DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
2.3.2 Makrozoobenthos
Makrobentos merupakan salah satu kelompok penting dalam
ekosistem perairan. Hewan ini merupakan organisme kunci dalam
jaring makanan karena dalam sistem perairan berfungsi sebagai
pedator, suspension feeder, detritivor, scavenger dan parasit. Pada
umumnya mereka hidup sebagai suspension feeder, pemakan
detritus, karnivor atau sebagai pemakan plankton (Darojah, 2005).
Makrozoobenthos hidupnya di dasar perairan, selalu terdedah oleh
air sungai dan berumur cukup panjang sehinnga dapat
menggambarkan kualitas air sungai (Mason, 1981).
2.3.3 Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator
Makrozoobentos telah ditetapkan sebagai parameter kunci
dalam pemantauan kualitas air, disamping parameter fisika kimia
kualitas air dan telah digunakan sebagai indikator biologis untuk
memantau pencemaran air dan menentukan tingkat kesehatan
ekosistem sungai di berbagai negara (Daru, 2011).
Makrozoobentos merupakan komponen biotik pada ekosistem
perairan yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fisik,
kimia dan biologi suatu perairan, sehingga digunakan sebagai
indikator kualitas air sungai (Rahayu, 2009).
BAB III
METODE
3.3.2 Bahan
a. Semua jenis makrozoobentos yang ditemukan di daerah hilir sungai
Jangkok, Kelurahan Ampenan Tengah pada saat sampling.
b. Alkohol 70%
Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman jenis
ni= Jumlah individu jenis atau taksa ke-i
N = Jumlah total individu
Analisis kualitas air berdasarkan klasifikasi oleh Krebs (1978) yang
dikutip dalam Anjani (2012) :
H’<1 : tercemar berat
1<H’<3 : tercemar sedang
H’>3 : tidak tercemar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,2675)}
H’= -{(-1,4213)}
H’= 1,4213
1<H’<3
1<1,4213<3
Jadi, air sungai Jangkok tergolong tercemar sedang.
4.2 Pembahasan