Anda di halaman 1dari 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Membahas masalah ekosistem pasti berhubungan dengan ekologi, Ekologi sendiri merupakan
ilmu tentang rumah (tempat tinggal makhluk hidup). Ekologi juga diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena adanya pemanfaatan lingkungan yang
terbentukdari pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengeloaan lingkungan hidup, terjadi
hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Ekosistem
adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk
sistem ekologi. Ekosistem menurut Arpaciet al. (2008) adalah suatu interaksi yang kompleks
dan memiliki penyusun). Ekosistem perairan dibedakan dalam tiga kategori utama yaitu
ekosistem laut, ekosistem air tawar, dan ekosistem estuarin (Prabowo 2010).
(LAPORAN_ESTUARI_FIX-with-cover-page-v2)
Daerah leang londrong sendiri adalah salah satu tempat di Kabupaten Pangkep yang memiliki
potensi keindahan alam dan sumberdaya air melimpah yang dapat dikembangkan sebagai
tujuan ekowisata dan sebagai sumber daya air bersih untuk kehidupan masyarakat sekitar.
Sumberdaya air tersebut berasal dari mata air gua leang londrong yang mengalir hingga ke
pemukiman masyrakat. Leang Londrong juga adalah salah satu tempat wisata perairan,
Leang Londrong termasuk dalam wilayah pengelolaan Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung (TN. Babul), dimana sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
objek wisata pemandian tersebut terletak dalam kawasan TN. Babul, sehingga pihak TN.
Babul berkewajiban untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan pemanfaatan kawasan
bersama-sama dengan pemerintah Desa Panaikang.
Kualitas air sangat juga perlu diperhatikan karena kehidupan biologis yang langsung
terkena dampak dari pencemaran yang terjadi. Kualitas biologis dapat diukur dengan
menggunakan metode biomonitoring (bioassessment), analisis Hidrologi, dan aktivitas
manusia. Biomonitoring adalah monitoring kualitas air secara biologi yang dilakukan
dengan melihat keberadaan kelompok organisme petunjuk (bioindikator) yang hidup di
dalam air. Kelompok organisme petunjuk yang umum digunakan dalam pendugaan
kualitas air adalah plankton, bentos, nimfa odonata dan nekton (ikan). Kelompok
tersebut digunakan dalam pendugaan kualitas air karena dapat mencerminkan
pengaruh perubahan kondisi fisik dan kimia yang terjadi di perairan dalam selang
waktu tertentu.
Secara umum istilah biomonitoring dipakai sebagai alat atau cara yang penting dan
merupakan metode baru untuk menilai suatu dampak pencemaran lingkungan
(Mukono,2006). Biomonitoring adalah metode pemantauan kualitas air dengan menggunakan
indikator biologis (Bioindikator). Bioindikator pada penelitian ini adalah makroinvertebrata.
Makroinvertebrata air merupakan komponen biotik pada ekosistem perairan yang dapat
memberikan gambaran mengenai kondisi fisik, kimia dan biologi suatu perairan, sehingga
digunakan sebagai indikator kualitas air sungai ( Rahayu, 2009). Selain itu,
makroinvertebrata air memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Sangat peka terhadap perubahan kualitas air tempat hidupnya, sehingga akan
mempengaruhi komposisi dan kelimpahannya,
2. Ditemukan hampir di semua perairan,
3. Jenisnya cukup banyak dan memberikan respon yang berbeda akibat gangguan yang
berbeda,
4. Pergerakannya terbatas, sehingga dapat sebagai penunjuk keadaan lingkungan setempat,
5. Tubuhnya dapat mengakumulasi racun, sehingga dapat sebagai petunjuk pencemaran,
6. Mudah dikumpulkan dan diidentifikasi paling tidak sampai tingkat famili, 7. Pengambilan
contoh mudah dilakukan, karena memerlukan peralatan sederhana, murah dan tidak
berpengaruh terhadap makhluk hidup lainnya.
metode pendugaan kualitas air dengan makroinvertebrata telah dilakukan oleh ICRAF di
DAS Way Besai, Sumberjaya, Lampung baik dengan BBI maupun dengan FBI
( Rahayu,2009). Perhitungan indeks biotik ini sampai sekarang masih digunakan dan dapat
dijadikan pendugaan awal terhadap status kualitas air sungai.
2. Rumusan Masalah
Mengetahui bagaimana kondisi ekosistem yang ada di leang londrong dan Mengetahui
bagaimana pengaruh ekosistem air perairan terhadap kualitas air melalui biomentoring di
sungai leang londrong
3. Manfaat Kegiatan
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh manfaat berupa pengetahuan untuk
menjaga kawasan yang memiliki potensi sumber daya air yang melimpah agar dapat
digunakan secara terus menerus dengan menjaga lingkungan ekologi ekosistem perairan

Anda mungkin juga menyukai