Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN


ANGKATAN 1 UNG

DESA/KELURAHAN : HUNTU BARAT


KECAMATAN : BULANGO SELATAN
KABUPATEN : BONE BOLANGO

KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
LAPORAN AKHIR

MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN


ANGKATAN 1 UNG

NAMA DPL :
KETUA : dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes
Anggota : Faramita Hiola, M.Sc
Putri Ayuningtyas Mahdang, S.KM., M.KKK
NAMA MAHASISWA
1. Fadzli Shiddiq R. Pasune NIM: 841419121
2. Regina Amelia Massi NIM : 811419181
3. Suci Safira Ramdhani Dude NIM : 821419097
4. Nadila Salsabila Mongilong NIM : 811419116
5. Siti Nurain Bouti NIM : 811419086
6. Rahma Yulia Adipu NIM : 851419018
7. Nuryaningsih Yusup NIM : 811419145
8. Putri Nabila Basalama NIM : 841419113
9. Ani Fitriani A. Maru NIM : 841419122
10. Nurfitracilya M. Yusuf NIM : 811419045
11. Oktavianti Suga NIM : 811419063
12. Aditiya Yusuf NIM : 841419136

KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
LEMBAR PENGESAHAN

MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN


ANGKATAN 1 UNG

DESA/KELURAHAN : HUNTU BARAT


KECAMATAN : BULANGO SELATAN
KABUPATEN : BONE BOLANGO

Januari 2023

Mengetahui,
Kepala Desa/Kelurahan Koordinator Desa

Talib Karim Fadzli Shiddiq R. Pasune


NIM. 841419121

Menyetujui,

Ketua Satgas KKN-PK, Dosen Pembimbing Lapangan,

Dr. Apt. Nur Rasdianah, S.Si., M.Si dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes
NIP. 197505132008122001 NIP. 197710282008122003

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya untuk-Mu pemilik dunia dan akhirat, Allah

Swt., karena, hanya dengan limpahan rahmat serta hidayah-Mulah penulis dapat

menyelesaikan laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan ini tepat pada

waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Akhirul zaman Rasulullah

Saw.

Laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata

kuliah Kuliah Kerja Sibermas. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

berkontribusi sehingga berbagai kendala yang menghadang dapat diselesaikan dengan sebaik-

baiknya.

Semoga laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, dapat memberikan pengetahuan

yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca umumnya mahasiswa

Universitas Negeri Gorontalo. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing lapangan, penulis

meminta masukannya demi perbaikan pembuatan laporan hasil kegiatan penulis

di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Aamiin ya

Rabbal Alamin.

Penyusun mengucapkan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

proses KKN Profesi Kesehatan khususnya kepada :

1. Ibu dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes, Ibu Faramita Hiola, M.Sc, Ibu Putri

Ayuningtyas Mahdang, S.KM., M.KKK selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN

Profesi Kesehatan UNG

2. Bapak Dr. H. Hamim Pou, S.Kom, M.H. Selaku Bupati Kabupaten Bone Bolango dan

wakil Bupati Ibu Dr. Merlan S. Uloli, S.E., M.M yang telah mendukung terlaksananya

KKN Profesi Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo

ii
3. Bapak selaku Camat Bulango Selatan beserta seluruh jajaran staf yang sudah menerima

Mahasiswa peserta KKN Profesi Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo

4. Bapak Talib Karim selaku Kepala Desa Huntu Barat beserta aparat Desa Huntu Barat

yang telah menerima kedatangan dengan tangan terbuka di Desa Huntu Barat.

5. Kepada Tokoh Masyarakat Desa Huntu Barat yang telah membantu dalam melancarkan

kegiatan kami.

6. Kepada Karang Taruna Desa Huntu Barat yang telah membantu dalam melancarkan

kegiatan kami.

7. Kepada Koordinator Desa Huntu Barat yang selalu memberikan arahan dan evaluasi

dalam menjalankan kegiatan KKN Profesi Kesehatan UNG

8. Kepada teman-teman mahasiswa KKN Profesi Kesehatan yang sudah memberikan

dukungan dan bantuan.

Huntu Barat, Januari 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN PK ............................................................. 4
A. Keadaan Demografis..................................................................................................... 4
B. Keadaan Sosial Ekonomi/budaya ................................................................................. 5
C. Status Kesehatan ........................................................................................................... 6
BAB III HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................. 11
A. Persiapan ..................................................................................................................... 11
B. Program Kerja ............................................................................................................. 12
C. Pelaksanaan Program Kerja ........................................................................................ 13
1. Program Inti............................................................................................................. 13
D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat ................................................................ 51
1. Faktor Pendukung ................................................................................................... 51
2. Faktor Penghambat .................................................................................................. 51
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 52
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 52
B. Saran ........................................................................................................................... 52

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batas-batas desa Huntu Barat……………………………... 5

Tabel 2.2 Kesehatan Masyarakat Desa Huntu Barat ………………... 6

Tabel 2.3 Wabah Penyakit…………………………………………... 8

Tabel 2.4 Jumlah Penderita Sakit Tahun ini………………………… 9

Table 3.1 Distribusi balita berdasarkan kategori stunting di desa 16

huntu barat

Tabel 3.2 Distribusi kepemilikan jamban di Desa Huntu Barat 19

Table 3.3 Distribusi evaluasi program pemerintah 22

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi KKN Profesi Kesehatan Desa Huntu


Barat Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone
Bolango Tahun 2022
Lampiran 2 Term of Reference (TOR) setiap kegiatan
Lampiran 3 Gant Chart
Lampiran 4 POA (Plan Of Action)
Lampiran 5 Rekapitulasi hasil pelaksanaan kegiatan
Lampiran 6 Dokumentasi Pelaksanaan KKN Profesi Kesehatan Desa
Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone
Bolango Tahun 2022.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan menurut WHO diartikan sebagai keadaan baik secara menyeluruh termasuk

kondisi fisik, mental dan sosialnya, tidak sekedar ketidaan suatu penyakit atau kecatatan.

Menurut WHO ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat

yaitu sehat jasmani, mentak dan spiritual. Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009

memberikan batasan tentang adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun

social yang memungkinkan.

Di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu mendapat

perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak karena dampaknya akan mempengaruhi

kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang

Masalah kesehatan saat ini semakin kompleks, perubahan sekecil apapun menghadapkan

masyarakat pada masalah kesehatan, yakni mulai dari perubahan demografi, lingkungan,

kondisi sosial ekonomi serta perilaku masyarakat itu sendiir. Selain itu, peningkatan kebutuhan

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih prima menimbulkan banyak

masalah kesehatan karena ketidaksiapan para petugas kesehatan dalam menyikapi tuntutan

tersebut. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak serta merta dilakukan, namun dalam

penyelenggaraannya dibutuhkan beberapa langkah-langkah startegis mulai dari

perencanaannya hingga evaluasi.

Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu

dipecahkan, yang kadang dalam masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang tidak begitu

penting untuk dipermasalahkan. Untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan tersebut, maka

diperlukan informasi dari data yang akurat dan relevan sehingga mampu memberikan

gambaran yang jelas dari masyarakat. Oleh karena itu, melalui KKN Profesi Kesehatan

diharapkan menjadi salah satu langkah peningkatan derajat kesehatan yang berorentasi

1
problem solving berbasis data sekunder dan observasi langsung dalam masyarakat.

B. Tujuan

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan

kepada mahasiswa. Oleh karena itu, pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan

memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan

kemanfaatan bagi masyarakat.

Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN)

adalah :

a. Member pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja

nyata pembangunan.

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan

mahasiswa.

c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.

d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.

e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program dan

proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

1. Perguruan Tinggi

a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses

pembangunan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan

pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan

tuntutan nyata pembangunan kesehatan.

b. Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi

pengembangan IPTEKS, serta dapat mengdiagnosa secara tepat kebutuhan masyarkat

sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

2
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi serta

departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN PK

A. Keadaan Demografis

1. Sejarah Desa

Desa ini bernama Wuntu (Junjung) artinya sumber tempat pemecahan adat istiadat yang

dijunjung tinggi oleh seluruh masrakat. Desa ini dipimpin oleh seorang Kimalaha yang berarti

Kepala Kampung. Desa ini menjadi kedudukan Lebi Daa / Kepala Adat yang berfungsi sebagai

Raja Olongiya Lolilingo. Dengan adanya desa ini menjadi kedudukan Lebi Daa (Kepala Adat),

maka kalangan raja-raja sekitarnya mulai menaruh perhatian kemudian mereka pindah ke Desa

ini, diantaranya dari Suwawa, Gorontalo dan Limboto.

Datang pula kedua isi kelompok suku dari selatan (Makassar) yang dipimpin oleh seorang

Putra Rawe Ahe dari Goa di Bone. Sejak kedatangan Putra Rawe, maka istilah Lebi Daa diganti

dengan Bate-bate dalam bahasa Makassar artinya tegas, kuat dan bijaksana.

Pemerintah Belanda dengan semua dukungan Bate, pemangku adat dan masyarakat

sekitarnya, diangkatlah Botutihe menjadi Kepala Adat atau Olongiya Lolilingo/Hulonthalo

yang kekuasaannya meliputi seluruh wilayah Kesultanan Gorontalo yang sebagian adalah

merupakan wilayah Bone Bolango dan beroleh gelar Sultan. Sejak ia memerintah, desa Wuntu

diganti namanya menjadi Desa Huntu. Huntu adalah asal kata dari Hunto artinya Huntonga Lo

Adati atau tempat adat dan peraturan disusun.

2. Gambaran Umum Desa

Secara geografis Desa Huntu Barat terletak ditengah-tengah pedesaan di wilayah

Kecamatan Bulango Selatan, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 93,01

Ha yang terbagi menjadi 3 (tiga) Dusun, yakni Dusun I, Dusun II dan Dusun III, dengan

perbatasan wilayah sebagai berikut :

4
Tabel 2.1 Batas-batas Desa Huntu Barat
No Batas-batas Desa Huntu Barat
1 Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Toluwaya
Berbatasan dengan Desa Huntu Selatan dan
2 Sebelah selatan
Desa Lamahu
3 Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Huntu Utara
4 Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Ayula Timur

Iklim Desa Huntu Barat, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai

Iklim Kemarau, Penghujan dan Pancaroba. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung

terhadap pola tanam dan keadaan masyarakat di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango

Selatan.

Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan yang merupakan daerah otonom desa

dengan jumlah penduduk 1.403 jiwa yang terdiri dari 693 jiwa penduduk laki-laki dan 710

Jiwa penduduk perempuan. Potensi Desa Huntu Barat cukup besar, baik potensi yang sudah

dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik

sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu digali terus dan dikembangkan

untuk kemakmuran masyarakat secara umum.

B. Keadaan Sosial Ekonomi/budaya

1. Ekonomi

“Produksi hasil pertanian menurun dan rendahnya nilai jual hasil pertanian serta

minimnya lapangan pekerjaan”. Masalah utama yang dihadapi sektor pertanian adalah

menurunnya hasil pertanian serta rendahnya nilai jual hasil pertanian disebabkan kualitas

rendah. Sedangkan sektor pertanian menjadi tumpuan utama mata pencaharian penduduk di

desa Desa Huntu Barat. Sekitar 80 persen dari 1.100 jiwa penduduknya bekerja sebagai petani.

Pedagang di desa ini agaknya mengalami persoalan yang sama, yakni kekurangan modal usaha

dan tingginya transport angkutan.

5
2. Sosial dan budaya

”Sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan belum memadai bagi warga”. Sarana

prasarana pendidikan dan kesehatan menjadi persoalan utama yang dihadapi dibidang sosial

budaya. Sarana pendidikan khususnya untuk sarana pendidikan usia dini yang memang belum

terdapat di desa Huntu Barat yang merupakan keluhan tersendiri bagi ibu-ibu rumah tangga.

Taman Pendidikan Al’Quran (TPA) masih menumpang dirumah warga dan peralatan di

poskesdes pembantu masih belum lengkap dan belum direhab Gedung PAUP. Gedung Sekolah

Dasar yang ada di desa Huntu Barat sudah bagus, namun pagar sekolah masih perlu direhab

karena sudah sering terjadi pencurian terhadap aset sekolah.

C. Status Kesehatan

Tabel 2.2 Kesehatan Masyarakat Desa Huntu Barat


A. Kualitas Ibu Hamil Jumlah (Orang)
Jumlah ibu hamil 5
Jumlah ibu hamil periksa di Posyandu 5
Jumlah ibu hamil periksa di Puskesmas 5
Jumlah ibu hamil periksa di Rumah Sakit -
Jumlah ibu hamil periksa di Dokter Praktek 5
Jumlah ibu hamil periksa di Bidan Praktek -
Jumlah ibu hamil periksa di Dukun Terlatih -
Jumlah kematian ibu hamil 2
Jumlah ibu hamil melahirkan 3
Jumlah ibu nifas -
Jumlah kematian ibu nifas -
Jumlah ibu nifas hidup 3
B. Kualitas Bayi
Jumlah keguguran kandungan 1
Jumlah bayi lahir 2
Jumlah bayi lahir mati -
Jumlah bayi lahir hidup 2
Jumlah bayi mati usia 0 – 1 bulan -
Jumlah bayi mati usia 1 – 12 bulan -
Jumlah bayi lahir berat kurang dari 2,5 kg -
Jumlah bayi 0-5 tahun hidup yang menderita kelainan organ tubuh, fisik
-
dan mental

6
C. Kualitas Persalinan Jumlah (unit)
Tempat Persalinan 4
Tempat persalinan Rumah Sakit Umum 14
Tempat persalinan Rumah Bersalin 5
Tempat persalinan Puskesmas 21
Tempat persalinan Polindes 6
Tempat persalinan Balai Kesehatan Ibu Anak -
Tempat persalinan rumah praktek bidan -
Tempat praktek dokter -
Rumah dukun -
Rumah sendiri -
Jumlah
Pertolongan Persalinan
(Tindakan)
Jumlah Persalinan ditolong Dokter 21
Jumlah persalinan ditolong bidan 17
Jumlah persalinan ditolong perawat -
Jumlah persalinan ditolong dukun bersalin 2
Jumlah persalinan ditolong keluarga -
D. Cakupan Imunisasi Jumlah (Orang)
Jumlah Bayi usia 2 bulan 1
Jumlah bayi 2 bulan Imunisasi DPT-1, BCG dan Polio -1 1
Jumlah bayi usia 3 bulan 1
Jumlah bayi 3 bulan yang imunisasi DPT-2 dan Polio-2 1
Jumlah bayi usia 4 bulan 1
Jumlah bayi 4 bulan yang imunisasi DPT-3 dan Polio-3 1
Jumlah bayi 9 bulan 4
Jumlah bayi 9 bulan yang imunisasi campak 3
Jumlah bayi yang sudah imunisasi cacar 0
E. Perkembangan Pasangan Usia Subur dan KB
Pasangan Usia Subur
Jumlah remaja putri usia 12 – 17 tahun 99
Jumlah perempuan usia subur 15 – 49 tahun 340
Jumlah wanita kawin muda usia kurang dari 16 tahun 0
Jumlah pasangan usia subur (Pasangan) 229
Keluarga Berencana
Jumlah akseptor KB 34
Jumlah pengguna alat kontrasepsi suntik 54
Jumlah pengguna metode kontrasepsi spiral 3
Jumlah pengguna alat kontrasepsi kondom 23

7
Jumlah pengguna metode kontrasepsi pil -
Jumlah pengguna metode vasektomi -
Jumlah pengguna metode kontrasepsi tubektomi -
Jumlah pengguna metode KB Kelender/KB Alamiah -
Jumlah pengguna metode KB obat tradisional -
Jumlah pengguna alat kontrasepsi metode .................. -
Jumlah PUS yang tidak menggunakan metode KB 115

Tabel 2.3 Wabah Penyakit


Jumlah Jumlah
Jenis Wabah Kejadian Meninggal
Tahun Ini (Orang)
1. Muntaber - -
2. Demam Berdarah - -
3. Kolera - -
4. Polio - -
5. Cikungunya - -
6. Flu Burung - -
7. Busung Lapar - -
8. Kelaparan - -

Jumlah
G. Angka Harapan Hidup
(Tahun)
Angka harapan hidup penduduk Desa/Kelurahan -
Angka harapan hidup penduduk Kabupaten/Kota -
Angka Harapan Hidup Provinsi -
Angka harapan Hidup Nasional -
-
Jumlah
H. Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih
(Keluarga)
1.Jumlah keluarga menggunakan sumur gali 8
2.Jumlah keluarga pelanggan PAM 1
3.Jumlah keluarga menggunakan Penampung Air Hujan 6
4.Jumlah keluarga menggunakan sumur pompa 1
5.Jumlah keluarga menggunakan perpipaan air kran 26
6.Jumlah keluarga menggunakan hidran umum 26
7.Jumlah keluarga menggunakan air sungai 4
8.Jumlah keluarga menggunakan embung 1
9.Jumlah keluarga yang menggunakan mata air -
10. Jumlah keluarga yang tidak mendapatkan akses air minum dari air laut -

8
11. Jumlah keluarga yang tidak mendapatkan akses air minum dari sumber
-
di atas
Total jumlah keluarga 73

I. Perilaku hidup bersih dan sehat


Kebiasaan buang air besar
Jumlah keluarga memiliki WC yang sehat 210
Jumlah keluarga memiliki WC yang kurang memenuhi standar kesehatan 8
Jumlah keluarga biasa buang air besar di sungai/parit/kebun/hutan 15
Jumlah keluarga yang menggunakan fasilitas MCK umum 8

Pola makan (= Ada)


Kebiasaan penduduk makan dlm sehari 1 kali -
Kebiasaan penduduk makan sehari 2 kali -
Kebiasaan penduduk makan sehari 3 kali 
Kebiasaan penduduk makan sehari lebih dari 3 kali 
Penduduk yang belum tentu sehari makan 1 kali -

Kebiasaan berobat bila sakit


Dukun Terlatih Tak ada / sedikit / banyak
Dokter/puskesmas/mantri kesehatan/perawat/bidan/posyandu Tak ada / sedikit / banyak
Obat tradisional dari dukun pengobatan alternatif Tak ada / sedikit / banyak
Paranormal Tak ada / sedikit / banyak
Obat tradisional dari keluarga sendiri Tak ada / sedikit / banyak
Tidak diobati Tak ada / sedikit / banyak
J. Status Gizi Balita Jumlah (Orang)
Jumlah Balita 3
Jumlah Balita bergizi buruk 56
Jumlah Balita bergizi baik 3
Jumlah Balita bergizi kurang 8
Jumlah Balita bergizi lebih 70

Tabel 2.4 Jumlah Penderita Sakit tahun ini


Jumlah Di rawat di
Jumlah penyakit penderita Rumah
(Orang) Rumah Puskesmas
Sakit
Jantung 6 - Ya -
Lever 1 - Ya -
Paru-paru 2 - Ya -
Kanker - - - -

9
Stroke 2 - Ya -
Diabetes Melitus - - - -
Ginjal - - - -
Malaria - - - -
Lepra/Kusta - - - -
HIV/AIDS - - - -
Gila/stress - - - -
TBC 1 - Ya -
ISPA - - -
Asma 1 - Ya -

1. Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat


Jumlah MCK Umum (Unit) 8
Jumlah Posyandu (Unit) 1
Jumlah kader Posyandu aktif (Orang) 6
Jumlah pembina Posyandu (Orang) 1
Jumlah Dasawisma 26
Jumlah pengurus Dasa Wisma aktif (Orang) 26
Jumlah kader bina keluarga balita aktif (Orang) 4
Jumlah petugas lapangan keluarga berencana aktif (Orang) 1
Buku rencana kegiatan Posyandu Diisi / Tidak
Buku data pengunjung Posyandu Diisi / Tidak
Buku kegiatan pelayanan Posyandu Diisi / Tidak
Buku administrasi Posyandu lainnya (Jenis) 1
Jumlah kegiatan Posyandu (Jenis) 1
Jumlah kader kesehatan lainnya (Orang) 1
Jumlah kegiatan pengobatan gratis (Jenis)
Jumlah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk/PSN (Jenis)
Jumlah kegiatan pembersihan lingkungan (Jenis)

10
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan I Universitas Negeri

Gorontalo yang dilaksanakan di Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten

Bone Bolango dan dimulai pada tanggal 29 November 2022 – 07 Januari 2023 ini memiliki

program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan derajat Kesehatan dan meningkatkan

pengetahuan masyarakat mengenai stunting pada usia 0 bulan – 5 tahun serta meningkatkan

kesadaran masyarakat mengenai penting penggunaan jamban di Desa Huntu Barat.

Pelaksanaan KKN-PK memberikan pengetahuan dan pengalaman yang tidak didapatkan

di kampus. Dalam KKN-PK ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk turun langsung ke

masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dan melihat

gambaran situasimasalah-masalah kemasyarakatan yang terjadi, khususnya masalah kesehatan.

Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan di Desa Huntu Barat, Kecamatan

Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango.

A. Persiapan

Sebelum di tempatkan di lokasi KKN-PK, kami melakukan persiapan dengan melakukan

pertemuan dan pelepasan yang didampingan oleh dosen pembimbing lapangan. Sebelum

menyelenggarakan program kerja KKN-PK, kami melakukan observasi lapangan. Dengan

melakukan persiapan dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Aparatur Desa,

karang taruna, dan pihak-pihak yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan

kami. Hal ini dimaksudkan sebagai perkenalan awal agar nantinya masyarakat tidak terkejut

dan menyalahartikan maksud kedatangan kami. Selain itu, kani juga mengadakan koordinasi

dengan Kepala Desa dan Kader-kader Desa serta warga sekitar mengenai rencana kegiatan

yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.

11
B. Program Kerja

Program kerja KKN Profesi Kesehatan merupakan perpaduan yang proporsional antara

program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang merupakan hasil observasi terhadap

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja desa Huntu Barat yang dikoordinasikan dengan

pemerintah setempat. Keterlibatan mahasiswa KKN-PK terhadap program kerja puskesmas

bersifat partisipatori, artinya mahasiswa berpartisipasi dalam melaksanakan upaya atau

program pembangunan kesehatan masyarakat.

Dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan di Desa Huntu Barat, Kecamatan

Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango diperoleh beberapa rumusan program kerja.

Rumusan program kerja ini terdiri dari intervensi fisik dan intervensi non fisik.

Namun sebelum melaksanakan kegiatan (program kerja) tersebut, terlebih dahulu

diadakan pertemuan (Seminar Program Kerja Awal) dengan kepala desa dan aparat desa pada

tanggal 30 November 2022 untuk memparkan program kerja mahasiswa KKN-PK untuk Desa

Huntu Barat, dengan tujuan mendapatkan dukungan dan kerjasamanya serta membangun

komitmen bersama dalam rangka menyukseskan program kerja tersebut.

Adapun program kerja yang telah disepakati bersama dalam seminar program kerja

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penyuluhan Stunting dan ODF

2. Pendataan Balita

3. Pendataan Jamban

4. Evaluasi Program Bantuan Stunting

5. Pendataan Air Bersih

6. Penyuluhan PHBS di SD 06 Bulango Selatan

7. Penyuluhan Bencana di SMK 01 Bulango Selatan

8. Terapi Bermain di TK PAUD Desa Huntu Barat

12
9. Posbindu

10. Posyandu

11. Senam Hammer

Selanjutnya program kerja di atas di bagi menjadi program inti dan program tambahan

maka dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Program Inti

a. Pendataan Balita

b. Pendataan Jamban

c. Evaluasi Program Bantuan Stunting

d. Penyuluhan Stunting dan ODF

2. Program tambahan

a. Pendataan Air Bersih

b. Posyandu

c. Posbindu

d. Terapi bermain di TK PAUD Desa Huntu Barat

e. Penyuluhan PHBS di SD 06 Bulango Selatan

f. Penyuluhan Bencana di SMK 01 Bulango

g. Senam Hammer

C. Pelaksanaan Program Kerja

1. Program Inti

a. Pendataan Balita

1) Latar Belakang

Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan

ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis.

Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur,

13
dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di

masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari. Hal tersebut membuat stunting

menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia sampai tahun 2025.2 Stunting atau

perawakan pendek (shortness). suatu keadaan tinggi badan (TB) seseorang yang tidak sesuai

dengan umur, yang penentuannya dilakukan dengan menghitung skor Z-indeks Tinggi Badan

menurut Umur (TB/U). Seseorang dikatakan stunting bila skor Z-indeks TB/U- nya di bawah

-2 SD (standar deviasi). Kejadian stunting merupakan dampak dari asupan gizi yang kurang,

baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tingginya kesakitan, atau merupakan kombinasi dari

keduanya.

Panjang badan menurut umur atau umur merupakan pengukuran antropometri untuk

status stunting. Panjang badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan

pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, panjang badan tumbuh seiring dengan

pertambahan umur. Pertumbuhan panjang badan tidak seperti berat badan, relatif kurang

sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi

terhadap panjang badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Pengukuran tinggi badan

harus disertai pencatatan usia (TB/U). Tinggi badan diukur dengan menggunakan alat ukur

tinggi stadiometer Holtain/mikrotoice (bagi yang bisa berdiri) atau baby length board (bagi

balita yang belum bisa berdiri).

2) Tujuan Kegiatan

a). Tujuan umum

Untuk mengukur panjang badan dan tinggi badan serta satutis gizi pada balita yang

ada di Desa Huntu Barat

b). Tujuan Khusus

Untuk mengetahui kejadian Stunting dan faktor resiko stunting yang ada di Desa

Huntu Barat melalui panjang badan dan berat badan balita

14
3) Sasaran

Balita yang ada di desa Huntu Barat

4) Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2022 – Rabu,7 Desember 2022

Tempat : Desa Huntu Barat

5) Penanggung Jawab

Aditya Yusuf

6) Rencana dan Mekanisme Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap persiapan yang dilakukan :

i. Mempersiapkan alat pengukur tinggi bada dan berat badan yang dibutuhkan

untuk mengukur balita

ii. Membuat lembar observasi untuk pendataan yang akan dilakukan

iii. Membagi kelompok untuk mendata disetiap dusun yang ada di Desa Huntu

Barat

b) Pelaksana

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

i. Mengukur panjang badan dan berat badan seluruh balita yang ada di Desa

Huntu Barat

ii. Memberikan edukasi kepada sang Ibu untuk rajin membawa balita ke

Posyandu

iii. Melihat pertumbuhan dan perkembangan balita melalui buku KIA

c) Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahap ini kami melihat dan menilai tumbuh kembang balita dan ada tidaknya

resiko terjadinya Stunting pada balita yang ada di Desa Huntu Barat. Selain itu, segala

15
kekurangan yang terjadi selama kegiatan seperti keterbatasan alat pengukur panjang

badan dan berat badan bayi menjadi bahan evaluasi kami untuk kegiatan dikemudian hari

Berikut data balita yang diperoleh :

Tabel 3.1 Distribusi Balita berdasarkan Kategori Stunting di Desa Huntu Barat

Kategori Stunting
Normal Berisiko Obesitas Total
N % N % N % N %
Dusun Dusun 1 3 37,5 5 62,5 0 0 8 100
Dusun 2 3 50 2 33,3 1 16,7 6 100
Dusun 3 1 14,3 5 71,4 1 14,3 7 100
Total 7 34 12 56 2 10 21 100

Berdasarkan tabel di atas didapatkan dimana dusun 1 memiliki bayi dengan status gizi

normal sebanyak 3 orang, berisiko 5 orang, dan obesitas tidak ada. Dusun 2 memiliki bayi

dengan status gizi normal sebanyak 3 orang, beresiko 2 orang, dan obesitas 1 orang. Dusun 3

memiliki bayi, dengan status gizi normal 1 orang, beresiko 5 orang, dan obesitas 1 orang.

7) Indikator Keberhasilan

a) Kualitatif

i. Program kerja terlaksana

ii. Orang tua balita berperan aktif saat pendataan dilakukan

b) Kuantitatif

100% balita yang ada di Desa Huntu Barat didapatkan data tentang panjang badan dan

berat badannya

8) Sumber Dana

Kegiatan ini menggunakan dana dari dana KKN sebesar Rp. 100. 000.-

Rincian :

- Bensin : Rp. 100.00

16
9) Hasil Kegiatan

Kegiatan pendataan panjang badan dan berat badan pada balita dilakukan setiap hari

selama 1 minggu dari hari Kamis, 1 Desember 2022- Rabu, 7 Desember 2022. Kegiatan

ini dilakukan di Desa Huntu Barat. Pendataan dimulai dari Dusun 1 selama 3 hari pertama,

selanjutnya dilanjutkan di Dusun 2 pada 2 hari kemudian, dan di 2 hari terkahir pendataan

dilakukan di Dusun 3.

Pada kegiatan ini kami melakukan pengukuran terhadap panjang badan dan berat

badan balita dan mencatatnya pada lembar observasi untuk mengatahui status gizi balita

tersebut. Disaat yang bersamaan juga kami melihat dan menilai tumbuh kembang balita

melalui buku KIA yang dimiliki sang balita. Selain itu kami melakukan edukasi kepada

orang tua dan keluarga balita untuk membantu tumbuh kembang balita agar sehat dan

terjaga dari resiko Stunting dengan rajin membawa balita ke Posyandu dan memberikan

balita makanan yang sehat dan bergizi serta selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih

disekitar lingkungan rumah.

Selama kegiatan berlangsung, orang tua dan keluarga balita tampak memperhatikan

edukasi yang kami berikan dan ikut berperan aktif serta mengajukan beberapa pertanyaan

terkait stunting dan resiko stunting.

10) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Keterbatasan alat pengukur tinggi dan berat badan bayi sehingga membuat kegiatan

ini memakan waktu lebih banyak.

b. Pendataan Jamban

1) Latar Belakang

Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata

rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya nyaman melainkan juga turut

melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Dengan bertambahnya

17
jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang ada, masalah mengenai

pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari segi kesehatan masyarakat,

masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok untuk sedini mungkin

diatasi. Pada masa sekarang ini pemilihan jamban cemplung masih menjadi masalah,

mengingat jamban cemplung merupakan jenis jamban yang kurang memenuhi syarat

kesehatan.

Menurut (Riskesdas, 2007) di Indonesia presentase keluarga yang menggunakan

jamban yang memenuhi syarat baru sekitar 60% dan yang lainnya tidak menggunakan jamban

dan lebih suka buang air besar (BAB) disungai dan tempat-tempat lainnya. Untuk mencegah

kontaminasi terhadap lingkungan, maka pembuangan tinja manusia harus dikelola dengan baik,

yaitu jamban.

2) Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Untuk mengetahui jumlah sebenarnya Kepala Keluarga di Desa Huntu Barat yang tidak

memiliki jamban.

b) Tujuan Khusus

Untuk dapat merubah perilaku masyarakat yang tadinya buang air besar sembarangan menjadi

buang air besar dijamban yang sehat.

3) Sasaran

Sasaran yaitu masyarakat desa huntu barat

4) Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal : Kamis, 01 Desember 2022

Waktu : 09.00 WITA - Selesai

Tempat : Disetiap rumah warga yaitu desa huntu barat.

5) Penanggung Jawab

Anggota : Aditya Yusuf

18
6) Mekanisme Rancangan dan Kegiatan

a) Persiapan

i. Menyiapkan instumen wawancara yang akan ditanyakan kepada masyarakat.

ii. Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan pendataan.

b) Pelaksanaan

i. Melakukan pendataan jamban sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

ii. Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data

dengan melakukan wawancara tentang jenis penggunaan jamban.

c) Pemantauan dan Evaluasi

Hampir 90% masyrakat di Desa Huntu Barat telah memiliki kepemilikan jamban

sendiri sisanya 10% masyarakat menggunakan jamban bersama dengan tetangga.

Berikut data kepemilikan jamban yang ada di Desa Huntu Barat:

Tabel 3.2 Distribusi kepemilikan jamban di Desa Huntu Barat

Kepemilikan Jamban Total


Ada Tidak Ada
N % N % N %
Dusun Dusun 1 95 97 3 3 98 100

Dusun 2 105 95 5 5 110 100

Dusun 3 75 97 2 3 77 100

Total 275 91 10 9 285 100

Berdasarkan table 3.2 dapat diketahui bahwa dari 285 rumah. Dusun 1 terdapat

sebanyak 98 rumah, 95 rumah yang memiliki jamban dan 3 rumah tidak memiliki

jamban. Dusun 2 terdapat sebanyak 110 rumah, 105 rumah yang memiliki jamban

dan 5 rumah tidak memiliki jamban. Dusun 3 terdapat sebanyak 77 rumah, 75

rumah memiliki jamban dan 2 rumah tidak memiliki jamban.

19
7) Indikator keberhasilan

a) Kualitatif

i. Program kerja terlaksana

ii. Data terkumpul

b) Kuantitatif

100% masyarakat didesa huntu barat telah didata kepemilkian jamban.

8) Sumber Dana

a) Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

b) Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Kertas HVS A4 1 Rim : Rp. 45.000

Tinta Epson : Rp. 90.000

Total : Rp. 135.000

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan pendataan jamban dilakukan selama 7 hari dari tanggal 01 Desember 2022

sampai tanggal 07 Desember 2022 dan dilakukan dirumah warga desa huntu barat

kecamatan bulango selatan kabupaten Bone Bolango sasaran pendataan jamban adalah

seluruh masyarakat yang tinggal di desa Huntu Barat hambatan yang ditemui saat

melakukan pendataan masih ada beberapa rumah yang masih menggunakan jamban

tetangga sisanya sudah memiliki jamban sendiri.

20
c. Evaluasi Bantuan Stunting

1) Latar Belakang

Bantuan sosial adalah pemberian bantuan dari Pemerintah Daerah kepada individu,

keluarga, kelompok dan/atau masyarakat. Sifat bantuan ini, tidak secara terus menerus

dan selektif. Bantuan ini berupa uang atau barang yang pemberiannya disesuaikan

dengan kemampuan keuangan daerah, Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan

yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi

kebutuhan hidup dasar yang layak. Evaluasi program bantuan pemerintah dalam hal

penanganan stunting program kerja ini bertujuan untuk mengetahui apakah program bantuan

pemerintahan ini telah di salurkan dan digunakan sebagaimana mestinya, dan untuk melihat

program ini tepat sasaran.

2) Tujuan

a) Tujuan Umum

Tujuannya untuk menunjang pencapaian sasaran

program dan kegiatan pemerintah daerah dengan memperhatikan asas keadilan,

kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat.

b) Tujuam Khusus

Agar masyarakat mendapatkan nutrisi yang cukup

3) Sasaran

Masyarakat Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango

4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2022 – Rabu,7 Desember 2022

Tempat : Desa Huntu Barat

5) Penanggung Jawab

6) Mekanisme dan Rencana Kegiatan

21
a) Persiapan

I. Menyiapkan instumen wawancara yang akan ditanyakan kepada masyarakat.

II. Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan

pendataan.

b) Pelaksanaan

iii. Melakukan pendataan bantuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

iv. Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data

dengan melakukan wawancara tentang bantuan stunting.

d) Pemantauan dan Evaluasi

Bantuan stunting yang diberikan kepada balita yang berisiko stunting di Desa Huntu

Barat berupad bantuan dari dinas social berupa uang makanan pokok, dan susu. Serta ada

pemberian makanan tambahan dari puskesmas setempat berupa biscuit dan susu. Dari

semua bantuan tersebut tepat sasaran kepada balita yang berisiko stunting.

Tabel 3.3 Distribusi Evaluasi Program Pemerintah


No Jenis Jenis Digunakan Digunakan keterangan
Bantuan bantuan sesuai tidak sesuai
1. Pemberian Biscuit, susu Tepat
makanan sasaran
tambahan ✓ -
dari
puskesmas
2. Bantuan Uang, ✓ - Tepat
dinas sosial makanan sasaran
pokok, dan
susu
7) Indikator Keberhasilan

Dari hasil yang kami evaluasi rata-rata masyarakat di Desa Huntu Barat sekitar 75%

kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah mengenai bantuan stunting

8) Sumber Dana

a) Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

22
KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

b) Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Kertas HVS A4 1 Rim : Rp. 45.000

Tinta Epson : Rp. 90.000

Total : Rp. 135.000

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan evaluasi bantuan stunting dilaksanakan selama 1 minggu. Evaluasi

dimulai pukul 10.00 WITA – selesai pada Kamis, 1 Desember 2022 – Rabu, 7

Desember 2022. Kegiatan ini dikoordinasikan dengan pemerintah desa Huntu Barat dan

dibantu oleh kader desa Huntu Barat. Selama pelaksanaan kegiatan ini semua

masyarakat yang berada di Desa Huntu Barat bersikap kooperatif ketika diajukan satu

pertanyaan.

Pada saat dilakukan evaluasi hamper 75% masyarakat yang ada di Desa Huntu

Barat belum mendapat bantuan Stunting dari pemerintah daerah.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka apabila disesuaikan dengan indicator

keberhasilan, hasil ini belum dapat mencapai target.

d. Penyuluhan Stunting dan ODF

1) Latar belakang

Stunting adalah masalah gizi utama yang masih banyak terjadi di Indonesia.Stunting

sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat karena sangat berhubungan

dengan pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak. Masalah gizi yaitu status gizi yang

kurang dan buruk, dimana gizi kurang adalah kondisi kekurangan gizi akibat jumlah makro

dan mikro tidak memadai dan dapat menyebabkan prevalensi anak pendek sangat tinggi yang

23
mempengaruhi satu dari tiga anak balita sebagai proporsi masalah kesehatan menurut kriteria

Organisasi Kesehatan Dunia. Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada

anak akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting

pada anak-anak mencerminkan efek yang luas dari kekurangan gizi yang kronis selain itu

beresiko lebih besar menderita penyakit menular dan tidak menular pada usia dewasa.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Upaya pencegahan

stunting yang dapat dilakukan untuk kelompok dewasa muda yaitu sebagai berikut, melakukan

deteksi dini terhadap penyakit (penyakit menular dan penyakit tidak menular), meningkatkan

penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Terdapat tiga hal yang harus

diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta

perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan,

termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko

ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air

mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh The Lancet terkait gizi anak, ternyata

bukan hanya makanan saja yang dibutuhkan untuk mendukung asupan gizi anak. Lingkungan

tempat anak dibesarkan juga merupakan faktor yang cukup penting salah satunya adalah

penggunaan jamban yang sehat. Penggunaan jamban yang sehat sangat terkait dengan akses

kebersihan. Institute of Development Studies pernah melakukan penelitian mengenai hal ini

dan diperoleh data bahwa akses ke air bersih dan sanitasi yang lebih baik dapat berpengaruh

pada tingkat stunting anak.

24
2) Tujuan kegiatan

a). Tujuan Umum

Untuk memberikan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya

pencegahan stunting dan penggunaan jamban sehat serta pentingnya PHBS.

b). Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

3) Sasaran

Masyarakat Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango

4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022

Pukul : 15.00-17.00

Tempat : Kantor Desa Huntu Barat

5) Penanggung Jawab

Ani Fitriani A. Maru

6) Mekanisme dan Rencana Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap perisapan, hal-hal yang dilakukan :

i. Menyiapkan konsumsi untuk pemateri dan masyarakat

ii. Menyiapkan lokasi yang akan dijadikan tempat penyuluhan

iii. Membuat undangan dan mengundang masyarakat desa Huntu Barat

b) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

i. Melakukan penyuluhan terkait Stunting, ODF, dan PHBS oleh pemateri yakni Dosen

Pembimbing Lapangan

ii. Diskusi

25
iii. Melakukan tanya jawab

c) Pemantauan dan Evaluasi

Dalam tahap ini, dimana kami melihat dan menilai tentang kepahaman masyarakat

desa Huntu Barat terkait Stunting, ODF, dan PHBS. Selain itu, segala kekurangan yang

sempat terjadi dalam kegiatan tersebut seperti keterlambatan mulainya acara dan

kurangnya jumlah masyarakat yang sempat datang menjadi bahan evaluasi untuk

kegiatan dikemudian hari.

7) Indikator keberhasilan

a) Kualitatif

i. Program kerja terlaksana

ii. Peserta aktif berdiskusi

b) Kuantitatif

i. Tidak 100% masyarakat Desa Huntu Barat hadir dalam kegiatan tersebut

ii. 100% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai

8) Sumber Dana

Kegiatan ini menggunakan dana dari dana KKN-PK UNG

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan penyuluhan Stunting dan ODF dilaksanakan sekali pada hari Kamis, 15

Desember 2022 pukul 15.00-17.00. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Huntu Barat dengan

mendatangkan pemateri dari Dosen Fakultas Kedokteran dan Fakultas Olahraga dan Kesehatan

yang sekaligus merupakan Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PK UNG Posko 5 Desa Huntu

Barat yakni dr. Nanang R. Paramata, M.Kes dan ibu Putri Ayuningtias Mahdang, S.KM.,

M.KKK.

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan oleh Ketua DPL KKN-PK UNG Posko 5 Desa

Huntu Barat yakni dr. Nanang R. Paramata, M.Kes kemudian dilanjutkan pemberian materi

26
tentang Stunting dan materi kedua yakni materi PHBS oleh ibu Putri Ayuningtias Mahdang,

S.KM., M.KKK

Selama pelaksanaan kegiatan masyarakat sebagai peserta yang hadir memperhatikan

dan ikut berperan aktif dalam berdiskusi baikpun tanya jawab yang kami berikan. Seluruh

masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan Stunting, ODF, dan PHBS yang diberikan dari

awal hingga akhir. Kegiatan yang terlambat dimulai dan kurangnya masyarakat yang hadir

menjadi bahan evaluasi dari kegiatan ini.

10) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Kurangnya kehadiran masyarakat Desa Huntu barat yang menjadi peserta penyuluhan

membuat indikator keberhasilan tidak 100%.

2. Program Tambahan

a. Pendataan Air Bersih

1) Latar Belakang

Air adalah unsur yang penting bagi lingkungan hidup. Seandainya di muka bumi tidak

ada air maka tidak akan ada kehidupan, karenanya air menjadi komponen utama yang

dibutuhkan dalam proses kehidupan. Akan tetapi, air juga dapat menyebabkan musibah bila

kuantitas dan kualitasnya melebihi ambang normal (Warlina, 2004).

Air yang layak digunakan dan dikonsumsi adalah air yang hygienis dan bersih. Syarat

kondisi yang air layak konsumsi oleh manusia berdasarkan kesehatan adalah tidak berwana,

tidak berbau, dan tidak berasa. Penggunaan air yang tidak hygienis akan berdampak kurang

baik untuk kesehatan. Air kualitas baik atau layak memenuhi persyaratan kualitas fisik (tidak

ada bau, tidak berubah warna, dan tidak ada rasa), kualitas kimia, dan tidak mengandung

mikroorganisme (Soemirat J, 2001).

Saat ini penggunaan air perlu mendapatkan perhatian dengan cermat dan seksama. Air

dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan pada saat ini merupakan hal yang berharga.

27
Hal tersebut disebabkan banyak air yang sudah tercemar berbagai macam kontaminasi terutama

limbah hasil dari aktivitas masyarakat itu sendiri. Kontaminan tersebut asalnya dari limbah

rumah tangga, limbah industri, dan aktivitas lainnya. Seperti yang dipahami bersama bahwa

perkembangan penduduk yang melesat sejalan dengan kebutuhan akan air bersi yang semakin

meningkat pula (Harmayani & Konsukartha, 2007).

Selain kualitas air pada sumber air berkurang yang disebabkan oleh pencemaran, tidak

terpenuhinya kuantitas air bersih yang layak konsumsi sehingga meningkatkan penyaki seperti

diare, kudis, dan trachoma. Perilaku atau kebiasaan penggunaan air besih, buang sampah dan

buang air besar sembarangan serta pembuangan limbah berkaitan erat dengan faktor

lingkungan (fisik, biologi, dan sosio kultural). Hal tersebut berdampak terhadap kualitas air di

daerah itu dan masyarakat akan rentan terhadap penyakitpenyakit menular yang disebabkan

air, diantaranya penyakit kulit, diare, dan lainnya (Depkes RI, 2008).

Air bersih yang ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau chlor.

Air juga harus tidak mengandung kuman pathogen dan segala mahkluk yang membahayakan

kesehatan manusia. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI

No.416/MENKES/1990 yang menyebutkan bahwa “air bersih adalah air yang di gunakan

untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum

apabila telah dimasak”.

Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi perhatian khusus negaranegara maju

maupun berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tidak lepas dari

permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang

dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air bersih, belum meratanya pelayanan penyediaan

air bersih terutama di pedesaan dan sumber air bersih yang ada belum dimanfaatkan secara

maksimal. Sementara itu persyaratan dari penyediaan air bersih salah satunya yaitu di lihat dari

segi kuantitas air bersih.

28
Syarat kuantitas air bersih artinya air bersih harus memenuhi standar yang disebut

standar kebutuhan air. Standar kebutuhan air adalah kapasitas air yang dibutuhkan secara

normal oleh manusia untuk memenuhi hajat hidupnya seharihari. Standar kebutuhan air

diperhitungkan berdasarkan pengamatan pemakaian air bersih dalam kehidupan sehari-hari

para konsumen. Kuantitas air bersih harus dapat dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan

air bersih pada masa sekarang dan masa mendatang.

Air bersih penting bagi kehidupan manusia, sehingga pemerintah menjamin kebutuhan

air bersih warga negaranya seperti yang tertuang dalam Pasal 5 BAB I Undang-undang

Republik Indonesia No. 7 tahun 2004, yang berbunyi : “Negara menjamin hak setiap orang

untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi

kehidupannya yang sehat, bersih, dan produktif”. Perusahaan Daerah Air Minum atau dikenal

dengan PDAM menurut UU No 5 tahun 1962 adalah “suatu kesatuan usaha milik pemerintah

daerah yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum dibidang

air minum”.

PDAM merupakan salah satu alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air

bersih guna aktivitas kehidupan. PDAM betujuan untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat terhadap penyediaan sarana dan prasarana air bersih yang berkualitas, dan

memenuhi persyaratan kesehatan. Peran dari PDAM ini diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan akan air bagi masyarakat sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan

meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih.

Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam paradigma pembangunan glolbal

yakni Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millenium. Salah satu

tujuan dari MDGs ini adalah memastikan keberlanjutan lingkungan hidup dengan target

penurunan sebesar separuh porsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman

dan bekelanjutan pada tahun 2015.

29
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Bone Bolango merupakan salah

satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa publik penyediaan air bersih yang berstatus

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam upaya memberikan pelayanan terhadap masyarakat

dalam pemenuhan air bersih. Dalam pengoperasiannya Perusahaan Daerah Air Minum

kabupaten Bone Bolango memilki wilayah cakupan pelayanan air bersih meliputi 17

Kecamatan yakni Kecamatan Tapa, Kecamatan Bulango Utara, Kecamatan Bulango Selatan,

Kecamatan Bulango Timur, Kecamatan Bulango Ulu, Kecamatan Kabila, Kecamatan

Botupingge, Kecamatan Tilongkabila, Kecamatan Suwawa, Kecamatan Suwawa selatan,

Kecamatan Suwawa Timur, Kecamatan Suwawa Tengah, Kecamatan Bone Pantai, Kecamatan

Kabila Bone, Kecamatan Bone Raya, Kecamatan Bone dan Kecamatan Bulawa.

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan pendataan mengenai penggunaan air bersih

di Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango kepada seluruh

warga yang berada di dusun 1, 2, dan 3 untuk menghindari kontaminasi penyakit yang

bersumber dari air tersebut.

2) Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Agar mahasiswa yang mengikuti KKN-PK dapat memahami tentang pentingya

penggunaan air bersih bagi lingkungan hidup

b) Tujuan Khusus

Untuk mengetahui air yang digunakan oleh masyarakat yang berada di Desa Huntu

Barat, serta pentingnya penggunaan air bersih bagi seluruh masyarakat

3) Sasaran

Seluruh masyarakat atau bapak-bapak dan ibu-ibu yang berada di Desa Huntu Barat

baik yang berada di dusun 1, dusun 2, dan dusun 3.

30
4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Minggu/ 11 Desember 2022

Waktu : 15.00 WITA

Tempat : Disetiap rumah warga yang berada di Desa Huntu Barat

5) Penanggung Jawab

Anggota : Nuryaningsih Yusup

6) Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah mempersiapkan lembar

pendataan air bersih sesuai dengan jumlah kepala keluarga yang ada di Desa Huntu Barat.

b) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

i. Melakukan pendataan mengenai penggunaan air bersih pada masyarakat

ii. Mengajukan tanya jawab kepada masing-masing rumah warga

c) Pemantauan dan Evaluasi

Dalam tahap ini, dimana kami langsung menanyakan kepada masyarakat apakah mereka

telah menggunakan air bersih atau belum. Jawaban dari masyarakat tersebut nantinya akan

menjadi bahan evaluasi terhadap kami.

7) Indikator Keberhasilan

a) Kualitatif

i. Program kerja terlaksana

ii. Masyarakat kooperatif dan mau untuk ditanya-tanya

b) Kuantitatif

100% masyarakat yang ada di Desa Huntu Barat telah menggunakan air bersih untuk

kehidupan sehari-hari.

31
8) Sumber Dana

a) Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

b) Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Kertas HVS A4 1 Rim : Rp. 45.000

Tinta Epson : Rp. 90.000

Total : Rp. 135.000

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan pendataan air bersih ini dilaksanakan sebanyak satu kali. Pendataan dimulai

pukul 15.00 WITA pada hari Minggu, 11 Desember 2022 di setiap rumah warga yang

berada di Desa Huntu Barat. Dari hasil yang didapatkan setelah pendataan yaitu seluruh

masyarakat yang tinggal di Desa Huntu Barat sudah menggunakan air bersih untuk

keperluan sehari-hari

b. Posyandu

1) Latar Belakang

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Pos Pelayanan Terpadu atau

posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan pembimbing tenaga

kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya adalah seluruh masyarakat,

32
utamanya adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, Pasangan Usia Subur

(PUS) dan lansia. (Depkes, 2012).

Membantu kegiatan Posyandu merupakan salah satu program yang dirancang oleh

Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Universitas Negri Gorontalo Desa Huntu Barat yang

dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2022. Tujuan dari kegiatan ini adalah berperan aktif

membantu kegiatan posyandu di Desa Huntu Barat, serta memberikan informasi kepada para

Ibu mengenai informasi seputar Gizi. Kegiatan ini termasuk kedalam aspek garapan utama

bidang Kesehatan.

2) Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Untuk dapat mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat

kehamilan,persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.

b) Tujuan Khusus

Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan dapat berperan aktif dalam membantu kegiatan

posyandu dapat memberikan informasi kepada para Ibu mengenai informasi seputar gizi.

3) Sasaran

Sasaran yaitu Ibu hamil serta Bayi dan Balita yang berada di Desa Huntu Barat.

4) Waktu dan Tempat Pelaksannan Kegiatan

Hari/Tanggal : Jumat, 16 Desember 2022

Waktu : 09.00 – 12.00 WITA

Tempat : Aula Kantor Desa Huntu Barat

5) Penanggung Jawab

Anggota : Oktavianti Suga

33
6) Mekanisme Rancangan dan Kegiatan

a) Persiapan

i. Mengundang masyarakat Desa Huntu Barat untuk datang ke posyandu.

ii. Menyiapkan Alat penimbang bayi dan balita, Alat pengukur LILA, Alat Pengukur

Tinggi Badan untuk Bayi dan Balita, Kartu Menuju Sehat (KMS).

iii. Menyiapkan makanan tambahan kepada balita.

iv. Mempersiapkan tempat dalam kegiatan posyandu.

b) Pelaksanaan

i. Mendaftar Bayi dan Balita, yaitu menuliskan nama bayi/balita pada KMS dan

secarik kertas yang diselipkan pada buku KMS.

ii. Menimbang Bayi dan Balita

iii. Mengukur tinggi Bayi dan Balita

iv. Mencatat hasil penimbangan dari secarik kertas yang akan dipindahkan pada buku

KMS.

v. Mengisi KMS dengan memindahkan catatan hasil penimbangan Balita dari secarik

kertas kedalam KMS anak tersebut.

c) Pemantauan dan Evaluasi

Penimbangan Bayi dan Balita dilakukan sebulan sekali di posyandu bertempat di kantor

desa huntu barat untuk pemantauan pertumbuhan dan pendeteksi sedini mungkin

penyimpangan pertumbuhan pada balita. Dari penimbangan yang kemudian yang dicatat pada

buku KMS, dari data tersebut diketahui status pertumbuhan balita. Peningkatan gizi bayi dan

balita di posyandu dengan memberikan penyuluhan tentang ASI status gizi bayi dan balita

Mpasi, Imunisasi, Vitamin A, serta stimulus tumbuh kembang anak.

34
7) Indikator Keberhasilan

a) Kualitatif

- Program kerja terlaksana

b) Kuantitatif

- 100% ibu dan balita telah mengikuti kegiatan posyandu sampai akhir

8) Sumber Dana

a) Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari KKN

Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat, Kecamatan

Bulango Selatan.

b) Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Roma Malkist 5 Pack Rp. 45.000

Chocolatos Wafer Cream 2 Pack Rp. 18.000

Susu Clevo Strawberry 1 Dus Rp. 83.500

Biskuit Kangguru 2 Pack Rp. 26.000

Susu Milo 100ml 10 Pcs Rp. 28.500

Biscuit Roma Marie 1 Pcs Rp. 1.000

Tas Plastik Smile 1 Pack Rp. 20.000

Total Rp.222.000

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan Posyandu ini dilakukan sebanyak 1 kali. Posyandu ini dimulai pada pukul

09.00 WITA pada hari Jumat, 12 Desember 2022 sasaran kegiatan posyandu tersebut

adalah bayi dan balita.

35
Kegiatan ini berkordinasi dengan kader kader yang ada di desa huntu barat serta

tenaga kesehatan puskesmas bulango selatan, dan dilksaksnakan di kantor desa huntu

barat. Dalam pelaksanaan posyandu ini semua tim membagi tugas masing-masing, kami

dari mahasiswa di tugaskan menimbang bayi,mengukur tinggi badan balita serta menulis

kartu KMS balita. Dan pada pelaksanaan terakhir posyandu kami dari mahasiswa

memberikan makanan kepada balita yang sudah di posyandu.

Pada saat dilakukan evaluasi program kerja terlaksana dengan baik. Dan berdasarkan

hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan dengan indikator keberhasilan kegiatan

posyandu ini berhasil mencapai target.

c. Posbindu

1) Latar Belakang

Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini

faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan

tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan

terpadu

Posbindu PTM bertujuan untuk mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik

dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM

ke Puskesmas. Ia berharap keberadaan Posbindu dapat menanggulangi beberapa penyakit yang

ada di masyarakat khususnya lingkungan sekolah.

Adapun jenis kegiatan Posbindu Penyakit tidak menular melakukan penimbangan dan

mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh, melakukan

pengukuran tekanan darah, melakukan pemeriksaan gula darah; Melakukan pengukuran kadar

lemak darah (kolesterol total dan trigliserida).

Konsep penyelenggaraan Posbindu PTM ini menerapkan sistem 5 meja yakni Meja 1

adalah registrasi, Meja 2 adalah wawancara, Meja 3 adalah pengukuran fisik, Meja 4 adalah

36
Pemeriksaan Darah dan Kejiwaan, Meja 5 adalah identifikasi faktor risiko, konseling, & tindak

lanjut.

2) Tujuan Kegiatan

Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta

masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Oleh karena itu sasaran

Posbindu PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan

kondisi sehat, masyarakat berisiko maupun masyarakat dengan kasus PTM.

3) Sasaran

Masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat berisiko

maupun masyarakat dengan kasus PTM.

4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Jumat, 9 Desember 2022

5) Penanggung Jawab

Nadila Salsabila Mongilong

6) Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap persiapan yang dilakukan :

i. Mempersiapkan alat pengukur lingkar pinggang dan berat badan, skrining,dan GDS

ii. Mempersiapkan alat tensi meter untuk mengukur tekanan darah

b) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

i. Mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan digital

ii. Mengukur lingkar perut menggunakan cm

iii. Mengukur tekanan darah

iv. Mengukur GDS

37
v. Mewawancara pasien tingakat aktivitas sehari-hari untuk umur 50 tahun ke atas

c) Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahap ini kami melihat dan menilai kuranganya tingakt apresiasi warga tentang

pospindu dan oleh karena itu kami mengadakan suiping pospindu dengan mendatangi

langsung ke rumah-rumah lansia yang ada di huntu barat.

7) Indikator Keberhasilan

Mengskrining dan mengontrol penyakit tidak menular pada masyarakat yang ada di

Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dengan sasaran dari

umur 15 tahun sampai lanjut usia.

8) Sumber Dana

Kegiatan Posbindu di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan oleh kader desa

dibantu oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu tidak

mengeluarkan biaya dari mahasiswa.

9) Hasil Kegiatan

Dari kegiatan ini posbindu yang dilakukan rutin setiap bulan ini dapat mengontrol dan

mengskrining tingkat kesehatan masyarakat yang ada di Desa Huntu Barat.

d. Terapi Bermain di TK PAUD Desa Huntu Barat

1) Latar Belakang

Balita memerlukan media untuk dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu

bekerja sama dengan petugas kesehatan selama dalam pengobatan. Media yang paling efektif

adalah melalui kegiatan permainan. Permainan yang terapeutik yang didasari oleh pandangan

bahwa bermain bagi anak merupakan aktifitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan

tumbuh kembang anak dan memungkinkan untuk menggali, mengekspresikan perasaan dan

pikiran serta mengalihkan perasaan nyeri dan juga relaksasi. Dengan demikian, kegiatan

bermain harus menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan anak di fasilitas pelayanan

38
kesehatan (Brennan, 1994 dalam Supartini, 2004).

Terapi bermain diyakini mampu menghilangkan batasan, hambatan dalam diri,

kecemasan, frustasi serta mempunyai masalah emosi dengan tujuan mengubah tingkah laku

anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan dan anak sering diajak bermain

akan lebih kooperatif dan mudah diajak kerjasama ketika menjalani pengobatan (Nurjaman,

2006 dalam Mulyaman, 2008).

Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum yang dialami anak saat berobat ke

fasilitas pelayanan kesehatan. Kecemasan yang sering dialami seperti menangis, dan takut pada

orang baru. Respon kecemasan anak tergantung dari tahapan usia anak. Kecemasan anak akibat

stress yang ditimbulkan dari situasi saat menjalani pengobatan akan berdampak terhadap

tingkat kooperatif anak terhadap pengobatan dan perawatan yang diberikan apabila tidak

diatasi salah satunya dengan terapi bermain (Hurlock, 2011).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan terapi bermain di TK Paud yang berada di Desa

Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango. Terapi ini dilakukan langsung

kepada seluruh siswa yang berada di TK Paud.

2) Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Agar mahasiswa yang mengikuti KKN-PK dapat memahami tentang pentingya terapi bermain

pada anak usia dini

b) Tujuan Khusus

Untuk melatih sensori motorik dengan melakukan terapi bermain untuk anak-anak usia dini

di TK Paud.

3) Sasaran

Seluruh murid TK Paud yang berada di Desa Huntu Barat baik yang berada di Desa Huntu Barat

4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Selasa/20 Desember 2022

39
Waktu : 08.00-09.00 WITA

Tempat : TK Paud Desa Huntu Barat

5) Penanggung Jawab

Anggota : Nadila Salsabila Mongilong

6) Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

i. Mempersiapkan lembar mewarnai berupa gambar buah, hewan, dan benda

ii. Mempersiapkan pensil warna yang akan digunakan untuk mewarnai

b) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

i. Membagi kertas gambar yang akan digunakan anak-anak untuk mewarnai

ii. Membagi pensil warna yang akan digunakan untuk mewarnai

c) Pemantauan dan Evaluasi

Dalam tahap ini, anak-anak yang berada di TK Paud memberikan respon yang sangat

baik dan menyukai terapi bermain yang diberikan berupa mewarnai gambar sesuai

dengan pilihan masing-masing.

7) Indikator Keberhasilan

a) Kualitatif

i. Program kerja terlaksana

ii. Anak-anak di TK Paud memberikan respon yang baik terhadap terapi bermain yang

diberikan

b) Kuantitatif

100% Anak-anak yang ada di TK Paud Desa Huntu Barat memberikan respon

sensorik yang bagus dan dapat dilihat dari hasil.

40
8) Sumber Dana

a) Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

b) Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Roma Malkist 5 Pack Rp. 45.000

Chocolatos Wafer Cream 2 Pack Rp. 18.000

Susu Clevo Strawberry 1 Dus Rp. 83.500

Biskuit Kangguru 2 Pack Rp. 26.000

Susu Milo 100 mL 10 Pcs Rp. 28.500

Biskuit Roma Marie 1 Pcs Rp. 1.000

Tas Plastik Smile 1 Pack Rp. 20.000

Total Rp.222.000

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan terapi bermain di TK Paud ini dilaksanakan sebanyak satu kali. Kegiatan

dimulai pukul 08.00 WITA pada hari Selasa, 20 Desember 2022 di TK Paud yang berada di

Desa Huntu Barat. Dari hasil yang didapatkan setelah kegiatan yaitu seluruh anak-anak yang

bersekolah di TK Paud sudah memiliki kemampuan sensori motorik yang bagus

e. Senam Hammer

1) Latar belakang

Senam adalah salah satu cabang olahraga yang di dalamnya terdapat berbagai aktivitas

gerakan fisik yang ditampilkan mulai dari gerakan yang sederhana hingga gerakan kompleks,

serta disusun dan dipilih dengan sedemikian rupa sehingga membentuk gerakan yang artistik

41
dan indah untuk ditonton.

Hammer merupakan akronomi dari nama Bupati Bone Bolango Hamim Pou dan Wakil

Bupatinya Merlan Uloli. Goyang Hammer adalah senam yang diiringi lagu khusus yang juga

memasukan Nama Bupati Hamim Pou dan Wakil Bupati Merlan Uloli.

2) Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Meningkatkan Kebugaran Jasmani, Meningkatkan Keterampilan.

b) Tujuan Khusus

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai hiburan rakyat yang di adakan dalam bentuk

lomba senam hammer.

3) Sasaran

Masyarakat yang ada di kecamatan bulango selatan kabupaten bone bolango.

4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Senin , 02 – 04 Januari 2023

Pukul : 19.30-22.00

Tempat : Lapangan posko karang taruna desa huntu barat

5) Penanggung Jawab

Anggota : Putri Nabila Basalama

6) Mekanisme dan Rencana Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap perisapan, hal-hal yang dilakukan :

i. Mengumpulkan peserta senam hammer yang akan tampil

ii. Mempersiapkan perlengkapan yang harus di persiapkan dalam senam hammer

iii. Mempersipkan undangan dalam lomba senam hammer

iv. Memperispakan dana yang harus di gunakan dalam senam hammer

42
b) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan acara lomba Senam Hammer ini kami telah membentuk panitia.

Yang tiap-tiap panitia melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai sie yang telah

dibentuk.

c) Pemantauan dan Evaluasi

Dalam lomba ini para peserta telah mengikuti sesuai peraturan yang di buat panitia

7) Indikator keberhasilan

Program kerja terlaksana

8) Sumber Dana

Kegiatan ini mengunakan dana dari dana KKN-PK UNG

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan lomba Senam Hammer dilaksanakan tiga hari pada tanggal 2 – 4 Januari 2023.

Kegiatan ini dilakukan di Halaman posko Karang Taruna mendatangkan Staf Ahli Bupati Bone

Bolango ,Bapak Camat Bulango Selatan , Kepala Desa Huntu Barat dan Aparat Desa.

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Bapak Camat Bulango Selatan oleh Bapak

Parmin Azis, S.pd, MM kemudian dilanjutkan kata sambutan sekaligus membuka acara oleh

Staf ahli Bupati Bone bulango.

Selama pelaksanaan kegiatan Lomba Senam Hammer peserta hadir tepat waktu dan

semtara kegiatan berlangsung peserta menampilkan penampilan terbaik dan di berikan

penghargaan berupa hadiah dan piala.

10) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Peserta tidak datang di Technical Metting sehingga Peserta tidak mengetahui

informasi tersebut.

43
f. Penyuluhan PHBS di SDN 6 Bulango Selatan

1) Latar Belakang

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu

menolong diri sendiri pada bidang Kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas

masyarakat.

Perilaku hidup bersih dan sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk

menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun

masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai

informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta

meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.

PHBS adalah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota

masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari

dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

2) Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Agar masalah Kesehatan di Desa Huntu Barat dapat teratasi dengan baik.

b) Tujuan Khusus

Agar anak-anak mengetahui sejak dini bagaimana cara mencuci tangan yang benar

sebagai awal untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat.

3) Sasaran

Murid kelas 4,5 dan 6 SDN 6 Bulango Selatan

4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Senin, 12 Desember 2022

Pukul : 09.00 – 12.00 WITA

44
Tempat : SDN 6 Bulango Selatan

5) Penanggung Jawab

Anggota : Putri Nabila Basalama

6) Mekanisme dan Rencana Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang dilakukan adalah :

i. Mempersiapkan materi penyuluhan

ii. Mem-follow up kesiapan materi

b) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

i. Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman tentang pentingnya PHBS

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

ii. Diskusi

iii. Mengajukan tanya jawab kepada para siswa.

c) Pemantauan dan Evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana pemahaman mereka tentang

materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan diskusi, memberikan pertanyaan

kepada siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa bertanya. Dan itu sekaligus sebagai

bahan evaluasi kami.

7) Indikator Keberhasilan

a) Kualitatif

i. Program kerja terlaksana

ii. Peserta aktif berdiskusi

b) Kuantitatif

100% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai dengan estimasi 30-an

peserta.

45
8) Sumber Dana

a) Sumber dana yang dibutuhkan

Kegiatan penyuluhan di SDN 6 Bulango Selatan oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 1

Universitas Negeri Gorontalo yaitu dana dari KKN.

b) Anggaran kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Plastik Ulang Tahun 1 Pack Rp. 10.000

Snack Panda 1 Pack Rp. 9.000

Gula-Gula Milkita 1 Pack Rp. 16.500

Susu Milk Life 5 Pcs Rp. 15.000

Snack Siip 1 Pack Rp. 10.000

Gula-gula Kacamata 2 Pack Rp. 37.000

Total Rp.97.500

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dilaksanakan sebanyak

satu kali. Penyuluhan ini dimulai pukul 09.00 WITA pada hari Senin, 12 Desember 2022 untuk

siswa dan siswi SDN 6 Bulango Selatan.

Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru untuk membantu

mengumpulkan murid-murid agar mengikuti penyuluhan yang kami adakan. Penyuluhan ini

memberikan pengetahuan kepada anak-anak SD tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat).

Selama pelaksanaan kegiatan siswa memperhatikan dan ikut berperan aktif dalam

berdiskusi baikpun tanya jawab yang kami berikan. Seluruh siswa mengikuti kegiatan

penyuluhan PHBS yang kami berikan dari awal hingga akhir.

Kegiatan ini diawali dengan dibuka oleh Koordinasi Desa dari pihak mahasiswa KKN-

46
PK Universitas Negeri Gorontalo dan perkenalan anggotan mahasiswa KKN-PK di Desa

Huntu Barat. Kemudian satu orang mahasiswa melakukan penyuluhan Dengan membawakan

materi yaitu penyuluhan tentang PHBS. Setelah meteri selesai dibawakan setiap pemateri

memberikan kesempatan siswa berdikusi dan menggajukan tanya jawab.

Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan baik dan para peserta

berperan aktif berdiskusi dengan total peserta yang mengajukan pertanyaan lebih dari 2 orang

dari 30-an siswa yang mengikuti penyuluhan. Selain itu, >50% peserta mampu menjawab

pertanyaan dengan baik. Selain itu, seluruh siswa yang mengikuti penyuluhan mengikuti dari

awal sampai akhir kegiatan penyuluhan.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan dengan indicator

keberhasilan, penyuluhan ini berhasil mencapai target.

g. Penyuluhan Kebencanaan di SMK 1 Bulango Selatan

1) Latar Belakang

Bencana adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari sistem yang ada di muka bumi, baik

secara alamiah ataupun akibat ulah manusia. Undangundang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana adalah peristiwa atau rangkaian

peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,

dan dampak psikologis.

Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak sekali potensi bencana karena

berdasarkan letaknya Indonesia terletak diantara pertemuan 3 lempeng besar yaitu Lempeng

Hindia-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Pertemuan 3 lempeng besar ini

menjadikan Negara Indonesia memiliki fenomena alam yang komplek mulai dari pegunungan,

perbukitan dan dataran. Proses geologi merupakan siklus di bumi dalam mencapai titik

47
keseimbangan yang sering menjadi fenomena ancaman seperti gempa bumi, tsunami, longsor,

banjir, angin putting beliung, dan sebagainya.

Di dalam lingkungan sekolah berbagai peristiwa tidak terduga dapat saja terjadi, sama

halnya dengan bencana. Betapa meruginya jika sekolah tidak berbuat sesuatu untuk

mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana. Kesiapsiagaan di sekolah sudah seharusnya

menjadi budaya sekolah dan menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen sekolah.

Kesiapsiagaan di sekolah diwujudkan dengan keterlibatan seluruh komponen sekolah dengan

perannya masing-masing dalam membangun kesiapsiagaan di sekolah. Kegiatan pengurangan

risiko bencana sebagaimana yang telah tercantum di dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana harus dimasukkan ke dalam program pembangunan

termasuk dalam bidang pendidikan. Dan ditegaskan pula dalam undang-undang tersebut bahwa

pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana.

2) Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Memberikan penyuluhan kepada siswa/siswi mengenai pentingnya pengetahuan dan

Pendidikan kebencanaan.

b) Tujuan Khusus

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kebencanaan, merubah sikap dan

perilaku untuk selalu sadar bencana.

3) Sasaran

Murid kelas XII Jurusan Asisten Keperawatan SMK 1 Bulango Selatan

4) Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Rabu, 14 Desember 2022

Pukul : 10.00 – 12.00 WITA

Tempat : SMK 1 Bulango Selatan

48
5) Penanggung Jawab

Putri Nabila Basalama

6) Mekanisme dan Rencana Kegiatan

a) Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang dilakukan adalah :

i. Mempersiapkan materi penyuluhan

ii. Mem-follow up kesiapan materi

b) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

i. Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman tentang pentingnya

pengtahuan dan Pendidikan kebencanaan

ii. Diskusi

iii. Mengajukan tanya jawab kepada para siswa.

c) Pemantauan dan Evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana pemahaman mereka

tentang materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan diskusi,

memberikan pertanyaan kepada siswa, serta memberikan kesempatan kepda siswa

bertanya dan itu sekaligus sebagai bahan evaluasi kami.

7) Indikator Keberhasilan

a) Kualitatif

i. Program kerja terlaksana

ii. Peserta aktif berdiskusi

b) Kuantitatif

100% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai dengan estimasi 30-an

peserta.

49
8) Sumber Dana

Kegiatan penyuluhan di SMK 1 Bulango Selatan oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan

1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu tidak mengeluarkan biaya.

9) Hasil Kegiatan

Kegiatan penyuluhan kebencanaan dilaksanakan sebanyak satu kali. Penyuluhan ini

dimulai pukul 10.00 WITA pada hari Rabu, 14 Desember 2022 untuk siswa dan siswi SMK

kelas XII.

Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru untuk membantu

mengumpulkan murid-murid agar mengikuti penyuluhan yang kami adakan. Penyuluhan ini

memberikan pengetahuan kepada anak-anak SMK tentang Pendidikan kebencanaan.

Selama pelaksanaan kegiatan siswa memperhatikan dan ikut berperan aktif dalam

berdiskusi baikpun tanya jawab yang kami berikan. Seluruh siswa mengikuti kegiatan

penyuluhan kebencanaan yang kami berikan dari awal hingga akhir.

Kegiatan ini diawali dengan dibuka oleh Koordinasi Desa dari pihak mahasiswa KKN-

PK Universitas Negeri Gorontalo dan perkenalan anggotan mahasiswa KKN-PK di Desa

Huntu Barat. Kemudian tiga orang utusan mahasiswa melakukan penyuluhan secara

bergantian. Dengan membawakan materi pertama yaitu penyuluhan tentang gambaran

kebencanaan secara umum. Materi kedua penyuluhan tentang bencana banjir. Ketiga yaitu

tentang bencana gempa. Setelah meteri selesai dibawakan setiap pemateri memberikan

kesempatan siswa berdikusi dan mengajukan tanya jawab.

Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja yang terlaksana dengan baik dan para

peserta berperan aktif berdiskusi dengan total peserta yang mengajukan pertanyaan lebih dari

2 orang dari 30-an siswa yang mengikuti penyuluhan.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan dengan indikator

keberhasilan, penyuluhan ini berhasil mencapai target.

50
D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

1. Faktor Pendukung

Selama pelaksanaan kegiatan KKN Profesi Kesehatan di Desa Huntu Barat, terdapat

beberapa faktor yang dianggap mendukung terlaksananya semua kegiatan yang telah

direncanakan. Faktor pendukung tersebut antara lain :

a. Adanya dukungan dari pemerintah setempat yaitu apparat pemerintah Desa Huntu

Barat, kader dan warga setempat.

b. Adanya kerja sama kelompok yang baik diantara sesama peserta KKN-PK, sehingga

program kerja dapat terlaksana dengan baik.

2. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung juga terdapat beberapa faktor penghambat selama pelaksanaan

kegiatan KKN-PK di Desa Huntu Barat, faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Bahasa

Terdapat beberapa masyarakat di Desa Huntu Barat yang kurang lancar berkomunikasi

dalam bahasa indonesia dan hanya bisa menggunakan bahasa daerah atau bahasa yang sehari-

hari digunakan oleh masyarakat.

b. Peran Serta Aktif dan Kesadaran Masyarakat

Terdapat beberapa masyarakat pada tiap dusun yang masih kurang memiliki kesadaran

akan pentingnya kesehatan dan menolak untuk diberikan informasi ataupun saat pendataan.

Hal ini juga dapat dilihat dari kurang antusiasnya masyarakat yang hadir di saat penyuluhan

pencegahan stunting dan PHBS yang diberikan langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan.

c. Transportasi

Minimnya kendaraan membuat beberapa kegiatan yang lokasinya jauh menjadi sedikit

terlambat.

51
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

KKN Profesi Kesehatan 2022 UNG Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan,

Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo diselenggarakan sejak tanggal 29 November

2022 sampai dengan 7 Januari 2023, telah melaksanakan kegiatan inti yang terdiri dari:

1. Pendataan Balita

2. Penyuluhan Kesehatan Tentang Stunting dan ODF (Open Defecation Free)

3. Data ODF

4. Evaluasi Program

Kegiatan diatas tersebut dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran

masyarakat Desa Huntu Barat khususnya untuk menciptakan program peningkatan gizi

masyarkat melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status

gizi anak. Adapun Program tambahan yang kami kerjakan diantaranya ikut serta dalam

penyelenggaraan posyandu, posbindu dan pendataan PTM. Adapun program tambahan seperti

memberikan penyuluhan tentang PHBS di SDN 06 Bulango Selatan, sosialisasi tentang

bencana di SMK 1 Bulango Selatan, terapi bermain di PAUD, senam bersama kader dan

masyarakat huntu barat dan jum’at bersih serta lomba senam Hammer. mendasar dari kegiatan

program tambahan tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat desa Huntu

Barat, khususnya dalam pengembangan dari bidang pengetahuan, kesehatan, dan

keolahragaan.

B. Saran

1. Bagi pemerintah Desa Huntu Barat : kiranya dapat melanjutkan program yang di

laksanakan mahasiswa KKN Profesi Kesehatan terkait dengan program inti. Serta dapat

mengetahui balita yang beresiko stunting serta bisa menerapkan program pemberian

makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak.

52
2. Masyarakat Huntu Barat : sekiranya dapat mendukung seluruh program pemerintahan desa

Huntu Barat serta dapat menjadikan desa yang bersih dan sehat.

3. Bagi pihak Universitas Negeri Gorontalo : kiranya dapat mendampingi program

pemerintahan Desa Huntu Barat dalam hal ini program yang telah dilakukan oleh

mahasiswa KKN Profesi Kesehatan terkait program inti agar dapat berkelanjutan sampai

dengan pemerintah Desa Huntu Barat.

53
Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI POSKO

Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Lapangan


Dr. Nanang Roswita Paramat, M.kes Faramita Hiola, M.Sc
Putri Ayuningtyas Mahdang, S.Km,
M.KK

Koord. Desa
Fadzli Shiddiq R. Pasune

Sekretaris Bendahara
Regina Amelia Massi Suci Safira Ramdhani Dude

Anggota
Rahma Yulia Adipu
Putri Nabila Basalama
Ani Fitriani A Maru
Aditya Yusuf
Nurfitracilya Magfira Yusuf
Nadila Salsabila Mongilong
Siti Nurain Bouti
Nuryaningsih Yusup
Oktavianti Suga

54
Lampiran 2

TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Pendataan Balita

B. Latar Belakang / Rasional

Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan

ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat

kronis. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang

badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang

badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari. Hal tersebut

membuat stunting menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia sampai

tahun 2025. Stunting atau perawakan pendek (shortness). suatu keadaan tinggi badan

(TB) seseorang yang tidak sesuai dengan umur, yang penentuannya dilakukan dengan

menghitung skor Z-indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U). Seseorang dikatakan

stunting bila skor Z-indeks TB/U- nya di bawah -2 SD (standar deviasi). Kejadian

stunting merupakan dampak dari asupan gizi yang kurang, baik dari segi kualitas

maupun kuantitas, tingginya kesakitan, atau merupakan kombinasi dari keduanya.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk mengukur panjang badan dan tinggi badan serta satutis gizi pada balita yang

ada di Desa Huntu Barat

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui kejadian Stunting dan faktor resiko stunting yang ada di Desa

Huntu Barat melalui panjang badan dan berat badan balita

55
D. Sasaran

Balita yang ada di desa Huntu Barat

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 08.00 dengan lokasi di Desa Huntu Barat

F. Penanggung Jawab

Aditya Yusuf

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan yang dilakukan :

- Mempersiapkan alat pengukur tinggi bada dan berat badan yang dibutuhkan untuk

mengukur balita

- Membuat lembar observasi untuk pendataan yang akan dilakukan

- Membagi kelompok untuk mendata disetiap dusun yang ada di Desa Huntu Barat

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Mengukur panjang badan dan berat badan seluruh balita yang ada di Desa Huntu

Barat

- Memberikan edukasi kepada sang Ibu untuk rajin membawa balita ke Posyandu

- Melihat pertumbuhan dan perkembangan balita melalui buku KIA

3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahap ini kami melihat dan menilai tumbuh kembang balita dan ada tidaknya

resiko terjadinya Stunting pada balita yang ada di Desa Huntu Barat. Selain itu, segala

kekurangan yang terjadi selama kegiatan seperti keterbatasan alat pengukur panjang

badan dan berat badan bayi menjadi bahan evaluasi kami untuk kegiatan dikemudian

hari

56
H. Sumber Dana

Kegiatan ini menggunakan dana dari dana KKN sebesar Rp. 100. 000.-

Rincian :

- Bensin : Rp. 100.00

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Pendataan Balita ini dibuat,

mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada

pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa

KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan

sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Aditya Yusuf


NIM. 841419121 NIM. 841419136

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003

57
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Pendataan Jamban

B. Latar Belakang / Rasional

Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan

mata rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya nyaman melainkan

juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Dengan

bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang

ada, masalah mengenai pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari

segi kesehatan masyarakat, masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah

pokok untuk sedini mungkin diatasi. Pada masa sekarang ini pemilihan jamban

cemplung masih menjadi masalah, mengingat jamban cemplung merupakan jenis

jamban yang kurang memenuhi syarat kesehatan.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui jumlah sebenarnya Kepala Keluarga di Desa Huntu Barat yang

tidak memiliki jamban

2. Tujuan Khusus

Untuk dapat merubah perilaku masyarakat yang tadinya buang air besar

sembarangan menjadi buang air besar dijamban yang sehat.

D. Sasaran

Masyarakat yang ada di desa Huntu Barat

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 09.00 dengan lokasi di Desa Huntu Barat

58
F. Penanggung Jawab

Aditya Yusuf

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan yang dilakukan :

- Menyiapkan instumen wawancara yang akan ditanyakan kepada masyarakat.

- Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan pendataan.

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Melakukan pendataan jamban sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

- Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data

dengan melakukan wawancara tentang jenis penggunaan jamban.

3. Pemantauan dan evaluasi

Hampir 90% masyrakat di Desa Huntu Barat telah memiliki kepemilikan jamban

sendiri sisanya 10% masyarakat menggunakan jamban bersama dengan tetangga.

H. Sumber Dana

1. Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

2. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Kertas HVS A4 1 Rim : Rp. 45.000

Tinta Epson : Rp. 90.000

Total : Rp. 135.000

59
I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Pendataan Jamban ini dibuat,

mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada

pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa

KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan

sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Aditya Yusuf


NIM. 841419121 NIM. 841419136

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003

60
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Pendataan Air Bersih

B. Latar Belakang / Rasional

Air adalah unsur yang penting bagi lingkungan hidup. Seandainya di muka bumi tidak

ada air maka tidak akan ada kehidupan, karenanya air menjadi komponen utama yang

dibutuhkan dalam proses kehidupan. Akan tetapi, air juga dapat menyebabkan musibah bila

kuantitas dan kualitasnya melebihi ambang normal.

Saat ini penggunaan air perlu mendapatkan perhatian dengan cermat dan seksama. Air

dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan pada saat ini merupakan hal yang

berharga. Hal tersebut disebabkan banyak air yang sudah tercemar berbagai macam

kontaminasi terutama limbah hasil dari aktivitas masyarakat itu sendiri. Kontaminan

tersebut asalnya dari limbah rumah tangga, limbah industri, dan aktivitas lainnya. Seperti

yang dipahami bersama bahwa perkembangan penduduk yang melesat sejalan dengan

kebutuhan akan air bersi yang semakin meningkat pula.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk memahami tentang pentingya penggunaan air bersih bagi lingkungan

hidup

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui air yang digunakan oleh masyarakat yang berada di Desa Huntu

Barat, serta pentingnya penggunaan air bersih bagi seluruh masyarakat

D. Sasaran

Masyarakat yang ada di desa Huntu Barat

61
E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 15.00 dengan lokasi di Desa Huntu Barat

F. Penanggung Jawab

Nuryaningsih Yusup

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Mempersiapkan lembar pendataan air bersih sesuai dengan jumlah kepala keluarga

yang ada di Desa Huntu Barat

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Melakukan pendataan mengenai penggunaan air bersih pada masyarakat

- Mengajukan tanya jawab kepada masing-masing rumah warga

3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahap ini, dimana kami langsung menanyakan kepada masyarakat apakah

mereka telah menggunakan air bersih atau belum. Jawaban dari masyarakat tersebut

nantinya akan menjadi bahan evaluasi terhadap kami.

H. Sumber Dana

1. Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

2. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Kertas HVS A4 1 Rim : Rp. 45.000

62
Tinta Epson : Rp. 90.000

Total : Rp. 135.000

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Pendataan Air Bersih ini dibuat,

mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada

pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa

KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan

sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Nuryaningsih Yusup


NIM. 841419121 NIM. 811419145

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


Talib Karim NIP. 197710282008122003

63
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Posyandu

B. Latar Belakang / Rasional

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan

bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Pos Pelayanan

Terpadu atau posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan

pembimbing tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal.

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya adalah seluruh

masyarakat, utamanya adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui,

Pasangan Usia Subur (PUS) dan lansia.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk dapat mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat

kehamilan,persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Untuk membantu Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan dapat berperan aktif

dalam kegiatan posyandu dapat memberikan informasi kepada para Ibu mengenai

informasi seputar gizi.

D. Sasaran

Ibu hamil serta Bayi dan Balita yang ada di desa Huntu Barat

64
E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 09.00-12.00 dengan lokasi di Aula Kantor Desa

Huntu Barat

F. Penanggung Jawab

Oktavianti Suga

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Mengundang masyarakat Desa Huntu Barat untuk datang ke posyandu.

- Menyiapkan Alat penimbang bayi dan balita, Alat pengukur LILA, Alat Pengukur

Tinggi Badan untuk Bayi dan Balita, Kartu Menuju Sehat (KMS).

- Menyiapkan makanan tambahan kepada balita.

- Mempersiapkan tempat dalam kegiatan posyandu

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Mendaftar Bayi dan Balita, yaitu menuliskan nama bayi/balita pada KMS dan

secarik kertas yang diselipkan pada buku KMS.

- Menimbang Bayi dan Balita

- Mengukur tinggi Bayi dan Balita

- Mencatat hasil penimbangan dari secarik kertas yang akan dipindahkan pada buku

KMS.

- Mengisi KMS dengan memindahkan catatan hasil penimbangan Balita dari secarik

kertas kedalam KMS anak tersebut.

65
3. Pemantauan dan evaluasi

Penimbangan Bayi dan Balita dilakukan sebulan sekali di posyandu bertempat di

kantor desa huntu barat untuk pemantauan pertumbuhan dan pendeteksi sedini

mungkin penyimpangan pertumbuhan pada balita. Dari penimbangan yang

kemudian yang dicatat pada buku KMS, dari data tersebut diketahui status

pertumbuhan balita. Peningkatan gizi bayi dan balita di posyandu dengan

memberikan penyuluhan tentang ASI status gizi bayi dan balita Mpasi, Imunisasi,

Vitamin A, serta stimulus tumbuh kembang anak.

H. Sumber Dana

Kegiatan ini menggunakan dana dari dana KKN sebesar Rp. 100. 000.-

1. Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

2. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Roma Malkist 5 Pack Rp. 45.000

Chocolatos Wafer Cream 2 Pack Rp. 18.000

Susu Clevo Strawberry 1 Dus Rp. 83.500

Biskuit Kangguru 2 Pack Rp. 26.000

Susu Milo 100ml 10 Pcs Rp. 28.500

Biscuit Roma Marie 1 Pcs Rp. 1.000

Tas Plastik Smile 1 Pack Rp. 20.000

Total Rp. 222.000

66
I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Posyandu ini dibuat, mohon maaf

bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar

TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu

Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Oktavianti Suga


NIM. 841419121 NIM. 811419063

Menyetujui,

Kepala Desa
Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003

67
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Terapi Bermain di Paud TK Desa Huntu Barat

B. Latar Belakang / Rasional

Balita memerlukan media untuk dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan

mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan selama dalam pengobatan. Media yang

paling efektif adalah melalui kegiatan permainan. Permainan yang terapeutik yang

didasari oleh pandangan bahwa bermain bagi anak merupakan aktifitas yang sehat dan

diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang anak dan memungkinkan untuk

menggali, mengekspresikan perasaan dan pikiran serta mengalihkan perasaan nyeri dan

juga relaksasi. Dengan demikian, kegiatan bermain harus menjadi bagian integral dari

pelayanan kesehatan anak di fasilitas pelayanan Kesehatan.

Terapi bermain diyakini mampu menghilangkan batasan, hambatan dalam diri,

kecemasan, frustasi serta mempunyai masalah emosi dengan tujuan mengubah tingkah

laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan dan anak sering

diajak bermain akan lebih kooperatif dan mudah diajak kerjasama ketika menjalani

pengobatan.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk memahami tentang pentingya terapi bermain pada anak usia dini

2. Tujuan Khusus

Untuk melatih sensori motorik dengan melakukan terapi bermain untuk anak-anak

usia dini di TK Paud

68
D. Sasaran

Seluruh murid TK Paud yang berada di Desa Huntu Barat

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 08.00-09.00 dengan lokasi di Paud TK Desa Huntu

Barat

F. Penanggung Jawab

Nadila Salsabila Mongilong

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Mempersiapkan lembar mewarnai berupa gambar buah, hewan, dan benda

- Mempersiapkan pensil warna yang akan digunakan untuk mewarnai

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Membagi kertas gambar yang akan digunakan anak-anak untuk mewarnai

- Membagi pensil warna yang akan digunakan untuk mewarnai

3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahap ini, anak-anak yang berada di TK Paud memberikan respon yang

sangat baik dan menyukai terapi bermain yang diberikan berupa mewarnai gambar

sesuai dengan pilihan masing-masing.

H. Sumber Dana

1. Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

69
2. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Roma Malkist 5 Pack Rp. 45.000


Chocolatos Wafer Cream 2 Pack Rp. 18.000
Susu Clevo Strawberry 1 Dus Rp. 83.500
Biskuit Kangguru 2 Pack Rp. 26.000
Susu Milo 100 mL 10 Pcs Rp. 28.500
Biskuit Roma Marie 1 Pcs Rp. 1.000
Tas Plastik Smile 1 Pack Rp. 20.000
Total Rp. 222.000

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Terapi Bermain di Paud TK ini

dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada

pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa

KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan

sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Nadila Salsabila Mongilong


NIM. 841419121 NIM. 811419116

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


Talib Karim
NIP. 197710282008122003

70
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Posbindu

B. Latar Belakang / Rasional

Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi

dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan

dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui

pembinaan terpadu

Posbindu PTM bertujuan untuk mengontrol dan menjaga kesehatan secara

optimal baik dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem

rujukan Posbindu PTM ke Puskesmas.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penuaan dini

faktor risiko PTM

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan dapat berperan aktif dalam membantu kegiatan

posbindu dapat memberikan informasi kepada masyarakat 15 tahun ke atas mengenai

informasi pencegahan dan penuaan dini faktor risiko PTM.

D. Sasaran

Seluruh masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat

berisiko maupun masyarakat dengan kasus PTM yang berada di Desa Huntu Barat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 09.00-11.00 dengan lokasi di rumah warga Desa

Huntu Barat

71
F. Penanggung Jawab

Siti Nurain Bouti

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Mempersiapkan alat pengukur lingkar pinggang dan berat badan, skrining,dan

GDS

- Mempersiapkan alat tensi meter untuk mengukur tekanan darah

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan digital

- Mengukur lingkar perut menggunakan cm

- Mengukur tekanan darah

- Mengukur GDS

- Mewawancara pasien tingakat aktivitas sehari-hari untuk umur 50 tahun ke atas

3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahap ini kami melihat dan menilai kuranganya tingkat apresiasi warga

tentang pospindu dan oleh karena itu kami mengadakan suiping pospindu dengan

mendatangi langsung ke rumah-rumah lansia yang ada di huntu barat

H. Sumber Dana

Kegiatan Posbindu di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan oleh kader

desa dibantu oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu

tidak mengeluarkan biaya dari mahasiswa.

72
I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Posyandu ini dibuat, mohon maaf

bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar

TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu

Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Siti Nurain Bouti


NIM. 841419121 NIM. 811419086

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003

73
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Seminar Awal

B. Latar Belakang / Rasional

Planning Of Action (POA) untuk seminar awal dengan kepala desa dan aparat desa

untuk pelaksanaan program intervensi masalah Kesehatan di Desa Huntu Barat.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk dapat mengetahui tentang maksud, tujuan serta proses dari KKN Profesi

Kesehatan.

2. Tujuan Khusus

Untuk membahas program intervensi masalah Kesehatan di Desa Huntu Barat.

D. Sasaran

Seluruh masyarakat yang berada di Desa Huntu Barat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 15.00-16.00 dengan lokasi di Kantor Desa Huntu

Barat

F. Penanggung Jawab

Nurfitracilya Magfirah Yusuf

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Mempersiapkan materi seminar awal

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

74
- Melakukan seminar awal dan menjelaskan tujuan dari intervensi masalah

Kesehatan

- Diskusi

3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami menjelaskan tujuan dari kedatangan kami

mahasiswa KKN Profesi Kesehatan yang di tugaskan di desa Huntu Barat tersebut.

Serta menjelaskan tujuan dari program yang akan kami lakukan selama berada di

desa Huntu Barat.

H. Sumber Dana

Kegiatan Seminar Awal di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan oleh kader

desa dibantu oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan 1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu

tidak mengeluarkan biaya dari mahasiswa.

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Seminar Awal ini dibuat, mohon maaf

bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR

kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu Barat.

Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Nurfitracilya Magfirah Yusuf


NIM. 841419121 NIM. 811419045
Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

75
Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes
NIP. 197710282008122003
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Penyuluhan Stunting dan ODF

B. Latar Belakang / Rasional

Stunting adalah masalah gizi utama yang masih banyak terjadi di Indonesia.

Stunting sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat karena sangat

berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak. Masalah gizi

yaitu status gizi yang kurang dan buruk, dimana gizi kurang adalah kondisi kekurangan

gizi akibat jumlah makro dan mikro tidak memadai dan dapat menyebabkan prevalensi

anak pendek sangat tinggi yang mempengaruhi satu dari tiga anak balita sebagai

proporsi masalah kesehatan menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia. Stunting

pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi

kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis

terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting pada anak-anak

mencerminkan efek yang luas dari kekurangan gizi yang kronis selain itu beresiko lebih

besar menderita penyakit menular dan tidak menular pada usia dewasa.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,

Upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan untuk kelompok dewasa muda yaitu

sebagai berikut, melakukan deteksi dini terhadap penyakit (penyakit menular dan

penyakit tidak menular), meningkatkan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS). Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting,

yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air

bersih. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah

akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi.

76
Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak

buang air besar sembarangan.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya

pencegahan stunting dan penggunaan jamban sehat serta pentingnya PHBS.

2. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting, penggunaan

jamban sehat, dan PHBS sehingga masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

D. Sasaran

Seluruh masyarakat yang berada di Desa Huntu Barat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 15.00-17.00 dengan lokasi di Kantor Desa Huntu

Barat

F. Penanggung Jawab

Ani Fitriani A. Maru

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Menyiapkan konsumsi untuk pemateri dan masyarakat

- Menyiapkan lokasi yang akan dijadikan tempat penyuluhan

- Membuat undangan dan mengundang masyarakat desa Huntu Barat

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

77
- Melakukan penyuluhan terkait Stunting, ODF, dan PHBS oleh pemateri yakni

Dosen Pembimbing Lapangan

- Diskusi

- Melakukan tanya jawab

3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahap ini, dimana kami melihat dan menilai tentang kepahaman

masyarakat desa Huntu Barat terkait Stunting, ODF, dan PHBS. Selain itu, segala

kekurangan yang sempat terjadi dalam kegiatan tersebut seperti keterlambatan

mulainya acara dan kurangnya jumlah masyarakat yang sempat datang menjadi

bahan evaluasi untuk kegiatan dikemudian hari.

H. Sumber Dana

1. Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

2. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Kacang 1 Pack Rp. 15.000

Pisang 1 Sisir Rp. 20.000

Tisu Wajah 1 Pack Rp. 11.000

Pembungkus /Kertas Nasi 1 Pack Rp. 13.500

Dus Kue 1 Pack Rp. 33.000

Permen Relaxsa 2 Pack Rp. 13.600

Kue Lemper 50 Pcs Rp. 62.500

Kue Polote 50 Pcs Rp. 50.000

78
Aqua Gelas 1 Dus Rp. 22.000

Aqua Botol 6 Botol Rp. 24.000

Amplop 5 Pcs Rp. 5.000

Total Rp. 269.600

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Penyuluhan Stunting dan ODF

ini dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada

pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa

KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan

sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Ani Fitriani A. Maru


NIM. 841419121 NIM. 841419122

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003

79
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Penyuluhan PHBS di SDN 06 Bulango Selatan

B. Latar Belakang / Rasional

PHBS (Pola hidup bersih dan sehat) adalah semua perilaku Kesehatan yang

dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu

menolong diri sendiri pada bidang Kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas

masyarakat.

Perilaku hidup bersih dan sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk

menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok

ataupun masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi

informasi. PHBS adalah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin

anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas

perilaku sehari-hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk mengatasi masalah Kesehatan yang ada di Desa Huntu Barat

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui sejak dini bagaimana cara mencuci tangan yang benar sebagai

awal untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat.

D. Sasaran

Murid kelas 4,5 dan 6 SDN 6 Bulango Selatan

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pendataan dilakukan pada pukul 09.00-12.00 dengan lokasi di SDN 06 Bulango

Selatan

80
F. Penanggung Jawab

Putri Nabila Basalama

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Mempersiapkan materi penyuluhan

- Mem-follow up kesiapan materi

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman tentang pentingnya PHBS

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

- Diskusi

- Mengajukan tanya jawab kepada para siswa.

3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana pemahaman

mereka tentang materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan

diskusi, memberikan pertanyaan kepada siswa, serta memberikan kesempatan

kepada siswa bertanya. Dan itu sekaligus sebagai bahan evaluasi kami.

H. Sumber Dana

1. Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

2. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

81
Plastik Ulang Tahun 1 Pack Rp. 10.000

Snack Panda 1 Pack Rp. 9.000

Gula-Gula Milkita 1 Pack Rp. 16.500

Susu Milk Life 5 Pcs Rp. 15.000

Snack Siip 1 Pack Rp. 10.000

Gula-gula Kacamata 2 Pack Rp. 37.000

Total Rp.97.500

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Penyuluhan PHBS di SDN 06

Bulango Selatan ini dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan

informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung

kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan

pertimbangan dengan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Putri Nabila Basalama


NIM. 841419121 NIM. 841419113

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003

82
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Penyuluhan Kebencanaan di SMK 1 Bulango Selatan

B. Latar Belakang / Rasional

Bencana adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari sistem yang ada di muka

bumi, baik secara alamiah ataupun akibat ulah manusia. Undangundang Nomor 24

Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana adalah

peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor

nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Di dalam lingkungan sekolah berbagai peristiwa tidak terduga dapat saja terjadi,

sama halnya dengan bencana. Betapa meruginya jika sekolah tidak berbuat sesuatu

untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana. Kesiapsiagaan di sekolah

sudah seharusnya menjadi budaya sekolah dan menjadi tanggungjawab bersama

seluruh komponen sekolah. Kesiapsiagaan di sekolah diwujudkan dengan keterlibatan

seluruh komponen sekolah dengan perannya masing-masing dalam membangun

kesiapsiagaan di sekolah. Kegiatan pengurangan risiko bencana sebagaimana yang

telah tercantum di dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana harus dimasukkan ke dalam program pembangunan termasuk dalam bidang

Pendidikan, dan ditegaskan pula dalam undang-undang tersebut bahwa pendidikan

menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana.

83
C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan penyuluhan kepada siswa/siswi mengenai pentingnya

pengetahuan dan Pendidikan kebencanaan.

2. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan pengetahuan kebencanaan, merubah sikap dan perilaku untuk

selalu sadar bencana.

D. Sasaran

Murid kelas XII Jurusan Asisten Keperawatan SMK 1 Bulango Selatan

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Penyuluhan dilakukan pada pukul 10.00-12.00 dengan lokasi di SMK 1 Bulango

Selatan

F. Penanggung Jawab

Rahma Yulia Adipu

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Mempersiapkan materi penyuluhan

- Mem-follow up kesiapan materi

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman tentang pentingnya

pengtahuan dan Pendidikan kebencanaan

- Diskusi

- Mengajukan tanya jawab kepada para siswa.

84
3. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana pemahaman

mereka tentang materi yang kami sampaikan tadi, untuk itu kami melakukan

diskusi, memberikan pertanyaan kepada siswa, serta memberikan kesempatan

kepada siswa bertanya. Dan itu sekaligus sebagai bahan evaluasi kami.

H. Sumber Dana

Kegiatan penyuluhan di SMK 1 Bulango Selatan oleh mahasiswa KKN-PK Angkatan

1 Universitas Negeri Gorontalo yaitu tidak mengeluarkan biaya.

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Penyuluhan Kebencanaan di

SMK 1 Bulango Selatan ini dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan

kata dan informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan

langsung kepada Mahasiswa KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan

pertimbangan dengan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Rahma Yulia Adipu


NIM. 841419121 NIM. 851419018

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003
85
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan

Evaluasi Program Pemerintah

B. Latar Belakang / Rasional

Bantuan sosial adalah pemberian bantuan dari Pemerintah Daerah kepada individu,

keluarga, kelompok dan/atau masyarakat. Sifat bantuan ini, tidak secara terus menerus dan

selektif. Bantuan ini berupa uang atau barang yang pemberiannya disesuaikan dengan

kemampuan keuangan daerah, Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan yang

diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan

hidup dasar yang layak. Evaluasi program bantuan pemerintah dalam hal penanganan

stunting program kerja ini bertujuan untuk mengetahui apakah program bantuan

pemerintahan ini telah di salurkan dan digunakan sebagaimana mestinya, dan untuk

melihat program ini tepat sasaran.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Untuk dapat menunjang pencapaian dari sasaran

program dan kegiatan pemerintah daerah dengan memperhatikan asas keadilan,

kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Untuk masyarakat agar mendapat nutrisi yang cukup

D. Sasaran

Masyarakat Desa Huntu Barat, Kecamatan Bulango Selatan

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Evaluasi dilakukan pada pukul 10.00 sampai selesai dengan lokasi di Desa Huntu

Barat

86
F. Penanggung Jawab

Rahma Yulia Adipu

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Menyiapkan instumen wawancara yang akan ditanyakan kepada masyarakat.

- Menyiapkan alat tulis menulis yang akan digunakan dalam kegiatan pendataan.

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah ;

- Melakukan pendataan bantuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

- Berkunjung ke rumah warga khususnya Desa Huntu barat dalam pengambilan data

dengan melakukan wawancara tentang bantuan stunting.

3. Pemantauan dan evaluasi

Bantuan stunting yang diberikan kepada balita yang berisiko stunting di Desa Huntu

Barat berupad bantuan dari dinas social berupa uang makanan pokok, dan susu. Serta ada

pemberian makanan tambahan dari puskesmas setempat berupa biscuit dan susu. Dari

semua bantuan tersebut tepat sasaran kepada balita yang berisiko stunting.

H. Sumber Dana

1. Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan dana bersumber dari

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 01 Universitas Negeri Gorontalo, Desa Huntu Barat,

Kecamatan Bulango Selatan.

2. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan :

Kertas HVS A4 1 Rim : Rp. 45.000

87
Tinta Epson : Rp. 90.000

Total : Rp. 135.000

I. Penutup

Demikianlah Term Of Reference (TOR) tentang Evaluasi Program Pemerintah ini

dibuat, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Jika ada

pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung kepada Mahasiswa

KKN-PK Desa Huntu Barat. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dengan

sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Fadzli Shiddiq R. Pasune Rahma Yulia Adipu


NIM. 841419121 NIM. 851419018

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan,

Talib Karim dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes


NIP. 197710282008122003

88
Lampiran 3

GHANT CHART PENGALAMAN KKN PK


KELOMPOK 5 DESA HUNTU BARAT KECAMATAN BULANGO SELATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

No. Kegiatan Tujuan Target Hari Penanggung Jawab Tempat Ket.


Ke- 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1. Seminar Agar 100 % Nurfitracilya Kantor


Awal masyaraka Magfirah Yusuf Desa
t Huntu
mengetahu Barat
i tentang
maksud
dan tujuan
serta
proses dari
KKN
Profesi
Kesehatan
2. Pendataan Untuk 100 % Nuryaningsih Yusup Desa
Balita mengetahu Huntu
i jumlah Barat
Balita

3. Pendataan Untuk 100 % Aditya Yusuf Desa


ODF mengetahu Huntu
i jumlah Barat
ODF pada
masyaraka
t

89
No. Kegiatan Tujuan Target Hari Penanggung Jawab Tempat Ket.
Ke- 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4. Penyuluha Untuk 100 % Ani Fitriani A. Maru Kantor


n tentang memberik Desa
Stunting an Huntu
dan ODF penyuluha Barat
n terhadap
masyaraka
t
pentingny
a
mencegah
stunting
dan
penggunaa
n jamban
yang sehat
serta
pentingny
a
melakukan
PHBS
5. Evaluasi untuk 100 % Siti Nurain Bouti Desa
program mengeta Huntu
bantuan hui Barat
pemerintah apakah
program
tersebut
tepat
sasaran

90
No. Kegiatan Tujuan Target Hari Penanggung Jawab Tempat Ket.
Ke- 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6. Jumat Untuk 100 % Putri Nabila SDN 6


Sehat danmengetah Basalamah Bulango
Sosialisasi ui Selatan
PHBS di penerapan
SDN 6 PHBS di
Bulango SDN 6
Selatan Bulango
Selatan
7. Seminar Untuk 100% Rahma Yulia Adipu Kantor
Akhir memapark Desa
an hasil Huntu
dari Selatan
pelaksana
an
program
kerja
KKN PK

91
Lampiran 4

PLANNING OF ACTION (POA)


KKN PROFESI KESEHATAN
DESA HUNTU BARAT KECAMATAN BULANGO SELATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Tujuan Jumlah Sumber Indikator Waktu Penanggung


No Kegiatan Sasaran Lokasi Ket
Umum Khusus Biaya Biaya Penghasilan Pelaksanaan Jawab
1. Menjelaskan Agar semua
maksud dan pihak di desa Kantor Rabu, 30 Nurfitracilya
Seminar Awal tujuan KKN huntu barat Masyarakat Desa - - 90% November Magfirah Yusuf
PK dapat bekerja Huntu 2022
sama dengan Barat
baik
2. Pendataan Balita Mengetahui Agar bisa Kamis,
jumlah balita mendata balita Balita Desa Rp.100.000 Dana 1 Desember Nuryaningsih
Huntu KKN 95% Sampai Yusup
Barat 7 Desember
2022
3. Penyuluhan Menjelaskan Agar
Tentang Stunting kepada masyarakat Kantor Dana Jum’at, Ani Fitriani A.
Dan PHBS masyarakat mengetahui Masyarakat Desa Rp. 300.000 KKN 90% 9 Desember Maru
tentang tentang Huntu 2022
Stunting dan Stunting dan Barat
PHBS PHBS
4. Evaluasi Program Untuk dapat Untuk
Pemerintah menunjang masyarakat Desa Kamis, 1
pencapaian agar mendapat Huntu Dana Desember Rahma Yulia Adipu
dari sasaran nutrisi yang Masyarakat Barat Rp. 135.000 KKN 75% 2022 – Rabu,
program dan cukup 7 Desember
kegiatan 2022
pemerintah

92
Tujuan Jumlah Sumber Indikator Waktu Penanggung
No Kegiatan Sasaran Lokasi Ket
Umum Khusus Biaya Biaya Penghasilan Pelaksanaan Jawab
daerah dengan
memperhatika
n asas
keadilan,
kepaturtan,
rasionalitas
dan manfaaat
untuk
masyarakat
5. Pendataan Mengetahui Agar bisa Kantor Kamis,
Jamban jumlah jamban mengetahui Masyarakat Desa Rp. 135.000 Dana 1 Desember Aditya Yusuf
pada jumlah jamban Huntu KKN 95% Sampai
masyarakat Barat 7 Desember
2022

6. Senam Hammer Untuk Agar


menumbuhkan masyarakat Desa Sumbang Senin, 02-04
gaya hidup dapat Masyarakat Huntu Rp. an & 95% Januari 2023 Putri Nabila
yang sehat di meningkatkan Se-Tapa Barat 6.500.000 Talangan Basalama
masyarakat gaya hidup Bulango Mahasis
sehat wa X
Karang
Taruna
Huntu
Barat
7. Sosialisasi PHBS Untuk Agar siswa
di SDN Bulango mengetahui bisa Siswa kelas SDN 6 Dana 95% Senin, 12 Putri Nabila
Selatan penerapan menerapkan 4 sampai Bulango Rp. 97.500 KKN Desember Basalama
2022
PHBS di SDN PHBS tersebut kelas 6 SDN Selatan
6 Bulango 6 Bulango
Selatan Selatan

93
Tujuan Jumlah Sumber Indikator Waktu Penanggung
No Kegiatan Sasaran Lokasi Ket
Umum Khusus Biaya Biaya Penghasilan Pelaksanaan Jawab
8. Pendataan Air Untuk Meberikan Masyarakt Desa Rp. 130.000 Dana 90% Minggu, 11 Nuryuningsih
Bersih mengetahui penyuluhan Desa Huntu Huntu KKN Desember Yusup
sumber air ada Barat Barat 2022
bersih yang pengetahuan
digunakan tentang air
Masyarakat bersih kepada
Desa Huntu masyarakat
Barat
9. Posyandu Untuk Pemeriksaan Balita yang Kantor Rp. 222.000 Dana 90% Jumat, 16 Oktavianti Suga
Pemeriksaan dan Pendataan ada di Desa Desa KKN Desember
dan Pendataan Rutin pada Huntu Barat Huntu 2022
Rutin Balita di Balita Barat
Desa Huntu
Barat
10. Posbindu Untuk Agar dapat Masyarakat Desa - Dana 90% Jumat, 9
mendeteksi mendeteksi Desa Huntu Huntu KKN Desember
dini penyakit dini penyakit Barat Barat 2022
masyarakat di masyarakat di
Desa Huntu Desa Huntu
Barat Barat
11. Terapi bermain di Untuk melatih Agar anak TK Murid TK TK PAUD Rp. 222.000 Dana 90% Selasa, 20 Nadila Salsabila
TK PAUD Desa keterampilan PAUD dapat PAUD Desa Desa KKN Desember Mongilong
Huntu Barat menggambar meningkatkan Huntu Barat Huntu 2022
TK PAUD di keterampilan Barat
Desa Huntu menggambar
Barat
12 Penyuluhan Untuk Agar siswa Siswa SMK SMK 1 - - 90% Rabu, 14
Bencana di SMK meberikan mengetahui 1 Bulango Bulango Desember
01 Bulango penyuluhan tentang Selatan Selatan 2022
tentang manajemen
kebencanaan kebencanaan
13. Mempresentas Pemaparan
ikan hasil dari hasil Kantor Rahma Yulia Adipu
Seminar Akhir program kerja pelaksaan Masyarakat Desa Rp. 500.000 Dana 90%
KKN PK program Huntu KKN

94
Tujuan Jumlah Sumber Indikator Waktu Penanggung
No Kegiatan Sasaran Lokasi Ket
Umum Khusus Biaya Biaya Penghasilan Pelaksanaan Jawab
Barat

Mengetahui,
Gorontalo, Januari 2023
Ketua Dosen Pembimbing Lapangan
Koordinator Desa/Kel. V

Dr. Nanang Roswita Paramata


Fadzli Shiddiq R. Pasune
NIP: 197710282008122003
NIM: 841419121

95
Lampiran 5

REKAPITULASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PROFESI KESEHATAN UNG

KELOMPOK :5

DESA : HUNTU BARAT


Jumlah Mahasiswa = 12 orang
KECAMATAN : BULANGO SELATAN

NO KEGIATAN HASIL YANG DICAPAI SUMBER DANA JUMLAH UNSUR YANG


SATUAN % SWADAYA DESA LAIN-LAIN (RP) TERLIBAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Seminar Awal 90 % - - - - Mahasiswa dan
aparat desa
2 Penyuluhan Stunting 80 % - - Dana KKN Rp 300.000 Masyarakat
3 Pendataan Balita 80 % - - - - Masyarakat
4 Evaluasi Program 75 % - - Dana KKN Rp. 135.000 Mahasiswa dan
Pemerintah Masyarakat
5 Pendataan Jamban 80 % - - - - Masyarakat
6 Pendataan Air Bersih 80 % - - - - Masyarakat
7 Penyuluhan PHBS di SD 90 % - - Dana KKN Rp. 200.000 Siswa
8 Penyuluhan Bencana di 90 % - - - - Siswa
SMK

96
NO KEGIATAN HASIL YANG DICAPAI SUMBER DANA JUMLAH UNSUR YANG
SATUAN % SWADAYA DESA LAIN-LAIN (RP) TERLIBAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 Terapi Bermain di Paud 80 % - - Dana KKN Rp. 200.000 Siswa
10 Posbindu 80 % - - - - Masyarakat
11 Posyandu 90 % - - Dana KKN Rp. 200.000 Balita
12 Lomba Senam Hammer 90 % Talangan - Donatur Rp. 5.000.000 Mahasiswa dan
Masyarakat
13 Seminar Akhir 90 % - - Dana KKN Rp. 300.000 Mahasiswa Dan
Aparat Desa

Menyetujui, Gorontalo, Januari 2023


Dosen Pembimbing lapangan Koordinator Desa/Kel

dr. Nanang R. Paramata, M.Kes Fadzli Shiddiq R. Pasune


Nip: 197710282008122003 NIM: 841419121

97
Lampiran 6

DOKUMENTASI KEGIATAN

Kegiatan Seminar Awal di Aula Kantor Desa Huntu Barat

Pendataan Balita di Setiap Dusun Desa Huntu Barat

Evaluasi Program Bantuan Stunting

98
Kegiatan Penyuluhan Stunting dan PHBS oleh Dosen Pembimbing Lapangan

Kegiatan Posyandu Balita di AULA kantor desa huntu barat

Kegiatan Posbindu Lansia (Deteksi dini Penyakit Tidak Menular)

99
Penyuluhan kepada anak-anak kelas 4,5,6 di SDN 6 Bulango Selatan tentang PHBS
dan Pubertas

Kegiatan Penyuluhan Bencana di SMKN 1 Bulango Selatan

Menerapkan Terapi Bermain Kepada anak-anak di TK Paud desa Huntu Barat

100

Anda mungkin juga menyukai