Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

EKOSISTEM PERAIRAN DAN PENGUKURAN FAKTOR LINGKUNGAN

NAMA : ELINA

NIM : RRA1C417005

KELOMPOK :3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
EKOSISTEM PERAIRAN DAN PENGUKURAN FAKTOR
LINGKUNGAN

Elina

RRA1C417005

ABSTRAK

Ekologi sangat luas cakupannya, dimana kita dapat membahas ekosistem.


Ekosistem terbagi menjadi dua yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan.
Pada praktikum kali ini kita akan membahas tentang ekosistem perairan dan
pengukuran faktor lingkungannya. Suatu ekosistem terdapat keberadaan
komunitas biotik untuk menyeimbangkan lingkungannya. Lingkungan disini
dalam artian semua benda dan kondisi sekeliling organisme. Ekosistem perairan
dapat diukur dengan melihat faktor biotik (hidup) separti hewan-hewan yang
terdapat diair, atau tumbuhan disekitarnya. Dan untuk pengukuran faktor
abiotiknya yaitu dengan melihat turbiditas air, keasaman (pH), dan temperatur air.

Kata kunci : ekosistem, perairan, abiotik, biotik

PENDAHULUAN

Ekosistem merupakan suatu sistem yang ada dialam dan di dalamnya


terjadi hubungan timbal balik antara organisme satu dengan organisme lainnya,
beserta kondisi lingkungannya. Sifat ekosistemtidak tergantung dengan ukuran,
tatapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponenya. Ekosistem dikatakan
lengkap terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Biotik disebut juga mahluk
hidup. Lingkungan biotik seluruh makhluk hidup baik dari spesienya sendiri
ataupun spesies berbeda hidup pada tempat yang sama. Komponen biotik teridir
atas berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan, hewan
maupun manusia. Sedangkan abiotik disebut juga komponen tak hidup (mati).
Seperti komponen fisik dan kimia tempat makhluk hidup (Diah Aryulina, 2004:
268).
Ekosistem air terbagi menjadi 2 yaitu air tawar dan air laut. Plankton,
terdiri dari fitoplankton dan zooplankton, pergerakan plankton mengikuti gerak
aliran air. Nekton, merupakan organism yang aktif berenang dalam air, contohnya
ikan. Neuston adalah organism yang mengapung, berenang di permukaan air, atau
berada pada permukaan air, contohnya serangga air. Perifiton adalah tumbuhan
atau hewan yang melekat pada tumbuhan paku atau benda lain, contohnya keong.
Bentos, yakni tumbuhan atau hewan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan.
Bentos juga melekat pada (sesil) atau bergerak bebas, contohnya adalah cacing
dan remis (Dwisang 2008 : 180-183).

Fitoplankton termasuk organisme hidup melayang-layang di dalam


air,biasanya tidak memiliki daya gerak,sehingga pergerakansangat dipengaruhi
oleh arus air,dan lain-lain. Fitoplankton memiliki peran sangat penting dalam
perairan. Ada beberapa kelompok fitoplankton di perairan air bersih dan ada
beberapa kelompok fitoplankton di perairan air yang tercemar. Maka dari itu
keberadaan fitoplankton dapat menjadi indikator kualitas perairan (Suryanti, 2013
:39).

Peran air tawar sangat penting yaitu sebagai sumber air rumah tangga dan
industri yang murah. Perairan iar tawar juga sebagai tempat disposal yang mudah
dan cepat. Perairan tawar memiliki ciri-ciri yaitu tumbuhan banyak tumbuh
dijumpai seperti ganggang, variasi suhu sangat rendah, intensitas cahaya yang
didaptkan kurang, juga dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Kejernihan air dapat
disebabkan oleh lumpur dan partikel padat yang mengendap (McNaughton, 1990).

METODE

Praktikum yang berjudul Ekosistem Perairan dan Pengukuran Fsktor


Lingkungan ini dilakukan pada Kamis 19 September 2019 di Kolam Universitas
Jambi. Metode yang diterapkan yaitu metode survey yang mengamati dan
melakukan langsung percobaan. Data yang terambil dilihat dari pengukuran faktor
abiotik dan biotik. Adapun alat-alat yang digunakan adalah termometer air, pH
meter, sechi dish, dan plankton net.

Prosedur kerja pada praktikum ini yang pertama mengukur pH air,


mencelupkan indikator pH ke dalam air, kemudian diangkat dan lihatlah perubhan
warna dan sesuaikan dengan standar pH dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
Kedua mengukur suhu air, dicelupkan termometer air ke dalam air selama 3
menit, lihat perubahan suhu pada termometer tersebut dan dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali. Ketiga yaitu turbiditas, sechi dish yang telah diberi tanda talinya
per satu meter dicelupkan kedalam air sampai sechi dish itu tidak dapat dipandang
lagi. Setelah itu angkat sechi dish, ukur kedalam dengan mengukur tali lakukan
sebanyak 3 kali pengulangan. Dan terakhir plankton net dengan cara mencelepkan
air, selanjutnya air masuk kedalam botol diujung net.

HASIL

Tabel 1. Abiotik

Ulangan
No Parameter Rata-rata Foto Pengamatan
1 2 3

Temperatur
1. 32ºC 32ºC 33ºC 32,3ºC
(ºC)

2. Turbiditas 85 cm 90 cm 90 cm 88,3 cm
3. pH 6 6 6 6

Tabel 2. Biotik

No Jenis Peran Foto Pengamatan

1. Anggang-anggang Konsumen

2. Lumut Produsen

PEMBAHASAN
Air ialah sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup
dimuka bumi. Pengukuran kualitas air yakni untuk medeteksi dan mengukur
pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh suatu pencemara terhadap kualitas
lingkungan. Untuk mengetahui hubungan ekologi menggunakan pamaeter fisik
fan kimia untuk mendapatkan mutu kualitas air bersih (Lihawa, 2017: 260).

Berdasarkan keadaan airnya, ekositem ait tawar dapat dibedakan menjadi


dua yang pertama adalah ekosistem air tawar lentik (tenang) seperti rawa-rawa
dan danau. Sedangkan eksostem air tawar lotik ( mengalir) seperti airut terjun dan
sungai. Tidak hanya berdasarkan keadaan air ekosistem aor tawar dapat dibedakan
atas intensitas cahaya yang pertama iru adalah zona litoral, limnetik, dan
profundal.

Danau yaitu salah satu tipe ekosistem air tawar yang ada dipermukaan
bumi. Danau atau genangan air tawar alami yang jernih degan kualitas air berbeda
beda pada setiap danau dan memiliki peran bagi kehidupan manusia. Perairan
danau menerima masukan air dari daerah tangkapan di sekitaran danau, sehingga
danau dapat menerima bahan-bahan yang terangkut bersamaan air masuk.kualitas
air danau sangat tergantung dengan pengelolaan air sungai yang berada diatasnya
(Tiffa, 2016 : 2).

Sungai merupakan suatu ekosistem air tawar yang terus mengalir, dan
mempunyai ciri khas yaitu adanya arus merupakan faktor yang mengendalikan
dan faktoor pembatas. Ekosistem sungai yaitu air tawar memiliki kumpulan
komponen abitik dan biotik. Sungai termasuk ekosistem lotik yang memiliki
peranan secara biologis, ekologis dan ekonomis. Air sungai dimanfaatkan sebagai
bahan baku air minum, mencuci, irigasi perikanan daln lain-lain. Kuliatas air
sungai dipengaruhi oleh kuantitas air, jumlah dan jenis polutan yang masuk
kebadan sungai serta faktor-faktor lainnya (Djumanto, 2013: 27).

Suhu, tubeditias, pH merupakan parameter kualitas air sangat penting yang


terkait dengan kehidupan organisme perairan. Mengukur suhu air dengan
menggunakan termometer dengan cara mencelupkan air dan tunggu 3 menit terus
dilaht skala, suhu yang baik adalah 30 ºC. Dan hasil yang kami dapatkan suhu
dengan rata-rata 32,2 ºC. Selajutnya pengukuran kecerahan air dilakukan
menggunakan alat seperti sechi disc. Sechi disc dimasukan perlahan kedalam air
sampai tidak terlihat lagi, lalu cepat catat berapa panjang tali ketika sechi disc itu
dikeluarkan. Air suatu danau atau sungai dikatakan keruh apabila air tersebut
mengandung banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga dapat memberikan
warna yang kotor dan keruh. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan meliputi
lumpur, bahan-bahan organik. Dari hasil pengamtan turbiditas didapatkan rata-
rata 83,3 cm jarak pandang kekeruhan air di kolan Unja tersebut, dan disimpulkan
bahwa air tersebut idak baik atau keruh. Dan yang terakhir yaitu pH air yang
dikakukan menggunakan alat pH meter. Sampel air pada kolam Unja diambil
menggunakan wadah dan masukan indikator pH, diamkan selama 3 menit lihat
perubahan warna. pH air dikatakan baik itu memiliki pH 7 (netral), jika pH air
kolan tersebut < 7 termasuk asam, dan > 7 termasuk basa. Dan hasil praktikum
yang kami dapatkan pH air kolam yaitu 6 dan itu berarti asam.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan praktikum didapatkan kesimpulan bahwa ekosistem


terbagi menjadi dua yaitu ekosistem daratan dan perairan. Ekosistem perairan
yaitu lingkungan perairan yang terdapat organisme – organisme hidup
didalamnya. Mengukur kualitas air dapat dilakukan dengan cara mengukur
temperatur air, pH air, dan turbiditas air. Semakin keruh air disuatu tempat seperti
danau maka kualitas air tersebut tidak baik,begitupun pH air dikatakan baik yaitu
pH air itu netral 7 jika dibawah angka 7 berarti asam dan lewat dari angka 7
berarti basa. Bukan itu saja indikator kualitas air juga dapat dilihat makhluk kecil
didalam air atau plankton.

DAFTAR PUSTAKA

Djamanto., Namastra P., Rudy. 2013. Indeks Biotik Famili Sebagai Indikator
Kualitas Air Sungai Gajahwong Yogyakarta. Jurnal Perikanan. 15(1) 26-34
Dwisang. 2008. Potensi dan Kondisi Hutan Hujan Tropika Basah di Indoneisa
Buletin Intisper volume 2. Yogyakarta : Instutuai Pertanian Stiper

Dyah ,Aryulina. 2004. Biologi I. Jakarta:Erlangga


Lihawa, Fitryane., Marike,M. Evaluasi Karakteristik Kualitas Air Danau Limboto.
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 7(3) 260-266
McNaughton,S.J., dan Wofl, dkk. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta: UGM Press
Suryani, Rudiyanti, S. 2013. Kualitas Perairan Sungai Seketak Semarang
Berdasarkan Komposis dan Kelimpahan Fitoplankton. Jurnal of
Management of Aquatic Resources. 2(2): 38-35

Tiffa, Yuki D. 2016. Partipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Situ0situ di


Kota Depok. Bandung : UPI Press

LAMPIRAN

Refleksi

1. Pengetahuan dan pengamatan apa yang didapat pada praktikum?


Jawab :
Dapat menggunakan alat-alat praktikum ekosistem perairan dengan baik dan
tepat. Pengamatan yang didapatkan adalah mengukur suhu air, pH dan
kekeruhan air beserta mencari komponen biotik disekitaran ekosistem
2. Kendala atau kesulitan apa saja pada saat praktikum?
Jawab :
Yaitu menggunakan alat secara bergilir dan memerlukan waktu yang lama
3. Saran unntuk praktikum selanjutnya?
Jawab:
Memberikan waktu agak lebih jika penggunakan alat itu lama

Anda mungkin juga menyukai