkan pembelajaran agama yang
cukup dan kurang adanya dorongan atau dukungan dari orang tua untuk anak-
anaknya belajar agama di MADIN (Madrasah Diniyah) dikarenakan banyak
orang tua yang antusias menyekolahkan di MI dari pada sekolah di SD. MI
memberikan jaminan sekolah disana akan mengemban ilmu agama yang sama

36
Wawancara Ibu Indayati (IRj.05/3) Jum.at, 20/11/2020 17.00 WIB, 102.
37
Wawancara.Ibu Hasanah (DI.03/1) Rabu 18/11/20. 14.00 WIB, 46.
25

dengan apa yang di pelajari Madin dan sekolahnya saat ini karena adanya
Covid-19 atau Corona dimulai pukul 07.00-09.00WIB.38

Gambar 02.19
SD Papringan 01 yang Kurang peminatnya

Penyebab kurang diminati oleh masyarakat disebabkan oleh


kepercayaan masyarakat berkurang dan sistem pendidikan yang dinilai kurang
memadai. Sehingga banyak anak-anak Dusun Krajan yang sekolah keluar Desa
Papringan.
E. Permasalahan Sarana Pra Sarana
Menurut Bapak Mistar sarana pra sarana merupakan alat atau bangunan
yang digunakan oleh pihak umum, dimana dibangun dengan dana dari
pemerintah. Di Desa Papringan sarana pra sarana untuk jalan sudah bagus
hanya saja untuk yang lainnya masih belum. Jalan di Desa Papringan terbilang
cukup memadai, terlihat disepanjang sudut desa yang sudah menggunakan
aspal yang memiliki kualitas tinggi. Namun sepanjang jalan tidak ada
penerangan, hal ini mayarakat tidak mengerti karena dari pihak aparatur desa
tidak memberikan penjelasan terhadap penerangan jalan.39

38 Wawancara. Bapak Anam (MF. 06/2) Sabtu 21/11/20. 10.00 WIB. 144 Wawancara Ibu
Hasanah (BA.10/2) rabu 25/11/20,14:30 WIB, 3. Wawancara Ibu Fatma (VA.08/1) Senin
23/11/20 07.00 WIB, 274. Wawancara Ibu Hasanah (DI.03/1) rabu 18/11/20, 14:00 WIB, 46.
39
Wawancara Ibu Yuli (DI.13/2) Sabtu 28/11/20. 18.00 WIB, 60. Wawancara Bapak Mistar
(IRj.07/2) Minggu 22/11/20, 14.00 WIB, 106.
26

Gambar 02.20
Jalan Utama Gunung Puji yang ada di
Kurangnya Lampu Penerangan

Gambar 02.21
Thematic Penerangan Jalan Dusun Krajan Desa Papringan
27

Penuturan Bapak Ibrohim, Kesehatan tempat penampugan air atau


sumber mata air yang berada di Desa Papringan bisa dikatakan kurang bagus
dan tidak terawat disebabkan banyaknya tumbuhan atau rumput-rumput
disekitar tempat penampungan, sehingga membuat saluran air kerumah
masyarakat Desa Papringan tersumbat oleh tumbuhan-tumbuhan tersebut
masuk kedalam pipa saluran air. Selain itu, penyebab tidak meratanya air
sumber kepada masyarakat juga disebabkan oleh sumber mata air yang
mengecil, pipa saluran air yang tidak sama mulai dari ukuran sampai peletaan
dan kondisi dataran yang tidak sama.40

Gambar 02.22
Penampuang Air Sumber lokasi Dusun Gunung Kenek
Desa Papringan

Kesehatan di Desa Papringan bisa dikatakan kurang sehat karena


masyarakat sering melihat sampah di tepi jalan dan di sungai, tidak hanya
sampah yang dibuang di sungai namun kotoran sapi juga dibuang. Sampah
yang di tepi jalan maupun di sungai membuat jalan menjadi kotor, membuat air

40
Wawancara, Bapak Ibrahim (IRj. 07/1) minggu 22/11/20 09:00 WIB, 105. Wawancara, Bapak
Ibrahim (MR. 07/1) minggu 22/11/20 18:30 WIB, 187. Wawancara, Bapak Ibrahim (VA. 07/1)
minggu 22/11/20 09:00 WIB, 273.
28

sungai tidak jernih sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan
membuat masyarakat tidak kuat dengan baunya yang menyengat. Di Desa
Papringan tidak menyediakan tempat sampah sehingga masyarakat di sana
membuang di tepi jalan dan di sungai.41

Gambar 02.23
Pembuangan sampah ditepi jalan

Gambar 02.24
Pembuangan Kotoran sapi aliran sungai

41
FGD, Ibu Wit. (DI.33/1) Jum’at 18/12/20 . 13.52 WIB, 81. Wawancara, Bapak Timan (SA. 08/1)
Senin 23/11/20 09:00 WIB, 228. Wawancara Ibu Mila (VA. 31/1) minggu 16/12/20 15:00 WIB,
296.
29

Macetnya produksi Kotoran sapi yang terletak di RT 02 yang dikelolah


kelompok tani ternyata juga menjadi masalah dalam kebersihan lingkungan
sebab masyarakat Desa Papringan membuang kotoran sapi kesembarangan
tempat, seperti tepi sungai, tepi jalan yang ada tanah gigi atau curah dan lahan
persawahan.42

Gambar 02.25
Gedung Tempat Produksi Limbah Kotoran Sapi yang Macet ada di RT 02
Dusun Krajan Desa Papringan

Penyebab macetnya produksi ini disebabkan karena minat para petani


yang rendah terhadap pupuk organik, sulitnya pemasaran, tidak ada lahan
untuk pengeringan kotoran sapi dan tidak mempunyai izin produk sehingga
tidak berani dalam menjual produknya. Untuk alat-alat produksi sudah lengkap
mulai dari mesin penghancur sampai mesing membentuk menjadi bulatan
kecil.43

42
Wawancara Bapak Saiful (IRj 21/1),minggu 06/12/20, 21:00 WIB, 118.
43
Wawancara Bapak Jamal (IRj.23/1) selasa 08/12/20. 14.00 WIB, 120. Wawancara Bapak Jamal
(VA.23/1) selasa 08/12/20. 15.00 WIB, 289. Wawancara Bapak Jamal (DI.23/1) selasa 08/12/20.
14.00 WIB, 71. Wawancara Bapak Jamal (MF.23/1) selasa 08/12/20. 14.00 WIB, 160.
BAB III
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
A. Singnifikasi Masalah
Desa Papringan merupakan desa yang padat pemukiman penduduk.
Namun saat ini masyarakat Papringan khususnya Dusun Krajan, jarang
melakukan perkumpulan dengan tetangganya kecuali ada hal atau acara yang
sangat penting. Hal ini karena ada intruksi dari kepala desa bahwa tidak boleh
melakukan suatu perkumpulan untuk menghindari penyebaran covid-19.44
Maysarakat Desa Papringan khususnya Dusun Krajan, permasalahan
yang ada yaitu kurangnya air bersih karena saat ini air sumber mulai mengecil
dan sering mati, harga cabai menurun, kegiatan Remaja Masjid tidak aktif,
sistem pendidikan daring tidak begitu baik untuk anak-anak, tidak ada
penerangan jalan dan pembuangan sampah dan kotoran sapi di sungai.45
Setelah menelusuri berbagai permasalahan dari beberapa temuan
masalah yang akan menjadi focus dampingan seperti pembuangan sampah di
tepi jalan dan pembuangan kotoran sapi di sungai, kurangnya air sehat,
kurangnya penerangan jalan umum, kurangnya keaktifan dalam melaksanakan
sholat berjama’ah di masjid, ketidak aktifan remaja masjid, tanaman cabai
banyak yang mati dan sistem pendidikan yang menurun. Melakukan FGD
(focus group discution) kecil bersama masyarakat Dusun Krajan, ranking
masalah yang ditemukan adalah tentang krisis lingkungan sehat. Menurut
masyarakat kesehatan lingkungan terutama di tepi jalan dan sepanjang aliran
sungai kurang terawat dengan disebabkan membuang sampah dan kotoran sapi
sehingga air sungai tecemar serta bisa meluap ketika hujan lebat dan
mengakibatkan banjir. 46

Ibu Slamet menuturkan sampah dan kotoran sapi yang dibuang ke


sungai dan di tepi jalan akan berdampak terhadap tanaman cabai mati,
pencemaran lingkungan dan bau sampah yang menyengat. Dampak negatif ini

44
Wawancara. Bapak Farid (BA. 03/1) rabu 18/11/20, 10:00 WIB, 3. Wawancara Ibu Slamet.
(IRJ. 06/1) Sabtu 21/11/20 09.05 WIB, 103.
45
Wawancara Ibu Selamet (DI. 06/1), sabtu, 21/11/20, 10:00 WIB, 51.
46
FGD. Rumah Bapak Wawan (IRj. 27/1) sabtu 12/12/20 15:30 WIB, 124.

30
31

tentunya meresahkan masyarakat. Berdasarkan keterangan salah satu


masyarakat apabila sampah dan kotoran sapi dibiarkan terus menerus bisa
menimbulkan banjir. Hal ini diperkuat dengan pemaparan masyarakat yang
lain.47 Berikut Tematic Mapping tentang pembuangan sampah dan kotoran sapi
masyarakat Desa Papringan.

Gambar 03.1

Proses Pembuatan Thematic Mapping oleh Masyarakat Desa Papringan.

47
Wawancara. Ibu Slamet.( IRj.06/1) Sabtu 21/11/20 09.05 WIB. 103. Wawancara. Bapak Salihan
(SA.10.2). 25/11/20. 10.00 WIB, 232. Wawancara. Bapak Ibrohim. (MF. 14/1) 29/11/2020.
08:00 WIB, 151.
32

Gambar 03.2

Observasi mengenai jumlah sapi dalam satu kepemilikan

Gambar 03.3
Tematic Mapping rumah pemilik sapi yang membuang kotoran kesungai
dan tempat pembuangan sampah Desa Papringan

Dari gambar Tematic Mapping di atas dapat disimpulkan bahwa di


dalam masalah kebersihan dan kesehatan kurang terjaga yang mana hal ini
disebabkan oleh kurang kepedulian masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan
terhadap kesehatan lingkungan, seperti halnya gambar di bawah ini:
33

Gambar 03.4
Observasi Sampah Berserakan dan aliran sungai yang kotor dengan
kotoran sapi

Adapun proses pembuatan Thematic Mapping Tentang pembuangan


sampah dan kotoran sapi oleh masyarakat Desa Papringan yang kemudian
disempurnakan dengan observasi sebagaimana gambar berikut:

Gambar 03.5
Observasi Masyarakat Membuang Kotoran Sapi Ke Sungai
34

Apabila dilihat dari alur sejarah, Bapak Sa’at selaku petugas irigasi
mengatakan sampah berserakan ini dapat dilihat dalam Trend And Change
semenjak tahun 2012. Maka hal ini menggunakan grafik pada tabel berikut
ini:48

Table 3.1
Trend And Change Sampah Desa Papringan.

Trend And Change


Dusun Krajan Desa Papringan Tahun 2020
8
7
6
5
4
3
2
1
0
2012 2014 2016 2018 2020

Kerja Bakti

Dari table di atas, dapat dilihat bahwa di tahun 2012 sampai tahun 2020
kesehatan di Dusun Krajan Desa Papringan menurun. Mulai tahun 2012 sampai
tahun 2020 sampah di Desa Papringan tetap berserakan dan belum tertangani
sehingga sampah yang berserakan dapat merusak lingkungan. Pembuangan
sampah dan kotoran sapi ke sungai mulai tahun 2012 sampai dengan tahun
2020 terus meningkat, karena tidak ada tempat pembuangan sampah dan
kotoran sapi serta berhentinya pengelolaan pupuk organik sehingga masyarakat
membuang di sungai dan air sungai tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pada tahun 2012 samapai tahun 2014, kegiatan kerja bakti di Desa
Papringan terlaksana dengan baik yaitu setiap bulan melakukan kerja bakti.

48
Wawancara Bapak Sa’at (IRj.30/1) Selasa 15/12/20. 19.30 WIB, 127.
35

Namu pada tahun 2016 sampai tahun 2020 kegiatan kerja bakti tidak
dilaksanakan setiap bulannya, sehingga kondisi lingkungan Desa Papringan
khusunya Dusun Krajan kini kurang terawat.
Sehingga melalui data di atas masyarakat di Dusun Krajan Desa
Papringan menemukan fokus masalah yang kemudian oleh peserta
PENGABDIAN diangkat sebagai program.
B. Perencanaan program pemecahan masalah
1. FGD (Focus Group Discussion) Bersama Warga
Setelah menelusuri berbagai permasalahan di Dusun Krajan dari
beberapa permasalahan yang mencakup dari semua aspek, baik berupa
ekonomi, pendidikan, pertanian, dan lain-lain. Namun dari beberapa
permasalahan tersebut, akan dicari masalah utama yang mana akan
diperdalam dengan kegiatan FGD. Peserta PENGABDIAN dalam hal ini
sebagai fasilitator mengajak masyarakat untuk menganalisis kembali hal-hal
yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Dengan adanya kegiatan tersebut,
diharapkan mampu memberikan arahan kepada masyarakat untuk selalu
bersama-sama mencari solusi yang tepat dalam menanggulangi masalah
yang ada.49
Melakukan FGD (focus group discution) kecil bersama masyarakat
Dusun Krajan, ranking masalah yang ditemukan adalah tentang kebersihan
lingkungan yang ada ditepi jalan dan aliran sungai. Menurut masyarakat
kebersihan lingkungan yang ada di tepi jalan dan aliran sungai Dusun
Krajan kurang terawat karena masyarakat membuang sampah dan kotoran
sapi disana sehingga air sungai tercemar serta air sungai bisa meluap ketika
hujan lebat. Masyarakat memberikan solusi dengan myediakan tempat
pembuangan sampah maupun kotoran sapi.50

49
FGD. Muslimatan(IRJ.26/1)18/12/20.15.30.WIB.130.
50
Wawancara. Bapak Wawan (IRj. 27/02) sabtu 12/12/20 15:30 WIB, 124.
36

Gambar 03.6
FGD bersama masyarakat Dusun Krajan

FGD kedua dilakukan bersama masyarakat Dusun Krajan Desa


Papringan diacara sarwean di rumah salah satu masyarakat. Masyarakat
menyadari bahwa kebersihan lingkungan kurang terawat, masyarakat
membuang sampah di tepi jalan dan membuang kotoran sapi di sungai
sehingga air sungai tercemar dan tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitar serta air sungai bisa meluap dan terjadi banjir ketika hujan lebat. Air
sungai yang meluap bisa masuk ke rumah masyarakat, hal ini disebabkan
oleh tersumbatnya air dari tumpukan sampah dan kotoraan sapi serta
cempolong yang belum diperbaiki. Tidak hal ini saja yang menyebabkan
banjir, namun terdapat air susulan dari Sumberpetung. Masyarakat
Sumberpetung menggurbe (membersihkan atau menguras) kotoran sapi
ketika hujan sehingga aliran air hujan yang mengalir ke Papringan
tersumbat.51

51
FGD sarwe’en (SA. 31/1) 17/12/20, 19:00 WIB, 254. FGD sarwe’en (MR. 31/1) 17/12/20,
19:00 WIB, 210. FGD sarwe’en (MF. 31/1) 17/12/20, 19:00 WIB, 168.
37

Gambar 03.7
FGD bersama Bapak-bapak Sarwean

Berdasarkan hasil FGD bersama Bapak-bapak Sarwean di atas akan


ditindak lanjuti dalam FGD selanjutnya. FGD ketiga dilaksanakan bersama
ibu-ibu Muslimat kelompok satu Dusun Krajan Desa Papringan, dimana
dalam FGD ini membahas tentang kesehatan lingkungan.

Gambar 03.8
FGD Bersama-Sama Ibu Muslimat Terkait Solusi Menjaga Lingkungan
Sekitar
38

Melalui FGD yang dilaksanakan bersama Ibu-ibu Muslimat


menghasilkan beberapa keputusan, antara lain:52
a. Masyarakat menyadari bahwa membuang sampah dan kotoan sapi di tepi
jalan serta aliran sungai yang menyebabkan lingkungan tidak sehat
menjadi problem sosial bagi masyarakat dan harus segera diselesaikan .
b. Masyarakat menyepakati solusi yang telah di musyawarahkan yaitu,
melakukan kerja bakti pembersihan aliran sungai sebagai langkah awal
dengan berkerjasama dengan bagian irigasi yakni Bapak Sa’at.
c. Mengkoordinir semua masyarakat pemilik ternak sapi untuk melakukan
sosialisasi dan pengarahan.
Selesai melakukan FGD kecil bersama masyarakat Dusun Krajan
Desa Papringan, masyarakat meminta untuk diadakan pertemuan yang mana
melibatkan semua elemen masyarakat Desa Papringan. Usulan ini dibawa ke
pertemuan ketika diacara rotibul hadat sehingga menghasilkan untuk
lanjutkan FGD besar yang bertempat di balai Desa Papringan dihari
Kamis.53
Dalam FGD besar membahas tentang krisis lingkungan sehat,
masyarakat banyak yang mengusulkan bagaimana cara untuk menangani
krisis lingkungan sehat yang disebabkan oleh pembuangan sampah di tepi
jalan dan pembuangan kotoran sapi di sungai. Bapak Ersadi selaku RT 01
Dusun Krajan Desa Papringan mengusulkan untuk menangani hal tersebut
yaitu dengan mebuatkan tempat sampah di tepi jalan supaya masyarakat
sekitar tidak membuang di tepi jalan maupun di sungai.54

52FGD.Muslimatan(IRJ.33/1)18/12/20.15.30.WIB.130.FGD.Muslimatan(VA.33/1)18/12/20.13.30
.WIB.298.
53
FGD, (DI.39/1), kamis 24/12/20 13:00 WIB, 86.
54
FGD, (VA. 39/1), kamis 24/12/20 13:00 WIB 304.
39

Gambar 03.9

FGD besar bersama aparatur desa dan masyarakat

di Balai Desa Papringan

Bapak Heri mengusulkan bahwa untuk menangani hal tersebut yaitu


melaksanakan kerja bakti dan menyadarkan diri sendiri serta berkomitmen
tidak membuang sampah di tepi jalan dan di sungai. Masyarakat untuk
memulai komitmennya dengan mengawali mengajak semua warga untuk
melakukan kerja bakti memsehatkan di sepanjang sungai di Dusun Krajan
yang dimulai dari sungai yang berada di depan Balai Desa Papringan sampai
tempat Poskamling.55 Hasil dari FGD yaitu masyarakat mengajak kerja
bakti pada hari sabtu tanggal 26 Desember 2020 jam 7.00 WIB sampai
selesai. Bapak Ibrohim menyediakan tempat pembuangan kotaran sapi di
pekarangnnya untuk sementara waktu, supaya masyarakat tidak membuang
di sungai. Karena permasalahan ini dapat diselesaikan secara bertahap,
sehingga selama Bapak Ibrahim menyediakan tempat untuk pembungan

55
FGD, (MF, 39/1), kamis 24/12/20 13:00 WIB,175.
40

kotoran sapi langkah selanjutnya akan dilanjutkan sebagai program


pemerintah desa dan bekerja sama dengan kader GERMAS.56
Peneliti bersama masyarakat menemutkan analisis masalah yang
selama ini dikeluhkan oleh masyarakat setempat. Adapun analisis masalah
dapat dilihat dari pohon masalah berikut:

Air sungai Bau Pemandangan


tercemar menyengat tidak indah

Sampah dan kotoran sapi


Berserakan

Tidak ada tempat pembuangan Tidak ada kerja bakti

Tidak Adanya Lahan Tempat Sampah Tidak ada kerja sama


antara aparatur desa
dengan masyarakat

Tidak ada jadwal Kurang peduli


kerja bakti terhadap lingkungan

Gambar 03.10
Analisis Pohon Masalah

56
FGD, (SA.39/1), kamis 24/12/20 13:00 WIB, 263
41

Jika dilihat dari pohon masalah di atas, maka permasalahan yang


dikeluhkan oleh masyarakat Dusun Krajan adalah pembuangan sampah
sembarangan dan kotoran sapi di sungai serta aliran sungai yang
menyebabkan krisis lingkungan sehat. Hal tersebut disebabkan karena
kurangnya kesadaran masayarakat terhadap kesehatan lingkungan dan
kurangnya penyuluhan dari pihak terkait dengan pentingnya tempat
lingkungan sehat serta macetnya produksi limbah kotoran sapi menjadi
pupuk organik yang dikelolah oleh kelompok tani.

Peneliti bersama masyarakat menemukan analisis harapan yang


selama ini diinginkan oleh masyarakat setempat. Adapun analisis harapan
dapat dilihat dari pohon harapan berikut:
42

Air sungai tidak Tidak Bau Pemandangan


tercemar menyengat indah

Sampah dan kotoran sapi


Berserakan

Ada tempat pembuangan Ada kerja bakti

Adanya lahan tempat Sampah Ada kerja sama antara


aparatur desa dengan
masyarakat

ada jadwal kerja peduli terhadap


bakti lingkungan

Gambar 03.11
Analisis Pohon Harapan Sampah

Permasalahan pembuangan sampah dikelola masyarakat sesuai


dengan pohon harapan yang sudah dibuat. Hal itu dapat dilihat dalam bagan
diagram venn berikut:57

57
FGD. Warga Dusun Krajan (IRj.29/1) Senin 14/12/20 19.40 WIB. 126
43

Kepala
Kader Desa PD
Gerbang
Mas

Krisis
Lingkungan
sehat Masyarakat
Petuga
s

Dinas
Kesehatan
&
Lingkungan
hidup

Gambar 03.12
Diagram Venn kepedulian Lingkungan Sehat Dusun Krajan
Desa Papringan

Dari diagram venn di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat


kurang peduli dalam penanggulangan permasalahan pembuangan sampah
dan kotoran sapi di aliran sungai, selama ini bagian petugas irigasi Dusun
Krajan yang berkerja sendiri meskipun dibersihkan ketika akan melakukan
pengairan ke sawah yang akan digarap (ditanami). Gerakan masyarakat
sudah lama fakum sehingga tidak ada yang mengurusi. Sedangkan untuk
dinas kesehatan dan lingkungan hidup jauh dari masyarakat. Masyarakat
sendiri tidak mau mengeluarkan biaya untuk pembiayaaan mengenai
penanggulangan sampah dan kotoran sapi. Sedangkan Kepala Desa yang
memiliki andil cukup besar mengatakan masyarakat telah diperingati untuk
tidak membuang sampah dan kotoran sapi ke aliran atau tepi sungai namun
masyarakatnya tidak menghiraukan. Sedangkan bagian Pendamping Desa
mengatakan jika hal itu tergantung masyarakatnya sehingga tidak terlalu
peduli.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
A. Menggali Referensi
Temuan masalah dari banyaknya keluhan masyarakat Dusun Krajan
Melalui FGD dengan ibu muslimatan adalah membuang sampah sembarangan
di tepi jalan dan pembuangan kotoran sapi di aliran sungai membuat
lingkungan tidak sehat, harapan dari hasil FGD tersebut para ibu-ibu
menginginkan adanya kerjak bakti dan menghidupkan kembali gerakan
masyarakat peduli lingkungan dengan diberikan bank sampah disetiap pinggir
jalan lahan yang kosong di beberapa titik pemukiman dengan jarak 200 M dari
tempat utama dan harapan untuk membuang kotoran sapi pemerintah desa
menyediakan tempat pembuangan dan dapat berkerja sama denga kelompok
tani untuk dijadikan pupuk organik di Dusun Krajan. Peserta PENGABDIAN
sebagai fasilitator dan mediator menuturkan mengenai hal tersebut kepada
Kepala Desa Papringan yakni Bapak Dulajis, sehingga menegaskan jika
anggaran desa untuk tahun yang akan datang yakni 2021 masalah kebersihan
sampah dan pembuangan kotoran sapi akan dijadikan program dan untuk
sementara waktu bagian aparatur desa menyediakan lahan pribadi untuk
pembuangan kotoran sapi dan untuk yang akan datang dalam pembuangan
sampah akan dibentuk struktur gerakan masyarakat dan warga setidaknya
melakukan iuran setiap bulannya agar hal tersebut bisa terealisasikan.58
Kemudian menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat terkait
masalah kebersihan. Akhirnya melakukan FGD kembali kepada bapak-bapak
dikegiatan sarwean, ibu-ibu rutinan muslimatan dan masyarakat Desa
Papringan, dari FGD tersebut ditegaskan untuk langkah awal bisa dilakukan
dengan kerja bakti bersih-bersih are sungai dan pinggir jalan yang ada di
Dusun Krajan terlebih dahulu, kemudian setelah adanya satir diharapkan
masyarakat bisa memanfaatkan aliran sungan untuk kebutuhan rumah tangga

58
FGD, (MR 39/1), kamis 24/12/20 13:00 WIB, 217.

44
45

dan sampah tidak lagi berserakan serta tidak membuang kotoran sapi ke sungai.59

Gambar 04.1
Diskusi Mengenai Pelaksaan Kerja Bakti

Setelah menentukan rangking masalah dan menemukan solusi serta


terdapat harapan masyarakat Dusun Krajan melakukan diskusi terkait
pelaksanaan program optimalisasi lingkungan sehat dengan implikasi langkah
awal dalam peduli lingkungan melakukan kerja bakti yang akan dilakukan pada
hari sabtu tanggal 26 Desember 2020. Dengan dihadiri oleh semua elemen
masyarakat, mulai dari tokoh agama, petugas irigasi dan aparatur desa.
B. Mengatasi Sampah Berserakan dan Kotoran Sapi di Aliran Sungai
Pembuangan sampah sembarangan dan kotoran sapi di aliran sungai
disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya masayarakat yang
antusias dalam masalah ini. Sehingga tidak terurus dengan baik mengenai
masalah tersebut.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut warga Dusun Krajan akan
melakukan bebrapa kegitan peduli lingkungan dan dalam penanggulangan
permasalahan pembuangan kotoran sapi untuk sementara waktu salah satu
perangkat desa menganjurkan untuk dibuang kelahan miliknya dan setelah itu
akan ada tindak lanjut untuk pemanfaatan kotoran sapi untuk diproduksi

59
FGD, (MR 39/1), kamis 24/12/20 13:00 WIB, 217.
46

kembali menjadi pupuk organik dengan berkerjasama kelompok tani.60 Adapun


program kegiatan yang akan dilakukan oleh warga Dusun Krajan Desa
Papringan yaitu:
1. Langkah awal untuk mengatasi sampah berserakan dan tercemarnya aliran
air sungai oleh kotoran sapi, warga Dusun Krajan melaksanakan kerja bakti
pembersihan sampah diarea sungai dan tepi jalan serta pembersihan kotoran
sapi saat hujan lebat;
2. langkah selanjutannya akan mengaktifkan kerja bakti setiap bulan satu kali
dihari minggu ketiga oleh kader gerakan masyarakat dan warga Dusun
Krajan;
3. membagun tempat sampah umum dengan membentuk pengurus organisasi
peduli lingkungan.

Gambar 04.2
Kerja Bakti Warga Dusun Krajan Desa Papringan
Setelah masyarakat melakukan kerja bakti, selanjutnya proses
pembuatan satir di pinggir sungai yang dekat dengan rumah warga. Dengan hal
itu agar aliran sungai dapat bermanfaat serta dapat menjadikan Dusun Krajan
lebih bersih dan tidak ada lagi sampah yang berserakan dipinggir jalan.

60
Action, (BA, 41/1) sabtu, 26/12/20, 07:30 WIB, 40.
47

Gambar 04.3
Pembuatan satir untuk pemanfaatan sungai

Satir atau media penutup dilingkungan terbuka sangat dibutuhkan untuk


are sungai sehinggan dengan pemasangan satir yang merupakan bagian dari
langkah awal mengoptimalkan lingkungan sehat agar dimanfaatkan oleh
masyarakat Dusun Krajan merupakan upaya yang sangat dipenting sehingga
dalam menggunakan aliran sungai untuk mencuci atau mandi pengguna tidak
dapat dilihat oleh orang yang berjalan diare sungai.
C. Hasil Pendampingan
Kegiatan pendampingan masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan
dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkugan, pasalnya
setelah kegiatan peduli lingkungan ini dilaksanakan, masyarakat menuturkan
kalau lingkungan bersih dan sehat seperti ini enak dilihat serta dapat
dimanfaatkan. Harapan masyarakat kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan rutin
dikemudian hari.61

Selain kegiatan peduli lingkungan yang dilaksanakan juga diharapkan


dapat menghidupkan kembali produksi pupuk organik yang dapat berkerja
sama dengan gerakan masyarakat juga dapat menjadi solusi sesuai harapan

61
Wawancara Ibu Mila (IRj.41/2) Minggu 27/12/20. 13.00 WIB, 138.
48

masyarakat di Dusun Krajan Desa Papringan dalam penaggulangan kotoran


sapi yang dibuang kealiran sungai.

D. Pendampingan Berkelanjutan
Sebelum kegiatan PENGABDIAN 2020 berakhir, Peneliti bersama
dengan masyarakat membuat kesepakatan untuk tetap selalu peduli terhadap
lingkungan. Khususnya untuk para kader Gerakan Masyarakat.
1. Untuk segera mungkin menghimbau warga yang sering buah sampah dan
kotoran sapi ke aliran sungai untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut;
2. Segera mungkin masyarakat bergotong royong dalam penyediaan tempat
pembuangan sampah.
3. Pensolidan tim peduli lingkugan melalui KASUN (Kepala Dusun) Bapak
Ibrohim yang di bentuk masyarakat hingga tercapailah proses dampingan
yang berkelanjutan.
Peneliti bersama dengan Bapak Heri (selaku local leader)
menghubungkan kepada Bapak Ibrahim selaku tim peduli terhadap
lingkungan di Dusun Krajan Desa Papringan sebagai tindak lanjut dari
pendampingan.
BAB V
REFLEKSI

Masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan merupakan daerah yang berada


didataran rendah dengan mata pencaharian dari alam yakni sebagai petani dan
wiraswasta. Sedangkan dalam potensi masyarakat Dusun Krajan Desa Papringan
juga mempunyai potensi yang terpendam dalam produksi pupuk organik.
Terpendamnya bakat tersebut dikarenakan kurangnya bersosialisasi antar individu
dan kesadaran dalam pengembangan potensi.
Kehidupan masyarakat Desa Papringan sangatlah tergantung dengan
keadaan alamnya, mulai dari air dan kebutuhan lainnya. Permasalahan yang
paling signifikan adalah mengenai pembuangan sampah dan kotoran sapi, .
masyarakat Desa Papringan khususnya Dusun Krajan kesulitan untuk membuang
pada tempatya karena minimnya lahan untuk ditempati sampah dan kotoran sapi
sehingga mengakibatkan sampah berserakan dan kotoran sapi dibuang di sungai.
Ada beberapa permasalahan yang ada di Desa Papringan, baik dari segi
ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan, sarana prasarana dan kesehatan
sangat jelas terlihat. Berbagai macam masalah tersebut memberikan dampak pada
kehidupan masyarakat Desa Papringan. Berbagai masalah tersebut seharusnya
dapat diselesaikan dengan cara menggali pangkal permasalahan dan menguraikan
masalah-masalah tersebut sehingga ditemukan solusi yang tepat dan maksimal
terhadap masalah yang terjadi.
Dari kegiatan pemetaan masalah yang telah dilakukan oleh tim
pendamping atau fasilitator ditemukan berbagai masalah yang meresahkan
masyarakat Desa Papringan khususnya Dusun Krajan akan tetapi belum dapat
terselesaikan, karena kurangnya kepedulian masyarakat dan kurangnya kesadaran
akan terhadap masalah tersebut. Diantara beberapa permasalahan tersebut yang
paling menonjol adalah mengenai pembuangan sampah sembarangan dan
pembungan kotoran sapi di sungai. Setelah melakukan ranking masalah dengan
masyarakat, ternyata masalah pembuangan sampah sembarangan dan pembungan
kotoran sapi di sungai itu sangat diresahkan, namun masyarakat menfokuskan

49
50

masalah yang mendapatkan ranking masalah paling rendah, yaitu tentang


pendidikan.
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, salah satu dusun di Desa
Papringan yaitu Dusun Krajan yang menjadi dusun pendampingan dalam masalah
pembuangan sampah sembarangan dan pembungan kotoran sapi di sungai. Dari
berbagai masalah yang ditemukan permasalahan yang paling utama yakni dalam
bidang kesehatan yaitu pembuangan sampah sembarangan dan pembungan
kotoran sapi di sungai.
Pengabdian bersama masyarakat berusaha untuk mencari akar masalah
beserta solusi lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Dalam perjalanan
FGD telah disepakati seluruh peserta bahwa permasalahan yang perlu untuk
diatasi adalah mengenai pembuangan sampah yang tidak beraturan dan
pembungan kotoran sapi di sungai. Maka pengabdian yang berperan sebagai
fasilatator, berusaha menghubungkan masyarakat dengan berbagai pihak untuk
mencari solusi dan referensi secara bersama-sama dalam menangani
permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Peneliti bersama masyarakat bekerja sama dalam mencari solusi serta
mencari pihak-pihak yang faham terkait masalah pembuangan sampah yang
berserakan dan pembungan kotoran sapi di sungai yang akan segera melaksanakan
pertemuan antara masyarakat dengan berbagai pihak yang berpengaruh di Dusun
Krajan mengenai penanggulangan sampah yang berserakan dan pembungan
kotoran sapi di sungai di Desa Papringan khususnya di Dusun Krajan. Hal
tersebut bertujuan agar masyarakat mengetahui cara penanggulangan sampah
yang berserakan dan pembungan kotoran sapi di sungai sehingga menumbuhkan
solusi yang terbaik demi kehidupan yang sehat.
BAB VI

PENUTUP DAN REKOMENDASI


Desa Papringan merupakan salah satu desa di kecamatan Klakah yang
berbatasan langsung dengan Kecamatan Ranuyoso. Desa Papringan mempunyai 4
dusun yaitu: Dusun Krajan , Dusun Gunung Kenek, Dusun Godean dan Dusun
Ranulading. Data jumlah penduduk Desa Desa Papringan terdiri 4 RW dan 15 RT.
Berdasarkan jumlah penduduk Desa Papringan 2.753 jiwa dengan rincian 728
jiwa, dusun Godean 855 jiwa, dusun Gunung Kenek 725 jiwa dan Ranu Lading
445 jiwa. Sedangkan untuk jumlah penduduk Desa Papringan ada 728 Jiwa
dengan rincian 315 jiwa laki-laki dan 413 jiwa perempuan dalam 212 KK

Permasalahan pada aspek ekonomi adalah masyarakat masih belum


mampu memaksimalkan dan menstabilkan hasil panen sebagai sumber
penghasilan. Tidak maksimalnya penghasilan karna menurunnya hasil panen
disebabkan tanaman cepat mati atau rusak dengan adanya pencemaran lahan
persawahan oleh sampah dan kotoran sapi sekitar lahan. Disisi lain tidak stabilnya
pendapatan juga disebabkan oleh biaya yang dibutuhkan warga ketika akan
menanam dan memupuk.

51
52

Anda mungkin juga menyukai