NAMA : ELINA
NIM : RRA1C417005
KELOMPOK :3
UNIVERSITAS JAMBI
2019
EKOSISTEM DARATAN DAN PENGUKURAN FAKTOR LINGKUNGAN
Elina
RRA1C417005
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Komponen – komponen pembentuk ekosistem adalah komponen hidup (biotik)
dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut berada pada suatu
tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Biotik adalah
makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah seluruh makhluk
hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup
ditempat yang sama. Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak
hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup
makhluk hidup. (Jamin, 1999 :54)
METODE
Prosedur kerja dari praktikum ini adalah menentukan ekosistem yang akan
diamati, melakukan inventaris kelengkapan abiotik dan biotik. Menentukan
kelengkapan komponen ekosistem peranan dari individu-individu yang teramati
dalam ekosistem tersebut. Mengukur faktor-faktor fisik lingkungan ekosistem
darat dengan menggunakan alat yang sesuai. Setiap percobaan dilakukan
sebanyak 10 kali pengulangan dan rata-rata dari data yang didapatkan.
HASIL
6. Kelembaban - Mempengaruhi
(abiotik) kecepatan penyerapan
aur dari permukaan
tubuh organisme
- Mempengaruhi
kemampuan untuk
bertahan terhadap
kekeringan
Faktor Lingkungan
No. Suhu
Kelembaban Ketinggian
Udara Tanah
1. 35 °C 32 °C 32% 86 m dbl
2. 35°C 33 °C 32%
3. 36°C 31 °C 32%
4. 35°C 34 °C 31%
5. 35°C 33 °C 32%
6. 35°C 32 °C 33%
7. 35°C 32 °C 33%
8. 35°C 32 °C 32%
9. 38°C 32 °C 39%
10. 39°C 33°C 26%
Rata-rata 35,8 °C 32,4 °C 31,1% 886 m dlb
Koordinat S 01° 36. 953
E 103° 30998
PEMBAHASAN
Hasil pengamatan peran semut pada ekosistem dapat dilihat dari sumber
makanan. Sumber makanan semut beranekaragam antara lain dari sisa makanan
yang kita buang, hewan atau tumbuhan yang mati. Semut banyak juga berisfat
karnivora, beberapa makan tanaman, jamur, cairan tumbuhan. Semut memiliki
penyebaran yang cukup luas. Peran semut pada ekosistem yaitu sebagai
konsumen, menguraikan bahan organik, mengendalikan hama dan bahkan
membantu penyerbukan (Riyanto, 2007 : 243).
Suhu dan kelembaban merupakan komponen abiotik yang sangat penting
bagi ekosistem terutama untuk komponen biotik. Suhu pada suatu lingkungan
tidak selalu konstan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi cuaca pada
lingkungan itu sendiri. Terjadinya suautu perubahan suhu dari panas ke dingin
maupun sebaliknya sangat berpengaruh bagi kehidupan makhluk hidup yang ada
didalam suatu ekosistem, karena perubahan-perubahan suhu ini dapat
mengakibatkan perubahan iklim pada lingkungan itu sendiri. Suhu juga
mempengaruhi proses metabolisme makhluk hidup, pola penyebaran, dan
ketersediaan oksigen. Kelembaban termasuk komponen abiotik yang memiliki
peran penting dalam ekosistem karena dapat memperngaruhi kecepatan
penguapan air dari tubuh organisme dan dapat memoerngatuhi kemampuan
makhluk hidup bertahan hidup. Bagi tumbuhan kelembaban dapat menentukan
pertumbuhan. Dan menjaga suhu bumi tetap stabil tidak terlalu panas.
Rantai makanan :
(Produsen) (Konsumen I)
Salak Semut
Belalang
Kupu-Kupu
Identifikasi tumbuhan yang diamati:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Salacca
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dwisang. 2008. Potensi dan Kondisi Hutan Hujan Tropika Basah di Indoneisa
Buletin Intisper volume 2. Yogyakarta : Instutuai Pertanian Stiper
Jamin. 1999. Ekologi Tanaman Darat dan Perairan. Bogor : IPB Press
Riyanto. 2007. Kepadatan, Pola Distribusi dan Peranan Semut pada Tanaman di
Sekitar Lingkungan Tempat Tinggal. Jurnal Penelitian Sains.10(2) : 241 -253
Riyanto. 2017. Keanekaragaman Belalang Ordo Orthoptera di Tepian Sungai
Musi Kota Palembang Sebagai Materi Kuliah Entomologi di Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Sriwijaya. Jurnal Pembelajaran Biologi. 4(1) : 1-14