Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMBENTUK DAN MENCETAK

Mata Kuliah: Seni Rupa Anak Usia dini


Dosen Pengampu : Anada Leo Virganta S.Pd., M.Pd
Rini Juliana Sipahutar M.Kom

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Alyeska Azrina Purba (1203113052)
Kania Alifah (1203313017)
Rizkyah Latifah (1203113018)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan makalah mengenai materi
"membentuk dan mencetak" ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai
tugas mata kuliah " Seni Rupa Aud" Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Anada Leo
Virganta M.Pd. dan ibu Rini Juliana Sipahutar M.Kom. sebagai dosen mata kuliah ini yang
senantiasa membimbing kami.. Tak lupa juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
orang tua dan para sahabat sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas
ini.

Medan, 13 Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
Membentuk Menggunakan Plastisin ........................................................................................... 5
Mencetak Menggunakan Bahan Alam ........................................................................................ 7
BAB III ......................................................................................................................................... 10
PENUTUP..................................................................................................................................... 10
Kesimpulan................................................................................................................................ 10
Saran .......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan seni sangat berkontribusi dalam membantu perkembangan anak usia dini,
diantaranya yaitu perkembangan mental, kreativitas, keindahan, emosional, fisik, dan sosial
anak usia dini. Menurut (Dwi, Erlia Pratiwi Bahri dan Sattar, 2017) seni rupa merupakan media
untuk mengungkapkan gagasan dan ide-ide serta pengalaman dalam merespon segala
fenomena kehidupan yang dialami. (Sobandi, 2008) menjelaskan bahwa pendidikan seni rupa
sebagai sarana pendidikan formal dan nonformal yang berfungsi mengembangkan gagasan, nilai,
fikiran tentang keindahan.
Seni rupa akan terwujud jika guru memfasilitasi anak dengan berbagai macam media
pembelajaran. Karena media pembelajaran sangat mempengaruhi minat anak dalam berkarya.
Sehingga anak lebih leluasa menuangkan imajinasi dan gagasannya baik berupa goresan,
maupun hasil olahan jari jemari anak usia dini.

2. Rumusan Masalah
1) Membentuk menggunakan plastisin
2) Mencetak menggunakan bahan alam

3. Tujuan
Dapat menjelaskan beberapa kegiatan di seni rupa salah satunya membentuk menggunakan
plastisin dan mencetak menggunakan bahan alam dan berharap kegiatan tersebut bias
dipraktekkan disekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Membentuk Menggunakan Plastisin


Plastisin merupakan teknik seni kreasi dengan menggunakan bahan plastisin. Permaianan
plastisin dapat meningkatkan kreativitas anak dan melatih konsentrasi anak. Selain itu, dengan
plastisin dapat dijadikan berbagai macam bentuk yang dapat melatih motorik halus anak saat
membuat bentuk tertentu. menempelkan dengan permainan plastisin juga dapat meningkatkan
imajinasi seni seperti membuat bangunan, bangunan yang dibuat dapat berupa tembok, taman
bermain, rumah-rumah. Media plastisin dapat sebagai alternatif variasi dalam pelajaran agar
anak tidak merasa jenuh dan perkembanagn seni anak meningkat.
Untuk mengembangkan kemampuan seni sekaligus menanggulangi rasa bosan anak, guru perlu
mengembangkan media yang menarik agar peserta didik dapat belajar dengan obtimal. Salah
satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan seni rupa anak adalah
melalui media plastisin tepung dengan demikian anak dapat berkreasi membentuk bangunan,
meniru bentuk binatang dengan menggunakan media plastisin yang terbuat dari tepung.
Permainan plastisin merupakan bentuk moderen dari permainan tanah liat (lempung). Plastisin
juga merupakan permainan yang mudah dimainkan dan disukai anak-anak, bermain plastisin
dilakukan dengan cara memberi warna dan membentuk sesuai keinginan anak (Raihanun Rika,
2016: 19). Bermain plastisin dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan dalam diri
anak seperti kemampuan kognitif, seni, dan kemampuan motorik terutama motorik halus anak
yang di koordinasikan antara mata dan tangan untuk melatih kemampuan menggenggam,
memegang, mencubit dan lain sebagainya.
Pengertian diatas dapat dipahami bahwa, melalui permainan plastisin, perkembangan motorik
halus anak dapat terstimulasi dengan baik. Permainan plastisin juga dapat meningkatkan motorik
halusnya. Karena mudah dimainkan dan disukai anak-anak, bermain plastisin dilakukan dengan
cara memberi warna dan membentuk sesuai keinginan anak. Oleh karena itu, di butuhkan
permainan yang dapat mengembangkan aspek perkembangan anak.
guru kelas tidak hanya menyiapkan alat permainan plastisin dengan satu warna saja tetapi guru
menyediakan permainan plastisin dengan banyak warna dan guru juga harus mengajar dan
membimbing anak bagaiman cara menggunakan permainan plastisin tersebut, seperti :
Cara membuat bentuk-bentuk benda dengan menggunakan permainan plastisin agar dapat
terbentuk mirip dengan bentuk aslinya. Dan bahkan seorang guru juga perlu ikut bermain
layaknya seorang ibu dan teman bagi peserta didik karena guru harus pintar dalam membujuk .
Untuk kegiatan membantuk bisa menggunakan plastin ataupun tepung seperti adonan membuat
kue
Cara membuat plastisin dari tepung
Alat dan bahan
1) panci tumis
2) mangkuk untuk mengaduk
3) kertas lilin
4) cup tepung terigu
5) air secukupnya
6) 1 sendok makan minyak sayur
7) ½ cup garam
8) pewarna makanan secukupnya
Cara membuat
1. Campurkan air, minyak, dan garam ke dalam panci dan panaskan dengan api sedang. Setelah
cukup hangat, tuang adonan ke mangkuk pencampur.
2. Tambahkan tepung terigu ke dalam mangkuk dan aduk hingga tercampur merata.
3. Letakkan adonan di atas kertas lilin dan diamkan hingga dingin.
4. Setelah dingin, uleni adonan dengan tangan hingga halus dan bertekstur seperti clay.
5. Selagi menguleni, jangan lupa untuk menambahkan pewarna makanan, ya, Sobat Shopee.
Pewarna ini bisa membuat plastisin kamu menjadi lebih menarik.
6. Simpan plastisin ini di dalam wadah kedap udara seperti kantong ziplock agar tahan lama.
2. Mencetak Menggunakan Bahan Alam

Mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak/ acuan/ klise. Alat
cetak dapat diperoleh secara sederhana atau direncana. Dalam perkembangan seni rupa,
mencetak biasa dikatakan seni grafis yakni merupakan karya dwimatra (dua dimensi) yang
dibuat untuk mencurahkan ide/ gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak,
sehingga memungkinkan pelipatgandaan karyanya. Hasil cetakan menunjukkan kreativitas
maupun keterampilan penciptanya.
Menurut Dr. Cut Kamaril, dkk, (2002: 4.45 – 4.53) proses mencetak yaitu membuat acuan atau
klise dengan cara menggores atau mencukil pada sekeping papan, gips, logam, atau bahan
lainnya. Hasil cukilan diolesi tinta, kemudian dilekatkan pada selembar kertas dan ditekan.
Akhirnya tinta dari acuan melekat pada kertas. Mencetak membutuhkan acuan sebagai alat cetak
yang digunakan sebagai alat untuk mereproduksi karya sesuai jumlah yang diinginkan. Prinsip
mencetak dapat dijumpai ketika membubuhkan cap jari pada surat identitas atau menstempel
surat. Kegiatan tersebut dapat dilakukan berulang kali dengan asil yang sama, hasil dari cetakan
tidak dapat dikatakan mana yang asli dan mana yang duplikat dari hasil cetak pertama, kedua dan
seterusnya.
Seni grafis identik dengan kegiatan cetak mencetak, oleh karena itu istilah seni grafis dikenal
juga dengan seni mencetak atau mencetak. Istilah ini lebih sesuai dengan istilah yang digunakan
dalam pelajaran mencetak yang dilakukan di Taman Kanak-kanak. Mencetak merupakan
kegiatan seni rupa yang termasuk seni dua dimensi. Sebenarnya kegiatan encetak ini tidak asing
bagi anak-anak. Mereka sering melakukannya di atas trotoar atau dinding dengan menjejakkan
alas sepatu atau tangannya ke atas trotoaran dinding tersebut. Kadang-kadang mereka
menjejakkan kakinya di atas lumpur atau pasir pantai hingga terdapat bekas jejak-jejak kaki
tersebut. Kreasi lain sering juga dilakukan dengan membuat goresan dari tongkat ke atas pasir
laut, atau tanah. Tanpa disadari kegiatan tersebuat merupakan kegiatan mendesain yang
dilakukan berulang-ulang yang merupakan kegiatan mencetak (Mattil, 1965)
Seni grafis atau seni mencetak dibagi atas dua kelompok (Soegiarty, 1989):
1. Seni grafis/mencetak murni. Yang lebih dipentingkan dalam hal ini adalah ekspresi
pembuatnya yang terungkap dalam katyakatyanya.
2. Seni grafis/mencetak terapan. Dalam hal ini yang lebih diutamakan adalah fungsi terapannya,
seperti poster, majalah, surat kabar, perangko, buku, dan sbagainya.
Alat dan Bahan untuk Mencetak dengan teknik paper cut. Bahan yang diperlukan untuk
mencetak sederhana terdiri dari:
- Pewarna
- Tempat mencapur warna/palet
- Busa
- Plastik Jilid
- Gunting/cutter
- Pensil
- Kertas Gambar
- Kain

2. Membuat desain Sebelum melakukan mencetak, peserta terlebih dulu membuat desain yang
akan mereka buat/cetak. Desain dibuat di atas kertas gambar.

3. Membuat Acuan Cetak dari Plastik Jilid Setelah membuat desain, peserta membuat acuan
cetak yang terbuat dari plastik jilid.
4. Memberi Warna Peserta membubuhkan warna di atas kain. Warna yang dibubuhkan harus
melalui acuan cetak.

Salah satu contoh kegiatan mencetak bahan alam dengan menggunakan daun
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Membentuk dan mencetak merupakan salah satu bagian yang ada di seni rupa, bahan yang bias
digunakan anak yaitu plastisin atau playdough yang merupakan suatu bahan yang sangat lembut
dan fleksibel yang dapat membuat anak mengekspresikan kreativitasnya. Saat kegiatan
membentuk anak bebas berkreasi sesuai keinginan. Sedangkan mencetak memiliki kegiatan
mencap menggunakan ruas penampang seperti penampang dari buah belimbing, batang keladi,
dan sebagainya dengan menempelkan ruas penampang pada tinta yang telah disediakan dan
mengaplikasikannya di kertas.

2. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah di atas jauh dari kata sempurna namun dari paparan di atas
penulis berharap menambah pengetahuan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Child Development. London: MacGraw Hill. Inc


Mattil, Edward L. 1965. Meaning in Craft. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs
Munandar, Utami. 1987. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:
Gramedia
Soegiarty, Tity. 1989. Pengetahuan Dasar Mencetak Sederhana. Jurusan Pendidikan Seni Rupa.
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tabrani, Permadi. 2001. Memahami Cara Berpikir dan Bahasa Rupa Anak, dalam Wacana Seni
Rupa Vol. 2, 1, Maret 2001. Bandung: STISI
Hamziah.Febi. 2022. Penggunaan Permainan Plastisin Dalam Meningkatkan Motorik Halus
Anak Usia Dini DI TK Rahmat Sigi Sidera Sulawesi Tengah. Vol 3. No 1
Fitria, Farida. 2019. Bentuk Pembelajaran Seni Rupa Di Taman Kanak-Kanak Mutiara Ananda
Padang. Vol 4
Mimpira, Rambat. 2021. Meningkatkan Kemampuan Seni Rupa Melalui Media Plastisin Tepung
Paud Okvikha Kota Bengkulu. Vol 4. No 1

Anda mungkin juga menyukai