NAMA DPL :
KETUA : dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes
Anggota : Faramita Hiola, M.Sc
Putri Ayuningtyas Mahdang, S.KM., M.KKK
NAMA MAHASISWA
1. Fadzli Shiddiq R. Pasune NIM: 841419121
2. Regina Amelia Massi NIM : 811419181
3. Suci Safira Ramdhani Dude NIM : 821419097
4. Nadila Salsabila Mongilong NIM : 811419116
5. Siti Nurain Bouti NIM : 811419086
6. Rahma Yulia Adipu NIM : 851419018
7. Nuryaningsih Yusup NIM : 811419145
8. Putri Nabila Basalama NIM : 841419113
9. Ani Fitriani A. Maru NIM : 841419122
10. Nurfitracilya M. Yusuf NIM : 811419045
11. Oktavianti Suga NIM : 811419063
12. Aditiya Yusuf NIM : 841419136
Januari 2023
Mengetahui,
Kepala Desa/Kelurahan Koordinator Desa
Menyetujui,
Dr. Apt. Nur Rasdianah, S.Si., M.Si dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes
NIP. 197505132008122001 NIP. 197710282008122003
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya untuk-Mu pemilik dunia dan akhirat, Allah
Swt., karena, hanya dengan limpahan rahmat serta hidayah-Mulah penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Akhirul zaman Rasulullah
Saw.
Laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah Kuliah Kerja Sibermas. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi sehingga berbagai kendala yang menghadang dapat diselesaikan dengan sebaik-
baiknya.
Semoga laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, dapat memberikan pengetahuan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca umumnya mahasiswa
Universitas Negeri Gorontalo. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing lapangan, penulis
di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Aamiin ya
Rabbal Alamin.
Penyusun mengucapkan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
1. Ibu dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes, Ibu Faramita Hiola, M.Sc, Ibu Putri
2. Bapak Dr. H. Hamim Pou, S.Kom, M.H. Selaku Bupati Kabupaten Bone Bolango dan
wakil Bupati Ibu Dr. Merlan S. Uloli, S.E., M.M yang telah mendukung terlaksananya
ii
3. Bapak selaku Camat Bulango Selatan beserta seluruh jajaran staf yang sudah menerima
4. Bapak Talib Karim selaku Kepala Desa Huntu Barat beserta aparat Desa Huntu Barat
yang telah menerima kedatangan dengan tangan terbuka di Desa Huntu Barat.
5. Kepada Tokoh Masyarakat Desa Huntu Barat yang telah membantu dalam melancarkan
kegiatan kami.
6. Kepada Karang Taruna Desa Huntu Barat yang telah membantu dalam melancarkan
kegiatan kami.
7. Kepada Koordinator Desa Huntu Barat yang selalu memberikan arahan dan evaluasi
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
huntu barat
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan menurut WHO diartikan sebagai keadaan baik secara menyeluruh termasuk
kondisi fisik, mental dan sosialnya, tidak sekedar ketidaan suatu penyakit atau kecatatan.
Menurut WHO ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat
yaitu sehat jasmani, mentak dan spiritual. Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009
memberikan batasan tentang adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
Di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak karena dampaknya akan mempengaruhi
kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang
Masalah kesehatan saat ini semakin kompleks, perubahan sekecil apapun menghadapkan
masyarakat pada masalah kesehatan, yakni mulai dari perubahan demografi, lingkungan,
kondisi sosial ekonomi serta perilaku masyarakat itu sendiir. Selain itu, peningkatan kebutuhan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih prima menimbulkan banyak
masalah kesehatan karena ketidaksiapan para petugas kesehatan dalam menyikapi tuntutan
tersebut. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak serta merta dilakukan, namun dalam
Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu
dipecahkan, yang kadang dalam masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang tidak begitu
diperlukan informasi dari data yang akurat dan relevan sehingga mampu memberikan
gambaran yang jelas dari masyarakat. Oleh karena itu, melalui KKN Profesi Kesehatan
diharapkan menjadi salah satu langkah peningkatan derajat kesehatan yang berorentasi
1
problem solving berbasis data sekunder dan observasi langsung dalam masyarakat.
B. Tujuan
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan
kepada mahasiswa. Oleh karena itu, pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan
Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN)
adalah :
nyata pembangunan.
mahasiswa.
e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program dan
1. Perguruan Tinggi
pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan
b. Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi
2
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi serta
departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN PK
A. Keadaan Demografis
1. Sejarah Desa
Desa ini bernama Wuntu (Junjung) artinya sumber tempat pemecahan adat istiadat yang
dijunjung tinggi oleh seluruh masrakat. Desa ini dipimpin oleh seorang Kimalaha yang berarti
Kepala Kampung. Desa ini menjadi kedudukan Lebi Daa / Kepala Adat yang berfungsi sebagai
Raja Olongiya Lolilingo. Dengan adanya desa ini menjadi kedudukan Lebi Daa (Kepala Adat),
maka kalangan raja-raja sekitarnya mulai menaruh perhatian kemudian mereka pindah ke Desa
Datang pula kedua isi kelompok suku dari selatan (Makassar) yang dipimpin oleh seorang
Putra Rawe Ahe dari Goa di Bone. Sejak kedatangan Putra Rawe, maka istilah Lebi Daa diganti
dengan Bate-bate dalam bahasa Makassar artinya tegas, kuat dan bijaksana.
Pemerintah Belanda dengan semua dukungan Bate, pemangku adat dan masyarakat
yang kekuasaannya meliputi seluruh wilayah Kesultanan Gorontalo yang sebagian adalah
merupakan wilayah Bone Bolango dan beroleh gelar Sultan. Sejak ia memerintah, desa Wuntu
diganti namanya menjadi Desa Huntu. Huntu adalah asal kata dari Hunto artinya Huntonga Lo
Kecamatan Bulango Selatan, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 93,01
Ha yang terbagi menjadi 3 (tiga) Dusun, yakni Dusun I, Dusun II dan Dusun III, dengan
4
Tabel 2.1 Batas-batas Desa Huntu Barat
No Batas-batas Desa Huntu Barat
1 Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Toluwaya
Berbatasan dengan Desa Huntu Selatan dan
2 Sebelah selatan
Desa Lamahu
3 Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Huntu Utara
4 Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Ayula Timur
Iklim Desa Huntu Barat, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai
Iklim Kemarau, Penghujan dan Pancaroba. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam dan keadaan masyarakat di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango
Selatan.
Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan yang merupakan daerah otonom desa
dengan jumlah penduduk 1.403 jiwa yang terdiri dari 693 jiwa penduduk laki-laki dan 710
Jiwa penduduk perempuan. Potensi Desa Huntu Barat cukup besar, baik potensi yang sudah
dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu digali terus dan dikembangkan
1. Ekonomi
“Produksi hasil pertanian menurun dan rendahnya nilai jual hasil pertanian serta
minimnya lapangan pekerjaan”. Masalah utama yang dihadapi sektor pertanian adalah
menurunnya hasil pertanian serta rendahnya nilai jual hasil pertanian disebabkan kualitas
rendah. Sedangkan sektor pertanian menjadi tumpuan utama mata pencaharian penduduk di
desa Desa Huntu Barat. Sekitar 80 persen dari 1.100 jiwa penduduknya bekerja sebagai petani.
Pedagang di desa ini agaknya mengalami persoalan yang sama, yakni kekurangan modal usaha
5
2. Sosial dan budaya
”Sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan belum memadai bagi warga”. Sarana
prasarana pendidikan dan kesehatan menjadi persoalan utama yang dihadapi dibidang sosial
budaya. Sarana pendidikan khususnya untuk sarana pendidikan usia dini yang memang belum
terdapat di desa Huntu Barat yang merupakan keluhan tersendiri bagi ibu-ibu rumah tangga.
Taman Pendidikan Al’Quran (TPA) masih menumpang dirumah warga dan peralatan di
poskesdes pembantu masih belum lengkap dan belum direhab Gedung PAUP. Gedung Sekolah
Dasar yang ada di desa Huntu Barat sudah bagus, namun pagar sekolah masih perlu direhab
C. Status Kesehatan
6
C. Kualitas Persalinan Jumlah (unit)
Tempat Persalinan 4
Tempat persalinan Rumah Sakit Umum 14
Tempat persalinan Rumah Bersalin 5
Tempat persalinan Puskesmas 21
Tempat persalinan Polindes 6
Tempat persalinan Balai Kesehatan Ibu Anak -
Tempat persalinan rumah praktek bidan -
Tempat praktek dokter -
Rumah dukun -
Rumah sendiri -
Jumlah
Pertolongan Persalinan
(Tindakan)
Jumlah Persalinan ditolong Dokter 21
Jumlah persalinan ditolong bidan 17
Jumlah persalinan ditolong perawat -
Jumlah persalinan ditolong dukun bersalin 2
Jumlah persalinan ditolong keluarga -
D. Cakupan Imunisasi Jumlah (Orang)
Jumlah Bayi usia 2 bulan 1
Jumlah bayi 2 bulan Imunisasi DPT-1, BCG dan Polio -1 1
Jumlah bayi usia 3 bulan 1
Jumlah bayi 3 bulan yang imunisasi DPT-2 dan Polio-2 1
Jumlah bayi usia 4 bulan 1
Jumlah bayi 4 bulan yang imunisasi DPT-3 dan Polio-3 1
Jumlah bayi 9 bulan 4
Jumlah bayi 9 bulan yang imunisasi campak 3
Jumlah bayi yang sudah imunisasi cacar 0
E. Perkembangan Pasangan Usia Subur dan KB
Pasangan Usia Subur
Jumlah remaja putri usia 12 – 17 tahun 99
Jumlah perempuan usia subur 15 – 49 tahun 340
Jumlah wanita kawin muda usia kurang dari 16 tahun 0
Jumlah pasangan usia subur (Pasangan) 229
Keluarga Berencana
Jumlah akseptor KB 34
Jumlah pengguna alat kontrasepsi suntik 54
Jumlah pengguna metode kontrasepsi spiral 3
Jumlah pengguna alat kontrasepsi kondom 23
7
Jumlah pengguna metode kontrasepsi pil -
Jumlah pengguna metode vasektomi -
Jumlah pengguna metode kontrasepsi tubektomi -
Jumlah pengguna metode KB Kelender/KB Alamiah -
Jumlah pengguna metode KB obat tradisional -
Jumlah pengguna alat kontrasepsi metode .................. -
Jumlah PUS yang tidak menggunakan metode KB 115
Jumlah
G. Angka Harapan Hidup
(Tahun)
Angka harapan hidup penduduk Desa/Kelurahan -
Angka harapan hidup penduduk Kabupaten/Kota -
Angka Harapan Hidup Provinsi -
Angka harapan Hidup Nasional -
-
Jumlah
H. Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih
(Keluarga)
1.Jumlah keluarga menggunakan sumur gali 8
2.Jumlah keluarga pelanggan PAM 1
3.Jumlah keluarga menggunakan Penampung Air Hujan 6
4.Jumlah keluarga menggunakan sumur pompa 1
5.Jumlah keluarga menggunakan perpipaan air kran 26
6.Jumlah keluarga menggunakan hidran umum 26
7.Jumlah keluarga menggunakan air sungai 4
8.Jumlah keluarga menggunakan embung 1
9.Jumlah keluarga yang menggunakan mata air -
10. Jumlah keluarga yang tidak mendapatkan akses air minum dari air laut -
8
11. Jumlah keluarga yang tidak mendapatkan akses air minum dari sumber
-
di atas
Total jumlah keluarga 73
9
Stroke 2 - Ya -
Diabetes Melitus - - - -
Ginjal - - - -
Malaria - - - -
Lepra/Kusta - - - -
HIV/AIDS - - - -
Gila/stress - - - -
TBC 1 - Ya -
ISPA - - -
Asma 1 - Ya -
10
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Gorontalo yang dilaksanakan di Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten
Bone Bolango dan dimulai pada tanggal 29 November 2022 – 07 Januari 2023 ini memiliki
program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan derajat Kesehatan dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai stunting pada usia 0 bulan – 5 tahun serta meningkatkan
di kampus. Dalam KKN-PK ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk turun langsung ke
masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dan melihat
Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan di Desa Huntu Barat, Kecamatan
A. Persiapan
pertemuan dan pelepasan yang didampingan oleh dosen pembimbing lapangan. Sebelum
melakukan persiapan dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Aparatur Desa,
karang taruna, dan pihak-pihak yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan
kami. Hal ini dimaksudkan sebagai perkenalan awal agar nantinya masyarakat tidak terkejut
dan menyalahartikan maksud kedatangan kami. Selain itu, kani juga mengadakan koordinasi
dengan Kepala Desa dan Kader-kader Desa serta warga sekitar mengenai rencana kegiatan
11
B. Program Kerja
Program kerja KKN Profesi Kesehatan merupakan perpaduan yang proporsional antara
program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang merupakan hasil observasi terhadap
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja desa Huntu Barat yang dikoordinasikan dengan
Dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan di Desa Huntu Barat, Kecamatan
Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango diperoleh beberapa rumusan program kerja.
Rumusan program kerja ini terdiri dari intervensi fisik dan intervensi non fisik.
diadakan pertemuan (Seminar Program Kerja Awal) dengan kepala desa dan aparat desa pada
tanggal 30 November 2022 untuk memparkan program kerja mahasiswa KKN-PK untuk Desa
Huntu Barat, dengan tujuan mendapatkan dukungan dan kerjasamanya serta membangun
Adapun program kerja yang telah disepakati bersama dalam seminar program kerja
2. Pendataan Balita
3. Pendataan Jamban
12
9. Posbindu
10. Posyandu
Selanjutnya program kerja di atas di bagi menjadi program inti dan program tambahan
1. Program Inti
a. Pendataan Balita
b. Pendataan Jamban
2. Program tambahan
b. Posyandu
c. Posbindu
g. Senam Hammer
1. Program Inti
a. Pendataan Balita
1) Latar Belakang
ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis.
Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur,
13
dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di
masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari. Hal tersebut membuat stunting
menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia sampai tahun 2025.2 Stunting atau
perawakan pendek (shortness). suatu keadaan tinggi badan (TB) seseorang yang tidak sesuai
dengan umur, yang penentuannya dilakukan dengan menghitung skor Z-indeks Tinggi Badan
menurut Umur (TB/U). Seseorang dikatakan stunting bila skor Z-indeks TB/U- nya di bawah
-2 SD (standar deviasi). Kejadian stunting merupakan dampak dari asupan gizi yang kurang,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tingginya kesakitan, atau merupakan kombinasi dari
keduanya.
Panjang badan menurut umur atau umur merupakan pengukuran antropometri untuk
pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, panjang badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan panjang badan tidak seperti berat badan, relatif kurang
sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi
terhadap panjang badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Pengukuran tinggi badan
harus disertai pencatatan usia (TB/U). Tinggi badan diukur dengan menggunakan alat ukur
tinggi stadiometer Holtain/mikrotoice (bagi yang bisa berdiri) atau baby length board (bagi
2) Tujuan Kegiatan
Untuk mengukur panjang badan dan tinggi badan serta satutis gizi pada balita yang
Untuk mengetahui kejadian Stunting dan faktor resiko stunting yang ada di Desa
14
3) Sasaran
5) Penanggung Jawab
Aditya Yusuf
a) Persiapan
i. Mempersiapkan alat pengukur tinggi bada dan berat badan yang dibutuhkan
iii. Membagi kelompok untuk mendata disetiap dusun yang ada di Desa Huntu
Barat
b) Pelaksana
i. Mengukur panjang badan dan berat badan seluruh balita yang ada di Desa
Huntu Barat
ii. Memberikan edukasi kepada sang Ibu untuk rajin membawa balita ke
Posyandu
Dalam tahap ini kami melihat dan menilai tumbuh kembang balita dan ada tidaknya
resiko terjadinya Stunting pada balita yang ada di Desa Huntu Barat. Selain itu, segala
15
kekurangan yang terjadi selama kegiatan seperti keterbatasan alat pengukur panjang
badan dan berat badan bayi menjadi bahan evaluasi kami untuk kegiatan dikemudian hari
Tabel 3.1 Distribusi Balita berdasarkan Kategori Stunting di Desa Huntu Barat
Kategori Stunting
Normal Berisiko Obesitas Total
N % N % N % N %
Dusun Dusun 1 3 37,5 5 62,5 0 0 8 100
Dusun 2 3 50 2 33,3 1 16,7 6 100
Dusun 3 1 14,3 5 71,4 1 14,3 7 100
Total 7 34 12 56 2 10 21 100
Berdasarkan tabel di atas didapatkan dimana dusun 1 memiliki bayi dengan status gizi
normal sebanyak 3 orang, berisiko 5 orang, dan obesitas tidak ada. Dusun 2 memiliki bayi
dengan status gizi normal sebanyak 3 orang, beresiko 2 orang, dan obesitas 1 orang. Dusun 3
memiliki bayi, dengan status gizi normal 1 orang, beresiko 5 orang, dan obesitas 1 orang.
7) Indikator Keberhasilan
a) Kualitatif
b) Kuantitatif
100% balita yang ada di Desa Huntu Barat didapatkan data tentang panjang badan dan
berat badannya
8) Sumber Dana
Kegiatan ini menggunakan dana dari dana KKN sebesar Rp. 100. 000.-
Rincian :
16
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan pendataan panjang badan dan berat badan pada balita dilakukan setiap hari
selama 1 minggu dari hari Kamis, 1 Desember 2022- Rabu, 7 Desember 2022. Kegiatan
ini dilakukan di Desa Huntu Barat. Pendataan dimulai dari Dusun 1 selama 3 hari pertama,
selanjutnya dilanjutkan di Dusun 2 pada 2 hari kemudian, dan di 2 hari terkahir pendataan
dilakukan di Dusun 3.
Pada kegiatan ini kami melakukan pengukuran terhadap panjang badan dan berat
badan balita dan mencatatnya pada lembar observasi untuk mengatahui status gizi balita
tersebut. Disaat yang bersamaan juga kami melihat dan menilai tumbuh kembang balita
melalui buku KIA yang dimiliki sang balita. Selain itu kami melakukan edukasi kepada
orang tua dan keluarga balita untuk membantu tumbuh kembang balita agar sehat dan
terjaga dari resiko Stunting dengan rajin membawa balita ke Posyandu dan memberikan
balita makanan yang sehat dan bergizi serta selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih
Selama kegiatan berlangsung, orang tua dan keluarga balita tampak memperhatikan
edukasi yang kami berikan dan ikut berperan aktif serta mengajukan beberapa pertanyaan
Keterbatasan alat pengukur tinggi dan berat badan bayi sehingga membuat kegiatan
b. Pendataan Jamban
1) Latar Belakang
Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata
rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya nyaman melainkan juga turut
17
jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang ada, masalah mengenai
pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari segi kesehatan masyarakat,
masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok untuk sedini mungkin
diatasi. Pada masa sekarang ini pemilihan jamban cemplung masih menjadi masalah,
mengingat jamban cemplung merupakan jenis jamban yang kurang memenuhi syarat
kesehatan.
jamban yang memenuhi syarat baru sekitar 60% dan yang lainnya tidak menggunakan jamban
dan lebih suka buang air besar (BAB) disungai dan tempat-tempat lainnya. Untuk mencegah
kontaminasi terhadap lingkungan, maka pembuangan tinja manusia harus dikelola dengan baik,
yaitu jamban.
2) Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
Untuk mengetahui jumlah sebenarnya Kepala Keluarga di Desa Huntu Barat yang tidak
memiliki jamban.
b) Tujuan Khusus
Untuk dapat merubah perilaku masyarakat yang tadinya buang air besar sembarangan menjadi
3) Sasaran
5) Penanggung Jawab
18
6) Mekanisme Rancangan dan Kegiatan
a) Persiapan
ii. Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan pendataan.
b) Pelaksanaan
ii. Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data
Hampir 90% masyrakat di Desa Huntu Barat telah memiliki kepemilikan jamban
Dusun 3 75 97 2 3 77 100
Berdasarkan table 3.2 dapat diketahui bahwa dari 285 rumah. Dusun 1 terdapat
sebanyak 98 rumah, 95 rumah yang memiliki jamban dan 3 rumah tidak memiliki
jamban. Dusun 2 terdapat sebanyak 110 rumah, 105 rumah yang memiliki jamban
19
7) Indikator keberhasilan
a) Kualitatif
b) Kuantitatif
8) Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
b) Anggaran Kegiatan
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan pendataan jamban dilakukan selama 7 hari dari tanggal 01 Desember 2022
sampai tanggal 07 Desember 2022 dan dilakukan dirumah warga desa huntu barat
kecamatan bulango selatan kabupaten Bone Bolango sasaran pendataan jamban adalah
seluruh masyarakat yang tinggal di desa Huntu Barat hambatan yang ditemui saat
melakukan pendataan masih ada beberapa rumah yang masih menggunakan jamban
20
c. Evaluasi Bantuan Stunting
1) Latar Belakang
Bantuan sosial adalah pemberian bantuan dari Pemerintah Daerah kepada individu,
keluarga, kelompok dan/atau masyarakat. Sifat bantuan ini, tidak secara terus menerus
dan selektif. Bantuan ini berupa uang atau barang yang pemberiannya disesuaikan
dengan kemampuan keuangan daerah, Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan
yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi
kebutuhan hidup dasar yang layak. Evaluasi program bantuan pemerintah dalam hal
penanganan stunting program kerja ini bertujuan untuk mengetahui apakah program bantuan
pemerintahan ini telah di salurkan dan digunakan sebagaimana mestinya, dan untuk melihat
2) Tujuan
a) Tujuan Umum
b) Tujuam Khusus
3) Sasaran
Masyarakat Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango
5) Penanggung Jawab
21
a) Persiapan
II. Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan
pendataan.
b) Pelaksanaan
iii. Melakukan pendataan bantuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
iv. Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data
Bantuan stunting yang diberikan kepada balita yang berisiko stunting di Desa Huntu
Barat berupad bantuan dari dinas social berupa uang makanan pokok, dan susu. Serta ada
pemberian makanan tambahan dari puskesmas setempat berupa biscuit dan susu. Dari
semua bantuan tersebut tepat sasaran kepada balita yang berisiko stunting.
Dari hasil yang kami evaluasi rata-rata masyarakat di Desa Huntu Barat sekitar 75%
8) Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
22
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
b) Anggaran Kegiatan
9) Hasil Kegiatan
dimulai pukul 10.00 WITA – selesai pada Kamis, 1 Desember 2022 – Rabu, 7
Desember 2022. Kegiatan ini dikoordinasikan dengan pemerintah desa Huntu Barat dan
dibantu oleh kader desa Huntu Barat. Selama pelaksanaan kegiatan ini semua
masyarakat yang berada di Desa Huntu Barat bersikap kooperatif ketika diajukan satu
pertanyaan.
Pada saat dilakukan evaluasi hamper 75% masyarakat yang ada di Desa Huntu
1) Latar belakang
Stunting adalah masalah gizi utama yang masih banyak terjadi di Indonesia.Stunting
sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat karena sangat berhubungan
dengan pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak. Masalah gizi yaitu status gizi yang
kurang dan buruk, dimana gizi kurang adalah kondisi kekurangan gizi akibat jumlah makro
dan mikro tidak memadai dan dapat menyebabkan prevalensi anak pendek sangat tinggi yang
23
mempengaruhi satu dari tiga anak balita sebagai proporsi masalah kesehatan menurut kriteria
Organisasi Kesehatan Dunia. Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada
anak akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting
pada anak-anak mencerminkan efek yang luas dari kekurangan gizi yang kronis selain itu
beresiko lebih besar menderita penyakit menular dan tidak menular pada usia dewasa.
stunting yang dapat dilakukan untuk kelompok dewasa muda yaitu sebagai berikut, melakukan
deteksi dini terhadap penyakit (penyakit menular dan penyakit tidak menular), meningkatkan
penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Terdapat tiga hal yang harus
diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta
perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan,
termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko
ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh The Lancet terkait gizi anak, ternyata
bukan hanya makanan saja yang dibutuhkan untuk mendukung asupan gizi anak. Lingkungan
tempat anak dibesarkan juga merupakan faktor yang cukup penting salah satunya adalah
penggunaan jamban yang sehat. Penggunaan jamban yang sehat sangat terkait dengan akses
kebersihan. Institute of Development Studies pernah melakukan penelitian mengenai hal ini
dan diperoleh data bahwa akses ke air bersih dan sanitasi yang lebih baik dapat berpengaruh
24
2) Tujuan kegiatan
3) Sasaran
Masyarakat Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango
Pukul : 15.00-17.00
5) Penanggung Jawab
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
i. Melakukan penyuluhan terkait Stunting, ODF, dan PHBS oleh pemateri yakni Dosen
Pembimbing Lapangan
ii. Diskusi
25
iii. Melakukan tanya jawab
Dalam tahap ini, dimana kami melihat dan menilai tentang kepahaman masyarakat
desa Huntu Barat terkait Stunting, ODF, dan PHBS. Selain itu, segala kekurangan yang
sempat terjadi dalam kegiatan tersebut seperti keterlambatan mulainya acara dan
kurangnya jumlah masyarakat yang sempat datang menjadi bahan evaluasi untuk
7) Indikator keberhasilan
a) Kualitatif
b) Kuantitatif
i. Tidak 100% masyarakat Desa Huntu Barat hadir dalam kegiatan tersebut
8) Sumber Dana
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan Stunting dan ODF dilaksanakan sekali pada hari Kamis, 15
Desember 2022 pukul 15.00-17.00. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Huntu Barat dengan
mendatangkan pemateri dari Dosen Fakultas Kedokteran dan Fakultas Olahraga dan Kesehatan
yang sekaligus merupakan Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PK UNG Posko 5 Desa Huntu
Barat yakni dr. Nanang R. Paramata, M.Kes dan ibu Putri Ayuningtias Mahdang, S.KM.,
M.KKK.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan oleh Ketua DPL KKN-PK UNG Posko 5 Desa
Huntu Barat yakni dr. Nanang R. Paramata, M.Kes kemudian dilanjutkan pemberian materi
26
tentang Stunting dan materi kedua yakni materi PHBS oleh ibu Putri Ayuningtias Mahdang,
S.KM., M.KKK
dan ikut berperan aktif dalam berdiskusi baikpun tanya jawab yang kami berikan. Seluruh
masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan Stunting, ODF, dan PHBS yang diberikan dari
awal hingga akhir. Kegiatan yang terlambat dimulai dan kurangnya masyarakat yang hadir
Kurangnya kehadiran masyarakat Desa Huntu barat yang menjadi peserta penyuluhan
2. Program Tambahan
1) Latar Belakang
Air adalah unsur yang penting bagi lingkungan hidup. Seandainya di muka bumi tidak
ada air maka tidak akan ada kehidupan, karenanya air menjadi komponen utama yang
dibutuhkan dalam proses kehidupan. Akan tetapi, air juga dapat menyebabkan musibah bila
Air yang layak digunakan dan dikonsumsi adalah air yang hygienis dan bersih. Syarat
kondisi yang air layak konsumsi oleh manusia berdasarkan kesehatan adalah tidak berwana,
tidak berbau, dan tidak berasa. Penggunaan air yang tidak hygienis akan berdampak kurang
baik untuk kesehatan. Air kualitas baik atau layak memenuhi persyaratan kualitas fisik (tidak
ada bau, tidak berubah warna, dan tidak ada rasa), kualitas kimia, dan tidak mengandung
Saat ini penggunaan air perlu mendapatkan perhatian dengan cermat dan seksama. Air
dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan pada saat ini merupakan hal yang berharga.
27
Hal tersebut disebabkan banyak air yang sudah tercemar berbagai macam kontaminasi terutama
limbah hasil dari aktivitas masyarakat itu sendiri. Kontaminan tersebut asalnya dari limbah
rumah tangga, limbah industri, dan aktivitas lainnya. Seperti yang dipahami bersama bahwa
perkembangan penduduk yang melesat sejalan dengan kebutuhan akan air bersi yang semakin
Selain kualitas air pada sumber air berkurang yang disebabkan oleh pencemaran, tidak
terpenuhinya kuantitas air bersih yang layak konsumsi sehingga meningkatkan penyaki seperti
diare, kudis, dan trachoma. Perilaku atau kebiasaan penggunaan air besih, buang sampah dan
buang air besar sembarangan serta pembuangan limbah berkaitan erat dengan faktor
lingkungan (fisik, biologi, dan sosio kultural). Hal tersebut berdampak terhadap kualitas air di
daerah itu dan masyarakat akan rentan terhadap penyakitpenyakit menular yang disebabkan
air, diantaranya penyakit kulit, diare, dan lainnya (Depkes RI, 2008).
Air bersih yang ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau chlor.
Air juga harus tidak mengandung kuman pathogen dan segala mahkluk yang membahayakan
No.416/MENKES/1990 yang menyebutkan bahwa “air bersih adalah air yang di gunakan
untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi perhatian khusus negaranegara maju
maupun berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tidak lepas dari
permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang
dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air bersih, belum meratanya pelayanan penyediaan
air bersih terutama di pedesaan dan sumber air bersih yang ada belum dimanfaatkan secara
maksimal. Sementara itu persyaratan dari penyediaan air bersih salah satunya yaitu di lihat dari
28
Syarat kuantitas air bersih artinya air bersih harus memenuhi standar yang disebut
standar kebutuhan air. Standar kebutuhan air adalah kapasitas air yang dibutuhkan secara
normal oleh manusia untuk memenuhi hajat hidupnya seharihari. Standar kebutuhan air
para konsumen. Kuantitas air bersih harus dapat dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan
Air bersih penting bagi kehidupan manusia, sehingga pemerintah menjamin kebutuhan
air bersih warga negaranya seperti yang tertuang dalam Pasal 5 BAB I Undang-undang
Republik Indonesia No. 7 tahun 2004, yang berbunyi : “Negara menjamin hak setiap orang
untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi
kehidupannya yang sehat, bersih, dan produktif”. Perusahaan Daerah Air Minum atau dikenal
dengan PDAM menurut UU No 5 tahun 1962 adalah “suatu kesatuan usaha milik pemerintah
daerah yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum dibidang
air minum”.
PDAM merupakan salah satu alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air
bersih guna aktivitas kehidupan. PDAM betujuan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat terhadap penyediaan sarana dan prasarana air bersih yang berkualitas, dan
memenuhi persyaratan kesehatan. Peran dari PDAM ini diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan akan air bagi masyarakat sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan
Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam paradigma pembangunan glolbal
yakni Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millenium. Salah satu
tujuan dari MDGs ini adalah memastikan keberlanjutan lingkungan hidup dengan target
penurunan sebesar separuh porsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman
29
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Bone Bolango merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa publik penyediaan air bersih yang berstatus
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam upaya memberikan pelayanan terhadap masyarakat
dalam pemenuhan air bersih. Dalam pengoperasiannya Perusahaan Daerah Air Minum
kabupaten Bone Bolango memilki wilayah cakupan pelayanan air bersih meliputi 17
Kecamatan yakni Kecamatan Tapa, Kecamatan Bulango Utara, Kecamatan Bulango Selatan,
Kecamatan Suwawa Timur, Kecamatan Suwawa Tengah, Kecamatan Bone Pantai, Kecamatan
Kabila Bone, Kecamatan Bone Raya, Kecamatan Bone dan Kecamatan Bulawa.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan pendataan mengenai penggunaan air bersih
di Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango kepada seluruh
warga yang berada di dusun 1, 2, dan 3 untuk menghindari kontaminasi penyakit yang
2) Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
Untuk mengetahui air yang digunakan oleh masyarakat yang berada di Desa Huntu
3) Sasaran
Seluruh masyarakat atau bapak-bapak dan ibu-ibu yang berada di Desa Huntu Barat
30
4) Waktu dan Tempat Kegiatan
5) Penanggung Jawab
a) Persiapan
pendataan air bersih sesuai dengan jumlah kepala keluarga yang ada di Desa Huntu Barat.
b) Pelaksanaan
Dalam tahap ini, dimana kami langsung menanyakan kepada masyarakat apakah mereka
telah menggunakan air bersih atau belum. Jawaban dari masyarakat tersebut nantinya akan
7) Indikator Keberhasilan
a) Kualitatif
b) Kuantitatif
100% masyarakat yang ada di Desa Huntu Barat telah menggunakan air bersih untuk
kehidupan sehari-hari.
31
8) Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
b) Anggaran Kegiatan
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan pendataan air bersih ini dilaksanakan sebanyak satu kali. Pendataan dimulai
pukul 15.00 WITA pada hari Minggu, 11 Desember 2022 di setiap rumah warga yang
berada di Desa Huntu Barat. Dari hasil yang didapatkan setelah pendataan yaitu seluruh
masyarakat yang tinggal di Desa Huntu Barat sudah menggunakan air bersih untuk
keperluan sehari-hari
b. Posyandu
1) Latar Belakang
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Pos Pelayanan Terpadu atau
posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan pembimbing tenaga
kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
32
utamanya adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, Pasangan Usia Subur
Membantu kegiatan Posyandu merupakan salah satu program yang dirancang oleh
Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Universitas Negri Gorontalo Desa Huntu Barat yang
dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2022. Tujuan dari kegiatan ini adalah berperan aktif
membantu kegiatan posyandu di Desa Huntu Barat, serta memberikan informasi kepada para
Ibu mengenai informasi seputar Gizi. Kegiatan ini termasuk kedalam aspek garapan utama
bidang Kesehatan.
2) Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
Untuk dapat mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat
b) Tujuan Khusus
Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan dapat berperan aktif dalam membantu kegiatan
posyandu dapat memberikan informasi kepada para Ibu mengenai informasi seputar gizi.
3) Sasaran
Sasaran yaitu Ibu hamil serta Bayi dan Balita yang berada di Desa Huntu Barat.
5) Penanggung Jawab
33
6) Mekanisme Rancangan dan Kegiatan
a) Persiapan
ii. Menyiapkan Alat penimbang bayi dan balita, Alat pengukur LILA, Alat Pengukur
Tinggi Badan untuk Bayi dan Balita, Kartu Menuju Sehat (KMS).
b) Pelaksanaan
i. Mendaftar Bayi dan Balita, yaitu menuliskan nama bayi/balita pada KMS dan
iv. Mencatat hasil penimbangan dari secarik kertas yang akan dipindahkan pada buku
KMS.
v. Mengisi KMS dengan memindahkan catatan hasil penimbangan Balita dari secarik
Penimbangan Bayi dan Balita dilakukan sebulan sekali di posyandu bertempat di kantor
desa huntu barat untuk pemantauan pertumbuhan dan pendeteksi sedini mungkin
penyimpangan pertumbuhan pada balita. Dari penimbangan yang kemudian yang dicatat pada
buku KMS, dari data tersebut diketahui status pertumbuhan balita. Peningkatan gizi bayi dan
balita di posyandu dengan memberikan penyuluhan tentang ASI status gizi bayi dan balita
34
7) Indikator Keberhasilan
a) Kualitatif
b) Kuantitatif
- 100% ibu dan balita telah mengikuti kegiatan posyandu sampai akhir
8) Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari KKN
Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat, Kecamatan
Bulango Selatan.
b) Anggaran Kegiatan
Total Rp.222.000
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan Posyandu ini dilakukan sebanyak 1 kali. Posyandu ini dimulai pada pukul
09.00 WITA pada hari Jumat, 12 Desember 2022 sasaran kegiatan posyandu tersebut
35
Kegiatan ini berkordinasi dengan kader kader yang ada di desa huntu barat serta
tenaga kesehatan puskesmas bulango selatan, dan dilksaksnakan di kantor desa huntu
barat. Dalam pelaksanaan posyandu ini semua tim membagi tugas masing-masing, kami
dari mahasiswa di tugaskan menimbang bayi,mengukur tinggi badan balita serta menulis
kartu KMS balita. Dan pada pelaksanaan terakhir posyandu kami dari mahasiswa
Pada saat dilakukan evaluasi program kerja terlaksana dengan baik. Dan berdasarkan
hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan dengan indikator keberhasilan kegiatan
c. Posbindu
1) Latar Belakang
Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini
faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan
tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan
terpadu
Posbindu PTM bertujuan untuk mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik
dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM
Adapun jenis kegiatan Posbindu Penyakit tidak menular melakukan penimbangan dan
mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh, melakukan
pengukuran tekanan darah, melakukan pemeriksaan gula darah; Melakukan pengukuran kadar
Konsep penyelenggaraan Posbindu PTM ini menerapkan sistem 5 meja yakni Meja 1
adalah registrasi, Meja 2 adalah wawancara, Meja 3 adalah pengukuran fisik, Meja 4 adalah
36
Pemeriksaan Darah dan Kejiwaan, Meja 5 adalah identifikasi faktor risiko, konseling, & tindak
lanjut.
2) Tujuan Kegiatan
Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Oleh karena itu sasaran
Posbindu PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan
3) Sasaran
Masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat berisiko
5) Penanggung Jawab
a) Persiapan
i. Mempersiapkan alat pengukur lingkar pinggang dan berat badan, skrining,dan GDS
b) Pelaksanaan
37
v. Mewawancara pasien tingakat aktivitas sehari-hari untuk umur 50 tahun ke atas
Dalam tahap ini kami melihat dan menilai kuranganya tingakt apresiasi warga tentang
pospindu dan oleh karena itu kami mengadakan suiping pospindu dengan mendatangi
7) Indikator Keberhasilan
Mengskrining dan mengontrol penyakit tidak menular pada masyarakat yang ada di
Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dengan sasaran dari
8) Sumber Dana
Kegiatan Posbindu di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan oleh kader desa
dibantu oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu tidak
9) Hasil Kegiatan
Dari kegiatan ini posbindu yang dilakukan rutin setiap bulan ini dapat mengontrol dan
1) Latar Belakang
Balita memerlukan media untuk dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu
bekerja sama dengan petugas kesehatan selama dalam pengobatan. Media yang paling efektif
adalah melalui kegiatan permainan. Permainan yang terapeutik yang didasari oleh pandangan
bahwa bermain bagi anak merupakan aktifitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan
tumbuh kembang anak dan memungkinkan untuk menggali, mengekspresikan perasaan dan
pikiran serta mengalihkan perasaan nyeri dan juga relaksasi. Dengan demikian, kegiatan
bermain harus menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan anak di fasilitas pelayanan
38
kesehatan (Brennan, 1994 dalam Supartini, 2004).
kecemasan, frustasi serta mempunyai masalah emosi dengan tujuan mengubah tingkah laku
anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan dan anak sering diajak bermain
akan lebih kooperatif dan mudah diajak kerjasama ketika menjalani pengobatan (Nurjaman,
Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum yang dialami anak saat berobat ke
fasilitas pelayanan kesehatan. Kecemasan yang sering dialami seperti menangis, dan takut pada
orang baru. Respon kecemasan anak tergantung dari tahapan usia anak. Kecemasan anak akibat
stress yang ditimbulkan dari situasi saat menjalani pengobatan akan berdampak terhadap
tingkat kooperatif anak terhadap pengobatan dan perawatan yang diberikan apabila tidak
Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan terapi bermain di TK Paud yang berada di Desa
Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango. Terapi ini dilakukan langsung
2) Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
Agar mahasiswa yang mengikuti KKN-PK dapat memahami tentang pentingya terapi bermain
b) Tujuan Khusus
Untuk melatih sensori motorik dengan melakukan terapi bermain untuk anak-anak usia dini
di TK Paud.
3) Sasaran
Seluruh murid TK Paud yang berada di Desa Huntu Barat baik yang berada di Desa Huntu Barat
39
Waktu : 08.00-09.00 WITA
5) Penanggung Jawab
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
Dalam tahap ini, anak-anak yang berada di TK Paud memberikan respon yang sangat
baik dan menyukai terapi bermain yang diberikan berupa mewarnai gambar sesuai
7) Indikator Keberhasilan
a) Kualitatif
ii. Anak-anak di TK Paud memberikan respon yang baik terhadap terapi bermain yang
diberikan
b) Kuantitatif
100% Anak-anak yang ada di TK Paud Desa Huntu Barat memberikan respon
40
8) Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
b) Anggaran Kegiatan
Total Rp.222.000
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan terapi bermain di TK Paud ini dilaksanakan sebanyak satu kali. Kegiatan
dimulai pukul 08.00 WITA pada hari Selasa, 20 Desember 2022 di TK Paud yang berada di
Desa Huntu Barat. Dari hasil yang didapatkan setelah kegiatan yaitu seluruh anak-anak yang
e. Senam Hammer
1) Latar belakang
Senam adalah salah satu cabang olahraga yang di dalamnya terdapat berbagai aktivitas
gerakan fisik yang ditampilkan mulai dari gerakan yang sederhana hingga gerakan kompleks,
serta disusun dan dipilih dengan sedemikian rupa sehingga membentuk gerakan yang artistik
41
dan indah untuk ditonton.
Hammer merupakan akronomi dari nama Bupati Bone Bolango Hamim Pou dan Wakil
Bupatinya Merlan Uloli. Goyang Hammer adalah senam yang diiringi lagu khusus yang juga
memasukan Nama Bupati Hamim Pou dan Wakil Bupati Merlan Uloli.
2) Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai hiburan rakyat yang di adakan dalam bentuk
3) Sasaran
Pukul : 19.30-22.00
5) Penanggung Jawab
a) Persiapan
42
b) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan acara lomba Senam Hammer ini kami telah membentuk panitia.
Yang tiap-tiap panitia melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai sie yang telah
dibentuk.
Dalam lomba ini para peserta telah mengikuti sesuai peraturan yang di buat panitia
7) Indikator keberhasilan
8) Sumber Dana
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan lomba Senam Hammer dilaksanakan tiga hari pada tanggal 2 – 4 Januari 2023.
Kegiatan ini dilakukan di Halaman posko Karang Taruna mendatangkan Staf Ahli Bupati Bone
Bolango ,Bapak Camat Bulango Selatan , Kepala Desa Huntu Barat dan Aparat Desa.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Bapak Camat Bulango Selatan oleh Bapak
Parmin Azis, S.pd, MM kemudian dilanjutkan kata sambutan sekaligus membuka acara oleh
Selama pelaksanaan kegiatan Lomba Senam Hammer peserta hadir tepat waktu dan
informasi tersebut.
43
f. Penyuluhan PHBS di SDN 6 Bulango Selatan
1) Latar Belakang
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang Kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas
masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai
informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta
meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.
PHBS adalah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota
masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari
2) Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
Agar masalah Kesehatan di Desa Huntu Barat dapat teratasi dengan baik.
b) Tujuan Khusus
Agar anak-anak mengetahui sejak dini bagaimana cara mencuci tangan yang benar
3) Sasaran
44
Tempat : SDN 6 Bulango Selatan
5) Penanggung Jawab
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
ii. Diskusi
Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana pemahaman mereka tentang
materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan diskusi, memberikan pertanyaan
kepada siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa bertanya. Dan itu sekaligus sebagai
7) Indikator Keberhasilan
a) Kualitatif
b) Kuantitatif
100% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai dengan estimasi 30-an
peserta.
45
8) Sumber Dana
b) Anggaran kegiatan
Total Rp.97.500
9) Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dilaksanakan sebanyak
satu kali. Penyuluhan ini dimulai pukul 09.00 WITA pada hari Senin, 12 Desember 2022 untuk
Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru untuk membantu
mengumpulkan murid-murid agar mengikuti penyuluhan yang kami adakan. Penyuluhan ini
memberikan pengetahuan kepada anak-anak SD tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat).
Selama pelaksanaan kegiatan siswa memperhatikan dan ikut berperan aktif dalam
berdiskusi baikpun tanya jawab yang kami berikan. Seluruh siswa mengikuti kegiatan
Kegiatan ini diawali dengan dibuka oleh Koordinasi Desa dari pihak mahasiswa KKN-
46
PK Universitas Negeri Gorontalo dan perkenalan anggotan mahasiswa KKN-PK di Desa
Huntu Barat. Kemudian satu orang mahasiswa melakukan penyuluhan Dengan membawakan
materi yaitu penyuluhan tentang PHBS. Setelah meteri selesai dibawakan setiap pemateri
Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan baik dan para peserta
berperan aktif berdiskusi dengan total peserta yang mengajukan pertanyaan lebih dari 2 orang
dari 30-an siswa yang mengikuti penyuluhan. Selain itu, >50% peserta mampu menjawab
pertanyaan dengan baik. Selain itu, seluruh siswa yang mengikuti penyuluhan mengikuti dari
1) Latar Belakang
Bencana adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari sistem yang ada di muka bumi, baik
secara alamiah ataupun akibat ulah manusia. Undangundang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak sekali potensi bencana karena
berdasarkan letaknya Indonesia terletak diantara pertemuan 3 lempeng besar yaitu Lempeng
Hindia-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Pertemuan 3 lempeng besar ini
menjadikan Negara Indonesia memiliki fenomena alam yang komplek mulai dari pegunungan,
perbukitan dan dataran. Proses geologi merupakan siklus di bumi dalam mencapai titik
47
keseimbangan yang sering menjadi fenomena ancaman seperti gempa bumi, tsunami, longsor,
Di dalam lingkungan sekolah berbagai peristiwa tidak terduga dapat saja terjadi, sama
halnya dengan bencana. Betapa meruginya jika sekolah tidak berbuat sesuatu untuk
mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana. Kesiapsiagaan di sekolah sudah seharusnya
menjadi budaya sekolah dan menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen sekolah.
risiko bencana sebagaimana yang telah tercantum di dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2007
termasuk dalam bidang pendidikan. Dan ditegaskan pula dalam undang-undang tersebut bahwa
pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana.
2) Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
Pendidikan kebencanaan.
b) Tujuan Khusus
3) Sasaran
48
5) Penanggung Jawab
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
ii. Diskusi
Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana pemahaman mereka
tentang materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan diskusi,
7) Indikator Keberhasilan
a) Kualitatif
b) Kuantitatif
100% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai dengan estimasi 30-an
peserta.
49
8) Sumber Dana
9) Hasil Kegiatan
dimulai pukul 10.00 WITA pada hari Rabu, 14 Desember 2022 untuk siswa dan siswi SMK
kelas XII.
Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru untuk membantu
mengumpulkan murid-murid agar mengikuti penyuluhan yang kami adakan. Penyuluhan ini
Selama pelaksanaan kegiatan siswa memperhatikan dan ikut berperan aktif dalam
berdiskusi baikpun tanya jawab yang kami berikan. Seluruh siswa mengikuti kegiatan
Kegiatan ini diawali dengan dibuka oleh Koordinasi Desa dari pihak mahasiswa KKN-
Huntu Barat. Kemudian tiga orang utusan mahasiswa melakukan penyuluhan secara
kebencanaan secara umum. Materi kedua penyuluhan tentang bencana banjir. Ketiga yaitu
tentang bencana gempa. Setelah meteri selesai dibawakan setiap pemateri memberikan
Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja yang terlaksana dengan baik dan para
peserta berperan aktif berdiskusi dengan total peserta yang mengajukan pertanyaan lebih dari
50
D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
1. Faktor Pendukung
Selama pelaksanaan kegiatan KKN Profesi Kesehatan di Desa Huntu Barat, terdapat
beberapa faktor yang dianggap mendukung terlaksananya semua kegiatan yang telah
a. Adanya dukungan dari pemerintah setempat yaitu apparat pemerintah Desa Huntu
b. Adanya kerja sama kelompok yang baik diantara sesama peserta KKN-PK, sehingga
2. Faktor Penghambat
Selain faktor pendukung juga terdapat beberapa faktor penghambat selama pelaksanaan
a. Bahasa
Terdapat beberapa masyarakat di Desa Huntu Barat yang kurang lancar berkomunikasi
dalam bahasa indonesia dan hanya bisa menggunakan bahasa daerah atau bahasa yang sehari-
Terdapat beberapa masyarakat pada tiap dusun yang masih kurang memiliki kesadaran
akan pentingnya kesehatan dan menolak untuk diberikan informasi ataupun saat pendataan.
Hal ini juga dapat dilihat dari kurang antusiasnya masyarakat yang hadir di saat penyuluhan
pencegahan stunting dan PHBS yang diberikan langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan.
c. Transportasi
Minimnya kendaraan membuat beberapa kegiatan yang lokasinya jauh menjadi sedikit
terlambat.
51
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KKN Profesi Kesehatan 2022 UNG Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan,
2022 sampai dengan 7 Januari 2023, telah melaksanakan kegiatan inti yang terdiri dari:
1. Pendataan Balita
3. Data ODF
4. Evaluasi Program
Kegiatan diatas tersebut dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran
masyarakat Desa Huntu Barat khususnya untuk menciptakan program peningkatan gizi
masyarkat melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status
gizi anak. Adapun Program tambahan yang kami kerjakan diantaranya ikut serta dalam
penyelenggaraan posyandu, posbindu dan pendataan PTM. Adapun program tambahan seperti
bencana di SMK 1 Bulango Selatan, terapi bermain di PAUD, senam bersama kader dan
masyarakat huntu barat dan jum’at bersih serta lomba senam Hammer. mendasar dari kegiatan
program tambahan tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat desa Huntu
keolahragaan.
B. Saran
1. Bagi pemerintah Desa Huntu Barat : kiranya dapat melanjutkan program yang di
laksanakan mahasiswa KKN Profesi Kesehatan terkait dengan program inti. Serta dapat
mengetahui balita yang beresiko stunting serta bisa menerapkan program pemberian
52
2. Masyarakat Huntu Barat : sekiranya dapat mendukung seluruh program pemerintahan desa
Huntu Barat serta dapat menjadikan desa yang bersih dan sehat.
pemerintahan Desa Huntu Barat dalam hal ini program yang telah dilakukan oleh
mahasiswa KKN Profesi Kesehatan terkait program inti agar dapat berkelanjutan sampai
53
Lampiran 1
Koord. Desa
Fadzli Shiddiq R. Pasune
Sekretaris Bendahara
Regina Amelia Massi Suci Safira Ramdhani Dude
Anggota
Rahma Yulia Adipu
Putri Nabila Basalama
Ani Fitriani A Maru
Aditya Yusuf
Nurfitracilya Magfira Yusuf
Nadila Salsabila Mongilong
Siti Nurain Bouti
Nuryaningsih Yusup
Oktavianti Suga
54
Lampiran 2
A. Nama Kegiatan
Pendataan Balita
ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat
kronis. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang
badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang
badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari. Hal tersebut
membuat stunting menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia sampai
tahun 2025. Stunting atau perawakan pendek (shortness). suatu keadaan tinggi badan
(TB) seseorang yang tidak sesuai dengan umur, yang penentuannya dilakukan dengan
menghitung skor Z-indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U). Seseorang dikatakan
stunting bila skor Z-indeks TB/U- nya di bawah -2 SD (standar deviasi). Kejadian
stunting merupakan dampak dari asupan gizi yang kurang, baik dari segi kualitas
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk mengukur panjang badan dan tinggi badan serta satutis gizi pada balita yang
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui kejadian Stunting dan faktor resiko stunting yang ada di Desa
55
D. Sasaran
Pendataan dilakukan pada pukul 08.00 dengan lokasi di Desa Huntu Barat
F. Penanggung Jawab
Aditya Yusuf
1. Persiapan
- Mempersiapkan alat pengukur tinggi bada dan berat badan yang dibutuhkan untuk
mengukur balita
- Membagi kelompok untuk mendata disetiap dusun yang ada di Desa Huntu Barat
2. Pelaksanaan
- Mengukur panjang badan dan berat badan seluruh balita yang ada di Desa Huntu
Barat
- Memberikan edukasi kepada sang Ibu untuk rajin membawa balita ke Posyandu
Dalam tahap ini kami melihat dan menilai tumbuh kembang balita dan ada tidaknya
resiko terjadinya Stunting pada balita yang ada di Desa Huntu Barat. Selain itu, segala
kekurangan yang terjadi selama kegiatan seperti keterbatasan alat pengukur panjang
badan dan berat badan bayi menjadi bahan evaluasi kami untuk kegiatan dikemudian
hari
56
H. Sumber Dana
Kegiatan ini menggunakan dana dari dana KKN sebesar Rp. 100. 000.-
Rincian :
I. Penutup
mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada
pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa
KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Menyetujui,
57
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Pendataan Jamban
mata rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya nyaman melainkan
juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang
ada, masalah mengenai pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari
pokok untuk sedini mungkin diatasi. Pada masa sekarang ini pemilihan jamban
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui jumlah sebenarnya Kepala Keluarga di Desa Huntu Barat yang
2. Tujuan Khusus
Untuk dapat merubah perilaku masyarakat yang tadinya buang air besar
D. Sasaran
Pendataan dilakukan pada pukul 09.00 dengan lokasi di Desa Huntu Barat
58
F. Penanggung Jawab
Aditya Yusuf
1. Persiapan
- Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan pendataan.
2. Pelaksanaan
- Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data
Hampir 90% masyrakat di Desa Huntu Barat telah memiliki kepemilikan jamban
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
2. Anggaran Kegiatan
59
I. Penutup
mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada
pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa
KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Menyetujui,
60
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Air adalah unsur yang penting bagi lingkungan hidup. Seandainya di muka bumi tidak
ada air maka tidak akan ada kehidupan, karenanya air menjadi komponen utama yang
dibutuhkan dalam proses kehidupan. Akan tetapi, air juga dapat menyebabkan musibah bila
Saat ini penggunaan air perlu mendapatkan perhatian dengan cermat dan seksama. Air
dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan pada saat ini merupakan hal yang
berharga. Hal tersebut disebabkan banyak air yang sudah tercemar berbagai macam
kontaminasi terutama limbah hasil dari aktivitas masyarakat itu sendiri. Kontaminan
tersebut asalnya dari limbah rumah tangga, limbah industri, dan aktivitas lainnya. Seperti
yang dipahami bersama bahwa perkembangan penduduk yang melesat sejalan dengan
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
hidup
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui air yang digunakan oleh masyarakat yang berada di Desa Huntu
D. Sasaran
61
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Pendataan dilakukan pada pukul 15.00 dengan lokasi di Desa Huntu Barat
F. Penanggung Jawab
Nuryaningsih Yusup
1. Persiapan
- Mempersiapkan lembar pendataan air bersih sesuai dengan jumlah kepala keluarga
2. Pelaksanaan
Dalam tahap ini, dimana kami langsung menanyakan kepada masyarakat apakah
mereka telah menggunakan air bersih atau belum. Jawaban dari masyarakat tersebut
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
2. Anggaran Kegiatan
62
Tinta Epson : Rp. 90.000
I. Penutup
Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Pendataan Air Bersih ini dibuat,
mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada
pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa
KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Menyetujui,
63
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Posyandu
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan
Terpadu atau posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan
pembimbing tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat
masyarakat, utamanya adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui,
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat
2. Tujuan Khusus
dalam kegiatan posyandu dapat memberikan informasi kepada para Ibu mengenai
D. Sasaran
Ibu hamil serta Bayi dan Balita yang ada di desa Huntu Barat
64
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Pendataan dilakukan pada pukul 09.00-12.00 dengan lokasi di Aula Kantor Desa
Huntu Barat
F. Penanggung Jawab
Oktavianti Suga
1. Persiapan
- Menyiapkan Alat penimbang bayi dan balita, Alat pengukur LILA, Alat Pengukur
Tinggi Badan untuk Bayi dan Balita, Kartu Menuju Sehat (KMS).
2. Pelaksanaan
- Mendaftar Bayi dan Balita, yaitu menuliskan nama bayi/balita pada KMS dan
- Mencatat hasil penimbangan dari secarik kertas yang akan dipindahkan pada buku
KMS.
- Mengisi KMS dengan memindahkan catatan hasil penimbangan Balita dari secarik
65
3. Pemantauan dan evaluasi
kantor desa huntu barat untuk pemantauan pertumbuhan dan pendeteksi sedini
kemudian yang dicatat pada buku KMS, dari data tersebut diketahui status
memberikan penyuluhan tentang ASI status gizi bayi dan balita Mpasi, Imunisasi,
H. Sumber Dana
Kegiatan ini menggunakan dana dari dana KKN sebesar Rp. 100. 000.-
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
2. Anggaran Kegiatan
66
I. Penutup
Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Posyandu ini dibuat, mohon maaf
bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar
TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu
Mengetahui,
Menyetujui,
Kepala Desa
Dosen Pembimbing Lapangan,
67
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan selama dalam pengobatan. Media yang
paling efektif adalah melalui kegiatan permainan. Permainan yang terapeutik yang
didasari oleh pandangan bahwa bermain bagi anak merupakan aktifitas yang sehat dan
menggali, mengekspresikan perasaan dan pikiran serta mengalihkan perasaan nyeri dan
juga relaksasi. Dengan demikian, kegiatan bermain harus menjadi bagian integral dari
kecemasan, frustasi serta mempunyai masalah emosi dengan tujuan mengubah tingkah
laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan dan anak sering
diajak bermain akan lebih kooperatif dan mudah diajak kerjasama ketika menjalani
pengobatan.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk memahami tentang pentingya terapi bermain pada anak usia dini
2. Tujuan Khusus
Untuk melatih sensori motorik dengan melakukan terapi bermain untuk anak-anak
68
D. Sasaran
Pendataan dilakukan pada pukul 08.00-09.00 dengan lokasi di Paud TK Desa Huntu
Barat
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
Dalam tahap ini, anak-anak yang berada di TK Paud memberikan respon yang
sangat baik dan menyukai terapi bermain yang diberikan berupa mewarnai gambar
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
69
2. Anggaran Kegiatan
I. Penutup
dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada
pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa
KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Menyetujui,
70
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Posbindu
dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan
dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui
pembinaan terpadu
optimal baik dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penuaan dini
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan dapat berperan aktif dalam membantu kegiatan
D. Sasaran
Seluruh masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat
berisiko maupun masyarakat dengan kasus PTM yang berada di Desa Huntu Barat.
Pendataan dilakukan pada pukul 09.00-11.00 dengan lokasi di rumah warga Desa
Huntu Barat
71
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
GDS
2. Pelaksanaan
- Mengukur GDS
Dalam tahap ini kami melihat dan menilai kuranganya tingkat apresiasi warga
tentang pospindu dan oleh karena itu kami mengadakan suiping pospindu dengan
H. Sumber Dana
Kegiatan Posbindu di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan oleh kader
desa dibantu oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu
72
I. Penutup
Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Posyandu ini dibuat, mohon maaf
bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar
TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu
Mengetahui,
Menyetujui,
73
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Seminar Awal
Planning Of Action (POA) untuk seminar awal dengan kepala desa dan aparat desa
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat mengetahui tentang maksud, tujuan serta proses dari KKN Profesi
Kesehatan.
2. Tujuan Khusus
D. Sasaran
Pendataan dilakukan pada pukul 15.00-16.00 dengan lokasi di Kantor Desa Huntu
Barat
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
74
- Melakukan seminar awal dan menjelaskan tujuan dari intervensi masalah
Kesehatan
- Diskusi
Dalam tahapan ini, dimana kami menjelaskan tujuan dari kedatangan kami
mahasiswa KKN Profesi Kesehatan yang di tugaskan di desa Huntu Barat tersebut.
Serta menjelaskan tujuan dari program yang akan kami lakukan selama berada di
H. Sumber Dana
Kegiatan Seminar Awal di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan oleh kader
desa dibantu oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu
I. Penutup
Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Seminar Awal ini dibuat, mohon maaf
bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR
kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu Barat.
Mengetahui,
75
Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes
NIP. 197710282008122003
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Stunting adalah masalah gizi utama yang masih banyak terjadi di Indonesia.
Stunting sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat karena sangat
yaitu status gizi yang kurang dan buruk, dimana gizi kurang adalah kondisi kekurangan
gizi akibat jumlah makro dan mikro tidak memadai dan dapat menyebabkan prevalensi
anak pendek sangat tinggi yang mempengaruhi satu dari tiga anak balita sebagai
pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi
kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis
terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting pada anak-anak
mencerminkan efek yang luas dari kekurangan gizi yang kronis selain itu beresiko lebih
besar menderita penyakit menular dan tidak menular pada usia dewasa.
Upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan untuk kelompok dewasa muda yaitu
sebagai berikut, melakukan deteksi dini terhadap penyakit (penyakit menular dan
penyakit tidak menular), meningkatkan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting,
yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air
akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi.
76
Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
jamban sehat, dan PHBS sehingga masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Sasaran
Pendataan dilakukan pada pukul 15.00-17.00 dengan lokasi di Kantor Desa Huntu
Barat
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
77
- Melakukan penyuluhan terkait Stunting, ODF, dan PHBS oleh pemateri yakni
- Diskusi
Dalam tahap ini, dimana kami melihat dan menilai tentang kepahaman
masyarakat desa Huntu Barat terkait Stunting, ODF, dan PHBS. Selain itu, segala
mulainya acara dan kurangnya jumlah masyarakat yang sempat datang menjadi
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
2. Anggaran Kegiatan
78
Aqua Gelas 1 Dus Rp. 22.000
I. Penutup
ini dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada
pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa
KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Menyetujui,
79
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
PHBS (Pola hidup bersih dan sehat) adalah semua perilaku Kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang Kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas
masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
informasi. PHBS adalah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui sejak dini bagaimana cara mencuci tangan yang benar sebagai
D. Sasaran
Selatan
80
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
- Diskusi
mereka tentang materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan
kepada siswa bertanya. Dan itu sekaligus sebagai bahan evaluasi kami.
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
2. Anggaran Kegiatan
81
Plastik Ulang Tahun 1 Pack Rp. 10.000
Total Rp.97.500
I. Penutup
Bulango Selatan ini dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung
kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan
Mengetahui,
Menyetujui,
82
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Bencana adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari sistem yang ada di muka
bumi, baik secara alamiah ataupun akibat ulah manusia. Undangundang Nomor 24
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
Di dalam lingkungan sekolah berbagai peristiwa tidak terduga dapat saja terjadi,
sama halnya dengan bencana. Betapa meruginya jika sekolah tidak berbuat sesuatu
menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana.
83
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Sasaran
Selatan
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
- Diskusi
84
3. Pemantauan dan evaluasi
mereka tentang materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan
kepada siswa bertanya. Dan itu sekaligus sebagai bahan evaluasi kami.
H. Sumber Dana
I. Penutup
SMK 1 Bulango Selatan ini dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan
kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan
langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan
Mengetahui,
Menyetujui,
A. Nama Kegiatan
Bantuan sosial adalah pemberian bantuan dari Pemerintah Daerah kepada individu,
keluarga, kelompok dan/atau masyarakat. Sifat bantuan ini, tidak secara terus menerus dan
selektif. Bantuan ini berupa uang atau barang yang pemberiannya disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah, Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan yang
diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan
hidup dasar yang layak. Evaluasi program bantuan pemerintah dalam hal penanganan
stunting program kerja ini bertujuan untuk mengetahui apakah program bantuan
pemerintahan ini telah di salurkan dan digunakan sebagaimana mestinya, dan untuk
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Sasaran
Evaluasi dilakukan pada pukul 10.00 sampai selesai dengan lokasi di Desa Huntu
Barat
86
F. Penanggung Jawab
1. Persiapan
- Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan pendataan.
2. Pelaksanaan
- Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data
Bantuan stunting yang diberikan kepada balita yang berisiko stunting di Desa Huntu
Barat berupad bantuan dari dinas social berupa uang makanan pokok, dan susu. Serta ada
pemberian makanan tambahan dari puskesmas setempat berupa biscuit dan susu. Dari
semua bantuan tersebut tepat sasaran kepada balita yang berisiko stunting.
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,
2. Anggaran Kegiatan
87
Tinta Epson : Rp. 90.000
I. Penutup
dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada
pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa
KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Menyetujui,
88
Lampiran 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
89
No. Kegiatan Tujuan Target Hari Penanggung Jawab Tempat Ket.
Ke- 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
90
No. Kegiatan Tujuan Target Hari Penanggung Jawab Tempat Ket.
Ke- 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
91
Lampiran 4
92
Tujuan Jumlah Sumber Indikator Waktu Penanggung
No Kegiatan Sasaran Lokasi Ket
Umum Khusus Biaya Biaya Penghasilan Pelaksanaan Jawab
daerah dengan
memperhatika
n asas
keadilan,
kepaturtan,
rasionalitas
dan manfaaat
untuk
masyarakat
5. Pendataan Mengetahui Agar bisa Kantor Kamis,
Jamban jumlah jamban mengetahui Masyarakat Desa Rp. 135.000 Dana 1 Desember Aditya Yusuf
pada jumlah jamban Huntu KKN 95% Sampai
masyarakat Barat 7 Desember
2022
93
Tujuan Jumlah Sumber Indikator Waktu Penanggung
No Kegiatan Sasaran Lokasi Ket
Umum Khusus Biaya Biaya Penghasilan Pelaksanaan Jawab
8. Pendataan Air Untuk Meberikan Masyarakt Desa Rp. 130.000 Dana 90% Minggu, 11 Nuryuningsih
Bersih mengetahui penyuluhan Desa Huntu Huntu KKN Desember Yusup
sumber air ada Barat Barat 2022
bersih yang pengetahuan
digunakan tentang air
Masyarakat bersih kepada
Desa Huntu masyarakat
Barat
9. Posyandu Untuk Pemeriksaan Balita yang Kantor Rp. 222.000 Dana 90% Jumat, 16 Oktavianti Suga
Pemeriksaan dan Pendataan ada di Desa Desa KKN Desember
dan Pendataan Rutin pada Huntu Barat Huntu 2022
Rutin Balita di Balita Barat
Desa Huntu
Barat
10. Posbindu Untuk Agar dapat Masyarakat Desa - Dana 90% Jumat, 9
mendeteksi mendeteksi Desa Huntu Huntu KKN Desember
dini penyakit dini penyakit Barat Barat 2022
masyarakat di masyarakat di
Desa Huntu Desa Huntu
Barat Barat
11. Terapi bermain di Untuk melatih Agar anak TK Murid TK TK PAUD Rp. 222.000 Dana 90% Selasa, 20 Nadila Salsabila
TK PAUD Desa keterampilan PAUD dapat PAUD Desa Desa KKN Desember Mongilong
Huntu Barat menggambar meningkatkan Huntu Barat Huntu 2022
TK PAUD di keterampilan Barat
Desa Huntu menggambar
Barat
12 Penyuluhan Untuk Agar siswa Siswa SMK SMK 1 - - 90% Rabu, 14
Bencana di SMK meberikan mengetahui 1 Bulango Bulango Desember
01 Bulango penyuluhan tentang Selatan Selatan 2022
tentang manajemen
kebencanaan kebencanaan
13. Mempresentas Pemaparan
ikan hasil dari hasil Kantor Rahma Yulia Adipu
Seminar Akhir program kerja pelaksaan Masyarakat Desa Rp. 500.000 Dana 90%
KKN PK program Huntu KKN
94
Tujuan Jumlah Sumber Indikator Waktu Penanggung
No Kegiatan Sasaran Lokasi Ket
Umum Khusus Biaya Biaya Penghasilan Pelaksanaan Jawab
Barat
Mengetahui,
Gorontalo, Januari 2023
Ketua Dosen Pembimbing Lapangan
Koordinator Desa/Kel. V
95
Lampiran 5
KELOMPOK :5
96
NO KEGIATAN HASIL YANG DICAPAI SUMBER DANA JUMLAH UNSUR YANG
SATUAN % SWADAYA DESA LAIN-LAIN (RP) TERLIBAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 Terapi Bermain di Paud 80 % - - Dana KKN Rp. 200.000 Siswa
10 Posbindu 80 % - - - - Masyarakat
11 Posyandu 90 % - - Dana KKN Rp. 200.000 Balita
12 Lomba Senam Hammer 90 % Talangan - Donatur Rp. 5.000.000 Mahasiswa dan
Masyarakat
13 Seminar Akhir 90 % - - Dana KKN Rp. 300.000 Mahasiswa Dan
Aparat Desa
97
Lampiran 6
DOKUMENTASI KEGIATAN
98
Kegiatan Penyuluhan Stunting dan PHBS oleh Dosen Pembimbing Lapangan
99
Penyuluhan kepada anak-anak kelas 4,5,6 di SDN 6 Bulango Selatan tentang PHBS
dan Pubertas
100